SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA, FILSAFAT,
PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI
OLEH KELOMPOK 1:
MAHMUD FARID 41038104211006
A. DEFINISI PENDIDIKAN
• Sudarwan Danim (2013:2)
Pendidikan merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi
potensinkognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya.
• Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
B. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA
 Tujuan Pendidikan
 Materi Pendidikan
 Metode pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN
Bersyukur
Menyiapkan Ilmu, Iman Dan Taqwa
menggali potensi jiwa
Menumbuhkan Sikap Kritis, Taat, Toleransi
membentuk bertanggung jawab
akhlaq mulia
Berdialektika
MATERI PENDIDIKAN
Materi pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan yang sangat penting
dalam pendidikan.agar bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Dalam
perspektif agama materi Pendidikan terbagi kepada:
 Materi Pendidikan sekolah adalah mata pelajaran Aqidah atau
Keimanan
 Materi Pendidikan Syariah Atau Ibadah
 Materi Pendidikan Akhlaq
METODE PENDIDIKAN
• Metode Ceramah (nasihat)
• Metode Keteladanan
• Metode Hukuman
• Metode Pembiasaan
• Metode Praktik (sosiodrama)
• Metode Perumpamaan
C. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
1. Filsafat Perenialisme
2. Filsafat Idealisme
3. Filsafat Realisme
4. Filsafat Eksperimentalisme
1. FILSAFAT PERENIALISME
Didasarkan pada pandangan bahwa realitas fundamental tetap
berasal dari kebenaran khususnya berkaitan dengan Tuhan dan
kebenaran ajarannya asumsinya adalah bahwa orang menemukan
kebenaran, melalui penalaran dan Wahyu serta kebaikan yang
ditemukan dalam berpikir rasional dalam kerangka ini praktik
pendidikan dan pembelajaran di sekolah dipandu oleh penalaran
dan kehendak tuhan hal ini dibelenggu oleh pemikiran yang
dogmatis secara berlebihan.
2. FILSAFAT IDEALISME
Filsafat idealisme dalam konteks kependidikan memandang
bahwa realitas akhir adalah roh bukan materi atau fisik
pengetahuan yang didapat atas dasar penginderaan panca indra
selalu tidak pasti dan tidak lengkap aliran ini memandang nilai
itu bersifat permanen tidak berubah nilai-nilai yang berkaitan
dengan baik benar salah cantik indah dan sebagainya selalu
tidak berubah sepanjang sejarah peradaban umat manusia.
3. FILSAFAT REALISME
Memandang realitas secara Duality hakikat realitas ialah terdiri atas
dunia nyata atau fisik dan dunia rohani atau abstrak realitas itu sendiri
terdiri dari dua belahan pertama subjek yang menyadari dan mengetahui
kedua realita dunia yang menjadi objek pengetahuan manusia. Realisme
percaya dunia itu ada Seperti apa adanya karena realitas adalah apa
bisa diamati dan kebaikan yang ditemukan dalam hukum alam yang
teratur.
4. FILSAFAT EKSPERIMENTALISME
Percaya bahwa semua hal atau fenomena bisa terus berubah atau
diubah dengan perlakuan tertentu Hal ini didasari atas pandangan
bahwa realitas adalah apa yang dialami. Eksperimentalis
berpendapat bahwa kebenaran adalah apa yang bisa diwujudkan
sekarang dan kebaikan berasal dari keputusan kelompok,
praksisnya dalam pembelajaran antara lain adalah studi mengenai
pengalaman sosial dan pemecahan masalah.
5. FILSAFAT EKSISTENSIALISME
Percaya pada interpretasi pribadi tentang dunia hal ini didasarkan
pada pandangan bahwa individu mampu mendefinisikan realitas
kebenaran dan kebaikan. Praksisnya di sekolah ah di mana guru
membantu anak-anak untuk mengetahui diri mereka sendiri dan
tempat mereka dalam masyarakat Siswa belajar apa yang mereka
inginkan dan mendiskusikan mata pelajaran secara bebas.
D. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
1. Perspektif Behaviorisme
2. Perspektif Sosial-Kognitif
3. Perspektif Humanisme
PERSPEKTIF BEHAVIORISME
Salah satu ahli dalam teori ini adalah Thorndike dengan teori koneksionisme atau teori S-R
(stimulus-respon) artinya perkembangan perilaku manusia akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Berikut merupakan point penting dari teori S-R (stimulus-respon):
 Mendudukan orang belajar sebagai individu yang pasif.
 Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah tidak berubah-ubah.
 Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memidahkan
pengetahuan, dimana siswa memiliki pemahaman sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan.
 Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar.
PERSPEKTIF SOSIAL-KOGNITIF
Pertama diperkenalkan oleh Albert Bandura dan kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli
misalnya Jean Peaget dan Jerome Burner.
1. Teori Belajar Cognitive Development dari Jean Piaget
Proses berfikir merupakan aktivitas gradual fungsi intelektual dari berfikit konkret menuju
abstrak. Pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan mental-mental baru yang
sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektual bersifat kaulitatif, bukan kauntitatif.
2. Teori Belajar Discovery Learning dari Jerome Burner
J. Burner mengklaim bahwa pemikiran dan aktivitas intelektual tidak hanya merupakan system
pemrosesan informasi tetapi berkembang seiring pengalaman individu anak. Menurut Burner ia
melihat berpikir sebagai internalisasi alat yang disediakan oleh suatu budaya tertentu.
PERSPEKTIF HUMANISME
Teori ini sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar
itu sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep berbicara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita membentuk manusia yang dicita-citakan,
serta tenta citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang ideal.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Fungsional Struktural
Konflik dan
Interaksionisme
FUNGSIONAL STRUKTURAL
a. Sekolah sebagai sarana sosialisasi. Sekolah mengubah orientasi kekhususan ke universalitas
salah satunya yaitu mainset selain mewarisi budaya yang ada juga membuka wawasan baru
terhadap dunia luar. Selain itu juga mengubah alokasi seleksi (sesuatu yang diperoleh bukan
dengan usaha seperti hubungan darah, kerabat dekat dan seterusnya) ke peran dewasa yang
diberikan penghargaan berdasarkan prestasi yang sesungguhnya.
b. Sekolah sebagai seleksi dan alokasi, sekolah memberikan motivasi-motivasi prestasi agar
dapat siap dalam dunia pekerjaan dan dapat dialokasikan bagi mereka yang unggul.
c. Sekolah memberikan kesamaan kesempatan. Suatu sekolah yang baik pastinya memberikan
kesamaan hak dan kewajiban tanpa memandang siapa dan bagaimana asal usul peserta
didiknya.
KONFLIK
Teori Konflik tidak mengakui kesamaan dalam suatu masyarakat. Menurut
Weber, stratifikasi merupakan kekuatan sosial yang berpengaruh besar.
Pendidikan akan mengantar sesorang untuk mendapatkan status yang
tinggi yang membedakan dengan kaum buruh.
Teori konflik cenderung menekankan kekacauan antar fakta sosial, serta
gagasan mengenai keteraturan dipertahankan melalui kekuasaan yang
memaksa dalam masyarakat. Dalam pendidikan, suasana kondusif selalu
harus dijaga dan menghindari konflik dengan stake holders.
INTERAKSIONISME
Para ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu
merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Teori
ini beranggapan bahwa individu adalah obyek yang dapat secara
langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan
individu yang lain.
THANK YOU

Contenu connexe

Similaire à landasan pendidikan.pptx

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxSMKNegeri1BintangBay
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanNarendra
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanNarendra
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Irwan Hasan
 
falsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdffalsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdfmarwanmarzuki
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan6285865282092
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Universitas Jember
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 

Similaire à landasan pendidikan.pptx (20)

Teori
TeoriTeori
Teori
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Rini Sri Wahyuni
Rini Sri WahyuniRini Sri Wahyuni
Rini Sri Wahyuni
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docxLK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
LK 1 - MODUL 1 PEDAGOGIK KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN.docx
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Psikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam PendidikanPsikologi dalam Pendidikan
Psikologi dalam Pendidikan
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
falsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdffalsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdf
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 

Dernier

Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 

Dernier (20)

Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 

landasan pendidikan.pptx

  • 1. PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA, FILSAFAT, PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI OLEH KELOMPOK 1: MAHMUD FARID 41038104211006
  • 2. A. DEFINISI PENDIDIKAN • Sudarwan Danim (2013:2) Pendidikan merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensinkognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya. • Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
  • 3. B. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA  Tujuan Pendidikan  Materi Pendidikan  Metode pendidikan
  • 4. TUJUAN PENDIDIKAN Bersyukur Menyiapkan Ilmu, Iman Dan Taqwa menggali potensi jiwa Menumbuhkan Sikap Kritis, Taat, Toleransi membentuk bertanggung jawab akhlaq mulia Berdialektika
  • 5. MATERI PENDIDIKAN Materi pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan yang sangat penting dalam pendidikan.agar bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Dalam perspektif agama materi Pendidikan terbagi kepada:  Materi Pendidikan sekolah adalah mata pelajaran Aqidah atau Keimanan  Materi Pendidikan Syariah Atau Ibadah  Materi Pendidikan Akhlaq
  • 6. METODE PENDIDIKAN • Metode Ceramah (nasihat) • Metode Keteladanan • Metode Hukuman • Metode Pembiasaan • Metode Praktik (sosiodrama) • Metode Perumpamaan
  • 7. C. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT 1. Filsafat Perenialisme 2. Filsafat Idealisme 3. Filsafat Realisme 4. Filsafat Eksperimentalisme
  • 8. 1. FILSAFAT PERENIALISME Didasarkan pada pandangan bahwa realitas fundamental tetap berasal dari kebenaran khususnya berkaitan dengan Tuhan dan kebenaran ajarannya asumsinya adalah bahwa orang menemukan kebenaran, melalui penalaran dan Wahyu serta kebaikan yang ditemukan dalam berpikir rasional dalam kerangka ini praktik pendidikan dan pembelajaran di sekolah dipandu oleh penalaran dan kehendak tuhan hal ini dibelenggu oleh pemikiran yang dogmatis secara berlebihan.
  • 9. 2. FILSAFAT IDEALISME Filsafat idealisme dalam konteks kependidikan memandang bahwa realitas akhir adalah roh bukan materi atau fisik pengetahuan yang didapat atas dasar penginderaan panca indra selalu tidak pasti dan tidak lengkap aliran ini memandang nilai itu bersifat permanen tidak berubah nilai-nilai yang berkaitan dengan baik benar salah cantik indah dan sebagainya selalu tidak berubah sepanjang sejarah peradaban umat manusia.
  • 10. 3. FILSAFAT REALISME Memandang realitas secara Duality hakikat realitas ialah terdiri atas dunia nyata atau fisik dan dunia rohani atau abstrak realitas itu sendiri terdiri dari dua belahan pertama subjek yang menyadari dan mengetahui kedua realita dunia yang menjadi objek pengetahuan manusia. Realisme percaya dunia itu ada Seperti apa adanya karena realitas adalah apa bisa diamati dan kebaikan yang ditemukan dalam hukum alam yang teratur.
  • 11. 4. FILSAFAT EKSPERIMENTALISME Percaya bahwa semua hal atau fenomena bisa terus berubah atau diubah dengan perlakuan tertentu Hal ini didasari atas pandangan bahwa realitas adalah apa yang dialami. Eksperimentalis berpendapat bahwa kebenaran adalah apa yang bisa diwujudkan sekarang dan kebaikan berasal dari keputusan kelompok, praksisnya dalam pembelajaran antara lain adalah studi mengenai pengalaman sosial dan pemecahan masalah.
  • 12. 5. FILSAFAT EKSISTENSIALISME Percaya pada interpretasi pribadi tentang dunia hal ini didasarkan pada pandangan bahwa individu mampu mendefinisikan realitas kebenaran dan kebaikan. Praksisnya di sekolah ah di mana guru membantu anak-anak untuk mengetahui diri mereka sendiri dan tempat mereka dalam masyarakat Siswa belajar apa yang mereka inginkan dan mendiskusikan mata pelajaran secara bebas.
  • 13. D. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI 1. Perspektif Behaviorisme 2. Perspektif Sosial-Kognitif 3. Perspektif Humanisme
  • 14. PERSPEKTIF BEHAVIORISME Salah satu ahli dalam teori ini adalah Thorndike dengan teori koneksionisme atau teori S-R (stimulus-respon) artinya perkembangan perilaku manusia akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Berikut merupakan point penting dari teori S-R (stimulus-respon):  Mendudukan orang belajar sebagai individu yang pasif.  Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah tidak berubah-ubah.  Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memidahkan pengetahuan, dimana siswa memiliki pemahaman sama terhadap pengetahuan yang diajarkan.  Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar.
  • 15. PERSPEKTIF SOSIAL-KOGNITIF Pertama diperkenalkan oleh Albert Bandura dan kemudian dikembangkan oleh beberapa ahli misalnya Jean Peaget dan Jerome Burner. 1. Teori Belajar Cognitive Development dari Jean Piaget Proses berfikir merupakan aktivitas gradual fungsi intelektual dari berfikit konkret menuju abstrak. Pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan mental-mental baru yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektual bersifat kaulitatif, bukan kauntitatif. 2. Teori Belajar Discovery Learning dari Jerome Burner J. Burner mengklaim bahwa pemikiran dan aktivitas intelektual tidak hanya merupakan system pemrosesan informasi tetapi berkembang seiring pengalaman individu anak. Menurut Burner ia melihat berpikir sebagai internalisasi alat yang disediakan oleh suatu budaya tertentu.
  • 16. PERSPEKTIF HUMANISME Teori ini sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tenta citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang ideal.
  • 17. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Fungsional Struktural Konflik dan Interaksionisme
  • 18. FUNGSIONAL STRUKTURAL a. Sekolah sebagai sarana sosialisasi. Sekolah mengubah orientasi kekhususan ke universalitas salah satunya yaitu mainset selain mewarisi budaya yang ada juga membuka wawasan baru terhadap dunia luar. Selain itu juga mengubah alokasi seleksi (sesuatu yang diperoleh bukan dengan usaha seperti hubungan darah, kerabat dekat dan seterusnya) ke peran dewasa yang diberikan penghargaan berdasarkan prestasi yang sesungguhnya. b. Sekolah sebagai seleksi dan alokasi, sekolah memberikan motivasi-motivasi prestasi agar dapat siap dalam dunia pekerjaan dan dapat dialokasikan bagi mereka yang unggul. c. Sekolah memberikan kesamaan kesempatan. Suatu sekolah yang baik pastinya memberikan kesamaan hak dan kewajiban tanpa memandang siapa dan bagaimana asal usul peserta didiknya.
  • 19. KONFLIK Teori Konflik tidak mengakui kesamaan dalam suatu masyarakat. Menurut Weber, stratifikasi merupakan kekuatan sosial yang berpengaruh besar. Pendidikan akan mengantar sesorang untuk mendapatkan status yang tinggi yang membedakan dengan kaum buruh. Teori konflik cenderung menekankan kekacauan antar fakta sosial, serta gagasan mengenai keteraturan dipertahankan melalui kekuasaan yang memaksa dalam masyarakat. Dalam pendidikan, suasana kondusif selalu harus dijaga dan menghindari konflik dengan stake holders.
  • 20. INTERAKSIONISME Para ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Teori ini beranggapan bahwa individu adalah obyek yang dapat secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.