Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan keluarga, termasuk proses sosialisasi yang membentuk kepribadian seseorang, peran penting keluarga dalam sosialisasi, dan dampak perubahan sosial terhadap keluarga dan nilai-nilai yang dipegang."
2. PERUBAHAN: KELUARGA DAN PROSES SOSIALISASI
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang
diciptakan oleh masyarakat, terutama melalui pengaruh
keluarga. Masyarakat memiliki power yang besar
terhadap individu; masyarakat membentuk, mencetak
dan menciptakan kepribadian.
Masyarakat menciptakan individu, individu tidak
menciptakan masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan individu, tapi individu
hanya memiliki sedikit kekuatan untuk mengubah
masyarakat.
3. .
Kepribadian, set value, keyakinan, dan sifat
yang dimiliki oleh individu, adalah sebuah
produk dari kehidupan sosial
4. KEBUTUHAN UNTUK MENDAPATKAN INTERAKSI SOSIAL
Studi mengenai isolasi sosial dan incomplete
attention, anak-anak agresif eksperimen research di
panti dan keluarga
Kesimpulan: anak-anak hanya menjadi “manusia”
ketika mereka memiliki interaksi sosial yang kaya
dan kontinyu, biasanya dalam sebuah lingkungan
keluarga yang dekat.
5. MENCIPTAKAN SELF
COOLEY: looking-glass self
- tiap orang memahami dirinya sendiri melalui mata orang lain
- tiap orang belajar untuk menilai dirinya sendiri berbasis pada
bagaimana orang lain menilainya.
Jika ibu saya mengatakan saya adalah seorang anak yang
nakal, saya belajar untuk memandang diri saya sebagai
seorang anak yang nakal.
Jika saya berpikir teman saya memberikan nilai yang tinggi
terhadap saya, maka saya belajar untuk menilai tinggi diri
saya sendiri.
Self-worth dibentuk melalui penilaian orang lain. Seandainya
anda telah diberitahu sejak masa kanak-kanak bahwa anda
adalah anak yang superior dalam berbagai hal….maka…
6. MEAD: symbolic interactionist
Tidak akan ada self sampai masyarakat – melalui orang tua dan
teman sebaya – menciptakan self di diri anak.
Anak-anak tidak akan menyadari eksistensi diri atau pikiran mereka
kecuali melalui interaksi sosial dengan orang tua yang mengajari
mereka tentang diri mereka sendiri.
Bahasa adalah alat utama dalam interaksi sosial dan karenanya
sangatlah penting dalam mengembangkan diri sosial. Mead dikenal
sebagai bapak dari aliran “symbolic interactionist”, yang
menekankan pentingnya bahasa sebagai teknik yang mendasar
dalam hubungan sosial.
Social self tidak seluruhnya pasif dan menerima semua yang
diberikan oleh masyarakat ke dalamnya.Kebanyakan dampak
sosialisasi terjadi di dalam masa kanak-kanak,
7. FREUD: id, ego dan super ego
Pendekatan biologis terhadap perkembangan kepribadian.
Id (tuntutan kebutuhan alamiah), ego: membatasi dengan realita, superego
dengan menambahkan nilai moral
Ego adalah pemikiran yang rasional dan mengontrol serta menyalurkan
dorongan dasar id.
Superego mengendalikan kedua id dan ego, bertindak sebagai sebuah
kesadaran (conscience) dan mendefinisikan perilaku yang “benar” dan
“salah.”
Superego adalah sebuah produk sosial karena norma perilaku benar dan
salah berasal dari setting sosial dan bukannya dari setting biologi.
Kesadaran sosial superego adalah sebuah gangguan yang
represif/menekan dan membuat orang-orang tidak dapat bertindak bebas.
9. KONTEN SOSIALISASI
Status dan peranan menghubungkan aktivitas individual dengan
jaringan sosial di sekeliling mereka, sehingga mengikat orang-orang
ke dalam sistem sosial.
Contoh, pria memiliki status “ayah,” maka posisi sosial dia akan
mengambil peranan misalnya menyediakan dukungan finansial
untuk keluarga.
Proses sosialisasi mengajari orang status-status mereka yang
“proper ” di masyarakat dan perilaku yang “appropriate” yang
menyertai status tersebut.
SOSIALISASI UNTUK STATUS-STATUS DAN PERANAN-PERANAN
10. SOSIALISASI KE DALAM GENDER
Pria adalah sosok yang agresif, tangguh, independen dan intelektual
sementara wanita adalah sosok yang pasif, lemah, dependent dan
intuitif. Apakah stereotipe ini benar? Jika memang demikian, apakah
perbedaan-perbedaan ini termasuk sifat bawaan lahir (innate)?
Riset Mead terbaru mengindikasikan bahwa kedua pernyataan
tersebut tidak benar dan peranan jenis kelamin diajarkan sama
seperti peranan lainnya. Bahkan, mayoritas sifat perilaku yang kita
asosiasikan dengan pria dan wanita adalah efek budaya; pria dan
wanita tidak dilahirkan demikian – mereka dilatih untuk menjadi
seperti itu.
Jika biologi tidak menentukan perbedaan antara jenis kelamin,
penjelasan yang paling mungkin adalah training kultural yang
menghasilkannya.
11. Mead: Perbedaan jenis kelamin di dalam kultur budaya
yang berbeda.
Perilaku Perilaku:
Agresif, Dominan,
Mandiri/Independen
Lembut, Pasif,
Dependent
Eropa Barat,
Amerika
Pria Wanita
Tchambuli di New
Guinea
Wanita Pria
Mudugumor di
New Guinea
Pria dan Wanita
Arapesh Pria dan Wanita
12. VICTIM SOCIALIZATION
Victim socialization: proses keluarga mensosialisasikan anaknya ke dalam
status yang lebih rendah dan peranan yang tidak menguntungkan. Sejak
awal, anak yang berasal dari kelas lebih rendah, minoritas diajarkan
bahwa mereka tidak sebaik orang-orang lain; mereka harus merasa puas
dengan sedikit kesenangan hidup; dan mereka harus rendah hati.
Victim socialization membentuk sebuah serangan kultural yang keras
terhadap kepribadian banyak orang dalam masyarakat kita.
Proses resosialisasi tidak mudah karena bertahun-tahun penindasan
pikiran telah berakibat pada pembelokkan pikiran korban (victim).
Membutuhkan tindakan yang kuat untuk mulai mencabut akar-akar dari
sebuah self-concept yang victimized.
13. SOSIALISASI WANITA
Pola sosialisasi para perempuan muda menurunkan mereka ke
peranan warga negara kelas dua di dalam masyarakat, sekunder
atas pria.
Proses sosialisasi hampir secara seragam menyalurkan wanita ke
peranan ibu rumah tangga atau ke dalam pekerjaan dengan gaji
rendah dan tanggungjawab rendah.
Dari mulai buaian hingga meninggal, para wanita diberitahu untuk
tetap berada di tempat mereka, untuk menunggui rumah, untuk
bersikap pasif, dan untuk menerima dominansi pria.
14. Sosialisasi terhadap Anak Perempuan dan Bayi
Sejak lahir, anak perempuan dan anak lelaki cenderung mendapatkan
penerimaan yang berbeda karena kebanyakan orang tua menginginkan jenis
kelamin tertentu.
Jika mengharapkan anak pertama maka besar kemungkinannya kalau mereka
menginginkan seorang anak lelaki.
Preferensi untuk anak-anak lelaki di dalam beberapa negara, termasuk Amerika
Serikat. Etzioni menyatakan bahwa untuk tiap pasangan yang menginginkan
anak perempuan, maka mungkin terdapat dua pasangan yang menginginkan
seorang anak lelaki.
Melatih anak dalam perilaku yang tepat dengan jenis kelamin mereka dimulai
dengan sangat muda.
Selama masa balita dan masa kanak-kanak, anak lelaki dan anak perempuan
diperlakukan dengan perbedaan yang radikal. Sejumlah studi penelitian sosial-
psikologis menunjukkan bahwa anak-anak lelaki didorong untuk menjadi agresif,
mandiri, suka berpetualang, dan berpikiran tangguh, sementara anak
perempuan lebih dilindungi, dijaga agar lebih dekat dengan ibu mereka, dan
diberi reward karena bersikap pasif dan diam.
15. ORANG DEWASA DAN AGEN SOSIALISASI ALTERNATIF
Hal-hal yang
mempengaruhi
sosialisasi
Kelompok teman sebaya
(peer groups)
Organisasi kerja
Media massa
Sekolah
16. SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KELUARGA
Ketika struktur kultural dan institusional masyarakat mengalami
perubahan keluarga harus beradaptasi jika mereka ingin memenuhi
kebutuhan para anggotanya.
17. PERUBAHAN SOSIAL DAN KELUARGA
INTI AMERIKA
Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari suami, istri dan anak-anak mereka,
biasanya hidup terpisah di dalam sebuah rumah mereka sendiri.
Extended family adalah kombinasi dari beberapa keluarga inti, dengan
pasangan yang lebih tua mempertahankan tempat tinggal di mana beberapa
generasi lain hidup di dalamnya.
Kebanyakan masyarakat dengan sistem extended family adalah masyarakat
tradisional, tergantung pada sektor pertanian sebagai sistem ekonomi dasar
mereka. Extended family membuat keuntungan ekonomi satu generasi
dapat diwariskan ke generasi berikutnya, khususnya ketika lahan itu sendiri
adalah faktor yang kritis.
Ketika negara mengalami industrialisasi mereka biasanya berubah dari
extended family menjadi keluarga inti (nuclear family).
18. DAMPAK INDUSTRIALISME TERHADAP KELUARGA
Di awal masa pertanian Amerika, extended family adalah gaya yang
lebih dominan. Tapi ketika Amerika mengalami industrialisasi, gaya
hidup pertanian pedalaman menyerah terhadap permintaan industri,
membentuk kembali kehidupan mereka yang tinggal di bawah
teknologi baru, dan menghasilkan sebuah gaya hidup keluarga inti.
Sebagai akibatnya, hal ini berarti keluarga-keluarga tinggal bersama
di dalam bangunan apartemen yang hanya menggunakan sedikit
lahan, tapi menempatkan keluarga-keluarga dalam tiap tingkatan
banguna.
Dengan adanya penemuan mobil, banyak pekerja yang dapat
melarikan diri ke rumah-rumah di kawasan pinggiran kota (suburbs),
tapi wilayah suburbia modern sangatlah berbeda dari kehidupan
pedesaan satu abad yang lalu.
Kini seseorang berjuang untuk bisa memberikan uang muka satu
bangunan rumah dengan tiga kamar tidur yang dibangun pada lahan
50 x 100 kaki.
Kamar-kamarnya berukuran kecil, area tamannya termasuk mini, tapi
secara geografis dan ekonomis, perumahan semacam ini
memberikan alternatif selain apartemen urban bagi banyak pekerja.
19. TREND KONTEMPORER SEBAGAI DAMPAK INDUSTRIALISME
TERHADAP KELUARGA
.
• Keluarga tidak lagi sebuah unit
produksi yang menghasilkan
produk dan keterampilan
pertanian
• Kebanyakan keluarga inti
Amerika memiliki investasi
yang besar dalam perlengkapan
dapur, furniture, perledengan
dan listrik, serta mobil
Keluarga
sebagai Unit
Konsumen
• Teknologi telah dan akan
mengubah kehidupan keluarga
kita
• Melahirkan anak tidak lagi
terjadi di dalam rumah dan
ditemani seorang bidan
Dampak dari
Perubahan
Teknologi
20. STABILITAS NILAI DAN PERUBAHAN
NILAI
Industrialisasi, perubahan
mendadak dalam bidang politik,
dan kemajuan teknologi semuanya
memberikan dampak yang tidak
sedikit terhadap sistem nilai/value
di dalam masyarakat, khususnya
yang berlaku bagi keluarga.
Beberapa nilai keluarga tetap stabil
selama bertahun-tahun, sementara
beberapa yang lain telah
mengalami perubahan yang cepat
di waktu-waktu belakangan ini.
21. NILAI KELUARGA YANG STABIL
Semua Orang
Harus Menikah
• Terdapat banyak
praktek-praktek
diskriminatif terhadap
mereka yang masih
single
Pilihan Pribadi
• Orang menikah dengan
seorang pasangan yang
berbasis pada pilihan
pribadi mereka
Hidup Sendirian
• Menyertai ide
emansipasi dari otoritas
orang tua
Memiliki Anak
• Sistem nilai Amerika
menyarankan pada kita
untuk menikah di usia
muda, hidup sendiri dan
menyelesaikan siklus
dengan jalan memiliki
anak
22. NILAI-NILAI KELUARGA YANG BERUBAH
Perubahan Peranan
• Pada waktu orang-orang
mencapai tahapan dewasa
muda (young adults) maka
mereka memiliki konsep
yang sangat jelas akan
perbedaan peranan pria-
wanita
Perubahan Norma
mengenai Perilaku
Seks
• Kondisi di mana orang-
orang dapat terlibat secara
seksual
23. PERMASALAHAN DALAM KELUARGA AMERIKA
• Secara finansial,
perceraian adalah
hal yang merusak
• khususnya akan
terpukul keras
karena isolasi
institusional dari
kelompok family
PERCERAIAN
• Jika satu
orang tua
meninggal
ketika anak
masih
berusia
muda, maka
separuh dari
dunia anak
itu telah
hilang
KEMATIAN DAN
KELUARGA INTI
• Hidup
sendiri
dalam
keluarga inti
menciptakan
kesulitan
yang besar
untuk
mereka yang
berusia tua
USIA LANJUT
24. EVENT SOSIAL
Peristiwa besar akan mengalihkan perhatian individu dari
urusan pribadinya.
Krisis di masyarakat akan mempengaruhi kehidupan dan
kesejahteraan seluruh masyarakat. Misalnya: merebaknya
wabah penyakit, bencana alam dsb.
Peristiwa yang disebut dalam sejarah adalah krisis yang
terjadi pada suatu masa. Terdapat peristiwa-peristiwa sosial
(misal: perang, revolusi, serangan, migrasi) yang
mendorong terjadinya perubahan sosial.
25. Peristiwa-Peristiwa Sosial dan Tokoh- Tokoh
Penting
Masyarakat cenderung mengidentifikasi peristiwa penting
dengan tokoh yang hidup pada periode tersebut,misal:
Abraham Lincoln dengan pembebasan budak,
raja/pemimpin tertentu dihubungkan dengan kesejahteraan,
damai, perang, dsb.
Pemimpin/tokoh bukan faktor penentu dalam terjadinya
suatu perubahan.
Perubahan sosial terjadi oleh usaha dari banyak anggota
masyarakat.
Karakteristik penguasa (jenis orang yang berkuasa) pada
suatu periode ditentukan oleh kondisi sosial pada periode
tersebut.
26. C. PERUBAHAN KUANTITATIF VERSUS
KUALITATIF
Perubahan kuantitatif (misal: angka kelahiran, kematian, dsb) lebih mudah
diamati daripada perubahan kualitatif (kesadaran berpolitik, dsb).
C.1. Perubahan Kualitatif
Perubahan kualitatif dapat terjadi dalam berbagai aspek di dalam sistem sosial,
misalnya peralatan dan artefak yang digunakan oleh anggota-anggota
masyarakat. Misal: ditemukannya bahan bakar dari minyak bumi.
Hubungan antara perubahan kualitatif dan kuantitatif tidak selalu mudah
untuk dianalisa. Perubahan kuantitatif tidak hanya menunjukkan adanya
perubahan kualitatif, namun juga mengimplementasikan (mewujudkan)
perubahan kualitatif. Maka perubahan kuantitatif menjadi variabel intervensi.
Contoh kasus: ledakan populasi pasca perang ternyata bukan diakibatkan oleh
naiknya angka kelahiran, melainkan turunnya angka kematian karena perbaikan
sistim kesehatan.
Maka ledakan populasi = variabel intervensi
27. PERUBAHAN SOSIAL SEMENTARA
Hubungan antara masa berlangsungnya inovasi
dengan lamanya waktu untuk adopsi inovasi tersebut
belum bisa dipastikan, misalnya: tren, fashion, fad,
dsb.
D.1. PERUBAHAN FAD
Fad adalah perubahan kecil, tidak bisa diprediksi,
cepat menyebar dan cepat menghilang.
Terjadi jika sesuatu yang baru menarik perhatian
orang banyak hanya karena baru, bukan karena fungsi.
Contoh: bahasa slang
28. D.2. Perubahan Fashion
Fashion adalah perubahan yang berlangsung lebih lama
dan lebih teratur daripada fad.
Individu enggan mengadopsi sesuatu yang baru kecuali
ada pihak “otoritas” yang memastikan bahwa hal baru
tersebut akan bertahan lama (misal: penata
gaya,perancang interior, dsb).
Perubahan fashion terjadi pada aspek-aspek yang jika
berubah tidak terlalu mempengaruhi aspek
kemasyarakatan lain.
Perubahan yang menyerupai fashion sering terjadi
dibidang sains terapan akibat adanya tuntutan untuk
mengikuti situasi di masyarakat.
29. D.3. Cult Dan Pergerakan
Populasi yang mengikuti cult biasanya kecil, tetapi
sangat setia dan bersemangat.
Cult : sesuatu yang diyakini mampu menyelamatkan
jiwa pengikutnya.
Pergerakan: upaya untuk mengubah aspek sistem
sosial
Basis ideologi cult atau pergerakan biasanya tidak
sejalan dengan pemikiran masyarakat pada umumnya.
30. D.4. Efek Terbatas Yang Ditimbulkan oleh
Perubahan Sementara
Banyak perhatian yang diberikan untuk fad atau fashion
mungkin hanya berdampak kecil terhadap aspek kehidupan
sosial.
Aktivitas di dalam pergerakan dan cult dianggap signifikan
oleh pengikut mereka, tetapi tidak selalu signifikan bagi
masyarakat luas.
Ada fad, fashion, cult, atau pergerakan yang digantikan oleh
hal-hal yang lebih baru. Tetapi ada juga yang bertahan lama
dan menjadi bagian dari sistem sosial.
Misal: suatu ide, gaya berpakaian, mungkin tidak menjadi
trend lagi, tetapi tetap menjadi bagian dari social heritage
(warisan sosial) .
31. Munculnya perubahan sementara menunjukkan adanya
kondisi yang kondusif bagi perubahan yang lebih signifikan.
Munculnya perubahan sementara tidak selalu diikuti oleh
perubahan yang signifikan, sebab perubahan sementara
mungkin merupakan pengganti yang sia-sia dari perubahan
yang signifikan (karena tidak adanya solusi yang jelas)
32. E. PERUBAHAN SOSIAL YANG
SIGNIFIKAN
Perubahan sosial yang signifikan sering kali baru disadari
setelah beberapa waktu.
E.1. Akumulasi dan Sintesa
Perubahan sosial yang signifikan terjadi secara
lambat,meskipun masyarakat berubah sangat cepat.
Perubahan-perubahan itu terakumulasi dan tersintesa,
sehingga hasil akhirnya tampak radikal dibandingkan
pendahulunya.
E.2. Perubahan Yang Terprogram Dan Masyarakat Yang
Terencana
Manusia mengharapkan perubahan yang terencana, tetapi
sejauh ini program yang dijalankan menghasilkan
konsekuensi yang tidak terduga/tidak diantisipasi.