SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Télécharger pour lire hors ligne
Sistem Pemilu E-Voting Harus Open Source




          Hak Cipta © Rusmanto Maryanto 2012
                Rusmanto @ gmail.com
            Dokumen ini dilisensikan sebagai
      FDL (Free Documentation License) dari GNU
     atau CC BY Share Alike dari Creative Commons
        “Bebas dibaca, diedit, dan disebarluaskan”
Garis Besar

• Pendahuluan
• Sistem Pemilu: TI vs Manual
• TI pada Pemilu di Indonesia
• TI Offline dan Online
• TI dengan SMS
• Potensi Kecurangan Pemilu Melalui TI
• Rangkuman
Pendahuluan

• Berbagai riset dan pengalaman membuktikan
  sistem TI membantu pemilu jadi lebih lancar,
  luber & jurdil. Namun, peluang atau potensi
  kecurangan pemilu dengan bantuan TI tetap ada.
• Contoh pemilu yang berjalan cepat dan tidak
  menimbulkan masalah setelah menggunakan TI
  adalah Amerika Serikat (2008) dan India (2009).
• Pemilu di Indonesia 1999, 2004, dan 2009 juga
  menggunakan TI tapi baru sebatas “alat hitung”.
Sistem Pemilu: TI vs Manual

                     Tabulasi Hasil Pemilu
                        (Pusat/Daerah)          Penghitungan:
                                              Sekarang umumnya
                                               menggunakan TI.
    Pemindahan data:
   (dari TPS ke pusat)
• Manual: kertas diangkut.               Pemungutan suara:
                                    • Manual: coblos, centang, dll.
  • TI: internet, sms, dll.
                                     • TI: pencet, sentuh, klik, dll.


                  Tempat Pemungutan Suara
                           (TPS)
Jenis Pemungutan Suara

Beberapa jenis Pemungutan Suara (Voting):
 Manual: Mencoblos, mencontreng/centang, dll.

 Pemungutan Suara Elektronik Offline dengan

  EVM (Electronic Voting Machine). Data di EVM
  tidak langsung dikirim secara online, misal India.
 Pemungutan Suara Elektronik Online dengan

  EVM: data dikirim online ke pusat, misal AS.
 Pemungutan Suara SMS: pemilih menggunakan

  hp, pc, atau mesin voting dan kirim via sms.
Pengiriman Data: TI vs Manual (1)
                                            Pusat
  Data
 Pemilih
                         Provinsi

                                         Offline: Entry data
               Kabupaten/Kota           di kec/kab/kota, lalu
                                       dikirim online ke Pusat

           Kecamatan
                                    Online: Data dari TPS bisa
                                    langsung dikirim ke Pusat
      TPS / Keluarahan
                                         Manual=tanpa IT
Pengiriman Data: TI vs Manual (2)

Beberapa jenis Pengiriman Data:
 Manual: kertas atau EVM diangkut secara fisik.

  Di Indonesia, pengiriman berjenjang sangat
  lambat dan mudah dimanipulasi / jual-beli suara.
 Pengiriman secara Offline dan Online: data dari

  kertas atau EVM diangkut dan dipindahkan ke
  komputer lalu dikirim online, misal di India.
 Pengiriman secara Online: data dikirim langsung

  dari TPS ke pusat, misal di AS.
TI pada Pemilu di Indonesia (1)

TI pada 4 bagian proses Pemilu:
 Pendataan Pemilih: TI belum digunakan untuk

   pendataan di Indonesia. Belum ada data tunggal.
 Pemungutan Suara: TI belum resmi digunakan

   untuk pemungutan suara Indonesia hingga 2009.
 Pengiriman Data: TI belum digunakan secara

   resmi di Indonesia hingga 2009. Pada 1999-2009
   TI digunakan untuk pengiriman “data sementara”.
 Penghitungan Suara: TI telah lama digunakan.
TI pada Pemilu di Indonesia (2)
   Pemungutan suara manual dengan mencoblos
    (s.d. 2004) atau mencontreng (2009).
   Pengiriman data manual berjenjang dari TPS ke
    Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dan
    Pusat, kemudian dihitung/ditabulasi dengan TI.
   TI digunakan tidak resmi untuk memasukkan
    data di Kecamatan (2004) / di Kabupaten (2009),
    kemudian dikirim ke Pusat untuk ditabulasi.
TI Elektronik Offline
   Pemungutan Suara dilakukan dengan 2 alat
    elektronik untuk pemilih dan panitia.
   Panitia menekan tombol kontrol untuk membuka
    kesempatan pemilih menekan tombol, menutup
    pemungutan suara, dan melihat hasilnya.
   Alat dikirim Offline ke distrik (kecamatan), data
    dipindahkan ke komputer dan dikirim ke pusat.
   Biaya sangat murah (harga EVM Rp 2 juta/TPS).
EVM India
TI Elektronik Online
   Pemungutan Suara dilakukan dengan komputer
    di setiap TPS. Pemilih memiliki KTP smart card
    atau SIN (Single Identification Number).
   Smart card dimasukkan ke komputer, lalu pemilih
    menyentuh layar komputer untuk memilih.
   Data disimpan di server dan dikirim langsung
    (Online) via kabel atau wireless ke pusat.
   EVM mahal (Rp 30 juta/TPS), tapi cepat & aman.
EVM Amerika
Perbandingan Dua Sistem EVM
- Harga seperangkat EVM buatan India sekitar 10
  ribu Rs atau sekitar 230 dollar AS atau sekitar
  Rp 2 juta. Harga tersebut mencakup satu control
  unit dan satu voting unit. Seperangkat EVM
  tersebut memiliki kapasitas 3.840 pemilih.
- EVM buatan Amerika Serikat yakni Diebold
  harganya US $ 3.300 (sekitar Rp 30 juta) dengan
  kapasitas 35.000 pemilih.
- Keduanya telah mendapatkan sertifikasi dan
  standardisasi internasional dengan sistem
  keamanan yang dirancang baik.
Sistem TI dengan SMS
   Pemungutan Suara dilakukan dengan manual
    (coblos, contreng) atau elektronik (EVM SMS).
   Data dari TPS dikirim via SMS ke Server
    (kabupaten/kota atau langsung ke pusat).
   Biaya lebih murah dari sistem non SMS.
   Perlu pengamanan lebih ketat dari sisi peralatan
    pengirim SMS dan pengiriman data karena
    menggunakan saluran radio (wireless).
   Dicoba pada Pemilu Indonesia 2009 (SERIS).
Kecurangan Pendataan Pemilih
   Data pemilih tidak diambil, disimpan, dan
    diumumkan secara transparan (terbuka),
    sehingga sangat berpeluang dicurangi oleh
    pelaksana pendata dengan memasukkan data
    palsu seperti pemilih ganda / tidak ada orangnya.
   Tidak menggunakan data terbaru, sehingga ada
    orang mati masih terdaftar, atau sebagian calon
    pemilih baru atau pindahan tidak terdaftar.
   Penyimpanan data kurang aman sehingga
    mudah diubah oleh orang yang tidak berwenang.
Saran Pendataan Pemilih

Sistem TI yang baik pada pendataan pemilih:
 Menggunakan KTP elektronik dengan SIN


  (Single Identification Number) dengan sistem
  data terdistribusi di daerah (prov/kab/kota/kec)
  yang dapat disinkronkan di sistem data pusat.
 Sistem data bersifat terbuka menggunakan


  program open source untuk memudahkan proses
  audit, namun tetap dijaga kerahasiannya dengan
  sistem enkripsi dsb. sehingga tidak mudah
  diakses oleh orang yang tidak berwenang.
Kecurangan Pemungutan Suara (1)
   EVM Offiline seperti yang digunakan India relatif
    aman, namun ada potensi kecurangan dengan
    membongkar alat EVM, lalu diubah datanya
    sebelum dikirim ke distrik (kecamatan/kab/kota).
   EVM Online seperti yang digunakan AS juga
    memungkinkan terjadinya hacking untuk
    mengakses data komputer EVM secara tidak
    legal (cracking) melalui jaringan pada saat
    pemungutan suara, terutama EVM dengan
    jaringan wireless, meskipun sangat sulit.
Kecurangan Pemungutan Suara (2)

• Computer scientists have demonstrated how
  criminals could hack an electronic voting machine
  (EVM) and 'steal' votes using a malicious
  programming approach that had not been
  invented when the voting machine was designed.
  www.highbeam.com/doc/1P3-1826355041.html
• Sistem SMS Manual: curang pada saat penulisan
  SMS di HP, atau memalsukan data HP.
• Sistem SMS Otomatis: curang pada program atau
  data di mesin SMS yang digunakan pemilih, atau
  mengakses wireless mesin tersebut (EVM SMS).
Kecurangan Pengiriman Data (1)
   Pengiriman data dari EVM Online ke pusat
    melalui jaringan internet publik dapat dicurangi,
    misal dengan pembobolan password di jaringan,
    terutama yang menggunakan wireless, atau
    pembobolan server penerima data di KPU/KPUD
    (pusat/prov/kab/kota).
   Pengiriman EVM Offline dari TPS ke kecamatan
    (kecurangan dengan mengakses perangkat).
   Sistem pengiriman EVM Online dari komputer ke
    server di TPS juga berpeluang dicurangi (crack).
Kecurangan Pengiriman Data (2)
   Pengiriman dengan SMS juga memiliki peluang
    dicurangi pada alat SMS dan jaringan operator
    maupun di server penerima SMS.
   Pengiriman manual (Indonesia s.d. 2009) dan
    Offline (India) sangat mudah dicurangi di
    kec/kab/kota sebelum atau pada saat entry data.
   Mengakses dan mengubah data yang telah
    dimasukkan ke komputer kec/kab/kota atau saat
    dikirim ke pusat, dan dari komputer satu ke
    komputer lain di pusat data (kec/kab/kota/pusat).
Saran untuk Pengiriman Data
Sistem TI yang baik pada pengiriman data:
 Menggunakan jaringan komputer yang dijaga


  oleh ahli keamanan jaringan yang netral.
 Sistem jaringan bersifat terbuka menggunakan


  program open source untuk memudahkan proses
  audit, atau perbaikan kelemahan yang baru
  ditemukan (tidak tergantung ke pihak luar KPU).
 Pengamanan sistem SMS dilakukan mulai dari


  nomor HP KPPS, sistem pengiriman, dan server
  penerima SMS di kabupaten/kota/prov/pusat.
Kecurangan & Saran Penghitungan
• Penghitungan di pusat/prov/kab/kota: manipulasi
  data (tanpa cek kembali ke bawah) atau
  manipulasi sistem/program penghitungan pusat
  yang disingkronisasi dengan data di bawah
  (TPS/kelurahan/kecamatan/kabupaten/kota)
  sehingga kecurangan tak terlihat pihak lain.
• Sistem penghitungan (seperti juga pendataan,
  pemungutan, dan pengiriman data) harus dapat
  diaudit secara transparan oleh tim auditor yang
  ahli, netral, dan dapat dipercaya, termasuk dapat
  memahami cara kerja semua program, sehingga
  sistem TI harus sepenuhnya Open Source.
Rangkuman
   TI sangat berguna sebagai alat bantu dalam
    pemilu/pilkada, terutama untuk memperlancar
    proses, mengurangi potensi kecurangan, dan
    pemilu/pilkada berlangsung luber dan jurdil.
   TI dapat diterapkan pada semua proses pemilu
    mulai pendataan pemilih, pemungutan suara,
    pengiriman data, hingga penghitungan suara di
    pusat tabulasi nasional/provinsi/kabupaten/kota.
   Potensi kecurangan Pemilu dengan TI dapat
    dicegah antara lain menggunakan Open Source.

Contenu connexe

Similaire à E-Voting Harusnya Open Source

PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA
PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA
PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA Polmantic
 
e-democracy-190102034428.pdf
e-democracy-190102034428.pdfe-democracy-190102034428.pdf
e-democracy-190102034428.pdfpikipardede1
 
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014Hemat Dwi Nuryanto
 
Proposal aplikasi real count pemilu 2019
Proposal aplikasi real count pemilu 2019Proposal aplikasi real count pemilu 2019
Proposal aplikasi real count pemilu 2019Polmantic
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Datadodolbetawi
 
Komunikasi data pert_1
Komunikasi data pert_1Komunikasi data pert_1
Komunikasi data pert_1NurFadhila6
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1nursafitri14
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1nursafitri14
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1nursafitri14
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1samsaharsam
 
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020Polmantic
 
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018MiftahulHidayah4
 
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik Indonesia
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik IndonesiaSistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik Indonesia
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik IndonesiaNina Hendra Putri
 
1. pengantar & konsep komdat
1. pengantar & konsep komdat1. pengantar & konsep komdat
1. pengantar & konsep komdatMedia Ummat
 
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMuhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 

Similaire à E-Voting Harusnya Open Source (16)

PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA
PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA
PROPOSAL STRATEGI MENANG PILKADA 2015 DENGAN PETA SUARA
 
e-democracy-190102034428.pdf
e-democracy-190102034428.pdfe-democracy-190102034428.pdf
e-democracy-190102034428.pdf
 
E democracy
E democracyE democracy
E democracy
 
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014
E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014
 
Proposal aplikasi real count pemilu 2019
Proposal aplikasi real count pemilu 2019Proposal aplikasi real count pemilu 2019
Proposal aplikasi real count pemilu 2019
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Data
 
Komunikasi data pert_1
Komunikasi data pert_1Komunikasi data pert_1
Komunikasi data pert_1
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1
 
Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1Komunikasi data pert 1
Komunikasi data pert 1
 
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020
Proposal software pilkada apdalih edisi pilkada 2020
 
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018
Sim 13, miftahul hidayah, hapzi ali, akuntansi s1, universitas mercu buana, 2018
 
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik Indonesia
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik IndonesiaSistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik Indonesia
Sistem Informasi Perhitungan Suara KPU Pemilihan Presiden Republik Indonesia
 
1. pengantar & konsep komdat
1. pengantar & konsep komdat1. pengantar & konsep komdat
1. pengantar & konsep komdat
 
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMuhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Muhardi Aziz - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 

Plus de Rusmanto Maryanto

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialAncaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialRusmanto Maryanto
 
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Rusmanto Maryanto
 
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awam
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awamMengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awam
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awamRusmanto Maryanto
 
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshootingRusmanto Maryanto
 
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linuxRusmanto Maryanto
 
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietaryRusmanto Maryanto
 
11 presentasi model_bisnis_open_source
11 presentasi model_bisnis_open_source11 presentasi model_bisnis_open_source
11 presentasi model_bisnis_open_sourceRusmanto Maryanto
 
10 aspek keamanan_open_source
10 aspek keamanan_open_source10 aspek keamanan_open_source
10 aspek keamanan_open_sourceRusmanto Maryanto
 
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_softwareRusmanto Maryanto
 
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_sourceRusmanto Maryanto
 
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasiRusmanto Maryanto
 
05 presentasi komunitas_open_source
05 presentasi komunitas_open_source05 presentasi komunitas_open_source
05 presentasi komunitas_open_sourceRusmanto Maryanto
 
04 presentasi konsep_pengembangan_open_source
04 presentasi konsep_pengembangan_open_source04 presentasi konsep_pengembangan_open_source
04 presentasi konsep_pengembangan_open_sourceRusmanto Maryanto
 
03 presentasi aplikasi_open_source
03 presentasi aplikasi_open_source03 presentasi aplikasi_open_source
03 presentasi aplikasi_open_sourceRusmanto Maryanto
 
02 presentasi sistem_operasi_open_source
02 presentasi sistem_operasi_open_source02 presentasi sistem_operasi_open_source
02 presentasi sistem_operasi_open_sourceRusmanto Maryanto
 
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_sourceRusmanto Maryanto
 
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/Kerjanya
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/KerjanyaPengantar Big Data dan Peluang Bisnis/Kerjanya
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/KerjanyaRusmanto Maryanto
 
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang Bisnisnya
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang BisnisnyaBenarkah Android itu Linux dan Apa Peluang Bisnisnya
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang BisnisnyaRusmanto Maryanto
 
Desain grafis multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan foss
Desain grafis   multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan fossDesain grafis   multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan foss
Desain grafis multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan fossRusmanto Maryanto
 

Plus de Rusmanto Maryanto (20)

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialAncaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
 
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
Membuat Aplikasi Android dengan App Inventor 2
 
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awam
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awamMengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awam
Mengenal cloud computing_dan_big_data_dengan_bahasa_awam
 
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
14 presentasi install_linux_dan_troubleshooting
 
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux
13 presentasi pengantar_jaringan_komputer_di_linux
 
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary
12 presentasi perbandingan_sistem_operasi_open_source_dan_proprietary
 
11 presentasi model_bisnis_open_source
11 presentasi model_bisnis_open_source11 presentasi model_bisnis_open_source
11 presentasi model_bisnis_open_source
 
10 aspek keamanan_open_source
10 aspek keamanan_open_source10 aspek keamanan_open_source
10 aspek keamanan_open_source
 
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software
09 presentasi lisensi-lisensi_open_selain_software
 
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source
08 presentasi lisensi-lisensi_software_open_source
 
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi
07 presentasi keterbukaan_di_bidang_teknologi_informasi
 
06 keunggulan open_source
06 keunggulan open_source06 keunggulan open_source
06 keunggulan open_source
 
05 presentasi komunitas_open_source
05 presentasi komunitas_open_source05 presentasi komunitas_open_source
05 presentasi komunitas_open_source
 
04 presentasi konsep_pengembangan_open_source
04 presentasi konsep_pengembangan_open_source04 presentasi konsep_pengembangan_open_source
04 presentasi konsep_pengembangan_open_source
 
03 presentasi aplikasi_open_source
03 presentasi aplikasi_open_source03 presentasi aplikasi_open_source
03 presentasi aplikasi_open_source
 
02 presentasi sistem_operasi_open_source
02 presentasi sistem_operasi_open_source02 presentasi sistem_operasi_open_source
02 presentasi sistem_operasi_open_source
 
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source
01 presentasi definisi_dan_sejarah_open_source
 
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/Kerjanya
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/KerjanyaPengantar Big Data dan Peluang Bisnis/Kerjanya
Pengantar Big Data dan Peluang Bisnis/Kerjanya
 
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang Bisnisnya
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang BisnisnyaBenarkah Android itu Linux dan Apa Peluang Bisnisnya
Benarkah Android itu Linux dan Apa Peluang Bisnisnya
 
Desain grafis multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan foss
Desain grafis   multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan fossDesain grafis   multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan foss
Desain grafis multimedia - 3 d dan animasi dengan linux dan foss
 

E-Voting Harusnya Open Source

  • 1. Sistem Pemilu E-Voting Harus Open Source Hak Cipta © Rusmanto Maryanto 2012 Rusmanto @ gmail.com Dokumen ini dilisensikan sebagai FDL (Free Documentation License) dari GNU atau CC BY Share Alike dari Creative Commons “Bebas dibaca, diedit, dan disebarluaskan”
  • 2. Garis Besar • Pendahuluan • Sistem Pemilu: TI vs Manual • TI pada Pemilu di Indonesia • TI Offline dan Online • TI dengan SMS • Potensi Kecurangan Pemilu Melalui TI • Rangkuman
  • 3. Pendahuluan • Berbagai riset dan pengalaman membuktikan sistem TI membantu pemilu jadi lebih lancar, luber & jurdil. Namun, peluang atau potensi kecurangan pemilu dengan bantuan TI tetap ada. • Contoh pemilu yang berjalan cepat dan tidak menimbulkan masalah setelah menggunakan TI adalah Amerika Serikat (2008) dan India (2009). • Pemilu di Indonesia 1999, 2004, dan 2009 juga menggunakan TI tapi baru sebatas “alat hitung”.
  • 4. Sistem Pemilu: TI vs Manual Tabulasi Hasil Pemilu (Pusat/Daerah) Penghitungan: Sekarang umumnya menggunakan TI. Pemindahan data: (dari TPS ke pusat) • Manual: kertas diangkut. Pemungutan suara: • Manual: coblos, centang, dll. • TI: internet, sms, dll. • TI: pencet, sentuh, klik, dll. Tempat Pemungutan Suara (TPS)
  • 5. Jenis Pemungutan Suara Beberapa jenis Pemungutan Suara (Voting):  Manual: Mencoblos, mencontreng/centang, dll.  Pemungutan Suara Elektronik Offline dengan EVM (Electronic Voting Machine). Data di EVM tidak langsung dikirim secara online, misal India.  Pemungutan Suara Elektronik Online dengan EVM: data dikirim online ke pusat, misal AS.  Pemungutan Suara SMS: pemilih menggunakan hp, pc, atau mesin voting dan kirim via sms.
  • 6. Pengiriman Data: TI vs Manual (1) Pusat Data Pemilih Provinsi Offline: Entry data Kabupaten/Kota di kec/kab/kota, lalu dikirim online ke Pusat Kecamatan Online: Data dari TPS bisa langsung dikirim ke Pusat TPS / Keluarahan Manual=tanpa IT
  • 7. Pengiriman Data: TI vs Manual (2) Beberapa jenis Pengiriman Data:  Manual: kertas atau EVM diangkut secara fisik. Di Indonesia, pengiriman berjenjang sangat lambat dan mudah dimanipulasi / jual-beli suara.  Pengiriman secara Offline dan Online: data dari kertas atau EVM diangkut dan dipindahkan ke komputer lalu dikirim online, misal di India.  Pengiriman secara Online: data dikirim langsung dari TPS ke pusat, misal di AS.
  • 8. TI pada Pemilu di Indonesia (1) TI pada 4 bagian proses Pemilu:  Pendataan Pemilih: TI belum digunakan untuk pendataan di Indonesia. Belum ada data tunggal.  Pemungutan Suara: TI belum resmi digunakan untuk pemungutan suara Indonesia hingga 2009.  Pengiriman Data: TI belum digunakan secara resmi di Indonesia hingga 2009. Pada 1999-2009 TI digunakan untuk pengiriman “data sementara”.  Penghitungan Suara: TI telah lama digunakan.
  • 9. TI pada Pemilu di Indonesia (2)  Pemungutan suara manual dengan mencoblos (s.d. 2004) atau mencontreng (2009).  Pengiriman data manual berjenjang dari TPS ke Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dan Pusat, kemudian dihitung/ditabulasi dengan TI.  TI digunakan tidak resmi untuk memasukkan data di Kecamatan (2004) / di Kabupaten (2009), kemudian dikirim ke Pusat untuk ditabulasi.
  • 10. TI Elektronik Offline  Pemungutan Suara dilakukan dengan 2 alat elektronik untuk pemilih dan panitia.  Panitia menekan tombol kontrol untuk membuka kesempatan pemilih menekan tombol, menutup pemungutan suara, dan melihat hasilnya.  Alat dikirim Offline ke distrik (kecamatan), data dipindahkan ke komputer dan dikirim ke pusat.  Biaya sangat murah (harga EVM Rp 2 juta/TPS).
  • 12. TI Elektronik Online  Pemungutan Suara dilakukan dengan komputer di setiap TPS. Pemilih memiliki KTP smart card atau SIN (Single Identification Number).  Smart card dimasukkan ke komputer, lalu pemilih menyentuh layar komputer untuk memilih.  Data disimpan di server dan dikirim langsung (Online) via kabel atau wireless ke pusat.  EVM mahal (Rp 30 juta/TPS), tapi cepat & aman.
  • 14. Perbandingan Dua Sistem EVM - Harga seperangkat EVM buatan India sekitar 10 ribu Rs atau sekitar 230 dollar AS atau sekitar Rp 2 juta. Harga tersebut mencakup satu control unit dan satu voting unit. Seperangkat EVM tersebut memiliki kapasitas 3.840 pemilih. - EVM buatan Amerika Serikat yakni Diebold harganya US $ 3.300 (sekitar Rp 30 juta) dengan kapasitas 35.000 pemilih. - Keduanya telah mendapatkan sertifikasi dan standardisasi internasional dengan sistem keamanan yang dirancang baik.
  • 15. Sistem TI dengan SMS  Pemungutan Suara dilakukan dengan manual (coblos, contreng) atau elektronik (EVM SMS).  Data dari TPS dikirim via SMS ke Server (kabupaten/kota atau langsung ke pusat).  Biaya lebih murah dari sistem non SMS.  Perlu pengamanan lebih ketat dari sisi peralatan pengirim SMS dan pengiriman data karena menggunakan saluran radio (wireless).  Dicoba pada Pemilu Indonesia 2009 (SERIS).
  • 16. Kecurangan Pendataan Pemilih  Data pemilih tidak diambil, disimpan, dan diumumkan secara transparan (terbuka), sehingga sangat berpeluang dicurangi oleh pelaksana pendata dengan memasukkan data palsu seperti pemilih ganda / tidak ada orangnya.  Tidak menggunakan data terbaru, sehingga ada orang mati masih terdaftar, atau sebagian calon pemilih baru atau pindahan tidak terdaftar.  Penyimpanan data kurang aman sehingga mudah diubah oleh orang yang tidak berwenang.
  • 17. Saran Pendataan Pemilih Sistem TI yang baik pada pendataan pemilih:  Menggunakan KTP elektronik dengan SIN (Single Identification Number) dengan sistem data terdistribusi di daerah (prov/kab/kota/kec) yang dapat disinkronkan di sistem data pusat.  Sistem data bersifat terbuka menggunakan program open source untuk memudahkan proses audit, namun tetap dijaga kerahasiannya dengan sistem enkripsi dsb. sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak berwenang.
  • 18. Kecurangan Pemungutan Suara (1)  EVM Offiline seperti yang digunakan India relatif aman, namun ada potensi kecurangan dengan membongkar alat EVM, lalu diubah datanya sebelum dikirim ke distrik (kecamatan/kab/kota).  EVM Online seperti yang digunakan AS juga memungkinkan terjadinya hacking untuk mengakses data komputer EVM secara tidak legal (cracking) melalui jaringan pada saat pemungutan suara, terutama EVM dengan jaringan wireless, meskipun sangat sulit.
  • 19. Kecurangan Pemungutan Suara (2) • Computer scientists have demonstrated how criminals could hack an electronic voting machine (EVM) and 'steal' votes using a malicious programming approach that had not been invented when the voting machine was designed. www.highbeam.com/doc/1P3-1826355041.html • Sistem SMS Manual: curang pada saat penulisan SMS di HP, atau memalsukan data HP. • Sistem SMS Otomatis: curang pada program atau data di mesin SMS yang digunakan pemilih, atau mengakses wireless mesin tersebut (EVM SMS).
  • 20. Kecurangan Pengiriman Data (1)  Pengiriman data dari EVM Online ke pusat melalui jaringan internet publik dapat dicurangi, misal dengan pembobolan password di jaringan, terutama yang menggunakan wireless, atau pembobolan server penerima data di KPU/KPUD (pusat/prov/kab/kota).  Pengiriman EVM Offline dari TPS ke kecamatan (kecurangan dengan mengakses perangkat).  Sistem pengiriman EVM Online dari komputer ke server di TPS juga berpeluang dicurangi (crack).
  • 21. Kecurangan Pengiriman Data (2)  Pengiriman dengan SMS juga memiliki peluang dicurangi pada alat SMS dan jaringan operator maupun di server penerima SMS.  Pengiriman manual (Indonesia s.d. 2009) dan Offline (India) sangat mudah dicurangi di kec/kab/kota sebelum atau pada saat entry data.  Mengakses dan mengubah data yang telah dimasukkan ke komputer kec/kab/kota atau saat dikirim ke pusat, dan dari komputer satu ke komputer lain di pusat data (kec/kab/kota/pusat).
  • 22. Saran untuk Pengiriman Data Sistem TI yang baik pada pengiriman data:  Menggunakan jaringan komputer yang dijaga oleh ahli keamanan jaringan yang netral.  Sistem jaringan bersifat terbuka menggunakan program open source untuk memudahkan proses audit, atau perbaikan kelemahan yang baru ditemukan (tidak tergantung ke pihak luar KPU).  Pengamanan sistem SMS dilakukan mulai dari nomor HP KPPS, sistem pengiriman, dan server penerima SMS di kabupaten/kota/prov/pusat.
  • 23. Kecurangan & Saran Penghitungan • Penghitungan di pusat/prov/kab/kota: manipulasi data (tanpa cek kembali ke bawah) atau manipulasi sistem/program penghitungan pusat yang disingkronisasi dengan data di bawah (TPS/kelurahan/kecamatan/kabupaten/kota) sehingga kecurangan tak terlihat pihak lain. • Sistem penghitungan (seperti juga pendataan, pemungutan, dan pengiriman data) harus dapat diaudit secara transparan oleh tim auditor yang ahli, netral, dan dapat dipercaya, termasuk dapat memahami cara kerja semua program, sehingga sistem TI harus sepenuhnya Open Source.
  • 24. Rangkuman  TI sangat berguna sebagai alat bantu dalam pemilu/pilkada, terutama untuk memperlancar proses, mengurangi potensi kecurangan, dan pemilu/pilkada berlangsung luber dan jurdil.  TI dapat diterapkan pada semua proses pemilu mulai pendataan pemilih, pemungutan suara, pengiriman data, hingga penghitungan suara di pusat tabulasi nasional/provinsi/kabupaten/kota.  Potensi kecurangan Pemilu dengan TI dapat dicegah antara lain menggunakan Open Source.