1. Unsur-unsur periode ketiga memiliki titik leleh dan didih yang meningkat dari kiri ke kanan kecuali Si. Sifat logam dan nonlogam tergantung pada kemampuan membentuk ion.
2. Energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan kecuali Mg dan P karena konfigurasi elektronnya stabil.
3. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai kegunaan mulai dari industri, pupuk, obat-obatan, hingga b
2. Sifat fisis
1. Titik cair dan titik didih
Dari Na, mg ke al semakin tinggi atau
meningkat. untuk Si titk leleh dan titik didih
sangat tinggi. P, S, Cl dan Ar titik leleh dan didih
relatif rendah.
2. Energi ionisasi
Dipengaruhi oleh bertambahnya muatan inti,
sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin besar, hal ini menyebabkan energi
ionisasi dari kiri ke kanan semakin besar. Tetapi
ada perkecualian pada unsur Mg dan P, hal ini
terjadii karena konfigurasi elektron pada unsur
tsb relatif stabil.
3. 3. Sifat logam dan nonlogam
• Logam : Na, Mg, Al
• Semilogam : Si (Hanya Si yang tergolong semi
logam dan bersifat semi
konduktor.)
• Nonlogam : P, S, Cl, Ar (padatan P, S, dan Cl
tidak menghantarkan listrik. Secara
kimia, sifat nonlogam dari P, S,
dan Cl tercermin dari
kemampuannya membentuk ion
negatif.)
4. Na Mg Al
Logam sejati Logam sejati Logam sejati
Konduktor yang baik Konduktor yang baik Konduktor yang baik
Menunjukkan kilap Menunjukkan kilap Menunjukkan kilap
logam yang khas logam yang khas logam yang khas
Semua senyawa bersifat Semua senyawa bersifat Sebagian senyawa
ionik ionik bersifat ionik
Larut dalam asam Larut dalam asam Larut dalam asam
membentuk kation membentuk kation membentuk kation
tunggal tunggal tunggal
Sifat logam secara kimia Sifat logam secara kimia Sifat logam secara kimia
Na>Mg>Al Na>Mg>Al Na>Mg>Al
Sifat fisis : logam yang Sifat fisis : lebih keras Lebih kuat dari Na dan
ringan dan lunak dari Na tapi agak rapuh Mg
5. Sifat Pereduksi Dan Pengoksidasi
Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga
berkurang dari kiri ke kanan, sebaliknya daya
pengoksidasinya bertambah.kecenderungan tersebut
sesuai dengan energi ionisasi yang cenderung
bertambah dari kiri ke kanan. Na, Mg, Al tergolong
pereduksi kuat, tetapi berkurang dari Na ke Al.
• Na bereaksi hebat dengan air (mudah mereduksi
air) membentuk natrium hidroksida dan gas
hidrogen.
• Mg hanya bereaksi lambat dengan air pada suhu
kamar dan sedikit lebih cepat dengan air mendidih
• Al sama sekali tidak bereaksi dengan air tetapi
bereaksi dengan uap air panas membentuk (
AL2O3) dan gas hidrogen
6. SIFAT ASAM –BASA HIDROKSIDA
Rumus NaOH Mg(OH)2 AL(OH)3 Si(OH)4 P(OH)5 S(OH)6 Cl(OH)7
kimia (H2SiO3) (H3PO4) (H2SO4) (HClO4)
hidroksid
a
Jenis Ionik Ionik Ionik- Kovalen Kovalen Kovalen Kovalen
ikatan kovalen
Sifat Basa kuat Basa kuat Amfoter Asam Asam Asam Asam
asam- sangat lemah kuat sangat
basa lemah kuat
7. Pembuatan Unsur-unsur Periode 3
1. Natrium
Natrium dibuat dari
elektrolisis lelehan
Natrium Klorida yang
dicampur dengan
kalsium klorida (Sel
Downs)
8. 2. Magnesium
Pembuatan
magnesium dilakukan
melalui elektrolisis
lelehan garam
kloridanya.
9. 3. ALUMINIUM
Mineral yang dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit.
Bauksit mengandung aluminium sebagai
aluminium oksida (Al2O3).
Pengolahannya berlangsung dalam 2 tahap.
Tahap pertama adalah pemurnian bauksit
sehingga diperoleh alumina. Tahap kedua
adalah peleburan (reduksi) alumina.
10. TAHAP PERTAMA
• Bauksit yang dihasilkan dari tambang dihancurkan
kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan
alat-alat tertentu, biasanya Ballmil.
• Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk
melarutkan Al2O3 yang ada dalam bauksit sedangkan
zat lain tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) ―→ 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
• Setelah dilakukan pemisahan larutan NaAlO2
diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.
NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) ―→ Al(OH)3(s) +
NaCl(aq)
• Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada
suhu sekitar 1150 C sehingga terurai menjadi Al2O3
dan uap air.
Al(OH)3(s) ―→ Al2O3(s) + 3H2O(g)
11. TAHAP KEDUA
• Al2O3 yang didapat akan direduksi menjadi aluminium secara
elektrolisis dalam suatu bejana yang disebut sel Hall-Heroult.
• Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan alumina dilelehkan
terlebih dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan
titik leleh alumina yang awalnya sekita 2000 C menjadi 900 C.
• Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam
suatu bejana untuk proses elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult.
Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit yang
sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan
batang-batang grafit yang dicelupkan ke dalam larutan.
• Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan
akan bergerak menuju katoda, yang kemudian direduksi menjadi
aluminium cair sedangkan ion-ion O2ˉ akan bergerak menuju anoda
kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi
dalam sel elektrolisis
13. • Aluminium cair yang diperoleh dialirkan
keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu
agar diperoleh aluminium padat. Aluminium
yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu
di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh
aluminium yang hanya 660 C.
• Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat
bereaksi dengan grafit yang digunakan
membentuk gas karbon dioksida dan karbon
monooksida
14. 4. SILIKON
Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga
dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C) sebagai reduktor.
Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 C.
Reaksi yang terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) –––→ Si(l) + 2CO2
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan
silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan
murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan
mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan
dengan gas klorin (Cl2) sehingga terbentuk silikon tetraklorida (SiCl4), suatu
zat cair yang mudah menguap (titik didih 58 C).
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
SiCl4 kemudian dimurnikan dengan distilasi bertingkat. Selanjutnya, SiCl4
direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalui
suatu tabung yang dipanaskan sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4 (g) + 2H2(g) –––→ Si(s) + 4HCl(g)
15. 5. FOSFOR
Di alam, fosforus terdapat dalam bentuk
senyawa, terutama sebagai fosfat. Sumber
fosforus terpenting yaitu batuan fosfat, suatu
bahan kompleks yang mengandung flourapatit
(Ca3(PO4)2.CaF2). Senyawa Ca3(PO4)2
dipisahkan dari batuan fosfat kemudian
dipanaskan dengan pasir (SiO2) dan kokas (C).
Uap fosforus yang terbentuk ditampung dalam
air.
16. 6. BELERANG
Deposit belerang dicairkan dengan
mengalirkan air super panas melalui pipa
bagian luar dari suatu susunan tiga pipa
konsentris.
Belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan
memompakan udara panas.
Selanjutnya, belerang dibiarkan membeku.
17. Karena, belerang tidak larut dalam air, maka
belerang yang diperoleh dengan cara ini
mencapai kemurnian sampai 99,6%.
18. 7. KLORIN
Sumber utama klorin dalam industri adalah
elektrolisis larutan NaCl.
2 NaCl + 2 H2O → Cl2 + H2 + 2 NaOH
Bersama dengan klorin, proses ini
menghasilkan gas hidrogen dan natrium
hidroksida
19. 8. ARGON
Argon bersumbar dari atmosfer di peroleh dengan pemanasan
udara kering dengan CaC2 menurut cara ini gas O2 gas
N2 bereaksi dengan CaC2 dan menghasilkan Argon.
Persamaan kimianya :
Udara + 3 CaC2 → CaCN2 + 2 CaO + 5C + Ar
Cara industri dihasilkan dengan penyulingan sebagian udara
cair (destilasi fraksionasi udara cair). Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan
gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara
cair.
• Pertama-tama udara kering difilter untuk dibersihkan dari
debu.
• Kemudian udara bersih itu dikompresikan dengan
kompresor. Pemadatan udara ini menyebabkan suhu udara
meningkat kemudian udara yang telah dikompresikan ini
didinginkan pada menara pendingin pada tahap ini air dan
karbon dioksida sudah beku dan dapat dipisahkan.
20. • Setelah melalui menara pendingin udara kemudian
diekspansikan kepipa yang lebih besar sehingga suhu
akan semakin turun dan sebagian udara akan mencair,
sedangkan udara yang belum cair disirkulasikan lagi ke
kompresor.
• Udara yang sudah cair kemudian dialirkan ke kolom
destilasi untuk dipisahkan antara oksigen dan nitrogen.
• Pada kolom pemisahan, gas argon bercampur dengan
banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4 0C) tidak jauh beda dengan titik
didih gas oksigen (-182,8 0C). Untuk menghilangkan
gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara
katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan
untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk
menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi
sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian
99,999%.
21. KEGUNAAN
1. Natrium
• Na sebagai cairan pendingin pada reaktor nuklir. Dan
membuat senyawa Na yang tidak dapat dibuat dari
senyawa NaCl.
• NaCl bahan baku membuat Na, klorin, dan senyawa Na,
mengawetkan ikan dan daging, mencairkan salju di jalan
raya, pengolahan kulit, sebagai bumbu masak.
• NaOH dalam indrustri sabun , detergen, kertas,
pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak
bumi.
• Na2CO2 untuk embuatan kaca.
• Natrium karbonat untuk soda kue.
22. 2. Magnesium
• Untuk membuat logam campuran.
• Magnalium untuk komponen pesawat
terbang, rudal, bak truk.
• Untuk membuat kembang api karena
pembakaran Mg menghasilkan cahaya yang
sangat terang.
23. 3. Aluminium
• Aluminium :
– Sektor industri otomotif : untuk membuat bak truk dan
komponen kendaraan bermotor lainnya, untuk membuat
badan pesawat
– Pembangunan rumah : untuk kusen pintu dan jendela
– Sektor industri makanan : aluminium foil dan kaleng
aluminium
– Sektor lain : untuk kabel listrik, kabel rumah tangga, dan
kerajinan.
• Aluminium sulfat :
Digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk
mempercepat koagulasi lumpur koloidal
24. 4. Silikon
– Si digunakan untuk pembuatan komponen
elektronik
– Silika digunakan sebagai gelas dan keramik
– Asbes digunakan untuk insulator seperti pakaian
pelindung panas
– Pasir silika untuk campuran semen
– Senyawa silika atau kaolin untuk membuat
tembikar
– Silikon karbida digunakan untuk tungku, pipa
termokopel, bahan abrasif, alat pemotong, dan
komponen mekanik
25. 5. Fosfor
– Sebagai pupuk dalam bentuk senyawanya
– Fosfor merah digunakan di ujung korek api
– Fosfor putih untuk bom asap
26. 6. Sulfur / Belerang
– Belerang dapat mengikat molekul-molekul karet
yang panjang sehingga tidak selip melalui proses
vulkanisir
– Belerang bersama KNO3 Karbon digunakan
dalam membuat serbuk mesiu
– Kebanyakan belerang digunakan untuk
memproduksi senyawa asam sulfat
27. 7. Chlor
• Dipakai pada proses pemurnian air
• Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder
• NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam
proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air
minum
Dipakai pada berbagai macam industri
PVC, polimer viniklorida
Klorat dan perklorat untuk bahan peledak dan
roket
28. 8. Argon
• Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak
bereaksi dengan kawat lampu
• Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat
pemotongan dan proses lainnya
• Untuk membuat lapisan pelindung pada
berbagai macam proses
• Untuk mendeteksi sumber air tanah
• Dipakai dalam roda mobil mewah
• Pembuatan silikon
• Lampu bohlam (pink dan biru)