Satuan acara pengajaran ini membahas tentang pengaturan posisi pasien dengan sub pokok bahasan bodi mekanik dan posisi. Materi ini mencakup pengertian bodi mekanik dan berbagai posisi pasien seperti Fowler, Sim, Trendenlenburg, Dorsal Recumbent, Litotomi dan Genu Pektoral beserta cara pengaturannya.
1. SATUAN ACARA PENGAJARAN
MACRO TEACHING II
KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK
Oleh
RAHAYU
NIM : 030801024
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2008
2. LEMBAR PERSETUJUAN
Satuan acara pengajaran pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Bodi
mekanik dan posisi” ini telah disetujui untuk disajikan pada tanggal 12 Desember
2008
Ungaran, Desember 2008
Praktikan
(Rahayu)
Menyetujui
Penguji I
( Drs. Sutomo, MPd)
Penguji II
( Rosalina, S.Kp., M.Kes)
3. LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara pengajaran pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Bodi
mekanik dan posisi“ ini telah disahkan pada tanggal 12 Desember 2008.
Ungaran, 12 Desember 2008
Mengesahkan
Penguji I
( Drs. Sutomo, MPd)
Penguji II
( Rosalina, S.Kp., M.Kes)
4. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
IDENTIFIKASI MATA KULIAH
Mata kuliah
: Keterampilan Dasar Praktik Klinik.
Kode mata kuliah
: BD.208
Beban studi
: 3 SKS (T:1, P:2)
Program studi
: DIII Kebidanan
Semester
:I
Pokok bahasan
: Kebutuhan fisik
Sub pokok bahasan
: Bodi mekanik dan posisi
Waktu
: 2 x 50 menit
Pertemuan ke
:2
Hari/ Tanggal
: Jum’at, 12 Desember 2008
A. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah
mengikuti
perkuliahan
ini
diharapkan
mahasiswa
mampu
mempraktikan cara mengatur posisi dengan benar.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tentang bodi mekanik dan posisi dengan benar.
b. Mempraktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar.
c. Mempraktikkan cara mengatur posisi Sim dengan benar.
d. Mempraktikkan cara mengatur posisi Trendenlenburg dengan benar
e. Mempraktikkan cara mengatur posisi Dorsal Recumbent dengan benar.
f. Mempraktikkan cara mengatur posisi Litotomi dengan benar.
g. Mempraktikkan cara mengatur posisi Genu Pektoral dengan benar
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian bodi mekanik dan posisi.
2. Posisi Fowler
3. Posisi Sim
5. 4. Posisi Trendenlenburg
5. Posisi Dorsal Recumbent
6. Posisi Litotomi
7. Posisi Genu Pektoral
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap/
waktu
Pendahuluan
10 menit
Kegiatan Pengajar
1. Memberikan salam
Kegiatan
Mahasiswa
Memperhatikan
Media &
Alat
Metode
Ceramah
pembuka dan
memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan cakupan Memperhatikan
Ceramah
materi dalam pertemuan
ini.
3. Menyampaikan tujuan
Memperhatikan
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
yang ingin dicapai pada
akhir perkuliahan ini.
4. Menyampaikan manfaat
mempelajari tentang
pengaturan posisi.
5. Melakukan apersepsi
tentang pengaturan
Penyajian
80 menit
Memberikan
sumbang saran
posisi.
6. Menjelaskan tentang
pengertian bodi
mekanik dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
Menjawab
Tanya
mahasiswa tentang
pertanyaan
jawab
bodi mekanik dan
posisi.
b. Memberi penguatan
atas jawaban
Memperhatikan
-
Ceramah
6. mahasiswa.
c. Mengklarifikasi
Memperhatikan
Ceramah
jawaban mahasiswa.
7. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi fowler
dengan cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
fowler.
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
OHP, OHT
mengatur posisi
dan White
fowler.
Ceramah
Board
c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan
mengatur posisi
Siapkan
Praktik
peralatan
fowler.
8. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi sim
dengan cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
sim
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
mengatur posisi sim.
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi sim. Mempraktikkan
OHP, OHT
Ceramah
dan White
Board
Siapkan
peralatan
Praktik
7. 9. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Trendenlenburg dengan
cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Trendenlenburg
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
OHP, OHT
mengatur posisi
dan White
Trendenlenburg
Ceramah
Board
c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan
mengatur posisi
Siapkan
Praktik
peralatan
Trendenlenburg
10. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi Dorsal
Recumbent dengan cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Dorsal Recumbent
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
OHP, OHT
mengatur posisi
dan White
Dorsal Recumbent
Ceramah
Board
c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan
mengatur posisi
Dorsal Recumbent
Siapkan
peralatan
Praktik
8. 11. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Litotomi dengan cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Litotomi
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
OHP, OHT
mengatur posisi
dan White
Litotomi
Ceramah
Board
c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan
mengatur posisi
Siapkan
Praktik
peralatan
Litotomi
12. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Litotomi dengan cara:
a. Menggali
Memperhatikan
-
pengetahuan
Tanya
jawab
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Litotomi
b. Menjelaskan cara
Memperhatikan
OHP, OHT
mengatur posisi
dan White
Litotomi
Ceramah
Board
c. Mempraktikkan cara Mempraktikkan
Praktik
peralatan
mengatur posisi
Siapkan
Ceramah
Siapkan
Praktik
Litotomi
13. Memberikan
kesempatan kepada
Mempraktikkan
peralatan
9. mahasiswa untuk
mempraktikan ulang.
14. Meminta mahasiswa
Mengisi lembar
Lembar
lain untuk menilai
cheklist
Praktik
cheklist
temannya.
15. Memberi penguatan atas Memperhatikan
-
Ceramah
praktik ulang yang telah
dilakukan oleh
mahasiswa.
-
16. Memberi kesempatan
10 menit
Tanya
kepada mahasiswa
Penutup
Mengajukan
pertanyaan
jawab
untuk bertanya.
17. Memberikan
Memperhatikan
-
Ceramah
Menjawab
-
Tanya
kesimpulan dari materi
pengaturan posisi.
18. Mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai
pertanyaan
jawab
materi yang telah
diberikan untuk
mengevaluasi
mahasiswa.
19. Menyampaikan materi
Memperhatikan
-
Ceramah
Memperhatikan
-
Ceramah
Menjawab
-
Ceramah
perkuliahan minggu
yang akan datang.
20. Memberikan tugas
membaca.
21. Menutup dengan
mengucapkan salam.
salam
10. D. EVALUASI
Prosedur
: Tes dalam proses dan pada akhir perkuliahan
Jenis
: Lisan dan praktik
Bentuk
: Tes Subjektif
Alat
: Tes buatan dosen
E. REFERENSI
Hamilton, P.M. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Ngudi Waluyo Unicampus. 2000. Laboratory Basic Skill. Semarang.: Ngudi
Waluyo
Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan dasar praktek klinik. Jakarta : Salemba
Medika
Ngudi Waluyo Unicampus. 2000. Hand Out Ketrampialn Dasar Praktek Klinik.
Semarang.: Ngudi Waluyo
11. Lampiran 1
MATERI
PENGATURAN POSISI
1. a. Pengertian Body Mekanik
Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf
untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama
mengangkat dan bergerak. Menggunakan pergerakan tubuh yang tepat
mengurangi resiko cidera dari sistem muskuloskleletal, memfasilitasi untuk
mempermudah pergerakan tubuh dan lebih efisien dalam penggunaan energi.
Prinsip yang digunakan dalam mekanika tubuh :
-
Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan, yaitu memandang
garvitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
Pusat grvitasi (Center of gravity), titik yang berada dipertengahan
tubuh.
Garis gravitasi (Line of gravity), merupakan garis imajiner
melalui pusat gravitasi.
Dasar dari tumpuan (Base of support), merupakan dasr tempat
seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang/menahan tubuh.
-
Keseimbangan
Dicapai dengan cara mempertahankan posisi gravitasi diantara pusat
garvitasi dan dasar tumpuan
-
Berat
Berat benda yang akan diangkat akan sangat mempengaruhi mekanika
tubuh.
b. Pengertian posisi adalah postur tubuh atau sikap tubuh (Kamus kedokteran
dorland,1996).
12. 2. Posisi Fowler
Pengertian
Posisi fowler merupakan posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi. Dimana kepala dan dada dinaikkan setinggi
150-450 (semi fowler) sampai dengan 600 (fowler).
Tujuan
-
Untuk
membantu
mengatasi
masalah
kesulitan
pernafasan
dan
kardiovaskuler.
-
Untuk melakukan aktivitas tertentu misalnya makan, membaca,
menonton TV.
Peralatan
-
Bantal kecil
-
Gulungan handuk
-
Bantalan kaki
-
Footboard
Tempat tidur
Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
-
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
-
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai kebutuhan (semi
fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler tinggi 90 derajat)
-
Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika ada
celah
-
Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
-
Pastikan tidak ada tekanan pada lutut
13. -
Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila ekstremitas
bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu mengontrol
ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal dibawah punggungnya.
-
Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard
-
Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila klien
mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut.
-
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
3. Posisi Sim
Pengertian
Posisi sim atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien
berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dengan posisi pronasi.
Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan
atas di depan tubuh klien. Dengan kata lain bisa juga disebut posisi miring
kekanan atau kekiri.
Tujuan
1) Untuk memfasilitasi drainage dari mulut pada klien yang tidak sadar.
2) Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada klien yang
mengalami paralis.
3) Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal.
4) Untuk tindakan pemberian enema
5) Memberikan obat Supositoria
Peralatan
-
Bantal kecil
-
Gulungan handuk
Tempat tidur
Sarung tangan bila diperlukan
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
14. -
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
-
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
-
Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian
berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri
diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri
dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika
miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan
miring kekiri.
-
Letakkan bantal di bawah kepala klien.
-
Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul.
-
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
-
Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan.
4. Posisi Trendenlenburg
Pengertian
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
dari pada bagian kaki
Tujuan
-
Memudahkan operasi dibawah perut
Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan
Peralatan
-
Tempat tidur
-
Bantal kecil
-
Gulungan handuk
-
Sarung tangan bila digunakan
-
2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki
tempat tidur.
15.
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
-
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
-
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang.
-
Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik
turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok
kayu.
-
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Posisi Dorsal Recumbent
Pengertian
Posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi, sedikit
direnggangkan dan kedua telapak kaki menempel tempat tidur.
Tujuan
-
Dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT, palpasi
abdomen)
-
Memudahkan pelaksanaan perasat (pemasangan catheter, irigasi vagina,
partus, pemasangan IUD)
Peralatan
-
Bantal kecil
Tempat tidur
Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
-
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
16. -
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga
privasi klien.
-
Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap
tempat tidur
-
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
6. Posisi Litotomi
Pengertian
Sikap pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua
kaki dan menariknya kearah perut.
Tujuan
-
Memudahkan pelaksanaan perasat (irigasi vagina, partus, kuret)
Memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT)
Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan
Peralatan
-
Bantal kecil
Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn
Sarung tangan bila perlu
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
-
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
-
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga
privasi klien.
-
Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut, tungkai membentuk
sudut 90 derajat terhadap paha
17. -
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
7. Posisi Genu Pektoral
Pengertian
Posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur.
Tujuan
Dilakukan untuk pemeriksaan rektum dan sigmoid.
Peralatan
-
Bantal kecil
Tempat tidur
Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
-
Mengucapkan salam
-
Memperkenalkan diri
-
Menjelaskan tujuan
-
Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
-
Menanyakan kesiapan pasien
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
-
Jaga privasi klien.
-
Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
-
Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
18. Lampiran II
EVALUASI
1. Jelaskan pengertian bodi mekanik ?
Jawab:
Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf
untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama
mengangkat dan bergerak.
2. Praktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar?
•
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Bantalan kaki, Footboard,
Sarung tangan (bila diperlukan)
•
Prosedur kerja
a.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
b.
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c.
Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai
kebutuhan (semi fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler
tinggi 90 derajat)
d.
Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika
ada celah
e.
Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
f.
Pastikan tidak ada tekanan pada lutut
g.
Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila
ekstremitas bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu
mengontrol ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal
dibawah punggungnya.
h.
Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard
i.
Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila
klien mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut.
j.
Rapikan pasien
k.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
l.
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
19. 3.
Praktikkan cara mengatur posisi sim dengan benar?
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila
diperlukan
Prosedur kerja
-
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan.
-
Jelaskan pada pasien mengenai tundakan yang akan dilakukan.
-
Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
-
Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian
berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri
diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri
dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika
miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan
miring kekiri.
-
Letakkan bantal di bawah kepala klien.
-
Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul.
-
Rapikan pasien
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
-
Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan.
4. Praktikan cara pengaturan posisi Trendenlenburg dengan benar
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila digunakan,
2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki tempat
tidur.
Prosedur kerja
-
Cuci tangan .
-
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang.
-
Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik
turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok
kayu.
20. -
Rapikan pasien.
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Praktikan cara pengaturan posisi Dorsal Recumbent dengan benar?
Peralatan
-
Bantal kecil
Tempat tidur
Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
-
Cuci tangan .
-
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga
privasi klien.
-
Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap
tempat tidur
-
Rapikan pasien.
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
6. Praktekan cara pengaturan posisi Litotomi dengan benar ?
Peralatan
-
Bantal kecil
Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn
Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
-
Cuci tangan .
-
Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
-
Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga
privasi klien.
-
Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut
-
Tungkai membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
-
Rapikan pasien.
-
Cuci tangan
21. -
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
7. Praktikan cara pengaturan posisi Genu Pektoral dengan benar ?
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
-
Cuci tangan .
-
Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
-
Jaga privasi klien.
-
Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
-
Rapikan pasien.
-
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
-
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan