3. Pengertian Pengelolaan Lingkungan
Belajar
• Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata
management, berasal dari kata “to manage”
yang berarti mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan memperlakukan.
• Kata management sudah diserap kedalam
bahasa Indonesia menjadi kata manajemen
yang berarti sama dengan istilah “pengelolaan”,
yakni sebagai suatu proses mengkoordinasi
dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja agar dapat diselesaikan secara efisien
dan efektif.
4. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris
yang digunakan, baik di dalam maupun di luar
ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola
pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding,
bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna,
ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main
yang digunakan sesuai dengan perencanaan.
5. • Blocher (1974) menjelaskan bahwa pada esensinya
lingkungan belajar ini adalah suatu konteks fisik,
sosial, dan psikologis yang dalam konteks
tersebut anak belajar dan memperoleh perilaku
baru.
• Susanti (2018) menambahkan bahwa pengelolaan
lingkungan belajar merupakan suatu kegiatan dan
sarana yang dengannya para pelajar dapat
mencurahkan dirinya, untuk beraktivitas, berkreasi
dan bereksplorasi dan melakukan berbagai
kegiatan yang menimbulkan sejumlah dari
kegiatannya.
6. Tahap Pengelolaan Lingkungan
Belajar di PAUD
Perencanaan
(Planning)
Pengorganisasian
(Organizing)
Pelaksanaan
(Actuating)
Pengawasan
(Controling)
7. Prinsip-prinsip Pengelolaan Lingkungan
Belajar di PAUD
● Lingkungan belajar harus menarik
bagi anak.
● Pengemasan lingkungan harus
mempertimbangkan karakteristik,
perasaan, minat, dan dinamika
belajar anak.
● Menyelaraskan dengan tahapan
perkembangan dan cara-cara khas
belajar anak usia dini
(developmentally appropriate
learning environment)
Prinsip Merefleksikan
Selera Anak (Child’s
Taste)
● Perkembangan dan hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai,
terbaik, dan bermakna bagi
kehidupan anak.
Berorientasi pada
Optimalisasi
Perkembangan dan
Belajar Anak
Mariyana, dkk (2010)
8. ● Kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan sangat produktif dan tepat
guna, baik dilihat dari segi waktu,
energi, maupun upaya yang
dilakukan.
Berpijak pada Efisiensi
Pembelajaran
9. Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar
PAUD
1. Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan
mengundang minat anak untuk bermain di situ.
2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan. Dari
warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan penataan
bahan- bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan.
3. Aman, nyaman, sehat, bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak
serta binatang-binatang kecil yang berbisa.
4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan
daur ulang, dll.
anggunpaud.kemdikbud.go.id
12. Lingkungan Belajar
Outdoor
• Lingkungan belajar luar kelas (outdoor
playground) yang terpadu merupakan salah satu
cara yang dapat digunakan guru untuk mendorong
kegiatan anak dalam keingintahuan, penyelidikan
dan eksplorasi, memiliki sejumlah pengalaman
sensual bagi anak-anak untuk mendorong anak
menggunakan semua indera mereka, dengan
aman.
• Kegiatan diluar ruangan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari program pengembangan dan
belajar anak.
13. Pengelolaan
tanah lapang
Aspek–aspek dalam Ruang Lingkup Pengelolaan
Lingkungan Belajar Outdoor
1 3
2
Penataan lokasi
kegiatan dengan
berbagai
sarananya
Pengelolaan
gudang outdoor
untuk penyimpanan
berbagai barang
dan
alat kegiatan
Penanganan
pagar sekolah
secara tepat
4 6
5
Perawatan dan
penanganan
permukaan
tanah
Pembuatan
naungan atau
atap agar
kegiatan tetap
nyaman
meskipun
terik atau hujan
14. Melalui kegiatan pengelolaan outdoor, semua
sarana dan area belajar diluar kelas
diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif
dan membantu perkembangan dan belajar
anak secara menyeluruh.
15. Sarana Lingkungan Belajar
Outdoor
1) Tangga yang
dipasang ditanah
2) Luncuran 3) Ayunan 4) Terowongan mini
5) Kayu atau bangku
rendah untuk
diduduki atau
dipanjat
6) Papan/board
dengan pegas atau
jembatan gantung
yang rendah
7) Atap untuk
rumah-rumahan
8) Tempat bangunan
balok
9) Jalur untuk
mainan yang ditarik
dan didorong dan
ditunggangi
10) Tempat bermain
pasir dan air
11) Lingkungan
alamiah, seperti
pohon, semak
belukar dan bunga
16. Beberapan tambahan sarana outdoor yang dianggap
penting:
a. Jalan untuk kendaraan
b. Area bermain pasir
c. Kolam renang atau area bermain air
d. Kebun
e. Kandang binatang outdoor
17. Kriteria Lingkungan Belajar
Outdoor
● Area outdoor harus memenuhi aturan keamanan yang memadai.
● Area outdoor harus melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah.
● Desain didasarkan pada kebutuhan anak dan dapat meningkatkan
berbagai aspek perkembangan (fisik, kognitif, sosial, dan emosi).
● Area outdoor harus memberikan kesempatan untuk aktivitas yang mirip
dengan aktivitas–aktivitas yang dilaksanakan didalam ruangan indoor
space.
● Area outdoor harus estetis harus menyenangkan. Ruangan outdoor
menarik bagi semua indera.
19. Prinsip-prinsip Lingkungan Belajar
Indoor
• Alat main yang ditata dan akan dimainkan anak seharusnya sesuai dengan
kemampuannya.
Kesesuaian dengan usia
dan tingkat
perkembangan anak;
• Tidak membahayakan anak/beresiko dan tidak menimbulkan rasa takut atau
khawatir.
• Menimbulkan suasana tenang dan menyenangkan sehingga anak tidak
harus berebut dengan teman atau berbenturan.
Keselamatan dan
kenyamanan;
• Alat main seharusnya ditata di tempat/rak sedemikian rupa sehingga dapat
menumbuhkan gagasan anak untuk memainkannya dan mendorong anak
untuk bereksplorasi dan bereksperimen.
Menarik dan dapat
diperkirakan;
• Penataan sarana bermain indoor disesuaikan untuk berbagai kebutuhan
kegiatan pembelajaran, seperti: penataan sarana untuk pembelajaran sains,
seni kreativitas, matematika, motorik, moral agama dan bahasa.
Kesesuaian dengan
kegiatan pembelajaran;
20. • Fleksibel untuk ditukar, dipindah, dimodifikasi atau diganti pada setiap
periode tertentu, agar dapat disesuaikan dengan tema pembelajaran
dan menghindari kebosanan.
Fleksibilitas;
• Alat main disediakan dalam jumlah yang memadai agar anak bisa
terhindar dari berebut mainan dan bisa digunakan untuk kegiatan
bermain bersama.
Perbandingan
dengan jumlah anak;
• Alat main ditata pada tempat yang mudah dijangkau anak untuk
mendukung pengembangan kemandirian dan rasa tanggungjawab
pada anak.
Keterjangkauan;
• Semua alat main diberi nama sesuai dengan jenis alat main.
Labeling;
• Alat main yang ditata untuk dimainkan anak harus diperhatikan kondisi
kebersihannya secara umum, misalnya dari bau, debu, jamur,
kelembaban, dan lain-lain.
Kebersihan;
22. Untuk penataan lingkungan indoor terdapat
beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.
Yuk kita lanjut Buku Pedoman Pengelolaan Kelas dari
Kemdikbud!
23. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Terima kasih
Please keep this slide for attribution