Informasi singkat yang dapat diambil dari dokumen tersebut menyatakan bahwa kewajiban jangka pendek merupakan hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus usaha, dan mencakup hutang dagang, wesel bayar, bagian lancar hutang jangka panjang, biaya yang masih harus dibayar, serta hutang pajak. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis kewajiban jangka pendek
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
Analisa ap hutang pendek
1. Jumat, 12 Maret 2010
sedikit ttg hutang jangka pendek
Pendahuluan
Pada dasarnya tujuan utama sebuah penunjuk jalan, atau sebuah peta adalah
memberikan gambaran yang cukup atau tuntunan yang membantu pemakai mencapai
maksud dan tujuannya. Lain hal dengan sebuah teka-teki, yang dengan sengaja dibuat
sedemikian rupa untuk membingungkan dan mengacaukan pemakai dengan
memberikan gambaran atau tuntunan yang rumit dan kompleks sehingga tujuan lebih
sulit dicapai. Seperti itulah kira-kira sebuah Laporan Keuangan dapat diartikan oleh
pandangan kita.
Sebagai Peta, laporan keuangan membentuk dasar untuk memahami posisi keuangan
suatu perusahaan, dan menilai kinerja yang telah lampau dan prospek kinerja keuangan
perusahaan di masa yang akan datang. Laporan Keuangan memiliki kemampuan untuk
menyajikan secara gamblang kesehatan keuangan satu perusahaan guna memberikan
keputusan bisnis yang informatif.
Tetapi sayangnya ada juga pihak-pihak dan campur tangan yang sengaja membuat
laporan keuangan seperti layaknya sebuah teka-teki dengan tujuan menyembunyikan
informasi tertentu. Dengan berbagai maksud dan tujuan, laporan keuangan
dimanipulasikan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi segelintir pihak dan pada
akhirnya tidak sesuai dengan fungsi sesungguhnya dari sebuah laporan keuangan.
Profesi yang mengawasi dan meneliti tentang keabsahan sebuah laporan keuangan biasa
disebut auditor. Auditor merupakan pihak independen untuk menilai kewajaran
penyajian laporan keuangan, tetapi banyak juga kasus-kasus yang terjadi membuktikan
bahwa penyimpangan masih sering terjadi meski penyajian telah diperiksa secara lebih
terperinci sekalipun. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan hal seperti itu terjadi
namun sebelumnya kita harus memahami dengan betul setiap pos / rekening yang
terdapat didalam sebuah laporan keuangan sehingga mungkin dapat mencegah hal-hal
seperti penyimpangan-penyimpangan yang kita singgung sebelumnya dapat dihindari.
Pengertian
Kewajiban jangka pendek (current liability) menunjukkan kewajiban kini kepada pihak
selain pemilik perusahaan akibat kejadian masa lalu yang memerlukan penyelesaian
dikemudian hari dalam jangka waktu satu periode (12 bulan) setelah tanggal neraca
atau dalam suatu masa perputaran usaha yang sesuai dengan masa yang digunakan
dalam penggolongan aktiva lancar. Kalau ditinjau dari sisi pendanaan, maka utang
jangka pendek merupakan sumber pendanaan bagi kepentingan jangka pendek
perusahaan yang mempunyai jangka waktu penyelesaian relatif pendek. Oleh karena itu
penyelesaian kewajiban demikian mestinya menggunakan aktiva lancar yang diperoleh
dari kegiatan operasi atau dengan menimbulkan kewajiban jangka pendek baru.
Kewajiban-kewajiban jangka pendek harus diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga
mampu memberikan informasi yang cukup bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui posisi keuangan jangka pendek perusahaan di waktu sekarang serta
memperkirakan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan di masa mendatang.
Secara umum kewajiban-kewajiban jangka pendek dapat kita klasifikasikan dalam 2
(dua) kelompok, yaitu:
Kewajiban Jangka Pendekϖ yang jumlahnya sudah pasti
Hutang Dagang (account payable)¬
Hutang dagang merupakan kewajiban jangka pendek yang timbul dari kredit yang
terjadi karena ada transaksi pembelian barang dan jasa. Rekening ini akan hilang
apabila dilunasi. Proses yang terus-menerus dari kegiatan usaha akan mengakibatkan
secara otomatis terciptanya hutang dagang, yang bertambah dan berkurangnya
tergantung kepada kebijaksanaan kredit perusahaan, kondisi perekonomian, dan sifat
siklus bisnis perusahaan sendiri.
Secara umum pengakuan adanya utang usaha dilakukan bersamaan dengan waktu
2. perpindahan hak kepemilikan dan resiko yang melekat pada barang yang dibeli. Waktu
perpindahan hak kepemilikan dan resiko umumnya didasarkan pada waktu penyerahan
barang. Namun begitu bila antara pembeli dan penjual karena suatu hal tidak
memungkinkan dilakukan penyerahan barang secara langsung, maka penetapan waktu
perpindahan hak kepemilikan dan resiko didasarkan pada syarat pengiriman yang
disepakati. Dalam sistem perdagangan barang dikenal ada dua syarat pengiriman, yaitu:
Free on♣ Board shipping point
Menurut syarat pengiriman ini perpindahan hak kepemilikan dan resiko atas barang yang
diperjual-belikan terjadi pada sat barang keluar dari gudang penjual atau pada saat
barang diserahkan ke pihak pengiriman.
Free on Board destination♣
Menurut syarat pengiriman ini perpindahan hak kepemilikan dan resiko atas barang yang
diperjual-belikan adalah pada saat barang-barang tersebut sampai di gudang pembeli.
Jurnal yang harus dibuat pada saat terjadinya perpindahan hak dan kepemilikan dan
resiko atas barang yang dibeli adalah ;
Pembelian (nama aktiva yang dibeli) xxx
Hutang Dagang xxx
Wesel bayar (notes payable)¬
Adalah kewajiban jangka pendek yang berupa janji sanggup membayar kepada supplier
atau institusi keuangan dalam bentuk surat kesanggupan membayar (promes) atau
dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) yang telah diterima oleh debitur. Wesel
bayar dapat timbul bersamaan waktunya dengan pembelian barang atau jasa atau juga
timbul dari pengalihan utang dagang menjadi wesel bayar.
Contoh :
Tanggal 1 Maret 2010 dibeli barang dagangan seharga Rp. 250,- dengan kredit. Tanggal
5 Maret 2010 telah diterima sebagai transaksi senilai Rp. 250,- atas pembelian barang
dagangan per tanggal 1 Maret 2010 yang lalu. Demikian jurnalnya ;
Tanggal 1 Maret 2010
Pembelian Rp. 250,-
Hutang dagang Rp. 250,-
Tanggal 5 Maret 2010
Hutang dagang Rp. 250,-
Wesel Bayar Rp. 250,-
Bagian lancar dari Hutang jangka panjang (current maturities¬ of long term debt)
Bagian dari utang jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
tanggal neraca dapat dikelompokkan dalam utang lancer manakala penyelesaian utang
tersebut menggunakan kas yang tidak dibatasi penggunaannya. Kalau perusahaan
mempunyai obligasi, hipotik atau bentuk lain hutang jangka panjang, bagian hutang itu
yang dalam waktu dekat akan dibayar lunas, diklasifikasikan sebagai hutang jangka
pendek.
Demikian jurnalnya ;
Biaya (….)* xxx
Hutang (….)* xxx
*Gaji, sewa, asuransi, dan beban lain-lain yang masih harus dibayar dan termasuk
kewajiban jangka pendek
Hutang deviden (dividen payable)¬
3. Pada umumnya pembagian dividen oleh suatu perusahaan dilakukan dalam dua fase
diumumkan dan fase di bayarkan deviden. Pengakuan adanya hutang deviden dilakukan
pada saat diumumkan akan dilakukan pembagian deviden. Jurnal yang harus dibuat
pada saat akan dilakukan penbagian dividen adalah ;
Deviden xxx
Hutang deviden xxx
Hutang Pajak (tax payable)¬
Yaitu hutang yang timbul berdasarkan ketentuan perpajakan, misalnya pajak
penghasilan perusahaan yang kurang dibayar, pajak penjualan yang belum disetor,
pajak bumi dan bangunan yang belum disetor dan lain-lain. Misalnya pada tanggal 1
Maret 2010 dibayar gaji kepada pegawai dengan rincian sebagai berikut ;
Jumlah gaji karyawan
Pajak Penghasilan 10%
Dibayarkan kepada karyawan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran gaji tersebut adalah ;
Beban gaji Rp.100.000,-
Hutang Pajak Rp.10.000,-
Kas Rp.90.000,-
Hutang Biaya (expenses payable)¬
Yaitu hutang yang timbul karena pembebanan biaya yang belum dilakukan
pembayarannya sampai dengan tanggal disusunnya Neraca, misalnya gaji karyawan
yang belum dibayarkan, biaya pemasangan iklan yang belum dibayar dan lain-lain.
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat biaya yang belum dibayar ini adalah ;
Beban (…) xxx
Beban (…) yang belum dibayar xxx
Uang Jaminan (wages¬ warranty)
Adakalanya suatu perusahaan menjual produknya disertai dengan pembayaran jaminan
atas pengembalian barang-barang milik perusahaan yang digunakan sebagai alat
angkutan atau kemasan atas barang-barang yang dijual tersebut. Uang jaminan ini
diperlakukan sebagai hutang jangka pendek bila ada kepastian bahwa perusahaan akan
mengembalikan uang jaminan seluruhnya manakala pembeli telah mengembalikan
barang perusahaan yang dijaminkan tersebut.
Misalnya telah dijual 1 ekor kucing Kampoenk seharga dengan uang jaminan . Maka
jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah ;
Kas Rp.250.000,-
Penjualan Rp.200.000,-
Uang jaminan kucing Kampoenk Rp. 50.000,-
Penghasilan yang diterima dimuka (deferred revenue)¬
Yaitu penerimaan di muka atas kontra prestasi jasa-jasa perusahaan yang belum
dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain yang telah melakukan pembayaran
tersebut. Penerimaan tersebut belum boleh diakui sebagai pendapatan karena
perusahaan belum memberikan kontra prestasinya dan untuk sementara waktu
diperlakukan sebagai kewajiban perusahaan sampai kontra prestasi itu telah dilakukan.
Misalkan pada tanggal 1 Januari 2010 Bedu menyewakan gudang miliknya kepada pihak
kedua sebesar untuk masa tahun. Maka terdapat (dua) pendekatan yang dapat
digunakan untuk mencatat penerimaan sewa di muka tersebut, yaitu :
a. Pendekatan neraca. Seperti inilah jurnalnya saat penerimaan kas;
Kas Rp.2.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.2.000.000,-
Artinya sampai dengan 31 Desember 2010 Bedu telah memberikan kontra prestasi jasa
sewa gudang selama 1 tahun terhitung mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 31
Desember 2010, maka sebesar nilai itu juga harus dimasukkan ke laba-rugi perusahaan
4. melalui jurnal penyesuaian seperti berikut;
Sewa diterima dimuka Rp.1.000.000,-
Pendapatan sewa Rp.1.000.000,-
b. Pendekatan laba rugi. Seperti inilah jurnalnya saat penerimaan kas;
Kas Rp.2.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.2.000.000,-
Artinya sampai dengan 31 Desember 2010 Bedu telah memberikan kontra prestasi jasa
sewa gudang selama 1 tahun terhitung mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 31
Desember 2010, berarti masih ada 1 tahun yang belum boleh diakui sebagai
pendapatan, maka sebesar nilai itu juga harus dimasukkan melalui jurnal penyesuaian
seperti berikut;
Pendapatan sewa Rp.1.000.000,-
Sewa diterima dimuka Rp.1.000.000,-
Kewajibanϖ Kontinjensi
Kewajiban kontijensi adalah merupakan kewajiban potensial yang terjadinya serta nilai
kewajibannya belum dapat diperkirakan, sehingga ;
1. belum terdapat kemungkinan besar adanya arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikannnya
2. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal
Pada SAK No.57 paragraf 28 dinyatakan dengan jelas bahwa perusahaan tidak
diperkenankan mengakui kewajiban kontinjensi. Hal ini dikarenakan bawha pada
kewajiban kontijensi belum dapat ditentukan probabilitas dari kemungkinan arus keluar
sumber daya di waktu yang akan datang. Kewajiban kontijensi dapat berkembang ke
arah yang tidak diperkirakan sebelumnya. Oleh karena itu, kewajiban kontijensi harus
terus menerus dikaji ulang untuk menentukan apakah tingkat kemungkinan keluar arus
sumber daya bertambah sehingga menjadi kemungkinan besar.
Jika timbul kemungkinan besar bahwa diperlukan arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan suatu unsur yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai kewajiban
kontijensi, maka perusahaan mengakui kewajiban diestimasi dalam laporan keuangan
pada periode saat perubahan menjadi kemungkinan besar tersebut terjadi.
Kesimpulan
Informasi singkat yang kami dapatkan dan dapat kami simpulkan, kewajiban
menunjukkan klaim atas aset, hutang lancar ialah hutang yang dibayar dalam waktu
satu tahun atau satu siklus / periode usaha, atau juga kewajiban yang akan dilunasi
dengan permintaan kreditor atau yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun.
Meskipun pendekatan ini digunakan sebagai peraturan umum, tidak menutup juga
kemungkinan bahwa ada kewajiban tertentu yang dimasukkan ke dalam atau
dikeluarkan dari hutang lancar berdasarkan kriteria berbeda. Berikut adalah sebagian
yang termasuk kewajiban jangka pendek yaitu hutang dagang, wesel bayar, bagian
lancar hutang jangka panjang, biaya yang masih harus dibayar, dan hutang pajak, juga
masih banyak lainnya.
5. Daftar Pustaka
• ”Standar Akuntansi Keuangan”, Ikatan Akuntan Indonesia, Penerbit : Salemba Empat,
1 juni 1996
• ”Memahami Laporan Keuangan”, Lyn M. Fraser. Ailen Ormiston, Penerbit : Indeks,
Edisi Keenam
• ”Intermediate Accounting”, Current Liabilities
Diposkan oleh Antan di 19.17