Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
1. Peran Budaya Kerja Dalam
Membangun Kinerja Usaha
Syariah
Oleh: Hasreiza, S.Psi, M.Si
Disampaikan dalam HR Syariah Summit IV
25 Januari 2017
Jakarta
ِيمِحَّالر ِن ْْحَّالر ِهللا ِمْسِب
2. Budaya Kerja
Suatu falsafah atau panduan yang didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja.
(Drs. TriGuno, LLM., 1995)
3. Budaya Kerja Syariah
Nilai-nilai panduan sifat, kebiasaan yang tercermin dalam dalam sikap
yang membentuk perilaku, cita-cita, aspirasi dan yang terwujud dalam
bentuk kerja, yang mendasarkan diri pada nilai-nilai syariat Islam.
“Apabila Telah ditunaikan shalat, maka menyebarlah di bumi dan carilah dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
(QS. Al-Jum'ah: 10).
“Dan bahwa seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.“ (QS. Al-Najm:
39).
“Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seorang pekerja jika ia berbuat sebaik-baiknya”
(HR. Ahmad
6. Basic Values Budaya Kerja Syariah
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-
orang yang menyombong-kan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam
dalam keadaan hina.“ (QS. Al-Mu‟min:60)
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.“ (QS.
Ar-Ra'd: 11)
Kerja Keras dan
upaya
Disiplin, Tidak
putus asa
Berdoa dan
meminta pada
Allah
Rendah hati, anti
takabur, sadar
kelemahan
7. Tauladan Rasulullah SAW:
1. SIDDIQ
Perkataan dan perbuatannya benar, yakni sejalan dengan ucapannya.
2. AMANAH
Benar-benar bisa dipercaya.
3. ISTIQOMAH
Konsisten dalam iman, sikap dan nilai-nilai yang baik meski banyak godaan dan tantangan.
4. TABLIGH
Menyampaikan seutuhnya, tidak ada yang disembunyikan.
5. FATHONAH
Cerdas dan bijaksana. Sumber: Alqur’an & Hadits
Basic Values Budaya Kerja Syariah
8. Ahlakul Karimah Dalam Bekerja:
Ash- Sholeh (Baik dan bermanfaat) Kualitas kerja yang baik dan bermanfaat
Al- Itqon (Kemantapan) Kualitas kerja maksimal
Al- Ihsan (Melakukan yang Terbaik atau Lebih Baik Lagi) Tidak puas diri dan senantiasa
evaluasi untuk menjadi lebih baik
Al- Mujahadah (Kerja Keras dan Optimal) Senantiasa berjihad krn Allah
Tanafus dan Taawun (Berkompetisi dan Tolong Menolong) Tidak lemah hati untuk
bersaing dengan senantiasa tolong menolong dalam Ukhuwah Islamiyah
Misdaqia (Integritas dan Kredibilitas) Senantiasa menjaga harga dan harkat diri
Basic Values Budaya Kerja Syariah
Sumber: Alqur’an & Hadits
9. Etos Kerja Islami
Pertama, bekerja dengan sebaik-baiknya. “Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seorang pekerja
jika ia berbuat sebaik-baiknya” (HR. Ahmad).
Kedua, bekerja keras atau rajin. “Siapa bekerja keras hingga lelah dari kerjanya, maka ia
terampuni (dosanya) karenanya” (Al-Hadis). “Berpagi-pagilah dalam mencari rezeki dan
kebutuhan hidup. Sesungguhnya pagi-pagi itu mengandung berkah dan keberuntungan” (HR.
Ibnu Adi dari Aisyah).
Ketiga, menekankan pentingnya kualitas kerja atau mutu produk. “Sesungguhnya Allah
menginginkan jika salah seorang darimu bekerja, maka hendaklah meningkatkan kualitasnya” (Al-
Hadis).
Keempat, menjaga harga diri serta bekerja sesuai aturan yang ada.
“Carilah kebutuhan hidup dengan senantiasa menjaga harga diri. Sesungguhnya segala
persoalan itu berjalan menurut ketentuan” (HR. Ibnu Asakir dari Abdullah bin Basri).
11. Potret Hari Ini
Penetrasi mayoritas industri syariah pada pasar ideologis, kesulitan menembus pasar rasional
1. SDM dan kompetensinya yg msh blm memadai, 2. Produk yang kurang kompetitif, 3. Kurang
agresif
Budaya kerja syariah menjadi statis, kurang inovasi.
Budaya kerja konvensional lebih mempengaruhi mengakibatkan perubahan pada orientasi
bekerja dan kinerja.
Individualistik menguat, pada pekerja dan perusahaan secara umum, akibat perubahan orientasi.
Konsep jama’ah hanya pada tataran ibadah ritual formal.
Bekerja dan kinerja hanya Business AS Usual (rutinitas biasa) yang terpisah dari ritual ibadah.
12. BEKERJA = IBADAH
• Menjadikan bekerja
sebagai bagian dari ritual
agama
• Membangun kompetensi
utk mencapai akhlakul
karimah dan etos kerja
Islami
• Berupaya masuk ke
market rasional sebagai
bagian dari Tabligh
• Memperkuat barisan
dalam Jama’ah sbg
bagian dari jihad
GROWTH &
MARKET EXPAND
• Menciptakan produk-
baru yg kompetitif
• Menargetkan market
share yg tinggi
• Bersaing dgn industri
konvensional di market
rasional
• Memperkuat jejaring
bisnis dlm satu entitas
asosiatif
Kembali Ke Khittah: Hidup Adalah Ibadah
Kami telah menjadikan
untukmu semua di dalam
bumi itu sebagai
lapangan mengusahakan
kehidupan. Tetapi sedikit
sekali kamu berterima
kasih (QS. Al-A’raf: 10)
“Apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu
beruntung.” (QS. Al Jumu’ah:
10)