1. BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan berulang dari satuan-
satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer, antara monomer satu dengan yang lainnya
dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia
dimana dua molekul saling berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang
lain dengan melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang
hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi dehidrasi). Monomer dirangkai
bersama untuk kemudian membentuk suatu polimer melalui proses yang dikenal sebagai sintesis
kondensasi. Sedangkan makromolekul yang dibentuk disebut dengan polimer.
Saat dua monomer bergabung maka akan membebaskan molekul air (seperti yang telah
digambarkan sebelumnya). Monomer yang satu kehilangan gugus hidroksi (OH) dan yang
monomer yang lain akan kehilangan suatu gugus hidrogen (H).
Berikut merupakan beberapa contoh makromolekul yang penting dalam makhluk hidup.
1. Polisakarida
Merupakan produk polimerisasi monosakarida, membentuk amilum, selulose, glikogen, atau
polisakarida kompleks
2. Protein dan Polipeptida
Merupakan susunan 20 macam asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida
3. Asam Nukleat
Merupakan rantai empat macam nukleotid. Di dalam molekul DNA asam nukleat ini merupakan
sumber primer informasi genetik
Makromolekul tersebut merupakan makromolekul yang paling banyak dan kompleks
aktivitasnya. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai struktur dan fungsi masing-masing
makromolekul tersebut.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi pada hewan dan tumbuhan. Pada kebanyakan
tumbuhan, karbohidrat juga sebagai penyusun penting dinding sel yang berperan sebagai elemen
penyokong. Jaringan hewan memiliki karbohidrat yang lebih sedikit. Karbohidrat yang penting
diantaranya adalah glukosa, galaktosa, glikogen, gula amino dan polimernya.
Karbohidrat terbagi atas beberapa golongan diantaranya :
1. Monosakarida.
Ini merupakan gula paling sederhana dengan formula empirik Cn(H2O)n. Klasifikasi
monosakarida berdasarkan jumlah atom karbon misalnya triose, heksose. Pentose, ribose, dan
deoksiribose ditemukan dalam molekul asam nukleat. Pentose dan ribulose sangat penting dalam
fotosintesis. Sedang glikose dan heksose adalah sumber utama energi pada sel. Heksose yang
penting lainnya adalah galaktose, terdapat pada laktose disakarida, dan fruktose (levulose)
pembentuk bagian dari sukrose.
2. Disakarida.
Disakarida merupakan gula yang dibentuk oleh kondensasi dua monomer monosakarida yang
kehilangan satu molekul air. Formula empiriknya C12H22O11. Golongan ini yang paling penting
adalah sukrose dan maltose pada tumbuhan dan laktose pada hewan.
3. Polisakarida.
Polisakarida merupakan hasil kondensasi antara banyak molekul monosakarida dengan
kehilangan molekul air. Formula empiriknya (C6H10O5)n. Bila dihidrolisis menghasilkan molekul
gula sederhana. polisakarida yang paling penting pada organisme hidup adalah amilum dan
glikogen, subtansi cadangan makanan dalam sel tumbuhan dan hewan serta selulosa yang
merupakan elemen struktural penting pada sel tumbuhan. Amilum merupakan kombinasi dua
molekul monosakarida yang panjang dimana tersusun atas amilosa yang tak bercabang dan
amilopektin yang
memiliki cabang. Sedangkan glikogen tersusun atas banyak molekul glukosa. Ini terdapat pada
banyak jaringan dan organ, yang terbesar terdapat di sel hati dan serabut otot.
4. Polisakarida kompleks dan glikoprotein.
Disamping polisakarida yang tersusun oleh monomer heksosa, juga terdapat molekul yang lebih
panjang dan kompleks yang mengandung nitrogen amino yang dapat mengalami asetilasi atau
subtitusi dengan asam sulfat atau asam fosfat. Semua polimer ini sangat penting dalam
organisme molekuler terutama sebagai subtansi interseluler. Polisakarida ini bersifat bebas atau
terikat dengan protein sebagai contoh :
2
3. a. Polisakarida netral.
Hanya mengandung asetilglikosamin contohnya khitin yakni subtansi penyokong pada insekta
dan crustaceae.
b. Mukopolisakarida asidik.
Mengandung asam sulfat atau lainnya dalam molekul itu. Molkekul ini sangat bersifat basofilik.
Yang termasuk adalam golongan ini yaitu heparin, kondriotin sulfat, umbilical cord, asam
hialuronat.
c. Glikoprotein.
Suatu komplek yang tersusun dari protein dan gugus prostetik karbohidrat. Beberapa
monosakarida seperti galaktosa, manosa, juga N-asetil-D-glukosamin dan asam sialat dapat
ditemukan dalam molekul ini. Glikoprotein dapat dibedakan menjadi dua macam yakni
glikoprotein intraseluler dan glikoprotein sekretorik.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut :
1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.
2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan sel
saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh
sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
1. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk
struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
2. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
3. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
4. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
5. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang
amat penting dalam pewarisan sifat.
6. Sumber energi dalam proses respirasi.
2. Pengertian dan Penjelasan Klasifikasi dan Penggunaan Lipid
A. Pengertian
Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-
kadang mengandung gugus lain.
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Lipid terdapat pada
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Lipid terasa licin,tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut organik
lainnya.
B. Klasifikasi
Lipid terdiri dari lemak, fospolipid, dan steroid.
1) Lemak :
3
4. identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama terdiri dari gliserida. Lemak
merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul
gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin
ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.
Gambar : struktur lemak
O O
C17H35 – C – O – CH2 C17H33 – C - O – CH2
O O
C17H35 – C – O – CH C17H33 – C – O - CH
O O
C17H35 – C – O – CH2 C17H33 – C – O – CH2
Gliserol tristearat Gliserol trioleat
O
C11H23 – C – O – CH2
O
C15H31 – C – O – CH
O
C17H35 – C – O – CH2
Gliserol lauropalmitostearat
2) Steroid :
merupakn turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti
hormon sek, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol dan agen anabolisme. Contoh :
kolesterol, estrogen, dan testosteron.
3) Fosfolipida : merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagian lesitin) yang di dalamnya
asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup
serta dalam plasma membran. Fosfolipida merupakan jenis lemak majemuk. Contoh : gliserol,
lesitin.
C. Kegunaan lipid:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk
sel dan mengatur aliran material-material.
1. Sebagai cadangan energi
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan , lipid disimpan
sebagai jaringan adipose.
2. Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis. Jika dilihat dari sifat fisik lemak yaitu berwarna kuning yang mengandung karoten
4
5. maka lemak ini dapat menghasilkan vitamin seprti vitamin A. Sedangkan hormon merupakan
bagian dari streroid.
3. Pengertian dan Penjelasan Klasifikasi Penggunaan Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino. Asam
amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan
hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung
lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama
makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas
metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein
terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
5
6. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan
dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia,
istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organikdan biomolekul bermuatan
pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas
apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia dianggap
sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak berikatan. Sebuah
molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri
dari unsur-unsurberbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara
non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap
sebagai satu molekul tunggal.
6