SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan 
individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan keinginan, 
pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat 
erat hubungannya dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara 
satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui bagaimana cara berkomunikasi, 
kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan 
menjalani kehidupan yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan 
perasaan mereka. 
Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat 
memahami apa yang dikatakan secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran 
terganggu maka akan sulit untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih 
banyak lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera. 
Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan informasi 
dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media massa ataupun 
elektronik, hanya saja tidak selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini 
tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang kita alami. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa itu komunikasi? 
2. Penjelasan perkembangan setelah berkomunikasi 
3. Apa itu Makna Komunikasi? 
4. Sebutkan pengertian komunikasi Verbal yang Efektif? 
5. Berikan beberapa contoh Konmunika 
C. Tujuan Masalah 
1. Memahami arti dari komunikasi 
2. Menjelaskan perkembangan setelah berkomunikasi 
3. Memahami makna dari berkomunikasi 
4. Memahami komunikasi verbal yang efektif 
5. Memberikan contoh berkomunikasi
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian 
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau 
perkabaran.Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, 
komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang 
berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai 
pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu 
media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, 
komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk 
yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan 
tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi. 
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak 
penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan 
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi 
salah persepsi. 
B. Unsur Unsur Komunikasi 
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, 
antara lain: 
1. Komunikator. 
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media 
tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal 
(sumber) terjadinya suatu komunikasi 
2. Komunikan. 
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, 
menerjemahkan dan akhirnya memberi respon. 
3. Media. 
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana 
berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, 
gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya. 
4. Pesan. 
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada 
Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap 
kesinambungan komunikasi. 
5. Tanggapan. 
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. 
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan 
yang diterima.
C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi 
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain 
karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah: 
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, 
3 
dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya. 
2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa 
yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan. 
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan 
memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya. 
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara 
komunikator dan komunikan. 
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan 
finansial, barang dan jasa. 
6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan 
bersama. 
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di 
antaranya adalah: 
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai 
dengan yang dimaksudkan. 
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu 
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi. 
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau 
jama’ah. 
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat 
diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian. 
D. Pedoman Dalam Berkomunikasi 
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan dapat 
diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif. Ada beberapa pedoman untuk 
menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain: 
1. Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam. 
2. Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan. 
3. Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik. 
4. Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif. 
5. Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus emosi. 
6. Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan yang terbuka 
untuk ditafsirkan. 
7. Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin kompleks. 
8. Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
4 
9. Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan. 
10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya. 
E. Sikap Dalam Berkomunikasi 
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi, khususnya 
komunikasi verbal, yaitu antara lain: 
1. Berorientasi pada kebenaran (truth). 
2. Tulus (sincerity). 
3. Ramah (friendship). 
4. Kesungguhan (Seriousness). 
5. Ketenangan (poise). 
6. Percaya diri (self convidence). 
7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener) 
F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif 
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang 
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga 
tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal 
dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut 
adalah sebagai berikut: 
1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi. 
2. Mengenali komunikan (audience). 
3. Berorientasi pada tema komunikasi. 
4. Menyampaikan pesan dengan jelas. 
5. Menggunakan alat bantu yang sesuai. 
6. Menjadi pendengar yang baik. 
7. Memusatkan perhatian. 
8. Menghindari terjadinya gangguan. 
9. Membuat suasana menyenangkan. 
10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar. 
G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan 
Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai Pembicara perlu menyesuaikan dengan situasi 
dan kondisi forum tersebut, baik jenis pelatihan, suasana ruangan, audience (peserta), fasilitas 
pendukung dan lain sebagainya. Agar dapat berkomunikasi secara efektif dan optimal, 
komunikator perlu mempersiapkan diri, baik dari segi penampilan fisik, mentalitas maupun 
penguasaan materi yang akan disampaikan. Persiapan yang baik sangat mendukung sekali 
penampilannya dalam berkomunikasi dengan komunikan.
Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk naskah tertulis materi pelatihan sesuai 
temanya. Materi disampaikan dengan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab atau 
diskusi. Kamunikator dituntut untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas, dengan 
memanfaatkan kemampuan logika, intonasi pembicaraan, pengucapan kata, dan pemilihan 
kalimat yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang menarik maupun peralatan bantu yang 
sesuai kebutuhan. 
Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih jelas, materi dapat 
disampaikan dalam bentuk presentasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan 
asesorinya, yang meliputi: Notebook, LCD Projector dan Screen. Presentasi diberikan dalam 
bentuk penampilan komunikasi verbal Pembicara danslide presentation, biasanya dalam 
program power point, secara simultan. 
5
6 
BAB III 
KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF 
A. Komunikasi Verbal 
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau 
lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). 
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk 
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. 
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara 
fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan 
gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada 
kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara 
formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat 
menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata 
harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang 
berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa 
yang lain sebagai berikut: 
1. Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change 
some money?). 
2. Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je change de l’argent?). 
3. Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich etwasGeld 
wechseln?) 
4. Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?). 
Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi 
merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan 
pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang 
arti kata atau gabungan kata-kata. Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), 
bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi 
informasi. 
1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, 
atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. 
2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang 
simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. 
3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut 
fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi 
yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, 
memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and 
Skills,mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga 
fungsi, yaitu: 
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang 
menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai 
pada kemajuan teknologi saat ini. 
2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang 
lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan 
kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang 
di sekitar kita. 
3. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita 
untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan 
kita, dan tujuan-tujuan kita. 
7 
Keterbatasan Bahasa: 
1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. 
2. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, 
peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk 
pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. 
Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu 
secara eksak. 
3. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, 
kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb. 
4. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual. 
5. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan 
interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya 
yang berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka 
ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu 
memberikan sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek. 
6. Kata-kata mengandung bias budaya. 
7. Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok 
manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila 
terdapat kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara 
berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, 
dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami 
kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya 
kata awak untuk orang Minang adalah saya ataukita, sedangkan dalam bahasa 
Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
8. Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. 
Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, 
makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama. 
Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur 
kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-komunikan berasal 
dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang 
sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada 
kenyataannya tidak ada isomorfisme total. 
9. Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.Dalam berbahasa kita sering 
mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini 
berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran 
kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 
10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja. Akan 
tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang dimaksud bekerja? 
Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang 
dimaksud bekerja adalah melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka 
orang itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah 
sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka 
membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara 
jam-jam kerjanya. 
B. Contoh Komunikasi Verbal 
Komunikasi efektif dokter gigi dengan pasien 
Seorang teman pernah mengeluh bahwa beliau tidak puas dengan hasil kerja dokter gigi yang 
menumpat giginya. Ketika ditanya mengapa saat perawatan tidak menanyakan secara detail 
tentang perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi agar tidak ada kekecewaan. Setelah 
diperiksa, ternyata tumpatan resin komposit pada giginya mengalami perubahan 
warna.Teman tersebut juga akhirnya mengaku bahwa dirinya merupakan coffee addict dan 
mengkonsumsi alkohol secara rutin. 
Kejadian di atas sangat sering terjadi pada dunia kedokteran gigi, ketidak puasan 
pasien dan penyesalan pasien akibat persetujuan perawatan yang telah diterimanya. Meski 
pada kenyataannya tidak semua ketidakpuasan itu merupakan kesalahan perawatan dari 
dokter gigi, namun dalam proporsi tertentu pasti akan berpengaruh pada kepercayaan pasien 
tersebut pada dokter giginya. Keadaan yang paling ekstrim adalah pasien yang bersangkutan 
mempengaruhi orang-orang di sekitarnya agar tidak berkunjung ke dokter giginya. 
Lagi-lagi tentang komunikasi dokter – pasien yang kurang berhasil sehingga pasien 
mengembangakan opininya sendiri atas perawatan yang di terima. Apabila opini tersebut 
sangat positif, tentunya akan menguntungkan dokter gigi sebagai operator. Namun, apabila 
8
opini tersebut menjadi sangat negatif, tak ayal lagi dokter gigi yang bersangkutan jelas akan 
kehilangan pasien dan calon pasiennya. Ironis bukan? 
Komunikasi dokter pasien diharapkan dapat mendukung upaya pemberian informasi, edukasi 
dan motivasi pasien dalam rangka menuntaskan masalah kesehatannya. Menurut Konsil 
Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006, komunikasi dokter – pasien adalah hubungan yang 
berlangsung antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama proses 
pemeriksaan/pengobatan.perawatan yang terjadi di ruang praktik perorangan, poliklinik, 
rumahsakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan 
pasien. Sebagai profesional, keterampilan komunikasi dokter – pasien merupakan salah satu 
kompetensi yang harus di kuasai dokter gigi karena akan menentukan keberhasilan dalam 
membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien. 
Contoh hasil komunikasi efektif : 
a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya berobat. Berdasarkan 
pengetahuannya tentang kondisi kesehatannya, pasien pun mengerti anjuran dokter, 
misalnya perlu mengatur diet, minum atau menggunakan obat secara teratur, melakukan 
pemeriksaan (laboratorium, foto/rontgen, scan) dan memeriksakan diri sesuai jadwal, 
memperhatikan kegiatan (menghindari kerja berat, istirahat cukup, dan sebagainya. 
b. Pasiem memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit yang dideritanya 
9 
(membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai penjelasan dokter. 
c. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau memahami k eterbatasan 
kemampuannya lalu mencari alternatif sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala 
konsekuensinya 
d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua upaya 
pengobatan/perawatan kesehatannya. 
Contoh hasil komunikasi tidak efektif : 
a. Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak menjelaskan, hanya 
mengambil anamnesis atau sesekali bertanya singkat dan mencatat seperlunya, 
melakukan pemeriksaan, menulis resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan 
ke laboratorium/foto rontgen dan sebagainya. 
b. Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara, padahal ia yang 
merasakan adanya perubahan di dalam tubuhnya yang tidak ia mengerti dan karenanya 
ia pergi ke dokter. Ia merasa usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak 
tahu apa-apa, hanya mendapat resep saja. 
c. Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan sebagai objek, bukan sebagai subjek 
yang memiliki tubuh yang sedang sakit. 
d. Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak. 
e. Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain.
f. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau komplementer atau 
10 
menyembuhkan diri sendiri (self therapy). 
2. Apabila dokter gigi memiliki kemampuan sedemikian rupa sehingga informasi yang ada 
dapat disampaikan dengan tepat dan efektif, kejadian seperti pada ilustrasi di atas akan 
terjadi dalam jumlah yang sangat minimal. Sehingga tujuan perawatan yaitu kepuasan 
pasien dapat tercapai tanpa penolakan apapun.
11 
BAB IV 
PENUTUP 
Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur organisasi, 
spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam organisasi. Artinya 
faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan 
agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis. Komunikasi efektif juga 
bisa dicapai dengan memahami model komunikasi verbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, 
ekspresi wajah, nada suara, gerak ubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa 
yang harus dilakukan pada sebuah komunikasi verbal maka diharapkan individu dalam 
organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk. 
a. Kesimpulan 
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu 
pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu 
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah 
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku 
menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap 
berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai 
pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses 
pembelajaran yang efektif. 
b. Saran 
Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan 
bahasa yang baik,sopan dan apabila menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa tubuh yang 
sopan dan tidak membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan 
gerak tubuh kita.
12 
DAFTAR PUSTAKA 
 Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja 
Rosdakarya. 
 Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya. 
 Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja 
Rosdakarya. 
Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas, Rajawali Press. 
Jakarta. 
dePorter, Bobbi, et.al.2000. Quantum Teaching, Kaifa. Bandung.

Contenu connexe

Tendances

Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasideasamantha
 
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)Jamal Lullail
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMuhammad Askar
 
Proses komunikasi
Proses komunikasiProses komunikasi
Proses komunikasiDede Andi
 
Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??tonen91
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiSalma Van Licht
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektifIndah Sari
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhAmeerican Ahmedas
 
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi110201014
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasiguest81e510
 
Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiInes Pratiwi
 
Makalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar BerkomunikasiMakalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar BerkomunikasiNovi Emita Pakpahan
 
Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1om_wiez
 

Tendances (19)

Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasi
 
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)
Makalah pengantar ilmu komunikasi (revisi)
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektif
 
Proses komunikasi
Proses komunikasiProses komunikasi
Proses komunikasi
 
Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
 
Materi komunikasi
Materi komunikasiMateri komunikasi
Materi komunikasi
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
 
Komunikasi lisan new
Komunikasi lisan newKomunikasi lisan new
Komunikasi lisan new
 
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi
2. proses,tahapan,media, hambatan dalam komunikasi
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi
 
Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasi
 
Topik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasiTopik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasi
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Makalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar BerkomunikasiMakalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar Berkomunikasi
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1
 

Similaire à KOMUNIKASI EFEKTIF

Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarHardi Stiper
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Bayu Wijaya
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANMuliono Muliono
 
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalMakalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalSabella Zahra
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiShifa Awaliyah
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiShifa Awaliyah
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Uwes Chaeruman
 

Similaire à KOMUNIKASI EFEKTIF (20)

Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA Faktor AKPER PEMKAB MUNA
Faktor AKPER PEMKAB MUNA
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditionalMakalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
Makalah sejarah Komunikasi modern dan traditional
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
 

Plus de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Dernier

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 

Dernier (20)

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 

KOMUNIKASI EFEKTIF

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui bagaimana cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka. Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera. Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja tidak selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang kita alami. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu komunikasi? 2. Penjelasan perkembangan setelah berkomunikasi 3. Apa itu Makna Komunikasi? 4. Sebutkan pengertian komunikasi Verbal yang Efektif? 5. Berikan beberapa contoh Konmunika C. Tujuan Masalah 1. Memahami arti dari komunikasi 2. Menjelaskan perkembangan setelah berkomunikasi 3. Memahami makna dari berkomunikasi 4. Memahami komunikasi verbal yang efektif 5. Memberikan contoh berkomunikasi
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran.Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi. Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. B. Unsur Unsur Komunikasi Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain: 1. Komunikator. Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi 2. Komunikan. Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon. 3. Media. Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya. 4. Pesan. Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi. 5. Tanggapan. Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
  • 3. C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah: 1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, 3 dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya. 2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan. 3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya. 4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan. 5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa. 6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama. Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah: 1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan. 2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi. 3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama’ah. 4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian. D. Pedoman Dalam Berkomunikasi Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan negatif. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik, yaitu antara lain: 1. Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam. 2. Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan. 3. Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik. 4. Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif. 5. Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus emosi. 6. Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan. 7. Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin kompleks. 8. Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
  • 4. 4 9. Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan. 10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang diharapkannya. E. Sikap Dalam Berkomunikasi Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain: 1. Berorientasi pada kebenaran (truth). 2. Tulus (sincerity). 3. Ramah (friendship). 4. Kesungguhan (Seriousness). 5. Ketenangan (poise). 6. Percaya diri (self convidence). 7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener) F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi. 2. Mengenali komunikan (audience). 3. Berorientasi pada tema komunikasi. 4. Menyampaikan pesan dengan jelas. 5. Menggunakan alat bantu yang sesuai. 6. Menjadi pendengar yang baik. 7. Memusatkan perhatian. 8. Menghindari terjadinya gangguan. 9. Membuat suasana menyenangkan. 10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar. G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai Pembicara perlu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi forum tersebut, baik jenis pelatihan, suasana ruangan, audience (peserta), fasilitas pendukung dan lain sebagainya. Agar dapat berkomunikasi secara efektif dan optimal, komunikator perlu mempersiapkan diri, baik dari segi penampilan fisik, mentalitas maupun penguasaan materi yang akan disampaikan. Persiapan yang baik sangat mendukung sekali penampilannya dalam berkomunikasi dengan komunikan.
  • 5. Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk naskah tertulis materi pelatihan sesuai temanya. Materi disampaikan dengan metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab atau diskusi. Kamunikator dituntut untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas, dengan memanfaatkan kemampuan logika, intonasi pembicaraan, pengucapan kata, dan pemilihan kalimat yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang menarik maupun peralatan bantu yang sesuai kebutuhan. Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih jelas, materi dapat disampaikan dalam bentuk presentasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan asesorinya, yang meliputi: Notebook, LCD Projector dan Screen. Presentasi diberikan dalam bentuk penampilan komunikasi verbal Pembicara danslide presentation, biasanya dalam program power point, secara simultan. 5
  • 6. 6 BAB III KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF A. Komunikasi Verbal Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut: 1. Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change some money?). 2. Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je change de l’argent?). 3. Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich etwasGeld wechseln?) 4. Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?). Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-kata. Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi. 1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. 2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. 3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
  • 7. Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills,mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu: 1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini. 2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita. 3. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita. 7 Keterbatasan Bahasa: 1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. 2. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. 3. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb. 4. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual. 5. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek. 6. Kata-kata mengandung bias budaya. 7. Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang Minang adalah saya ataukita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
  • 8. 8. Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total. 9. Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya. B. Contoh Komunikasi Verbal Komunikasi efektif dokter gigi dengan pasien Seorang teman pernah mengeluh bahwa beliau tidak puas dengan hasil kerja dokter gigi yang menumpat giginya. Ketika ditanya mengapa saat perawatan tidak menanyakan secara detail tentang perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi agar tidak ada kekecewaan. Setelah diperiksa, ternyata tumpatan resin komposit pada giginya mengalami perubahan warna.Teman tersebut juga akhirnya mengaku bahwa dirinya merupakan coffee addict dan mengkonsumsi alkohol secara rutin. Kejadian di atas sangat sering terjadi pada dunia kedokteran gigi, ketidak puasan pasien dan penyesalan pasien akibat persetujuan perawatan yang telah diterimanya. Meski pada kenyataannya tidak semua ketidakpuasan itu merupakan kesalahan perawatan dari dokter gigi, namun dalam proporsi tertentu pasti akan berpengaruh pada kepercayaan pasien tersebut pada dokter giginya. Keadaan yang paling ekstrim adalah pasien yang bersangkutan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya agar tidak berkunjung ke dokter giginya. Lagi-lagi tentang komunikasi dokter – pasien yang kurang berhasil sehingga pasien mengembangakan opininya sendiri atas perawatan yang di terima. Apabila opini tersebut sangat positif, tentunya akan menguntungkan dokter gigi sebagai operator. Namun, apabila 8
  • 9. opini tersebut menjadi sangat negatif, tak ayal lagi dokter gigi yang bersangkutan jelas akan kehilangan pasien dan calon pasiennya. Ironis bukan? Komunikasi dokter pasien diharapkan dapat mendukung upaya pemberian informasi, edukasi dan motivasi pasien dalam rangka menuntaskan masalah kesehatannya. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006, komunikasi dokter – pasien adalah hubungan yang berlangsung antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama proses pemeriksaan/pengobatan.perawatan yang terjadi di ruang praktik perorangan, poliklinik, rumahsakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Sebagai profesional, keterampilan komunikasi dokter – pasien merupakan salah satu kompetensi yang harus di kuasai dokter gigi karena akan menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan pasien. Contoh hasil komunikasi efektif : a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya berobat. Berdasarkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatannya, pasien pun mengerti anjuran dokter, misalnya perlu mengatur diet, minum atau menggunakan obat secara teratur, melakukan pemeriksaan (laboratorium, foto/rontgen, scan) dan memeriksakan diri sesuai jadwal, memperhatikan kegiatan (menghindari kerja berat, istirahat cukup, dan sebagainya. b. Pasiem memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit yang dideritanya 9 (membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai penjelasan dokter. c. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau memahami k eterbatasan kemampuannya lalu mencari alternatif sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua upaya pengobatan/perawatan kesehatannya. Contoh hasil komunikasi tidak efektif : a. Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan, menulis resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan ke laboratorium/foto rontgen dan sebagainya. b. Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara, padahal ia yang merasakan adanya perubahan di dalam tubuhnya yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi ke dokter. Ia merasa usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak tahu apa-apa, hanya mendapat resep saja. c. Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan sebagai objek, bukan sebagai subjek yang memiliki tubuh yang sedang sakit. d. Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak. e. Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain.
  • 10. f. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau komplementer atau 10 menyembuhkan diri sendiri (self therapy). 2. Apabila dokter gigi memiliki kemampuan sedemikian rupa sehingga informasi yang ada dapat disampaikan dengan tepat dan efektif, kejadian seperti pada ilustrasi di atas akan terjadi dalam jumlah yang sangat minimal. Sehingga tujuan perawatan yaitu kepuasan pasien dapat tercapai tanpa penolakan apapun.
  • 11. 11 BAB IV PENUTUP Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis. Komunikasi efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi verbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak ubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan pada sebuah komunikasi verbal maka diharapkan individu dalam organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk. a. Kesimpulan Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. b. Saran Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan gerak tubuh kita.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA  Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.  Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.  Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya. Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas, Rajawali Press. Jakarta. dePorter, Bobbi, et.al.2000. Quantum Teaching, Kaifa. Bandung.