SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I 
Pendahuluan 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara 
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk 
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias 
politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) 
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan 
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga 
jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi 
dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. 
Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika 
Serikat) terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II 
(1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham 
Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negara-negara 
Eropah Barat dan Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata kehidupan umat 
manusia di dunia dewasa ini. 
Suatu bangsa atau masyarakat di Abad XXI ini baru mendapat pengakuan sebagai 
warga dunia yang beradab (civilized) bilamana menerima dan menerapkan demokrasi 
sebagai landasan pengaturan tatanan kehidupan kenegaraannya. Sementara bangsa atau 
masyarakat yang menolak demokrasi dinilai sebagai bangsa/masyarakat yang belum 
beradab (uncivilized). 
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia 
Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin 
kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. 
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat 
ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa 
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya. 
1.2 Rumusan Masalah 
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang 
dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah: 
1. Apakah arti Demokrasi? 
2. BagaimanakahSejarah demokrasi di Indonesia? 
3. Apa jenis demokrasi yang dianut negara Indonesia?
4. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia semenjak kemerdekaan? 
5. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia saat ini? 
1.3 Tujuan Penulisan 
1. Mengetahui pengertian demokrasi dan prinsip-prinsipnya 
2. Mengetahui macam-macam demokrasi 
3. Mengerahui sejarah demokrasi Indonesia 
4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di Indonesia 
1.4 Sistematika Penulisan 
Dalam penyusunan makalah ini terdiri dari hal – hal yang saling berkaitan antara bab 
I sampai dengan bab II yang memuat beberapa isi sebagai berikut: 
BAB I Pendahuluan 
membahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan 
sistematika penulisan 
BAB II Pembahasan 
membahas tentang sejarah demokrasi, pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi, macam-macam 
demokrasi, ciri-ciri negara demokratis, dan sejarah serta proses demokrasi di 
Indonesia. 
BAB III Kesimpulan dan daftar pustaka 
1.5 Metode dan Prosedur Penulisan 
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan 
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber buku dan browsing di internet.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Sejarah Demokrasi 
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada 
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem 
yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah 
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, 
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. 
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan 
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan 
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk 
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. 
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator 
perkembangan politik suatu negara. 
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu 
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara 
yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran 
rakyat. 
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika 
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata 
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan 
absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. 
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan 
berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan 
anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan 
untuk rakyat. 
Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus 
ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan 
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi 
kekuasaan lembaga negara tersebut.
2.2 Pengertian Demokrasi 
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang 
terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti kekuatan/ 
pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk 
pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya 
demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam 
praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga 
dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik 
Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan 
raja menjadi kedaulatan rakyat. 
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat 
perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai 
kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat. 
a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16) 
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 
b. Giovani Sartori 
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat memilih diriya 
sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan kekuasaannya, kemudian 
tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat. 
c. Sidney Hook 
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang 
penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas yang 
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa 
d. Carol C. Gould 
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendri, 
baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-keputusan yang 
memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka. 
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia 
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah 
dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demnokrasi merupakan suatu 
gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-persamaan yang sama 
bagi semua warga Inegara 
f. Ensiklopedi Populer Politik Pmebangunan Pncasila 
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya bersumber 
pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang
mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil 
oleh mereka yang berwenang. 
Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa 
demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan 
adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
2.3 Macam – Macam Demokrasi 
a. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat 
1) Demokrasi langsung (direct democracy) 
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan politik 
kenegaraan. 
2) Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy) 
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga perwakilan 
rakyat (parlemen). 
3) Demokrasi sistem referendum 
Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam melaksanakan 
tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum. 
b. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut 
1) Demokrasi liberal 
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang cenderung 
pada kebebasan individu atau perseorangan. 
2) Demokrasi rakyatatau proletariat (komunis) 
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara ini) 
sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan. 
3) Demokrasi pancasila 
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan 
juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. 
c. Dilihat dari perkembanga paham 
1) Demokrasi kalsik 
Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik kekuasaan atau politik 
pemerintahan negara.
2) Demokrasi modern 
Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan juga 
bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat. 
d. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat 
1) Demokrasi liberal 
Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan pemilihan umum yang 
bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap. 
2) Demokrasi terpimpin 
Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua tindakan mereka 
dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki 
kekuasan. 
3) Demokrasi sosial 
Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan egalitarianisme (paham 
persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik. 
4) Demokrasi partisipasi 
Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau pemimpin 
dengan yang dipimpin. 
5) Demokrasi konstitusional 
Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya dan 
menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya umum. 
2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi 
a. Prinsip budaya demokrasi 
1) Kebebasan 
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu 
yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar pihak 
manapun. 
2) Persamaan 
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi 
perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan 
konflik. 
3) Solidaritas 
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat 
solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap 
masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
4) Toleransi 
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang (menghargai, 
memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, 
kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. 
5) Menghormati kejujran 
Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran 
menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak. 
6) Menghormati penalaran 
Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela 
tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan 
bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis. 
7) KeadaaKeadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi 
pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti memberikan penghormatan terhadap 
pihak lain yang dapat tercermin melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara. 
b. Prinsip – prinsip demokrasi yag bersifat universal 
1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik. 
2) Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara. 
3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga 
negara. 
4) Pengormatan terhadap supremasi hukum. 
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain 
sebagai berikut : 
1) Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang. 
2) Kedudukan yang sama dalam hukum. 
3) Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang. 
c. Prnsip-prinsip demokrasi Pancasila 
1) Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 
2) Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban. 
3) Kebebasan yang bertanggung jawab. 
4) Mewujudkan rasa keadilan sosial. 
5) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat. 
6) Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat. 
7) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis 
Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Bagaimana ciri-ciri pemerintahan 
Demokrasi? 
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik 
langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan 
rakyat. 
2.6 Sejarah Demokrasi di Indonesia 
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 
1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang 
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan 
Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, 
dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan 
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga 
NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan 
(Representative Democracy). 
Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat 
disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di 
BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian 
terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di 
negara-negara Eropah Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui 
pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan 
kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup 
akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan 
Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara 
penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II. 
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, 
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa 
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia 
mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi 
Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan 
(eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan 
Juni-Juli 1959. 
Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas, maka 
pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang 
memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi 
Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik 
yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara. 
Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya 
Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan 
ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan 
turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968. 
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan 
menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila 
(Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya 
sesuai dengan ideologi negara Pancasila. 
Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan 
dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 
30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal 
Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan 
kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya. 
Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden 
Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil 
dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan 
masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak 
dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai 
sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara, khususnya 
laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan antar 
lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan 
terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi 
Pancasila di era Orde Baru. 
Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan saja 
sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan mengenai 
namanya) yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum 
menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan 
kenegaraan yang stabil (ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu 
lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan 
DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan 
sebagai mekanisme demokrasi. 
2.6 Proses demokrasi di Indonesia 
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode, yaitu: 
1) Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). 
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali 
ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu 
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat 
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi 
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh 
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia 
adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan : 
• Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP 
berubah menjadi lembaga legislatif. 
• Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan 
Partai Politik. 
• Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan 
sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer 
2) Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama 
a) Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan 
sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan 
parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. 
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan : 
• Dominannya partai politik 
• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah 
• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950 
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : 
• Bubarkan konstituante 
• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 
• Pembentukan MPRS dan DPAS 
b) Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah 
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 
yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan 
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri: 
1. Dominasi Presiden 
2. Terbatasnya peran partai politik 
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain: 
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan 
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden 
membentuk DPRGR 
3. Jaminan HAM lemah 
4. Terjadi sentralisasi kekuasaan 
5. Terbatasnya peranan pers 
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur) 
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI. 
c) Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998 
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 
1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan 
konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala 
bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan
Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian 
perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab: 
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada 
2. Rekrutmen politik yang tertutup 
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis 
4. Pengakuan HAM yang terbatas 
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela 
Sebab jatuhnya Orde Baru: 
1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi ) 
2. Terjadinya krisis politik 
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba 
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden 
Soeharto untuk turun jadi Presiden 
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang. 
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden 
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. 
d) Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang 
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi 
dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan 
pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan 
meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan 
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan 
dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. 
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil 
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga 
tinggi yang lain. 
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain: 
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi 
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum 
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN 
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil 
Presiden RI 
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
BAB III 
KESIMPULAN 
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan 
untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan 
demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. 
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, 
lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu 
negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan 
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu 
saja. 
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang diselenggarakan 
tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif maupun 
presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-hak politik 
rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini 
hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud. 
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum 
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik 
dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan 
tetapi, kita belum membudanyakannya. 
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan 
“Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi 
kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi 
telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh 
kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi. 
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering 
warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang 
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi 
hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau 
orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum 
maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program 
atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan 
masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan
DAFTAR PUSAKA 
Ø Http:pkbmateriDemokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran Demokrasi Indonesia.mht 
Ø Http:pkbmateriLingkaran Kehidupan_ Makalah Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.mht 
Ø Http:pkbmateriMakalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to 
KRISIYANTO Blog.mht 
Ø Http:pkbmateriMakalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to 
KRISIYANTO Blog.mht 
Ø Http:pkbmateriProses Demokrasi di Indonesia « Jendela Dunia.mht

More Related Content

What's hot

Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswanurulmarkhumah
 
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islamcaturprasetyo11tgb1
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikWandi Suhardi
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasiafifahdhaniyah
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Putri Yulia
 
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)miaakmt
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Umu Ruqiyah
 
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia'kopral Jontit
 
Sistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesiaSistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesiaelsafatmawati
 
Hubungan kepartaian dan pemilu
Hubungan kepartaian dan pemiluHubungan kepartaian dan pemilu
Hubungan kepartaian dan pemiluniarellyanti
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasiMardiah Ahmad
 

What's hot (20)

Sistem pemilu
Sistem pemiluSistem pemilu
Sistem pemilu
 
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswa
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasi
 
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara (2)
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)
PPT Demokrasi (Democracy and Rule of Law)
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2
 
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia
 
Sistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesiaSistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesia
 
Hubungan kepartaian dan pemilu
Hubungan kepartaian dan pemiluHubungan kepartaian dan pemilu
Hubungan kepartaian dan pemilu
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
 
Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
 

Similar to Makalah demokrasi di indonesia

Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Dancha GazeRockz
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Dancha GazeRockz
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.docnabilakpum
 
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptxSistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptxBINTIAZIZATUNNAFIAHS
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiAriz Frends
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docEmir Harahap
 

Similar to Makalah demokrasi di indonesia (20)

Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
Makalahdemokrasi 130515200858-phpapp02
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptxSistem Demokrasi di Indonesia.pptx
Sistem Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
 
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.docBentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
Bentuk,macam,dan prinsip Demokrasi (BAB 2) Kelas XI.doc
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Makalah demokrasi di indonesia

  • 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika Serikat) terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II (1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negara-negara Eropah Barat dan Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia dewasa ini. Suatu bangsa atau masyarakat di Abad XXI ini baru mendapat pengakuan sebagai warga dunia yang beradab (civilized) bilamana menerima dan menerapkan demokrasi sebagai landasan pengaturan tatanan kehidupan kenegaraannya. Sementara bangsa atau masyarakat yang menolak demokrasi dinilai sebagai bangsa/masyarakat yang belum beradab (uncivilized). Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah: 1. Apakah arti Demokrasi? 2. BagaimanakahSejarah demokrasi di Indonesia? 3. Apa jenis demokrasi yang dianut negara Indonesia?
  • 2. 4. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia semenjak kemerdekaan? 5. Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia saat ini? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian demokrasi dan prinsip-prinsipnya 2. Mengetahui macam-macam demokrasi 3. Mengerahui sejarah demokrasi Indonesia 4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di Indonesia 1.4 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan makalah ini terdiri dari hal – hal yang saling berkaitan antara bab I sampai dengan bab II yang memuat beberapa isi sebagai berikut: BAB I Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan BAB II Pembahasan membahas tentang sejarah demokrasi, pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi, macam-macam demokrasi, ciri-ciri negara demokratis, dan sejarah serta proses demokrasi di Indonesia. BAB III Kesimpulan dan daftar pustaka 1.5 Metode dan Prosedur Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber buku dan browsing di internet.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Demokrasi Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.
  • 4. 2.2 Pengertian Demokrasi Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti kekuatan/ pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat. Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat. a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16) Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. b. Giovani Sartori Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat memilih diriya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat. c. Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa d. Carol C. Gould Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendri, baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka. e. Kamus Besar Bahasa Indonesia Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demnokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-persamaan yang sama bagi semua warga Inegara f. Ensiklopedi Populer Politik Pmebangunan Pncasila Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang
  • 5. mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang. Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2.3 Macam – Macam Demokrasi a. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat 1) Demokrasi langsung (direct democracy) Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan politik kenegaraan. 2) Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy) Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen). 3) Demokrasi sistem referendum Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam melaksanakan tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum. b. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut 1) Demokrasi liberal Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan. 2) Demokrasi rakyatatau proletariat (komunis) Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan. 3) Demokrasi pancasila Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. c. Dilihat dari perkembanga paham 1) Demokrasi kalsik Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik kekuasaan atau politik pemerintahan negara.
  • 6. 2) Demokrasi modern Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat. d. Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat 1) Demokrasi liberal Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan pemilihan umum yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap. 2) Demokrasi terpimpin Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki kekuasan. 3) Demokrasi sosial Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik. 4) Demokrasi partisipasi Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau pemimpin dengan yang dipimpin. 5) Demokrasi konstitusional Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya umum. 2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi a. Prinsip budaya demokrasi 1) Kebebasan Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar pihak manapun. 2) Persamaan Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik. 3) Solidaritas Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
  • 7. 4) Toleransi Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. 5) Menghormati kejujran Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak. 6) Menghormati penalaran Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis. 7) KeadaaKeadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti memberikan penghormatan terhadap pihak lain yang dapat tercermin melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara. b. Prinsip – prinsip demokrasi yag bersifat universal 1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik. 2) Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara. 3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara. 4) Pengormatan terhadap supremasi hukum. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain sebagai berikut : 1) Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang. 2) Kedudukan yang sama dalam hukum. 3) Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang. c. Prnsip-prinsip demokrasi Pancasila 1) Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 2) Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban. 3) Kebebasan yang bertanggung jawab. 4) Mewujudkan rasa keadilan sosial. 5) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat. 6) Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat. 7) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
  • 8. 2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Bagaimana ciri-ciri pemerintahan Demokrasi? 1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. 2.6 Sejarah Demokrasi di Indonesia Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy). Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropah Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II. Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
  • 9. Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan (eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan Juni-Juli 1959. Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara. Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968. Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila. Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya. Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
  • 10. Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara, khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi Pancasila di era Orde Baru. Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan saja sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan mengenai namanya) yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil (ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme demokrasi. 2.6 Proses demokrasi di Indonesia Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode, yaitu: 1) Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan : • Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif. • Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik. • Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer 2) Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama a) Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959
  • 11. Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan : • Dominannya partai politik • Landasan sosial ekonomi yang masih lemah • Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950 Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : • Bubarkan konstituante • Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 • Pembentukan MPRS dan DPAS b) Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri: 1. Dominasi Presiden 2. Terbatasnya peran partai politik Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain: 1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan 2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR 3. Jaminan HAM lemah 4. Terjadi sentralisasi kekuasaan 5. Terbatasnya peranan pers 6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur) Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI. c) Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998 Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan
  • 12. Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab: 1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada 2. Rekrutmen politik yang tertutup 3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis 4. Pengakuan HAM yang terbatas 5. Tumbuhnya KKN yang merajalela Sebab jatuhnya Orde Baru: 1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi ) 2. Terjadinya krisis politik 3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba 4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden 5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang. Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. d) Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain: 1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi 2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum 3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN 4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI 5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
  • 13. BAB III KESIMPULAN Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu saja. Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud. Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudanyakannya. Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi. Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan
  • 14. DAFTAR PUSAKA Ø Http:pkbmateriDemokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran Demokrasi Indonesia.mht Ø Http:pkbmateriLingkaran Kehidupan_ Makalah Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.mht Ø Http:pkbmateriMakalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to KRISIYANTO Blog.mht Ø Http:pkbmateriMakalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to KRISIYANTO Blog.mht Ø Http:pkbmateriProses Demokrasi di Indonesia « Jendela Dunia.mht