SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
Download to read offline
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan
Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIA
NIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan
Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIA
NIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG
BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan
Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan
PemerintahKabupatenMuna
DISUSUN OLEH:
ENONG LERIA
NIM : 12.12.956
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahini berjudul :
“AsuhanKeperawatanpadaKlienTn. R dengan GangguanSistemPencernaan :
Pre Op Tumor RektumdiRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai
IIRumahSakitUmumPusatdr. HasanSadikin Bandung”
Telahditerimadandisetujuiuntukdiajukandandipertahankandi hadapan
dewanpenguji.
Raha, 25Juni 2016
Pembimbing
AlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.Kes
NIP. 19830123 200903 1 003
Mengetahui :
DirekturAkperPemkabMuna
S A N T H Y , S. Kep.,Ns., M.Kep
NIP.19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jln.Poros Raha-Tampo Km. 6 MoteweTlp. 0403-2522954
HALAMAN PENGESAHAN
KaryaTulisIlmiahinitelahdipertahankandihadapanDewanPenguji
padatanggal02Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. Almawin Susen, S.Kep., Ns., M.Kep (…………..…….)
2. Harnia, S.Kep., Ns (…………….…..)
3. Fitria Marfi, S.Kep., Ns (…………...……)
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan diploma III keperawatan pada
Akademi Keperawatan Pemkab. Muna
Raha,02Juli 2016
Direktur Akper PemKab. Muna
S A N T H Y , S. Kep., Ns.,M.Kep
NIP.19800212 200312 2 006
iv
iv
ABSTRAK
Latar Belakang,Berdasarkan data hasil rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung periodeJanuarisampaiApril 2016 menunjukan bahwa Tumor rektummasuk dalam
10 besarpenyakit di Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II. Hal ini ditunjukan dengan
jumlah penderita tumor rektumsangat banyakdengan jumlah 7 orang( 5,32%). Tumor
rektumdianggap sebagai emergensi medis yang perlu dikenali dan diobatisecara dini karenatumor
rektumdapat menyebabkan gangguansistempencernaan.
Tujuan Penulisan, Studi kasus inibertujuan agar dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan sertamenambahwawasanmengenai Asuhan Keperawatan pada klien dengan Tumor
rektum secara langsung pada situasi nyata dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial, dan
spiritual yang didasari pada ilmu dan kiat keperawatan.
Metode Telaan, Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode analisis deskriptif melalui studi
kasus berdasarkan pendekatan suatu proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan tekhnik pengumpulan data yang
digunakanyaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi
literaturdankepustakaan. Penulisan Karya Ilmiah ini terdiri dari 4 bab dengan susunan sebagai
berikut :Bab I pendahuluan, Bab II TinjauanTeoritis, BAB III TinjauanKasusdanPembahasan,
Bab IV PenutupdanRekomendasi.
Hasil,Berdasarkanteoriterdapat 8 diagnosakeperawatan yang
mungkinmunculsedangkandalampraktekditemukan 7 masalahkeperawatan, yang terdiri dari 6
diagnosa aktual dan 1 diagnosa resiko yaitu nyeri,
nutrisikurangdarikebutuhantubuh,defisitperawatandiri,konstipasi, keletihan,
ansietasdanresikokekurangan volume cairan. Setelahdilakukanasuhankeperawatanselama 3 hari,
masalah yang teratasi ada 2yaitu :ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh, dan deficit
perawatandiri, sedangkan1diagnosayang belumteratasiyakninyeri.
Kesimpulan, Proses keperawatan pada klien Tn. R usia 40 Tahun dengan Tumor rektum dapat
dilakukan dengan baik dan sistematis mulai dari pengkajian,diagnosa,perencanaan, implementasi,
dan evaluasi serta catatan perkembangan.
v
KATA PENGANTAR
SegalapujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllah SWT yang
telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikan KTI
inidenganjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Usia 40 Tahun dengan Pre Op
Tumor Rektumdi Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II
RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung”
Adapunmaksuddaripenyusunankaryatulisilmiahiniadalahuntukmemenuhisa
lahsatusyaratdalammenyelesaikanpendidikan program diploma III
keperawatanpadaAkperpemerintahKabupatenMuna.
Dalampenulisankaryatulisilmiahinitidakterlepasatasbimbimgan,
dorongandanbantuandariberbagaipihakbaik moral maupun
material.Olehkarnaitupenulispadakesempataninimengucapkanbanyakterimahkasih
kepada:
1. Ibudr. AyiDjembarsari, MARS. SelakuDirekturUtamaRumahSakitUmum
Pusatdr. HasanSadikinBandungyang telahmemberikanwaktudankesempatan
kepada penulisuntukpraktekdanmelaksanakanujianpraktekdirumahsakit yang
dipimpinnya.
2. Ibu Ns. Santhy, S.Kep.
SelakuDirekturAkademiKeperawatanPemerintahKabupaenMuna dimana
Beliau selaku
Direkturtelahmemberikankesempatankepadapenulisuntukmengikutipendidika
npadaAkperPemkabMuna.
3. KepalaRuangan, CI ruangan,
perawatsertaStafRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai II
RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung yang
telahmemberikanpetunjukdannasihatsertakerjasamadalammelaksanakanasuha
nkeperawatandiruangan yang dipimpinnya.
4. Yani, S.Kep. Selakupengujiinstitusi yang
telahmembimbingdalammelaksanakanujianpraktek
vi
diruangBedahOrtopediGedungKemuning Lantai RumahSakitUmumPusatdr.
HasanSadikin Bandung.
5. BapakAlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.Kes.Selakupembimbing yang
telahbanyakmeluangkanwaktu, tenaga,
danpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulissehingggak
aryatulisilmiahinidapatterselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing pada PKK III Bandung yang
telahbanyakmeluangkanwaktu,
tenagadanpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulis
selama melaksanakan praktek.
7. Bapak dan Ibu Dosen pengajar beserta seluruh Staf
AkademiKeperawatanPemkabMuna yang telahmemberikanbekal ilmu kepada
penulis selama mengikuti pendidikan di Akper Pemkab Muna, memberikan
dukungandanbantuansertakerjasamadalam proses
penyusunankaryatulisilmiahini.
8. Klien Tn. R besertakeluarganya yang
telahbersediabekerjasamadalamdenganpenulisselamamelaksanakanstudi
kasus dan asuhankeperawatan.
9. AyahandaAlm. La Naba,
IbundatercintaWaRuhasertasaudarasayaMarlinaNaba, S.PddanNidaniati,
S.Pdbesertaseluruhkeluarga yang tidakputus-putusnyamemberikandoa,
motivasi, harapandandoronganbaikmorilmaupunmateri.
10. Yang special buatsuamidananaksayaAmranSusantoyang telah banyak
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama penyusunan
karyatulisilmiah ini.
11. Sahabat-sahabat yang
telahmenemanidalamsukamaupundukaselamamengikutipendidikan di
AkperPemkabMuna.
12. Rekan-rekanAngkatanXIII yang telahmemberikanbantuandan dukungan
dalampenyusunanKaryaTulisIlmiahini dan selama mengikuti pendidikan di
Akper Pemkab Muna.
vii
13. Semuapihak yang telahmermberikanbantuan yang
tidakdapatpenulissebutsatupersatudalampenyusunankaryatulisilmiahini.
SemogaAllah SWT senantiasamemberikanbalasankepadasemuapihak yang
telahmemberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunankaryatulisilmiahinihinggaselesai.Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusunan karyatulisilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan
baikdarisegipenulisanmaupunisinya, hal ini tidak lepas dari terbatasnya
pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki dan sebagai manusia biasa yang
tentunya tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang kontruktif demi perbaikan dan
kesempurnaan karyatulisilmiahini di masa yang akan datang, karena penulis
menyadari bahwa orang yang maju adalah orang yang siap menerima kritikan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan
karyatulisilmiah ini dengan harapan dapat bermanfaat khususya bagipenulis
sendiri, dan umumnya bagi teman seprofesi danpembaca yang budiman
gunamengembangkanduniakeperawatan.
Raha, Juni 2016
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
ABSTRAK...................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
DAFTAR SINGKATAN………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang......................................................................
B. Ruang Lingkup Pembahasan.................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................
D. Metode Telaahan...................................................................
E. Manfaat Penulisan.................................................................
F. Waktu Pelaksanaan...............................................................
G. Tempat Pelaksanaan..............................................................
H. Sistematika Telaahan............................................................
BAB IITINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OP
TUMOR REKTUM.……………………………………………
A. Konsep Dasar.......................................................................
1. Pengertian......................................................................
2. Anatomi Rektum.…………...…………………………
3. FisiologiRektum.……………………………………..
4. Etiologi...........................................................................
5. Patofisiologi...................................................................
6. TandadanGejala ……………………………………..
7. PemeriksaanPenunjang……………………………….
8. PenatalaksanaanMedis..………………………………
9. Komplikasi...................……….……………………….
10. DampakMasalah Pre Op Tumor Rektum…..................
11. Penyimpangan KDM.....................................................
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan.................
1. PengkajianKeperawatan..............................................
Hal
i
ii
iii
iv
v
ix
xii
xiii
xiv
xv
1
1
3
3
4
5
5
5
6
8
8
8
9
10
11
11
13
13
14
14
14
16
17
17
ix
2. Diagnosa Keperawatan..................................................
3. Perencanaan / IntervensiKeperawatan.........................
4. Pelaksanaan / ImplementasiKeperawatan....................
5. Evaluasi..........................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN...........................
A. Laporan Kasus......................................................................
1. Pengkajian......................................................................
a. Pengumpulan Data...................................................
b. Klasifikasi Data........................................................
c. Analisa Data.............................................................
2. PrioritasMasalah ……………………………………..
3. Diagnosa Keperawatan..................................................
4. Rencana Asuhan Keperawatan......................................
5. Implementasi dan Evaluasi............................................
6. Catatan Perkembangan..................................................
B. Pembahasan...........................................................................
1. Pengkajian......................................................................
2. Diagnosa Keperawatan..................................................
3. Perencanaan...................................................................
4. Implementasi..................................................................
5. Evaluasi..........................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Rekomendasi........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
18
19
25
25
27
27
27
27
37
38
40
40
42
45
47
49
49
50
52
53
54
55
55
57
x
DAFTAR TABEL
Tabel1 Sepuluh Penyakit terbesar di Ruang Bedah Ortopedi Gedung
Kemuning Lantai IIRumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung Periode Bulan September s/d Desember
Tahun2016…………………………………..................................
..........
Tabel 2 Pola Aktivitas Sehari-hari...............................................................
Tabel 3Hasil Pemeriksaan Laboratorium ..................................................
Tabel 4Analisa Data……………………...................................................
Tebel 5 Rencana Asuhan Keperawatan………...........................................
Tabel 6Implementasi dan Evaluasi.............................................................
Tabel 7Catatan Perkembangan...................................................................
.
Hal.
2
35
36
38
42
45
47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi Rektum.........................................................................
Gambar 2 Patofisiologi Penyimpangan KDM………………………….....
Gambar 3 Genogram 3 Generasi….………...……………………………..
Hal
9
16
30
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 2 : Materi Penyuluhan
Lampiran 3 : Leaflet
Lampiran 4 : Lembar Bimbingan
xiii
DAFTAR SINGKATAN
1. AST : Acetil Serum Transaminase
2. BAB : Buang Air Besar
3. BAK : Buang Air Kecil
4. BB : Berat Badan
5. BBI : Berat Badan Ideal
6. BMI : Body Massa Index
7. cm : centimeter
8. CRT : Capilary Refile Time
9. Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
10. Dr. : Dokter
11. DS : Data Subjektif
12. DO : Data Objektif
13. EVM : Eye, Verbal, Motorik
14. FEV1 : Forced Expiratory Volume in One Second
15. FVC : Forced Vital Capacity
16. GCS : Glow Coma Scale
17. Hb : Hemoglobin
18. INR : International Normalized Ratio
19. IV : Intravena
20. Kg : Kilogram
21. KTI : Karya Tulis Ilmiah
22. MCHC : Mean Corpuscular HemoglobinConcentrated
23. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin
24. MCV : Mean Corpuscular Volume
25. Mg : milligram
26. mm : millimeter
27. mm3
: millimeter kubik
28. N : Nadi
xiv
29. NaCL : Natrium Clorida
30. P : Pernapasan
31. PFR : Peak Flof Respiratory
32. POD : Post Of Day
33. Pre Op : Sebelum Operasi
34. PT : Prothrombin Time
35. RL : Ringer Laktat
36. RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
37. S : Suhu
38. SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
39. SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
40. SVC : Social Vital Capacity
41. s/d : Sampai dengan
42. TB : Tinggi Badan
43. TD : Tekanan Darah
44. Tn : Tuan
45. Tpm : Tetes per menit
46. TTV : Tanda – Tanda Vital
47. UGD : Unit Gawat Darurat
48. WHO : World Health Organisation
49. 0
C : Derajat Celsius
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, harus memenuhi
kebutuhan kesehatan klien. Proses keperawatan merupakan metode iilmiah
sistematik yang digunakan dalam asuhan keperawatan kepada klien guna
mencapai dan mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang
optimal. Dikatakan sebagai metode ilmiah karena proses keperawatan terdiri
atas beberapa tahap atau langkah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidup klien. Melalui proses keperawatan juga, perawat dapat terhindar
dari berbagai tindakan malefisien di dalam memberikan asuhan keperawatan
(Asmadi, 2008).
Beberapa faktor yang mempengaruhi status seseorang yaitu herediter,
layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku.Layanan kesehatan salah satunya
dapat mempengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat
(umumnya).Salah satu masalah kesehatan yang timbul adalah tumor
rektum.Salah satu tindakan untuk menangani tumor rektum adalah dengan
colonoskopi post biopsy(Hendrik Bloom. Dikutip dalam Asmadi, 2008).
Data kesehatan dunia (WHO) Tahun 2012, tercatat 677.000 kematian
yang diakibatkan oleh penyakit tumor rektum diseluruh dunia (Muttaqin dan
Kumala, 2011).Di Indonesia tumor rektum menempati posisi kesembilan
setelah kanker.Sekitar 80% penderita penyakit tumor rektum ditemukan
2
padastadium lanjut sehingga pengobatan tidak memuaskan bahkan cenderung
mempercepat mortalitas.Hal ini dikarenakan problem yang membuat penderita
tumor rectum tidak melakukan pemeriksaan awal dan kurangnya informasi
tentang penatalaksanaan tumor rectum (Aziz, 2006).
Penyakit Tumor Rektum berada diurutan kesembilan dari sepuluh besar
penyakit yang dirawat di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode Bulan Januari sampai Bulan
April Tahun 2016 sebanyak 7 ( 5,32 % ). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1.Sepuluh Penyakit Terbesar di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Hasan Sadikin Bandung Periode Bulan September s/d Desember Tahun 2016.
No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Fraktur Tibia
Tumor Ginjal
Squactiosa cell concer
Post Lc
BPH
Retensi Urin (BSK)
Hipospadia
Hidroneposis
TumorRektum
Choleithiasis
20
15
13
12
12
10
10
9
7
5
7,22
13,31
11,38
11,86
11,62
8,62
8,62
7,64
5,32
4,85
Jumlah 104 100
Sumber: Medical Record di Ruang Bedah Ortopedi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Berdasarkan data penderita tumor rektum dan dampak yang
ditimbulkan padapenderita, maka penting untuk mengangkat kasus di atas
menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada
Klien Tn. R dengan Gangguan Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum di
Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung”.
3
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis hanya membahas
tentang asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan Gangguan Sistem
Pencernaan : PreOp Tumor Rektum di Ruang Bedah Ortopedi Gedung
Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif
meliputi aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual dengan pendekatan
proses asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan
:PreOp Tumor Rektum.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada
klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan Ganggguan
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien dengan
Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan Ganggguan
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien
dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
4
D. Metode Telaahan
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan
proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi.
Adapun tehnik pengumpulan data dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan
yang diperoleh baik secara langsung dari klien maupun melalui keluarga
yang dijadikan data subjektif yang mendukung terhadap adanya masalah
klien.
2. Observasi, yaitu mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, social,
kultural dan spiritual.
3. Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan
fisik pada klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan
teknik inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi yang dijadikan data objektif
yang mendukung terhadap adanya masalah klien.
4. Studi dokumentasi, yaitu membaca catatan perawat dan catatan medis yang
berhubungan dengan klien selama dirawat di rumah sakit.
5. Studi literatur dan kepustakaan, yaitu dengan melihat konsep dan teori yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan
Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum.
5
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai sumber informasi tentang kasus-kasus Gangguan Sistem
Pencernaan, khususnya penyakit Tumor Rektum.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapakan menjadi bahan masukan dalam mempelajari asuhan
keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op
Tumor Rektum khususnya dalam pelaksanaan perkuliahan.
3. Bagi Profesi
Sebagai bahan masukan bagi tenaga perawat yang melaksanakan pelayanan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :Pre
Op Tumor Rektum.
4. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan keterampilan dalam penerapan proses asuhan
keparawatan terutama pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :
Pre Op Tumor Rektum.
F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus pada klien Tn. R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan
:Pre Op Tumor Rektum dilaksanakan mulai Tanggal 16 Februari s/d 18
Februari 2016.
G. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan studi kasus Pada Klien Tn. R denganGanggguan
6
Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum di Ruang Bedah OrtopediGedung
Kemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
H. Sistematika Telaahan
Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematik yang dijabarkan dalam
4 bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, ruang lingkup
pembahasan, tujuan penulisan, metode telaahan, manfaat
penulisan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan
sistematika telaahan.
Bab II : Tinjauanteoritisasuhankeperawatanpadaklien denganGangguan
Sistem Pencernaan : PreOp Tumor Rektumyang terdiri dari
konsep dasar yang memuat pengertian, anatomi fisiologi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan medis, komplikasi, dan dampak PreOp Tumor
Rektumterhadap sistem tubuh yang lain serta tinjauan teoritis
tentang asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Bab III : Tinjauankasus danpembahasan yang berisi tentang pelaksanaan
AsuhanKeperawatanTn.R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan
: Pre Op Tumor Rektum dan disajikan sesuai sistematika
dokumentasi keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi keperawatan, dancatatan
7
perkembangan juga berisi pembahasan yang merupakan ulasan
naratif dari setiap tahapan keperawatan yang tergambar secara
jelas, dasar ilmiah dan rasional.
Bab IV : Kesimpulan dan rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari
pelaksanaan asuhan keperawatan dan saran atau rekomendasi
yang operasional terhadap masalah yang ditemukan.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OP TUMOR REKTUM
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Tumor merupakan pertumbuhan sel-sel baru (neoplasma), dimana
pembelahan sel atau mitosis tidak terkendali oleh tubuh dan tidak memiliki
fungsi yang berguna bagi tubuh (Al-Nafussi, 2013).
Tumor adalah sel tubuh yang mengalami perubahan (transformasi),
sehingga sifat dan kinetiknya berubah sehingga tumbuhnya menjadi
autonom liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan
normal.Gejala adanya tumor pada kolon biasanya ditandai dengan adanya
polip yang memiliki resiko kanker (Davey, 2009).
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa tumor rektum
adalah suatu perubahan pada rektum dimana terjadi proses
pembengkakkanpada dinding rektum akibat cedera yang mengakibatkan
peradangan.
9
2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan : Rektum
a. Anatomi Rektum
Anatomi Rektum dapat dilihat pada Gambar1
Gambar 1. Anatomi Rektum(Smeltzer & Bare, 2002)
Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3
sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi
menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian sfingter disebut juga
annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli
dari fasia supra-ani. Bagian ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke
difragma pelvispada insersi muskulus levator ani. Panjang rektum
berkisar 10-15cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid junction
10
dan 35 cm pada bagian ampula yang terluas. Pada orang dewasa dinding
rektum mempunyai 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis (sirkuler
dan longitudinal), dan lapisan serosa.Rektum (Bahasa Latin: regere,
meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Letaknya dalam
rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigius.
Persarafan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik.
Serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus inferior yang berasal
dari lumbal 2, 3, dan 4, serabut ini mengatur fungsi emisi air mani dan
ejakulasi. Serabut parasimpatis berasal dari sakral 2, 3, dan 4, serabut ini
mengatur fungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke
dalam jaringan (Carlton, 2009).
b. Fisiologi Rektum
Rektumberfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens.Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar
(BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
11
akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan.
Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi (Price & Wilson, 2012).
3. Etiologi
Penyebab tumor sulit diketahui, namun telah di kenali beberapa
faktor predisposisi. Faktor predisposisi lain mungkin berkaitan dengan
kebisaan makan.Hal ini karena kanker usus besar (seperti juga
diverticulosis) terjadi sekitar 10 kali lebih banyak pada penduduk wilayah
barat yang mengkonsumsi lebih banyak makanan mengandung karbohidrat
murni dan rendah serat, dibandingkan pada penduduk primitif (misal, di
Afrika) yang mengkonsumsi makanan tinggi serat (Price & Wilson, 2012).
Menurut Burkit (1971) yang dikutip dalam Price & Wilson (2012)
mengemukakan bahwa diet rendah serat dan tinggi karbohidrat murni
mengakibatkan perubahan flora feses danperubahan degradasi garam
empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, sebagian zat ini bersifat
karsinogenik.
4. Patofisiologi
Secara klinik tumor rektum merupakan keganasan saluran cerna
yang paling sering menyebabkan kematian sama seperti kanker kolon.
12
Sekrum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang paling
sering terserang. Kolon tranversa dan fleksura adalah bagian yang mungkin
paling jarang terserang.
Sekitar 60% dari semua tumor rektum terjadi pada bagian
rektosigmoid, sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rektum atau terlihat
pada pemeriksaan sigmoidoskopi.
Tumor dapat berupa massa polipoid, besar, tumbuh ke dalam
lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai stiktura anular
(mirip cincin). Lesi anular lebih sering terjadi pada bagian rektosiogmoid,
sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan
kolon asendens. Secara histologi, hampir semua kanker usus besar adalah
adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat menyekresi mukus
yang jumlahnya berbeda – beda. Tumor dapat menyebar melalui infiltrasi
langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kandung kemih, melalui
pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon, dan melalui
aliran darah yang biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke
sistem portal. Prognosis relatif baik bila lesi terbatas pada mukosa
dansubmukosa pada saat reseksi, dan jauh lebih buruk bila terjadi
metastasis ke
kelenjar limfe (Price & Wilson, 2012).
13
5. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala tumor rektum bervariasi berdasarkan pada
letaknya dan umumnya dibagi menjadi tumor kolon kiri (desensdens,
sigmoid dan rektum) dan kanan (sekum, asendens, transversum kanan).
Gejala umum ditandai oleh perubahan kebiasaan buang air besar.
Gejala tersebut meliputi :
a. Diare atau sembelit
b. Darah makroskopis pada tinja
c. Nyeri rektal dan anemia
d. Masa abdomen dapat teraba pada kuadran kanan bawah.
e. Feses yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya.
Gejala-gejala ini biasanya bukan merupakan gejala kanker pada
umumnya, tetapi merupakan gejala penyakit lainnya dan biasa dirasakan
oleh manusia (Price & Wilson, 2012).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Barium kontras
b. USG
c. X-Ray
d. Pemeriksaan laboratorium.
14
7. Penatalaksanaan Medis
Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumor tergantung
pada tahap dari tumor.Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan
tingkatan dari tumor.Pengobatan pilihan untuk jaringan lunak tumors
termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
8. Kompilkasi
Kompilkasi yang dapat terjadi pada tumor rectum menurut
Smeltzer (2000) antar lain :
a. Obstruksi usus parsial, dimana obstruksi usus adalah penyumbatan
parsial atau lengkap dari usus yang menyebabkan kegagalan dari isi usus
untuk melewati anus.
b. Perforasi atau perlobangan.
c. Perdarahan
d. Syok.
9. Dampak Masalah Preop Tumor Rektum Terhadap Perubahan
Struktur / Pola Fungsi Sistem Tubuh Tertentu Terhadap Kebutuhan
Klien Sebagai Makhluk Holistik.
a. Sistem pernapasan
15
Pada masa pre operasi biasanya respirasi meningkat karena merupakan
respon tubuh terhadap nyeri.
b. Sistem pencernaan
Pada saat pre operasi biasanya klien dipuasakan sampai kembalinya
fungsi usus, biasanya bising usus menurun, peristaltik usus menurun,
terdapat nyeri tekan pada abdomen.
c. Sistem musculoskeletal
Pada masa pre operasi klien di istirahatkankarena akan menimbulkan
kelemahan ekstremitas atas dan bawah, pemasangan infuse biasanya
mengganggu aktivitas klien, serta klien mengalami kelemahan.
16
10. Penyimpangan KDM
PenyimpangankebutuhandasarmanusiadapatdilihatpadaGambar 2.
Patofisologipenyimpangan KDM Tumor Rektum
Gambar 2. Penyimpangan KDM (Nurarif&Kusuma2013)
Etiologisecarapastibel
umdiketahui
Usia Genetik Adanyahormon estrogen
ygberlebihan
Neoplasma (Tumor
jinak/ganas)
Adanyaketidakseimbangan
estrogen
Sel – selaktifmembelah
Hyperplasia pada uterus
Penekananpadakandungke
mihdan abdomen
Kesulitandlmberkemih
Disuria
Ggneliminasi BAK
Merangsangpengeluaran
mediator kimia
Basofilmengeluarkan
histamine, bradikinin
Korteksserebri
Persepsinyeri
Transisisehat - sakit
Salah interprestasi
Informasittgpen
yakit
Kurangpenget
ahuan
Stresor ↑
Kecemasan
MenekanUsus
Pe
↓absorpsimakan
an
Konstipasi
Ggneliminasi
BAB
17
B. Tinjauan Teoritis tentang Asuhan Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan dalam bentuk bio, psiko, social dan spiritual
yang komperhensif ditunjukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup seluruh kehidupan
manusia. Dimana pelayanan yang diberikan untuk membantu mengatasi
masalah klien untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia dengan melalui
suatu pendekatan yang sistematis (Asmadi,2008).Pendekatan proses
keperawatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan tersebut meliputi
pengkajian data, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana
keperawatan, implementasi dan evaluasi hasil (Nursalam, 2008).
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan'data dari
berbagai sumber data yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien (Nursalam, 2008).
Pengkajian keperawatan terdiri dari :
a. Pengumpulan data
Pemeriksaan fisik adalah cara pengumpulan data melalui inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada langkah pengkajian
18
datakeperawatan klien dengan pre op tumor rektum (Asmadi, 2008).
b. Pengelompokan data
Pengelompokkan data adalah pengelompokkan data-data klien atau
keadaan tertentu di mana klien mengalami permasalahan kesehatan atau
keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. Setelah data
dikelompokkan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah
keperawatan klien dengan merumuskannya (Nursalam, 2008).
c. Analisa data
Proses intelektual yaitu kegiatan metabulasi, menyelidiki,
mengklasifikasi dan mengelompokkan data serta mengaitkannya untuk
menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa keperawatan (Asmadi,
2012).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh
perawatprofessional aktual maupun potensial yang ditetapkan berdasarkan
analisis dan interprestasi data hasil pengkajian. Penyataan diagnosis harus
jelas, singkat, dan lugas terkait masalah kesehatan klien berikut
penyebabnya yang dapat diatasi melalui tindakan keperawatan
(Asmadi,2008).
Menurut Doenges, Moorhouse & Geissler(2000) diagnosa
19
keperawatan yang sering muncul pada kasus pre op tumor rektum adalah :
a. Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi.
b. Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat
obstruksi.
c. Keletihan berhubungan dengan anemia dan anoreksia.
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
anoreksia.
e. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan
dehidrasi.
f. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan diagnosis
tumor.
g. Ansietas keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
status kesehatan.
3. Perencanaan/Intervensi
Perencanaan atau intervensi adalah acuan tertulis berbagai intervensi
keperawatan yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya
berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi, 2008).
Setelah informasi dan data mengenai klien terkumpul,
penjabaranmasalah-masalah klien tersebut melalui perencanaan
20
keperawatan dengan susunan sebagai berikut :
a Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruktif
Tujuan :
Pasien dapat mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum
Intervensi :
1) Kaji kebiasaan eliminasi umum
2) Pantau masukan serta haluaran dan berat badan
3) Berikan makanan sedikit dan sering dengan makanan rendah serat,
mempertahankan kebutuhan protein dan karbohidrat.
Rasional :
1) Dapat diperlukan sebagai dasar untuk evaluasi masa dating.
2) Dehidrasi, penurunan berat badan dan ketidak seimbangan
elektrolit adalah komplikasi dari diare. Ketidakadekuatan
masukan cairan dapat menimbulkan komplikasi.
3) Menurunkan irigasi system pencernaan. Penggunaan makanan
rendah serat dapat menurunkan iritabilitas dan memberikan
istrahat pada usus bila ada diare.
4) Mencegah dehidrasi, mengencerkan agen kemoterapiuntuk
menurunkan efek samping.
21
b Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat
obstruksi.
Tujuan :
Pasien dapat melaporkan penurunan/ penghilangan nyeri maksimal
Intervensi :
1) Tentukan riwayat nyeri : misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan
intensitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan yang
digunakan.
2) Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal: reposisi, gosokan
pungung), dan aktifitas hiburan.
3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik
relaksasi, visualiasi, bimbingan, imajinasi, dan sentuhan
terapeutik.
4) Berikan analgesic sesuai indikasi.
Rasional :
1) Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/
keefektifan intervensi
2) Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali
perhatian.
3) Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan
22
meningkatkan kontrol nyeri.
4) Nyeri adalah komlikasi sering dari tumor, meskipun respon
individual berbeda. Saat perubahan penyakit/ pengobatan terjadi,
penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.
c Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan
dehidrasi.
Tujuan :
Pasien dapat menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan
oleh tanda vital stabil, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik,
pengisian kapiler cepat dan haluaran urine adekuat secara individual.
Intervensi :
1) Pantau masukan dan haluaran cairan, masukan semua sumber
haluaran (misalkan muntah, diare, lika basah), hitung
keseimbangan 24 jam.
2) Timbang berat badan sesuai indikasi.
3) Pantau tanda vital, evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler.
4) Kaji turgor kulit kelembapan membrane mukosa
5) Berikan terapi anti emetic.
6) Berikan tranfusi sesuai indikasi.
Rasional :
23
1) Keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan haluaran
renal dan konsistensi urin menunjukan terjadinya dehidrasi dan
perlunya peningkatan pengggantian cairan.
2) Pengukuran sensitive terhadap fluktuasi keseimbangancairan
3) Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi.
4) Indicator tidak langsung dari status hidrasi/ derajat kekurangan.
5) Penghilang mual/ muntah, menurunkan kehilangan gastric dan
memungkinkan peningkatan masukan oral
6) Mungkin diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dan
mencegah manifestasi anemia yang sering ada pada pasien tumor,
misalnya takikardia, takipneu, pusing dan kelemahan. .
d Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik
Tujuan :
Pasien dapat melaporkan perbaikan rasa berenergi.
Intervensi :
1) Rencanakan perawatan untuk memunkinkan periode istirahat.
2) Beri tujuan aktivitas realistis dengan pasien.
3) Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
4) Dorong masukan nutrisi
Rasional :
24
1) Periode istirahat sering diperlukan untuk memperbaiki/
menghematenergi.
2) Memberikan rasa control dan perasaan mampu menyelesaikan.
3) Adanya anemia/ hipoksemia menurunkan ketersediaan O2 untuk
ambilan selular dan memperberat keletihan.
4) Masukan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi.
e Ansietas berhubungan dengantindakan pembedahan yang akan
dijalani dan diagnosa kanker dan ancaman kematian.
Tujuan :
Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut.
Intervensi :
1) Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
2) Pertahankan kontak sering dengan pasien. Bicara dengan
menyentuh pasien bila tepat.
3) Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.
4) Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan
dukungan untuk orang terdekat.
Rasional :
1) Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis
25
serta kesalahan konsep tentang diagnosis.
2) Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak,
berikan respek dan penerimaan individu, mengembangkan
kepercayaan.
3) Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan
kemampuan koping.
4) Memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditunjukan pada perawat untuk membuat klien dalam
mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu rencana tindakan yang
spesifik dilaksanakan untuk memodifikasifaktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2008).
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan.
Pencegahan penyakit dan pemulihan (Nursalam, 2008).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
26
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Evaluasi dilakukan secara bersinanmbungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi
menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari
siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment).
(Asmadi,2018).
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP
sebagai pola pikir.
S : Perkembangan keadaan yang didasarkan pada apa yang dirasakan,
dikeluhkan, dan dikemukakan klien.
O : Perkembangan yang bias diamati dan diukur oleh perawat atau tim
kesehatan lain.
A : Penilaian dari kedua jenis data (baik subjektif mupun objektif) apakah
berkembang kea rah perbaikan atau kemunduran.
P : Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil analisis diatas
yang berisi melanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan
atau masalah belum teratasi.
27
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata
a) Identitas klien
Nama : Tn. R
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal masuk : 26 Februari 2016
Tanggal pengkajian : 01 Maret 2016
No registrasi : -
Diagnose medis : Tumor Rektum
Alamat : Kab. Indramayu
b) Identitas penanggung jawab :
Nama : Ny. C
Umur
Jeniskelamin
:
:
65 Tahun
Perempuan
28
Agama
Pekerjaan
:
:
Islam
IRT
Alamat : Kab.Indramayu
Hubungandenganklien : Ibuklien
2) Riwayat kesehatan
a) Riwayatkesehatansebelummasukrumahsakit
Sebelumdibawahkerumahsakitkliensudah 2
minggumengeluhnyeripadadaerah
anus.Klienmasukrumahsakitkarenasudahtidaktahandengan rasa
sakit yang
dialamiselamaini.Sebelumnyaklientidakpernahmasukrumahsakit
karenanyeri yang dirasakanhanyadianggapbiasa.
b) Riwayat kesehatan sekarang
(1) Keluhan utama : Nyeri
(2) Riwayat keluhan utama :
Pada saat di lakukan pengkajian pada Tanggal 01Maret
2016, klienmengeluhnyerididaerah anus.
Nyeridirasakansepertitertusuk-tusukbendatajam (jarum)
yang menjalarhinggaseluruhdaerah anus danbokong,
denganskalanyeri 5 (0-10)
danekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata,
mengkerutkandahi,
keluhandirasakansemakinberatketikaklienhendakduduk,
29
baring dan BAB.
Kemudiankeluhanberkurangketikaklienberjalan.Keluhan
yang menyertaiyaitu BAB
berdarahdisertaidenganlendir,susah
untuk BAB.
c) Riwayat kesehatan masa lalu.
(1) Penyakit yang
pernahdialamiyaituKlienmengatakantidakpernahdirawatdiru
mahsakitkarenapenyakit/gangguankesehatan.
(2) Klientidakmemilikiriwayatalergi.
(3) Klienmengatakanmendapatkanimunisasisemasakecil,
namunklientidakmengingatwaktupemberianimunisasitersebu
t.
(4) Klienmengatakanpernahmengkonsumsiobatbilasakit yang
didapatkansendiridiwarung/ tokoobat.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Menurut keluarga tidak ada anggota keluargayang pernah
mengalami penyakit yang sama dengan klien yaitu tumor
rektum. Menurut kelurga tidak ada anggota kelurga yang pernah
menegalami penyakit menular dan turunan seperti : HT,
Jantung, Stroke, Hepatitis B, TB Paru dan DM.
30
Adapunriwayatkesehatankeluargadapatdilihatpada genogram
padaGambar 3.
Keterangan :
= laki-laki = tinggal serumah
= perempuan X = meninggal
? = usia tidak diketahui = hubungan pernikahan
= klien = garis keturunan
3) PemeriksaanFisik
a) Keadaan umum : lemah
Gambar 3. Genogram tigagenerasi
X 655 xX
??x x
40
??
355
2
??x
12 2182
31
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital : TD : 110/70 mmHg
N : 70x/menit
P : 20x/menit
S : 36,2 °C
BB : 45 kg, TB : 163 cm
b) Sistempenapasan
Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak ada
polip, tidak ada nyeri tekan, bentuk dada simetris kiri dan kanan,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, Irama pernapasan teratur,
suara napas vesikuler, frekuensi napas 20 x/ menit.
c) Sistemkardiovaskuler
Konjungtiva nampak merah muda,sklera berwarna putih, tidak
terdapat JVP, bunyi jantung S1 dan S2 irama teratur, tidak
terdapat pembesaran jantung, tidak ada bunyi napas tambahan,
CRT kembali dalam 2 detik.
d) Sistempencernaan
Mulut bersih, gigi bersih, tidak ada stomatitis, gusi tidak radang,
Nampak mual, lidah bersih, bibir tidak sianosis, bising usus 6x/
menit, warna mukosa merah muda, tidak nyeri tekan, abdomen
lembut dan datar, tidak ada pembesaran hati dan limfa, nyeri
tekan lepas pada abdomen kuadran kanan bawah, BAB 2-3x/
hari, konsistensi padat, warna feses kuning kehitam-hitaman.
32
e) Sistemperkemihan
BAK 5-6 x/ hari, tidak nyeri tekan pada daerah pinggang, ginjal
tidak teraba, tidak nyeri saat BAK, warna urine kuning.
f) Sistemintegumen
Warna kulit sawo matang, kulit halus, rambut tidak rontok,
distribusi merata, rambut bersih, kuku pendek dan bersih, turgor
kulit baik, suhu tubuh 36,2°C.
g) Sistempancaindra
(1) Mata
Bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikteri,pupil
isokor, reaksi pupil terhadap cahaya kontriksi +/ + ketika
disinari dengan menggunakan penlight, fungsi penglihatan
baik, tidakterjadi penurunan kesadaran sehingga klien
kooperatif.
(2) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan,
tidakterjadiganggguanfungsi pendengaran, tidak ada nyeri
tekan pada daerah mastoid.
(3) Hidung
Bentuk hidung simetris,tidak ada pernapasan cuping hidung
dan tidak ada secret, fungsi penciumanbaik.
(4) Kulit
33
Klien dapat merasakan rangsangan berupa rangsangan
raba/sentuh dan bereaksi terhadap rangsangan yang
diberikan.
(5) Lidah
Fungsi lidah baik, dapatmerasakansemua rasa yang diberikan.
h) Sistem musculoskeletal
Tidakadanyeritekantidakadapembengkakkanpadakepala,
bentukovale, rambuthitam, Nampak kusamdanberketombe.
(1) Ekstremitas atas
Tangan kiri terpasang infus RL 28 tetes/menit, terdapat
keterbatasan gerak pada tangan kiri, refleks biseps (+), triseps
(+), brachoekardiaks (+), kekuatan otot 5/5
(2) Ekstermitas bawah
Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, koordinasi gerak
baik, refleks patella (+), refleks tendon achiles (+),kekuatan
otot 5/5.
i) Sistemendokrin
Tidak terdapat pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar thyroid
dan parathyroid.
j) Sistemreproduksi
Tidakdilakukanpengkajian.
k) Sistemimun
34
Tidak alergi terhadap obat-obatan maupun makanan.
l) Sistempersyarafan
(1) Fungsi serebral
a) Status mental
Klien dapat berorientasi terhadaporang, tempat dan
waktu.Kliendapatberbahasa denganjelas.
b) Kesadaran : Composmentis (Glasgow ComaScale : 15).
Eyes dapat membuka mata dengan spontan (4).Motorik
dapat berespon terhadap perintah dengan baik (6).Verbal
dapat berkomunikasi dengan baik (5).
c) Bicara
Klienberbicara jelas (reseditif).Kliendapat mengikuti
ucapan yang diperintahkan (reseptive).
(2) Fungsi cranial
a) N.I. (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau kopi
dan minyak kayu putih.
b) N.II. (Optikus) : Visus 6/6, klien dapat membaca papan
nama perawat.
c) N.III (Okulamotorius) : Pupil ishokor (refleks pupil saat
kena cahaya mengecil).
35
d) N. IV (Troclearis) : Mata dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah dengan mengikuti obyek.
e) N.V. (Trigemenus)
a. Sensorik: Klien dapat merasakan sentuhan kertas pada
pipi sambil mata klien tertutup.
b. Motorik :Klien dapat mengatupkan rahang dan
mengunyah dengan baik
f) N. VI (Abdusen) : Mata dapat digerakkan ke lateral
kiri dan kanan dengan mengikuti objek.
g) N.VII (Fasialis)
a. Sensorik: Fungsi pengecapan baik, dapat membedakan
rasa manis, asam dan asin.
b. Motorik : Klien dapat mengangkat alis secara
bersamaan
h) N.VIII (Akustik): Klien dapat mendengar gesekan tangan
perawat dengan jarak 10 cm
i) N.IX. (Glosa pherengeal) : Refleks muntah baik
j) N.X. (vagus) : Refleks menelan dan muntah baik.
k) N.XI. (Asesorys) : Dapat mengangkat kedua bahu dan
menggerakkan leher kesemua arah
l) N.XII. (Hipoglosus) : Gerakan lidah baik simetris kiri dan
kanan.
36
4) Aktivitas sehari–hari
Kebutuhansehari – hari Tn. R dapatdilihatpadaTabel 2.
Tabel 2. Pola Aktivitas Sehari – hari Tn. R
No Aktivitas Sebelum sakit Selama sakit
1. Nutrisi
a) Makan
Jenis
Frekuensi
Porsi Keluhan
b) Minum
Aktivitas
Nasi, sayur, lauk pauk
3x/hari
Di habiskan
Tidak ada keluhan
Air putih
Sebelumsakit
Bubur, lauk,
3x/hari
Hanya ½ porsi
Nafsumakan
menurun.
Air putih,
Selamasakit
Jenis
Frekuensi
Keluhan
6-8 gelas/hari
Tidak ada keluhan
T.IVFD RL 20 Tpm
2. Eliminasi
a) BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Keluhan
b) BAK
Frekuensi
Warna urin
Bau
Keluhan
2-3x/hari
Padat lunak
Kuning
Bau khas feses
Tidak ada keluhan
6 - 7x/hari
Kuning jernih
Amoniak
Tidak ada keluhan
1x/5 hari
Lendircampurdarah
Lendircampurdarah
Bau khas feces
Nyeri
Tidak menentu
Warna orange
Amoniak
BAK melalui kateter
3. Personal hygiene
a) Mandi
b) Cuci rambut
c) Gosok gigi
d) Potong kuku
2 kali/hari
3 kali/minggu
2 kali/hari
1 kali/minggu
Klienbelumpernahma
ndi, cucirambut,
dangosokgigi.
4. Pola istrahat tidur
a) Tidur siang
b) Tidur malam
Keluhan
14.00 - 15.30
22.00 - 05.30
Tidak ada keluhan
Tidak
menentudanseringter
ganggukarenakondisi
nya.
5. Aktivitas/ mobilitas
fisik
klien selalu
melakukanaktifitasdirumah
sebagaikepalarumahtangga
.
Klien hanya terbaring
di tempat tidur dan
aktifitasdibantu orang
lain .
Sumber :HasilPengkajianKebutuhan Tn. R padaTanggal 01- 03 Maret 2016
37
5) Data penunjang
Data hasilpemeriksaanlaboratoriumyang menjadipenunjangpada Tn.
R dapatdilihatpadaTabel 3.
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tn. R Tanggal 01 Maret 2016
No JenisPemeriksaan Hasil NilaiRujukan Satuan
1. DarahLengkap
a) Hb
b) Hematocrit
c) Leukosit
d) Eritrosit
e) Trombosit
f) IndeksEritrosit
g) MCV
h) MCH
i) MCHC
8,5
28
9.800
3,95
595.000
71,4
21,5
30,1
13,5 – 17,5
40 – 52
4.400 – 11.300
4,5 – 6,5
150.000 – 450.000
80 – 100
26 – 34
32 – 36
g/dl
%
/ mm3
Juta / UL
/ mm3
Fl
Pg
%
2.
3.
4.
5.
6
Hematologi
PT-INR
MasaProtrombin
Kimia Klinik
a)Kreatinin
b)AST (SGOT)
Pemeriksaan
Spirometer
10
0,89
20,7
0,54
8
Prediksi
9,4 – 13,4
0,84 – 1,16
13,4 – 33,4
L : 0,7 – 1,2
< 37
TanpaBronkodilat
or
Detik
Detik
Mg/dl
u/l 37<° C
DenganBronko
dilator
Angka % Angka %
a) SVC
b)FVC
c) FEV1/FVC
d)FEV1PFR
3,77
3,29
615
3,09
3,01
500
81
91
81
Sumber : Data hasillaboratorium Tn. R padaTanggal01Maret 2016
6) Pengobatan
(1) IVFD RL 20 Tpm
(2) Ceftriaxone 1000 mg/ 24 jam/ IV
(3) Ketorolac 30 mg/ 12jam/ IV
38
b. Klasifikasi Data
1) Data subjektif
a) Klienmengatakannyerididaerah anus
b) Klienmengatakannyerisepertitertusuk-tusukbendatajam
c) Klienmengatakannafsumakanmenurun
d) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi,
keramas, sikatgigi, danpotong kuku.
2) Data objektif
a. Ekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata, mengerutkan
dahi
b. Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah.
c. Skalanyeri 5 (0-10)
d. Porsimakantidakdihabiskan ½ porsi
e. Kulittampakkotordanberminyak
f. Gigi tampakkuning
g. Kuku kotordanpanjang
h. Nafsumakanmenurun
i. TTV :
Tekanandarah = 110/70 mmHg
Nadi = 80x/menit
Suhu = 36, 2⁰C
Pernapasan = 20x/menit
BMI = BB/ (TB)2
= 45 (163)2
= 45/266 = 16,9 kg/m2
39
c. Analisa Data
Tabel 4. Analisa Data
N
o
Symptom Etiologi Problem
1
.
Ds :
1) Klienmengatakannyerididaerah
anus
2) Klienmengatakannyerinyasepert
itertusuk-tusukbendatajam
Do :
1) Ekspresiwajahketikanyeriyaitu
menutupmata,
mengkerutkandahi.
2) Nyeritekandidaerah
abdomenbagianbawah
3) Skalanyeri 5 (0-10)
Factor predisposisi
Adanyaketidakseimba
nganesterogen
Sel –
selaktifmembelah
Menyebabkan
hyperplasia
padarektal
Penekananpadausus
Kesulitansaat BAB
Konstipasi
Nyeriakut
Menekan area sekitar
tumor
danmerangsangselsar
afsekitar,
mengeluarkan
mediator kimia
(bradikinin,
rotinin, prostaglandin,
histamin)
Diantarkankehipotala
mus
Diteruskankekortekss
erebri
Nyeridipersepsikan
2
.
Ds :
1) Klienmengatakannafsu
makanmenurun
Do :
1) Porsimakandihabiskan ½
2) Nafsumakanmenurun
Pertumbuhan liar
selganas
Menyebabkanobstruk
sikolon
Konstipasi
Ketidakseimbangannutrisikura
ngdarikebutuhantubuh
40
P
r
i
o
ritasmasalah :
1) Nyeriakut
2) Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh
3) Defisitperawatandiri.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang menekan
jaringansekitar, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakannyerididaerah anus
2) Klienmengatakannyerinyasepertitertusukbendatajam
3) BMI = BB/(TB)2
=45/(163)2
= 52/266
= 16,9 kg/m2
Distensi abdomen
Merangsanglambung
Refleksmualdanmunt
ahsertaanoreksia
Ketidakseimbangann
utrisi
N
o
Symptom Etiologi Problem
3
.
Ds :
1) Klienmengatakanselamadiruma
hsakitbelumpernahmandi,
keramas, sikatgigidanpotong
kuku
Do :
1) Kulittampakkotordanberminyak
2) Gigi tampakkuning
3) Kuku kotordanpanjang.
Menyebabkanobstruk
siklien
konstipasi
merangsanglambung
Refleksmualdanmunt
ahsertaanoreksia
Asupannutrisitidakad
ekuat
Kelemahandanbedrest
Defisitperawatandiri
Defisitperawatandiri
LanjutanTabel 4.
41
Do :
1) Ekspresiwajahklienketikanyeriyaitumenutupmatadanmengkerutka
ndahi
2) Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah
3) Skalanyeri 5 (0-10)
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenga
nanoreksia, mualdanmuntah, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakannafsumakanmenurun.
Do :
1) Porsimakandihabiskan ½
2) Nafsumakanmenurun
3) BMI = BB/ (TB)2
= 45/ (163)2
= 45/266 = 16,9kg/m2
c. Defisitperawatandiriberhubungandengankelemahandanberderst total
oleh proses penyakit, ditandai dengan :
Ds :
1) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi, keramas,
sikatgigidanpotong kuku.
Do :
1) Rambut Nampak kusam
2) Kulittampakkotor
3) Gigi tampakkuning
4) Kuku kotordanpanjang.
42
42
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Tn. R Tanggal masuk : 26 – 02 - 2016
Umur : 40Tahun Tanggal pengkajian : 01 – 03 - 2016
Jenis kelamin : Laki-laki No. Register :
Alamat :Kab. Indramayu Diagnosa :Pre op Tumor Rektum
Tabel 5. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeriakutberhubungan
Penekananmassatumor
yangditandaidengan :
DS :
a. Klienmengatakannyerididaerah
anus
b. Klienmengatakan
nyerinyasepertitertusukbendatajam
DO :
a. TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/ menit
R : 20x/ menit
Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3 hari
nyeri dapat berkurang,
dengan kriteria :
a. Klien tampak tenang
b. Skala nyeri 3 (0-10)
c. Ekspresi wajah tenang
d. Tidak ada nyeri tekan
1. Catat lokasi dan intensitas
nyeri.
2. Observasi tanda-tanda vital
dan tingkat nyeri.
3. Ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi pada klien.
4. Lanjutkan program dalam
pemberian obat analgetik.
1. Membantu dalam evaluasi
kebutuhan dan keefekti-fan
intervensi.
2. Untuk mengetahui tindakan
perkembangan klien dan
menentukan intervensi selanjutnya.
3. Dapat mengalihkan perhatian klien
terhadap nyeri.
4. Obat analgetik dapat mengurangi
rasa nyeri.
43
Lanjutan Tabel 5.
N
o.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
S : 36,20
C
b. Ekspresiwajahkliensaatnyeriyaitumenu
tupmatadanmengkerutkandahi
c. Nyeritekandidaerah abdomen
bagianbawah
d. Skalanyeri 5 (0-10)
2
.
Ketidakseimbangannutrisikurrangdarikebut
uhantubuhbrhubungandengananoreksia,
mualdanmunta, ditandaidengan :
DS : Klienmengatakan
nafsumakanmenurun.
DO :
a. Porsimakandihabiskan ½
b. Nafsumakanmenurun
c. BMI = BB/ (TB)2
= 45/ (163)2
= 45/
266 = 16,9kg/m2
Setelahdiberikantindaka
nkeperawatanselama 3
harikliendapatmenunjuk
kanpolaeliminasi
normal,
dengankriteria :
a. Nafsumakanmeningk
at.
b.Adanyapeningkatanb
eratbadansesuaidenga
n
tujuan
1. Kaji
tingkatkebutuhannutrisikl
ien
2. Anjurkankepadakeluarga
untukmemberikanmakan
an yang cukupgizi,
protein dan vitamin.
3. Kolaborasidenganpetuga
sgizidalampemberiannutr
isi.
1. Mengetahuikebutuhannutrisikliensehing
ggadapatmenentukanintervensiselanjutny
a.
2. Untukmencukupikebutuhannutrisiklien.
3. Untukmembantudanmempermudahdala
mmencukupikebutuhannutrisiklien..
3
.
Defisit
perawatandiriberhubungandengankelemaha
ndanbedrest total oleh proses penyakit,
ditandai dengan:
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
hari nutrisi klien dapat
terpenuhi, dengan
kriteria hasil :
1. Kajikemampuandalamm
emenuhi ADL.
2. Identifikasikebutuhankli
ensesuaiindikasi.
1. Untukmenentukanintervensi yang tepat
2. Menurunkankelelahan,
Meningkatkanpersiapan
dalamperawatandiri.
44
Lanjutan Tabel 5.
No
.
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
DS :
Klienmengatakan,
selamadirumahsakitbelumpernahmandi,ker
amas, sikatgigidanpotong kuku
DO :
a. Rambut Nampak kusam.
b. Kulittampakkotor
c. Gigi tampakkuning
d. Kuku kotordanpanjang.
a. Klien
nampak
bersih.
b. Ekspre
si
wajah
ceria
3. Libatkankeluargadalampemenu
han ADL yang
tidakdapatdilakukanklien.
3. Melibatkankeluargadalamperawatandiri
klien.
45
4. ImplementasidanEvaluasi
Tabel 6. Implementasi dan Evaluasi
No.
Dx
Hari /
Tanggal
Jam Implementasi
Hari /
Tanggal
Jam Evaluasi
1. Selasa,
01Maret20
16
09.00
09.15
09.25
09.35
1) Memantaukarakteristikdanintensitasnyeri.
Hasil :
TD : 110/70mmHg
N : 84 x / menit
P : 20 x/menit
S : 36,70
C
2) Mengobservasi skala nyeri dengan cara
melihat ekspresi wajah klien dan respon
klien terhadap nyeri.
Hasil :
Skala nyeri 5 (0-10)
3) Mengajarkan teknik
distraksidanrelaksasipadaklien
Hasil :
Klien paham dengan cara yang diajarkan
perawat.
4) Melanjutkan program dalam pemberian obat
analgetik
Hasil :
Ceftriaxone 1000mg / IV
Ketorolac 30 mg / IV
Selasa, 01
Maret2016
09.00 S :
O :
A :
P :
Klienmengatakanmasihnyerididaerah
anus
a) Skala nyeri 5 (0-10)
b)N : 84 x/menit
c) Klientampakmenutupmatadanmeng
kerutkandahi
Tujuanbelumtercapai
Lanjutkan intervensi 1,2,3dan 4
46
Lanjutan Tabel 6.
No.
Dx
Hari /
Tanggal
Jam Implementasi Hari /
Tanggal
Jam Evaluasi
2. Selasa,
01Maret20
16
10.00
10.15
10.35
1) Mengkajitingkatkebutuhannutrisiklien
Hasil :
Porsimakandihabiskan ½
2) Anjurkankepadakeluargauntukmemberikanm
akanan yang cukupgizi, sedikittapisering
Hasil :
Keluargakooperatif.
3) Kolaborasidenganpetugasgizidalampemberia
nnutrisi
Hasil :
Diet TKTP
Selasa,
01
Maret201
6
13.10 S :
O :
A :
P:
a) Nafsumakanklienmenurun
b) Porsimakandihabiskan ½
Klientampakdiberikanmakanansedikit
tapisering.
Tujuanbelumtercapai
Lanjutkanintervensi 1, 2 dan3
3. Selasa, 01
Maret2016
10.45 1) Mengkajikemampuandalampemenuhan ADL
Hasil :
Klienmengikutiinstruksiperawat
2) Menghindarimembantu ADL klien yang
masihdapatdilakukansendiri.
Hasil :
Klienmengertitentanganjuranperawat.
3) Melibatkankeluargadalampemenuhan ADL
yang tidakdapatdilakukanklien
Hasil :
Keluargamengerti.
Selasa,
01
Maret201
6
10.45 S :
O :
A :
P :
Keluargaklienmengatakankliensudahb
isamelakukan ADL secaramandiri.
Klien Nampak bersihdanrapi
Tujuantercapai
Pertahankanintervensi.
47
47
5. CatatanPerkembangan
Tabel 7. Catatan Perkembangan
No
No
Dx
Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan
1. I Rabu,
02Maret
2016
08.00
08.10
08.20
08.30
08.35
13.00
S :
O :
A :
P :
I :
E :
Klien mengatakan masih merasa nyeri
padadaerah anus
a)Ekspresi wajah klien masih
tampakmenutupmatadanmengkerutkandah
i.
b)Skala nyeri 5 (0-10).
a) Tujuan belum tercapai.
b)Pertahankan intervensi 1,2,3 dan 4
1)Mengkajiskalanyeri
Hasil : Skalanyeri 5 (0-10)
2)Mengaturposisinyamanklien
Hasil :Kliennyamandenganposisi semi
fowler.
3)Mengajarkanteknikditraksidanrelaksasi
Hasil :Klienpahamdengancara yang
diajarkanperawat.
4)Melanjutkan program
pemberianAnalgetik.
Hasil : Ketorolac 1 Ampul / IV,
Ceftriaxon 1000mg/ IV
Masalahbelumteratasi
2 II Rabu,
02Maret
2016
08.10
08.15
08.20
08.30
13.00
S :
O :
A :
P :
I :
E :
Klienmengatakannafsumakannyamenurun
Tampakporsimakandihabiskan ½
Tujuanbelumtercapai
Pertahankanintervensi 1, 2, 3, dan 4
1) Mengkajitingkatkebutuhannutrisiklien
Hasil : Porsimakandihabiskan½
2) Menganjurkankepadakeluargauntukme
mberikanmakanansedikittapisering
Hasil :
Keluargakooperatifdenganmemberikan
makanansedikittapisering
3) Mengkolaborasidenganpetugasgizidala
mpemberiannutrisi.
Hasil : Diet TKTP.
Masalahbelumteratasi
48
Lanjutan Tabel 7.
No
No
Dx
Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan
3. III Rabu,
02Maret
2016
08.10 S :
O :
A :
P :
Keluargaklienmengatakankliensudahbisaber
aktifitasuntukmemenuhi ADL secaramandiri
Klientampakbersihdanrapi
Tujuantercapai
Pertahankanintervensi
B. Pembahasan
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah inidan hasil studi kasus
yang penulis lakukan dari Tanggal 26 Februari - 01Maret 2016, maka pada bab
ini dibahas tentang perbandingan antara teoritis dan fakta yang ada, yang
diperoleh penulis sebagai hasil pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien
Tn. R dengan Pre Op Tumor Rektumdi Ruang
BedahOrthopediGedungKemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Hasan Sadikin Bandung. Untuk memudahkan dalam memahami kesenjangan
yang ada maka penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi
pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian
dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Tekhnik pengumpulan data
49
yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
kokumentasi dan studi kepustakaan.
Menurut teori data – data yang muncul pada klien dengan gangguan
sistem pencernaan:tumor rektumyaitu nyeri pada daerah anus, anoreksia,
mual, muntah, konstipasi. Selain itu badan terasa lemah.
Sedangkan pada pelaksanaan studi kasus ditemukan antara lain:
yaitu nyeri tekan pada abdomen bagianbawah, mual dan cemas dengan
rencana pembedahan.
Dari data-data tersebut diatas ada sebagian data yang didapatkan
pada kasus tetapi di dapatkan dalam teori. Adanya kesenjangan
ini dapat disebabkan karena :
a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan
respon bio, psiko, sosial dan spiritual terhadap suatu penyakit berbeda-
beda.
b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus
sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus.
c. Kemungkinan data tersebut belum muncul atau sudah terlewati karena
penulis melakukan asuhan keperawatan hanya tiga hari sementara
penyakit tumor rektumadalah penyakit kronis.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teoritis, masalah keperawatan yang ditemukan pada
klien gangguan sistem pencernaan; tumor rektum adalah sebagai berikut:
50
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang
menekandaerahsekitar
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandeng
ananoreksia, mualdanmuntah.
c. Deficit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total
oleh proses penyakit.
d. Konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif
e. Resikokurangnya volume
cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi
f. Keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolik.
g. Ansietasberhubungandengantindakanpembedahan yang
akandijalanidandiagnosa tumor danancamankematian.
Diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam studi kasus sebagai
hasil analisa dan penetapan masalah keperawatan ditemukan3diagnosa
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang
menekanjaringansekitar.
b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubunganden
gananoreksi, mualdanmuntah.
c. Defisit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total
oleh proses penyakit.
Dengan demikian tidak semua diagnosa keperawatan yang ada
dalam teori ditemukan dalam kasus yaitu : resikokurangnya volume
51
cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi,
konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif,
keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolikdanansiet
asberhubungandengantindakanpembedahan yang akandijalanidandiagnosa
tumor sertaancamankematian.
Demikian juga sebaliknya dengan diagnosa yang muncul dalam
kasus, tetapi tidak ada dalam teori yaitu :
Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor,
ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengana
noreksi, mualdanmuntahdan deficit
perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses
penyakit.
Kesenjangan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan
respon bio psiko, sosial dan spiritual berbeda.
b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus
sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus.
c. Asuhan keperawatan dilakukan hanya 3 hari, sehingga kemungkinan
diagnosa keperawatan yang ada dalam teori belum muncul dalam
kasus dan diagnosa yang muncul dalam kasus tetapi tidak ada dalam
teori dapat terjadi karena adanya kegagalan dari perawatan atau
pengobatan.
52
d. Kemungkinan ada tindakan medis sebelumnya sehingga diagnosa yang
ada dalam kasus tidak ada pada teori.
3. Perencanaan
Pada tahap ini penulis bersama klien dan keluarga menyusun
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai masalah
yang muncul. Perencanaan ini disesuaikan dengan privasi klien, situasi
dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada dalam ruangan.
Dalam menyusun perencanaan, hal-hal yang mendukung adalah :
a. Adanya kerja sama yang baik dengan perawat, klien dan keluarga
sehingga memudahkan dalam perencanaan tindakan keperawatan
b. Dukungan dan bimbingan dari perawat ruangan yang dapat
memperlancar dan menyusun perencanaan.
Tidak semua intervensi yang ada dalam teori terdapat dalam kasus.
Kesenjangan ini terjadi karena tidak semua diagnosa keperawatan yang
ada dalam teori muncul dalam kasus. Tetapi untuk diagnosa keperawatan
yang ada dalam teori dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada
perbedaan karena perencanaan pada dasarnya penulis
berpatokan pada tinjauan teoritis, sedangkan diagnosa yang muncul pada
kasus tidak ada pada teori, penulis bersama klien dan keluarga membuat
intervensi berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
4. Implementasi
53
Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan suatu pendukung berjalannya tahap pelaksanaan adalah kerja
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan. Selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari
perawat pembimbing.
Menurut teori, pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana yang meliputi tindakan keperawatan yang telah direncanakan,
melaksanakan anjuran dokter dan menjalankan ketentuan-ketentuan
Rumah Sakit dengan harapan dapat mengatasi masalah yang dihadapi
klien. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus
karena semua perencanaan dalam kasus yang disusun berdasarkan dalam
teori telah dilaksanakan dengan baik.
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana
untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan
mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Setelah mengimplementasi asuhan keperawatan yang telah
direncanakan selama 3 hari, yang dimulai Tanggal 26 Februari -
01Maret2016, maka seluruh tujuan yang telah ditetapkan diharapkan dapat
tercapai.
Adapun masalah yang teratasi adalah defisitperawatandiri.
Sedangkan masalah yang belum teratasi
54
adalahketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhdannyeri. Hal
ini dapat disebabkan karena asuhan keperawatan yang diberikan terlalu
singkat yaitu hanya 3 hari, namun meskipun demikian kondisi klien sudah
menunjukan kemajuan meskipun belum maksimal dan perawatan serta
pengobatan klien tetap dilanjutkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dalam mengimplemetasikan semua perencanaan yang telah disusun akan
berpengaruh besar terhadap kesembuhan klien.
Berdasarkan teori yang ada, evaluasi merupakan tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan serta tujuan yang telah berhasil dicapai. Melalui evaluasi
memungkinkan perawat untuk memonitor apa yang terjadi selama tahap
pengkajian, analisa data, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
55
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses
keperawatan yang dilaksanakan di Ruang
BedahOrthopediGedungKemuningLantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr.
Hasan Sadikin Bandung pada Klien Tuan R Usia 40 Tahundengan Pre Op
Tumor Rektumdari Tanggal 26 Februari – 01Maret 2016dengan mengacu
pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil kesimpulan :
1. Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi
pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian
dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi dan studi kepustakaan.
2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang ada dalam teori muncul pada
kasus, begitupun sebaliknya. Dimana diagnosa keperawatan yang ada
dalam teori tidak ada dalam kasus pada dasarnya penulis berpatokan pada
teoritis sedangkan diagnosa yang muncul pada kasus dan tidak ada dalam
teori penulis berpatokan pada data yang didapatkan saat pengkajian
langsung terhadap klien.
3. Tidak semua intervensi sesuai masalah yang ada dalam teori terdapat
dalam kasus. Tetapi untuk intervensi pada diagnosa yang ada pada teori
56
dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada perbedaan karena
perencanaan pada dasarnya penulis berpatokan pada tinjauan
teoritis. Walaupun ada beberapa intervensi yamg ada dalam kasus dan
tidak ada dalam teori namun cukup beralasan untuk diberikan kepada
pasien dalam mengatasi masalahnya.
4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan, selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari
perawat pembimbing.
5. Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana untuk
menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan mengacu
pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
6. pendokumentasian :
a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif
pada kliendengan GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor
Rektum.
b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan
57
GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien
denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
B. Rekomendasi
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan penulis menyadari bahwa sangatlah penting dilkukan usaha –
usaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan beberapa pemikiran sebagai berikut:
1. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
komperhensif yaitu bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien dengan
menambah peralatan dan fasilitas yang memadai untuk menunjang
pelaksanaan asuhan keperawatan.Selain itu juga perlu tambahan tenaga
perawat terampil yang dapat membimbing para mahasiswa yang akan
melakukan praktek keperawatan diRumah Sakit. Perawat agar selalu
menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan
meningkatkan frekwensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat
pada status kesehatan klien. Juga diperlukan adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan
klien.
58
2. Bagi Istitusi Pendidikan
Institusi dan penyelenggara diharapkan menyediakan buku- buku
referensi yang memadai, yang menyangkut hal-hal terbaru tentang
penatalaksanaan perawatan klien dengan gangguan sistem
pencernaan khususnya penyakit tumor rektum, serta menyediakan waktu
yang cukup untuk pelaksanaan praktek keperawatan di Rumah Sakit dan
studi kasus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Bagi Profesi
Penulis berharap dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan profesi keperawatan
khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan tumor rektum.
4. Bagi Penulis
Semoga karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi bacaan dan
acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan
khususnya penyakit tumor rektum. Penulis jangan pernah puas dengan apa
yang telah dicapai dalam pelaksanaan asuhan keperawatan tetapi perlu
belajar lebih giat lagi agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk pelaksanaan asuhan keperawatan dimasa yang akan
datang.
.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Nafussi, A.I. (2013). Practical approach and pattern analysis.EMS : Jakarta.
Asmadi.(2008). Konsepdasarkeperawatan. EGC : Jakarta.
Azis, F. (2006).Bukuacuannasionalonkologiginekologi.Jakarta
:YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
Depkes, RI.(2009). Prosedur keperawatan dasar. Depkes : Jakarta.
Handerson.(2007). Konsepdasarkeperawatan.EGC : Jakarta
Lindseth.(2005). Kumpulan kuliahilmubedah. PT. BinaRupaAksara: Jakarta.
Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran, Edisi 3. Penerbit Media
Aeskulapius, FKUI : Jakarta.
Nursalam. (2008). Proses dan dokumentasi keperawatan. Salemba Medika
:Jakarta.
Davey, P. (2009). Pencegahan tumor sedinimungkin.EMS : Jakarta.
Pratama, Y. (2011).
Keperawatandasarmanusia.FakultasKedokteranUniversitasDiponegoro :
Semarang.
Ray, A. (2005). Pencegahankanker, perandiet (Serial on line) : 42.,15-24.
Rekam Medik Bulan September – Desember tahun 2016 Ruang Bedah Ortopedi
GedungKemuning Lantai II RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat.
Sander.(2012). Deteksi dini dan penatalaksanaan kanker usus besar : Medan.
Schwartz et al. (2000). Central obesity andatherogenic dyslipidemia inmetabolic
syndrome areassociated with increased risk forcolorectal adenomain a
Chinesepopulation. Journal of Licensee: BioMed Central Ltd.
Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2002).Buku ajar keperawatan medikal
bedah Brunner & Suddarth, Ed.8. EGC : Jakarta.
Sylvia, A Price&Lorraine, M Wilson. (2012). Patofisiologi : Konsep klinis proses
– proses penyakit, ed. 6. EGC : Jakarta
Taylor. (2005). Rectum: anatomy, etiology, and technique : Journal of Pediatric
Surgery. (2006) ; 41 : 463-472.
WHO.(2012). Epidemologikanker di
dunia.http://www.kalbe.co.id/?mn=news&tipe=detail=2007. (Diakses
pada tanggal 03/04/2016).
Manajemen nyeri
APA ITU nyeri ?
Nyeri adalah :
 Suatu rasa yang tidak nyaman,
baik ringan maupun berat
 Perasaan tidak nyaman dan
sensasi yang sangat individual
yang tidak dapat di bagi dengan
orang lain
Tujuan :
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merelaksasikan ketegangan otot
3. Mengalihkan perhatian agar nyeri
tidak terasa atau hilang
4. Menghalangi sampainya rangsangan
nyeri ke otak agar rangsangan nyeri
tidak dipersepsikan
5. Mengurangi kecemasan
CARA SEDERHANA
MENGATASI NYERI
1. Distraksi
Penglihatan hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang sedang
dirasakan
Contoh :
Membayangkan hal – hal
yang indah atau lucu
Membaca buku cerita yang
di sukai
Mendengarkan music, radio,
dan lain-lain
2. Relaksasi
Teknik napas dalam melalui
hidung kemudian
mengeluarkannya secara perlahan-
lahan melalui mulut dengan
gerakan lambat dan teratur.
Beberapa hal yang penting dalam
relaksasi:
Posisi yang tepat
Pikiran
3. Stimulasidan Pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena
otot relaksasi , sensasi tidak nyeri,
menurunkan transmisi nyeri,
menggosok, punggung, kulit , dan
bahu.
4. Kompresi es dan air hangat
Manajemen
nyeri
OLEH :
ENONG LERIA
NIM 12.12 956
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN
MUNA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMENNYERI
Sasaran :Tn. R
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 15menit
Tanggal :17Februari 2016
Tempat : R. BedahOrtopediGedungKemuningLantai IIRSUP HasanSadikin
Bandung
A. TujuanUmum
Setelahdiberikanpenyuluhan 15menit,
diharapkankeluarga mampumemahamidanmengertitentangManajemenNyeri
B. TujuanKhusus
Setelahmengikutipenyuluhanselama 15 menittentangManajemenNyeri, diharapkankeluargadapat:
1. MenjelaskantentangManajemenNyeri
2. MenyebutkantujuanManajemenNyeri
3. Menyebutkancarateknikdistraksi
4. Menjelaskancarateknikrelaksasi
C. MateriPenyuluhan (Terlampir)
1. PengertianManajemenNyeri
2. TujuanManajemenNyeri
3. TeknikDistraksi
4. TeknikRelaksasi
D. MetodePenyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
Leaflet
F. KegiatanPenyuluhan
No TahapKegiatan Waktu KegiatanPenyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 3menit a. Mengucapkansalam
b. Memperkenalkandiri
c. Menyampaikantentangtujuanpokokmateri
d. Meyampakaikanpokokpembahasan
e. Kontrakwaktu
Menjawabsalam
Mendengarkandanme
Bertanyamengenaipe
yang kurangjelas
2. Pelaksanaan 7
menit
a. PenyampaianMateri
b. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri
c. MenjelaskantujuanManajemenNyeri
d. Menjelaskancarateknikdistraksi
e. Menjelaskancarateknikrelaksasi
f. Tanya Jawab
g. Memberikankesempatan
padakeluargauntukbertanya
Mendengarkandanme
Bertanyamengenaiha
belumjelasdandimeng
3. Penutup 5menit a. Melakukanevaluasi
b. Menyampaikankesimpulanmateri
c. Mengakhiripertemuandanmenjawabsalam
Sasarandapatmenjaw
yang diajukan
Mendengar
Memperhatikan
Menjawabsalam
G. Evaluasi
Diharapkankeluargamampu :
1. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri
2. MenjelaskantentangtujuanManajemenNyeri
3. Menjelaskan carateknikdistraksi
4. Menjelaskantentangcararelaksasi
Mengetahui,
CI INSTITUSI
AlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.kes
NIP. 19830123 200903 1 003
MATERI :
MANAJEMEN NYERI
A. PENGERTIAN
NyeriadalahSuatu rasa yangtidaknyaman,
baikringanmaupunberat.NyerijugamerupakanPerasaantidaknyamandansensasi yang sangat
individual yang tidakdapat di bagidengan orang lain.
B. TUJUAN
1. Mengurangi rasa nyeri
2. Merelaksasikan ketegangan otot
3. Mengalihkan perhatian agar nyeri tidak terasa atau hilang
4. Menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan nyeri tidak dipersepsikan
5. Mengurangi kecemasan
C. CARA SEDERHANA MENGATASI NYERI
1. TeknikDistraksi
Penglihatanhal – hal lain sehinggalupaterhadapnyeri yang sedangdirasakan.
Contoh :
 Membayangkanhal – hal yang indahataulucu
 Membacabukucerita yang di sukai
 Mendengarkan music, radio, dan lain-lain
2. TeknikRelaksasi
Tekniknapasdalammelaluihidungkemudianmengeluarkannyasecaraperlahan-
lahanmelaluimulutdengangerakanlambatdanteratur.
Beberapahal yang pentingdalamrelaksasi:
 Posisi yang tepat
 Pikiran
3. StimulasidanPijatan
Pasienjauhlebihnyamankarenaototrelaksasi, sensasitidaknyeri, menurunkantransmisinyeri,
menggosok, punggung, kulit, danbahu.
4. Kompresiesdan air hangat.
singkat untuk dokumen Anda karena terlalu panjang dan kompleks. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membuat judul singkat yang baik untuk :1. Judul harus relevan dengan isi dokumen. Hindari kata kunci umum yang tidak spesifik.2. Gunakan kata kunci utama dokumen dan usahakan mencakup topik inti.3. Batasi jumlah karakter di bawah

More Related Content

What's hot

STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATANSTUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATANmariaseptiamemorini
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda muna
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda munaKti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda muna
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda munaOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaOperator Warnet Vast Raha
 
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)Adila Dila
 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUVia Putri
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Operator Warnet Vast Raha
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratArif WR
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...Septian Muna Barakati
 

What's hot (14)

skripsi keperawatan
 skripsi keperawatan skripsi keperawatan
skripsi keperawatan
 
STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATANSTUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
STUDI KASUS TENTANG PENYAKIT TYPOID DI RSUD BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
Kti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwantoKti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwanto
 
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda muna
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda munaKti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda muna
Kti sectio caesarea ulfa lengkap akper pemda muna
 
Kti yusran katarina
Kti yusran katarinaKti yusran katarina
Kti yusran katarina
 
129061118 ratifah2
129061118 ratifah2129061118 ratifah2
129061118 ratifah2
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)
Sejarah penubuhan Pemulihan Dalam Komuniti (PDK)
 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi  keberhasilan  pemberian  asi eksklu...
Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian asi eksklu...
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Kti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludinKti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludin
 
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
131322187 leaflet-relaksasi-otot-progresif
 
Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3
 
Manajemen nyeri akper pemkab muna
Manajemen nyeri akper pemkab munaManajemen nyeri akper pemkab muna
Manajemen nyeri akper pemkab muna
 
Leaflet manajemen nyeri
Leaflet manajemen nyeriLeaflet manajemen nyeri
Leaflet manajemen nyeri
 
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab munaLeaflet teknik mengatasi nyeri  akper pemkab muna
Leaflet teknik mengatasi nyeri akper pemkab muna
 

Similar to singkat untuk dokumen Anda karena terlalu panjang dan kompleks. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membuat judul singkat yang baik untuk :1. Judul harus relevan dengan isi dokumen. Hindari kata kunci umum yang tidak spesifik.2. Gunakan kata kunci utama dokumen dan usahakan mencakup topik inti.3. Batasi jumlah karakter di bawah

Similar to singkat untuk dokumen Anda karena terlalu panjang dan kompleks. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membuat judul singkat yang baik untuk :1. Judul harus relevan dengan isi dokumen. Hindari kata kunci umum yang tidak spesifik.2. Gunakan kata kunci utama dokumen dan usahakan mencakup topik inti.3. Batasi jumlah karakter di bawah (20)

Kti la ode ili
Kti la ode iliKti la ode ili
Kti la ode ili
 
Kti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludinKti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludin
 
PENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdfPENUMONIA.pdf
PENUMONIA.pdf
 
Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Kti la ode safar
Kti la ode safarKti la ode safar
Kti la ode safar
 
Kti la ode safar
Kti la ode safarKti la ode safar
Kti la ode safar
 
Kti isma ekawati
Kti isma ekawatiKti isma ekawati
Kti isma ekawati
 
Kti AKPER wa runia
Kti AKPER  wa runiaKti AKPER  wa runia
Kti AKPER wa runia
 
Kti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwantoKti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwanto
 
Kti batyol ladislaus
Kti batyol ladislausKti batyol ladislaus
Kti batyol ladislaus
 
Kti batyol ladislaus
Kti batyol ladislausKti batyol ladislaus
Kti batyol ladislaus
 
Kti iksan
Kti iksanKti iksan
Kti iksan
 
Kti iksan
Kti iksanKti iksan
Kti iksan
 
tesis.pdf
tesis.pdftesis.pdf
tesis.pdf
 
Kti israwati
Kti israwatiKti israwati
Kti israwati
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
RPP MK KEPERAWATAN DASAR tentang luka d3
RPP MK KEPERAWATAN DASAR tentang luka d3RPP MK KEPERAWATAN DASAR tentang luka d3
RPP MK KEPERAWATAN DASAR tentang luka d3
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamalitaseptiana2
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 

Recently uploaded (7)

undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertamaTIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 

singkat untuk dokumen Anda karena terlalu panjang dan kompleks. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membuat judul singkat yang baik untuk :1. Judul harus relevan dengan isi dokumen. Hindari kata kunci umum yang tidak spesifik.2. Gunakan kata kunci utama dokumen dan usahakan mencakup topik inti.3. Batasi jumlah karakter di bawah

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG KARYA TULIS ILMIAH DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan PemerintahKabupatenMuna DISUSUN OLEH: ENONG LERIA NIM : 12.12.956 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2016 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG KARYA TULIS ILMIAH DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan PemerintahKabupatenMuna DISUSUN OLEH: ENONG LERIA NIM : 12.12.956 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2016 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN :PRE OP TUMOR REKTUMDIRUANG BEDAH ORTOPEDI GEDUNG KEMUNING LANTAI II RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG KARYA TULIS ILMIAH DiajukansebagaisalahsatusyaratdalammenyelesaikanPendidikan Program Diploma III KeperawatanpadaAkademiKeperawatan PemerintahKabupatenMuna DISUSUN OLEH: ENONG LERIA NIM : 12.12.956 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2016
  • 2. ii HALAMAN PERSETUJUAN KaryaTulisIlmiahini berjudul : “AsuhanKeperawatanpadaKlienTn. R dengan GangguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor RektumdiRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai IIRumahSakitUmumPusatdr. HasanSadikin Bandung” Telahditerimadandisetujuiuntukdiajukandandipertahankandi hadapan dewanpenguji. Raha, 25Juni 2016 Pembimbing AlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.Kes NIP. 19830123 200903 1 003 Mengetahui : DirekturAkperPemkabMuna S A N T H Y , S. Kep.,Ns., M.Kep NIP.19800212 200312 2 006
  • 3. iii PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN Jln.Poros Raha-Tampo Km. 6 MoteweTlp. 0403-2522954 HALAMAN PENGESAHAN KaryaTulisIlmiahinitelahdipertahankandihadapanDewanPenguji padatanggal02Juli 2016 DEWAN PENGUJI 1. Almawin Susen, S.Kep., Ns., M.Kep (…………..…….) 2. Harnia, S.Kep., Ns (…………….…..) 3. Fitria Marfi, S.Kep., Ns (…………...……) Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan diploma III keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemkab. Muna Raha,02Juli 2016 Direktur Akper PemKab. Muna S A N T H Y , S. Kep., Ns.,M.Kep NIP.19800212 200312 2 006
  • 4. iv
  • 5. iv ABSTRAK Latar Belakang,Berdasarkan data hasil rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung periodeJanuarisampaiApril 2016 menunjukan bahwa Tumor rektummasuk dalam 10 besarpenyakit di Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II. Hal ini ditunjukan dengan jumlah penderita tumor rektumsangat banyakdengan jumlah 7 orang( 5,32%). Tumor rektumdianggap sebagai emergensi medis yang perlu dikenali dan diobatisecara dini karenatumor rektumdapat menyebabkan gangguansistempencernaan. Tujuan Penulisan, Studi kasus inibertujuan agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan sertamenambahwawasanmengenai Asuhan Keperawatan pada klien dengan Tumor rektum secara langsung pada situasi nyata dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual yang didasari pada ilmu dan kiat keperawatan. Metode Telaan, Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan suatu proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan tekhnik pengumpulan data yang digunakanyaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi literaturdankepustakaan. Penulisan Karya Ilmiah ini terdiri dari 4 bab dengan susunan sebagai berikut :Bab I pendahuluan, Bab II TinjauanTeoritis, BAB III TinjauanKasusdanPembahasan, Bab IV PenutupdanRekomendasi. Hasil,Berdasarkanteoriterdapat 8 diagnosakeperawatan yang mungkinmunculsedangkandalampraktekditemukan 7 masalahkeperawatan, yang terdiri dari 6 diagnosa aktual dan 1 diagnosa resiko yaitu nyeri, nutrisikurangdarikebutuhantubuh,defisitperawatandiri,konstipasi, keletihan, ansietasdanresikokekurangan volume cairan. Setelahdilakukanasuhankeperawatanselama 3 hari, masalah yang teratasi ada 2yaitu :ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh, dan deficit perawatandiri, sedangkan1diagnosayang belumteratasiyakninyeri. Kesimpulan, Proses keperawatan pada klien Tn. R usia 40 Tahun dengan Tumor rektum dapat dilakukan dengan baik dan sistematis mulai dari pengkajian,diagnosa,perencanaan, implementasi, dan evaluasi serta catatan perkembangan.
  • 6. v KATA PENGANTAR SegalapujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllah SWT yang telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikan KTI inidenganjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Usia 40 Tahun dengan Pre Op Tumor Rektumdi Ruang BedahOrtopediGedungKemuningLantai II RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung” Adapunmaksuddaripenyusunankaryatulisilmiahiniadalahuntukmemenuhisa lahsatusyaratdalammenyelesaikanpendidikan program diploma III keperawatanpadaAkperpemerintahKabupatenMuna. Dalampenulisankaryatulisilmiahinitidakterlepasatasbimbimgan, dorongandanbantuandariberbagaipihakbaik moral maupun material.Olehkarnaitupenulispadakesempataninimengucapkanbanyakterimahkasih kepada: 1. Ibudr. AyiDjembarsari, MARS. SelakuDirekturUtamaRumahSakitUmum Pusatdr. HasanSadikinBandungyang telahmemberikanwaktudankesempatan kepada penulisuntukpraktekdanmelaksanakanujianpraktekdirumahsakit yang dipimpinnya. 2. Ibu Ns. Santhy, S.Kep. SelakuDirekturAkademiKeperawatanPemerintahKabupaenMuna dimana Beliau selaku Direkturtelahmemberikankesempatankepadapenulisuntukmengikutipendidika npadaAkperPemkabMuna. 3. KepalaRuangan, CI ruangan, perawatsertaStafRuangBedahOrtopediGedungKemuningLantai II RumahSakitUmumPusat dr. HasanSadikin Bandung yang telahmemberikanpetunjukdannasihatsertakerjasamadalammelaksanakanasuha nkeperawatandiruangan yang dipimpinnya. 4. Yani, S.Kep. Selakupengujiinstitusi yang telahmembimbingdalammelaksanakanujianpraktek
  • 7. vi diruangBedahOrtopediGedungKemuning Lantai RumahSakitUmumPusatdr. HasanSadikin Bandung. 5. BapakAlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.Kes.Selakupembimbing yang telahbanyakmeluangkanwaktu, tenaga, danpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulissehingggak aryatulisilmiahinidapatterselesaikan. 6. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing pada PKK III Bandung yang telahbanyakmeluangkanwaktu, tenagadanpikirannyadalammemberikanpetunjukdanmengarahkanpenulis selama melaksanakan praktek. 7. Bapak dan Ibu Dosen pengajar beserta seluruh Staf AkademiKeperawatanPemkabMuna yang telahmemberikanbekal ilmu kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Akper Pemkab Muna, memberikan dukungandanbantuansertakerjasamadalam proses penyusunankaryatulisilmiahini. 8. Klien Tn. R besertakeluarganya yang telahbersediabekerjasamadalamdenganpenulisselamamelaksanakanstudi kasus dan asuhankeperawatan. 9. AyahandaAlm. La Naba, IbundatercintaWaRuhasertasaudarasayaMarlinaNaba, S.PddanNidaniati, S.Pdbesertaseluruhkeluarga yang tidakputus-putusnyamemberikandoa, motivasi, harapandandoronganbaikmorilmaupunmateri. 10. Yang special buatsuamidananaksayaAmranSusantoyang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama penyusunan karyatulisilmiah ini. 11. Sahabat-sahabat yang telahmenemanidalamsukamaupundukaselamamengikutipendidikan di AkperPemkabMuna. 12. Rekan-rekanAngkatanXIII yang telahmemberikanbantuandan dukungan dalampenyusunanKaryaTulisIlmiahini dan selama mengikuti pendidikan di Akper Pemkab Muna.
  • 8. vii 13. Semuapihak yang telahmermberikanbantuan yang tidakdapatpenulissebutsatupersatudalampenyusunankaryatulisilmiahini. SemogaAllah SWT senantiasamemberikanbalasankepadasemuapihak yang telahmemberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunankaryatulisilmiahinihinggaselesai.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karyatulisilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan baikdarisegipenulisanmaupunisinya, hal ini tidak lepas dari terbatasnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki dan sebagai manusia biasa yang tentunya tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang kontruktif demi perbaikan dan kesempurnaan karyatulisilmiahini di masa yang akan datang, karena penulis menyadari bahwa orang yang maju adalah orang yang siap menerima kritikan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan karyatulisilmiah ini dengan harapan dapat bermanfaat khususya bagipenulis sendiri, dan umumnya bagi teman seprofesi danpembaca yang budiman gunamengembangkanduniakeperawatan. Raha, Juni 2016 Penulis,
  • 9. viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ABSTRAK................................................................................................... KATA PENGANTAR................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................ DAFTAR TABEL........................................................................................ DAFTAR GAMBAR................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN...................................................................... A. Latar Belakang...................................................................... B. Ruang Lingkup Pembahasan................................................. C. Tujuan Penulisan................................................................... D. Metode Telaahan................................................................... E. Manfaat Penulisan................................................................. F. Waktu Pelaksanaan............................................................... G. Tempat Pelaksanaan.............................................................. H. Sistematika Telaahan............................................................ BAB IITINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OP TUMOR REKTUM.…………………………………………… A. Konsep Dasar....................................................................... 1. Pengertian...................................................................... 2. Anatomi Rektum.…………...………………………… 3. FisiologiRektum.…………………………………….. 4. Etiologi........................................................................... 5. Patofisiologi................................................................... 6. TandadanGejala …………………………………….. 7. PemeriksaanPenunjang………………………………. 8. PenatalaksanaanMedis..……………………………… 9. Komplikasi...................……….………………………. 10. DampakMasalah Pre Op Tumor Rektum….................. 11. Penyimpangan KDM..................................................... B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan................. 1. PengkajianKeperawatan.............................................. Hal i ii iii iv v ix xii xiii xiv xv 1 1 3 3 4 5 5 5 6 8 8 8 9 10 11 11 13 13 14 14 14 16 17 17
  • 10. ix 2. Diagnosa Keperawatan.................................................. 3. Perencanaan / IntervensiKeperawatan......................... 4. Pelaksanaan / ImplementasiKeperawatan.................... 5. Evaluasi.......................................................................... BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN........................... A. Laporan Kasus...................................................................... 1. Pengkajian...................................................................... a. Pengumpulan Data................................................... b. Klasifikasi Data........................................................ c. Analisa Data............................................................. 2. PrioritasMasalah …………………………………….. 3. Diagnosa Keperawatan.................................................. 4. Rencana Asuhan Keperawatan...................................... 5. Implementasi dan Evaluasi............................................ 6. Catatan Perkembangan.................................................. B. Pembahasan........................................................................... 1. Pengkajian...................................................................... 2. Diagnosa Keperawatan.................................................. 3. Perencanaan................................................................... 4. Implementasi.................................................................. 5. Evaluasi.......................................................................... BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................. A. Kesimpulan........................................................................... B. Rekomendasi........................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP 18 19 25 25 27 27 27 27 37 38 40 40 42 45 47 49 49 50 52 53 54 55 55 57
  • 11. x DAFTAR TABEL Tabel1 Sepuluh Penyakit terbesar di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai IIRumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Bulan September s/d Desember Tahun2016………………………………….................................. .......... Tabel 2 Pola Aktivitas Sehari-hari............................................................... Tabel 3Hasil Pemeriksaan Laboratorium .................................................. Tabel 4Analisa Data……………………................................................... Tebel 5 Rencana Asuhan Keperawatan………........................................... Tabel 6Implementasi dan Evaluasi............................................................. Tabel 7Catatan Perkembangan................................................................... . Hal. 2 35 36 38 42 45 47
  • 12. xi DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Anatomi Rektum......................................................................... Gambar 2 Patofisiologi Penyimpangan KDM…………………………..... Gambar 3 Genogram 3 Generasi….………...…………………………….. Hal 9 16 30
  • 13. xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan Lampiran 2 : Materi Penyuluhan Lampiran 3 : Leaflet Lampiran 4 : Lembar Bimbingan
  • 14. xiii DAFTAR SINGKATAN 1. AST : Acetil Serum Transaminase 2. BAB : Buang Air Besar 3. BAK : Buang Air Kecil 4. BB : Berat Badan 5. BBI : Berat Badan Ideal 6. BMI : Body Massa Index 7. cm : centimeter 8. CRT : Capilary Refile Time 9. Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia 10. Dr. : Dokter 11. DS : Data Subjektif 12. DO : Data Objektif 13. EVM : Eye, Verbal, Motorik 14. FEV1 : Forced Expiratory Volume in One Second 15. FVC : Forced Vital Capacity 16. GCS : Glow Coma Scale 17. Hb : Hemoglobin 18. INR : International Normalized Ratio 19. IV : Intravena 20. Kg : Kilogram 21. KTI : Karya Tulis Ilmiah 22. MCHC : Mean Corpuscular HemoglobinConcentrated 23. MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin 24. MCV : Mean Corpuscular Volume 25. Mg : milligram 26. mm : millimeter 27. mm3 : millimeter kubik 28. N : Nadi
  • 15. xiv 29. NaCL : Natrium Clorida 30. P : Pernapasan 31. PFR : Peak Flof Respiratory 32. POD : Post Of Day 33. Pre Op : Sebelum Operasi 34. PT : Prothrombin Time 35. RL : Ringer Laktat 36. RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat 37. S : Suhu 38. SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase 39. SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning 40. SVC : Social Vital Capacity 41. s/d : Sampai dengan 42. TB : Tinggi Badan 43. TD : Tekanan Darah 44. Tn : Tuan 45. Tpm : Tetes per menit 46. TTV : Tanda – Tanda Vital 47. UGD : Unit Gawat Darurat 48. WHO : World Health Organisation 49. 0 C : Derajat Celsius
  • 16. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, harus memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Proses keperawatan merupakan metode iilmiah sistematik yang digunakan dalam asuhan keperawatan kepada klien guna mencapai dan mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal. Dikatakan sebagai metode ilmiah karena proses keperawatan terdiri atas beberapa tahap atau langkah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup klien. Melalui proses keperawatan juga, perawat dapat terhindar dari berbagai tindakan malefisien di dalam memberikan asuhan keperawatan (Asmadi, 2008). Beberapa faktor yang mempengaruhi status seseorang yaitu herediter, layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku.Layanan kesehatan salah satunya dapat mempengaruhi status kesehatan individu (khususnya) dan masyarakat (umumnya).Salah satu masalah kesehatan yang timbul adalah tumor rektum.Salah satu tindakan untuk menangani tumor rektum adalah dengan colonoskopi post biopsy(Hendrik Bloom. Dikutip dalam Asmadi, 2008). Data kesehatan dunia (WHO) Tahun 2012, tercatat 677.000 kematian yang diakibatkan oleh penyakit tumor rektum diseluruh dunia (Muttaqin dan Kumala, 2011).Di Indonesia tumor rektum menempati posisi kesembilan setelah kanker.Sekitar 80% penderita penyakit tumor rektum ditemukan
  • 17. 2 padastadium lanjut sehingga pengobatan tidak memuaskan bahkan cenderung mempercepat mortalitas.Hal ini dikarenakan problem yang membuat penderita tumor rectum tidak melakukan pemeriksaan awal dan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan tumor rectum (Aziz, 2006). Penyakit Tumor Rektum berada diurutan kesembilan dari sepuluh besar penyakit yang dirawat di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode Bulan Januari sampai Bulan April Tahun 2016 sebanyak 7 ( 5,32 % ). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Sepuluh Penyakit Terbesar di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Bulan September s/d Desember Tahun 2016. No. Jenis Penyakit Jumlah Pasien Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Fraktur Tibia Tumor Ginjal Squactiosa cell concer Post Lc BPH Retensi Urin (BSK) Hipospadia Hidroneposis TumorRektum Choleithiasis 20 15 13 12 12 10 10 9 7 5 7,22 13,31 11,38 11,86 11,62 8,62 8,62 7,64 5,32 4,85 Jumlah 104 100 Sumber: Medical Record di Ruang Bedah Ortopedi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan data penderita tumor rektum dan dampak yang ditimbulkan padapenderita, maka penting untuk mengangkat kasus di atas menjadi sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. R dengan Gangguan Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung”.
  • 18. 3 B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis hanya membahas tentang asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan Gangguan Sistem Pencernaan : PreOp Tumor Rektum di Ruang Bedah Ortopedi Gedung Kemuning Lantai II RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual dengan pendekatan proses asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum. 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum.
  • 19. 4 D. Metode Telaahan Metode yang penulis gunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Adapun tehnik pengumpulan data dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang diperoleh baik secara langsung dari klien maupun melalui keluarga yang dijadikan data subjektif yang mendukung terhadap adanya masalah klien. 2. Observasi, yaitu mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, social, kultural dan spiritual. 3. Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik pada klien secara sistematis dan menyeluruh dengan menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi yang dijadikan data objektif yang mendukung terhadap adanya masalah klien. 4. Studi dokumentasi, yaitu membaca catatan perawat dan catatan medis yang berhubungan dengan klien selama dirawat di rumah sakit. 5. Studi literatur dan kepustakaan, yaitu dengan melihat konsep dan teori yang berhubungan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :PreOp Tumor Rektum.
  • 20. 5 E. Manfaat Penulisan 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai sumber informasi tentang kasus-kasus Gangguan Sistem Pencernaan, khususnya penyakit Tumor Rektum. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapakan menjadi bahan masukan dalam mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum khususnya dalam pelaksanaan perkuliahan. 3. Bagi Profesi Sebagai bahan masukan bagi tenaga perawat yang melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :Pre Op Tumor Rektum. 4. Bagi Penulis Menambah wawasan dan keterampilan dalam penerapan proses asuhan keparawatan terutama pada klien dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum. F. Waktu Pelaksanaan Studi kasus pada klien Tn. R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan :Pre Op Tumor Rektum dilaksanakan mulai Tanggal 16 Februari s/d 18 Februari 2016. G. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan studi kasus Pada Klien Tn. R denganGanggguan
  • 21. 6 Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum di Ruang Bedah OrtopediGedung Kemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. H. Sistematika Telaahan Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematik yang dijabarkan dalam 4 bab yaitu: Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan penulisan, metode telaahan, manfaat penulisan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan sistematika telaahan. Bab II : Tinjauanteoritisasuhankeperawatanpadaklien denganGangguan Sistem Pencernaan : PreOp Tumor Rektumyang terdiri dari konsep dasar yang memuat pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, komplikasi, dan dampak PreOp Tumor Rektumterhadap sistem tubuh yang lain serta tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Bab III : Tinjauankasus danpembahasan yang berisi tentang pelaksanaan AsuhanKeperawatanTn.R dengan Ganggguan Sistem Pencernaan : Pre Op Tumor Rektum dan disajikan sesuai sistematika dokumentasi keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi keperawatan, dancatatan
  • 22. 7 perkembangan juga berisi pembahasan yang merupakan ulasan naratif dari setiap tahapan keperawatan yang tergambar secara jelas, dasar ilmiah dan rasional. Bab IV : Kesimpulan dan rekomendasi yang berisikan kesimpulan dari pelaksanaan asuhan keperawatan dan saran atau rekomendasi yang operasional terhadap masalah yang ditemukan.
  • 23. 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PRE OP TUMOR REKTUM A. Konsep Dasar 1. Pengertian Tumor merupakan pertumbuhan sel-sel baru (neoplasma), dimana pembelahan sel atau mitosis tidak terkendali oleh tubuh dan tidak memiliki fungsi yang berguna bagi tubuh (Al-Nafussi, 2013). Tumor adalah sel tubuh yang mengalami perubahan (transformasi), sehingga sifat dan kinetiknya berubah sehingga tumbuhnya menjadi autonom liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal.Gejala adanya tumor pada kolon biasanya ditandai dengan adanya polip yang memiliki resiko kanker (Davey, 2009). Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa tumor rektum adalah suatu perubahan pada rektum dimana terjadi proses pembengkakkanpada dinding rektum akibat cedera yang mengakibatkan peradangan.
  • 24. 9 2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan : Rektum a. Anatomi Rektum Anatomi Rektum dapat dilihat pada Gambar1 Gambar 1. Anatomi Rektum(Smeltzer & Bare, 2002) Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian sfingter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli dari fasia supra-ani. Bagian ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke difragma pelvispada insersi muskulus levator ani. Panjang rektum berkisar 10-15cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid junction
  • 25. 10 dan 35 cm pada bagian ampula yang terluas. Pada orang dewasa dinding rektum mempunyai 4 lapisan : mukosa, submukosa, muskularis (sirkuler dan longitudinal), dan lapisan serosa.Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Letaknya dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigius. Persarafan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik. Serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus inferior yang berasal dari lumbal 2, 3, dan 4, serabut ini mengatur fungsi emisi air mani dan ejakulasi. Serabut parasimpatis berasal dari sakral 2, 3, dan 4, serabut ini mengatur fungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke dalam jaringan (Carlton, 2009). b. Fisiologi Rektum Rektumberfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
  • 26. 11 akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi (Price & Wilson, 2012). 3. Etiologi Penyebab tumor sulit diketahui, namun telah di kenali beberapa faktor predisposisi. Faktor predisposisi lain mungkin berkaitan dengan kebisaan makan.Hal ini karena kanker usus besar (seperti juga diverticulosis) terjadi sekitar 10 kali lebih banyak pada penduduk wilayah barat yang mengkonsumsi lebih banyak makanan mengandung karbohidrat murni dan rendah serat, dibandingkan pada penduduk primitif (misal, di Afrika) yang mengkonsumsi makanan tinggi serat (Price & Wilson, 2012). Menurut Burkit (1971) yang dikutip dalam Price & Wilson (2012) mengemukakan bahwa diet rendah serat dan tinggi karbohidrat murni mengakibatkan perubahan flora feses danperubahan degradasi garam empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, sebagian zat ini bersifat karsinogenik. 4. Patofisiologi Secara klinik tumor rektum merupakan keganasan saluran cerna yang paling sering menyebabkan kematian sama seperti kanker kolon.
  • 27. 12 Sekrum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang paling sering terserang. Kolon tranversa dan fleksura adalah bagian yang mungkin paling jarang terserang. Sekitar 60% dari semua tumor rektum terjadi pada bagian rektosigmoid, sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rektum atau terlihat pada pemeriksaan sigmoidoskopi. Tumor dapat berupa massa polipoid, besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai stiktura anular (mirip cincin). Lesi anular lebih sering terjadi pada bagian rektosiogmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens. Secara histologi, hampir semua kanker usus besar adalah adenokarsinoma (terdiri atas epitel kelenjar) dan dapat menyekresi mukus yang jumlahnya berbeda – beda. Tumor dapat menyebar melalui infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kandung kemih, melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon, dan melalui aliran darah yang biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke sistem portal. Prognosis relatif baik bila lesi terbatas pada mukosa dansubmukosa pada saat reseksi, dan jauh lebih buruk bila terjadi metastasis ke kelenjar limfe (Price & Wilson, 2012).
  • 28. 13 5. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala tumor rektum bervariasi berdasarkan pada letaknya dan umumnya dibagi menjadi tumor kolon kiri (desensdens, sigmoid dan rektum) dan kanan (sekum, asendens, transversum kanan). Gejala umum ditandai oleh perubahan kebiasaan buang air besar. Gejala tersebut meliputi : a. Diare atau sembelit b. Darah makroskopis pada tinja c. Nyeri rektal dan anemia d. Masa abdomen dapat teraba pada kuadran kanan bawah. e. Feses yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya. Gejala-gejala ini biasanya bukan merupakan gejala kanker pada umumnya, tetapi merupakan gejala penyakit lainnya dan biasa dirasakan oleh manusia (Price & Wilson, 2012). 6. Pemeriksaan Penunjang a. Barium kontras b. USG c. X-Ray d. Pemeriksaan laboratorium.
  • 29. 14 7. Penatalaksanaan Medis Secara umum, pengobatan untuk jaringan lunak tumor tergantung pada tahap dari tumor.Tahap tumor yang didasarkan pada ukuran dan tingkatan dari tumor.Pengobatan pilihan untuk jaringan lunak tumors termasuk operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. 8. Kompilkasi Kompilkasi yang dapat terjadi pada tumor rectum menurut Smeltzer (2000) antar lain : a. Obstruksi usus parsial, dimana obstruksi usus adalah penyumbatan parsial atau lengkap dari usus yang menyebabkan kegagalan dari isi usus untuk melewati anus. b. Perforasi atau perlobangan. c. Perdarahan d. Syok. 9. Dampak Masalah Preop Tumor Rektum Terhadap Perubahan Struktur / Pola Fungsi Sistem Tubuh Tertentu Terhadap Kebutuhan Klien Sebagai Makhluk Holistik. a. Sistem pernapasan
  • 30. 15 Pada masa pre operasi biasanya respirasi meningkat karena merupakan respon tubuh terhadap nyeri. b. Sistem pencernaan Pada saat pre operasi biasanya klien dipuasakan sampai kembalinya fungsi usus, biasanya bising usus menurun, peristaltik usus menurun, terdapat nyeri tekan pada abdomen. c. Sistem musculoskeletal Pada masa pre operasi klien di istirahatkankarena akan menimbulkan kelemahan ekstremitas atas dan bawah, pemasangan infuse biasanya mengganggu aktivitas klien, serta klien mengalami kelemahan.
  • 31. 16 10. Penyimpangan KDM PenyimpangankebutuhandasarmanusiadapatdilihatpadaGambar 2. Patofisologipenyimpangan KDM Tumor Rektum Gambar 2. Penyimpangan KDM (Nurarif&Kusuma2013) Etiologisecarapastibel umdiketahui Usia Genetik Adanyahormon estrogen ygberlebihan Neoplasma (Tumor jinak/ganas) Adanyaketidakseimbangan estrogen Sel – selaktifmembelah Hyperplasia pada uterus Penekananpadakandungke mihdan abdomen Kesulitandlmberkemih Disuria Ggneliminasi BAK Merangsangpengeluaran mediator kimia Basofilmengeluarkan histamine, bradikinin Korteksserebri Persepsinyeri Transisisehat - sakit Salah interprestasi Informasittgpen yakit Kurangpenget ahuan Stresor ↑ Kecemasan MenekanUsus Pe ↓absorpsimakan an Konstipasi Ggneliminasi BAB
  • 32. 17 B. Tinjauan Teoritis tentang Asuhan Keperawatan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan dalam bentuk bio, psiko, social dan spiritual yang komperhensif ditunjukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup seluruh kehidupan manusia. Dimana pelayanan yang diberikan untuk membantu mengatasi masalah klien untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia dengan melalui suatu pendekatan yang sistematis (Asmadi,2008).Pendekatan proses keperawatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan tersebut meliputi pengkajian data, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi hasil (Nursalam, 2008). 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan'data dari berbagai sumber data yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2008). Pengkajian keperawatan terdiri dari : a. Pengumpulan data Pemeriksaan fisik adalah cara pengumpulan data melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada langkah pengkajian
  • 33. 18 datakeperawatan klien dengan pre op tumor rektum (Asmadi, 2008). b. Pengelompokan data Pengelompokkan data adalah pengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu di mana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. Setelah data dikelompokkan maka perawat dapat mengidentifikasi masalah keperawatan klien dengan merumuskannya (Nursalam, 2008). c. Analisa data Proses intelektual yaitu kegiatan metabulasi, menyelidiki, mengklasifikasi dan mengelompokkan data serta mengaitkannya untuk menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa keperawatan (Asmadi, 2012). 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang dibuat oleh perawatprofessional aktual maupun potensial yang ditetapkan berdasarkan analisis dan interprestasi data hasil pengkajian. Penyataan diagnosis harus jelas, singkat, dan lugas terkait masalah kesehatan klien berikut penyebabnya yang dapat diatasi melalui tindakan keperawatan (Asmadi,2008). Menurut Doenges, Moorhouse & Geissler(2000) diagnosa
  • 34. 19 keperawatan yang sering muncul pada kasus pre op tumor rektum adalah : a. Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruksi. b. Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi. c. Keletihan berhubungan dengan anemia dan anoreksia. d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan anoreksia. e. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan dehidrasi. f. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan diagnosis tumor. g. Ansietas keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi tentang status kesehatan. 3. Perencanaan/Intervensi Perencanaan atau intervensi adalah acuan tertulis berbagai intervensi keperawatan yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi, 2008). Setelah informasi dan data mengenai klien terkumpul, penjabaranmasalah-masalah klien tersebut melalui perencanaan
  • 35. 20 keperawatan dengan susunan sebagai berikut : a Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruktif Tujuan : Pasien dapat mempertahankan konsistensi/ pola defekasi umum Intervensi : 1) Kaji kebiasaan eliminasi umum 2) Pantau masukan serta haluaran dan berat badan 3) Berikan makanan sedikit dan sering dengan makanan rendah serat, mempertahankan kebutuhan protein dan karbohidrat. Rasional : 1) Dapat diperlukan sebagai dasar untuk evaluasi masa dating. 2) Dehidrasi, penurunan berat badan dan ketidak seimbangan elektrolit adalah komplikasi dari diare. Ketidakadekuatan masukan cairan dapat menimbulkan komplikasi. 3) Menurunkan irigasi system pencernaan. Penggunaan makanan rendah serat dapat menurunkan iritabilitas dan memberikan istrahat pada usus bila ada diare. 4) Mencegah dehidrasi, mengencerkan agen kemoterapiuntuk menurunkan efek samping.
  • 36. 21 b Nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi. Tujuan : Pasien dapat melaporkan penurunan/ penghilangan nyeri maksimal Intervensi : 1) Tentukan riwayat nyeri : misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan yang digunakan. 2) Berikan tindakan kenyamanan dasar (misal: reposisi, gosokan pungung), dan aktifitas hiburan. 3) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualiasi, bimbingan, imajinasi, dan sentuhan terapeutik. 4) Berikan analgesic sesuai indikasi. Rasional : 1) Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/ keefektifan intervensi 2) Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian. 3) Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan
  • 37. 22 meningkatkan kontrol nyeri. 4) Nyeri adalah komlikasi sering dari tumor, meskipun respon individual berbeda. Saat perubahan penyakit/ pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan. c Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan dehidrasi. Tujuan : Pasien dapat menunjukan keseimbangan cairan adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler cepat dan haluaran urine adekuat secara individual. Intervensi : 1) Pantau masukan dan haluaran cairan, masukan semua sumber haluaran (misalkan muntah, diare, lika basah), hitung keseimbangan 24 jam. 2) Timbang berat badan sesuai indikasi. 3) Pantau tanda vital, evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler. 4) Kaji turgor kulit kelembapan membrane mukosa 5) Berikan terapi anti emetic. 6) Berikan tranfusi sesuai indikasi. Rasional :
  • 38. 23 1) Keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan haluaran renal dan konsistensi urin menunjukan terjadinya dehidrasi dan perlunya peningkatan pengggantian cairan. 2) Pengukuran sensitive terhadap fluktuasi keseimbangancairan 3) Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi. 4) Indicator tidak langsung dari status hidrasi/ derajat kekurangan. 5) Penghilang mual/ muntah, menurunkan kehilangan gastric dan memungkinkan peningkatan masukan oral 6) Mungkin diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dan mencegah manifestasi anemia yang sering ada pada pasien tumor, misalnya takikardia, takipneu, pusing dan kelemahan. . d Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik Tujuan : Pasien dapat melaporkan perbaikan rasa berenergi. Intervensi : 1) Rencanakan perawatan untuk memunkinkan periode istirahat. 2) Beri tujuan aktivitas realistis dengan pasien. 3) Berikan O2 suplemen sesuai indikasi. 4) Dorong masukan nutrisi Rasional :
  • 39. 24 1) Periode istirahat sering diperlukan untuk memperbaiki/ menghematenergi. 2) Memberikan rasa control dan perasaan mampu menyelesaikan. 3) Adanya anemia/ hipoksemia menurunkan ketersediaan O2 untuk ambilan selular dan memperberat keletihan. 4) Masukan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi. e Ansietas berhubungan dengantindakan pembedahan yang akan dijalani dan diagnosa kanker dan ancaman kematian. Tujuan : Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut. Intervensi : 1) Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. 2) Pertahankan kontak sering dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien bila tepat. 3) Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang. 4) Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan dukungan untuk orang terdekat. Rasional : 1) Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis
  • 40. 25 serta kesalahan konsep tentang diagnosis. 2) Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak, berikan respek dan penerimaan individu, mengembangkan kepercayaan. 3) Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan kemampuan koping. 4) Memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik. 4. Implementasi Keperawatan Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada perawat untuk membuat klien dalam mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasifaktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2008). Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan. Pencegahan penyakit dan pemulihan (Nursalam, 2008). 5. Evaluasi Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
  • 41. 26 merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara bersinanmbungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali dalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassessment). (Asmadi,2018). Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP sebagai pola pikir. S : Perkembangan keadaan yang didasarkan pada apa yang dirasakan, dikeluhkan, dan dikemukakan klien. O : Perkembangan yang bias diamati dan diukur oleh perawat atau tim kesehatan lain. A : Penilaian dari kedua jenis data (baik subjektif mupun objektif) apakah berkembang kea rah perbaikan atau kemunduran. P : Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil analisis diatas yang berisi melanjutkan perencanaan sebelumnya apabila keadaan atau masalah belum teratasi.
  • 42. 27 BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Kasus 1. Pengkajian a. Pengumpulan data 1) Biodata a) Identitas klien Nama : Tn. R Umur : 40 tahun Jenis kelamin : Laki - laki Status perkawinan : Kawin Agama : Islam Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia Pekerjaan : wiraswasta Tanggal masuk : 26 Februari 2016 Tanggal pengkajian : 01 Maret 2016 No registrasi : - Diagnose medis : Tumor Rektum Alamat : Kab. Indramayu b) Identitas penanggung jawab : Nama : Ny. C Umur Jeniskelamin : : 65 Tahun Perempuan
  • 43. 28 Agama Pekerjaan : : Islam IRT Alamat : Kab.Indramayu Hubungandenganklien : Ibuklien 2) Riwayat kesehatan a) Riwayatkesehatansebelummasukrumahsakit Sebelumdibawahkerumahsakitkliensudah 2 minggumengeluhnyeripadadaerah anus.Klienmasukrumahsakitkarenasudahtidaktahandengan rasa sakit yang dialamiselamaini.Sebelumnyaklientidakpernahmasukrumahsakit karenanyeri yang dirasakanhanyadianggapbiasa. b) Riwayat kesehatan sekarang (1) Keluhan utama : Nyeri (2) Riwayat keluhan utama : Pada saat di lakukan pengkajian pada Tanggal 01Maret 2016, klienmengeluhnyerididaerah anus. Nyeridirasakansepertitertusuk-tusukbendatajam (jarum) yang menjalarhinggaseluruhdaerah anus danbokong, denganskalanyeri 5 (0-10) danekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata, mengkerutkandahi, keluhandirasakansemakinberatketikaklienhendakduduk,
  • 44. 29 baring dan BAB. Kemudiankeluhanberkurangketikaklienberjalan.Keluhan yang menyertaiyaitu BAB berdarahdisertaidenganlendir,susah untuk BAB. c) Riwayat kesehatan masa lalu. (1) Penyakit yang pernahdialamiyaituKlienmengatakantidakpernahdirawatdiru mahsakitkarenapenyakit/gangguankesehatan. (2) Klientidakmemilikiriwayatalergi. (3) Klienmengatakanmendapatkanimunisasisemasakecil, namunklientidakmengingatwaktupemberianimunisasitersebu t. (4) Klienmengatakanpernahmengkonsumsiobatbilasakit yang didapatkansendiridiwarung/ tokoobat. d) Riwayat kesehatan keluarga Menurut keluarga tidak ada anggota keluargayang pernah mengalami penyakit yang sama dengan klien yaitu tumor rektum. Menurut kelurga tidak ada anggota kelurga yang pernah menegalami penyakit menular dan turunan seperti : HT, Jantung, Stroke, Hepatitis B, TB Paru dan DM.
  • 45. 30 Adapunriwayatkesehatankeluargadapatdilihatpada genogram padaGambar 3. Keterangan : = laki-laki = tinggal serumah = perempuan X = meninggal ? = usia tidak diketahui = hubungan pernikahan = klien = garis keturunan 3) PemeriksaanFisik a) Keadaan umum : lemah Gambar 3. Genogram tigagenerasi X 655 xX ??x x 40 ?? 355 2 ??x 12 2182
  • 46. 31 Kesadaran : Compos mentis Tanda-tanda Vital : TD : 110/70 mmHg N : 70x/menit P : 20x/menit S : 36,2 °C BB : 45 kg, TB : 163 cm b) Sistempenapasan Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, Irama pernapasan teratur, suara napas vesikuler, frekuensi napas 20 x/ menit. c) Sistemkardiovaskuler Konjungtiva nampak merah muda,sklera berwarna putih, tidak terdapat JVP, bunyi jantung S1 dan S2 irama teratur, tidak terdapat pembesaran jantung, tidak ada bunyi napas tambahan, CRT kembali dalam 2 detik. d) Sistempencernaan Mulut bersih, gigi bersih, tidak ada stomatitis, gusi tidak radang, Nampak mual, lidah bersih, bibir tidak sianosis, bising usus 6x/ menit, warna mukosa merah muda, tidak nyeri tekan, abdomen lembut dan datar, tidak ada pembesaran hati dan limfa, nyeri tekan lepas pada abdomen kuadran kanan bawah, BAB 2-3x/ hari, konsistensi padat, warna feses kuning kehitam-hitaman.
  • 47. 32 e) Sistemperkemihan BAK 5-6 x/ hari, tidak nyeri tekan pada daerah pinggang, ginjal tidak teraba, tidak nyeri saat BAK, warna urine kuning. f) Sistemintegumen Warna kulit sawo matang, kulit halus, rambut tidak rontok, distribusi merata, rambut bersih, kuku pendek dan bersih, turgor kulit baik, suhu tubuh 36,2°C. g) Sistempancaindra (1) Mata Bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikteri,pupil isokor, reaksi pupil terhadap cahaya kontriksi +/ + ketika disinari dengan menggunakan penlight, fungsi penglihatan baik, tidakterjadi penurunan kesadaran sehingga klien kooperatif. (2) Telinga Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidakterjadiganggguanfungsi pendengaran, tidak ada nyeri tekan pada daerah mastoid. (3) Hidung Bentuk hidung simetris,tidak ada pernapasan cuping hidung dan tidak ada secret, fungsi penciumanbaik. (4) Kulit
  • 48. 33 Klien dapat merasakan rangsangan berupa rangsangan raba/sentuh dan bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan. (5) Lidah Fungsi lidah baik, dapatmerasakansemua rasa yang diberikan. h) Sistem musculoskeletal Tidakadanyeritekantidakadapembengkakkanpadakepala, bentukovale, rambuthitam, Nampak kusamdanberketombe. (1) Ekstremitas atas Tangan kiri terpasang infus RL 28 tetes/menit, terdapat keterbatasan gerak pada tangan kiri, refleks biseps (+), triseps (+), brachoekardiaks (+), kekuatan otot 5/5 (2) Ekstermitas bawah Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, koordinasi gerak baik, refleks patella (+), refleks tendon achiles (+),kekuatan otot 5/5. i) Sistemendokrin Tidak terdapat pembesaran dan nyeri tekan pada kelenjar thyroid dan parathyroid. j) Sistemreproduksi Tidakdilakukanpengkajian. k) Sistemimun
  • 49. 34 Tidak alergi terhadap obat-obatan maupun makanan. l) Sistempersyarafan (1) Fungsi serebral a) Status mental Klien dapat berorientasi terhadaporang, tempat dan waktu.Kliendapatberbahasa denganjelas. b) Kesadaran : Composmentis (Glasgow ComaScale : 15). Eyes dapat membuka mata dengan spontan (4).Motorik dapat berespon terhadap perintah dengan baik (6).Verbal dapat berkomunikasi dengan baik (5). c) Bicara Klienberbicara jelas (reseditif).Kliendapat mengikuti ucapan yang diperintahkan (reseptive). (2) Fungsi cranial a) N.I. (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau kopi dan minyak kayu putih. b) N.II. (Optikus) : Visus 6/6, klien dapat membaca papan nama perawat. c) N.III (Okulamotorius) : Pupil ishokor (refleks pupil saat kena cahaya mengecil).
  • 50. 35 d) N. IV (Troclearis) : Mata dapat digerakkan ke atas dan ke bawah dengan mengikuti obyek. e) N.V. (Trigemenus) a. Sensorik: Klien dapat merasakan sentuhan kertas pada pipi sambil mata klien tertutup. b. Motorik :Klien dapat mengatupkan rahang dan mengunyah dengan baik f) N. VI (Abdusen) : Mata dapat digerakkan ke lateral kiri dan kanan dengan mengikuti objek. g) N.VII (Fasialis) a. Sensorik: Fungsi pengecapan baik, dapat membedakan rasa manis, asam dan asin. b. Motorik : Klien dapat mengangkat alis secara bersamaan h) N.VIII (Akustik): Klien dapat mendengar gesekan tangan perawat dengan jarak 10 cm i) N.IX. (Glosa pherengeal) : Refleks muntah baik j) N.X. (vagus) : Refleks menelan dan muntah baik. k) N.XI. (Asesorys) : Dapat mengangkat kedua bahu dan menggerakkan leher kesemua arah l) N.XII. (Hipoglosus) : Gerakan lidah baik simetris kiri dan kanan.
  • 51. 36 4) Aktivitas sehari–hari Kebutuhansehari – hari Tn. R dapatdilihatpadaTabel 2. Tabel 2. Pola Aktivitas Sehari – hari Tn. R No Aktivitas Sebelum sakit Selama sakit 1. Nutrisi a) Makan Jenis Frekuensi Porsi Keluhan b) Minum Aktivitas Nasi, sayur, lauk pauk 3x/hari Di habiskan Tidak ada keluhan Air putih Sebelumsakit Bubur, lauk, 3x/hari Hanya ½ porsi Nafsumakan menurun. Air putih, Selamasakit Jenis Frekuensi Keluhan 6-8 gelas/hari Tidak ada keluhan T.IVFD RL 20 Tpm 2. Eliminasi a) BAB Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan b) BAK Frekuensi Warna urin Bau Keluhan 2-3x/hari Padat lunak Kuning Bau khas feses Tidak ada keluhan 6 - 7x/hari Kuning jernih Amoniak Tidak ada keluhan 1x/5 hari Lendircampurdarah Lendircampurdarah Bau khas feces Nyeri Tidak menentu Warna orange Amoniak BAK melalui kateter 3. Personal hygiene a) Mandi b) Cuci rambut c) Gosok gigi d) Potong kuku 2 kali/hari 3 kali/minggu 2 kali/hari 1 kali/minggu Klienbelumpernahma ndi, cucirambut, dangosokgigi. 4. Pola istrahat tidur a) Tidur siang b) Tidur malam Keluhan 14.00 - 15.30 22.00 - 05.30 Tidak ada keluhan Tidak menentudanseringter ganggukarenakondisi nya. 5. Aktivitas/ mobilitas fisik klien selalu melakukanaktifitasdirumah sebagaikepalarumahtangga . Klien hanya terbaring di tempat tidur dan aktifitasdibantu orang lain . Sumber :HasilPengkajianKebutuhan Tn. R padaTanggal 01- 03 Maret 2016
  • 52. 37 5) Data penunjang Data hasilpemeriksaanlaboratoriumyang menjadipenunjangpada Tn. R dapatdilihatpadaTabel 3. Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tn. R Tanggal 01 Maret 2016 No JenisPemeriksaan Hasil NilaiRujukan Satuan 1. DarahLengkap a) Hb b) Hematocrit c) Leukosit d) Eritrosit e) Trombosit f) IndeksEritrosit g) MCV h) MCH i) MCHC 8,5 28 9.800 3,95 595.000 71,4 21,5 30,1 13,5 – 17,5 40 – 52 4.400 – 11.300 4,5 – 6,5 150.000 – 450.000 80 – 100 26 – 34 32 – 36 g/dl % / mm3 Juta / UL / mm3 Fl Pg % 2. 3. 4. 5. 6 Hematologi PT-INR MasaProtrombin Kimia Klinik a)Kreatinin b)AST (SGOT) Pemeriksaan Spirometer 10 0,89 20,7 0,54 8 Prediksi 9,4 – 13,4 0,84 – 1,16 13,4 – 33,4 L : 0,7 – 1,2 < 37 TanpaBronkodilat or Detik Detik Mg/dl u/l 37<° C DenganBronko dilator Angka % Angka % a) SVC b)FVC c) FEV1/FVC d)FEV1PFR 3,77 3,29 615 3,09 3,01 500 81 91 81 Sumber : Data hasillaboratorium Tn. R padaTanggal01Maret 2016 6) Pengobatan (1) IVFD RL 20 Tpm (2) Ceftriaxone 1000 mg/ 24 jam/ IV (3) Ketorolac 30 mg/ 12jam/ IV
  • 53. 38 b. Klasifikasi Data 1) Data subjektif a) Klienmengatakannyerididaerah anus b) Klienmengatakannyerisepertitertusuk-tusukbendatajam c) Klienmengatakannafsumakanmenurun d) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi, keramas, sikatgigi, danpotong kuku. 2) Data objektif a. Ekspresiwajahketikanyeriyaitumenutupmata, mengerutkan dahi b. Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah. c. Skalanyeri 5 (0-10) d. Porsimakantidakdihabiskan ½ porsi e. Kulittampakkotordanberminyak f. Gigi tampakkuning g. Kuku kotordanpanjang h. Nafsumakanmenurun i. TTV : Tekanandarah = 110/70 mmHg Nadi = 80x/menit Suhu = 36, 2⁰C Pernapasan = 20x/menit BMI = BB/ (TB)2 = 45 (163)2 = 45/266 = 16,9 kg/m2
  • 54. 39 c. Analisa Data Tabel 4. Analisa Data N o Symptom Etiologi Problem 1 . Ds : 1) Klienmengatakannyerididaerah anus 2) Klienmengatakannyerinyasepert itertusuk-tusukbendatajam Do : 1) Ekspresiwajahketikanyeriyaitu menutupmata, mengkerutkandahi. 2) Nyeritekandidaerah abdomenbagianbawah 3) Skalanyeri 5 (0-10) Factor predisposisi Adanyaketidakseimba nganesterogen Sel – selaktifmembelah Menyebabkan hyperplasia padarektal Penekananpadausus Kesulitansaat BAB Konstipasi Nyeriakut Menekan area sekitar tumor danmerangsangselsar afsekitar, mengeluarkan mediator kimia (bradikinin, rotinin, prostaglandin, histamin) Diantarkankehipotala mus Diteruskankekortekss erebri Nyeridipersepsikan 2 . Ds : 1) Klienmengatakannafsu makanmenurun Do : 1) Porsimakandihabiskan ½ 2) Nafsumakanmenurun Pertumbuhan liar selganas Menyebabkanobstruk sikolon Konstipasi Ketidakseimbangannutrisikura ngdarikebutuhantubuh
  • 55. 40 P r i o ritasmasalah : 1) Nyeriakut 2) Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuh 3) Defisitperawatandiri. 2. Diagnosa Keperawatan a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang menekan jaringansekitar, ditandai dengan : Ds : 1) Klienmengatakannyerididaerah anus 2) Klienmengatakannyerinyasepertitertusukbendatajam 3) BMI = BB/(TB)2 =45/(163)2 = 52/266 = 16,9 kg/m2 Distensi abdomen Merangsanglambung Refleksmualdanmunt ahsertaanoreksia Ketidakseimbangann utrisi N o Symptom Etiologi Problem 3 . Ds : 1) Klienmengatakanselamadiruma hsakitbelumpernahmandi, keramas, sikatgigidanpotong kuku Do : 1) Kulittampakkotordanberminyak 2) Gigi tampakkuning 3) Kuku kotordanpanjang. Menyebabkanobstruk siklien konstipasi merangsanglambung Refleksmualdanmunt ahsertaanoreksia Asupannutrisitidakad ekuat Kelemahandanbedrest Defisitperawatandiri Defisitperawatandiri LanjutanTabel 4.
  • 56. 41 Do : 1) Ekspresiwajahklienketikanyeriyaitumenutupmatadanmengkerutka ndahi 2) Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah 3) Skalanyeri 5 (0-10) b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandenga nanoreksia, mualdanmuntah, ditandai dengan : Ds : 1) Klienmengatakannafsumakanmenurun. Do : 1) Porsimakandihabiskan ½ 2) Nafsumakanmenurun 3) BMI = BB/ (TB)2 = 45/ (163)2 = 45/266 = 16,9kg/m2 c. Defisitperawatandiriberhubungandengankelemahandanberderst total oleh proses penyakit, ditandai dengan : Ds : 1) Klienmengatakanselamadirumahsakitbelumpernahmandi, keramas, sikatgigidanpotong kuku. Do : 1) Rambut Nampak kusam 2) Kulittampakkotor 3) Gigi tampakkuning 4) Kuku kotordanpanjang.
  • 57. 42
  • 58. 42 3. Rencana Asuhan Keperawatan Nama : Tn. R Tanggal masuk : 26 – 02 - 2016 Umur : 40Tahun Tanggal pengkajian : 01 – 03 - 2016 Jenis kelamin : Laki-laki No. Register : Alamat :Kab. Indramayu Diagnosa :Pre op Tumor Rektum Tabel 5. Rencana Asuhan Keperawatan No. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional 1. Nyeriakutberhubungan Penekananmassatumor yangditandaidengan : DS : a. Klienmengatakannyerididaerah anus b. Klienmengatakan nyerinyasepertitertusukbendatajam DO : a. TTV : TD : 110/70 mmHg N : 80x/ menit R : 20x/ menit Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari nyeri dapat berkurang, dengan kriteria : a. Klien tampak tenang b. Skala nyeri 3 (0-10) c. Ekspresi wajah tenang d. Tidak ada nyeri tekan 1. Catat lokasi dan intensitas nyeri. 2. Observasi tanda-tanda vital dan tingkat nyeri. 3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi pada klien. 4. Lanjutkan program dalam pemberian obat analgetik. 1. Membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefekti-fan intervensi. 2. Untuk mengetahui tindakan perkembangan klien dan menentukan intervensi selanjutnya. 3. Dapat mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri. 4. Obat analgetik dapat mengurangi rasa nyeri.
  • 59. 43 Lanjutan Tabel 5. N o. Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional S : 36,20 C b. Ekspresiwajahkliensaatnyeriyaitumenu tupmatadanmengkerutkandahi c. Nyeritekandidaerah abdomen bagianbawah d. Skalanyeri 5 (0-10) 2 . Ketidakseimbangannutrisikurrangdarikebut uhantubuhbrhubungandengananoreksia, mualdanmunta, ditandaidengan : DS : Klienmengatakan nafsumakanmenurun. DO : a. Porsimakandihabiskan ½ b. Nafsumakanmenurun c. BMI = BB/ (TB)2 = 45/ (163)2 = 45/ 266 = 16,9kg/m2 Setelahdiberikantindaka nkeperawatanselama 3 harikliendapatmenunjuk kanpolaeliminasi normal, dengankriteria : a. Nafsumakanmeningk at. b.Adanyapeningkatanb eratbadansesuaidenga n tujuan 1. Kaji tingkatkebutuhannutrisikl ien 2. Anjurkankepadakeluarga untukmemberikanmakan an yang cukupgizi, protein dan vitamin. 3. Kolaborasidenganpetuga sgizidalampemberiannutr isi. 1. Mengetahuikebutuhannutrisikliensehing ggadapatmenentukanintervensiselanjutny a. 2. Untukmencukupikebutuhannutrisiklien. 3. Untukmembantudanmempermudahdala mmencukupikebutuhannutrisiklien.. 3 . Defisit perawatandiriberhubungandengankelemaha ndanbedrest total oleh proses penyakit, ditandai dengan: Setelah diberi tindakan keperawatan selama 3 hari nutrisi klien dapat terpenuhi, dengan kriteria hasil : 1. Kajikemampuandalamm emenuhi ADL. 2. Identifikasikebutuhankli ensesuaiindikasi. 1. Untukmenentukanintervensi yang tepat 2. Menurunkankelelahan, Meningkatkanpersiapan dalamperawatandiri.
  • 60. 44 Lanjutan Tabel 5. No . Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional DS : Klienmengatakan, selamadirumahsakitbelumpernahmandi,ker amas, sikatgigidanpotong kuku DO : a. Rambut Nampak kusam. b. Kulittampakkotor c. Gigi tampakkuning d. Kuku kotordanpanjang. a. Klien nampak bersih. b. Ekspre si wajah ceria 3. Libatkankeluargadalampemenu han ADL yang tidakdapatdilakukanklien. 3. Melibatkankeluargadalamperawatandiri klien.
  • 61. 45 4. ImplementasidanEvaluasi Tabel 6. Implementasi dan Evaluasi No. Dx Hari / Tanggal Jam Implementasi Hari / Tanggal Jam Evaluasi 1. Selasa, 01Maret20 16 09.00 09.15 09.25 09.35 1) Memantaukarakteristikdanintensitasnyeri. Hasil : TD : 110/70mmHg N : 84 x / menit P : 20 x/menit S : 36,70 C 2) Mengobservasi skala nyeri dengan cara melihat ekspresi wajah klien dan respon klien terhadap nyeri. Hasil : Skala nyeri 5 (0-10) 3) Mengajarkan teknik distraksidanrelaksasipadaklien Hasil : Klien paham dengan cara yang diajarkan perawat. 4) Melanjutkan program dalam pemberian obat analgetik Hasil : Ceftriaxone 1000mg / IV Ketorolac 30 mg / IV Selasa, 01 Maret2016 09.00 S : O : A : P : Klienmengatakanmasihnyerididaerah anus a) Skala nyeri 5 (0-10) b)N : 84 x/menit c) Klientampakmenutupmatadanmeng kerutkandahi Tujuanbelumtercapai Lanjutkan intervensi 1,2,3dan 4
  • 62. 46 Lanjutan Tabel 6. No. Dx Hari / Tanggal Jam Implementasi Hari / Tanggal Jam Evaluasi 2. Selasa, 01Maret20 16 10.00 10.15 10.35 1) Mengkajitingkatkebutuhannutrisiklien Hasil : Porsimakandihabiskan ½ 2) Anjurkankepadakeluargauntukmemberikanm akanan yang cukupgizi, sedikittapisering Hasil : Keluargakooperatif. 3) Kolaborasidenganpetugasgizidalampemberia nnutrisi Hasil : Diet TKTP Selasa, 01 Maret201 6 13.10 S : O : A : P: a) Nafsumakanklienmenurun b) Porsimakandihabiskan ½ Klientampakdiberikanmakanansedikit tapisering. Tujuanbelumtercapai Lanjutkanintervensi 1, 2 dan3 3. Selasa, 01 Maret2016 10.45 1) Mengkajikemampuandalampemenuhan ADL Hasil : Klienmengikutiinstruksiperawat 2) Menghindarimembantu ADL klien yang masihdapatdilakukansendiri. Hasil : Klienmengertitentanganjuranperawat. 3) Melibatkankeluargadalampemenuhan ADL yang tidakdapatdilakukanklien Hasil : Keluargamengerti. Selasa, 01 Maret201 6 10.45 S : O : A : P : Keluargaklienmengatakankliensudahb isamelakukan ADL secaramandiri. Klien Nampak bersihdanrapi Tujuantercapai Pertahankanintervensi.
  • 63. 47
  • 64. 47 5. CatatanPerkembangan Tabel 7. Catatan Perkembangan No No Dx Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan 1. I Rabu, 02Maret 2016 08.00 08.10 08.20 08.30 08.35 13.00 S : O : A : P : I : E : Klien mengatakan masih merasa nyeri padadaerah anus a)Ekspresi wajah klien masih tampakmenutupmatadanmengkerutkandah i. b)Skala nyeri 5 (0-10). a) Tujuan belum tercapai. b)Pertahankan intervensi 1,2,3 dan 4 1)Mengkajiskalanyeri Hasil : Skalanyeri 5 (0-10) 2)Mengaturposisinyamanklien Hasil :Kliennyamandenganposisi semi fowler. 3)Mengajarkanteknikditraksidanrelaksasi Hasil :Klienpahamdengancara yang diajarkanperawat. 4)Melanjutkan program pemberianAnalgetik. Hasil : Ketorolac 1 Ampul / IV, Ceftriaxon 1000mg/ IV Masalahbelumteratasi 2 II Rabu, 02Maret 2016 08.10 08.15 08.20 08.30 13.00 S : O : A : P : I : E : Klienmengatakannafsumakannyamenurun Tampakporsimakandihabiskan ½ Tujuanbelumtercapai Pertahankanintervensi 1, 2, 3, dan 4 1) Mengkajitingkatkebutuhannutrisiklien Hasil : Porsimakandihabiskan½ 2) Menganjurkankepadakeluargauntukme mberikanmakanansedikittapisering Hasil : Keluargakooperatifdenganmemberikan makanansedikittapisering 3) Mengkolaborasidenganpetugasgizidala mpemberiannutrisi. Hasil : Diet TKTP. Masalahbelumteratasi
  • 65. 48 Lanjutan Tabel 7. No No Dx Hari/Tgl. Jam Catatan Perkembangan 3. III Rabu, 02Maret 2016 08.10 S : O : A : P : Keluargaklienmengatakankliensudahbisaber aktifitasuntukmemenuhi ADL secaramandiri Klientampakbersihdanrapi Tujuantercapai Pertahankanintervensi B. Pembahasan Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah inidan hasil studi kasus yang penulis lakukan dari Tanggal 26 Februari - 01Maret 2016, maka pada bab ini dibahas tentang perbandingan antara teoritis dan fakta yang ada, yang diperoleh penulis sebagai hasil pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. R dengan Pre Op Tumor Rektumdi Ruang BedahOrthopediGedungKemuning Lantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Untuk memudahkan dalam memahami kesenjangan yang ada maka penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. 1. Pengkajian Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Tekhnik pengumpulan data
  • 66. 49 yang digunakan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kokumentasi dan studi kepustakaan. Menurut teori data – data yang muncul pada klien dengan gangguan sistem pencernaan:tumor rektumyaitu nyeri pada daerah anus, anoreksia, mual, muntah, konstipasi. Selain itu badan terasa lemah. Sedangkan pada pelaksanaan studi kasus ditemukan antara lain: yaitu nyeri tekan pada abdomen bagianbawah, mual dan cemas dengan rencana pembedahan. Dari data-data tersebut diatas ada sebagian data yang didapatkan pada kasus tetapi di dapatkan dalam teori. Adanya kesenjangan ini dapat disebabkan karena : a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan respon bio, psiko, sosial dan spiritual terhadap suatu penyakit berbeda- beda. b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus. c. Kemungkinan data tersebut belum muncul atau sudah terlewati karena penulis melakukan asuhan keperawatan hanya tiga hari sementara penyakit tumor rektumadalah penyakit kronis. 2. Diagnosa Keperawatan Pada tinjauan teoritis, masalah keperawatan yang ditemukan pada klien gangguan sistem pencernaan; tumor rektum adalah sebagai berikut:
  • 67. 50 a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang menekandaerahsekitar b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandeng ananoreksia, mualdanmuntah. c. Deficit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses penyakit. d. Konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif e. Resikokurangnya volume cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi f. Keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolik. g. Ansietasberhubungandengantindakanpembedahan yang akandijalanidandiagnosa tumor danancamankematian. Diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam studi kasus sebagai hasil analisa dan penetapan masalah keperawatan ditemukan3diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut : a. Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor yang menekanjaringansekitar. b. Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubunganden gananoreksi, mualdanmuntah. c. Defisit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses penyakit. Dengan demikian tidak semua diagnosa keperawatan yang ada dalam teori ditemukan dalam kasus yaitu : resikokurangnya volume
  • 68. 51 cairantubuhberhubungandenganmuntahdandehidrasi, konstipasiberhubungandenganlesiobstruktif, keletihanberhubungandenganpenurunanproduksienergimetabolikdanansiet asberhubungandengantindakanpembedahan yang akandijalanidandiagnosa tumor sertaancamankematian. Demikian juga sebaliknya dengan diagnosa yang muncul dalam kasus, tetapi tidak ada dalam teori yaitu : Nyeriakutberhubungandenganpenekananmassa tumor, ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengana noreksi, mualdanmuntahdan deficit perawatandiriberhubungandengankelemahandanbedrest total oleh proses penyakit. Kesenjangan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a. Manusia merupakan makhluk yang unik dimana dalam memberikan respon bio psiko, sosial dan spiritual berbeda. b. Kemungkinan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien bagus sehingga data yang ada dalam teori tidak muncul dalam kasus. c. Asuhan keperawatan dilakukan hanya 3 hari, sehingga kemungkinan diagnosa keperawatan yang ada dalam teori belum muncul dalam kasus dan diagnosa yang muncul dalam kasus tetapi tidak ada dalam teori dapat terjadi karena adanya kegagalan dari perawatan atau pengobatan.
  • 69. 52 d. Kemungkinan ada tindakan medis sebelumnya sehingga diagnosa yang ada dalam kasus tidak ada pada teori. 3. Perencanaan Pada tahap ini penulis bersama klien dan keluarga menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai masalah yang muncul. Perencanaan ini disesuaikan dengan privasi klien, situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada dalam ruangan. Dalam menyusun perencanaan, hal-hal yang mendukung adalah : a. Adanya kerja sama yang baik dengan perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam perencanaan tindakan keperawatan b. Dukungan dan bimbingan dari perawat ruangan yang dapat memperlancar dan menyusun perencanaan. Tidak semua intervensi yang ada dalam teori terdapat dalam kasus. Kesenjangan ini terjadi karena tidak semua diagnosa keperawatan yang ada dalam teori muncul dalam kasus. Tetapi untuk diagnosa keperawatan yang ada dalam teori dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada perbedaan karena perencanaan pada dasarnya penulis berpatokan pada tinjauan teoritis, sedangkan diagnosa yang muncul pada kasus tidak ada pada teori, penulis bersama klien dan keluarga membuat intervensi berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. 4. Implementasi
  • 70. 53 Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang merupakan suatu pendukung berjalannya tahap pelaksanaan adalah kerja sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam setiap tindakan. Selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari perawat pembimbing. Menurut teori, pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana yang meliputi tindakan keperawatan yang telah direncanakan, melaksanakan anjuran dokter dan menjalankan ketentuan-ketentuan Rumah Sakit dengan harapan dapat mengatasi masalah yang dihadapi klien. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena semua perencanaan dalam kasus yang disusun berdasarkan dalam teori telah dilaksanakan dengan baik. 5. Evaluasi Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan. Setelah mengimplementasi asuhan keperawatan yang telah direncanakan selama 3 hari, yang dimulai Tanggal 26 Februari - 01Maret2016, maka seluruh tujuan yang telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai. Adapun masalah yang teratasi adalah defisitperawatandiri. Sedangkan masalah yang belum teratasi
  • 71. 54 adalahketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhdannyeri. Hal ini dapat disebabkan karena asuhan keperawatan yang diberikan terlalu singkat yaitu hanya 3 hari, namun meskipun demikian kondisi klien sudah menunjukan kemajuan meskipun belum maksimal dan perawatan serta pengobatan klien tetap dilanjutkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam mengimplemetasikan semua perencanaan yang telah disusun akan berpengaruh besar terhadap kesembuhan klien. Berdasarkan teori yang ada, evaluasi merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan tindakan keperawatan serta tujuan yang telah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor apa yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa data, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
  • 72. 55 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan yang dilaksanakan di Ruang BedahOrthopediGedungKemuningLantai II Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung pada Klien Tuan R Usia 40 Tahundengan Pre Op Tumor Rektumdari Tanggal 26 Februari – 01Maret 2016dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil kesimpulan : 1. Tahap awal proses keperawatan adalah pengkajian yang meliputi pengumpulan data, klasifikasi data dan analisa data yang kemudian dirumuskan menjadi diagnosa keperawatan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. 2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang ada dalam teori muncul pada kasus, begitupun sebaliknya. Dimana diagnosa keperawatan yang ada dalam teori tidak ada dalam kasus pada dasarnya penulis berpatokan pada teoritis sedangkan diagnosa yang muncul pada kasus dan tidak ada dalam teori penulis berpatokan pada data yang didapatkan saat pengkajian langsung terhadap klien. 3. Tidak semua intervensi sesuai masalah yang ada dalam teori terdapat dalam kasus. Tetapi untuk intervensi pada diagnosa yang ada pada teori
  • 73. 56 dan muncul pada kasus pada prinsipnya tidak ada perbedaan karena perencanaan pada dasarnya penulis berpatokan pada tinjauan teoritis. Walaupun ada beberapa intervensi yamg ada dalam kasus dan tidak ada dalam teori namun cukup beralasan untuk diberikan kepada pasien dalam mengatasi masalahnya. 4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam setiap tindakan, selain itu adanya dukungan serta bimbingan dari perawat pembimbing. 5. Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan. 6. pendokumentasian : a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada kliendengan GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. b. Dapat membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. c. Dapat membuat rencana asuhan keperawatan pada klien denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada kliendengan
  • 74. 57 GanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. e. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. f. Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien denganGanggguanSistemPencernaan : Pre Op Tumor Rektum. B. Rekomendasi Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan penulis menyadari bahwa sangatlah penting dilkukan usaha – usaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan beberapa pemikiran sebagai berikut: 1. Bagi Rumah Sakit Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang komperhensif yaitu bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien dengan menambah peralatan dan fasilitas yang memadai untuk menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan.Selain itu juga perlu tambahan tenaga perawat terampil yang dapat membimbing para mahasiswa yang akan melakukan praktek keperawatan diRumah Sakit. Perawat agar selalu menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan meningkatkan frekwensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat pada status kesehatan klien. Juga diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan tim kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan klien.
  • 75. 58 2. Bagi Istitusi Pendidikan Institusi dan penyelenggara diharapkan menyediakan buku- buku referensi yang memadai, yang menyangkut hal-hal terbaru tentang penatalaksanaan perawatan klien dengan gangguan sistem pencernaan khususnya penyakit tumor rektum, serta menyediakan waktu yang cukup untuk pelaksanaan praktek keperawatan di Rumah Sakit dan studi kasus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang. 3. Bagi Profesi Penulis berharap dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan profesi keperawatan khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan tumor rektum. 4. Bagi Penulis Semoga karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi bacaan dan acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan khususnya penyakit tumor rektum. Penulis jangan pernah puas dengan apa yang telah dicapai dalam pelaksanaan asuhan keperawatan tetapi perlu belajar lebih giat lagi agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk pelaksanaan asuhan keperawatan dimasa yang akan datang. .
  • 76. DAFTAR PUSTAKA Al-Nafussi, A.I. (2013). Practical approach and pattern analysis.EMS : Jakarta. Asmadi.(2008). Konsepdasarkeperawatan. EGC : Jakarta. Azis, F. (2006).Bukuacuannasionalonkologiginekologi.Jakarta :YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo. Depkes, RI.(2009). Prosedur keperawatan dasar. Depkes : Jakarta. Handerson.(2007). Konsepdasarkeperawatan.EGC : Jakarta Lindseth.(2005). Kumpulan kuliahilmubedah. PT. BinaRupaAksara: Jakarta. Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran, Edisi 3. Penerbit Media Aeskulapius, FKUI : Jakarta. Nursalam. (2008). Proses dan dokumentasi keperawatan. Salemba Medika :Jakarta. Davey, P. (2009). Pencegahan tumor sedinimungkin.EMS : Jakarta. Pratama, Y. (2011). Keperawatandasarmanusia.FakultasKedokteranUniversitasDiponegoro : Semarang. Ray, A. (2005). Pencegahankanker, perandiet (Serial on line) : 42.,15-24. Rekam Medik Bulan September – Desember tahun 2016 Ruang Bedah Ortopedi GedungKemuning Lantai II RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat. Sander.(2012). Deteksi dini dan penatalaksanaan kanker usus besar : Medan.
  • 77. Schwartz et al. (2000). Central obesity andatherogenic dyslipidemia inmetabolic syndrome areassociated with increased risk forcolorectal adenomain a Chinesepopulation. Journal of Licensee: BioMed Central Ltd. Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2002).Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth, Ed.8. EGC : Jakarta. Sylvia, A Price&Lorraine, M Wilson. (2012). Patofisiologi : Konsep klinis proses – proses penyakit, ed. 6. EGC : Jakarta Taylor. (2005). Rectum: anatomy, etiology, and technique : Journal of Pediatric Surgery. (2006) ; 41 : 463-472. WHO.(2012). Epidemologikanker di dunia.http://www.kalbe.co.id/?mn=news&tipe=detail=2007. (Diakses pada tanggal 03/04/2016).
  • 78. Manajemen nyeri APA ITU nyeri ? Nyeri adalah :  Suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat  Perasaan tidak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat di bagi dengan orang lain Tujuan : 1. Mengurangi rasa nyeri 2. Merelaksasikan ketegangan otot 3. Mengalihkan perhatian agar nyeri tidak terasa atau hilang 4. Menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan nyeri tidak dipersepsikan 5. Mengurangi kecemasan CARA SEDERHANA MENGATASI NYERI 1. Distraksi Penglihatan hal – hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang sedang dirasakan Contoh : Membayangkan hal – hal yang indah atau lucu Membaca buku cerita yang di sukai Mendengarkan music, radio, dan lain-lain
  • 79. 2. Relaksasi Teknik napas dalam melalui hidung kemudian mengeluarkannya secara perlahan- lahan melalui mulut dengan gerakan lambat dan teratur. Beberapa hal yang penting dalam relaksasi: Posisi yang tepat Pikiran 3. Stimulasidan Pijatan Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi , sensasi tidak nyeri, menurunkan transmisi nyeri, menggosok, punggung, kulit , dan bahu. 4. Kompresi es dan air hangat Manajemen nyeri OLEH : ENONG LERIA NIM 12.12 956 AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 2016
  • 80. SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMENNYERI Sasaran :Tn. R Jam : 10.00 WIB Waktu : 15menit Tanggal :17Februari 2016 Tempat : R. BedahOrtopediGedungKemuningLantai IIRSUP HasanSadikin Bandung A. TujuanUmum Setelahdiberikanpenyuluhan 15menit, diharapkankeluarga mampumemahamidanmengertitentangManajemenNyeri B. TujuanKhusus Setelahmengikutipenyuluhanselama 15 menittentangManajemenNyeri, diharapkankeluargadapat: 1. MenjelaskantentangManajemenNyeri 2. MenyebutkantujuanManajemenNyeri 3. Menyebutkancarateknikdistraksi 4. Menjelaskancarateknikrelaksasi C. MateriPenyuluhan (Terlampir) 1. PengertianManajemenNyeri 2. TujuanManajemenNyeri 3. TeknikDistraksi 4. TeknikRelaksasi D. MetodePenyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab E. Media Leaflet F. KegiatanPenyuluhan
  • 81. No TahapKegiatan Waktu KegiatanPenyuluhan Sasaran 1. Pembukaan 3menit a. Mengucapkansalam b. Memperkenalkandiri c. Menyampaikantentangtujuanpokokmateri d. Meyampakaikanpokokpembahasan e. Kontrakwaktu Menjawabsalam Mendengarkandanme Bertanyamengenaipe yang kurangjelas 2. Pelaksanaan 7 menit a. PenyampaianMateri b. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri c. MenjelaskantujuanManajemenNyeri d. Menjelaskancarateknikdistraksi e. Menjelaskancarateknikrelaksasi f. Tanya Jawab g. Memberikankesempatan padakeluargauntukbertanya Mendengarkandanme Bertanyamengenaiha belumjelasdandimeng 3. Penutup 5menit a. Melakukanevaluasi b. Menyampaikankesimpulanmateri c. Mengakhiripertemuandanmenjawabsalam Sasarandapatmenjaw yang diajukan Mendengar Memperhatikan Menjawabsalam G. Evaluasi Diharapkankeluargamampu : 1. MenjelaskantentangpengertianManajemenNyeri 2. MenjelaskantentangtujuanManajemenNyeri 3. Menjelaskan carateknikdistraksi 4. Menjelaskantentangcararelaksasi Mengetahui, CI INSTITUSI
  • 82. AlmawinSusen, S.Kep., Ns., M.kes NIP. 19830123 200903 1 003
  • 83. MATERI : MANAJEMEN NYERI A. PENGERTIAN NyeriadalahSuatu rasa yangtidaknyaman, baikringanmaupunberat.NyerijugamerupakanPerasaantidaknyamandansensasi yang sangat individual yang tidakdapat di bagidengan orang lain. B. TUJUAN 1. Mengurangi rasa nyeri 2. Merelaksasikan ketegangan otot 3. Mengalihkan perhatian agar nyeri tidak terasa atau hilang 4. Menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan nyeri tidak dipersepsikan 5. Mengurangi kecemasan C. CARA SEDERHANA MENGATASI NYERI 1. TeknikDistraksi Penglihatanhal – hal lain sehinggalupaterhadapnyeri yang sedangdirasakan. Contoh :  Membayangkanhal – hal yang indahataulucu  Membacabukucerita yang di sukai  Mendengarkan music, radio, dan lain-lain 2. TeknikRelaksasi Tekniknapasdalammelaluihidungkemudianmengeluarkannyasecaraperlahan- lahanmelaluimulutdengangerakanlambatdanteratur. Beberapahal yang pentingdalamrelaksasi:  Posisi yang tepat  Pikiran 3. StimulasidanPijatan Pasienjauhlebihnyamankarenaototrelaksasi, sensasitidaknyeri, menurunkantransmisinyeri, menggosok, punggung, kulit, danbahu. 4. Kompresiesdan air hangat.