SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja di
Rumah Sakit

Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

dilakukan pada bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Juni 2006. Penelitian dilakukan
pada Laboratorium Konservasi Gigi, Bedah Mulut, Periodonsia dan Oral Medicine
(OM) dengan besar sampel sebanyak 65 orang. Sampel dipilih dengan metode
simple random sampling.
Penelitian ini menilai standar pelayanan RSGM yang dilakukan mahasiswa
tingkat profesi dalam melakukan perawatan pulpektomi pada Laboratorium
Konservasi Gigi, perawatan ekstraksi gigi pada Laboratorium Bedah Mulut,
perawatan pembersihan karang gigi (scalling) pada Laboratorium Periodonsia dan
perawatan ulkus traumatikus pada Laboratorium Oral Medicine (OM).
Penelitian yang telah dilakukan mengelompokkan sampel penelitian
berdasarkan laboratorium yang sedang ditempuh, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan laboratorium.
No
1
2
3
4

Laboratorium
Konservasi gigi
Bedah Mulut
Periodonsia
Oral Medicine (OM)
Jumlah

Σ sampel
25 orang
22 orang
12 orang
6 orang
65 orang

(%)
38,5
33,9
18,5
9,4
100

Tabel 4 menunjukkan distribusi sampel penelitian berdasarkan laboratorium
yang sedang ditempuh, jumlah yang paling banyak adalah sampel penelitian pada
Laboratorium Konservasi Gigi yaitu sebanyak 25 orang atau 38,5%, sedangkan
jumlah yang paling sedikit adalah sampel penelitian pada Laboratorium Oral
Medicine (OM) yaitu sebanyak enam orang atau 9,4%.

28
29
Tabel 5 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis
kelamin.
Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
no
1
2

Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
Jumlah

Jumlah
48
17
65

(%)
74
26
100

Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 48 orang atau 74%
adalah berjenis kelamin perempuan dan 17 orang atau 26% berjenis kelamin laki-laki,
sampel yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan sampel yang
berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 6 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan nilai IPK.
Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan nilai IPK
No
1
2
3
4

IPK
< 2.00
2,00-2,50
2,50-3,00
> 3,00
Jumlah

Jumlah
0
3
45
18
65

(%)
0
3,1
69,3
27,6
100

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai IPK yang terbanyak adalah 2,51-3,00
sebesar 45 sampel atau 69,3%, sedangkan nilai IPK yang paling sedikit adalah 2,002,50 sebesar dua sampel atau 3,1%.
30
Tabel 7 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan angkatan.
Tabel 7. Distribusi sampel berdasarkan angkatan
No.
1.
2.
3.
4.

Angkatan
1999
2000
2001
2002
total

Jumlah
2
6
37
20
65

(%)
3,0
9,3
57,0
30,7
100

Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah sampel penelitian yang paling banyak
adalah angkatan 2001 sebanyak 37 orang atau 57%, sedangkan jumlah sampel
penelitian yang paling sedikit adalah angkatan 1999 sebanyak dua orang atau 3%.
Tabel 8 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan usia.
Tabel 8. Distribusi sampel berdasarkan usia
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Usia (tahun)
22
23
24
25
26
Total

Jumlah
17
31
10
4
2
65

%
26,2
47,7
6,5
6,2
3,1
100

Tabel 8 menunjukkan bahwa sampel penelitian yang paling banyak adalah
usia 23 tahun sebanyak 31orang atau 47,7%, sedangkan sampel yang paling sedikit
adalah usia 26 tahun sebanyak dua orang atau 3,1%.
31
Tabel 9 membahas tentang distribusi silang antara laboratorium yang sedang
ditempuh dengan kepatuhan prosedur kerja.
Tabel 9. Distribusi silang antara laboratorium yang sedang ditempuh

dengan

kepatuhan prosedur kerja.
Total skor
no
1
2
3
4

Laboratorium
Konservasi gigi
Bedah mulut
Periodonsia
Oral Medicine (OM)
Jumlah

Tidak patuh
Jumlah
(%)
4
6.2
1
1.5
0
0
0
0
5
7.7

Patuh
Jumlah
21
21
12
6
60

(%)
32,3
32,3
18,6
9,2
92,3

Tabel 9 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium
Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut yaitu sebanyak 21 orang atau 32,3%.
Sampel yang tidak mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium
Konservasi Gigi yaitu sebanyak empat orang atau 6,2%. Sampel pada Laboratorium
Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut dianggap tidak mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, karena tidak menyediakan alat yang digunakan dalam
melakukan perawatan kepada pasien secara lengkap.
32
Tabel

10 membahas tentang distribusi silang antara nilai IPK dengan

kepatuhan prosedur kerja.
Tabel 10. Distribusi silang antara nilai IPK dengan kepatuhan prosedur kerja.
Total skor
no
1
2
3
4

Nilai IPK
< 2,00
2,00-2,50
2,51-3,00
> 3,00
Jumlah

Tidak patuh
jumlah
(%)
0
0
0
0
4
6.1
1
1.6
5
7.7

Patuh
jumlah
0
3
40
17
60

(%)
0
4,7
61,5
26,1
92,3

Tabel 10 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki nilai IPK
antara 2,51-3,00 yaitu sebanyak 40 orang atau 62%, sedangkan yang tidak mematuhi
prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6%.
33

Tabel 11 membahas tentang distribusi silang antara angkatan dengan
kepatuhan prosedur kerja.
Tabel 11. Distribusi silang antara angkatan dengan kepatuhan prosedur kerja.
Total skor
no
1
2
3
4

angkatan
1999
2000
2001
2002
Jumlah

Tidak patuh
Jumlah
(%)
0
0
0
0
5
0
0
0
5

7.7

Patuh
Jumlah
2
6
32
20

(%)
3,0
9,2
49,3
30,8

60

92,3

Tabel 11 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak adalah angkatan
2001 yaitu sebanyak 32 orang atau 49,3%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur
sebanyak lima orang atau 7,7%.
34
Tabel 12 membahas tentang distribusi silang antara pengetahuan dengan
kepatuhan prosedur kerja.
Tabel 12. Distribusi silang antara pengetahuan dengan kepatuhan prosedur kerja.
Total skor
no
1
2
3

pengetahuan
Kurang
Sedang
Baik
Jumlah

Tidak patuh
jumlah
(%)
0
0
0
0
5
7,7
5
7,7

Patuh
jumlah
0
1
59
60

(%)
0
1,5
90,8
92,3

Tabel 12 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki
pengetahuan baik yaitu sebanyak 59 orang atau 90,8%, sedangkan yang tidak
mematuhi prosedur kerja sebanyak lima orang atau 7,7%.
35
Tabel 13 membahas tentang distribusi silang antara sarana dan prasarana
RSGM dengan kepatuhan prosedur kerja.
Tabel 13. Distribusi silang antara sarana dan prasarana dengan kepatuhan prosedur
kerja.
no
1
2
3

Sarana dan
prasarana
Kurang
Sedang
Baik
Jumlah

Total skor
Tidak patuh
jumlah
(%)
0
0
1
1,5
4
6,2
5
7,7

Patuh
jumlah
0
9
51
60

(%)
0
13,8
78,5
92,3

Tabel 13 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak berpendapat bahwa
sarana dan prasarana RSGM baik yaitu sebanyak 51 orang atau tujuh orang,
sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6,2%.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 orang dan dilakukan
pengamatan langsung pada 14 orang sampel, yaitu lima orang dari Laboratorium
Konservasi Gigi, empat orang dari Laboratorium Bedah Mulut, tiga orang dari
Laboratorium Periodonsia dan dua orang dari Laboratorium Oral Medicine.
Dilakukan pengamatan apakah sampel yang diteliti melaksanakan praktikum sesuai
dengan yang tercantum pada kuesioner yang sudah diisi. Hasil dari pengamatan
menyatakan bahwa dari keseluruhan sampel yang diamati langsung, 10 orang
melakukan praktikum sesuai dengan yang sudah tercantum pada hasil kuesioner,
sedangkan 4 orang melakukan praktikum tidak sesuai dengan yang sudah tercantum
pada hasil kuesioner, yaitu dua orang dari Laboratorium Konservasi Gigi dan 2 orang
dari Laboratorium Bedah Mulut. Dua orang dari Laboratorium Konservasi Gigi dan
36
dua orang dari Laboratorium Bedah Mulut tidak membawa peralatan secara lengkap
yang dibutuhkan dalam melakukan perawatan gigi.
Harapan sampel terhadap RSGM FKG Universitas Jember berbeda-beda, hal
ini dapat diketahui dari jawaban pertanyaan nomer 21 pada kuesioner. Sampel pada
Laboratorium Konservasi Gigi (38,5%) mengharapkan adanya penambahan jumlah
dental unit, perbaikan fungsi dari dental unit yang sudah ada karena sudah banyak
yang rusak dan penambahan jumlah tempat duduk di ruang tunggu. Sampel pada
Laboratorium Bedah Mulut (33,8%) mengharapkan adanya peningkatan kebersihan di
laboratorium dan lingkungan sekitarnya, peningkatan kinerja karyawan RSGM FKG
Universitas Jember dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, dan jam kerja
pelayanan dari RSGM dapat menjadi 24 jam setiap hari. Sampel pada Laboratorium
Oral Medicine

(18,5%) mengharapkan adanya peningkatan sosialisasi tentang

RSGM kepada masyarakat sekitar dan perbaikan sistem administrasi pelayanan
RSGM FKG Universitas Jember. Sampel pada Laboratorium Periodonsia (9,2%)
mengharapkan adanya perbaikan fungsi dental unit yang sudah ada dan peningkatan
kebersihan.
4.2 Pembahasan
RSGM FKG UNEJ menurut Depdiknas (2003) merupakan unit pelayanan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dalam menyelenggarakan sarana
pendidikan bagi tenaga kesehatan dan penelitian dibidang kesehatan gigi,
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan sebagai
lahan praktek klinik bagi mahasiswa.
Pelayanan kesehatan gigi dalam menghadapi persaingan global dituntut untuk
lebih profesional dengan kualitas yang lebih dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini
didorong oleh perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan, yang diperkirakan
akan lebih sadar hak dan hukum (Djoharnas, 1997). Pemenuhan tuntutan masyarakat
yang semakin meningkat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sesuai
37
dengan kebutuhan merupakan hal terpenting dalam pengembangan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di institusi pelayanan kesehatan (Astoeti,
2000).
Tabel 1 menunjukkan perbandingan standar peralatan RSGM FKG
Universitas Jember dibandingkan dengan standar RSGM yang disusun oleh
Direktorat Pelayanan Medis Gigi Departemen Kesehatan RI tahun 2003. Jumlah
dental chair, dental unit, intra oral camera, dan sterilisator yang dimiliki RSGM
FKG Universitas Jember sudah melebihi standar yang berlaku. Tabel 2 dan tabel 3
menunjukkan perbandingan standar tenaga RSGM FKG Universitas Jember. Jumlah
keseluruhan tenaga yang dimiliki RSGM FKG Universitas Jember sudah melebihi
standar yang berlaku. Hal ini terjadi karena RSGM FKG Universitas Jember sebagai
RSGM Pendidikan berupaya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa tingkat profesi
yang semakin meningkat.
Tabel 9 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium
Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut yaitu sebanyak 21 orang atau 32,3%.
Sampel yang tidak mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium
Konservasi Gigi yaitu sebanyak empat orang atau 6,2%.
Dua laboratorium yang dianggap tidak mematuhi prosedur kerja yang telah
ditetapkan, yaitu Laboratorium Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut,
karena tidak menyediakan alat yang digunakan dalam melakukan perawatan kepada
pasien secara lengkap, yaitu sonde setengah lingkaran, meskipun alat yang digunakan
tidak lengkap tetapi para sampel dapat bekerja dengan baik karena fungsi dari alat
tersebut dapat digantikan dengan alat yang lain. Hal ini tidak sesuai dengan
Adikoesoemo (1997) yang menyatakan bahwa pelayanan dapat terjamin bila sarana
dan prasarana yang dimiliki rumah sakit tersebut unggul, semakin baik peralatan
yang tersedia maka pelayanan yang dilakukan akan semakin baik.
38
Tabel 10 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki nilai IPK
antara 2,51-3,00 yaitu sebanyak 40 orang atau 62%, sedangkan yang tidak mematuhi
prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa
kepatuhan terhadap prosedur kerja tidak dipengaruhi oleh nilai IPK, sampel yang
mematuhi dan tidak mematuhi memiliki nilai IPK yang sama yaitu antara 2,51-3,00.
Sampel adalah mahasiswa tingkat profesi yang sudah sarjana ataupun mahasiswa
yang sedang menempuh skripsi, sehingga IPK sampel rata-rata diatas 2,50. IPK
merupakan salah satu indikator tingkat prestasi atau keberhasilan mahasiswa.
Semakin tinggi nilai IPK maka pengetahuan seseorang akan semakin tinggi pula.
Dengan pengetahuan dan dedikasi yang tinggi, maka rumah sakit akan mempunyai
pelayanan yang baik karena suatu rumah sakit menjual jasa kesehatan dan tenaga
(Adikoesoemo, 1997).
Tabel 11 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak adalah angkatan
2001 yaitu sebanyak 32 orang atau 49,3%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur
kerja sebanyak lima orang atau 7,7%. Perubahan perilaku pada angkatan tua dan
muda itu berbeda, karena angkatan tua sudah mempunyai pengetahuan, sikap dan
keterampilan tertentu yang sudah mereka miliki selama bertahun-tahun (Notoatmojo,
2003). Sampel yang terbanyak mematuhi dan tidak mematuhi adalah angkatan 2001,
hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan prosedur kerja tidak dipengaruhi oleh
angkatan.
Tabel 12 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki
pengetahuan baik yaitu sebanyak 59 orang atau 90,8%, sedangkan

yang tidak
39
mematuhi prosedur kerja sebanyak lima orang atau 7,7%. Tinggi rendahnya
pengetahuan tidak mempengaruhi kepatuhan sampel dalam mematuhi prosedur kerja.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Ngatimin (1988) bahwa pengetahuan sangat
penting dalam memberikan wawasan terhadap sikap dan perbuatan seseorang.
Pengetahuan dapat dicapai melalui berbagai keadaan dan pengalaman. Salah
satu cara memperoleh pengetahuan adalah melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Depkes RI (1993) bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengertian dan pola pikir seseorang juga
dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki orang tersebut. Pengetahuan yang
diperoleh didapat dari pendidikan perguruan tinggi. Melalui pendidikan masyarakat
dapat memperluas jangkauan pengetahuan diberbagai bidang (Sindhunata, 2000).
Pengetahuan menjelaskan perilaku suatu individu yang berasal dari
pengalaman (Susanto dan Kotler, 2000), sedangkan pengalaman seseorang dapat
mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku yang diperoleh dari
semua perbuatannya dimasa lalu atau dapat pula pengalaman itu dipelajari, sebab
dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman (Irawan dan Swastha,
1983).
Tabel 13 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur
kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi
prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak berpendapat bahwa
sarana dan prasarana RSGM baik yaitu sebanyak 51 orang atau 78,5%, sedangkan
yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6,2%. Sarana dan
prasarana yang baik akan menunjang pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan dan dapat diterima oleh pasiennya.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Mutu dapat terjamin bila
40
sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit tersebut unggul (Adikoesoemo,
1997).
Penelitian tentang penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan
prosedur kerja di RSGM FKG Universitas Jember dapat diketahui bahwa standar
pelayanan rumah sakit yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember yang melaksanakan praktikum klinik melalui kepatuhan prosedur
kerja di RSGM FKG Universitas Jember adalah baik dan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan. RSGM FKG Universitas Jember merupakan suatu
rumah sakit pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dokter
gigi. Sampel dalam penelitian ini dalam melakukan praktikum klinik sesuai dengan
standar pelayanan yang berlaku, sehingga sampel mendapatkan nilai yang baik dan
memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan.
Harapan sampel terhadap RSGM FKG Universitas Jember berbeda-beda,
yaitu penambahan jumlah dental unit, perbaikan fungsi dari dental unit yang sudah
ada karena sudah banyak yang rusak, penambahan jumlah tempat duduk di ruang
tunggu, peningkatan kebersihan di laboratorium dan lingkungan sekitarnya,
peningkatan kinerja karyawan RSGM FKG Universitas Jember dalam melakukan
pelayanan terhadap pasien, jam kerja pelayanan dari RSGM dapat menjadi 24 jam
setiap hari, adanya peningkatan sosialisasi tentang RSGM kepada masyarakat sekitar
dan perbaikan sistem administrasi pelayanan RSGM FKG Universitas Jember.
Perbaikan-perbaikan tersebut

akan menjadikan RSGM FKG Universitas Jember

sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas,
profesional, modern dan sesuai dengan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi.
41

More Related Content

Viewers also liked

Barangolások angliában warwick vára 1.
Barangolások angliában warwick vára 1.Barangolások angliában warwick vára 1.
Barangolások angliában warwick vára 1.Zoltán Gerő
 
Fase 1 comidas para llevar
Fase 1 comidas para llevarFase 1 comidas para llevar
Fase 1 comidas para llevarjgarciaguillen
 
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...Universitas Islam As-syafi'iah
 
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940Наказ МОН України від 16.09.15 № 940
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940Nataliya Persikova
 

Viewers also liked (8)

Barangolások angliában warwick vára 1.
Barangolások angliában warwick vára 1.Barangolások angliában warwick vára 1.
Barangolások angliában warwick vára 1.
 
Celebrity hair
Celebrity hairCelebrity hair
Celebrity hair
 
Fase 1 comidas para llevar
Fase 1 comidas para llevarFase 1 comidas para llevar
Fase 1 comidas para llevar
 
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...
Pengaruh Konsentrasi Pakan Hijauan Sorghum (Sorghum bicolor) Terhadap Kandung...
 
Penilaian standar rumah sakit (5)
Penilaian standar rumah sakit (5)Penilaian standar rumah sakit (5)
Penilaian standar rumah sakit (5)
 
Se emitieron $230 millones por día
Se emitieron $230 millones por díaSe emitieron $230 millones por día
Se emitieron $230 millones por día
 
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940Наказ МОН України від 16.09.15 № 940
Наказ МОН України від 16.09.15 № 940
 
Noticia noviembre
Noticia noviembreNoticia noviembre
Noticia noviembre
 

Similar to Penilaian standar rumah sakit (12)

panduan pasien safety daalam rumah sakit ,
panduan pasien safety daalam rumah sakit ,panduan pasien safety daalam rumah sakit ,
panduan pasien safety daalam rumah sakit ,bagas834771
 
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulut
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulutPpt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulut
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulutPrastuti Kosasih
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik SamplingElvi Rahmi
 
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikKb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikpjj_kemenkes
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxssuserc3081c
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
 
Presentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiahPresentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiahpagungun
 
Presentasi Sidang Nur Asiah
Presentasi Sidang Nur AsiahPresentasi Sidang Nur Asiah
Presentasi Sidang Nur Asiahpagungun
 
Presentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiahPresentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiahpagungun
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
 
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMKajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMNuraini Ismail
 
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...RaudhahRamadiyantika1
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptx
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptxJurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptx
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptxpandikasari
 
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptdokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptssuser384015
 

Similar to Penilaian standar rumah sakit (12) (20)

panduan pasien safety daalam rumah sakit ,
panduan pasien safety daalam rumah sakit ,panduan pasien safety daalam rumah sakit ,
panduan pasien safety daalam rumah sakit ,
 
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulut
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulutPpt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulut
Ppt hubungan pengetahuan dengan kanker rongga mulut
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
document (1).pdf
document (1).pdfdocument (1).pdf
document (1).pdf
 
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikKb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
Presentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiahPresentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiah
 
Presentasi Sidang Nur Asiah
Presentasi Sidang Nur AsiahPresentasi Sidang Nur Asiah
Presentasi Sidang Nur Asiah
 
Presentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiahPresentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiah
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
 
15. bab v
15. bab v15. bab v
15. bab v
 
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKMKajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
Kajian Kumpulan Tahap Keselesaan Bekerja dalam kalangan staff PPUKM
 
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...
Akurasi diagnostik pendekatan teledentistry untuk mendeteksi karies gigi- A t...
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Seminar hasil
Seminar  hasilSeminar  hasil
Seminar hasil
 
PPT PDL.pptx
PPT PDL.pptxPPT PDL.pptx
PPT PDL.pptx
 
Bab 3versi warna
Bab 3versi warnaBab 3versi warna
Bab 3versi warna
 
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptx
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptxJurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptx
Jurnal Teknik Bone Marrow Aspiration Smears.pptx
 
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptdokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Penilaian standar rumah sakit (12)

  • 1. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dilakukan pada bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Juni 2006. Penelitian dilakukan pada Laboratorium Konservasi Gigi, Bedah Mulut, Periodonsia dan Oral Medicine (OM) dengan besar sampel sebanyak 65 orang. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling. Penelitian ini menilai standar pelayanan RSGM yang dilakukan mahasiswa tingkat profesi dalam melakukan perawatan pulpektomi pada Laboratorium Konservasi Gigi, perawatan ekstraksi gigi pada Laboratorium Bedah Mulut, perawatan pembersihan karang gigi (scalling) pada Laboratorium Periodonsia dan perawatan ulkus traumatikus pada Laboratorium Oral Medicine (OM). Penelitian yang telah dilakukan mengelompokkan sampel penelitian berdasarkan laboratorium yang sedang ditempuh, hal ini dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan laboratorium. No 1 2 3 4 Laboratorium Konservasi gigi Bedah Mulut Periodonsia Oral Medicine (OM) Jumlah Σ sampel 25 orang 22 orang 12 orang 6 orang 65 orang (%) 38,5 33,9 18,5 9,4 100 Tabel 4 menunjukkan distribusi sampel penelitian berdasarkan laboratorium yang sedang ditempuh, jumlah yang paling banyak adalah sampel penelitian pada Laboratorium Konservasi Gigi yaitu sebanyak 25 orang atau 38,5%, sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah sampel penelitian pada Laboratorium Oral Medicine (OM) yaitu sebanyak enam orang atau 9,4%. 28
  • 2. 29 Tabel 5 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin. Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin no 1 2 Jenis kelamin Perempuan Laki-laki Jumlah Jumlah 48 17 65 (%) 74 26 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 48 orang atau 74% adalah berjenis kelamin perempuan dan 17 orang atau 26% berjenis kelamin laki-laki, sampel yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan sampel yang berjenis kelamin laki-laki. Tabel 6 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan nilai IPK. Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan nilai IPK No 1 2 3 4 IPK < 2.00 2,00-2,50 2,50-3,00 > 3,00 Jumlah Jumlah 0 3 45 18 65 (%) 0 3,1 69,3 27,6 100 Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai IPK yang terbanyak adalah 2,51-3,00 sebesar 45 sampel atau 69,3%, sedangkan nilai IPK yang paling sedikit adalah 2,002,50 sebesar dua sampel atau 3,1%.
  • 3. 30 Tabel 7 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan angkatan. Tabel 7. Distribusi sampel berdasarkan angkatan No. 1. 2. 3. 4. Angkatan 1999 2000 2001 2002 total Jumlah 2 6 37 20 65 (%) 3,0 9,3 57,0 30,7 100 Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah sampel penelitian yang paling banyak adalah angkatan 2001 sebanyak 37 orang atau 57%, sedangkan jumlah sampel penelitian yang paling sedikit adalah angkatan 1999 sebanyak dua orang atau 3%. Tabel 8 membahas tentang distribusi sampel penelitian berdasarkan usia. Tabel 8. Distribusi sampel berdasarkan usia No. 1. 2. 3. 4. 5. Usia (tahun) 22 23 24 25 26 Total Jumlah 17 31 10 4 2 65 % 26,2 47,7 6,5 6,2 3,1 100 Tabel 8 menunjukkan bahwa sampel penelitian yang paling banyak adalah usia 23 tahun sebanyak 31orang atau 47,7%, sedangkan sampel yang paling sedikit adalah usia 26 tahun sebanyak dua orang atau 3,1%.
  • 4. 31 Tabel 9 membahas tentang distribusi silang antara laboratorium yang sedang ditempuh dengan kepatuhan prosedur kerja. Tabel 9. Distribusi silang antara laboratorium yang sedang ditempuh dengan kepatuhan prosedur kerja. Total skor no 1 2 3 4 Laboratorium Konservasi gigi Bedah mulut Periodonsia Oral Medicine (OM) Jumlah Tidak patuh Jumlah (%) 4 6.2 1 1.5 0 0 0 0 5 7.7 Patuh Jumlah 21 21 12 6 60 (%) 32,3 32,3 18,6 9,2 92,3 Tabel 9 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut yaitu sebanyak 21 orang atau 32,3%. Sampel yang tidak mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium Konservasi Gigi yaitu sebanyak empat orang atau 6,2%. Sampel pada Laboratorium Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut dianggap tidak mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, karena tidak menyediakan alat yang digunakan dalam melakukan perawatan kepada pasien secara lengkap.
  • 5. 32 Tabel 10 membahas tentang distribusi silang antara nilai IPK dengan kepatuhan prosedur kerja. Tabel 10. Distribusi silang antara nilai IPK dengan kepatuhan prosedur kerja. Total skor no 1 2 3 4 Nilai IPK < 2,00 2,00-2,50 2,51-3,00 > 3,00 Jumlah Tidak patuh jumlah (%) 0 0 0 0 4 6.1 1 1.6 5 7.7 Patuh jumlah 0 3 40 17 60 (%) 0 4,7 61,5 26,1 92,3 Tabel 10 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki nilai IPK antara 2,51-3,00 yaitu sebanyak 40 orang atau 62%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6%.
  • 6. 33 Tabel 11 membahas tentang distribusi silang antara angkatan dengan kepatuhan prosedur kerja. Tabel 11. Distribusi silang antara angkatan dengan kepatuhan prosedur kerja. Total skor no 1 2 3 4 angkatan 1999 2000 2001 2002 Jumlah Tidak patuh Jumlah (%) 0 0 0 0 5 0 0 0 5 7.7 Patuh Jumlah 2 6 32 20 (%) 3,0 9,2 49,3 30,8 60 92,3 Tabel 11 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak adalah angkatan 2001 yaitu sebanyak 32 orang atau 49,3%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur sebanyak lima orang atau 7,7%.
  • 7. 34 Tabel 12 membahas tentang distribusi silang antara pengetahuan dengan kepatuhan prosedur kerja. Tabel 12. Distribusi silang antara pengetahuan dengan kepatuhan prosedur kerja. Total skor no 1 2 3 pengetahuan Kurang Sedang Baik Jumlah Tidak patuh jumlah (%) 0 0 0 0 5 7,7 5 7,7 Patuh jumlah 0 1 59 60 (%) 0 1,5 90,8 92,3 Tabel 12 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 59 orang atau 90,8%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak lima orang atau 7,7%.
  • 8. 35 Tabel 13 membahas tentang distribusi silang antara sarana dan prasarana RSGM dengan kepatuhan prosedur kerja. Tabel 13. Distribusi silang antara sarana dan prasarana dengan kepatuhan prosedur kerja. no 1 2 3 Sarana dan prasarana Kurang Sedang Baik Jumlah Total skor Tidak patuh jumlah (%) 0 0 1 1,5 4 6,2 5 7,7 Patuh jumlah 0 9 51 60 (%) 0 13,8 78,5 92,3 Tabel 13 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak berpendapat bahwa sarana dan prasarana RSGM baik yaitu sebanyak 51 orang atau tujuh orang, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6,2%. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 orang dan dilakukan pengamatan langsung pada 14 orang sampel, yaitu lima orang dari Laboratorium Konservasi Gigi, empat orang dari Laboratorium Bedah Mulut, tiga orang dari Laboratorium Periodonsia dan dua orang dari Laboratorium Oral Medicine. Dilakukan pengamatan apakah sampel yang diteliti melaksanakan praktikum sesuai dengan yang tercantum pada kuesioner yang sudah diisi. Hasil dari pengamatan menyatakan bahwa dari keseluruhan sampel yang diamati langsung, 10 orang melakukan praktikum sesuai dengan yang sudah tercantum pada hasil kuesioner, sedangkan 4 orang melakukan praktikum tidak sesuai dengan yang sudah tercantum pada hasil kuesioner, yaitu dua orang dari Laboratorium Konservasi Gigi dan 2 orang dari Laboratorium Bedah Mulut. Dua orang dari Laboratorium Konservasi Gigi dan
  • 9. 36 dua orang dari Laboratorium Bedah Mulut tidak membawa peralatan secara lengkap yang dibutuhkan dalam melakukan perawatan gigi. Harapan sampel terhadap RSGM FKG Universitas Jember berbeda-beda, hal ini dapat diketahui dari jawaban pertanyaan nomer 21 pada kuesioner. Sampel pada Laboratorium Konservasi Gigi (38,5%) mengharapkan adanya penambahan jumlah dental unit, perbaikan fungsi dari dental unit yang sudah ada karena sudah banyak yang rusak dan penambahan jumlah tempat duduk di ruang tunggu. Sampel pada Laboratorium Bedah Mulut (33,8%) mengharapkan adanya peningkatan kebersihan di laboratorium dan lingkungan sekitarnya, peningkatan kinerja karyawan RSGM FKG Universitas Jember dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, dan jam kerja pelayanan dari RSGM dapat menjadi 24 jam setiap hari. Sampel pada Laboratorium Oral Medicine (18,5%) mengharapkan adanya peningkatan sosialisasi tentang RSGM kepada masyarakat sekitar dan perbaikan sistem administrasi pelayanan RSGM FKG Universitas Jember. Sampel pada Laboratorium Periodonsia (9,2%) mengharapkan adanya perbaikan fungsi dental unit yang sudah ada dan peningkatan kebersihan. 4.2 Pembahasan RSGM FKG UNEJ menurut Depdiknas (2003) merupakan unit pelayanan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dalam menyelenggarakan sarana pendidikan bagi tenaga kesehatan dan penelitian dibidang kesehatan gigi, memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan sebagai lahan praktek klinik bagi mahasiswa. Pelayanan kesehatan gigi dalam menghadapi persaingan global dituntut untuk lebih profesional dengan kualitas yang lebih dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini didorong oleh perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan, yang diperkirakan akan lebih sadar hak dan hukum (Djoharnas, 1997). Pemenuhan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sesuai
  • 10. 37 dengan kebutuhan merupakan hal terpenting dalam pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di institusi pelayanan kesehatan (Astoeti, 2000). Tabel 1 menunjukkan perbandingan standar peralatan RSGM FKG Universitas Jember dibandingkan dengan standar RSGM yang disusun oleh Direktorat Pelayanan Medis Gigi Departemen Kesehatan RI tahun 2003. Jumlah dental chair, dental unit, intra oral camera, dan sterilisator yang dimiliki RSGM FKG Universitas Jember sudah melebihi standar yang berlaku. Tabel 2 dan tabel 3 menunjukkan perbandingan standar tenaga RSGM FKG Universitas Jember. Jumlah keseluruhan tenaga yang dimiliki RSGM FKG Universitas Jember sudah melebihi standar yang berlaku. Hal ini terjadi karena RSGM FKG Universitas Jember sebagai RSGM Pendidikan berupaya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa tingkat profesi yang semakin meningkat. Tabel 9 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut yaitu sebanyak 21 orang atau 32,3%. Sampel yang tidak mematuhi prosedur kerja terbanyak pada Laboratorium Konservasi Gigi yaitu sebanyak empat orang atau 6,2%. Dua laboratorium yang dianggap tidak mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, yaitu Laboratorium Konservasi Gigi dan Laboratorium Bedah Mulut, karena tidak menyediakan alat yang digunakan dalam melakukan perawatan kepada pasien secara lengkap, yaitu sonde setengah lingkaran, meskipun alat yang digunakan tidak lengkap tetapi para sampel dapat bekerja dengan baik karena fungsi dari alat tersebut dapat digantikan dengan alat yang lain. Hal ini tidak sesuai dengan Adikoesoemo (1997) yang menyatakan bahwa pelayanan dapat terjamin bila sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit tersebut unggul, semakin baik peralatan yang tersedia maka pelayanan yang dilakukan akan semakin baik.
  • 11. 38 Tabel 10 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki nilai IPK antara 2,51-3,00 yaitu sebanyak 40 orang atau 62%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap prosedur kerja tidak dipengaruhi oleh nilai IPK, sampel yang mematuhi dan tidak mematuhi memiliki nilai IPK yang sama yaitu antara 2,51-3,00. Sampel adalah mahasiswa tingkat profesi yang sudah sarjana ataupun mahasiswa yang sedang menempuh skripsi, sehingga IPK sampel rata-rata diatas 2,50. IPK merupakan salah satu indikator tingkat prestasi atau keberhasilan mahasiswa. Semakin tinggi nilai IPK maka pengetahuan seseorang akan semakin tinggi pula. Dengan pengetahuan dan dedikasi yang tinggi, maka rumah sakit akan mempunyai pelayanan yang baik karena suatu rumah sakit menjual jasa kesehatan dan tenaga (Adikoesoemo, 1997). Tabel 11 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak adalah angkatan 2001 yaitu sebanyak 32 orang atau 49,3%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak lima orang atau 7,7%. Perubahan perilaku pada angkatan tua dan muda itu berbeda, karena angkatan tua sudah mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu yang sudah mereka miliki selama bertahun-tahun (Notoatmojo, 2003). Sampel yang terbanyak mematuhi dan tidak mematuhi adalah angkatan 2001, hal ini menunjukkan bahwa kepatuhan prosedur kerja tidak dipengaruhi oleh angkatan. Tabel 12 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 59 orang atau 90,8%, sedangkan yang tidak
  • 12. 39 mematuhi prosedur kerja sebanyak lima orang atau 7,7%. Tinggi rendahnya pengetahuan tidak mempengaruhi kepatuhan sampel dalam mematuhi prosedur kerja. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Ngatimin (1988) bahwa pengetahuan sangat penting dalam memberikan wawasan terhadap sikap dan perbuatan seseorang. Pengetahuan dapat dicapai melalui berbagai keadaan dan pengalaman. Salah satu cara memperoleh pengetahuan adalah melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depkes RI (1993) bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengertian dan pola pikir seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki orang tersebut. Pengetahuan yang diperoleh didapat dari pendidikan perguruan tinggi. Melalui pendidikan masyarakat dapat memperluas jangkauan pengetahuan diberbagai bidang (Sindhunata, 2000). Pengetahuan menjelaskan perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman (Susanto dan Kotler, 2000), sedangkan pengalaman seseorang dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku yang diperoleh dari semua perbuatannya dimasa lalu atau dapat pula pengalaman itu dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman (Irawan dan Swastha, 1983). Tabel 13 menunjukkan bahwa 60 sampel (92,3%) telah mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, sedangkan lima sampel (7,7%) dianggap tidak mematuhi prosedur kerja. Sampel yang mematuhi prosedur kerja terbanyak berpendapat bahwa sarana dan prasarana RSGM baik yaitu sebanyak 51 orang atau 78,5%, sedangkan yang tidak mematuhi prosedur kerja sebanyak empat orang atau 6,2%. Sarana dan prasarana yang baik akan menunjang pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan dan dapat diterima oleh pasiennya. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Mutu dapat terjamin bila
  • 13. 40 sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit tersebut unggul (Adikoesoemo, 1997). Penelitian tentang penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja di RSGM FKG Universitas Jember dapat diketahui bahwa standar pelayanan rumah sakit yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang melaksanakan praktikum klinik melalui kepatuhan prosedur kerja di RSGM FKG Universitas Jember adalah baik dan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. RSGM FKG Universitas Jember merupakan suatu rumah sakit pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dokter gigi. Sampel dalam penelitian ini dalam melakukan praktikum klinik sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku, sehingga sampel mendapatkan nilai yang baik dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan. Harapan sampel terhadap RSGM FKG Universitas Jember berbeda-beda, yaitu penambahan jumlah dental unit, perbaikan fungsi dari dental unit yang sudah ada karena sudah banyak yang rusak, penambahan jumlah tempat duduk di ruang tunggu, peningkatan kebersihan di laboratorium dan lingkungan sekitarnya, peningkatan kinerja karyawan RSGM FKG Universitas Jember dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, jam kerja pelayanan dari RSGM dapat menjadi 24 jam setiap hari, adanya peningkatan sosialisasi tentang RSGM kepada masyarakat sekitar dan perbaikan sistem administrasi pelayanan RSGM FKG Universitas Jember. Perbaikan-perbaikan tersebut akan menjadikan RSGM FKG Universitas Jember sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas, profesional, modern dan sesuai dengan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi.
  • 14. 41