SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
PENGADMINISTRASIAN TES 
OBYEKTIF DAN TES URAIAN 
Pengaministrasian tes yang dimaksud dalam 
pembahasan ini adalah pelaksanaan tes dimulai 
dari proses penyuntingan naskah tes, 
penggandaan naskah tes, pelaksanaan tes. 
A. Penyuntingan 
Suatu naskah tes terdiri dari beberapa butir 
soal. Penyusunan butir tes menjadi perangkat 
tes harus mempertimbangkan beberapa hal 
yang memungkinkan peserta tes dapat me-ngadakan 
kemampuan terbaiknya dalam me-ngerjakan 
tes tersebut.
B. Penggandaan Naskah Tes 
• Penggandaan tes sebaiknya terpisah antara 
lembar tes dan lembar jawaban. Penilaian ini 
akan lebih memudahkan bagi peserta tes 
dalam menentukan, tempat menjawab tes 
yang diberikan. 
C. Pelaksanaan Tes 
• Cara pelaksanaan tersebut antara lain: 
• 1. Open vs close books 
• 2. Tes diumumkan vs dirahasiakan 
• 3. Tes lisan vs tes tertulis
D. Pengadministrasian tes uraian 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peng-administrasian 
tes uraian: 
1. Pembuatan petunjuk umum sama dengan tes 
obyektif 
2. Pembuatan petunjuk khusus pada tes uraian 
3. Lembar jawaban tes uraian dapat mengguna-nakan 
kertas folio 
4. Penulisan butir soal hendaknya sederhana dan 
mudah dimengerti 
5. Penggandaan tes dapat diselenggarakan seca-ra 
open-close books, diumumkan, dirahasia-kan, 
dan lisan-tertulis.
PENGOLAHAN HASIL TES 
• A. Menentukan Skala Penilaian 
Skala penilaian yang dilakukan guru sangatlah 
bervariasi. Beberapa skala penilaian : 
1.Skala Bebas 2. Skala 1 – 10 
3.Skala 1 – 100 4. Skala Huruf 
• B. Menentukan Distribusi Nilai 
• 1. Distribusi nilai berdasarkan standar mutlak 
• 2. Distribusi nilai berdasarkan standar relatif
C. Langkah-langkah pengolahan hasil penilaian 
tes obyektif 
1. Salinlah format lembar jawaban di atas tranparansi 
2. Pindahkan kunci jawaban ke dalam tranparansi 
dengan memberi tanda lingkaran pada jawaban 
yang sesuai 
3. Hitung jumlah butir yang benar, untuk menghindari 
kekeliruan hitung pula jawaban yang salah 
D. Langkah-langkah pengolahan hasil penilaian 
tes uraian 
1. Ambillah lembar jawaban ujian peserta 
2. Lembar jawaban mereka yang diperoleh di atas 
diperiksa dengan menggunakan pedoman penilaian 
yang dikembangkan penulis soal.
3. Setelah semua lembar jawaban selesai 
diperiksa untuk butir tes pertama, catatlah skor 
masing-masing peserta tes 
4. Selanjutnya setiap butir tes diperiksa 
jawabannya seperti memeriksa butir tes 
pertama 
5. Dengan menggunakan pedoman penilaian 
periksalah lembar jawaban tes semua peserta 
tes 
6. Setelah semua lembar jawaban diperiksa dan 
skor seluruh pertanyaan sudah dijumlahkan, 
untuk setiap peserta maka penyebaran skor 
untuk seluruh peserta tes akan cenderung 
mendekati kurva normal
VALIDITAS TES 
A. Pengertian Validitas Tes 
Validitas didefinsikan sebagai ukuran seberapa 
cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. 
Tes hanya dapat melakukan fung-sinya dengan 
cermat kalau ada “Sesuatu yang diukurnya”. 
Jadi untuk dikatakan valid, tes harus mengukur 
sesuatu dan melaku-kannya dengan cermat. 
B. Uji Validitas 
Suatu tes dikatakan memiliki validitas bila hasilnya 
sesuai dengan kriterium. Sebagai kriterium adalah nilai 
rata-rata ulangan harian yang tercatat dalam daftar 
nilai.
( )( ) 
å å å 
- - 
N XY - 
X Y 
{ å 2 (å )2 }{ å 2 (å )2 } 
= 
N X X N Y Y 
rxy 
rxy : Koefisien validitas N : Jumlah Testee 
x : Nilai rata-rata harian suatu bidang studi 
y : Nilai dari tes yang akan dicari koefisien 
validitasnya 
Kriteria-kritreria Validitas 
0,80 < r 
xy < 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 
0,60 < < 0,80 validitas tinggi (baik) 
0,40 < < 0,60 validitas sedang (cukup) 
xy r 
xy r
xy r 
• 0,20 < < 0,40 validitas rendah 
• (kurang) 
• 0,00 < r 
xy < 0,20 validitas sangat 
• rendah 
• r 
xy < 0,00 tidak valid 
Contoh : 
• Misalkan nilai rata-rata harian tes 
matematika adalah X dan nilai hasil 
tes yang akan dicari koefisien 
validitasnya adalah Y. Data nilai 
tersebut disusun dalam bentuk tabel 
seperti dibawah ini.
Subyek X Y X2 Y2 XY 
Ani 
Beti 
Dodi 
Edi 
Feri 
Gogon 
Hani 
Ida 
Joni 
Kiki 
6 
5 
7 
5 
8 
6 
9 
7 
7 
6 
6 
6 
7 
6 
9 
6 
8 
6 
7 
6 
36 
25 
49 
25 
64 
36 
81 
49 
49 
36 
36 
36 
49 
36 
81 
36 
64 
36 
49 
36 
36 
30 
49 
30 
72 
36 
72 
42 
49 
36 
Σ 66 67 450 459 452 
N = 10
= - xy r 
10(452) (66)(67) 
- 2 - 2 
{10(450) (66) }{10(459) (67) } 
= - 
4520 4422 
- - 
(4500 4356)(4590 4489) 
0,81 
= 98 = 98 
= 
120,5985 
14544
RELIABILITAS TES 
A.Pengertian Reabilitas Tes 
Reabilitas mengandung pengertian 
konsistensi, keterhandalan, keajegan 
suatu pengukuran. 
Reabilitas mengandung pengertian 
bahwa suatu hasil tes menunjukkan hasil 
yang relatif tidak berbeda bila 
pengukuran dilakukan berulang kali 
terhadap subyek yang sama.
Cara-cara mencari besarnya koef. Reliabilitas 
1. Metode bentuk paralel 
Metode ini menggunakan dua buah tes yang 
memp kesamaan tujuan, tkt kesukaran dan 
susunan, tetapi butir-butir soal yg berbeda. 
Hasilnya dikorelasikan 
2. Metode tes ulang 
Metode ini menggunakan sebuah tes yg 
dicobakan dua kali dan hasilnya dikorelasikan 
3. Metode belah dua 
Metode ini menggunakan sebuah tes dan 
dicobakan satu kali. Berikut ini rumus yang 
digunaka dalam metode belah dua
B. Formula Spearman - Brown 
Formula ini digunakan untuk tes objektif 
Prinsip penggunaan formula Spearman – 
BROWN adalah dengan menghitung 
koefisien korelasi di antara kedua belahan 
sebagai koefisien reliabilitas bagian 
(setengah) dari alat evaluasi tersebut, 
yang dinotasikan dengan r 
rumus produk moment dengan angka 
kasar dari Karl Pearson, yaitu : 
2 1 
2 1
( )( ) 
å - 
å å 
- - 
n X X X X 
1 2 1 2 
{ å (å ) }{ å (å ) } 
= 
2 
2 
22 
2 
1 
2 
1 
n X X n X X 
r 
1 
1 
2 
2 
Dengan : 
•n = banyak subyek, 
•X1 = kelompok data belahan pertama, 
•X2 = kelompok data belahan kedua 
Untuk menghitung koefisien reliabilitas alat 
evaluasi keseluruhan (satu perangkat), 
Spearman-Brown mengemukakan rumus :
2 1 
2 1 
= 
1 r 
Kriteria Reliabilitas 
r11 ≤ 0,20 derajat reliabilitas sangat 
rendah 
0,20 < r11 ≤ 0,40 derajat reliabiltas rendah 
0,40 < r11 ≤ 0,60 derajat reliabiltas sedang 
0,60 < r11 ≤ 0,80 derajat reliabiltas tinggi 
0,80 < r11 ≤ 1,00 derajat reliabiltas sangat 
tinggi 
2 1 
2 1 
2r 
r11 +
Syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan 
rumus di atas adalah : 
1. Butir soal pada kedua belahan harus setara, 
yaitu banyak butir soal harus. Butir soal 
pada belahan pertama dengan pasangannya 
pada belahan kedua memuat konsep yang 
sama, derajat kesukaran yang sama, dengan 
indikator yang sama pula. 
2. Rumus diatas hanya berlaku untuk “power 
test” dan tidak diperuntukkan bagi “speed 
test”.
Sebagai contoh untuk perhitungan 
koefisien reliabilitas dengan 
menggunakan fomula Spearman-Brown 
ini, kita lihat data hasil tes matematika 
pada tabel di bawah ini. Dengan teknik 
belah dua metode ganjil-genap 
diperoleh dua kelompok data seperti 
tampak pada tabel berikut ini :
Subyek 
Skor 
Nomor ganjil 
(X1) 
Skor 
Nomor genap 
(X2) 
X1. X2 
A 
B 
C 
D 
E 
F 
G 
H 
I 
J 
5 
5 
5 
5 
4 
5 
3 
1 
1 
2 
5 
4 
4 
3 
4 
2 
2 
3 
3 
1 
25 
20 
20 
15 
16 
10 
6 
3 
3 
2 
22 
Σ X= 36 ΣX= 31 Σ XX= 120 
1 2 12 Σ X 2 
1 
= 156 Σ X 
= 109
Koefisien reliabilitas setengah bagian tes 
tersebut dapat dicari seperti di bawah ini : 
r = - 
10(120) (36) (31) 
1 - - 
2 2 2 
(10(156) 36 ) (10(109) 31 ) 
1 
2 
= 84 =0,455179262 
(264) (129) 
Jadi koefisien reliabilitas seluruh tes adalah : 
r = x 
11 = 
0,63 
2 0,455 
+ 
1 0,455
Koefisien Reliabilitas Tes bentuk Uraian 
ö 
÷ ÷ 
ø 
Rumus yang digunakan 
ö 
æ 
= 2 
åç ç 
- ÷ ÷ø 
è 
æ 
r n 
ç çè 
- 
2 
11 1 
1 t 
i 
s 
s 
n 
n : banyak butir soal (item) 
Σ Si 
2 : jumlah varians skor setiap item 
St 
2 : varians skor total 
Dimana rumus varians adalah sebagai berikut ( ) 
n 
x 
n 
x 
s 
å å - 
= 
2 
2 
2 
n : banyak peserta tes
Sebagai contoh perhatikan data berikut 
• Hasil Tes Matematika Bentuk Uraian 
Subyek Nomor Soal Skor Total 
1 2 3 4 5 (xt) 
A 
B 
C 
D 
E 
F 
10 
10 
8 
7 
9 
5 
10 
8 
5 
3 
8 
5 
20 
15 
10 
12 
18 
10 
25 
18 
12 
10 
20 
15 
35 
25 
18 
10 
20 
30 
100 
76 
53 
42 
75 
65 
xi 49 39 85 100 138 411 
xi 
2 419 287 1293 1818 3574 30199 
si 1,77 2,36 3,85 5,02 8,16 18,46 
si 
2 3,14 5,58 14,81 25,22 66,67 340,92
Dari tabel di atas diperoleh 
Σ Si 
2 = 3,14 + 5,58 + 14,81 + 25,22 + 66,67 = 115,42 
s2 = 340,92 
t 
Sehingga 
ö 
÷ ÷ 
ø 
ö 
æ 
= 2 
åç ç 
- ÷ ÷ø 
è 
æ 
r n 
ç çè 
- 
2 
11 1 
1 t 
i 
s 
s 
n 
æ - ÷ ÷ø ö 
æ 
11 = ÷ø 
0,83 
1 115,42 
340,92 
5 
5 1 
ö çè 
ç çè 
- 
r = 
Koefisien reliabilitas tersebut menyatakan bahwa 
soal yang dibuat relibilitasnya sangat tinggi
UJI TINGKAT KESUKARAN, DAYA PEMBEDA, 
DAN POLA JAWAB SOAL 
A.Pengertian Tingkat Kesukaran butir 
soal/Tes 
Tingkat kesukaran butir tes ditunjukkan oleh 
persentase jumlah murid yang dapat menjawab 
soal dengan benar. 
Rumus menghitung tingkat kesukaran butir 
soal : 
B 
J 
P = 
Keterangan : 
P = Tingkat kesukaran 
B = Jumlah siswa yang menjawab benar 
J = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria indeks kesukaran 
• P = 0,00 sangat sukar 
• 0,00 < P ≤ 0,30 sukar 
• 0,30 < P ≤ 0,70 sedang 
• 0,70 < P < 1,00 mudah 
• P = 1,00 terlalu mudah 
Contoh : 
Data analisis sebuah butir soal dengan 
alternatif jawaban A, B, C, D yang dikerjakan 
oleh 24 murid. Kunci jawaban B. Jumlah 
murid yang menjawab benar 17
Alternatif jawaban : A (B) C D 
12 murid rangking atas 
Menjawab : 0 12 0 0 
12 murid rangking bawah 
Menjawab : 2 5 3 2 
Berdasarkan data tersebut, dengan 
menggunakan rumus maka tingkat kesu-karan 
butir soal tersebut adalah : 
B 
17 
= = 
P = 0,71 
J 
24
B. Daya Pembeda Butir Soal 
Daya pembeda butir soal adalah indeks yang 
menunjukkan kemampuan butir soal 
membedakan kelompok murid yang berprestasi 
tinggi dengan kelompok murid berprestasi 
rendah. 
Langkah-langkah menentukan indeks daya 
pembeda 
1. Susunlah urutan peserta tes mulai dari skor 
tertinggi sampai ke skor terendah. 
2. Bagilah peserta tes menjadi dua kelompok 
yang sama jumlahnya. 
3. Hitung daya pembeda butir soal 
menggunakan rumus
Ba-Bb 
T 
DP 
2 1 
= 
Setengah dari total keseluruhan peserta 
T: 2 1 
tes 
• Keterangan : 
• DP = daya pembeda butir soal 
• Ba = jumlah kelompok skor atas 
• Bb = jumlah kelompok skor bawah
Kriteria Daya Pembeda 
DP ≤ 0,00 sangat jelek 
0,00 < DP ≤ 0,20 jelek 
0,20 < DP ≤ 0,40 cukup 
0,40 < DP ≤ 0,70 baik 
0,70 < DP ≤ 1,00 sangat baik 
Contoh penerapan rumus menghitung 
daya pembeda. 
Data analisis sebuah butir soal dengan 
alternatif jawaban A, B, C, D yang 
dikerjakan oleh 24 murid. Kunci 
jawaban B
Jumlah murid yang menjawab benar 17 
Alternatif jawaban : A (B) C 
D 
12 murid rangking atas 
Menjawab : 0 12 0 0 
12 murid rangking bawah 
Menjawab : 2 5 3 2 
Dengan menggunakan rumus menghitung 
indeks daya Pembeda 
0,58 
12 5 
= = - = 
.24 
Ba-Bb 
T 
DP 
2 1 
2 1
C. Pola Jawaban Soal 
Pola jawaban soal adalah distribusi atau 
penyebaran penjawab soal dalam memilih 
alternatif jawaban pada bentuk soal pilihan 
ganda. 
Pola jawaban soal diperoleh dengan 
menghitung banyaknya peserta tes yang 
memilih jawaban A, B, C, atau D. 
Dari hasil pengamatan atau perhitungan 
pola jawaban soal dapat diketahui efektifas 
pengecoh (distractor).
• PERBAIKAN BUTIR SOAL 
• A. Ciri-ciri Soal yang perlu diperbaiki 
• Sekurang-kurangnya ada lima ciri butir 
soal yang perlu diperbaiki. 
• Kelima ciri dimaksud adalah : 
1.Koefisien korelasi antara skor butir soal 
dengan skor keseluruhan rendah. 
2.Koefisien-koefisien antara skor butir soal 
dengan skor keseluruhan rendah. 
3.Tingkat kesukaran terlalu tinggi.
4. Daya pembeda rendah. 
5. Pengecoh kurang berfungsi. 
B. Langkah-langkah Memperbaiki Butir 
Soal 
– Membuat Kartu Telaah 
– Membaca soal dengan seksama 
– Mencocokkan soal dengan rumusan 
kriteria 
– Merevisi/memperbaiki soal
PENETAPAN NILAI BERDASARKAN PAP 
Pengertian PAP 
PAP adalah suatu cara menentukan kelulusan 
seorang dengan menggunakan sejumlah 
kriteria. Kriteria dalam proses pembelajaran 
selalu mengacu pada indikator. 
Penyusunan Butir Soal untuk PAP 
Dalam penyusunan butir soal untuk PAP, 
terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut 
1.Menentukan hasil kemampuan belajar yang 
akan diukur dan cara pengukuran yang paling 
tepat untuk menilai kemampuan tersebut.
2.Pada PAP ini, tingkat kesukaran soal tidak 
diperhatikan, karena maksud soal ini 
bukan membedakan siswa klp atas dgn 
siswa klp bawah, tetapi melihat tingkat 
penguasaan siswa terhadap bahan. 
3.Pada PAP ini, daya pembedaan tidak 
diperhatikan, namun yang menjadi titik 
perhatian adalah daya serap siswa. 
Manfaat PAP 
• PAP bermanfaat untuk diterapkan dalam 
hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam penempatan seseorang pada rentetan 
kegiatan belajar 
2. PAP banyak digunakan untuk mendiagnosis 
kemampuan seseorang dalam proses 
pembelajaran 
3. Pemberian tes secara periodik berdasar PAP 
dapat memonitor kemajuan setiap siswa dalam 
proses pembelajaran 
4. PAP dapat digunakan untuk penilaian 
pelaksanaan kurikulum 
5. PAP banyak digunakan pada program baru yang 
berlatar belakang kegiatan inovasi 
6. PAP dapat digunakan untuk melacak 
kemampuan khusus pada siswa dalam satu 
bidang studi
PENETAPAN PENILAIAN BERDASARKAN PAN 
A. Pengertian dan ciri-ciri Penilaian Acuan 
Norma (PAN) 
PAN memiliki pengertian sebagai pemberian 
nilai yang mengacu pada suatu kelompok. PAN 
menunjukkan dimana peringkat seseorang 
dalam kelompok orang yang mengikuti tes 
Ciri-ciri PAN adalah sebagai berikut : 
1. PAN dapat digunakan untuk menentukan 
status dalam hubungannya dengan 
penampilan orang lain yang mengikuti tes 
tersebut
2. PAN menekankan perbedaan individu 
3. PAN diusahakan menghasilkan keragaman 
antara pengikut tes 
4. PAN lebih mengarah pada pengukuran kategorik 
yang umum dari kemampuan siswa 
5. PAN menyajikan ikhtisar mengenai tingkat 
siswa pada umumnya mengenai beberapa 
bidang studi 
6. PAN menghasilkan ukuran yang realiabel 
tentang tingkat prestasi siswa dalam suatu 
bidang studi 
7. PAN ditujukan untuk menunjukkan suatu 
tingkat pencapaian dalam rentangan yang luas 
dalam perbandingan dengan individu lain dalam 
kelompok norma

Contenu connexe

Tendances

Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaAyda Fitriani
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7Emilia Wati
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitianSiti Romlah
 
Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataCanny Becha
 
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganMateri p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitasHafiza .h
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Pemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikPemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikTirta Arif
 

Tendances (20)

Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
P13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis dataP13 uji persyaratan analisis data
P13 uji persyaratan analisis data
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
 
Materi p13 nonpar_satu sampel
Materi p13 nonpar_satu sampelMateri p13 nonpar_satu sampel
Materi p13 nonpar_satu sampel
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 7
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Pert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerataPert 15 16 pengujian rerata
Pert 15 16 pengujian rerata
 
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasanganMateri p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
Materi p14 nonpar_dua &amp; k sampel bebas+pasangan
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitas
 
Wilcoxon
WilcoxonWilcoxon
Wilcoxon
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
 
Tesis bab iv
Tesis bab ivTesis bab iv
Tesis bab iv
 
Pemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistikPemilihan uji statistik
Pemilihan uji statistik
 
29 model regresi copy
29 model  regresi   copy29 model  regresi   copy
29 model regresi copy
 
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis KomparasiMinggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
 

Similaire à Ev.pend3 hp-df

Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif Angga Debby Frayudha
 
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptxWilliamDeli2
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6sukatmaputri
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6rachmasanie
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiNovhie Red Queen
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptAnggaPratama111616
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptxAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptxAminullah Assagaf
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenSukiman Fitk
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdf
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdfAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdf
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptxAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptxAminullah Assagaf
 
Penyusunan kisi kisi-soal
Penyusunan kisi kisi-soalPenyusunan kisi kisi-soal
Penyusunan kisi kisi-soalLayla Noerli
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...Aminullah Assagaf
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).pptesilraja
 

Similaire à Ev.pend3 hp-df (20)

Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
Statistik Inferensial dan Analisis Kualitatif
 
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Rubrik
RubrikRubrik
Rubrik
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptxAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 18_8 Nop 2023_(Data Panel & EVIEWS).pptx
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumen
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdf
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdfAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdf
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptxAminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptx
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP_ 17 Okt 2021_(Sobel, Path, outlier).pptx
 
Penyusunan kisi kisi-soal
Penyusunan kisi kisi-soalPenyusunan kisi kisi-soal
Penyusunan kisi kisi-soal
 
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...
Aminullah Assagaf_MODEL REGRESI LENGKAP 19_8 Nop 2023_(Inc. Data Panel, EVIEW...
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docxKEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
 

Dernier

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Dernier (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Ev.pend3 hp-df

  • 1. PENGADMINISTRASIAN TES OBYEKTIF DAN TES URAIAN Pengaministrasian tes yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah pelaksanaan tes dimulai dari proses penyuntingan naskah tes, penggandaan naskah tes, pelaksanaan tes. A. Penyuntingan Suatu naskah tes terdiri dari beberapa butir soal. Penyusunan butir tes menjadi perangkat tes harus mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan peserta tes dapat me-ngadakan kemampuan terbaiknya dalam me-ngerjakan tes tersebut.
  • 2. B. Penggandaan Naskah Tes • Penggandaan tes sebaiknya terpisah antara lembar tes dan lembar jawaban. Penilaian ini akan lebih memudahkan bagi peserta tes dalam menentukan, tempat menjawab tes yang diberikan. C. Pelaksanaan Tes • Cara pelaksanaan tersebut antara lain: • 1. Open vs close books • 2. Tes diumumkan vs dirahasiakan • 3. Tes lisan vs tes tertulis
  • 3. D. Pengadministrasian tes uraian Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peng-administrasian tes uraian: 1. Pembuatan petunjuk umum sama dengan tes obyektif 2. Pembuatan petunjuk khusus pada tes uraian 3. Lembar jawaban tes uraian dapat mengguna-nakan kertas folio 4. Penulisan butir soal hendaknya sederhana dan mudah dimengerti 5. Penggandaan tes dapat diselenggarakan seca-ra open-close books, diumumkan, dirahasia-kan, dan lisan-tertulis.
  • 4. PENGOLAHAN HASIL TES • A. Menentukan Skala Penilaian Skala penilaian yang dilakukan guru sangatlah bervariasi. Beberapa skala penilaian : 1.Skala Bebas 2. Skala 1 – 10 3.Skala 1 – 100 4. Skala Huruf • B. Menentukan Distribusi Nilai • 1. Distribusi nilai berdasarkan standar mutlak • 2. Distribusi nilai berdasarkan standar relatif
  • 5. C. Langkah-langkah pengolahan hasil penilaian tes obyektif 1. Salinlah format lembar jawaban di atas tranparansi 2. Pindahkan kunci jawaban ke dalam tranparansi dengan memberi tanda lingkaran pada jawaban yang sesuai 3. Hitung jumlah butir yang benar, untuk menghindari kekeliruan hitung pula jawaban yang salah D. Langkah-langkah pengolahan hasil penilaian tes uraian 1. Ambillah lembar jawaban ujian peserta 2. Lembar jawaban mereka yang diperoleh di atas diperiksa dengan menggunakan pedoman penilaian yang dikembangkan penulis soal.
  • 6. 3. Setelah semua lembar jawaban selesai diperiksa untuk butir tes pertama, catatlah skor masing-masing peserta tes 4. Selanjutnya setiap butir tes diperiksa jawabannya seperti memeriksa butir tes pertama 5. Dengan menggunakan pedoman penilaian periksalah lembar jawaban tes semua peserta tes 6. Setelah semua lembar jawaban diperiksa dan skor seluruh pertanyaan sudah dijumlahkan, untuk setiap peserta maka penyebaran skor untuk seluruh peserta tes akan cenderung mendekati kurva normal
  • 7. VALIDITAS TES A. Pengertian Validitas Tes Validitas didefinsikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Tes hanya dapat melakukan fung-sinya dengan cermat kalau ada “Sesuatu yang diukurnya”. Jadi untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan melaku-kannya dengan cermat. B. Uji Validitas Suatu tes dikatakan memiliki validitas bila hasilnya sesuai dengan kriterium. Sebagai kriterium adalah nilai rata-rata ulangan harian yang tercatat dalam daftar nilai.
  • 8. ( )( ) å å å - - N XY - X Y { å 2 (å )2 }{ å 2 (å )2 } = N X X N Y Y rxy rxy : Koefisien validitas N : Jumlah Testee x : Nilai rata-rata harian suatu bidang studi y : Nilai dari tes yang akan dicari koefisien validitasnya Kriteria-kritreria Validitas 0,80 < r xy < 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < < 0,80 validitas tinggi (baik) 0,40 < < 0,60 validitas sedang (cukup) xy r xy r
  • 9. xy r • 0,20 < < 0,40 validitas rendah • (kurang) • 0,00 < r xy < 0,20 validitas sangat • rendah • r xy < 0,00 tidak valid Contoh : • Misalkan nilai rata-rata harian tes matematika adalah X dan nilai hasil tes yang akan dicari koefisien validitasnya adalah Y. Data nilai tersebut disusun dalam bentuk tabel seperti dibawah ini.
  • 10. Subyek X Y X2 Y2 XY Ani Beti Dodi Edi Feri Gogon Hani Ida Joni Kiki 6 5 7 5 8 6 9 7 7 6 6 6 7 6 9 6 8 6 7 6 36 25 49 25 64 36 81 49 49 36 36 36 49 36 81 36 64 36 49 36 36 30 49 30 72 36 72 42 49 36 Σ 66 67 450 459 452 N = 10
  • 11. = - xy r 10(452) (66)(67) - 2 - 2 {10(450) (66) }{10(459) (67) } = - 4520 4422 - - (4500 4356)(4590 4489) 0,81 = 98 = 98 = 120,5985 14544
  • 12. RELIABILITAS TES A.Pengertian Reabilitas Tes Reabilitas mengandung pengertian konsistensi, keterhandalan, keajegan suatu pengukuran. Reabilitas mengandung pengertian bahwa suatu hasil tes menunjukkan hasil yang relatif tidak berbeda bila pengukuran dilakukan berulang kali terhadap subyek yang sama.
  • 13. Cara-cara mencari besarnya koef. Reliabilitas 1. Metode bentuk paralel Metode ini menggunakan dua buah tes yang memp kesamaan tujuan, tkt kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soal yg berbeda. Hasilnya dikorelasikan 2. Metode tes ulang Metode ini menggunakan sebuah tes yg dicobakan dua kali dan hasilnya dikorelasikan 3. Metode belah dua Metode ini menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Berikut ini rumus yang digunaka dalam metode belah dua
  • 14. B. Formula Spearman - Brown Formula ini digunakan untuk tes objektif Prinsip penggunaan formula Spearman – BROWN adalah dengan menghitung koefisien korelasi di antara kedua belahan sebagai koefisien reliabilitas bagian (setengah) dari alat evaluasi tersebut, yang dinotasikan dengan r rumus produk moment dengan angka kasar dari Karl Pearson, yaitu : 2 1 2 1
  • 15. ( )( ) å - å å - - n X X X X 1 2 1 2 { å (å ) }{ å (å ) } = 2 2 22 2 1 2 1 n X X n X X r 1 1 2 2 Dengan : •n = banyak subyek, •X1 = kelompok data belahan pertama, •X2 = kelompok data belahan kedua Untuk menghitung koefisien reliabilitas alat evaluasi keseluruhan (satu perangkat), Spearman-Brown mengemukakan rumus :
  • 16. 2 1 2 1 = 1 r Kriteria Reliabilitas r11 ≤ 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 < r11 ≤ 0,40 derajat reliabiltas rendah 0,40 < r11 ≤ 0,60 derajat reliabiltas sedang 0,60 < r11 ≤ 0,80 derajat reliabiltas tinggi 0,80 < r11 ≤ 1,00 derajat reliabiltas sangat tinggi 2 1 2 1 2r r11 +
  • 17. Syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan rumus di atas adalah : 1. Butir soal pada kedua belahan harus setara, yaitu banyak butir soal harus. Butir soal pada belahan pertama dengan pasangannya pada belahan kedua memuat konsep yang sama, derajat kesukaran yang sama, dengan indikator yang sama pula. 2. Rumus diatas hanya berlaku untuk “power test” dan tidak diperuntukkan bagi “speed test”.
  • 18. Sebagai contoh untuk perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan fomula Spearman-Brown ini, kita lihat data hasil tes matematika pada tabel di bawah ini. Dengan teknik belah dua metode ganjil-genap diperoleh dua kelompok data seperti tampak pada tabel berikut ini :
  • 19. Subyek Skor Nomor ganjil (X1) Skor Nomor genap (X2) X1. X2 A B C D E F G H I J 5 5 5 5 4 5 3 1 1 2 5 4 4 3 4 2 2 3 3 1 25 20 20 15 16 10 6 3 3 2 22 Σ X= 36 ΣX= 31 Σ XX= 120 1 2 12 Σ X 2 1 = 156 Σ X = 109
  • 20. Koefisien reliabilitas setengah bagian tes tersebut dapat dicari seperti di bawah ini : r = - 10(120) (36) (31) 1 - - 2 2 2 (10(156) 36 ) (10(109) 31 ) 1 2 = 84 =0,455179262 (264) (129) Jadi koefisien reliabilitas seluruh tes adalah : r = x 11 = 0,63 2 0,455 + 1 0,455
  • 21. Koefisien Reliabilitas Tes bentuk Uraian ö ÷ ÷ ø Rumus yang digunakan ö æ = 2 åç ç - ÷ ÷ø è æ r n ç çè - 2 11 1 1 t i s s n n : banyak butir soal (item) Σ Si 2 : jumlah varians skor setiap item St 2 : varians skor total Dimana rumus varians adalah sebagai berikut ( ) n x n x s å å - = 2 2 2 n : banyak peserta tes
  • 22. Sebagai contoh perhatikan data berikut • Hasil Tes Matematika Bentuk Uraian Subyek Nomor Soal Skor Total 1 2 3 4 5 (xt) A B C D E F 10 10 8 7 9 5 10 8 5 3 8 5 20 15 10 12 18 10 25 18 12 10 20 15 35 25 18 10 20 30 100 76 53 42 75 65 xi 49 39 85 100 138 411 xi 2 419 287 1293 1818 3574 30199 si 1,77 2,36 3,85 5,02 8,16 18,46 si 2 3,14 5,58 14,81 25,22 66,67 340,92
  • 23. Dari tabel di atas diperoleh Σ Si 2 = 3,14 + 5,58 + 14,81 + 25,22 + 66,67 = 115,42 s2 = 340,92 t Sehingga ö ÷ ÷ ø ö æ = 2 åç ç - ÷ ÷ø è æ r n ç çè - 2 11 1 1 t i s s n æ - ÷ ÷ø ö æ 11 = ÷ø 0,83 1 115,42 340,92 5 5 1 ö çè ç çè - r = Koefisien reliabilitas tersebut menyatakan bahwa soal yang dibuat relibilitasnya sangat tinggi
  • 24.
  • 25. UJI TINGKAT KESUKARAN, DAYA PEMBEDA, DAN POLA JAWAB SOAL A.Pengertian Tingkat Kesukaran butir soal/Tes Tingkat kesukaran butir tes ditunjukkan oleh persentase jumlah murid yang dapat menjawab soal dengan benar. Rumus menghitung tingkat kesukaran butir soal : B J P = Keterangan : P = Tingkat kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar J = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
  • 26. Kriteria indeks kesukaran • P = 0,00 sangat sukar • 0,00 < P ≤ 0,30 sukar • 0,30 < P ≤ 0,70 sedang • 0,70 < P < 1,00 mudah • P = 1,00 terlalu mudah Contoh : Data analisis sebuah butir soal dengan alternatif jawaban A, B, C, D yang dikerjakan oleh 24 murid. Kunci jawaban B. Jumlah murid yang menjawab benar 17
  • 27. Alternatif jawaban : A (B) C D 12 murid rangking atas Menjawab : 0 12 0 0 12 murid rangking bawah Menjawab : 2 5 3 2 Berdasarkan data tersebut, dengan menggunakan rumus maka tingkat kesu-karan butir soal tersebut adalah : B 17 = = P = 0,71 J 24
  • 28. B. Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda butir soal adalah indeks yang menunjukkan kemampuan butir soal membedakan kelompok murid yang berprestasi tinggi dengan kelompok murid berprestasi rendah. Langkah-langkah menentukan indeks daya pembeda 1. Susunlah urutan peserta tes mulai dari skor tertinggi sampai ke skor terendah. 2. Bagilah peserta tes menjadi dua kelompok yang sama jumlahnya. 3. Hitung daya pembeda butir soal menggunakan rumus
  • 29. Ba-Bb T DP 2 1 = Setengah dari total keseluruhan peserta T: 2 1 tes • Keterangan : • DP = daya pembeda butir soal • Ba = jumlah kelompok skor atas • Bb = jumlah kelompok skor bawah
  • 30. Kriteria Daya Pembeda DP ≤ 0,00 sangat jelek 0,00 < DP ≤ 0,20 jelek 0,20 < DP ≤ 0,40 cukup 0,40 < DP ≤ 0,70 baik 0,70 < DP ≤ 1,00 sangat baik Contoh penerapan rumus menghitung daya pembeda. Data analisis sebuah butir soal dengan alternatif jawaban A, B, C, D yang dikerjakan oleh 24 murid. Kunci jawaban B
  • 31. Jumlah murid yang menjawab benar 17 Alternatif jawaban : A (B) C D 12 murid rangking atas Menjawab : 0 12 0 0 12 murid rangking bawah Menjawab : 2 5 3 2 Dengan menggunakan rumus menghitung indeks daya Pembeda 0,58 12 5 = = - = .24 Ba-Bb T DP 2 1 2 1
  • 32. C. Pola Jawaban Soal Pola jawaban soal adalah distribusi atau penyebaran penjawab soal dalam memilih alternatif jawaban pada bentuk soal pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes yang memilih jawaban A, B, C, atau D. Dari hasil pengamatan atau perhitungan pola jawaban soal dapat diketahui efektifas pengecoh (distractor).
  • 33. • PERBAIKAN BUTIR SOAL • A. Ciri-ciri Soal yang perlu diperbaiki • Sekurang-kurangnya ada lima ciri butir soal yang perlu diperbaiki. • Kelima ciri dimaksud adalah : 1.Koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor keseluruhan rendah. 2.Koefisien-koefisien antara skor butir soal dengan skor keseluruhan rendah. 3.Tingkat kesukaran terlalu tinggi.
  • 34. 4. Daya pembeda rendah. 5. Pengecoh kurang berfungsi. B. Langkah-langkah Memperbaiki Butir Soal – Membuat Kartu Telaah – Membaca soal dengan seksama – Mencocokkan soal dengan rumusan kriteria – Merevisi/memperbaiki soal
  • 35. PENETAPAN NILAI BERDASARKAN PAP Pengertian PAP PAP adalah suatu cara menentukan kelulusan seorang dengan menggunakan sejumlah kriteria. Kriteria dalam proses pembelajaran selalu mengacu pada indikator. Penyusunan Butir Soal untuk PAP Dalam penyusunan butir soal untuk PAP, terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut 1.Menentukan hasil kemampuan belajar yang akan diukur dan cara pengukuran yang paling tepat untuk menilai kemampuan tersebut.
  • 36. 2.Pada PAP ini, tingkat kesukaran soal tidak diperhatikan, karena maksud soal ini bukan membedakan siswa klp atas dgn siswa klp bawah, tetapi melihat tingkat penguasaan siswa terhadap bahan. 3.Pada PAP ini, daya pembedaan tidak diperhatikan, namun yang menjadi titik perhatian adalah daya serap siswa. Manfaat PAP • PAP bermanfaat untuk diterapkan dalam hal-hal sebagai berikut :
  • 37. 1. Dalam penempatan seseorang pada rentetan kegiatan belajar 2. PAP banyak digunakan untuk mendiagnosis kemampuan seseorang dalam proses pembelajaran 3. Pemberian tes secara periodik berdasar PAP dapat memonitor kemajuan setiap siswa dalam proses pembelajaran 4. PAP dapat digunakan untuk penilaian pelaksanaan kurikulum 5. PAP banyak digunakan pada program baru yang berlatar belakang kegiatan inovasi 6. PAP dapat digunakan untuk melacak kemampuan khusus pada siswa dalam satu bidang studi
  • 38. PENETAPAN PENILAIAN BERDASARKAN PAN A. Pengertian dan ciri-ciri Penilaian Acuan Norma (PAN) PAN memiliki pengertian sebagai pemberian nilai yang mengacu pada suatu kelompok. PAN menunjukkan dimana peringkat seseorang dalam kelompok orang yang mengikuti tes Ciri-ciri PAN adalah sebagai berikut : 1. PAN dapat digunakan untuk menentukan status dalam hubungannya dengan penampilan orang lain yang mengikuti tes tersebut
  • 39. 2. PAN menekankan perbedaan individu 3. PAN diusahakan menghasilkan keragaman antara pengikut tes 4. PAN lebih mengarah pada pengukuran kategorik yang umum dari kemampuan siswa 5. PAN menyajikan ikhtisar mengenai tingkat siswa pada umumnya mengenai beberapa bidang studi 6. PAN menghasilkan ukuran yang realiabel tentang tingkat prestasi siswa dalam suatu bidang studi 7. PAN ditujukan untuk menunjukkan suatu tingkat pencapaian dalam rentangan yang luas dalam perbandingan dengan individu lain dalam kelompok norma