2. • RANGKUMAN IBD BAB 1
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah dalam kehidupan manusia & kehidupan.
Cabang Ilmu Budaya Dasar ini mengkaji permasalahan kehidupan
manusia melalui pendekatan budaya.
3. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah Bahasa Inggris
yaitu “The Humanities”. Dengan mempelajari The Humanities, diharapkan
seseorang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, lebih peka dan halus.
4. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa Ilmu & Pengetahuan
dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu:
1. Ilmu Alamiah
Bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta.
2. Ilmu Sosial
Bertujuan untuk mengetahui/mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia.
3. Pengetahuan Budaya
Bertujuan untuk memahami & mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi.
5. Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian (disiplin) seni & filsafat. Keahlian ini pun dibagi kedalam
berbagai bidang keahlian lain contohnya seperti:
• Seni Tari
• Seni Rupa
• Seni Musik
• Seni Drama
• dsb…
6. IBD mempelajari pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan budaya.
Sementara IPB, mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk
berbudaya (Homo Humanus).
7. Tema-tema IBD merupakan tema-tema inti permasalahan dasar yang dialami & dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari seperti tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi:
• Cinta Kasih
• Keindahan
• Penderitaan
• Keadilan
• Pandangan Hidup
• Tanggung Jawab
• Kegelisahan
• Harapan
8. Pada saat ini terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering
mengabaikan sikap dan perilaku moral. Menurutnya, aspek yang lebih penting
daripada moral adalah ontologis dan epistemologis.
Apabila hal seperti itu terjadi, maka manusia akan menjadi kurang
berbudaya, dan tidak peka terhadap permasalahan moral.
Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, maka setiap sarjana perlu dibekali
pemahaman aspek budaya.
9. 1. Mempertajam kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya,
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan
mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya,
3. Mengusahakan agar mahasiswa tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan
atau perkotaan,
4. Mengupayakan wahana komunikasi para akademisi/antar mahasiswa agar
mampu berdialog dan memahami satu sama lain secara baik.