SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Penentuan Harga Pokok Produk
Bersama dan Produk Sampingan
By:
Biana Adha Inapty
Biaya Bersama
• Definisi biaya bersama / biaya bergabung (common cost):
by overhead bersama (joint overhead cost) yang harus dialokasikan ke berbagai
departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan
maupun masa
• Biaya produk bersama (joint cost product)
by yg dikeluarkan sejak mula-mula bahan baku diolah sampai dgn berbagai macam produk
dpt dipisahkan identitasnya.
Ex: BB; TKL; BOP
• Biaya bergabung:
biaya-biaya untuk memproduksi dua / lebih produk yang terpisah (tidak diolah bersama)
dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan.
• Beda biaya bergabung & biaya bersama
by bergabung  dpt diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yg terpisah tersebut
atas dasar sebab akibat atau dgn cara menelusuri jejak penggunaan fasilitas. Tidak
meliputi BB, TKL
biaya bersama  tidak dpt diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yg dihasilkan
& meliputi by BB, TKL, BOP.
• By bersama  mengolah BB menjadi berbagai macam produk yg dpt berupa:
- produk bersama (joint product)
- produk sampingan (by product)
- produk sekutu (co-product)
• Produk bersama:
dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak
dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.
nilai jual relatif sama; tidak ada produk utama & sampingan
• Produk sampingan:
satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif rendah, yg
diproduksi bersama dnegan produk lain yang nilai jualnya
tinggi.
• Produk sekutu:
dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang
bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang
sama atau tidak berasal dari BB yang sama.
Karakteristik produk bersama; produk sampingan & produk sekutu
Produk bersama & produk sekutu:
• Merupakan tujuan utama kegiatan produksi
• HJ relatif tinggi
• Dlm mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat
menghindarkan diri untuk menghasilkan semua jenis produk
bersama, jika ia ingin memproduksi hanya salah satu diantara
produk bersama tsb.
Produk sampingan :
• Dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa
memerlukan pengolahan lebih lanjut
• Memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari
produk utama
Akuntansi Biaya Bersama
Biaya bersama dpt dialokasikan kepada tiap-tiap
produk bersama dengan menggunakan 4 metode:
1. metode nilai jual relatif
2. metode satuan fisik
3. metode rata-rata biaya per satuan
4. metode rata-rata tertimbang
Metode nilai jual relatif
• Banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya
bersama kepada produk bersama
• Harga jual produk mrp perwujudan biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam mengolah produk
tersebut.
• HJ Produk dapat lebih tinggi dari yang lain
karena biaya yang dikeluarkan lebih banyak
• Cara logis untuk mengalokasikan biaya bersama
berdasarkan nilai jual relatif masing-masing
produk bersama
Metode Nilai Jual Relatif
Ex: biaya bersama yang dikeluarkan PT.ALMA satu periode Rp.750.000
• Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Nilai Jual Relatif
• Metode ini menghasilkan % Laba bruto dari hasil penjualan yg besarnya sama
untuk tiap jenis produk bersama
Produk
bersama
Jmlh produk
yg dihasilkan
Harga
jual/kg
Nilai Jual
(1) x (2)
Nilai jual
relatif
Alokasi
biaya
bersama
HPP
bersama
per Kg
(3) :
1000.000
(4) x
750.000
(5) : (1)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A 15.000 kg Rp.10 Rp.150.000 15% Rp.112.500 Rp.7,50
B 20.000 17,5 350.000 35% 262.500 13,13
C 25.000 12,0 300.000 30% 225.000 9,00
D 10.000 20,0 200.000 20% 150.000 15,00
70.000 kg Rp.1.000.000 100% Rp.750.000
Alokasi Biaya Bersama = 750.000/1.000.000 x 100% = 75% x nilai jual
Dari contoh: 75% x 150.000 = Rp.112.500
Contoh 2
- bila memerlukan biaya pengolahan tambahan setelah saat terpisah (split off)
- nilai jual produk bersama dpt diketahui setelah produk bersama tsb mengalami
pengolahan lebih lanjut. Saat terpisah produk bersama belum memiliki nilai jual
- alokasi biaya bersama dgn hit.nilai jual hipotesis (Nilai jual – biaya-biaya yg
dikeluarkan)
Perhitungan Persentase Laba Bruto Tiap Produk
Produk
A B C D Jumlah
Satuan yang
terjual
10.000 15.000 20.000 8.000 53.000
Hasil penjualan Rp.100.000 Rp.262.500 Rp.240.000 Rp.160.000 Rp.762.500
HPokok
penjualan
75.000 196.875 180.000 120.000 571.875
Laba bruto Rp.25.000 Rp.65.625 Rp.60.000 Rp.40.000 Rp.190.625
% laba bruto
dari hasil
penjualan
25% 25% 25% 25% 25%
Contoh 3
• Ex: biaya bersama satu periode akuntansi Rp.3.000.000. produk A setelah
terpisah dari produk B memerlukan biaya tambahan (separable cost)
sebesar Rp.100 per kg.
• Alokasi Biaya Bersama dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang
dikeluarkan setelah saat produk bersama terpisah
Produk
bersama
Harga
jual per
kg
By.pengolaha
n per kg
setelah saat
terpisah
Nilai jual
hipotesis
(1) – (2)
Jumlah
yang
diproduksi
Nilai jual
hipotesis x
jml yg
diproduksi
(3) x (4)
Nilai jual
hipotesis
relatif (%)
(5) :
4.500.000
Alokasi Biaya
bersama
(6) x
3.000.000
HPP per
Kg
(7) : (4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Rp Rp Rp Kg Rp % Rp Rp
A 400 100 300 10.000 3.000.000 66,7 2.000.000 200
B 200 - 200 6.000 1.500.000 33,3 1.000.000 167
Metode Satuan Fisik
- menentukan HPP bersama sesuai dgn manfaat yg ditentukan masing-msaing produk akhir
- dialokasikan berdasarkan koefisien fisik: kuantitas bahan baku yang terdapat pada masing-masing produk
(dinyatakan dalam satuan berat, volume, atau ukuran lain)
-produk bersama ditentukan dengan ukuran yang sama, jika beda harus ditentukan koefisien ekuivalensi
• Hasil Pengolahan Tiap 10.000 Barrels Minyak Mentah
Produk Kuantitas (barrels) Persentase
Gasoline 2.600 26,52
Bensin 200 2,04
Kerosin 1.000 10,21
Minyak Pelumas 300 3,06
Minyak Bakar 5.000 51,03
Gas 300 3,06
Produk-produk lain 400 4,08
Jumlah 9.800 100,00
Jumlah yang hilang dalam
proses
200
10.000
% = 2600 / 9800 = 26,52%
EX: selama pengolahan 10.000 barrels minyak mentah, HP bahan baku
yang dipakai Rp.15.000.000
• Alokasi Biaya Bersama dengan metode satuan fisik
Produk Kuantitas (tidak
termasuk jumlah
yang hilang) dalam
barrels
Persentase
(2)
Alokasi Harga
Pokok bahan baku
(2) x 15.000.000
Gasoline 2.600 26,52 Rp.3.978.000
Bensin 200 2,04 306.000
Kerosene 1.000 10,21 1.531.500
Minyak Pelumas 300 3,06 459.000
Minyak bakar 5.000 51,03 7.645.500
Gas 300 3,06 459.000
Produk-produk lain 400 4,08 512.000
9.800 100,00 Rp.15.000.000
Metode Rata-Rata Biaya per satuan
• Hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan
diukur dalam satuan yang sama.
• Hasilkan beberapa produk yang sama dari satu proses bersama
tetapi mutunya berlainan
• HP masing-masing produk dihit.sesuai proporsi kuantitas yang
diproduksi.
Ex:
Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai macam
mutu kayu: jumlah produksi = 762.000 m³ ; biaya bersama
Rp.22.860.000
Rata – rata biaya per 1.000 m³ = Rp.22.860.000 : 762
= Rp.30.000
rata-rata biaya per 1.000 m³ menghitung HP berbagai kayu yang
mempunyai mutu yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi
kuantitasnya masing-masing.
Metode Rata-Rata Biaya per satuan
• Alokasi Biaya Bersama dengan metode Rata-rata biaya per
satuan
Mutu Kayu Kuantitas yang
diproduksi
(1)
Rata-rata Biaya per
1.000 meter³
(2)
Harga pokok produk
(1) x (2)
Utama 76.200 Rp.30.000 Rp.2.286.000
No.1 381.000 30.000 11.430.000
No.2 152.400 30.000 4.572.000
No.3 152.400 30.000 4.572.000
762.000 Rp.22.860.000
Metode Rata-Rata Tertimbang
Contoh 5
• Angka penimbang tiap produk ditentukan berdasarkan jumlah bahan yang dipakai;
sulitnya pembuatan produk; waktu yang dikonsumsi; pembedaan jenis tenaga kerja
yang dipakai tiap jenis produk yang dihasilkan
• Jika angka penimbangnya: HJ produk maka metode alokasinya metode harga jual
• Alokasi biaya bersama dnegan metode rata-rata tertimbang
• Ex: biaya bersama yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi Rp.64.500.000
Jmlh yg
diproduksi x
angka
penimbang
(1) x (2)
Alokasi Biaya
Bersama
Jumlah yang
diproduksi
Angka
Penimbang
((3) : 215.000) x
64.500.000
Produk (1) (2) (3) (4)
A 40.000 3 120.000 Rp.36.000.000
B 35.000 2 70.000 21.000.000
C 25.000 1 25.000 7.500.000
215.000 Rp.64.500.000
Biaya Bersama dan Keputusan Manajemen
Tujuan alokasi biaya bersama: untuk perhitungan laba
Alokasi Biaya Bersama Dengan Metode rata-rata biaya satuan
Perhitungan Laba Produk Bersama
Produk Jumlah Satuan
Produk
Biaya Rata-rata Per
kg
Alokasi Biaya
Bersama
A 15.000 Kg Rp.15 Rp.225.000
B 10.000 15 150.000
25.000 Kg Rp.375.000
Produk A Produk B Jumlah
Hasil Penjualan Rp.247.500 Rp.145.000 Rp.392.500
Hasil Pokok
Penjualan
225.000 150.000 375.000
Laba (rugi) Rp.22.500 (Rp.5.000) Rp.17.500
Akuntansi Produk Sampingan
Metode akuntansi untuk memperlakukan produk
sampingan dibagi menjadi dua golongan:
1. Metode Tanpa harga pokok (non cost methods)
metode yang tidak menghitung HPP sampingan
atau persediaannya, tetapi memperlakukan
pendapatan produk sampingan sbg pendaapatan
atau pengurangan biaya produksi.
2. metode harga pokok (cost Methods)
mengaloksaikan sebagian biaya bersama kepada
produk sampingan & menentukan harga pokok
persediaan produk atas dasar biaya yang
dialokasikan tersebut.
Metode Tanpa Harga Pokok
• Pendapatan penjualan produk sampingan
diperlakukan sebagai penghasilan diluar
usaha
• Pendapatan penjualan produk sampingan
diperlakukan sebagai tambahan
pendapatan penjualan produk utama
• Pendapatan penjualan produk sampingan
diperlakukan sebagai pengurang harga
pokok penjualan
• Pendapatan penjualan produk sampingan
diperlakukan sebagai pengurang total
biaya produksi
Akuntansi Produk Sampingan
• Pendapatan Penjualan Produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha
Tepat untuk perusahaan:
- jika produk sampingan tidak begitu penting
- penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding dengan
manfaat yang diperoleh
- saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas & pembebanan
HPP sampingan kepada produk utama tidak mengakibatkan perbedaan yang mencolok
pada HPP utama.
Pendapatan Penjualan Produk Utama (25.000 unit @
Rp.4)
Rp.100.000
Harga Pokok Penjualan:
Biaya produksi bersama (30.000 unit @ Rp.2)
HP.Persediaan akhir (5.000 unit @ Rp.2)
Laba Bruto
Rp.60.000
10.000 50.000
50.000
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran & Administrasi
Laba Bersih Usaha
20.000
10.000 30.000
Rp.20.000
Penghasilan di Luar Usaha:
Pendapatan Penjualan Produk sampingan
Laba bersih sebelum PPh
4.000
34.000
Keberatan metode ini
• Kesulitan penilaian Akhir periode  jika ada produk
sampingan. Umumnya tidak ada penilaian; jika ada maka
nilai pasar PS dilaporkan dalam neraca sebagai catatan
kaki
• Mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya
tidak dalam periode yang tepat. Saat selesai diproduksi
PS tidak dijurnal & baru dijurnal jika dijual
• Tidak ada pengawasan PS
• Meskipun nilai jual PS kecil, namun memberikan gambaran
yang menyeluruh tentang hasil usaha perusahaan.
• Pendapatan penjualan produk
sampingan diperlakukan sebagai
tambahan penjualan produk utama
- tidak ada alokasi biaya bersama
ex: 100.000 + 4.000 = 104.000
• Pendapatan penjualan produk
sampingan dipeerlakukan sebagai
pengurang HP penjualan. Ex: 50.000
– 4.000 =46.000; Laba Bruto 100.000
– 46.000 = 54.000
Pendapatan produk sampingan dikurangi dari total biaya produksi
Pendapatan Penjualan Produk Utama (25.000 unit @ Rp.4) Rp.100.000
Harga Pokok Penjualan:
Biaya produksi bersama: (30.000 unit @ Rp.2)
di (-) hasil penjualan produk sampingan
By produksi bersih produk utama
di (-) persed.akhir produk utama ( 5.000 x Rp.1,87)
Rp.60.000
4.000
Rp.56.000
9.350 46.650
Laba Bruto Rp.53.350
Biaya Usaha:
Biaya pemasaran
Biaya Administrasi & Umum
Rp.20.000
10.000 30.000
Laba Bersih Usaha Rp.23.350
* 1,87 = Rp.56.000/Rp.30.000)
Pendapatan Bersih Produk sampingan di(-) dari total biaya
produksi
Pendapatan penjualan produk utama:
(25.000 unit @ Rp.4) Rp.100.000
Harga Pokok Penjualan:
By.produksi bersama: (30.000 unit @ Rp.2) Rp.60.000
Dikurangi:
pendapatan penjualan produk sampingan
by.pemasaran, adm & umum (taksiran)
By.produksi bersih produk utama
di(-) HP persediaan akhir produk utama
5.000 x Rp.1,88*
Rp.4.000
500 3.500
Rp.56.500
9.400 47.100
Laba Bruto Rp.52.900
Biaya – biaya usaha:
Biaya administrasi & umum 29.500
Laba bersih usaha Rp.23.400
Metode Nilai Pasar atau Reversal
Cost Methode
Nilai pasar produk sampingan
Taksiran Biaya Pemasaran Produk sampingan
Taksiran Biaya Administrasi & Umum Produk
Sampingan
Taksiran Biaya Pengolahan setelah saat terpisah
Taksiran Laba Bruto
Taksiran Biaya produk sampingan pada saat terpisah
Metode Harga Pokok
Metode Biaya Pengganti (Replacement cost method)
Perlakuan produk sampingan
Produk utama Produk
sampingan
Biaya bersama
Taksiran pendapatan penjualan produk
sampingan (500 kg x Rp.80)
Rp.6.400.000
Rp.400.000
Dikurangi dengan:
taksiran laba bruto 15% x Rp.400.000
taksiran biaya pemasaran (5% x hasil penjualan
by. Pengolahan produk sampingan stlh saat terpisah
Rp.60.000
20.000
70.000 150.000
taksiran biaya produk sampingan pada saat terpisah 250.000
Taksiran biaya tambahan setelah produk sampingan
terpisah dari produk utama 70.000
Harga pokok produk sampingan Rp.320.000
Nilai produk sampingan yang harus dikurangkan
dari biaya bersama (taksiran biaya produk sampingan
pada saat terpisah) 250.000
Harga pokok produk utama Rp.6150.000
Harga pokok produk utama per satuan
Rp.6.150.000 : 40.000 kg
Rp.153,75 kg
Harga pokok produk sampingan per satuan
(Rp.320.000 : 5.000 kg Rp.64 / kg
Contoh 10
Laporan laba rugi dengan Replacement Cost Method
dalam Perlakuan terhadap produk Sampingan
Pendapatan penjualan produk utama Rp.45.000
Harga Pokok penjualan:
biaya produksi 18.000 x Rp.1,50
dikurangi: biaya pengganti produk sampingan
di (-): persediaan akhir 3.000 kg x Rp.1,40*
Rp.27.000
1.800
Rp.25.200
4.200 21.000
Laba Bruto Rp.24.000
Biaya Pemasaran & administrasi & umum 4.000
Laba Bersih sebelum PPh Rp.20.000
* Rp.25.200 : 18.000 = Rp.1,40
Latihan Soal
Produk Bersama & biaya bersama, serta biaya tambahan setelah saat terpisah
Produk
F G H Jumlah
Unit yang
diproduksi
8.000 4.000 2.000 14.000
Biaya bersama ? ? Rp.18.000 Rp.120.000
Nilai jual pada saat
terpisah
Rp.110.000 ? ? Rp.200.000
Biaya tambahan
setelah saat
terpisah
Rp.14.000 Rp.3.750 Rp.7.250 Rp.25.000
Nilai jual jika
diproses lebih
lanjut
Rp.140.000 Rp.60.000 Rp.50.000 Rp.250.000
Diminta:
• Hitung berapa produk F akan menerima alokasi biaya
bersama, jika dalam mengalokasikan biaya bersama
menggunakan metode nilai jual relatif
• Berapa nilai jual relatif produk G pada saat terpisah (spilt -
off point)
• Hitung biaya bersama yang dialokasikan untuk produk H,
jika menggunakan atas dasar nilai jual hipotesis
• Hitung harga pokok produk F per unit setelah diproses
lebih lanjut, jika biaya bersama dialokasikan kepada produk
bersama berdasarkan nilai jual relatif pada saat terpisah
• Hitung biaya bersama yang dialokasikan kepada produk G,
jika metode fisik yang digunakan dalam alokasi biaya
bersama

Contenu connexe

Tendances

Anggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan BakuAnggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan BakuHz Tena
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganYABES HULU
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Saskia Ahmad
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENADE MAYA SARASWATI
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanbudieto
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganadaaje
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houstonanharwahyu
 
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Amanda Jonatan Puteri
 

Tendances (20)

Aktiva tetap ii
Aktiva tetap iiAktiva tetap ii
Aktiva tetap ii
 
Anggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan BakuAnggaran Bahan Baku
Anggaran Bahan Baku
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
ch7
ch7ch7
ch7
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 12
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Harga pokok pesanan
Harga pokok pesananHarga pokok pesanan
Harga pokok pesanan
 
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 
Memprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutanMemprediksi kebangkrutan
Memprediksi kebangkrutan
 
PSAK 58 + Studi Kasus
PSAK 58 + Studi KasusPSAK 58 + Studi Kasus
PSAK 58 + Studi Kasus
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
 
Valuta asing
Valuta asingValuta asing
Valuta asing
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houston
 
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
 

En vedette

En vedette (20)

Ch10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetapCh10 perolehan aktiva tetap
Ch10 perolehan aktiva tetap
 
Bab 8 receivable
Bab 8 receivableBab 8 receivable
Bab 8 receivable
 
Presentation manajemen pemasaran 2
Presentation manajemen pemasaran 2Presentation manajemen pemasaran 2
Presentation manajemen pemasaran 2
 
Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1
 
Piutang wesel
Piutang weselPiutang wesel
Piutang wesel
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
Bab 12 (piutang)
Bab 12 (piutang)Bab 12 (piutang)
Bab 12 (piutang)
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
 
Making capital investment decisions
Making capital investment decisionsMaking capital investment decisions
Making capital investment decisions
 
English for accounting 2
English for accounting 2English for accounting 2
English for accounting 2
 
Ch 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutangCh 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutang
 
Anggaran dan fungsi manajemen
Anggaran dan fungsi manajemenAnggaran dan fungsi manajemen
Anggaran dan fungsi manajemen
 
Makalah pai batasan aurat menurut al qur'an
Makalah pai batasan aurat menurut al qur'anMakalah pai batasan aurat menurut al qur'an
Makalah pai batasan aurat menurut al qur'an
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahan
 
Income statement & related information
Income statement & related informationIncome statement & related information
Income statement & related information
 
Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
Harga pokok proses
Harga pokok prosesHarga pokok proses
Harga pokok proses
 
Neraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kasNeraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kas
 
Cuello, triángulos del cuello, plexos cervical
Cuello, triángulos del cuello, plexos cervical  Cuello, triángulos del cuello, plexos cervical
Cuello, triángulos del cuello, plexos cervical
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 

Similaire à Hpp bersama & sampingan

Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptxAkuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptxMasraLessy
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingankoranbekas
 
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxPERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxSetiaBudiUtama
 
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganKalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganArif Setiawan
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfRiaMennita
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxFrida Adnantara
 
8. Joint Cost.ppt
8. Joint Cost.ppt8. Joint Cost.ppt
8. Joint Cost.pptSupardi56
 
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxHasrianiani7
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiMellyani Aprilia
 
sistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsalvina3
 
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptxPEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptxDenzbaguseNugroho
 
Produk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganProduk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganDiana Marlyna
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxekopasie
 
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptxyenny940246
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfRiaMennita
 

Similaire à Hpp bersama & sampingan (20)

Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptxAkuntansi Biaya Kel. 8.pptx
Akuntansi Biaya Kel. 8.pptx
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
11 produk-bersama-dan-produk-sampingan
 
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptxPERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
PERTEMUAN 13 - HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN.pptx
 
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabunganKalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
Kalkulasi biaya produk sampingan dan gabungan
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
 
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxBAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
BAB 11 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
8. Joint Cost.ppt
8. Joint Cost.ppt8. Joint Cost.ppt
8. Joint Cost.ppt
 
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptx
 
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansiPertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
Pertemuan dua belas AKbi pengantar akutansi
 
sistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdfsistem-biaya-standar.pdf
sistem-biaya-standar.pdf
 
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptxPEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
PEMBAHASAN MATERI kELOMPOK 5 AB BAB 11.pptx
 
Produk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampinganProduk bersama dan produk sampingan
Produk bersama dan produk sampingan
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptx
 
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 
materi Juni.pptx
materi Juni.pptxmateri Juni.pptx
materi Juni.pptx
 

Plus de Rahmatia Azzindani

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiRahmatia Azzindani
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganRahmatia Azzindani
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)Rahmatia Azzindani
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)Rahmatia Azzindani
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 

Plus de Rahmatia Azzindani (19)

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomi
 
Pp laba ditahan
Pp laba ditahanPp laba ditahan
Pp laba ditahan
 
Kas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bankKas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bank
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Biaya bahan baku
Biaya bahan bakuBiaya bahan baku
Biaya bahan baku
 
konsep biaya
konsep biayakonsep biaya
konsep biaya
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
 
Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Kerangka konseptual
Kerangka konseptualKerangka konseptual
Kerangka konseptual
 
Ch11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi asetCh11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi aset
 
Ch08 penilaian persediaan 2
Ch08 penilaian persediaan 2Ch08 penilaian persediaan 2
Ch08 penilaian persediaan 2
 
Penyusunan anggaran
Penyusunan anggaranPenyusunan anggaran
Penyusunan anggaran
 

Dernier

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Dernier (20)

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Hpp bersama & sampingan

  • 1. Penentuan Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan By: Biana Adha Inapty
  • 2. Biaya Bersama • Definisi biaya bersama / biaya bergabung (common cost): by overhead bersama (joint overhead cost) yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun masa • Biaya produk bersama (joint cost product) by yg dikeluarkan sejak mula-mula bahan baku diolah sampai dgn berbagai macam produk dpt dipisahkan identitasnya. Ex: BB; TKL; BOP • Biaya bergabung: biaya-biaya untuk memproduksi dua / lebih produk yang terpisah (tidak diolah bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. • Beda biaya bergabung & biaya bersama by bergabung  dpt diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yg terpisah tersebut atas dasar sebab akibat atau dgn cara menelusuri jejak penggunaan fasilitas. Tidak meliputi BB, TKL biaya bersama  tidak dpt diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yg dihasilkan & meliputi by BB, TKL, BOP. • By bersama  mengolah BB menjadi berbagai macam produk yg dpt berupa: - produk bersama (joint product) - produk sampingan (by product) - produk sekutu (co-product)
  • 3. • Produk bersama: dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. nilai jual relatif sama; tidak ada produk utama & sampingan • Produk sampingan: satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif rendah, yg diproduksi bersama dnegan produk lain yang nilai jualnya tinggi. • Produk sekutu: dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang bersamaan tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal dari BB yang sama.
  • 4. Karakteristik produk bersama; produk sampingan & produk sekutu Produk bersama & produk sekutu: • Merupakan tujuan utama kegiatan produksi • HJ relatif tinggi • Dlm mengolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat menghindarkan diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika ia ingin memproduksi hanya salah satu diantara produk bersama tsb. Produk sampingan : • Dapat dijual setelah terpisah dari produk utama, tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut • Memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari produk utama
  • 5. Akuntansi Biaya Bersama Biaya bersama dpt dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan 4 metode: 1. metode nilai jual relatif 2. metode satuan fisik 3. metode rata-rata biaya per satuan 4. metode rata-rata tertimbang
  • 6. Metode nilai jual relatif • Banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama • Harga jual produk mrp perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. • HJ Produk dapat lebih tinggi dari yang lain karena biaya yang dikeluarkan lebih banyak • Cara logis untuk mengalokasikan biaya bersama berdasarkan nilai jual relatif masing-masing produk bersama
  • 7. Metode Nilai Jual Relatif Ex: biaya bersama yang dikeluarkan PT.ALMA satu periode Rp.750.000 • Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Nilai Jual Relatif • Metode ini menghasilkan % Laba bruto dari hasil penjualan yg besarnya sama untuk tiap jenis produk bersama Produk bersama Jmlh produk yg dihasilkan Harga jual/kg Nilai Jual (1) x (2) Nilai jual relatif Alokasi biaya bersama HPP bersama per Kg (3) : 1000.000 (4) x 750.000 (5) : (1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) A 15.000 kg Rp.10 Rp.150.000 15% Rp.112.500 Rp.7,50 B 20.000 17,5 350.000 35% 262.500 13,13 C 25.000 12,0 300.000 30% 225.000 9,00 D 10.000 20,0 200.000 20% 150.000 15,00 70.000 kg Rp.1.000.000 100% Rp.750.000 Alokasi Biaya Bersama = 750.000/1.000.000 x 100% = 75% x nilai jual Dari contoh: 75% x 150.000 = Rp.112.500
  • 8. Contoh 2 - bila memerlukan biaya pengolahan tambahan setelah saat terpisah (split off) - nilai jual produk bersama dpt diketahui setelah produk bersama tsb mengalami pengolahan lebih lanjut. Saat terpisah produk bersama belum memiliki nilai jual - alokasi biaya bersama dgn hit.nilai jual hipotesis (Nilai jual – biaya-biaya yg dikeluarkan) Perhitungan Persentase Laba Bruto Tiap Produk Produk A B C D Jumlah Satuan yang terjual 10.000 15.000 20.000 8.000 53.000 Hasil penjualan Rp.100.000 Rp.262.500 Rp.240.000 Rp.160.000 Rp.762.500 HPokok penjualan 75.000 196.875 180.000 120.000 571.875 Laba bruto Rp.25.000 Rp.65.625 Rp.60.000 Rp.40.000 Rp.190.625 % laba bruto dari hasil penjualan 25% 25% 25% 25% 25%
  • 9. Contoh 3 • Ex: biaya bersama satu periode akuntansi Rp.3.000.000. produk A setelah terpisah dari produk B memerlukan biaya tambahan (separable cost) sebesar Rp.100 per kg. • Alokasi Biaya Bersama dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan setelah saat produk bersama terpisah Produk bersama Harga jual per kg By.pengolaha n per kg setelah saat terpisah Nilai jual hipotesis (1) – (2) Jumlah yang diproduksi Nilai jual hipotesis x jml yg diproduksi (3) x (4) Nilai jual hipotesis relatif (%) (5) : 4.500.000 Alokasi Biaya bersama (6) x 3.000.000 HPP per Kg (7) : (4) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Rp Rp Rp Kg Rp % Rp Rp A 400 100 300 10.000 3.000.000 66,7 2.000.000 200 B 200 - 200 6.000 1.500.000 33,3 1.000.000 167
  • 10. Metode Satuan Fisik - menentukan HPP bersama sesuai dgn manfaat yg ditentukan masing-msaing produk akhir - dialokasikan berdasarkan koefisien fisik: kuantitas bahan baku yang terdapat pada masing-masing produk (dinyatakan dalam satuan berat, volume, atau ukuran lain) -produk bersama ditentukan dengan ukuran yang sama, jika beda harus ditentukan koefisien ekuivalensi • Hasil Pengolahan Tiap 10.000 Barrels Minyak Mentah Produk Kuantitas (barrels) Persentase Gasoline 2.600 26,52 Bensin 200 2,04 Kerosin 1.000 10,21 Minyak Pelumas 300 3,06 Minyak Bakar 5.000 51,03 Gas 300 3,06 Produk-produk lain 400 4,08 Jumlah 9.800 100,00 Jumlah yang hilang dalam proses 200 10.000 % = 2600 / 9800 = 26,52%
  • 11. EX: selama pengolahan 10.000 barrels minyak mentah, HP bahan baku yang dipakai Rp.15.000.000 • Alokasi Biaya Bersama dengan metode satuan fisik Produk Kuantitas (tidak termasuk jumlah yang hilang) dalam barrels Persentase (2) Alokasi Harga Pokok bahan baku (2) x 15.000.000 Gasoline 2.600 26,52 Rp.3.978.000 Bensin 200 2,04 306.000 Kerosene 1.000 10,21 1.531.500 Minyak Pelumas 300 3,06 459.000 Minyak bakar 5.000 51,03 7.645.500 Gas 300 3,06 459.000 Produk-produk lain 400 4,08 512.000 9.800 100,00 Rp.15.000.000
  • 12. Metode Rata-Rata Biaya per satuan • Hanya dapat digunakan bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. • Hasilkan beberapa produk yang sama dari satu proses bersama tetapi mutunya berlainan • HP masing-masing produk dihit.sesuai proporsi kuantitas yang diproduksi. Ex: Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai macam mutu kayu: jumlah produksi = 762.000 m³ ; biaya bersama Rp.22.860.000 Rata – rata biaya per 1.000 m³ = Rp.22.860.000 : 762 = Rp.30.000 rata-rata biaya per 1.000 m³ menghitung HP berbagai kayu yang mempunyai mutu yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi kuantitasnya masing-masing.
  • 13. Metode Rata-Rata Biaya per satuan • Alokasi Biaya Bersama dengan metode Rata-rata biaya per satuan Mutu Kayu Kuantitas yang diproduksi (1) Rata-rata Biaya per 1.000 meter³ (2) Harga pokok produk (1) x (2) Utama 76.200 Rp.30.000 Rp.2.286.000 No.1 381.000 30.000 11.430.000 No.2 152.400 30.000 4.572.000 No.3 152.400 30.000 4.572.000 762.000 Rp.22.860.000
  • 14. Metode Rata-Rata Tertimbang Contoh 5 • Angka penimbang tiap produk ditentukan berdasarkan jumlah bahan yang dipakai; sulitnya pembuatan produk; waktu yang dikonsumsi; pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai tiap jenis produk yang dihasilkan • Jika angka penimbangnya: HJ produk maka metode alokasinya metode harga jual • Alokasi biaya bersama dnegan metode rata-rata tertimbang • Ex: biaya bersama yang dikeluarkan selama satu periode akuntansi Rp.64.500.000 Jmlh yg diproduksi x angka penimbang (1) x (2) Alokasi Biaya Bersama Jumlah yang diproduksi Angka Penimbang ((3) : 215.000) x 64.500.000 Produk (1) (2) (3) (4) A 40.000 3 120.000 Rp.36.000.000 B 35.000 2 70.000 21.000.000 C 25.000 1 25.000 7.500.000 215.000 Rp.64.500.000
  • 15. Biaya Bersama dan Keputusan Manajemen Tujuan alokasi biaya bersama: untuk perhitungan laba Alokasi Biaya Bersama Dengan Metode rata-rata biaya satuan Perhitungan Laba Produk Bersama Produk Jumlah Satuan Produk Biaya Rata-rata Per kg Alokasi Biaya Bersama A 15.000 Kg Rp.15 Rp.225.000 B 10.000 15 150.000 25.000 Kg Rp.375.000 Produk A Produk B Jumlah Hasil Penjualan Rp.247.500 Rp.145.000 Rp.392.500 Hasil Pokok Penjualan 225.000 150.000 375.000 Laba (rugi) Rp.22.500 (Rp.5.000) Rp.17.500
  • 16. Akuntansi Produk Sampingan Metode akuntansi untuk memperlakukan produk sampingan dibagi menjadi dua golongan: 1. Metode Tanpa harga pokok (non cost methods) metode yang tidak menghitung HPP sampingan atau persediaannya, tetapi memperlakukan pendapatan produk sampingan sbg pendaapatan atau pengurangan biaya produksi. 2. metode harga pokok (cost Methods) mengaloksaikan sebagian biaya bersama kepada produk sampingan & menentukan harga pokok persediaan produk atas dasar biaya yang dialokasikan tersebut.
  • 17. Metode Tanpa Harga Pokok • Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha • Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan produk utama • Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan • Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total biaya produksi
  • 18. Akuntansi Produk Sampingan • Pendapatan Penjualan Produk sampingan diperlakukan sebagai penghasilan diluar usaha Tepat untuk perusahaan: - jika produk sampingan tidak begitu penting - penggunaan metode yang lebih teliti memerlukan biaya yang tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh - saat terpisahnya produk sampingan dari produk utama tidak begitu jelas & pembebanan HPP sampingan kepada produk utama tidak mengakibatkan perbedaan yang mencolok pada HPP utama. Pendapatan Penjualan Produk Utama (25.000 unit @ Rp.4) Rp.100.000 Harga Pokok Penjualan: Biaya produksi bersama (30.000 unit @ Rp.2) HP.Persediaan akhir (5.000 unit @ Rp.2) Laba Bruto Rp.60.000 10.000 50.000 50.000 Biaya Usaha: Biaya Pemasaran Biaya pemasaran & Administrasi Laba Bersih Usaha 20.000 10.000 30.000 Rp.20.000 Penghasilan di Luar Usaha: Pendapatan Penjualan Produk sampingan Laba bersih sebelum PPh 4.000 34.000
  • 19. Keberatan metode ini • Kesulitan penilaian Akhir periode  jika ada produk sampingan. Umumnya tidak ada penilaian; jika ada maka nilai pasar PS dilaporkan dalam neraca sebagai catatan kaki • Mengakibatkan penandingan pendapatan dengan biaya tidak dalam periode yang tepat. Saat selesai diproduksi PS tidak dijurnal & baru dijurnal jika dijual • Tidak ada pengawasan PS • Meskipun nilai jual PS kecil, namun memberikan gambaran yang menyeluruh tentang hasil usaha perusahaan.
  • 20. • Pendapatan penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan penjualan produk utama - tidak ada alokasi biaya bersama ex: 100.000 + 4.000 = 104.000 • Pendapatan penjualan produk sampingan dipeerlakukan sebagai pengurang HP penjualan. Ex: 50.000 – 4.000 =46.000; Laba Bruto 100.000 – 46.000 = 54.000
  • 21. Pendapatan produk sampingan dikurangi dari total biaya produksi Pendapatan Penjualan Produk Utama (25.000 unit @ Rp.4) Rp.100.000 Harga Pokok Penjualan: Biaya produksi bersama: (30.000 unit @ Rp.2) di (-) hasil penjualan produk sampingan By produksi bersih produk utama di (-) persed.akhir produk utama ( 5.000 x Rp.1,87) Rp.60.000 4.000 Rp.56.000 9.350 46.650 Laba Bruto Rp.53.350 Biaya Usaha: Biaya pemasaran Biaya Administrasi & Umum Rp.20.000 10.000 30.000 Laba Bersih Usaha Rp.23.350 * 1,87 = Rp.56.000/Rp.30.000)
  • 22. Pendapatan Bersih Produk sampingan di(-) dari total biaya produksi Pendapatan penjualan produk utama: (25.000 unit @ Rp.4) Rp.100.000 Harga Pokok Penjualan: By.produksi bersama: (30.000 unit @ Rp.2) Rp.60.000 Dikurangi: pendapatan penjualan produk sampingan by.pemasaran, adm & umum (taksiran) By.produksi bersih produk utama di(-) HP persediaan akhir produk utama 5.000 x Rp.1,88* Rp.4.000 500 3.500 Rp.56.500 9.400 47.100 Laba Bruto Rp.52.900 Biaya – biaya usaha: Biaya administrasi & umum 29.500 Laba bersih usaha Rp.23.400
  • 23. Metode Nilai Pasar atau Reversal Cost Methode Nilai pasar produk sampingan Taksiran Biaya Pemasaran Produk sampingan Taksiran Biaya Administrasi & Umum Produk Sampingan Taksiran Biaya Pengolahan setelah saat terpisah Taksiran Laba Bruto Taksiran Biaya produk sampingan pada saat terpisah
  • 24. Metode Harga Pokok Metode Biaya Pengganti (Replacement cost method) Perlakuan produk sampingan Produk utama Produk sampingan Biaya bersama Taksiran pendapatan penjualan produk sampingan (500 kg x Rp.80) Rp.6.400.000 Rp.400.000 Dikurangi dengan: taksiran laba bruto 15% x Rp.400.000 taksiran biaya pemasaran (5% x hasil penjualan by. Pengolahan produk sampingan stlh saat terpisah Rp.60.000 20.000 70.000 150.000 taksiran biaya produk sampingan pada saat terpisah 250.000 Taksiran biaya tambahan setelah produk sampingan terpisah dari produk utama 70.000 Harga pokok produk sampingan Rp.320.000 Nilai produk sampingan yang harus dikurangkan dari biaya bersama (taksiran biaya produk sampingan pada saat terpisah) 250.000 Harga pokok produk utama Rp.6150.000 Harga pokok produk utama per satuan Rp.6.150.000 : 40.000 kg Rp.153,75 kg Harga pokok produk sampingan per satuan (Rp.320.000 : 5.000 kg Rp.64 / kg
  • 25. Contoh 10 Laporan laba rugi dengan Replacement Cost Method dalam Perlakuan terhadap produk Sampingan Pendapatan penjualan produk utama Rp.45.000 Harga Pokok penjualan: biaya produksi 18.000 x Rp.1,50 dikurangi: biaya pengganti produk sampingan di (-): persediaan akhir 3.000 kg x Rp.1,40* Rp.27.000 1.800 Rp.25.200 4.200 21.000 Laba Bruto Rp.24.000 Biaya Pemasaran & administrasi & umum 4.000 Laba Bersih sebelum PPh Rp.20.000 * Rp.25.200 : 18.000 = Rp.1,40
  • 26. Latihan Soal Produk Bersama & biaya bersama, serta biaya tambahan setelah saat terpisah Produk F G H Jumlah Unit yang diproduksi 8.000 4.000 2.000 14.000 Biaya bersama ? ? Rp.18.000 Rp.120.000 Nilai jual pada saat terpisah Rp.110.000 ? ? Rp.200.000 Biaya tambahan setelah saat terpisah Rp.14.000 Rp.3.750 Rp.7.250 Rp.25.000 Nilai jual jika diproses lebih lanjut Rp.140.000 Rp.60.000 Rp.50.000 Rp.250.000
  • 27. Diminta: • Hitung berapa produk F akan menerima alokasi biaya bersama, jika dalam mengalokasikan biaya bersama menggunakan metode nilai jual relatif • Berapa nilai jual relatif produk G pada saat terpisah (spilt - off point) • Hitung biaya bersama yang dialokasikan untuk produk H, jika menggunakan atas dasar nilai jual hipotesis • Hitung harga pokok produk F per unit setelah diproses lebih lanjut, jika biaya bersama dialokasikan kepada produk bersama berdasarkan nilai jual relatif pada saat terpisah • Hitung biaya bersama yang dialokasikan kepada produk G, jika metode fisik yang digunakan dalam alokasi biaya bersama