SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karunian-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar sebagai
bahan panduan dan pegangan bagi mahasiswa AKBID YKN Kelas Kerja sama BauBau
Kab. Muna Tingkat I. Isi makalah ini sesuai dengan kurikulum materi pembelajaran
Pendidikan Pancasila yang ada pada sekarang ini.
Kritik dan saran selalu yang sifatnya melengkapi penulisan makalah ini, kami
sangat mengharapkan dari semua pihak khususnya yang berkompeten pada bidangnya
menuju kesempurnaan isi / materinya.
Demikian kami sampaikan semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Raha,5 desember 2012

Penyusun

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubabahan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dalam
praktekpenyelenggaraan Negara menunjukan kurang dipahaminya rumusan itu
merupakan sikap bangsa dan Negara untuk memprioritaskan peyelenggaraan
pendidikan sebagai upaya mencerdaskan khidupan bangsa dan memajukan kebudayan
nasional untukitu dirumuskan ketentuan dalam Undang - Undang Dasar Negara 1945
yang mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar dan kewajiban warga
Negara mengikuti pendidikan dasar tersebut serta Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang kurangnya 20% APBN dan APBD.
B. TUJUAN
1.Untuk mengetahui pendidikan dan kebudayaan
2.untuk mengetahui perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial
3.untuk mengetahui bendera,bahasa,lambang Negara,serta lagu kebangsaan
4.untuk mengetahui perubahan UUD 1945
5.untuk mengetahui aturan perwakilan
6.untuk mengetahui aturan tambahan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan dan kebudayaan
Perubahan ketentuan pasal 31 ayat 1 terletak pada pergantian kata
tiap-tiap menjadi setiap dan kata pengajaran menjadi kata
pendidikan.Perubahan dari kata tiap-tiap menjadi setiap merupakan
penyesuain terhadap perkembangan bahasa Indonesia.adapun perubahan
kata pengajaran menjadi pendidikan dimaksudkan untuk memperluas hak
warga Negara karena pengertian pengajaran lebih sempit dibandingkan
dengan pengertian pendidikan.
Pasal 31 :
1. Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran
2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional yang diatur dengan UUD.Pendidikan dasar menjadi
wajib dan akan ada sangsi bagi siapapun yang tidak melaksanakan
kewajiban itu.dengan demikian setiap warga Negara mempunyai pendidikan
minimum yang memungkinkan untuk dapat berpatisipasi dalam proses
pencerdasan kehidupan bangsa.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan UUD.
Ketentuan ini mengakomodasi nilai nilai dan pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang religius dengan memasukan rumusan kata
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sementara tujuan
sistem pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kahidupan bangsa.
B. Perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar ats asas
kekeluargaan.
(2) Cabang cabacg produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh Negara.
(3) Bumi dan air dan di pergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran
rakyat.

2
Adanya ketentuan baru dalam pasal 33 ini terutama di maksudkan
untuk melengkapi „asas kekeluargaan „ yang tercantum dalam pasl 33
ayat 1 dengan prinsip prinsip kebersamaan , efisiensikeberadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Asas kekeluargaan dan prinsip perekonomian nasional di maksudkan
sebagai rambu rambu yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
demokrasi ekonomi di Indonesia.hal tersebut di pandang sangat
penting agar seluruh sumber daya ekonomi nasional di gunakan
sebaik baiknya yang ada harus dialokasikan secara efisien untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara sehat dan
sekaliguus untuk mencapai keadilan. Kemajuan ekonomi di seluruh
wilayah tanah air harus pula di jaga kesatuan ekonomi nasional.
Perubahan ini dalam rangka mendukung dan mewujudkan ekonomi
yang adil dan makmur bagi semua.Palaksanaan pasal 33ini
selanjutnya di atur dalam UUD sehingga tidak di rumuskan dalam
kepentingan sesaat, tetapi menjangkau kepentingan jangka panjang
dan sesuai dengan kebutuhan bangsa.
C. BENDERA ,BAHASA,DAN LAMBANG NEGARA ,SERTA LAGU
KEBANGSAAN
Semula bab ini berjudul bab tantang bendera dan bahasa.Setelah perubahan
UUD RI tahun 1945,judulnya menjadi bab tentang bendera,bahasa,dan
lambang Negara,serta lagu kebangsaan.Jika sebelum perubahan UUD RI
tahun 1945 bab ini terdiri dari dua pasal,yaitu pasal 35 dan pasal 36 maka
setelah perubahan menjadi lima pasal,yaitu pasal 35,pasal 36,pasal 36A
pasal 36Bdan pasal 36C.rumusanya sebagai berikut:
Pasal 35 = bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih
Pasal 36 = bahasa Negara ialah bahasa Indonesia
Pasal 36A = lambang Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan
bhineka tunggal ika
Pasal36B = lagu kebangsaan ialah Indonesia raya.
Ketentuan lebih lanjut mengenai bendara, bahasa dan lambang Negara,serta
lagu kebangsaan di atur dengan undang undang.Rumusan mengenai hal ini
sebelunya belum di atur dalamUUD RI tahun 1945 dan hanya di atur dalam
peraturan pemerintah nomor 66 tahun 1951.
4
Masuknya ketentuan mengenai lambang Negara serta lagu kebangsaan ke
dalam UUD RI tahun 1945 yang melengkapi pengaturan mengenai
bendaraNegara dan bahasa Negara yang telah ada sebelumnya merupakan
ikhtiar untuk memperkukuh kadudukan dan makna atribut kenegaraan di tenga
kehidupan global dan hubungan internasional yang terus beruba.Dengan kata
lain,kendatipun atribut itu tampaknya simbolis,hal tersebut tetap penting karena
menunjukan identutas dan kedaulatan suatu Negara dalam pergaulan
internasional.atribut kenegaraan itu menjadi symbol pemersatu seluruh bangsa
Indonesia di tenga perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam
keutuhan dan kebersamaan sebuah Negara dan bangsa, tak terkecuali bangsa
dan Negara Indonesia.
D. PERUBAHAN UNDANG UNDANG DASAR
Pasal 37
(1) Untuk menguba undang undang dasar sekurang kurangnya 23 daripada jumlah
anggota majelis permusyawaratan rakyat harus hadir
(2) Putusan harus di ambil dengan persetujuan sekurang kurangnya 23 dari pada
jumla anggota yang hadir.
Ketentuan mengenai perubahan undang undang dasar di maksudkan untuk
meneguhkan MPR sebagai lembaga Negara yang di tetapkan oleh UUD RI
tahun 1945 memiliki wewenang melakukan perubahan undang undang dasar.
Didalam ketentuan itu pembukaan tdk termaksud objek perubahan, sadangkan
bentuk nagara kesatuan repoblikb Indonesia (NKRI) tidak dapat di ubah. Adnya
ketentuan ini di maksudkan untuk mempertegas komitmen bangsa Indonesia
terhadap pembukaan UUD dasar Negara republikn Indonesia tahun 1945 dan
bentuk NKRI sekaligus melestarikan putusan para pendiri Negara pada tahun
1945. Rumusan itu juga menggambarkan sikap konsisten terhadap kesepakatan
dasar yang di capai fraksi – fraksi MPR sebelum di lakukannya perubahan UUD
RI tahun 1945.Perubahan pasal ini meliputi proses perubahan pasal pasal
undang undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945 yang di awali
dengan usul perubahan yang harus di ajukan olehbh sekurang kurangnya satu
per jumla anggota MPR; putusan untuk melakukan perubahan pasal pasal
undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 harus dengan
persetujuan sekurang kurangnya 50% dib tamba satu anggota MPR, lebih
banyak dari persyaratan minimal, yaitu empat per Sembilan jumla anggota MPR
yaitu dua per tiga di kali dua per tiga sebagaimana di atur pada pasal ini
sebelum perubahan.

5
E. ATURAN PERALIHAN
Pasal 1
Tentang segala peraturan perundang undangan yang masih tatap berlaku
selama belum di adakan yang baru menurut undang undang dasar ini.
Pasal II
Semua lembaga Negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan undang undang dasar dan belum di adakan yang baru
menurut undang undang dasar ini.
Pasal III
Mahkama konstitusi di bentuk selambat lambatnya pada 17 agustus 2003 dan
sebelum di bentuk segala kewenangannya di lakukan oleh mahkama agung.
Pasal iv
Sebelum majelis permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat, dan dewan
pertimbangan agung di bentuk menurut undang undang dasar ini,segala
kekuasaannya di jalankan oleh presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional.
Adanya ketentuan yang mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan terjadinya
perubahan undang undang dasar Negara republik iindonesia tahun 1945
merupakan hal yang berlaku umum dalam setiap perubahan hukum.paraturan
perundang undangan tetap berlaku selama belum di terbitkan yang baru menurut
undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 yang telah di ubah
di maksudkan untuk mencegah terjadinya kekosongan hukum ketidak pastian
hukum sebagai akibat terjadinya perubahan undang undang Negara republic
Indonesia tahun 1945.selain itu adanya ketentuan yang mengatur bahwa
lembaga Negara tetap berfungsi sepanjang melaksanakan undang undang dasar
Negara republic Indonesia tahun 1945
F. Aturan tambahan
(1)dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan asia timur raya ,presiden
Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang di tetapkan dalam
UUD ini.
(2)dalam enam bulan sesudah majelis permusyawaratan rakyat di bentuk majelis
itu bersidang untuk menetapkan UUD.
Ketentuan pasal1aturan tambahan di rumuskan sebagai tindak lanjut adanya
perubahan undang undang dasarnegara repoblik indonesiatahun 1945,
khususnya yang berkaitan dengan perubahan keduukan dan wewenang MPR
sehingga perlu ada peninjauan terhadap materi dan status hokum ketetapan
MPRS dan ketatapan MPR.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang disampaikan pada bab sebelumnya,maka dapat
disimpilkan beberapa hal :
1. Pendidikana dan kebudayaan
Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan dan setiap warga Negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
2. Perekonomian nasional dan kesejateraan sosial
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomim
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan.dan ketentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
3. Bendera, bahasa, lambang Negara, serta lagu kebangsaan
Bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih.
Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia
Lambang Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan bhineka tunggal
ika.
Lagu kebangsaan ialah Indonesia raya
4. Perubahan UUD 1945
Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang- kurangnya 23 daripadda
jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat harus adil
Putusan diambil dengan persetujuan sekurang- kurangnya 23 daripada
jumlah anggota yang hadir
5. Aturan peralihan
Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan
kepindahan pemerintahan kepada pemerintah indonesia
6. Aturan tambahan
Majelis permusyawaratan rakyat di tugasi untuk melakukan peninjaun
terhadap materi dan status hukum ketetapan majelis permusyawaratan rakyat
sementara dan ketetapan majelis permusyawaratan rakyat untuk di ambil
putusan pada sidang majelis permusyawaratan rakyat tahun 2003.

B. Saran
“ tiada gading yang tak retak”, itulah kalimat yang dapat kami ucapkan
karena itu kami dengan lapang dada menerima segala kritik atau pun saran
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Secretariat jenderal MPR RI Panduan pemasyarakatan UUD RI Tahun 1945 ,2007
Jakarta.
www google .com
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI

................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan
............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2
BAB III PENUTUP .......................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................. 10
B. Saran .................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 11

11

Contenu connexe

Tendances

Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 kakayeuis
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahsamiaji
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SSOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SAri Saputra
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudMuhammad Afdhol Rizaldi
 
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...Hakman Hamdani
 
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSindy Septiawan
 
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945 PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945 Fauzan Ardana
 
Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudYudi Prasetya
 

Tendances (20)

Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945 Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
Bab 3 PPKn Kelas 7 : Arti penting UUD NRI Tahun 1945
 
pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerah
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
 
dasarnegara dan kontitusi
dasarnegara dan kontitusidasarnegara dan kontitusi
dasarnegara dan kontitusi
 
Ppt tugas-p-dik2
Ppt tugas-p-dik2Ppt tugas-p-dik2
Ppt tugas-p-dik2
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Orde reformasi
Orde reformasiOrde reformasi
Orde reformasi
 
Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945
 
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SSOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
 
Pkn otonomi daerah makalah
Pkn otonomi daerah makalahPkn otonomi daerah makalah
Pkn otonomi daerah makalah
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
 
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...
BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAH...
 
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemenSistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
Sistem pemerintahan indonesia berdasarkan uud 1945 hasil amandemen
 
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945 PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
PPKN Pokok Pokok Pikiran UUD 1945
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uud
 
Kerangka UUD 1945
Kerangka UUD 1945Kerangka UUD 1945
Kerangka UUD 1945
 

En vedette

Modal verbs
Modal verbsModal verbs
Modal verbsmelisa
 
Las 10 reglas básicas de la netiqueta
Las 10 reglas básicas de la netiquetaLas 10 reglas básicas de la netiqueta
Las 10 reglas básicas de la netiquetalinithanavarro
 
James Lick Discovery Night Tips & Best Practices
James Lick Discovery Night Tips & Best PracticesJames Lick Discovery Night Tips & Best Practices
James Lick Discovery Night Tips & Best PracticesDevonYoung
 
Congres webredactie & content marketing
Congres webredactie & content marketingCongres webredactie & content marketing
Congres webredactie & content marketingYune Social
 
Računarski softver
Računarski softverRačunarski softver
Računarski softverOlga Klisura
 
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology Selection
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology SelectionPutting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology Selection
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology SelectionLora Cecere
 
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)beatriztg85
 

En vedette (11)

Modal verbs
Modal verbsModal verbs
Modal verbs
 
Las 10 reglas básicas de la netiqueta
Las 10 reglas básicas de la netiquetaLas 10 reglas básicas de la netiqueta
Las 10 reglas básicas de la netiqueta
 
James Lick Discovery Night Tips & Best Practices
James Lick Discovery Night Tips & Best PracticesJames Lick Discovery Night Tips & Best Practices
James Lick Discovery Night Tips & Best Practices
 
Almoradí universidad
Almoradí universidadAlmoradí universidad
Almoradí universidad
 
Congres webredactie & content marketing
Congres webredactie & content marketingCongres webredactie & content marketing
Congres webredactie & content marketing
 
Računarski softver
Računarski softverRačunarski softver
Računarski softver
 
Ramazan işbaran 3. ödev
Ramazan işbaran 3. ödevRamazan işbaran 3. ödev
Ramazan işbaran 3. ödev
 
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology Selection
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology SelectionPutting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology Selection
Putting Together the Pieces - The 2013 Guide to S&OP Technology Selection
 
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)
Presentación el juego en educación infantil (dirigida a padres)
 
64 ações do pcagp
64 ações do pcagp64 ações do pcagp
64 ações do pcagp
 
Punto más confuso # 1
Punto más confuso # 1Punto más confuso # 1
Punto más confuso # 1
 

Similaire à Kata Pengantar dan Bab 1 Pendahuluan

KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAar00927
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptIrwnSptr
 
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptxTugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptxRustynaHasanEffendy
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesiarezekysholikhah
 
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptxTugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptxRustynaHasanEffendy
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )sunnysidemochi
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Eisa Swastika
 
UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945Luthfi Syuhada
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilIWAN SUKMA NURICHT
 
PPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indahPPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indahJajang Sulaeman
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalTutikDaryatni
 

Similaire à Kata Pengantar dan Bab 1 Pendahuluan (20)

Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Presentasi UUD 1945
Presentasi UUD 1945Presentasi UUD 1945
Presentasi UUD 1945
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.ppt
 
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptxTugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 [Autosaved].pptx
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
Arti penting uud 1945
Arti penting uud 1945Arti penting uud 1945
Arti penting uud 1945
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptxTugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptx
Tugas Raihanah PKN Menumbuhkan kesadaran uud nkri 1945 (1).pptx
 
Try Out CPNS
Try Out CPNS Try Out CPNS
Try Out CPNS
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
 
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengenai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 
UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945UUD Republik Indonesia tahun 1945
UUD Republik Indonesia tahun 1945
 
Uud 1945
Uud 1945Uud 1945
Uud 1945
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
PPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indahPPKn 8 Disiplin itu indah
PPKn 8 Disiplin itu indah
 
Bahantayang UUD 1945
Bahantayang UUD 1945Bahantayang UUD 1945
Bahantayang UUD 1945
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kata Pengantar dan Bab 1 Pendahuluan

  • 1. KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar sebagai bahan panduan dan pegangan bagi mahasiswa AKBID YKN Kelas Kerja sama BauBau Kab. Muna Tingkat I. Isi makalah ini sesuai dengan kurikulum materi pembelajaran Pendidikan Pancasila yang ada pada sekarang ini. Kritik dan saran selalu yang sifatnya melengkapi penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan dari semua pihak khususnya yang berkompeten pada bidangnya menuju kesempurnaan isi / materinya. Demikian kami sampaikan semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu Alaikum Wr. Wb Raha,5 desember 2012 Penyusun ii
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubabahan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dalam praktekpenyelenggaraan Negara menunjukan kurang dipahaminya rumusan itu merupakan sikap bangsa dan Negara untuk memprioritaskan peyelenggaraan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan khidupan bangsa dan memajukan kebudayan nasional untukitu dirumuskan ketentuan dalam Undang - Undang Dasar Negara 1945 yang mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar dan kewajiban warga Negara mengikuti pendidikan dasar tersebut serta Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20% APBN dan APBD. B. TUJUAN 1.Untuk mengetahui pendidikan dan kebudayaan 2.untuk mengetahui perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial 3.untuk mengetahui bendera,bahasa,lambang Negara,serta lagu kebangsaan 4.untuk mengetahui perubahan UUD 1945 5.untuk mengetahui aturan perwakilan 6.untuk mengetahui aturan tambahan 1
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pendidikan dan kebudayaan Perubahan ketentuan pasal 31 ayat 1 terletak pada pergantian kata tiap-tiap menjadi setiap dan kata pengajaran menjadi kata pendidikan.Perubahan dari kata tiap-tiap menjadi setiap merupakan penyesuain terhadap perkembangan bahasa Indonesia.adapun perubahan kata pengajaran menjadi pendidikan dimaksudkan untuk memperluas hak warga Negara karena pengertian pengajaran lebih sempit dibandingkan dengan pengertian pendidikan. Pasal 31 : 1. Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran 2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan UUD.Pendidikan dasar menjadi wajib dan akan ada sangsi bagi siapapun yang tidak melaksanakan kewajiban itu.dengan demikian setiap warga Negara mempunyai pendidikan minimum yang memungkinkan untuk dapat berpatisipasi dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa. 3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan UUD. Ketentuan ini mengakomodasi nilai nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius dengan memasukan rumusan kata meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sementara tujuan sistem pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kahidupan bangsa. B. Perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar ats asas kekeluargaan. (2) Cabang cabacg produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh Negara. (3) Bumi dan air dan di pergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. 2
  • 4. Adanya ketentuan baru dalam pasal 33 ini terutama di maksudkan untuk melengkapi „asas kekeluargaan „ yang tercantum dalam pasl 33 ayat 1 dengan prinsip prinsip kebersamaan , efisiensikeberadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Asas kekeluargaan dan prinsip perekonomian nasional di maksudkan sebagai rambu rambu yang sangat penting dalam upaya mewujudkan demokrasi ekonomi di Indonesia.hal tersebut di pandang sangat penting agar seluruh sumber daya ekonomi nasional di gunakan sebaik baiknya yang ada harus dialokasikan secara efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara sehat dan sekaliguus untuk mencapai keadilan. Kemajuan ekonomi di seluruh wilayah tanah air harus pula di jaga kesatuan ekonomi nasional. Perubahan ini dalam rangka mendukung dan mewujudkan ekonomi yang adil dan makmur bagi semua.Palaksanaan pasal 33ini selanjutnya di atur dalam UUD sehingga tidak di rumuskan dalam kepentingan sesaat, tetapi menjangkau kepentingan jangka panjang dan sesuai dengan kebutuhan bangsa. C. BENDERA ,BAHASA,DAN LAMBANG NEGARA ,SERTA LAGU KEBANGSAAN Semula bab ini berjudul bab tantang bendera dan bahasa.Setelah perubahan UUD RI tahun 1945,judulnya menjadi bab tentang bendera,bahasa,dan lambang Negara,serta lagu kebangsaan.Jika sebelum perubahan UUD RI tahun 1945 bab ini terdiri dari dua pasal,yaitu pasal 35 dan pasal 36 maka setelah perubahan menjadi lima pasal,yaitu pasal 35,pasal 36,pasal 36A pasal 36Bdan pasal 36C.rumusanya sebagai berikut: Pasal 35 = bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih Pasal 36 = bahasa Negara ialah bahasa Indonesia Pasal 36A = lambang Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan bhineka tunggal ika Pasal36B = lagu kebangsaan ialah Indonesia raya. Ketentuan lebih lanjut mengenai bendara, bahasa dan lambang Negara,serta lagu kebangsaan di atur dengan undang undang.Rumusan mengenai hal ini sebelunya belum di atur dalamUUD RI tahun 1945 dan hanya di atur dalam peraturan pemerintah nomor 66 tahun 1951. 4
  • 5. Masuknya ketentuan mengenai lambang Negara serta lagu kebangsaan ke dalam UUD RI tahun 1945 yang melengkapi pengaturan mengenai bendaraNegara dan bahasa Negara yang telah ada sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kadudukan dan makna atribut kenegaraan di tenga kehidupan global dan hubungan internasional yang terus beruba.Dengan kata lain,kendatipun atribut itu tampaknya simbolis,hal tersebut tetap penting karena menunjukan identutas dan kedaulatan suatu Negara dalam pergaulan internasional.atribut kenegaraan itu menjadi symbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia di tenga perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah Negara dan bangsa, tak terkecuali bangsa dan Negara Indonesia. D. PERUBAHAN UNDANG UNDANG DASAR Pasal 37 (1) Untuk menguba undang undang dasar sekurang kurangnya 23 daripada jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat harus hadir (2) Putusan harus di ambil dengan persetujuan sekurang kurangnya 23 dari pada jumla anggota yang hadir. Ketentuan mengenai perubahan undang undang dasar di maksudkan untuk meneguhkan MPR sebagai lembaga Negara yang di tetapkan oleh UUD RI tahun 1945 memiliki wewenang melakukan perubahan undang undang dasar. Didalam ketentuan itu pembukaan tdk termaksud objek perubahan, sadangkan bentuk nagara kesatuan repoblikb Indonesia (NKRI) tidak dapat di ubah. Adnya ketentuan ini di maksudkan untuk mempertegas komitmen bangsa Indonesia terhadap pembukaan UUD dasar Negara republikn Indonesia tahun 1945 dan bentuk NKRI sekaligus melestarikan putusan para pendiri Negara pada tahun 1945. Rumusan itu juga menggambarkan sikap konsisten terhadap kesepakatan dasar yang di capai fraksi – fraksi MPR sebelum di lakukannya perubahan UUD RI tahun 1945.Perubahan pasal ini meliputi proses perubahan pasal pasal undang undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945 yang di awali dengan usul perubahan yang harus di ajukan olehbh sekurang kurangnya satu per jumla anggota MPR; putusan untuk melakukan perubahan pasal pasal undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 harus dengan persetujuan sekurang kurangnya 50% dib tamba satu anggota MPR, lebih banyak dari persyaratan minimal, yaitu empat per Sembilan jumla anggota MPR yaitu dua per tiga di kali dua per tiga sebagaimana di atur pada pasal ini sebelum perubahan. 5
  • 6. E. ATURAN PERALIHAN Pasal 1 Tentang segala peraturan perundang undangan yang masih tatap berlaku selama belum di adakan yang baru menurut undang undang dasar ini. Pasal II Semua lembaga Negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan undang undang dasar dan belum di adakan yang baru menurut undang undang dasar ini. Pasal III Mahkama konstitusi di bentuk selambat lambatnya pada 17 agustus 2003 dan sebelum di bentuk segala kewenangannya di lakukan oleh mahkama agung. Pasal iv Sebelum majelis permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat, dan dewan pertimbangan agung di bentuk menurut undang undang dasar ini,segala kekuasaannya di jalankan oleh presiden dengan bantuan sebuah komite nasional. Adanya ketentuan yang mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan terjadinya perubahan undang undang dasar Negara republik iindonesia tahun 1945 merupakan hal yang berlaku umum dalam setiap perubahan hukum.paraturan perundang undangan tetap berlaku selama belum di terbitkan yang baru menurut undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945 yang telah di ubah di maksudkan untuk mencegah terjadinya kekosongan hukum ketidak pastian hukum sebagai akibat terjadinya perubahan undang undang Negara republic Indonesia tahun 1945.selain itu adanya ketentuan yang mengatur bahwa lembaga Negara tetap berfungsi sepanjang melaksanakan undang undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945 F. Aturan tambahan (1)dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan asia timur raya ,presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang di tetapkan dalam UUD ini. (2)dalam enam bulan sesudah majelis permusyawaratan rakyat di bentuk majelis itu bersidang untuk menetapkan UUD. Ketentuan pasal1aturan tambahan di rumuskan sebagai tindak lanjut adanya perubahan undang undang dasarnegara repoblik indonesiatahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan perubahan keduukan dan wewenang MPR sehingga perlu ada peninjauan terhadap materi dan status hokum ketetapan MPRS dan ketatapan MPR. 6
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang disampaikan pada bab sebelumnya,maka dapat disimpilkan beberapa hal : 1. Pendidikana dan kebudayaan Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan dan setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya 2. Perekonomian nasional dan kesejateraan sosial Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomim dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan.dan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang 3. Bendera, bahasa, lambang Negara, serta lagu kebangsaan Bendera Negara Indonesia ialah sang merah putih. Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia Lambang Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan bhineka tunggal ika. Lagu kebangsaan ialah Indonesia raya 4. Perubahan UUD 1945 Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang- kurangnya 23 daripadda jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat harus adil Putusan diambil dengan persetujuan sekurang- kurangnya 23 daripada jumlah anggota yang hadir 5. Aturan peralihan Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada pemerintah indonesia 6. Aturan tambahan Majelis permusyawaratan rakyat di tugasi untuk melakukan peninjaun terhadap materi dan status hukum ketetapan majelis permusyawaratan rakyat sementara dan ketetapan majelis permusyawaratan rakyat untuk di ambil putusan pada sidang majelis permusyawaratan rakyat tahun 2003. B. Saran “ tiada gading yang tak retak”, itulah kalimat yang dapat kami ucapkan karena itu kami dengan lapang dada menerima segala kritik atau pun saran untuk menyempurnakan makalah ini.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Secretariat jenderal MPR RI Panduan pemasyarakatan UUD RI Tahun 1945 ,2007 Jakarta. www google .com
  • 9. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Tujuan ............................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2 BAB III PENUTUP .......................................................................... 10 A. Kesimpulan ............................................................................. 10 B. Saran .................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 11 11