Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui batuk atau bersin. Penularannya membutuhkan waktu dan risikonya meningkat dengan lamanya kontak dengan penderita. Bakteri TB dapat menginfeksi paru-paru dan organ lain, menyebabkan gejala seperti batuk berdahak, dan dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi antibiotik selama 6-9 bulan.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Canul
1. Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar di
udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin pengidap tuberkulosis aktif.
Penularan TB tidak terjadi semudah penularan flu. Penularan TB biasanya membutuhkan beberapa
waktu. Makin lama seseorang terpajan atau berinteraksi dengan penderita TB, risikonya untuk tertular
akan makin tinggi juga. Misalnya, anak yang tinggal serumah dengan pengidap TB akan memiliki risiko
tinggi untuk tertular.
Risiko penularan TB juga dapat meningkat bagi kelompok-kelompok orang tertentu, antara lain:
Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh.
Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap.
Manula serta anak-anak.
Orang dengan sistemkekebalan tubuh yang menurun, misalnya pengidap diabetes, kanker, HIV, pengidap penyakit
ginjal stadiumlanjut serta orang yang kekurangan gizi.
Para pengguna obat-obatan terlarang.
Orang yang kecanduan minuman keras.
Selain paru-paru, bakteri TB juga bisa menyerang tulang, otak, sistem pencernaan,kelenjar getah bening, sistem
saluran kemih dan sistem saraf.
Selain gejala utama berupa batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 21 hari, tuberkulosis juga memiliki gejala-
gejala lain. Di antaranya:
Batuk yang mengeluarkan darah.
Dada yang terasa sakit saat bernapas atau batuk.
Tidak nafsu makan.
Penurunan berat badan.
Demam dan menggigil.
Berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Tidak semua bakteri TB yang masuk ke dalam tubuh langsung menyebabkan infeksi aktif atau tuberkulosis aktif.
Ada kasus yang mana bakteri TB bersembunyi tanpa menyebabkan gejala apa pun sampai suatu hari nanti menjadi
aktif dan gejala pun muncul. Kondisi ini dikenal sebagai tuberkulosis laten. Selain tidak mengalami gejala, pengidap
tuberkulosis laten juga tidak menular.
Sedangkan TB yang langsung memicu gejala karena bakteri penyebabnya tidakbisa dibunuh oleh sistemkekebalan
tubuh dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif. Sangat penting agar tuberkulosis aktif diobati karena jika dibiarkan,
bakteri TB dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lain seperti otak, ginjal dan hati.
Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan dan jarang berakibat fatal jika diobati dengan benar. Langkah
pengobatan yang digunakan adalah pemberian antibiotik yang harus dihabiskan oleh pengidap TB selama jangka
waktu tertentu sesuairesep dokter.
Jenis-jenis antibiotik yang digunakan adalah isoniazid,rifampicin, pyrazinamide danethambutol.Sama seperti
semua obat-obat lain, antibiotik untuk TB juga memiliki efek samping,
terutama rifampicin dan ethambutol.Rifampicin dapat menurunkan keefektifan alat kontrasepsiyang mengandung
hormon. Sedangkan ethambutol dapat memengaruhi kondisi penglihatan pengidap.
Efek samping lainnya dari obat-obatan TB adalah mual dan muntah-muntah, penurunan nafsu makan, sakit kuning,
urine yang berwarna gelap, demam, ruam serta gatal-gatal pada kulit.
2. Masa penyembuhan TB berbeda-beda pada tiap pengidap dan tergantung pada kondisi kesehatan pengidap serta
tingkat keparahan TB yang dialami. Kondisi pengidap umumnya akan mulai membaik dan berhenti menular setelah
2-3 minggu meminum obat.Tetapi untukmemastikan kesembuhan total, pengidap TB harus menggunakan
antibiotik yang diberikan dokter selama 6-9 bulan.
Jika pengidap tidak meminum obat sesuairesep dokter atau berhenti meminumnya sebelum waktu yang dianjurkan
dokter, maka bakteri TB bisa tidak hilang sepenuhnya dari tubuh meski pengidap merasa kondisinya sudah
membaik. Infeksi TB yang diidap juga memiliki kemungkinan menjadi resistan terhadap antibiotik. Jika ini terjadi,
TB akan lebih sulit diobati sehingga membutuhkan masa penyembuhan yang jauh lebih lama, yaitu sekitar 2-2.5
tahun.
Langkah utama dalam pencegahan TB adalah dengan menerima vaksin TB yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-
Guerin). Di Indonesia,vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga
bulan. Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang belum pernah menerimanya
pada waktu bayi. Tetapi harap diingat bahwa keefektifan vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.
Selain vaksinasi, Anda juga dapat mencegah TB dengan senantiasa mengenakan masker saat berada di tempat
umum yang ramai, jika berinteraksi dengan pengidap TB, serta mencuci tangan secara teratur (khususnya pekerja
medis).
Pengidap TB dapat menularkan penyakit ini jika belum menjalani pengobatan sepenuhnya.Jika Anda mengidap TB,
langkah-langkah berikut akan sangat berguna untukmencegah penyebarannya kepada keluarga.
Tutupi mulut Anda saat bersin, batuk, dan tertawa atau kenakanlah masker.
Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya sering membuka pintu dan jendela agar udara
segardapat masuk.
Tetaplah di rumah dan jangan tidur sekamar dengan orang lain sampai setidaknya beberapa minggu setelah
menjalani perawatan .