Askep Gagal Nafas

INDONESIAN CHRISTIAN UNIVERSITY MALUKU
INDONESIAN CHRISTIAN UNIVERSITY MALUKUINDONESIAN CHRISTIAN UNIVERSITY MALUKU

pelajaran yang baik adalah pelajarang yang dapat membawa kita kepada kesehatan diri kita sendiri

TUGAS
ASKEP GAGAL NAPAS
OLEH
Nama : ICHAl
KELAS: D
PROGDI KEPERWATAN
ASKEP GAGAL NAPAS
1. DEFINISI
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan
oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang
adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau perfusi.
Gagal nafas adalah petukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi
hipoksemia,hiperkapnia,dan asidosis.(Arif Muttaqin 2008,hal 214)
2. ETIOLOGI
1. Depresi Sistem saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang
menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang otak (pons dan medulla)
sehingga pernafasan lambat dan dangkal.
2. Kelainan neurologis primer
Akan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan
menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke
reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla
spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada
pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi.
3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru.
Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau
trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas.
4. Trauma
Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas.
Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari
hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi
pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan
mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada
gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar.
5. Penyakit akut paru
Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi atau pnemonia
diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat
asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa
kondisi lain yang menyebabkan gagal nafas.
3. PATOFISIOLOGI
Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana
masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda. Gagal nafas akut adalah gagal
nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal secara struktural maupun
fungsional sebelum penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada
pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit
paru hitam (penyakit penambang batubara).Pasien mengalami toleransi terhadap
hipoksemia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut
biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru
alami kerusakan yang ireversibel.
Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi
penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari20x/mnt tindakan yang dilakukan
memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul
kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg).
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi
obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak
di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera
kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksemia dan hiperkapnia
mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi
lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan
tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan denganefek yang
dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pneumonia atau
dengan penyakit paru paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.
4. TANDA DAN GEJALA
a. Tanda
Gagal nafas total
• Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
• Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga ada
pengembangan dada pada inspirasi
• Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan
Gagal nafas parsial
• Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing.
• Ada retraksi dada
b. Gejala
• Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
• Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun)
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemerikasan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
Pemeriksaan gas darah arteri penting untuk menentukan adanya asidosis respiratorik
dan alkalosis respiratorik,serta untuk mengetahui apakah klien mengalami asidosis
metabolik serta alkalosis metabolik atau keduanya pada klien yang sudah lama
mengalami gagal nafas.Selain itu, pemeriksaan ini jugasangat penting untuk
mengetahui oksigenasi serta evaluasi kemajuan therapi atau pengobatan yang
diberikan pada klien.
b. Pemeriksaan rontgen dada
Berdasarkan pada foto thoraks PA/AP dan lateral serta fluoroskopi akan banyak data
yang diperoleh seperti terjadinya hiperinflasi,pneumothoraks,efusi pleura,dan tumor
paru.
c. Pengukuran fungsi paru
Penggunaan spirometer dapat membuat kita mengetahui ada tidaknya gangguan
obstruksi paru.
d. EKG
Adanya hipertensi pulmonal dapa dilihat pada EKG yang ditandai dengan perubahan
gelombang P meninggi di sadapan II,III,dan AVF,serta jantung yang mengalami
hipertropi ventrikel kanan. Iskemia dan aritmia jantung sering dijumpai pada gangguan
ventilasi dan oksigenasi.
e. Pemeriksaan Sputum
Yang perlu diperhatikan ialah warna,bau,dan konsistensi.Jika perlu dilakukan kultur dan
uji kepekaan terhadap kuman penyebab.Jika dijumpai ada garis-garis darah pada
sputum (blood strekaed),kemungkinan disebabkan oleh
brinkitis,bronkiektasis,pneumonia,TB paru,dan keganasan.Sputum yang berwarna
merah jambu dan berbuih kemungkinan disebaban udem paru.Untuk sputum yang
mengandung banyak sekali darah,lebih sering merupakan tanda dari TB paru atau
adanya keganasan paru.
a. PENATALAKSANAAN MEDIS
 Pantau ABC
 Terapi oksigen
Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker Venturi atau nasal prong
 Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinue (CPAP) atau PEEP
 Inhalasi nebuliser
 Fisioterapi dada
 Pemantauan hemodinamik/jantung
 Pengobatan: Brokodilator dan Steroid
 Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan
Prinsip penanganan Gagal Nafas
a. Sekret yang tidak tertahan (batuk tidak efektif) : Hidrasi yang
memadai,ekspektoran,aerosol,batuk yang dibantu,aspirasi dengan kateter,penyedotan
bronkoskopi,aspirasi dengan selang endotrakeal.
b. Hipoksemia : therapi oksigen yang bertahap dengan pemantauan gas darh yang
sering.
c. Hiperkapnia : Rangsangan respiratorik (overdosis obat),hindari sedasi,ventilasi buatan
melalui selang ET.
d. Infeksi saluran nafas : Antibiotik,diberikan sebaiknya setelah diperoleh hasil kultur dan
uji kepekaan terhadap kuman penyebab.
e. Bronkospasme : Obat-obatan brobkodilator

Recommandé

Askep gagal nafas terbaru par
Askep gagal nafas terbaruAskep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbarustikes kesosi
9.4K vues59 diapositives
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA par
Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
5.3K vues13 diapositives
Makalah anak kritis gagal nafas ok par
Makalah anak kritis   gagal nafas okMakalah anak kritis   gagal nafas ok
Makalah anak kritis gagal nafas oksastra sinaga
3.5K vues31 diapositives
Gagal nafas akut par
Gagal nafas akutGagal nafas akut
Gagal nafas akutMuhammad Abrar
2.9K vues10 diapositives
Gagal nafas par
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafasIgn Agung Putrayana
2.9K vues13 diapositives
Gagal Nafas par
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal NafasArif WR
9.6K vues21 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Gagal napas par
Gagal napasGagal napas
Gagal napasjordy oktobiannobel
5.8K vues17 diapositives
kasus KGD gagal napas par
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napascicimonalisa
2.5K vues14 diapositives
Gagal nafas par
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafasFaris Andrianto
2.2K vues10 diapositives
Ards par
ArdsArds
ArdsOperator Warnet Vast Raha
667 vues13 diapositives
Askep ards par
Askep ardsAskep ards
Askep ardsOperator Warnet Vast Raha
4.8K vues28 diapositives
Ards AKPER PEMKAB MUNA par
Ards AKPER PEMKAB MUNA Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
2.2K vues14 diapositives

En vedette

Lp ckr par
Lp ckrLp ckr
Lp ckrYabniel Lit Jingga
6K vues17 diapositives
Pathway asidosis mantap par
Pathway asidosis mantapPathway asidosis mantap
Pathway asidosis mantapRidwan Batutah
1.8K vues1 diapositive
Gagal napas e.c ppok dan pneumonia par
Gagal napas e.c ppok dan pneumoniaGagal napas e.c ppok dan pneumonia
Gagal napas e.c ppok dan pneumoniaJemirda Sundari
13.1K vues16 diapositives
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang par
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
10.3K vues39 diapositives
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO par
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOWawan Akibu
30.7K vues19 diapositives
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera... par
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...Operator Warnet Vast Raha
11.1K vues105 diapositives

En vedette(6)

Similaire à Askep Gagal Nafas

Askep kegawatdaruratan akiba1 par
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1sharklasers22
1.1K vues9 diapositives
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx par
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptxShinShintara1
58 vues62 diapositives
4.gangguan dalam sitem_respirasi par
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasiMuhammad Khoirul Zed
1.3K vues34 diapositives
TTTT.pptx par
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptxNengAnnisFathia
2 vues29 diapositives
Ppt emfisema par
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisemayeliani
8.2K vues9 diapositives
Edema paru par
Edema paruEdema paru
Edema paruNathania Longkutoy
17.3K vues14 diapositives

Similaire à Askep Gagal Nafas(20)

Askep kegawatdaruratan akiba1 par sharklasers22
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers221.1K vues
Ppt emfisema par yeliani
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
yeliani8.2K vues
Korelasi klinik kelainan sistem respirasi par fikri asyura
Korelasi klinik kelainan sistem respirasiKorelasi klinik kelainan sistem respirasi
Korelasi klinik kelainan sistem respirasi
fikri asyura1.5K vues
Lp pnemonia par Ima Kdr
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
Ima Kdr2.9K vues
Laporan pendahuluan dan askep ppok par Eka Ferdianti
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Eka Ferdianti13K vues
Adult Respiratory Distress Syndrome par Arif WR
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
Arif WR3.2K vues

Dernier

Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf par
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfTias Mutiara
18 vues4 diapositives
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf par
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdfMateri Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdf
Materi Latihan dasar Kepemimpinan (LDK )SMESTA.pdfSupriyadiSupriyadi54
30 vues3 diapositives
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf par
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdfUnggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdfMayaKurniawati6
22 vues9 diapositives
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf par
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfagustinusg103
19 vues7 diapositives
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx par
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxMateri Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxahmadmistari
93 vues12 diapositives
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx par
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptxschulzt1
18 vues27 diapositives

Dernier(20)

Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf par Tias Mutiara
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdfPembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Pembahasan Soal Stoikiometri.pdf
Tias Mutiara 18 vues
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf par MayaKurniawati6
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdfUnggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf
Unggah Rencana Kerja Pengembangan Program.pdf
MayaKurniawati622 vues
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf par agustinusg103
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
agustinusg10319 vues
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx par ahmadmistari
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxMateri Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
ahmadmistari93 vues
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx par schulzt1
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
schulzt118 vues
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD... par Kanaidi ken
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD...
Kanaidi ken10 vues
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx par MIlhamRaditya
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxLatihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
MIlhamRaditya33 vues
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". par Kanaidi ken
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken9 vues
Aksi Nyata Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru).pptx par idaparidah56
Aksi Nyata Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru).pptxAksi Nyata Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru).pptx
Aksi Nyata Melakukan Refleksi Perencanaan (Guru).pptx
idaparidah5612 vues
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt par fatahilman
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
fatahilman22 vues
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx par winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda251120229 vues
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx par Khoirul Ngibad
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Khoirul Ngibad12 vues

Askep Gagal Nafas

  • 1. TUGAS ASKEP GAGAL NAPAS OLEH Nama : ICHAl KELAS: D PROGDI KEPERWATAN
  • 2. ASKEP GAGAL NAPAS 1. DEFINISI Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau perfusi. Gagal nafas adalah petukaran gas yang tidak adekuat sehingga terjadi hipoksemia,hiperkapnia,dan asidosis.(Arif Muttaqin 2008,hal 214) 2. ETIOLOGI 1. Depresi Sistem saraf pusat Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal. 2. Kelainan neurologis primer Akan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi. 3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas. 4. Trauma Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas. Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar. 5. Penyakit akut paru Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyebabkan gagal nafas. 3. PATOFISIOLOGI Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara).Pasien mengalami toleransi terhadap hipoksemia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut
  • 3. biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel. Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari20x/mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg). Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksemia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pneumonia atau dengan penyakit paru paru dapat mengarah ke gagal nafas akut. 4. TANDA DAN GEJALA a. Tanda Gagal nafas total • Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan. • Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga ada pengembangan dada pada inspirasi • Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan Gagal nafas parsial • Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing. • Ada retraksi dada b. Gejala • Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2) • Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun) 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemerikasan gas-gas darah arteri Hipoksemia Ringan : PaO2 < 80 mmHg Sedang : PaO2 < 60 mmHg Berat : PaO2 < 40 mmHg Pemeriksaan gas darah arteri penting untuk menentukan adanya asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik,serta untuk mengetahui apakah klien mengalami asidosis metabolik serta alkalosis metabolik atau keduanya pada klien yang sudah lama mengalami gagal nafas.Selain itu, pemeriksaan ini jugasangat penting untuk mengetahui oksigenasi serta evaluasi kemajuan therapi atau pengobatan yang diberikan pada klien. b. Pemeriksaan rontgen dada
  • 4. Berdasarkan pada foto thoraks PA/AP dan lateral serta fluoroskopi akan banyak data yang diperoleh seperti terjadinya hiperinflasi,pneumothoraks,efusi pleura,dan tumor paru. c. Pengukuran fungsi paru Penggunaan spirometer dapat membuat kita mengetahui ada tidaknya gangguan obstruksi paru. d. EKG Adanya hipertensi pulmonal dapa dilihat pada EKG yang ditandai dengan perubahan gelombang P meninggi di sadapan II,III,dan AVF,serta jantung yang mengalami hipertropi ventrikel kanan. Iskemia dan aritmia jantung sering dijumpai pada gangguan ventilasi dan oksigenasi. e. Pemeriksaan Sputum Yang perlu diperhatikan ialah warna,bau,dan konsistensi.Jika perlu dilakukan kultur dan uji kepekaan terhadap kuman penyebab.Jika dijumpai ada garis-garis darah pada sputum (blood strekaed),kemungkinan disebabkan oleh brinkitis,bronkiektasis,pneumonia,TB paru,dan keganasan.Sputum yang berwarna merah jambu dan berbuih kemungkinan disebaban udem paru.Untuk sputum yang mengandung banyak sekali darah,lebih sering merupakan tanda dari TB paru atau adanya keganasan paru. a. PENATALAKSANAAN MEDIS  Pantau ABC  Terapi oksigen Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker Venturi atau nasal prong  Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinue (CPAP) atau PEEP  Inhalasi nebuliser  Fisioterapi dada  Pemantauan hemodinamik/jantung  Pengobatan: Brokodilator dan Steroid  Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan Prinsip penanganan Gagal Nafas a. Sekret yang tidak tertahan (batuk tidak efektif) : Hidrasi yang memadai,ekspektoran,aerosol,batuk yang dibantu,aspirasi dengan kateter,penyedotan bronkoskopi,aspirasi dengan selang endotrakeal. b. Hipoksemia : therapi oksigen yang bertahap dengan pemantauan gas darh yang sering. c. Hiperkapnia : Rangsangan respiratorik (overdosis obat),hindari sedasi,ventilasi buatan melalui selang ET. d. Infeksi saluran nafas : Antibiotik,diberikan sebaiknya setelah diperoleh hasil kultur dan uji kepekaan terhadap kuman penyebab. e. Bronkospasme : Obat-obatan brobkodilator