Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
1. Kegiatan Pembiasaan di Madrasah Sebagai
Pendukung Pendidikan Karakter
(410 Views) September 24, 2017 3:44 am | Published by admin
Oleh: Nuraedah, S.Ag., M.Pd.
Pengurus Agumapi dan Ketua Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Madrasah (MKKM) Tingkat
MI/MTS/MA Kemenag Jeneponto, Sulsel
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
2. Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan
merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga
dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak
dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa
Indonesia.
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Pendidikan Karakter Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter
(character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang
sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas,
maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain
sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena
itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral
(moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat
dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan
untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan
generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga
untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha
kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu
pembentukan karakter secara optimal. Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang
3. tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah
metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.
Kegiatan Pembiasaan di Madrasah.
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan
perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan
menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat
dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas.
Kegiatan pembiasaan di Madrasah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan
Keteladanan.
1. Kegiatan Rutin Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus
menerus di Madarasah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik.
Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut : a. Berdoa sebelum
memulai kegiatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik berdoa sebelum
memulia segala aktifitas. Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi
dimana pada setiap pagi dengan petugas yang terjadwal b. Membaca Asmaul Husna Kegiatan ini
bertujuan membiasakan peserta didik untuk berdzikir, mengingat nama – nama Allah. c.Hormat
kepada Bendera Merah Putih Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan
bangga sebagai bangsa pada peserta didik. d.Sholat Dhuha Bersama – sama e. Tadarus Al –
Qur’an f. Sholat Dhuhur Berjamaah g. Berdoa di akhir pelajaran h. Infaq Siswa i. Kebersihan
Kelas
2. Kegiatan Spontan Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh
waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama
dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Contoh: a. Membiasakan
mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa b. Membiasakan
bersikap sopan santun c. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya d. Membiasakan
antri e. Membiasakan menghargai pendapat orang lain f. Membiasakan minta izin masuk/keluar
kelas atau ruangan g. Membiasakan menolong atau membantu orang lain h. Membiasakan
4. menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di Madrasah, seperti Majalah Dinding dan Kotak
Curhat BK. i. Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai
kebutuhan.
3. Kegiatan Terprogram Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap
disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan
kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan personil Madrasah aktif dalam melaksanakan
kegiatan Madrasah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh : a. Kegiatan
memperingati hari-hari besar nasional c. Kegiatan Karyawisata d. Kegiatan Lomba Mata
Pelajaran, seperti olimpiade matematika, pesona fisika, lomba mading, dll e. Kegiatan Pentas
Seni Akhir Tahun (PESAT) f. Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran (KATP)
4. Kegiatan Keteladanan Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
yang dapat dijadikan contoh (idola) Ada sebuah Adigium yang mengatakan bahwa “cara terbak
untuk mengubah orang lain ” adalah mengubah diri sendiri. artinya adalah “keteladanan”. sejalan
dengan pikiran ini maestro pendidikan kita KI Hajar Dewantara telah memilih kata tepat yang
digunakan sebagai kunci sukses pendidikan di Tanah Air yaitu Ing Ngarso Sun Tuladha, ini
adalah sebuah bentuk Kunci Sukses, bahwa pola pembelajaran di perlukan sebuah keteladanan.
Dan satu kata kunci yang bisa di jadikan sebagai rujukan buat kita semua bahwa satu
keteladanan lebih baik dari pada seibu nasehat/kata-kata.Jadi kita memperlihatkan teladan bagi
anak didik kita Contoh: a. Membiasakan berpakaian rapi b. Membiasakan datang tepat waktu c.
Membiasakan berbahasa dengan baik d. Membiasakan rajin membaca e. Membiasakan bersikap
ramah, dll.