4. ONTOLOGI
• Pngertian ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan
hakikat sesuatu yang ada. Istilah ontologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu ta onta yang berarti ‘yang berbeda’, dan logos berarti
‘ilmu pengetahuan atau ajaran’. Dengan demikian ontologi berarti
ilmu pengetahuan yang berbeda.
Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan
kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula alam pikiran Yunani telah
menunjukkan munculnya perenungan dibidang ontologi. Dalam
persoalan Ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah
kita menerangkaan hakikat dari segala yang ada ini?
Dr. H. Virgana MA/Unindra
5. adanya dua macam kenyataan.
1.kenyataan berupa materi (kebendaan), dan
2.kenyataan berupa rohani (kejiwaan).
Pembicaraan hakikat sangatlah luas, yaitu segala yang ada dan yang
mungkin ada yakni realitas, realita adalah ke-riil-an, riil artinya
kenyataan uang sebenarnya. Jadi, hakikat adalah kenyataan
sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang
menipu, bukan juga kenyataan yang berubah.
6. 1. OBJEK KAJIAN ONTOLOGI
Metode dalam Ontologi
Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam
ontologi, yaitu :
1.abstraksi fisik,
2.abstraksi bentuk,
3.abstraksi metafisik.
Metafisika
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang
hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman
manusia. Metafisika mengkaji segala sesuatu secara komprehensif.
7. Asumsi
Pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan fakta yang dapat
dibuktikan secara rasional.
2. Aliran-Aliran dalam Metafisika Ontologi
a.Aliran Monoisme
Paham monoisme menganggap bahwa hakikat yang berasal dari
kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Paham
monoisme kemudian terbagi kedalam dua aliran, yaitu :
1. Aliran Materialisme
2. Aliran Idealisme.
b. Aliran Dualisme
Aliran dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua
paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme.
8. c. Aliran Pluralisme
Sementara paham pluralisme berpandangan bahwa segela macam
bentuk merupakan kenyataan.
d. Aliran Nikhilisme
paham nikhilisme menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan
dan kreativitas manusia.
e. Aliran Agnotitisme
aliran agnotitisme menganut paham bahwa manusia tidak mungkin
mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya.
9. EPISTEMOLOGI
• Pengertian Epistemologi
Epistemologi sering juga disebut dengan teori pengetahuan (theory of
knowledge). Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata
Yunani episteme, yang artinya pengetahuan, dan logos yang artinya
ilmu atau teori. Jadi, epistemologi dapat didefinisikan sebagai
cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur,
metode, dan syahnya (validitas) pengetahuan.
Menurut Conny Semiawan dkk. (2005 : 157) epistemologi adalah
cabang filsafat yang menjelaskan tentang masalah-masalah filosofis
sekitar teori pengetahuan. Epistemologi memfokuskan pada makna
pengetahuan yang dihubungkan dengan konsep, sumber dan
kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan sebagainya.
10. 1. METODE EPISTOMOLOGI
Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyampaikan pernyataan-
pernyataan hasil observasi dan disimpulkan dalam suatu
pernyataan yang lebih umum.
Metode Deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data
empiris diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang
runtut.
Metode Positivisme
Metode ini berpangkal dari apa yang telah dikethui, yang faktual, yang
positif.
11. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indra dan akal manusia
untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan
pun akan berbeda-beda, harusnya dikembangkan satu kemmapuan
akal yang disebut dengan intuisi.
Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektis mula-mula berarti metode tanya jawab untuk
mencapai kejernihan filsafat.
12. 2. PERSYARATAN EPISTEMOLOGI
Persyaratan tersebut menurut Conny Semiawan (2005 : 99) adalah
sebagai berikut.
a.Dasar pembenaran menuntut pengaturan kerja ilmiah yang
diarahkan pada perolehan derajat kepastian sebesar mungkin.
b.Semangtik atau sistematis masing-masing menunjuk pada susunan
pengetahuan yang didasarkan pada penyelidikan (research) ilmiah
yang keterhubungannya merupakan suatu kebuatan melalui
komperasi dan generalisasi secara teratur.
c.Sifat intersubjektif ilmu atau pengetahuan tidak dirasakan atas
intuisi dan sifat subjektif orang seorang, namun harus ada
kesepakatan dan pengakuan akan kadar kebenaran dari ilmu itu
didalam setiap bagian dan didalam hubungan menyeluruh ilmu
tersebut, sehingga tercapai intersubjektivitas.
13. 3. ALIRAN-ALIRAN DALAM EPISTEMOLOGI
• Secara garis besar terdapat dua aliran pokok dalam epistemologi,
yaitu :
Rasionalisme suatu aliran pemikiran yang menekankan
pentingnys peran akal atau ide sebagai bagian yang menentukan
hasil keputusan atau pemikiran
Empirisme bersumber dari filsafat aristoteles yang
menurutnya bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah pengalama
empiris.