SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
0 Sampel: 4 varietas tomat pekarangan rumah di

Portugis.
0 Metoda: Teknik kromatografi
0 Komponen yang dianalisis :
,
1. Nutrisi makro

2. Antioksidan
hidrofil
3. Antioksidan
lipofilik

setiap profil gula dan asam lemak
vitamin C, fenolik, flavonol dan
anthocyanin

tokoferol, β-karoten dan Likopen.
0 Evaluasi aktivitas antioksidan melalui:

Pencarian
aktivitas DPPH

Pengurangan
daya

inhibisi pemutihan
β-karoten

inhibisi
pembentukan
TBARS
HASIL EVALUASI menunjukkan tomat bulat
memiliki aktivitas antioksidan paling kuat

1. Varietas tomat bulat
nilai EC50 ≤ 1,63

mg/ml
senyawa
fenolik
(fenolik
31.23
mg
ClAE/g
ekstrak, flavonols 6.36 mg QE/g ekstrak, anthocyanin
3.45 mg ME / g ekstrak)
karotenoid (β-karoten 0,51 mg/100 g dan likopen 9,49
mg/100 g)
2. Varietas tomat kuning

• 3.42 g/
100 g

• 3.18 g/
100 g
FRUKTOSA

α-linolenic
acid

• 15.53%

GLUKOSA

tocopherols

• 1.44 mg/
100 g
Tomat perkebunan timur laut Portugis
berkontribusi sebagai sumber antioksidan.
Komposisi Antioksidan
Komposisi Antioksidan
Sistem HPLC

Barros, dkk (2010)
1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN
Tocopherols

HPLC
detektor
fluoresen.
eksitasi 290 nm
emisi 330 nm

Kolom fase
normal
Polyamide II
250 × 4.6
mm; pada
30ºC.

Fase gerak:
n-hexane &
ethyl acetate
(70:30, v/v)
Laju alir: 1
ml/min.

Perhitungan
sesuai
respon
fluoresen
C Tocopherol
mg per 100 g
sampel.
1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN
Tocopherols

HPLC
detektor
fluoresen.
eksitasi 290 nm
emisi 330 nm

Kolom fase
normal
Polyamide II
250 × 4.6
mm; pada
30ºC.

Fase gerak:
n-hexane &
ethyl acetate
(70:30, v/v)
Laju alir: 1
ml/min.

Perhitungan
sesuai
respon
fluoresen
C Tocopherol
mg per 100 g
sampel.
1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN
Tocopherols

HPLC
detektor
fluoresen.
eksitasi 290 nm
emisi 330 nm

Kolom fase
normal
Polyamide II
250 × 4.6
mm; pada
30ºC.

Fase gerak:
n-hexane &
ethyl acetate
(70:30, v/v)
Laju alir: 1
ml/min.

Perhitungan
sesuai
respon
fluoresen
C Tocopherol
mg per 100 g
sampel.
1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN
Tocopherols

HPLC
detektor
fluoresen.
eksitasi 290 nm
emisi 330 nm

Kolom fase
normal
Polyamide II
250 × 4.6
mm; pada
30ºC.

Fase gerak:
n-hexane &
ethyl acetate
(70:30, v/v)
Laju alir: 1
ml/min.

C Tocopherol
dalam mg
per 100 g
sampel
segar.
2. Ascorbic acid

0 Menggunakan 2,6-dichloroindophenol
0 Absorban spektrofotometer pada 515 nm
0 Perhitungan berdasarkan kurva kalibrasi asam L-

askorbat otentik (0.006-0.1 mg/ml), dinyatakan
sebagai mg asam askorbat per 100 g berat segar.
3. Carotenoids.
β-carotene dan lycopene

Pengukuran absorban
pada
453, 505, 645, dan 663
nm

Perhitungan:
β-carotene (mg/100 ml) = 0.216 × A663 – 1.220 × A645 - 0.304 × A505 + 0.452 × A453;
lycopene (mg/100 ml) = − 0.0458 × A663 + 0.204 × A645 - 0.304 × A505 + 0.452 × A453,

Dinyatakan dalam
mg per 100 g berat
kering
4. Phenolics.

0 Aduk bubuk kering halus (20 mesh; ~1g) dengan 50 ml

metanol pada 25 ºC, 150 rpm selama 1 jam.
0 Filtrasi dengan kertas Whatman No. 4.
0 Residu diekstrak dengan penambahan metanol 50 ml.
0 Ekstrak dievaporasi pada 35ºC dibawah tekanan lebih
(rotary evaporator Büchi R- 210),
0 Dilarutkan ulang pada metanol di 50 mg/ml
0 Disimpan pada 4 ºC untuk analisis fenolat dan
antioksidan.
0 Ekstrak dikonsentrasikan pada 0.625 mg/ml (250 μl)

dicampur dengan HCl 0.1% pada 95% ethanol (250
μl) dan HCl 2% (4550 μl).

0 Setelah 15 menit absorben diukur pada 280, 360 and

520 nm.

0 Absorban (A) pada 280 nm digunakan untuk

mengestimasi kandungan fenolat, A360 nm
digunakan untuk mengestimasi flavonols, dan A520
nm digunakan untuk mengestimasi anthocyanins
(Mazza et al., 1999).
0 Chlorogenic acid : untuk menghitung kurva standard

(0.2-3.2 mM) dan hasil dinyakatakan dalam mg
chlorogenic acid equivalents (ClAE) per g ekstrak.
0 Quercetin: untuk menghitung standard kurva (0.2-3.2
mM) dan hasil dinyatakan dalam mg quercetin
equivalents (QE) per g ekstrak.
0 Malvidin 3-glucoside : untuk menghitung kurva
standard (0.1-2.3 mM) dan hasil dinyatakan dalam mg
malvidin 3-glucoside equivalents (ME) per g ekstrak.
Hasil dinyatakan dalam mg/ g esktrak
Aktivitas Antioksidan
ELX800 Microplate
Reader (Bio-Tek)

Pinela dkk., 2011
1. DPPH radical-scavenging activity

0 DPPH pemulungan radikal aktivitas.
0 ELX800 Microplate Reader (Bio-Tek).
0 Campuran reaksi dalam setiap satu dari 96 sumur terdiri

dari satu konsentrasi berbeda dari ekstrak (30 μl) dan
larutan metanolat dengan air (80: 20 v/v, 270 μl)
mengandung radikal DPPH (6 × 10-5 mol/l).
0 Campuran didiamkan selama 60 menit di dalam gelap.
0 Penurunan radikal DPPH adalah ditentukan dengan
mengukur penyerapan pada 515 nm (Pinela dkk., 2011).
0 The radical scavenging activity (RSA) dihitung sebagai

persentase perubahan warna DPPH
persamaan:
% RSA = [(ADPPH-AS)/ADPPH] × 100

menggunakan

 AS: absorban larutan ketika ekstrak sampel ditambahkan

pada level tertentu,
 ADPPH: absorban larutan DPPH.

0 Konsentrasi ekstrak: 50% aktivitas pemulungan radikal

(EC50) dihitung dari grafik % RSA terhadap konsentrasi
ekstraksi.
0 Trolox sebagai standard.
2. Reducing power
Trolox sebagai Standard

0 Konsentrasi berbeda ekstrak (0.5 ml) dicampur

dengan buffer natrium fosfat (200 mmol/l, pH
6.6, 0.5 ml) dan kalium ferricyanide (1% w/v, 0.5
ml).
0 Campuran diinkubasi di 50 ºC selama 20 menit, dan
asam trikloroasetat (10% w/v, 0.5 ml) ditambahkan.
0 Campuran (0.8 ml) dituangkan dalam 48well, seperti juga air deionisasi (0.8 ml) dan feri
klorida (0,1% w/v, 0.16 ml), dan absorbansi diukur
pada 690 nm.
0 Konsentrasi ekstrak yang menyediakan 0,5 absorbansi
(EC50) dihitung dari grafik absorbansi di 690 nm
terhadap konsentrasi ekstrak .
3. Inhibition of β-carotene bleaching

0 β-carotene (2 mg) dilarutkan pada chloroform (10 ml).
0 2 mL dipipet ke labu.
0 Setelah klorofom diuapkan pada 40ºC keadaan

vakum, linoleic acid (40 mg), pengemulsi Tween 80 (400
mg), dan air distilasi (100 ml) ditambahkan ke labu dengan
pengadukan yang kuat.
0 Aliquots (4.8 ml) emulsi ini dipindahkan ke dalam tabung
yang berbeda mengandung konsentrasi ekstrak berbeda
(0.2 ml).
0 Tabung diguncang dan diinkubasi di 50ºC dalam penangas
air.
0 Emulsi ditambahkan ke setiap tabung sesegera
mungkin, absorban zero tie diukur di 470 nm.
0 Inhibisi pemutihan Β-karoten dihitung menggunakan

persamaan berikut:
(konten β-karoten setelah 2jam uji /konten βkaroten awal) x 100.
0 Konsentrasi

Ekstrak
menyediakan aktivitas
antioksidan 50% (EC50) dihitung dengan interpolasi
dari grafik inhibisi pemutihan β-karoten terhadap
konsentrasi ekstrak .
4. Inhibition of lipid peroxidation
using thiobarbituric acid reactive substances (TBARS).

0 Otak diperoleh dari porcine (Sus scrofa), dibedah dan

dihomogenisasi dengan Polytron pada buffer Tris–HCl
es (20 mM, pH 7,4) untuk menghasilkan homogenasi
jaringan otak 1:2 (w/v) yang disentrifugasi pada
3000g (Centorion K24OR sentrifugasi direfrijerasi)
selama 10 menit.
0 Aliquot (0, 1 ml) supernatant diinkubasi dengan
konsentrasi berbeda dari ekstrak (0.2 ml) dengan
pemberian FeSO4 (10 μM; 0.1 ml) dan asam askorbat
(0,1 μM; 0.1 ml) pada 37 ºC selama 1 jam.
0 Reaksi dihentikan oleh penambahan asam trikloroasetat

(28% w/v, 0.5 ml), diikuti asam thiobarbiturat (TBA, 2%,
w/v, 0.38 ml), dan campuran kemudian dipanaskan pada 80
ºC selama 20 menit.
0 Setelah sentrifugasi 3000 g selama 10 menit untuk
memindahkan protein precipitasi, intensitas warna
malondialdehyde kompleks (MDA)-TBA pada supernatan
diukur dengan absorbansinya di 532 nm.
0 Rasio inhibisi (%) dihitung menggunakan rumus berikut:
inhibisi rasio (%) = [(A – B) /A] x 100%,
A dan B: absorbansi kontrol dan larutan senyawa.
0 Konsentrasi ekstrak yang menyediakan 50% inhibisi
peroksidasi lemak (EC50) dihitung dari grafik persentase
penghambatan TBARS terhadap konsentrasi ekstrak.
0 Trolox digunakan sebagai standar.
Analisis Statistik
ANOVA, uji HSD Tukey
α = 0.05

0 Untuk masing-masing 3 ekstrak diperoleh dan semua

pengujian dilakukan secara triplo (3 ulangan)
0 Hasil dinyatakan sebagai nilai rata-rata dan standard
deviasi.
0 Hasil dianalisis menggunakan one-way analysis of
variance (ANOVA) diikuti uji HSD Tukey menggunakan
α = 0.05.
0 Analisis dilakukan menggunakan Program SPSS 16.0.
Kesimpulan
0 Pedoman Diet untuk memerangi penyakit kronis, termasuk

kanker dan penyakit arteri koroner, merekomendasikan
peningkatan asupan makanan dari tumbuhan, termasuk
buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai sumber kaya
antioksidan.
0 Tomat sebagai salah satu tanaman pangan yang paling
serbaguna dan digunakan secara luas bisa memainkan peran
penting dalam pangan manusia.
0 Tomat dari pertanian Portugis kaya sumber senyawa
antioksidan seperti asam askorbat, karotenoid, khususnya
Lycopene, dan senyawa fenolik.
0 Tomat terbukti menjadi yang paling kuat dalam aktivitas
antioksidan, senyawa fenolik dan karotenoid.
0 Varietas lokal dikenal sebagai tomat kuning diungkapkan
komposisi
nutrisinya
menarik,
mencakup
fruktosa, glukosa, α-linolenat dan total tingkat Tokoferol
yang lebih tinggi.
DPPH
0 Untuk menguji adanya aktivitas antioksidan dapat

menggunakan metode DPPH.
0 Pengamatan terhadap penangkapan radikal DPPH
dapat dilakukan dengan mengamati penurunan
absorbansi.
0 Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya reduksi
radikal oleh antioksidan (AH) atau bereaksi dengan
senyawa radikal lainnya (Yu dkk., 2002 : 1620).

More Related Content

What's hot

Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Marsono Tarmadi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
Fransiska Puteri
 
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassumfisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
Irham Maladi
 

What's hot (18)

Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta mMklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
 
Artikel fenil tiourea
Artikel fenil tioureaArtikel fenil tiourea
Artikel fenil tiourea
 
Makalah sejarah
Makalah sejarahMakalah sejarah
Makalah sejarah
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
 
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)Ekstraksi.dingin.a2 (1)
Ekstraksi.dingin.a2 (1)
 
Sifat Spektral Molekul
Sifat Spektral MolekulSifat Spektral Molekul
Sifat Spektral Molekul
 
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassumfisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 
Resume
Resume Resume
Resume
 
Ppt kinkim
Ppt kinkimPpt kinkim
Ppt kinkim
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 

Viewers also liked

La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juego
davidsos
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identity
ShannonBoult
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
davidsos
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
Rolina Zahhara Tambunan
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluency
dlee85
 

Viewers also liked (19)

La vida en juego
La vida en juegoLa vida en juego
La vida en juego
 
Patton1990
Patton1990Patton1990
Patton1990
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
My occupational identity
My occupational identityMy occupational identity
My occupational identity
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
commander selvam
commander selvam  commander selvam
commander selvam
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Salmonella heidelberg pada jus buah
Salmonella heidelberg pada jus buahSalmonella heidelberg pada jus buah
Salmonella heidelberg pada jus buah
 
Paella treball
Paella treballPaella treball
Paella treball
 
Characterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomatoCharacterization of high purity lycopene from tomato
Characterization of high purity lycopene from tomato
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...
 
Guide
GuideGuide
Guide
 
Essai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasiEssai - proses fermentasi
Essai - proses fermentasi
 
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...
 
Digital fluency
Digital fluencyDigital fluency
Digital fluency
 
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURANKONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
KONTAMINASI MIKROBA PADA SAYURAN
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
R stock
R stockR stock
R stock
 

Similar to Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat

Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Fendi Pradana
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
DianaEP
 
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alamstandarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
yosy5
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
qlp
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Aullyha
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Sawarni H
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Sawarni H
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
Fransiska Puteri
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Alif Zulfikar
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
LookWWE
 

Similar to Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat (20)

FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
PERHITUNGAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
PERHITUNGAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAKPERHITUNGAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
PERHITUNGAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
Antikoagulan dan antihipertensiObat untuk mencegah pembentukan gumpalan (koag...
 
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alamstandarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
standarisasi kimia bahan alam bahan kimia alam
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptx
 
Mechanisms of antihyperuricemic effect of phyllanthus niruri and its lignan
Mechanisms of antihyperuricemic effect of phyllanthus niruri and its lignanMechanisms of antihyperuricemic effect of phyllanthus niruri and its lignan
Mechanisms of antihyperuricemic effect of phyllanthus niruri and its lignan
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Obat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bkoObat tradisional yang mengandung bko
Obat tradisional yang mengandung bko
 
Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96Alasan pelrut etanol 96
Alasan pelrut etanol 96
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
 
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat

  • 1.
  • 2. 0 Sampel: 4 varietas tomat pekarangan rumah di Portugis. 0 Metoda: Teknik kromatografi 0 Komponen yang dianalisis : , 1. Nutrisi makro 2. Antioksidan hidrofil 3. Antioksidan lipofilik setiap profil gula dan asam lemak vitamin C, fenolik, flavonol dan anthocyanin tokoferol, β-karoten dan Likopen.
  • 3. 0 Evaluasi aktivitas antioksidan melalui: Pencarian aktivitas DPPH Pengurangan daya inhibisi pemutihan β-karoten inhibisi pembentukan TBARS
  • 4. HASIL EVALUASI menunjukkan tomat bulat memiliki aktivitas antioksidan paling kuat 1. Varietas tomat bulat nilai EC50 ≤ 1,63 mg/ml senyawa fenolik (fenolik 31.23 mg ClAE/g ekstrak, flavonols 6.36 mg QE/g ekstrak, anthocyanin 3.45 mg ME / g ekstrak) karotenoid (β-karoten 0,51 mg/100 g dan likopen 9,49 mg/100 g)
  • 5. 2. Varietas tomat kuning • 3.42 g/ 100 g • 3.18 g/ 100 g FRUKTOSA α-linolenic acid • 15.53% GLUKOSA tocopherols • 1.44 mg/ 100 g
  • 6. Tomat perkebunan timur laut Portugis berkontribusi sebagai sumber antioksidan.
  • 7.
  • 10. 1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN Tocopherols HPLC detektor fluoresen. eksitasi 290 nm emisi 330 nm Kolom fase normal Polyamide II 250 × 4.6 mm; pada 30ºC. Fase gerak: n-hexane & ethyl acetate (70:30, v/v) Laju alir: 1 ml/min. Perhitungan sesuai respon fluoresen C Tocopherol mg per 100 g sampel.
  • 11. 1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN Tocopherols HPLC detektor fluoresen. eksitasi 290 nm emisi 330 nm Kolom fase normal Polyamide II 250 × 4.6 mm; pada 30ºC. Fase gerak: n-hexane & ethyl acetate (70:30, v/v) Laju alir: 1 ml/min. Perhitungan sesuai respon fluoresen C Tocopherol mg per 100 g sampel.
  • 12. 1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN Tocopherols HPLC detektor fluoresen. eksitasi 290 nm emisi 330 nm Kolom fase normal Polyamide II 250 × 4.6 mm; pada 30ºC. Fase gerak: n-hexane & ethyl acetate (70:30, v/v) Laju alir: 1 ml/min. Perhitungan sesuai respon fluoresen C Tocopherol mg per 100 g sampel.
  • 13. 1. PROSEDUR PENETAPAN KANDUNGAN Tocopherols HPLC detektor fluoresen. eksitasi 290 nm emisi 330 nm Kolom fase normal Polyamide II 250 × 4.6 mm; pada 30ºC. Fase gerak: n-hexane & ethyl acetate (70:30, v/v) Laju alir: 1 ml/min. C Tocopherol dalam mg per 100 g sampel segar.
  • 14. 2. Ascorbic acid 0 Menggunakan 2,6-dichloroindophenol 0 Absorban spektrofotometer pada 515 nm 0 Perhitungan berdasarkan kurva kalibrasi asam L- askorbat otentik (0.006-0.1 mg/ml), dinyatakan sebagai mg asam askorbat per 100 g berat segar.
  • 15. 3. Carotenoids. β-carotene dan lycopene Pengukuran absorban pada 453, 505, 645, dan 663 nm Perhitungan: β-carotene (mg/100 ml) = 0.216 × A663 – 1.220 × A645 - 0.304 × A505 + 0.452 × A453; lycopene (mg/100 ml) = − 0.0458 × A663 + 0.204 × A645 - 0.304 × A505 + 0.452 × A453, Dinyatakan dalam mg per 100 g berat kering
  • 16. 4. Phenolics. 0 Aduk bubuk kering halus (20 mesh; ~1g) dengan 50 ml metanol pada 25 ºC, 150 rpm selama 1 jam. 0 Filtrasi dengan kertas Whatman No. 4. 0 Residu diekstrak dengan penambahan metanol 50 ml. 0 Ekstrak dievaporasi pada 35ºC dibawah tekanan lebih (rotary evaporator Büchi R- 210), 0 Dilarutkan ulang pada metanol di 50 mg/ml 0 Disimpan pada 4 ºC untuk analisis fenolat dan antioksidan.
  • 17. 0 Ekstrak dikonsentrasikan pada 0.625 mg/ml (250 μl) dicampur dengan HCl 0.1% pada 95% ethanol (250 μl) dan HCl 2% (4550 μl). 0 Setelah 15 menit absorben diukur pada 280, 360 and 520 nm. 0 Absorban (A) pada 280 nm digunakan untuk mengestimasi kandungan fenolat, A360 nm digunakan untuk mengestimasi flavonols, dan A520 nm digunakan untuk mengestimasi anthocyanins (Mazza et al., 1999).
  • 18. 0 Chlorogenic acid : untuk menghitung kurva standard (0.2-3.2 mM) dan hasil dinyakatakan dalam mg chlorogenic acid equivalents (ClAE) per g ekstrak. 0 Quercetin: untuk menghitung standard kurva (0.2-3.2 mM) dan hasil dinyatakan dalam mg quercetin equivalents (QE) per g ekstrak. 0 Malvidin 3-glucoside : untuk menghitung kurva standard (0.1-2.3 mM) dan hasil dinyatakan dalam mg malvidin 3-glucoside equivalents (ME) per g ekstrak. Hasil dinyatakan dalam mg/ g esktrak
  • 19. Aktivitas Antioksidan ELX800 Microplate Reader (Bio-Tek) Pinela dkk., 2011
  • 20. 1. DPPH radical-scavenging activity 0 DPPH pemulungan radikal aktivitas. 0 ELX800 Microplate Reader (Bio-Tek). 0 Campuran reaksi dalam setiap satu dari 96 sumur terdiri dari satu konsentrasi berbeda dari ekstrak (30 μl) dan larutan metanolat dengan air (80: 20 v/v, 270 μl) mengandung radikal DPPH (6 × 10-5 mol/l). 0 Campuran didiamkan selama 60 menit di dalam gelap. 0 Penurunan radikal DPPH adalah ditentukan dengan mengukur penyerapan pada 515 nm (Pinela dkk., 2011).
  • 21. 0 The radical scavenging activity (RSA) dihitung sebagai persentase perubahan warna DPPH persamaan: % RSA = [(ADPPH-AS)/ADPPH] × 100 menggunakan  AS: absorban larutan ketika ekstrak sampel ditambahkan pada level tertentu,  ADPPH: absorban larutan DPPH. 0 Konsentrasi ekstrak: 50% aktivitas pemulungan radikal (EC50) dihitung dari grafik % RSA terhadap konsentrasi ekstraksi. 0 Trolox sebagai standard.
  • 22. 2. Reducing power Trolox sebagai Standard 0 Konsentrasi berbeda ekstrak (0.5 ml) dicampur dengan buffer natrium fosfat (200 mmol/l, pH 6.6, 0.5 ml) dan kalium ferricyanide (1% w/v, 0.5 ml). 0 Campuran diinkubasi di 50 ºC selama 20 menit, dan asam trikloroasetat (10% w/v, 0.5 ml) ditambahkan. 0 Campuran (0.8 ml) dituangkan dalam 48well, seperti juga air deionisasi (0.8 ml) dan feri klorida (0,1% w/v, 0.16 ml), dan absorbansi diukur pada 690 nm. 0 Konsentrasi ekstrak yang menyediakan 0,5 absorbansi (EC50) dihitung dari grafik absorbansi di 690 nm terhadap konsentrasi ekstrak .
  • 23. 3. Inhibition of β-carotene bleaching 0 β-carotene (2 mg) dilarutkan pada chloroform (10 ml). 0 2 mL dipipet ke labu. 0 Setelah klorofom diuapkan pada 40ºC keadaan vakum, linoleic acid (40 mg), pengemulsi Tween 80 (400 mg), dan air distilasi (100 ml) ditambahkan ke labu dengan pengadukan yang kuat. 0 Aliquots (4.8 ml) emulsi ini dipindahkan ke dalam tabung yang berbeda mengandung konsentrasi ekstrak berbeda (0.2 ml). 0 Tabung diguncang dan diinkubasi di 50ºC dalam penangas air. 0 Emulsi ditambahkan ke setiap tabung sesegera mungkin, absorban zero tie diukur di 470 nm.
  • 24. 0 Inhibisi pemutihan Β-karoten dihitung menggunakan persamaan berikut: (konten β-karoten setelah 2jam uji /konten βkaroten awal) x 100. 0 Konsentrasi Ekstrak menyediakan aktivitas antioksidan 50% (EC50) dihitung dengan interpolasi dari grafik inhibisi pemutihan β-karoten terhadap konsentrasi ekstrak .
  • 25. 4. Inhibition of lipid peroxidation using thiobarbituric acid reactive substances (TBARS). 0 Otak diperoleh dari porcine (Sus scrofa), dibedah dan dihomogenisasi dengan Polytron pada buffer Tris–HCl es (20 mM, pH 7,4) untuk menghasilkan homogenasi jaringan otak 1:2 (w/v) yang disentrifugasi pada 3000g (Centorion K24OR sentrifugasi direfrijerasi) selama 10 menit. 0 Aliquot (0, 1 ml) supernatant diinkubasi dengan konsentrasi berbeda dari ekstrak (0.2 ml) dengan pemberian FeSO4 (10 μM; 0.1 ml) dan asam askorbat (0,1 μM; 0.1 ml) pada 37 ºC selama 1 jam.
  • 26. 0 Reaksi dihentikan oleh penambahan asam trikloroasetat (28% w/v, 0.5 ml), diikuti asam thiobarbiturat (TBA, 2%, w/v, 0.38 ml), dan campuran kemudian dipanaskan pada 80 ºC selama 20 menit. 0 Setelah sentrifugasi 3000 g selama 10 menit untuk memindahkan protein precipitasi, intensitas warna malondialdehyde kompleks (MDA)-TBA pada supernatan diukur dengan absorbansinya di 532 nm. 0 Rasio inhibisi (%) dihitung menggunakan rumus berikut: inhibisi rasio (%) = [(A – B) /A] x 100%, A dan B: absorbansi kontrol dan larutan senyawa. 0 Konsentrasi ekstrak yang menyediakan 50% inhibisi peroksidasi lemak (EC50) dihitung dari grafik persentase penghambatan TBARS terhadap konsentrasi ekstrak. 0 Trolox digunakan sebagai standar.
  • 27. Analisis Statistik ANOVA, uji HSD Tukey α = 0.05 0 Untuk masing-masing 3 ekstrak diperoleh dan semua pengujian dilakukan secara triplo (3 ulangan) 0 Hasil dinyatakan sebagai nilai rata-rata dan standard deviasi. 0 Hasil dianalisis menggunakan one-way analysis of variance (ANOVA) diikuti uji HSD Tukey menggunakan α = 0.05. 0 Analisis dilakukan menggunakan Program SPSS 16.0.
  • 28. Kesimpulan 0 Pedoman Diet untuk memerangi penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit arteri koroner, merekomendasikan peningkatan asupan makanan dari tumbuhan, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai sumber kaya antioksidan. 0 Tomat sebagai salah satu tanaman pangan yang paling serbaguna dan digunakan secara luas bisa memainkan peran penting dalam pangan manusia. 0 Tomat dari pertanian Portugis kaya sumber senyawa antioksidan seperti asam askorbat, karotenoid, khususnya Lycopene, dan senyawa fenolik. 0 Tomat terbukti menjadi yang paling kuat dalam aktivitas antioksidan, senyawa fenolik dan karotenoid. 0 Varietas lokal dikenal sebagai tomat kuning diungkapkan komposisi nutrisinya menarik, mencakup fruktosa, glukosa, α-linolenat dan total tingkat Tokoferol yang lebih tinggi.
  • 29.
  • 30. DPPH 0 Untuk menguji adanya aktivitas antioksidan dapat menggunakan metode DPPH. 0 Pengamatan terhadap penangkapan radikal DPPH dapat dilakukan dengan mengamati penurunan absorbansi. 0 Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya reduksi radikal oleh antioksidan (AH) atau bereaksi dengan senyawa radikal lainnya (Yu dkk., 2002 : 1620).