SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik
kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin
unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit,
pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani, selain itu tomat merupakan salah satu
jenis sayuran yang banyak digemari orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam.
Sentral produksi tanaman tomat di Indonesia adalah pulau Jawa, akan tetapi juga
dikembangkan di luar pulau Jawa hampir di seluruh Indonesia. Di Sulawesi Selatan potensi
lahan untuk tanaman tomat cukup baik. Sasaran pengembangannya diarahkan pada
optimalisasi pemanfaatan lahan berdasarkan potensi yang dimiliki dan kesesuaian
agroekologi.
Seiring dengan maraknya masyarakat untuk menanam tanaman tomat, baik untuk
kebutuhan konsumsi maupun untuk tanaman hias, pada akhirnya akan menuntut teknik
budidaya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pemberian naungan yang berguna
untuk melindungi tanaman tomat dari sinar terik matahari langsung. Pemberian naungan
dapat dilakukan dengan cara membuat green house ataupun dengan menggunakan plastik
mulsa atau kain.
1.2. Perumusan masalah
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang diletakkan dalam
ruangan (kurang cahaya) dan tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan (yang
mendapatkan banyak cahaya)?
1.3. Hipotesis
Hipotesa penelitian ini adalah, jika tanaman tomat diletakkan di luar ruangan maka
pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak
segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika tanaman tomat diletakkan di dalam
ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran
kecil, tipis dan berwarna pucat tidak hijau.
1.4. Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.
2. Manfaat
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani tanaman tomat
Sistematika tanaman tomat dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum L.
B. Morfologi tanaman tomat
1. Akar
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh
menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal.
Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akan dapat
tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
2. Batang
Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga
bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu –
bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)
berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah
tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)
dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang
menyebar secara merata.
3. Daun
Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya
bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 –
30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang
berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada
tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh berselang seling atau tersusun spiral
mengelilingi batang tanaman.
4. Bunga
Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter
sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat
(Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat
(Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna
kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum
lycopersicum L.) merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala
benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah
tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah.
Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
5. Buah
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak bulat, agak
lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat (Solanum lycopersicum L.)
juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang
berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat (Solanum lycopersicum L.)
yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.
C. Tehnik Budidaya Tanaman Tomat
1. Syarat Tumbuh
Tanaman tomat dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0 - 1.250 m dpl, dan tumbuh
optimal di dataran tinggi >750 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada
siang hari dan 17°C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat
yang banyak mengandung pasir. Dan, akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung
humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah yang ideal
untuknya adalah netral, yaitu sekitar 6 - 7.
2. Penyiapan Lahan Bercocok Tanam Tomat
Untuk bercocok tanam tomat dipilih lahan gembur, subur dan sebaiknya sebelumnya
tidak ditanami tomat atau tanaman satu famili, seperti : cabai, terong, tembakau dan kentang.
Bila pH tanah rendah diberi kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata
pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan
ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Untuk drainase dibuat parit selebar 20-30 cm
diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. Berikan pupuk kandang
sebanyak 10 - 20 ton/ha yang dicampur dengan tanah secara merata. Bila menggunakan
mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari. Lubang tanam dibuat dengan jarak 60 x 80 cm
atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Sterilisasi tanah media
dilakukan dengan memberikan bahan kimia Besamid 3 G dengan dosis 70 gram untuk media
tanam sebanyak 1m3 atau menggunakan formalin 4%.
3. Pengadaan Benih Tomat
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan membeli
benih yang siap semai atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih tomat
dilakukan dengan cara membeli, hendaknya membeli di toko pertanian yang terpercaya
menyediakan benih yang bermutu dan bersertifikat. Pengadaan benih yang dilakukan dengan
membuat sendiri adalah sebagai berikut:
1) Pilih buah tomat dari tanaman tomat yang petumbuhannya dan produksinya
yang bermutu baik. Buah yang dipilih adalah buah tomat yang telah masak dan
tua dan masak di pohon. Buah sehat dan tidak terserang hama ataupun
penyakit.
2) Buah setelah dipetik dibiarkan sampai merekah dan berair (2 - 3 hari).
3) Biji-biji diambil setelah buah tomat merekah dan cucilah dengan air bersih,
kemudian dikeringkan sehingga kadar airnya paling tinggi 12%. Biji-biji tomat yang telah
dikeringkan dapat langsung disemaikan atau disimpan terlebih dahulu dalam wadah,
misalnya kaleng atau botol kering sambil menunggu saatnya untuk disemaikan.
4. Pembibitan Tomat
Tanaman tomat berkembang biak secara generatif atau melalui biji, maka
perbanyakan bibit tomat dilakukan dengan bijinya. Sebelum ditanam di kebun, biji-biji tomat
sebaiknya disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Pemindahan bibit ke lapang
dilakukan sewaktu bibit berumur 1 bulan atau daunnya telah berjumlah 4 helai. Varietas yang
dianjurkan adalah varietas Gondol, Intan, Ratna dan Berlian. Kebutuhan benih 200 – 300
gram/ha.
5. Penanaman
Bibit siap tanam berumur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6. Sehari sebelum penanaman
sebaiknya bedengan diairi dahulu. Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu,
caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut,
kemudian dibuat lubang tanam baru. Penyiraman dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh
normal (Jawa : lilir), namun tidak berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak
mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Ajir dipasang sedini
mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat.
6. Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk 1 Ha adalah urea 150 kg, TSP 100 kg dan KCL 50 kg.
Pemupukan TSP dan KCL diberikan pada saat tanam dan urea diberikan 14 hari setelah
tanam sebanyak 75 kg dan sisanya 35 hari setelah tanam.
7. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma menggunakan tangan atau alat
penyiang lainnya.
8. Pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat
Hama ulat yang menyerang tanaman muda dengan memotong batang dan tangkai
adalah Agrotis ipsilon dapat disemprot dengan Hostathion 40 EC dan Dursban 20 ES. Hama
Heliothis armigera yang menyerang buah menjadi bolong dapat diberantas dengan
menggunakan Diasenon 60 EC. Rhizoktonia sp dan Pythium sp yang menyerang pesemaian
dapat diberantas dengan Dhitane M-45. Penyakit busuk daun (Phytopthorasp) dapat
diberantas dengan bubur bordeux. Penyakit layu dan virus keriting dikendalikan dengan
mencabut tanaman yang terserang penyakit lalu dibakar.
9. Panen Tomat
Panen tomat dilakukan sesuai dengan tujuan pemasarannya sehingga perlu
diperhitungkan lama perjalanan sampai di tujuan. Sebaiknya tomat berada di pasaran pada
saat masak penuh, tetapi tidak terlalu masak atau busuk. Pada saat masak penuh itulah tomat
memperlihatkan penampilannya yang terbaik. Jika tujuan pemasaran adalah pasar lokal yang
jaraknya tidak begitu jauh, dapat ditempuh dalam beberapa jam, panen sebaiknya dilakukan
sewaktu buah masih berwarna kekuning-kuningan. Sedangkan untuk pemasaran ke tempat
yang jauh atau untuk di ekspor, buah sebaiknya dipetik sewaktu masih berwarna hijau, tetapi
sudah tua benar. Atau 8-10 hari sebelum menjadi masak (berwarna merah). Umur petik
tergantung varietas tomat yang ditanam dan kondisi tanaman. Umumnya buah tomat dapat
dipanen pertama pada waktu berumur 2 atau 3 bulan setelah tanam.
Panen dilakukan beberapa kali, yaitu antara 10-15 kali pemetikan buah dengan
selang 2-3 hari sekali. Pemetikan dapat dilakukan pagi atau sore hari. Dan, diusahakan buah
yang dipetik tidak jatuh atau terluka. Karena hal ini dapat menurunkan kualitas dan dapat
menjadi sumber masuknya bibit penyakit.
2.2. Respon tanaman terhadap cahaya matahari
1. Intensitas Cahaya.
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per
satuan luas dan per satuan waktu (kal/cm2/hari). Pengertian intensitas disini sudah termasuk
didalamnya lama penyinaran, yaitu lama matahari bersinar dalam satu hari, karena satuan
waktunya menggunakan hari. Besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tidak
sama utuk setiap tempat dan waktu, karena tergantung :
a. Jarak antara matahari dan bumi, misalnya pada pagi dan sore hari intensitasnya lebih
rendah dari pada siang hari karena jarak matahari lebih jauh. Juga di daerah sub
tropis, intensitasnya lebih rendah dibanding daerah tropis. Demikian pula di puncak
gunung intensitasnya (1,75 g.kal/cm2/menit) lebih tinggi dari pada di dataran rendah
(di atas permukaan laut = 1,50 g.kal /cm2/menit).
b. Tergantung pada musim, misalnya pada musim hujan intensitasnya lebih rendah
karena radiasi matahari yang jatuh sebagian diserap awan, sedangkan pada musim
kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga intensitasnya lebih tinggi.
c. Letak geografis, sebagai contoh daerah di lereng gunung sebelah utara/selatan
berbeda dengan lereng sebelah timur/barat. Pada daerah tanaman menerima sinar
matahari lebih sedikit dari pada sebelah utara/selatan karena lama penyinarannya
lebih pendek disebabkan terhalang oleh gunung. Bahkan lereng sebelah barat dan
timur itu sendiri juga sering terdapat perbedaan terutama pada musim hujan. Hal ini
disebabkan karena musim hujan biasanya banyak sore hari sehingga lebih banyak
awan dibanding pagi hari, akibatnya lereng sebelah barat yang baru meneroma sinar
matahari sore hari akan mendapatkan radiasi dengan intensitas yang sangat rendah.
Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman sejauh
mana berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya
diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk membentuk karbohidrat.
Semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis
sampai dengan optimum (maksimum). Untuk menghasilkan berat kering yang maksimal,
tanaman memerlukan intensitas cahaya penuh. Namun demikian intensitas cahaya yang
sampai pada permukaan kanopi tanaman sangat bervariasi, hal ini merupakan salah satu
sebab potensi produksi tanaman aktual belum diketahui.
Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhan tanaman tomat di waktu muda (tingkat
anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-jenis semitoleran naungan
untuk anakan diperlukan sampai umur 1-2 bulan atau sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 2
meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih lama lagi yaitu 3 – 4 bulan.
Suhardi (1995) mengemukakan tanaman tomat yang ditaruh, pada tempat penuh
memberikan pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat cahaya masuk
sebahagian. Dibandingkan dengan lama penyinaran dan jenis cahaya, intensitas cahaya
merupakan faktor yang paling berperan terhadap kecepatan berjalannya fotosintesis. Dari
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampai intensitas 10.000 lux, grafik
kecepatan fotosintesis bergerak linear positif. Data penelitian tersebut adalah untuk tanaman
dewasa, sedangkan untuk tanaman muda (tingkat semai-sapihan) belum diperoleh data.
Pengurangan intensitas sinar sampai 60% berpengaruh positif nyata terhadap pertumbuhan
awal tinggi dan jumlah daun, serta diameter batang tanaman tomat.
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan waktu
Praktek ini dilaksanakan di daerah latuppa kecamatan mungkajang kota palopo 2012
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih tomat, tanah, pasir, pupuk bokashi, polybag ukuran 20 x
30 cm, kain kasa.
Alat yang dipakai adalah paku, martil, kayu, linggis, gembor, mistar, kain dan alat tulis
menulis.
3.3. Metode Percobaan
Praktek ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3
perlakuan yang diulang sebanyak 12 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Dengan
naungan sebagai berikut :
Po = tanpa naungan
P1 = 1 lapis naungan
P2 = 2 lapis naungan
P3 = 3 lapis naungan
3.4. Pelaksanaan Percobaan
Pelaksanaan percobaan ini meliputi pembuatan naungan, persiapan media tanam,
penyemaian, penanaman, pemeliharaan dan pengamatan. Pembuatan naungan dilakukan
dengan cara menyiapkan kayu sepanjang 1 meter kemudian buat lubang dengan
menggunakan linggis, setelah lubang selesai dibuat tancapkan kayu lalu buat para-para
berbentuk segi empat kemudian berikan naungan kain kasa jangan lupa dipaku supaya kain
kasa tidak jatuh. Kemudian persiapan media tanam dilakukan dengan cara mencampurkan
tanah, pasir, pupuk bokashi dengan perbandingan 1:1:1. Pencampuran ini dilakukan dengan
menggunakan tangan, setelah semua bahan sudah tercampur dengan merata, kemudian
masukkan kedalam polybag, selanjutnya media tanam tersebut disiram air sampai jenuh dan
biarkan selama satu minggu tujuannya agar supaya mikroorganisme yang merugikan bagi
tanah dan tanaman tomat akan mati, dan juga untuk memperlancar sistem aerasi didalam
tanah.
Penyemaian dilakukan dengan cara merendam terlebih dahulu benih tomat selama
15 menit dan pilih benih yang tenggelam kemudian letakkan diatas pot secara merata setelah
itu tutup dengan tanah. Penanaman dilakukan pada saat bibit tomat sudah tumbuh pada
tempat penyemaian, umur bibit tomat yang akan dipindahkan pada media tanam berkisar
antara 3 minggu.
Pemindahan bibit tomat dari tempat penyemaian ke tempat media tanam dilakukan
dengan cara mencabut satu per satu bibit tomat dengan hati-hati, jaga agar akar pada bibit
tomat tidak terputus, setelah itu buat lubang diatas media tanam dengan kedalaman 5-10 cm
lalu masukkan bibit tomat tersebut, tutup lubang tanam dengan tanah kemudian lakukan
penyiraman.
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan penyiangan, penyiraman dilakukan setiap
hari pada pagi ataupun sore hari dengan menggunakan gembor. Penyiangan dilakukan
terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat, pengamatan dilakukan pada tiap 3 hari
sekali untuk melihat pengaruh naungan terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
3.5. Parameter Pengamatan
Komponen pertumbuhan yang diamati adalah :
1) Tinggi tanaman (cm) tomat, diukur dari pangkal sampai titik tumbuh tiap 3 hari
sekali.
2) Jumlah daun (helai) tanaman tomat, dihitung jumlah daun yang terbentuk
sempurna diamati tiap 3 hari sekali
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat penilitian dapat di simpulkan
bahwa penyebab banyaknya hasil panen tomat petani yang kurang baik antara lain
disebabkan oleh kurang tepat nya tata cara para petani dalam mengolah lahan pertanian yang
di garapnya dan mekanisme perawatan yang kurang optimal sehingga sering terserang
penyakit.
B. SARAN
Dengan sengaja kami buat makalah ini yang bertujuan agar bisa membantu petani dalam
peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas. Dengan disusunya makalah ini kami
berharap para pembaca atau petani bisa menerapkan metode-metode bercocok tanam tanaman
tomat telah kami buat. Agar makalah yang kami buat tidak sia-sia atas partisipasinya kami
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
 Annonymous, 2012. http://www.nuryety.co.cc/2010/03/tomat-adalah-komoditas-
hortikultura.html Diakses pada tgl 27 Maret 2012
 Astarini, I.D. 2009. Pemuliaan Tanaman Sayuran. Tidak Diketahui
 Hartati, Sri. 2000. Penampilan Genotip Tanaman Tomat Hasil Mutasi Buatan Pada
Kondisi Stress Air dan Kondisi Optimal. Agrosains. 2 (2) : 35-42
 Saragih, W.C. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat Terhadap Pemberian
Pupuk Phospat dan Bahan Organik. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
RPOPOSAL
PENELITIAN TANAMAN TOMAT
DISUSUN OLEH :
NAMA : IQBAL TANDO
NIM : 91304013
PRODI : AGROTEKNOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014

Contenu connexe

Tendances

Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullAriefiandra Ariefiandra
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMA
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMAContoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMA
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMARidho Satria
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumputrisagut
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatpengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatSarah Iklima
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Ramadhani Sardiman
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang HijauBiologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang HijauRamadhani Sardiman
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahNopi Tri Utami
 
Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Qiqi Gobel
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijauyosa marinda
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Alif Dzaki
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanIsna Nina Bobo
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijaurendrafauzi
 

Tendances (20)

Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
 
Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3Laporan biologi xii ipa 3
Laporan biologi xii ipa 3
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNAProposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
Proposal penelitian pengaruh cahaya KABUPATEN MUNA
 
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMA
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMAContoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMA
Contoh Proposal Penelitian Sederhana bagi kelas 3 SMA
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatpengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang HijauBiologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 

En vedette

En vedette (20)

Proposal tomat
Proposal tomatProposal tomat
Proposal tomat
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Contoh Proposal Cabe
Contoh Proposal CabeContoh Proposal Cabe
Contoh Proposal Cabe
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
 
Proposal pertanian
Proposal pertanianProposal pertanian
Proposal pertanian
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayamPengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk kandang ayam
 
Makalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprikaMakalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprika
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Proposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabeProposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabe
 
pola pembiayaan usaha kecil pada tanaman sayuran
pola pembiayaan usaha kecil pada tanaman sayuranpola pembiayaan usaha kecil pada tanaman sayuran
pola pembiayaan usaha kecil pada tanaman sayuran
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Usulan penelitian seledri.
Usulan penelitian seledri.Usulan penelitian seledri.
Usulan penelitian seledri.
 
Tanaman hias
Tanaman hiasTanaman hias
Tanaman hias
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
 
Budidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pareBudidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pare
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandang
 

Similaire à Proposal penelitian tanaman tomat

Similaire à Proposal penelitian tanaman tomat (20)

Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
 
bio93.pptx
bio93.pptxbio93.pptx
bio93.pptx
 
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuh
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuhBudidaya tomat pada berbagai media tumbuh
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuh
 
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuh
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuhBudidaya tomat pada berbagai media tumbuh
Budidaya tomat pada berbagai media tumbuh
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Budidaya tomat ptt
Budidaya tomat pttBudidaya tomat ptt
Budidaya tomat ptt
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Em4 pada tomat
Em4 pada tomatEm4 pada tomat
Em4 pada tomat
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Proposal penelitian tanaman tomat

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani, selain itu tomat merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam. Sentral produksi tanaman tomat di Indonesia adalah pulau Jawa, akan tetapi juga dikembangkan di luar pulau Jawa hampir di seluruh Indonesia. Di Sulawesi Selatan potensi lahan untuk tanaman tomat cukup baik. Sasaran pengembangannya diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan lahan berdasarkan potensi yang dimiliki dan kesesuaian agroekologi. Seiring dengan maraknya masyarakat untuk menanam tanaman tomat, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk tanaman hias, pada akhirnya akan menuntut teknik budidaya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pemberian naungan yang berguna untuk melindungi tanaman tomat dari sinar terik matahari langsung. Pemberian naungan dapat dilakukan dengan cara membuat green house ataupun dengan menggunakan plastik mulsa atau kain. 1.2. Perumusan masalah Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang diletakkan dalam ruangan (kurang cahaya) dan tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan (yang mendapatkan banyak cahaya)? 1.3. Hipotesis Hipotesa penelitian ini adalah, jika tanaman tomat diletakkan di luar ruangan maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika tanaman tomat diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat tidak hijau.
  • 2. 1.4. Tujuan dan manfaat 1. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. 2. Manfaat Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman tomat Sistematika tanaman tomat dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini : A. Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae (suku terung-terungan) Genus : Solanum Spesies : Solanum lycopersicum L. B. Morfologi tanaman tomat 1. Akar Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous. 2. Batang Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata. 3. Daun Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
  • 4. hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman. 4. Bunga Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat (Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda. 5. Buah Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat (Solanum lycopersicum L.) juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah. C. Tehnik Budidaya Tanaman Tomat 1. Syarat Tumbuh Tanaman tomat dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0 - 1.250 m dpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan, akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya adalah netral, yaitu sekitar 6 - 7.
  • 5. 2. Penyiapan Lahan Bercocok Tanam Tomat Untuk bercocok tanam tomat dipilih lahan gembur, subur dan sebaiknya sebelumnya tidak ditanami tomat atau tanaman satu famili, seperti : cabai, terong, tembakau dan kentang. Bila pH tanah rendah diberi kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Untuk drainase dibuat parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. Berikan pupuk kandang sebanyak 10 - 20 ton/ha yang dicampur dengan tanah secara merata. Bila menggunakan mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari. Lubang tanam dibuat dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Sterilisasi tanah media dilakukan dengan memberikan bahan kimia Besamid 3 G dengan dosis 70 gram untuk media tanam sebanyak 1m3 atau menggunakan formalin 4%. 3. Pengadaan Benih Tomat Pengadaan benih tomat dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan membeli benih yang siap semai atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih tomat dilakukan dengan cara membeli, hendaknya membeli di toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih yang bermutu dan bersertifikat. Pengadaan benih yang dilakukan dengan membuat sendiri adalah sebagai berikut: 1) Pilih buah tomat dari tanaman tomat yang petumbuhannya dan produksinya yang bermutu baik. Buah yang dipilih adalah buah tomat yang telah masak dan tua dan masak di pohon. Buah sehat dan tidak terserang hama ataupun penyakit. 2) Buah setelah dipetik dibiarkan sampai merekah dan berair (2 - 3 hari). 3) Biji-biji diambil setelah buah tomat merekah dan cucilah dengan air bersih, kemudian dikeringkan sehingga kadar airnya paling tinggi 12%. Biji-biji tomat yang telah dikeringkan dapat langsung disemaikan atau disimpan terlebih dahulu dalam wadah, misalnya kaleng atau botol kering sambil menunggu saatnya untuk disemaikan. 4. Pembibitan Tomat Tanaman tomat berkembang biak secara generatif atau melalui biji, maka perbanyakan bibit tomat dilakukan dengan bijinya. Sebelum ditanam di kebun, biji-biji tomat sebaiknya disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Pemindahan bibit ke lapang dilakukan sewaktu bibit berumur 1 bulan atau daunnya telah berjumlah 4 helai. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Gondol, Intan, Ratna dan Berlian. Kebutuhan benih 200 – 300 gram/ha.
  • 6. 5. Penanaman Bibit siap tanam berumur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6. Sehari sebelum penanaman sebaiknya bedengan diairi dahulu. Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru. Penyiraman dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), namun tidak berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Ajir dipasang sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat. 6. Pemupukan Pupuk yang digunakan untuk 1 Ha adalah urea 150 kg, TSP 100 kg dan KCL 50 kg. Pemupukan TSP dan KCL diberikan pada saat tanam dan urea diberikan 14 hari setelah tanam sebanyak 75 kg dan sisanya 35 hari setelah tanam. 7. Penyiangan Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma menggunakan tangan atau alat penyiang lainnya. 8. Pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat Hama ulat yang menyerang tanaman muda dengan memotong batang dan tangkai adalah Agrotis ipsilon dapat disemprot dengan Hostathion 40 EC dan Dursban 20 ES. Hama Heliothis armigera yang menyerang buah menjadi bolong dapat diberantas dengan menggunakan Diasenon 60 EC. Rhizoktonia sp dan Pythium sp yang menyerang pesemaian dapat diberantas dengan Dhitane M-45. Penyakit busuk daun (Phytopthorasp) dapat diberantas dengan bubur bordeux. Penyakit layu dan virus keriting dikendalikan dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit lalu dibakar. 9. Panen Tomat Panen tomat dilakukan sesuai dengan tujuan pemasarannya sehingga perlu diperhitungkan lama perjalanan sampai di tujuan. Sebaiknya tomat berada di pasaran pada saat masak penuh, tetapi tidak terlalu masak atau busuk. Pada saat masak penuh itulah tomat memperlihatkan penampilannya yang terbaik. Jika tujuan pemasaran adalah pasar lokal yang jaraknya tidak begitu jauh, dapat ditempuh dalam beberapa jam, panen sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih berwarna kekuning-kuningan. Sedangkan untuk pemasaran ke tempat yang jauh atau untuk di ekspor, buah sebaiknya dipetik sewaktu masih berwarna hijau, tetapi sudah tua benar. Atau 8-10 hari sebelum menjadi masak (berwarna merah). Umur petik tergantung varietas tomat yang ditanam dan kondisi tanaman. Umumnya buah tomat dapat dipanen pertama pada waktu berumur 2 atau 3 bulan setelah tanam.
  • 7. Panen dilakukan beberapa kali, yaitu antara 10-15 kali pemetikan buah dengan selang 2-3 hari sekali. Pemetikan dapat dilakukan pagi atau sore hari. Dan, diusahakan buah yang dipetik tidak jatuh atau terluka. Karena hal ini dapat menurunkan kualitas dan dapat menjadi sumber masuknya bibit penyakit. 2.2. Respon tanaman terhadap cahaya matahari 1. Intensitas Cahaya. Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per satuan luas dan per satuan waktu (kal/cm2/hari). Pengertian intensitas disini sudah termasuk didalamnya lama penyinaran, yaitu lama matahari bersinar dalam satu hari, karena satuan waktunya menggunakan hari. Besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tidak sama utuk setiap tempat dan waktu, karena tergantung : a. Jarak antara matahari dan bumi, misalnya pada pagi dan sore hari intensitasnya lebih rendah dari pada siang hari karena jarak matahari lebih jauh. Juga di daerah sub tropis, intensitasnya lebih rendah dibanding daerah tropis. Demikian pula di puncak gunung intensitasnya (1,75 g.kal/cm2/menit) lebih tinggi dari pada di dataran rendah (di atas permukaan laut = 1,50 g.kal /cm2/menit). b. Tergantung pada musim, misalnya pada musim hujan intensitasnya lebih rendah karena radiasi matahari yang jatuh sebagian diserap awan, sedangkan pada musim kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga intensitasnya lebih tinggi. c. Letak geografis, sebagai contoh daerah di lereng gunung sebelah utara/selatan berbeda dengan lereng sebelah timur/barat. Pada daerah tanaman menerima sinar matahari lebih sedikit dari pada sebelah utara/selatan karena lama penyinarannya lebih pendek disebabkan terhalang oleh gunung. Bahkan lereng sebelah barat dan timur itu sendiri juga sering terdapat perbedaan terutama pada musim hujan. Hal ini disebabkan karena musim hujan biasanya banyak sore hari sehingga lebih banyak awan dibanding pagi hari, akibatnya lereng sebelah barat yang baru meneroma sinar matahari sore hari akan mendapatkan radiasi dengan intensitas yang sangat rendah. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman sejauh mana berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk membentuk karbohidrat. Semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis sampai dengan optimum (maksimum). Untuk menghasilkan berat kering yang maksimal,
  • 8. tanaman memerlukan intensitas cahaya penuh. Namun demikian intensitas cahaya yang sampai pada permukaan kanopi tanaman sangat bervariasi, hal ini merupakan salah satu sebab potensi produksi tanaman aktual belum diketahui. Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhan tanaman tomat di waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-jenis semitoleran naungan untuk anakan diperlukan sampai umur 1-2 bulan atau sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 2 meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih lama lagi yaitu 3 – 4 bulan. Suhardi (1995) mengemukakan tanaman tomat yang ditaruh, pada tempat penuh memberikan pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat cahaya masuk sebahagian. Dibandingkan dengan lama penyinaran dan jenis cahaya, intensitas cahaya merupakan faktor yang paling berperan terhadap kecepatan berjalannya fotosintesis. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampai intensitas 10.000 lux, grafik kecepatan fotosintesis bergerak linear positif. Data penelitian tersebut adalah untuk tanaman dewasa, sedangkan untuk tanaman muda (tingkat semai-sapihan) belum diperoleh data. Pengurangan intensitas sinar sampai 60% berpengaruh positif nyata terhadap pertumbuhan awal tinggi dan jumlah daun, serta diameter batang tanaman tomat.
  • 9. BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan waktu Praktek ini dilaksanakan di daerah latuppa kecamatan mungkajang kota palopo 2012 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah benih tomat, tanah, pasir, pupuk bokashi, polybag ukuran 20 x 30 cm, kain kasa. Alat yang dipakai adalah paku, martil, kayu, linggis, gembor, mistar, kain dan alat tulis menulis. 3.3. Metode Percobaan Praktek ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yang diulang sebanyak 12 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Dengan naungan sebagai berikut : Po = tanpa naungan P1 = 1 lapis naungan P2 = 2 lapis naungan P3 = 3 lapis naungan 3.4. Pelaksanaan Percobaan Pelaksanaan percobaan ini meliputi pembuatan naungan, persiapan media tanam, penyemaian, penanaman, pemeliharaan dan pengamatan. Pembuatan naungan dilakukan dengan cara menyiapkan kayu sepanjang 1 meter kemudian buat lubang dengan menggunakan linggis, setelah lubang selesai dibuat tancapkan kayu lalu buat para-para berbentuk segi empat kemudian berikan naungan kain kasa jangan lupa dipaku supaya kain kasa tidak jatuh. Kemudian persiapan media tanam dilakukan dengan cara mencampurkan tanah, pasir, pupuk bokashi dengan perbandingan 1:1:1. Pencampuran ini dilakukan dengan menggunakan tangan, setelah semua bahan sudah tercampur dengan merata, kemudian masukkan kedalam polybag, selanjutnya media tanam tersebut disiram air sampai jenuh dan biarkan selama satu minggu tujuannya agar supaya mikroorganisme yang merugikan bagi tanah dan tanaman tomat akan mati, dan juga untuk memperlancar sistem aerasi didalam tanah. Penyemaian dilakukan dengan cara merendam terlebih dahulu benih tomat selama 15 menit dan pilih benih yang tenggelam kemudian letakkan diatas pot secara merata setelah itu tutup dengan tanah. Penanaman dilakukan pada saat bibit tomat sudah tumbuh pada
  • 10. tempat penyemaian, umur bibit tomat yang akan dipindahkan pada media tanam berkisar antara 3 minggu. Pemindahan bibit tomat dari tempat penyemaian ke tempat media tanam dilakukan dengan cara mencabut satu per satu bibit tomat dengan hati-hati, jaga agar akar pada bibit tomat tidak terputus, setelah itu buat lubang diatas media tanam dengan kedalaman 5-10 cm lalu masukkan bibit tomat tersebut, tutup lubang tanam dengan tanah kemudian lakukan penyiraman. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan penyiangan, penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi ataupun sore hari dengan menggunakan gembor. Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat, pengamatan dilakukan pada tiap 3 hari sekali untuk melihat pengaruh naungan terhadap pertumbuhan tanaman tomat. 3.5. Parameter Pengamatan Komponen pertumbuhan yang diamati adalah : 1) Tinggi tanaman (cm) tomat, diukur dari pangkal sampai titik tumbuh tiap 3 hari sekali. 2) Jumlah daun (helai) tanaman tomat, dihitung jumlah daun yang terbentuk sempurna diamati tiap 3 hari sekali
  • 11. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat penilitian dapat di simpulkan bahwa penyebab banyaknya hasil panen tomat petani yang kurang baik antara lain disebabkan oleh kurang tepat nya tata cara para petani dalam mengolah lahan pertanian yang di garapnya dan mekanisme perawatan yang kurang optimal sehingga sering terserang penyakit. B. SARAN Dengan sengaja kami buat makalah ini yang bertujuan agar bisa membantu petani dalam peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas. Dengan disusunya makalah ini kami berharap para pembaca atau petani bisa menerapkan metode-metode bercocok tanam tanaman tomat telah kami buat. Agar makalah yang kami buat tidak sia-sia atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Annonymous, 2012. http://www.nuryety.co.cc/2010/03/tomat-adalah-komoditas- hortikultura.html Diakses pada tgl 27 Maret 2012  Astarini, I.D. 2009. Pemuliaan Tanaman Sayuran. Tidak Diketahui  Hartati, Sri. 2000. Penampilan Genotip Tanaman Tomat Hasil Mutasi Buatan Pada Kondisi Stress Air dan Kondisi Optimal. Agrosains. 2 (2) : 35-42  Saragih, W.C. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Phospat dan Bahan Organik. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
  • 13. RPOPOSAL PENELITIAN TANAMAN TOMAT DISUSUN OLEH : NAMA : IQBAL TANDO NIM : 91304013 PRODI : AGROTEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA ( STIP WUNA ) 2014