SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang menjadi perdebatan panjang, terutama
berkaitan dengan hasil-hasil yang diperoleh dari perubahan itu sendiri. Dalam sistem
ketatanegaraan modern, paling tidak ada dua sistem yang berkembang dalam perubahan
konstitusi yaitu renewal (pembaruan) dan amandement (perubahan). Sistem perubahan
konstitusi renewal adalah perubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang
diberlakukan kemudian adalah konstitusi yang benar-benar baru. Negara-negara yang
menganut sistem ini antara lain Belanda, Jerman, dan Prancis. Sistem perubahan konstitusi
amandemen adalah perubahan konstitusi dengan tetap memberlakukan konstitusi yang asli.
Hasil perubahan tersebut merupakan bagian atau lampiran yang menyenai konstitusi asli.
Negara yang menganut sistem ini antara lain Amerika Serikat.
B. TUJUAN
Untuk Mengetahui Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. MAKNA KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN
Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengubah konstitusi adalah melalui jalan
penafsiran.
Menurut KC Wheare, caranya melalui:
a. beberapa kekuatan yang beradat primer (some primary sources)
b. perubahan yang diatur dalam konstitusi (formal amandement)
c. penafsiran secara hukum (judicial interpretation);
d. kebiasaan yang terdapat dalam bidang ketatanegaraan (usage and convention).
Sementara itu, menurut Miriam Budiardjo, ada empat macam prosedur dalam perubahan
konstitusi, yaitu sebagai berikut:
a. Sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat, misalnya dapat ditetapkan
kuorum untuk sidang yang membicarakan usul perubahan undang-undang dasar dan jumlah
minimal anggota badan legislatif untuk menerimanya,
b. Referendum atau plebisit.
c. Negara-negara bagian dalam negara federal (misalnya Amerika Serikat,3/4 dari 50 negara
bagian harus menyetujui).
d. Musyawarah khusus (special convention).
B. KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN
Di tengah proses pembahasan perubahan UUD Negara RI tahun 1945, Panitia Ad Hoc I
menyusun kesepakatan dasar mengenai perubahan UUD 1945. Kesepakatan dasar itu sbb:
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945.
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan RI
3. Mempertegas system pemerintahan presidensial
4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal yang normative akan dimasukkan
kedalam pasal-pasal
5. Melakukan perubahan dengan cara addendum, yaitu naskah asli UUD Negara RI
tahun 1945 tetap dibiarkan utuh, sementara naskah penjabaran diletakkan setelah
naskah asli.
3
C. FUNGSI DAN TAHAPAN PERUBAHAN SEBUAH KONSTITUSI
Fungsi/tujuan perubahan konstitusi antara lain sbb:
1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara dan memperkokoh
Negara Kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila.
2. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan
rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan
demokrasi.
3. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan perlindungan HAM agar
sesuai dengan perkembangan HAM dan peradapan manusia.
4. Untuk menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan
modern.
5. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban
Negara mewujudkan kesejahteraan social, mencerdaskan kehidupan bangsa,
menegakkan etika, moral dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Berbangsa
dan bernegara.
6. Untuk melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara
7. Untuk menyempurnakan atutan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa,
dan mengakomodasikan kecenderungan bangsa dan Negara Indonesia untuk kurun
waktu yang akan datang.
D. CONTOH PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA:
Perilaku positif terhadap konsititusi Negara adalah perilaku yang sesuai dengan ketentuan
yang ada di dalam konstitusi yaitu perilaku yang menghormati dan melaksanakan aturan-
aturan yang telah ditetapkan dalam konstitusi, baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Contohnya adalah sbb:
· Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi
tersebut.
· Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing.
· Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada
warga masyarakat.
· Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi
· Mengawasi para penyelenggara Negara agar melaksaakan tugasnya sesuai konstitusi yang
berlaku
· Mempelajarai peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum
dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada perubahan.
· Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sudah sesuai dengan amanat
konstitusi
· Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada generasi muda
4
· Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
Dalam berbangsa dan bernegara
· Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
· Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingtan bangsa dan Negara
· Sadar akan kedudukanya sebagai warga Negara yang baik
· Setia membela Negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
E. MENGURAIKAN KESADARAN WARGA NEGARA BERDASARKAN
PANCASILA DAN UUD 1945
Sebagai warga nagara, kita seluruh rakyat Indonesia bertanggung jawab untuk membangun
kesadaran hidup berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Hal itu dapat kita lakukan antara lain:
1. Memahami Pancasila dan UUD 1945
Kesadaran hidup berdasarkan Negara dan berkonstitusi hanya dapat dibangun apabila
masing-masing warga Negara mempunyai pemahaman yang tepat dan akurat, baik mengenai
dasar Negara pancasila maupun UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara republik
Indonesia wajib memahami pancasila dan UUD 1945.
2. Berperan serta aktif dalam menegakkan dasar Negara dan konstitusi
Dengan pemahaman yang tepat dan akurat mengenai pancasila dan UUD 1945 diharapkan
setiap warga Negara dapat mengawasi jalannya pemerintahan Negara atau kinerja setiap
lembaga Negara, baik dalam menjalankan fungsi masing-masing maupun dalam menjamin
dan menegakkan hak-hak asasi manusia.
Pengawasan oleh warga Negara itu diharapkan dapat mendorong para penyelenggara Negara
untuk benar-benar melaksanakan dasar Negara pencasila dan UUD 1945, sehingga terwujud
kehidupan bernegara yang konstitusional.
3. Mengembangkan pola hidup taat pada aturan yang berlaku
Lebih dari sekedar mendorong agar para penyelenggara Negara taat pada pancasila dan UUD
1945, setiap warga Negara sesungguhnya juga bertanggung jawab untuk menaati pancasila
dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena pancasila dan UUD 1945 itu dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-
undangan yang mengatur berbagai segi kehidupan warga Negara sehari-hari, kesadaran hidup
negara dan berkonstitusi harus dimulai dengan menaati berbagai peraturan perundang-
undangan (hukum) yang mengatur berbagai segi kehidupan warga negara sehari-hari itu
sendiri.
Lebih dari itu kesadaran hidup berdasar Negara dan berkonstitusi seebenarya bukan hanya
terbangun melalui kebiasaan menaati hukum yang berlaku, melainkan juga melalui kebiasaan
menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat baik itu berupa norma kesusilaan,
kesopanan, maupun norma agama.
5
Membiasakan diri untuk antri, disiplin, mematuhi peraturan lalu lintas, peraturan sekolah,
aturan keluarga, dan sejenisnya merupakan awal yang baik bagi berkembangnya kesadarna
hidup sesuai dasar Negara dan konstitusi Negara.
F. MENYIMPULKAN PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA
Fungsi pokok Konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan
pemerintah sedeikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-
wenang. Agar Konstitusi Negara dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan dasar-dasar
pemahaman taat asas dan taat hukum, maka sangat diperlukan sikap positif dari setiap warga
Negara sebagai berikut :
a. Bersikap Terbuka
Sikap terbuka atau transparan merupakan sikap apa adanya berdasarkan apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan dilakukan. Sikap terbuka sangat penting dilakukan sebagai upaya
menghilangkan rasa curiga dan salah paham sehingga dapat dipupuk rasa saling percaya dan
kerja sama guna menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan hidup. Dengan sikap terbuka
terhadap konstitusi Negara, kita belajar untuk memahami keberadaan sebagai warga Negara
yang akan melaksanakan ketentuan-ketentuan penyelenggara negara dengan seoptimal
mungkin.
b. Mampu mengatasi masalah
Setiap warga Negara harus memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang dihadapi. sikap ini penting untuk di kembangkan karena akan membentuk kebiasaan
menghadapi masalah, sehingga kalau sebelumnya hanya menjadi penonton, pengkritik atau
menyalahkan orang lain, sekarang menjadi orang yang mampu member solusi ( jalan keluar ).
kemampuan untuk mengatasi masalah konstitusi negara akan memberikan iklim dan suasana
yang semakin baik dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Menyadari adanya perbedaan
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang masyarakat sangat beragam sehingga
tertanam istilah bhineka tunggala ika ( berbeda –beda namun tetap satu ). perbedaan
harus diterima sebagai suatukenyataan atau realitas masyarakat di sekitar kita baik agama,
suku bangsa, adat istiadat, danbudayanya.
d. Memiliki harapan Realistis
Negara Indonesia dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk terbesar keempat didunia
memiliki permasalahan yang lebih kompleks dalam menghargai kehidupan. Dalam
penyelenggara kehidupan Negara, sangat penting bagi warga Negara untuk mampu
memahami situasi dan kondisi Negara dalam kebijakan yang diambil.
6
e. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri
Bangsa Indonesia harus bangga terhadap hasil karya bangsa sendiri. Salah satu karya bangsa
untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia adalah “ kemerdekaan dan kedaulatan
bangsa” dalam penyelenggaraan Negara.
f. Mau menerima dan memberi umpan balik
Kesadaran untuk tunduk dan patuh terhadap konstitusi Negara sangat diperlukan dalam
rangka menghormati produk-produk konstitusi yang dihasilkan oleh para penyelenggara
Negara.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku positif terhadap konsititusi Negara adalah perilaku yang sesuai dengan ketentuan
yang ada di dalam konstitusi yaitu perilaku yang menghormati dan melaksanakan aturan-
aturan yang telah ditetapkan dalam konstitusi, baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Contohnya adalah sbb:
1. Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi
tersebut.
2. Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing.
3. Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada
warga masyarakat.
4. Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi
5. Mengawasi para penyelenggara Negara agar melaksaakan tugasnya sesuai konstitusi
yang berlaku
6. Mempelajarai peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau
belum dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada
perubahan.
7. Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sudah sesuai dengan amanat
konstitusi
8. Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada generasi muda
9. Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
8
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena
tanpa Rahmat & RidhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “SIKAP POSITIF TERHADAP
KONSTITUSI NEGARA” Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun
guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.
Raha, Januari 2015
Penyusun
i
9
DAFTAR ISI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. MAKNA KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN
2. KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN
3. FUNGSI DAN TAHAPAN PERUBAHAN SEBUAH KONSTITUSI
4. CONTOH PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
ii
10
TUGAS KELOMPOK
MAKALAH
SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA
OLEH
KELOMPOK III
1. NANANG LESTARI
2. SITI FATIMAH
3. WA ODE FIRA
4. LISDAWATI
5. AISYAH
6. SAMLIA
7. WA ODE RISMAWATI
8. HENDRI
SMAS MUHAMMADIYAH RAHA
2015

Contenu connexe

Tendances

Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialAchmady1
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBudionoDrs
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasiMardiah Ahmad
 
Bab viii geostrategi
Bab viii geostrategiBab viii geostrategi
Bab viii geostrategiMalik Serang
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMMuhamad Yogi
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAAyu Sefryna sari
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraDoris Agusnita
 
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialIsbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialDini Nur Hanifah
 
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...DheaFeralia
 
Ppt pkn kelas 1 bab i
Ppt pkn kelas 1 bab iPpt pkn kelas 1 bab i
Ppt pkn kelas 1 bab iLia Fitriyany
 
15 permainan-simulasi-demokrasi
15 permainan-simulasi-demokrasi15 permainan-simulasi-demokrasi
15 permainan-simulasi-demokrasiDimas Arianto
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negaraPancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara1234567898765432112345
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxafifahdhaniyah
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiSetyo Susilo
 

Tendances (20)

Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
 
Bab viii geostrategi
Bab viii geostrategiBab viii geostrategi
Bab viii geostrategi
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialIsbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Sistem konstitusi
Sistem konstitusiSistem konstitusi
Sistem konstitusi
 
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUM...
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
Ppt pkn kelas 1 bab i
Ppt pkn kelas 1 bab iPpt pkn kelas 1 bab i
Ppt pkn kelas 1 bab i
 
Presentasi pkn HAM
Presentasi pkn HAMPresentasi pkn HAM
Presentasi pkn HAM
 
15 permainan-simulasi-demokrasi
15 permainan-simulasi-demokrasi15 permainan-simulasi-demokrasi
15 permainan-simulasi-demokrasi
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negaraPancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI.pptx
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
 

En vedette

Sikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraSikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraLuthfiyanti Nazhar
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalVisnu Candra
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiOperator Warnet Vast Raha
 
Konstitusi dan konstitusionalisme
Konstitusi dan konstitusionalismeKonstitusi dan konstitusionalisme
Konstitusi dan konstitusionalismejampanx
 
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenBab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenIdris Miaus
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaIswi Haniffah
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Idris Miaus
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaJhony ferdiansyah
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaRohmatul Uslah
 
3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusiMardiah Ahmad
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaPenjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaEdho1802
 

En vedette (16)

Sikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negaraSikap positif terhadap konstitusi negara
Sikap positif terhadap konstitusi negara
 
Konstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusionalKonstitusional & inkonstitusional
Konstitusional & inkonstitusional
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
 
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negaraMakalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
Makalah perilaku positif terhadap konstitusi negara
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Konstitusi dan konstitusionalisme
Konstitusi dan konstitusionalismeKonstitusi dan konstitusionalisme
Konstitusi dan konstitusionalisme
 
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemenBab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
Bab 8 sikap positif terhadap uud 1945 hasil amandemen
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
 
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusiaHakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
Hakikat nilai moral dalam kehidupan manusia
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
 
3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi
 
Konstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesiaKonstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesia
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaPenjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
 

Similaire à KONSTITUSI

Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Ratna Melati
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...Ir. Soekarno
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptUndang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptRipreme
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjCoinBlack
 
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem Hukum
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem HukumMakalah : Pancasila Sebagai Sistem Hukum
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem HukumRiyanto Kasnuri
 
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiMenganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiRindha Tanizah
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)DELA ASFARINA
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesiarezekysholikhah
 
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6rendrafauzi
 
Bab II Civic.pptx
Bab II Civic.pptxBab II Civic.pptx
Bab II Civic.pptxAyunHamima1
 
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945yudikrismen1
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptIrwnSptr
 
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptxTUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptxnurulallizzwell1
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilIWAN SUKMA NURICHT
 

Similaire à KONSTITUSI (20)

Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasi aspirasi ma...
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
Tugas pkn 2
Tugas pkn 2Tugas pkn 2
Tugas pkn 2
 
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptUndang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndjPkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
Pkn nkri suhwbsbshbsbshdhdbdbdubsbdjdbbdndj
 
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem Hukum
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem HukumMakalah : Pancasila Sebagai Sistem Hukum
Makalah : Pancasila Sebagai Sistem Hukum
 
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiMenganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6
Sikap positif terhadap konstitusi negara kelpmpok 6
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
Bab II Civic.pptx
Bab II Civic.pptxBab II Civic.pptx
Bab II Civic.pptx
 
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.ppt
 
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptxTUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KONSTITUSI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang menjadi perdebatan panjang, terutama berkaitan dengan hasil-hasil yang diperoleh dari perubahan itu sendiri. Dalam sistem ketatanegaraan modern, paling tidak ada dua sistem yang berkembang dalam perubahan konstitusi yaitu renewal (pembaruan) dan amandement (perubahan). Sistem perubahan konstitusi renewal adalah perubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang diberlakukan kemudian adalah konstitusi yang benar-benar baru. Negara-negara yang menganut sistem ini antara lain Belanda, Jerman, dan Prancis. Sistem perubahan konstitusi amandemen adalah perubahan konstitusi dengan tetap memberlakukan konstitusi yang asli. Hasil perubahan tersebut merupakan bagian atau lampiran yang menyenai konstitusi asli. Negara yang menganut sistem ini antara lain Amerika Serikat. B. TUJUAN Untuk Mengetahui Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. MAKNA KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengubah konstitusi adalah melalui jalan penafsiran. Menurut KC Wheare, caranya melalui: a. beberapa kekuatan yang beradat primer (some primary sources) b. perubahan yang diatur dalam konstitusi (formal amandement) c. penafsiran secara hukum (judicial interpretation); d. kebiasaan yang terdapat dalam bidang ketatanegaraan (usage and convention). Sementara itu, menurut Miriam Budiardjo, ada empat macam prosedur dalam perubahan konstitusi, yaitu sebagai berikut: a. Sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat, misalnya dapat ditetapkan kuorum untuk sidang yang membicarakan usul perubahan undang-undang dasar dan jumlah minimal anggota badan legislatif untuk menerimanya, b. Referendum atau plebisit. c. Negara-negara bagian dalam negara federal (misalnya Amerika Serikat,3/4 dari 50 negara bagian harus menyetujui). d. Musyawarah khusus (special convention). B. KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN Di tengah proses pembahasan perubahan UUD Negara RI tahun 1945, Panitia Ad Hoc I menyusun kesepakatan dasar mengenai perubahan UUD 1945. Kesepakatan dasar itu sbb: 1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945. 2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan RI 3. Mempertegas system pemerintahan presidensial 4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal yang normative akan dimasukkan kedalam pasal-pasal 5. Melakukan perubahan dengan cara addendum, yaitu naskah asli UUD Negara RI tahun 1945 tetap dibiarkan utuh, sementara naskah penjabaran diletakkan setelah naskah asli.
  • 3. 3 C. FUNGSI DAN TAHAPAN PERUBAHAN SEBUAH KONSTITUSI Fungsi/tujuan perubahan konstitusi antara lain sbb: 1. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara dan memperkokoh Negara Kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila. 2. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan demokrasi. 3. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan perlindungan HAM agar sesuai dengan perkembangan HAM dan peradapan manusia. 4. Untuk menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan modern. 5. Untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban Negara mewujudkan kesejahteraan social, mencerdaskan kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. Berbangsa dan bernegara. 6. Untuk melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara 7. Untuk menyempurnakan atutan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa, dan mengakomodasikan kecenderungan bangsa dan Negara Indonesia untuk kurun waktu yang akan datang. D. CONTOH PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA: Perilaku positif terhadap konsititusi Negara adalah perilaku yang sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam konstitusi yaitu perilaku yang menghormati dan melaksanakan aturan- aturan yang telah ditetapkan dalam konstitusi, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contohnya adalah sbb: · Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi tersebut. · Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing. · Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada warga masyarakat. · Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi · Mengawasi para penyelenggara Negara agar melaksaakan tugasnya sesuai konstitusi yang berlaku · Mempelajarai peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada perubahan. · Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sudah sesuai dengan amanat konstitusi · Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada generasi muda
  • 4. 4 · Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia. Dalam berbangsa dan bernegara · Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen · Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingtan bangsa dan Negara · Sadar akan kedudukanya sebagai warga Negara yang baik · Setia membela Negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. E. MENGURAIKAN KESADARAN WARGA NEGARA BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945 Sebagai warga nagara, kita seluruh rakyat Indonesia bertanggung jawab untuk membangun kesadaran hidup berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Hal itu dapat kita lakukan antara lain: 1. Memahami Pancasila dan UUD 1945 Kesadaran hidup berdasarkan Negara dan berkonstitusi hanya dapat dibangun apabila masing-masing warga Negara mempunyai pemahaman yang tepat dan akurat, baik mengenai dasar Negara pancasila maupun UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara republik Indonesia wajib memahami pancasila dan UUD 1945. 2. Berperan serta aktif dalam menegakkan dasar Negara dan konstitusi Dengan pemahaman yang tepat dan akurat mengenai pancasila dan UUD 1945 diharapkan setiap warga Negara dapat mengawasi jalannya pemerintahan Negara atau kinerja setiap lembaga Negara, baik dalam menjalankan fungsi masing-masing maupun dalam menjamin dan menegakkan hak-hak asasi manusia. Pengawasan oleh warga Negara itu diharapkan dapat mendorong para penyelenggara Negara untuk benar-benar melaksanakan dasar Negara pencasila dan UUD 1945, sehingga terwujud kehidupan bernegara yang konstitusional. 3. Mengembangkan pola hidup taat pada aturan yang berlaku Lebih dari sekedar mendorong agar para penyelenggara Negara taat pada pancasila dan UUD 1945, setiap warga Negara sesungguhnya juga bertanggung jawab untuk menaati pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena pancasila dan UUD 1945 itu dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang- undangan yang mengatur berbagai segi kehidupan warga Negara sehari-hari, kesadaran hidup negara dan berkonstitusi harus dimulai dengan menaati berbagai peraturan perundang- undangan (hukum) yang mengatur berbagai segi kehidupan warga negara sehari-hari itu sendiri. Lebih dari itu kesadaran hidup berdasar Negara dan berkonstitusi seebenarya bukan hanya terbangun melalui kebiasaan menaati hukum yang berlaku, melainkan juga melalui kebiasaan menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat baik itu berupa norma kesusilaan, kesopanan, maupun norma agama.
  • 5. 5 Membiasakan diri untuk antri, disiplin, mematuhi peraturan lalu lintas, peraturan sekolah, aturan keluarga, dan sejenisnya merupakan awal yang baik bagi berkembangnya kesadarna hidup sesuai dasar Negara dan konstitusi Negara. F. MENYIMPULKAN PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA Fungsi pokok Konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedeikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang- wenang. Agar Konstitusi Negara dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan dasar-dasar pemahaman taat asas dan taat hukum, maka sangat diperlukan sikap positif dari setiap warga Negara sebagai berikut : a. Bersikap Terbuka Sikap terbuka atau transparan merupakan sikap apa adanya berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dilakukan. Sikap terbuka sangat penting dilakukan sebagai upaya menghilangkan rasa curiga dan salah paham sehingga dapat dipupuk rasa saling percaya dan kerja sama guna menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan hidup. Dengan sikap terbuka terhadap konstitusi Negara, kita belajar untuk memahami keberadaan sebagai warga Negara yang akan melaksanakan ketentuan-ketentuan penyelenggara negara dengan seoptimal mungkin. b. Mampu mengatasi masalah Setiap warga Negara harus memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. sikap ini penting untuk di kembangkan karena akan membentuk kebiasaan menghadapi masalah, sehingga kalau sebelumnya hanya menjadi penonton, pengkritik atau menyalahkan orang lain, sekarang menjadi orang yang mampu member solusi ( jalan keluar ). kemampuan untuk mengatasi masalah konstitusi negara akan memberikan iklim dan suasana yang semakin baik dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara c. Menyadari adanya perbedaan Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang masyarakat sangat beragam sehingga tertanam istilah bhineka tunggala ika ( berbeda –beda namun tetap satu ). perbedaan harus diterima sebagai suatukenyataan atau realitas masyarakat di sekitar kita baik agama, suku bangsa, adat istiadat, danbudayanya. d. Memiliki harapan Realistis Negara Indonesia dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk terbesar keempat didunia memiliki permasalahan yang lebih kompleks dalam menghargai kehidupan. Dalam penyelenggara kehidupan Negara, sangat penting bagi warga Negara untuk mampu memahami situasi dan kondisi Negara dalam kebijakan yang diambil.
  • 6. 6 e. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri Bangsa Indonesia harus bangga terhadap hasil karya bangsa sendiri. Salah satu karya bangsa untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia adalah “ kemerdekaan dan kedaulatan bangsa” dalam penyelenggaraan Negara. f. Mau menerima dan memberi umpan balik Kesadaran untuk tunduk dan patuh terhadap konstitusi Negara sangat diperlukan dalam rangka menghormati produk-produk konstitusi yang dihasilkan oleh para penyelenggara Negara.
  • 7. 7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perilaku positif terhadap konsititusi Negara adalah perilaku yang sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam konstitusi yaitu perilaku yang menghormati dan melaksanakan aturan- aturan yang telah ditetapkan dalam konstitusi, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contohnya adalah sbb: 1. Berusaha mempelajari isi konstitusi hasil amandeman agar memahami makna konstitusi tersebut. 2. Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing. 3. Membantu pemerintah dalam mensosialisasikan isi konstitusi hasil amandeman kepada warga masyarakat. 4. Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pihak-pihak yang melanggar konstitusi 5. Mengawasi para penyelenggara Negara agar melaksaakan tugasnya sesuai konstitusi yang berlaku 6. Mempelajarai peraturan perundang-undangan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum dengan konstitusi, jika belum kita usulkan kepada yang berwenang agar ada perubahan. 7. Mengamati berbagai kegiatan politik/ partai politik, apakah sudah sesuai dengan amanat konstitusi 8. Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada generasi muda 9. Menangkal masuknya ideology asing yang bertentangan dengan konstitusi Indonesia. B. SARAN Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA” Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun guru. Demi tercapainya makalah yang sempurna. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin. Raha, Januari 2015 Penyusun i
  • 9. 9 DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 1. MAKNA KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN 2. KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN 3. FUNGSI DAN TAHAPAN PERUBAHAN SEBUAH KONSTITUSI 4. CONTOH PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN ii
  • 10. 10 TUGAS KELOMPOK MAKALAH SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA OLEH KELOMPOK III 1. NANANG LESTARI 2. SITI FATIMAH 3. WA ODE FIRA 4. LISDAWATI 5. AISYAH 6. SAMLIA 7. WA ODE RISMAWATI 8. HENDRI SMAS MUHAMMADIYAH RAHA 2015