SYUKUR
Syukur merupakan bukti seseorang mengakui segala
pemberian Allah. Rasa syukur dibuktikan dengan
memberdayakan nikmat yang Allah berikan untuk
beribadah kepada Allah dan tidak bermaksiat kepadanya.
SABAR
Kesabaran merupakan salah satu ciri mendasar orang yang
bertaqwa. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran
setengah keimanan. Sabar memiliki kaitan erat dengan keimanan:
seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak
disertai kesabaran, sebagaimana tidak ada jasad yang tidak
memiliki kepala
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan (mengerjakan shalat) sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar ”
(Q.S. Al-Baqarah 153).
Sabar dalam 3 hal
• Sabar dalam ketaatan
• Sabar dalam melawan kemaksiatan
• Sabar jika mendapat ujian dan
musibah
LEMAH LEMBUT
Kelemah lembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara
dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan
kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah
hidupnya dega kemarahan dan emosional, akan tertutuplah
akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-
perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan
jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan
kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia.
Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia
akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya.
Demikian agungnya akhlak ini sehingga rasullah memuji
sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya :
“Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai
Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan
(tidak tergesa-gesa)”. (HR. Muslim)
KASIH SAYANG
AJARAN Islam tentang kasih sayang telah lama di
kumandangkannya dengan sempurna dan indah. Namun,
kebanyakan dari manusia tidak menyadari apa arti
sesungguhnya dari kasih sayang itu sendiri, sehingga dapat
terhenti dan menyimpang dari aturan-aturan yang telah di
firmankan oleh Allah SWT dan sabda-sabda Rasul-Nya.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling
mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi
Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-
Hujuraat [49]:13).
ADIL
Islam sangat menekankan sikap adil dalam segala aspek
kehidupan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan
kepada umat manusia supaya berprilaku adil, baik
kepada Allah SWT, dirinya sendiri maupun orang lain. Al
Qur'an memandang bahwa keadilan merupakan inti ajaran
Islam yang mencakup semua aspek kehidupan. Prinsip
keadilan yang dibawa Al Qur'an sangat kontekstual dan
relevan untuk diterapkan kedalam kehidupan beragama,
berkeluarga dan bermasyarakat.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah, biarpun terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak
dan kaum kerabat kalian. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kalian memutar balikkan (kata-kata)
atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.”
(QS. An-Nisâ` : 135)
AMANAH
Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-
apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah
makna yang terkandung dalam firman Allah swt.:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk
menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya;
dan apabila kalian menetapkan hukum di antara
manusia hendaklah kalian menetapkan hukum
dengan adil.” (An-Nisa: 58)
Rasulullah saw. bersabda, “Jika amanah diabaikan
maka tunggulah kiamat.” Sahabat bertanya,
“Bagaimanakah amanah itu disia-siakan, wahai
Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Jika suatu
urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancuran.” (Al-Bukhari)
Tergesa-gesa
Manusia memiliki sifat tergesa-gesa, Allah swt.
berfirman:
َخْالِب ُهَءاَعُد ِِّرَّشالِب ُانَسْناإل ُعْدَي َوُانَسْناإل َانََ َو ِْرْيوالُجَع
Artinya: “Dan manusia berdoa untuk kejahatan
sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan
manusia itu bersifat tergesa-gesa.” (Al-Isra ayat
11)
Kikir
ُانَسْناإل َانَكَوًورُتَق
Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (Al-Isra’:100)
اًعوُلَه َقلُخ َانَسْناإل َّنإ(19)وُزَج َُّّرشال ُهَّسَم اَذإاًع(20)
اًعوُنَم ُرْيَخْلا ُهَّسَم اَذإَو
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah
lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah.
Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (Al-
Ma’arij:19-21)
Berkeluh Kesah
اًعوُلَه َقلُخ َانَسْناإل َّنإ(19)ُهَّسَم اَذإ
اًعوُزَج َُّّرشال(20)ْيَخْلا ُهَّسَم اَذإَوُر
اًعوُنَم
“Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh
kesah. Dan apabila ia mendapat
kebaikan ia amat kikir.” (Al-
Ma’arij:19-21)
Dzolim dan Bodoh
ََٰو ََٰمَّسٱل ىَلَع َةَناَمَ ْٱْل اَنْضََرع اَّنإَبَأَف الَبجْلٱَو ضْرَ ْٱْلَو تَنْي
َلَمَحَو اَهْنم َنْقَفْشَأَو اَهَنْلمْحَي نَأَظ َانَك ۥُهَّنإ ۖ ُنََٰسن ْٱإل اَهاًموُل
ًولُهَج
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat zalim dan amat bodoh (Al-Ahzab : 72
Suka Membantah
َّنلِل ِآن ْرُقْال اَذَه يِف َانْفَّرَص ْدَقَل َوَانََ َو ٍلَثَم ِِّلَُ ْنِم ِاس
ٍءَْيش َرَثََْأ ُانَسْناإلالَدَج
Dan demi sesungguhnya Kami telah huraikan dengan
berbagai-bagai cara di dalam Al-Quran ini untuk umat
manusia, dari segala jenis contoh bandingan dan
sememangnya manusia itu, sejenis makhluk yang banyak
sekali bantahannya. (Al-Kahfi:54)
Khianat
Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan
dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu
kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.
Kufur Nikmat
ْناإل َّنإ اًءْزُج هادَبع ْنم ُهَل واُلَعَجَوٌينبُم ٌورُفَكَل َانَس
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-
Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap
rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
هِّبَرل َانَسْناإل َّنإودُنَكَل
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
Wallahu A’lam Bishshowab
Itulah beberapa Sifat yang dimiliki oleh
manusia. Tinggal manusia itu sendiri yang
menentukan apakah mengikuti sifat yang
membawa pada ketakwaan atau sifat yang
membawa pada keburukan ..