3. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman,
yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji
4. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kelaliman yang besar
5. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu
6. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka
janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan
7. (Lukman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui
8. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)
9. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri
10. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai
11. Septi Peni Wulandani
Menekuni dunia anak-anak setelah diamanahi malaikat-
malaikat kecil dari yang Maha Kuasa
Ibu Teladan Versi Majalah UMMI 2004
Sukses meraih danamon award 2006 kategori individu
pemberdaya masyarakat
Tokoh pilihan Majalah Tempo, 1 diantara 10 pemuda yang
mengubah Indonesia
Inovator Sosial pilihan Pasca Sarjana FISIP UI th 2006.
Women Enterpreuner Award Ashoka Foundation USA 2007
Tokoh Pendidikan Kesetaraan, ASAHPENA 2008
Ikon 2008 bidang IPTEK versi majalah Gatra 2008
Inspiring Women Award 2008 2009
Kartini Award, versi majalah Kartini, 2009
Pemilik hak paten Jarimatika, abacabaca, nirmana, a home
team, fun math.
Founder Ibu Profesional
12.
13.
14.
15. FINE TUNING
Apa makna arti “guru”
yang sebenarnya?
Apa persepsi kita
tentang “belajar”?
Apa persepsi kita
tentang “sekolah”?
Apakah target akhir yang
kita harapkan dari anak
ketika mengikuti proses
“belajar”?
16. Memaknai kehidupan sebagai
sebuah SEKOLAH UTAMA.
Semua peristiwa adalah
PELAJARAN.
Semua tantangan hidup adalah
UJIAN
Semua tempat adalah RUANG
KELAS dan semua orang
adalah GURU
17. SAATNYA ALAM SEMESTA
MENJADI GURU
Alam adalah guru yang
bijaksana,biarlah anak kita
belajar dengan alam, karena
alam adalah sejujur-jujurnya
pendidik.
Alam akan membentuk
karakter dan kepribadian
anak
Alam bisa sebagai media
bahan ajar dan objek
pembelajaran.
19. BELAJAR UNTUK HIDUP,
HIDUP UNTUK BEKAL AKHERAT
Belajar adalah proses untuk
meningkatkan derajad ilmu
seseorang menuju adanya
perubahan perilaku yang
baik.
Untuk itu sebaiknya anak-
anak pembelajarannya
harus dekat dengan konteks
kehidupan.
20.
21. PIRAMIDA ANAK
Akhlak Mulia
Intellectual
Curiosity
Art of
Creative Discovery
Imagination
22.
23. SEKOLAH
Dari Bahasa latin skhole, scola,scolae,
schola yang berarti “Waktu Luang”
Apa arti “waktu luang” menurut anda?
24. WAKTU LUANG
Waktu di saat batin mempunyai
waktu tak terbatas untuk
mengamati,mendengarkan dan
melihat dengan jelas.
Senggang berarti ada kebebasan
dan hanya dalam keadaan inilah
batin siap belajar, tidak hanya
sains, matematika, bahasa, tapi
juga tentang dirinya sendiri
(Khrisnamurti)
27. 3. Communicators — mampu
mengkomunikasikan ide maupun informasi
pada orang lain
4. Risk-takers — berani mengambil resiko dan
mau menerima ide-ide baru
5. Knowledgeable— memiliki pengetahuan
yang luas
28. 6. Principled—berbudi pekerti luhur
7. Caring—peka pada kebutuhan dan
perasaan orang lain.
8. Open-minded—bisa menghargai nilai-nilai
dari budaya yang berbeda, serta bisa
menghargai pendapat orang lain .
29.
30. Misi
Membangun Menanamkan jiwa Membentuk
social enterpreuneur komunitas, dimana
school of life semua anggotanya
sejak dini kepada
berbasis keluarga anak-anak dan remaja menjadi manusia
pembelajar seumur
hidup, mempunyai
kepedulian sosial
Mengembalikan fungsi yang tinggi dan
utama keluarga Melatih anak terampil
karakter yang kuat
sebagai sekolah yang belajar secara mandiri,
utama dan pertama merencanakan topik
untuk anak-anak dan tema belajar, serta
mencari sumber
belajar
31. NYANTRIK
1. Belajar hebat dari
orang hebat, belajar
sukses dari orang
sukses
2. Murid mencari guru,
menimba ilmu,
mengikuti semua
langkah sang guru.
32. LEARN HOW TO LEARN
1. Melatih anak terampil
belajar mandiri
2. Merencanakan topik
dan tema belajar
3. Mencari sumber
informasi
4. Menghubungi
pakar/ahli
5. Mengunjungi lokasi
sesuai topik yang
sedang dipelajari
33. PRESENTASI
1. Melatih anak menyusun
paparan
2. Mempresentasikan hasil
belajar
3. Menuangkan gagasan
secara menarik
4. Menumbuhkan rasa
percaya diri
5. Meningkatkan daya nalar
dan kreativitas
34. SOCIAL NETWORKING
1. Berkumpul dan bermain
bersama teman-teman sebaya
2. Menjalin hubungan sosial
dengan teman-teman yang
lebih muda dan lebih tua
3. Meningkatkan kecerdasan
intrapersonal
4. Menjalin hubungan dengan
organisasi remaja baik tingkat
nasional maupun internasional
35. ENTERPRENEUR
1. Mengasah jiwa
enterpreneur sejak dini
2. Mengembangkannya
sebagai suatu gagasan
real secara bertahap
sesuai jenjang
kemampuan anak
3. Melatih anak berjiwa
mandiri dan merdeka
36. DISTANCE LEARNING
1. Belajar bisa
dilakukan dimana
saja, kapan saja
2. Tidak terbatas oleh
jarak
3. Membiasakan akrab
dengan teknologi
internet
4. Bisa berguru dengan
siapa saja di seluruh
dunia.