SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
Struktur dan Fungsi Retikulum Endoplasma
Share
Retikulum endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membran yang terbentuk seperti
jala. Retikulum sendiri berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala.
Letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), sehingga disebut sebagai
retikulum endoplasma (RE). Membran Retikulum Endoplasma merupakan kelanjutan dari
membran nukleus hingga ke membran plasma.
Jadi, RE merupakan saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel. Perhatikan
Gambar

Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma sebagai berikut.

Retikulum Endoplasma Kasar
Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil
sehingga disebut Retikulum Endoplasma kasar. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein
ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu dalam rongga RE.

Retikulum Endoplasma Halus
Retikulum Endoplasma halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom sehingga
permukaannya halus.

Fungsi Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
3) Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan
RE halus).
4) Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
http://deasfunky.blogspot.com/2010/10/struktur-dan-fungsi-retikulum.html

Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada
sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh
Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam
sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur kompleks
seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.
Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah
dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi mereaksikan
protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh
karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori

Fungsi Aparatus Golgi
Selain itu, badan Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun
dinding sel tumbuhan).
2) Membentuk membran plasma.
3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti
protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
http://www.ardianrisqi.com/2010/08/struktur-dan-fungsi-badan-golgi.html

8. BADAN GOLGI(APARATUS GOLGI)
..A.Struktur Aparatus Golgi
1. Aparatus golgi terdiri dari setumpuk kantong pipih yang
dikelilingi membran yang strukturnya sama dengan
membran sel
2. Kantong-kantong pipih ini dinamakan sisterna.
3. Disekitar sisterna terdapat vesikel-vesikel dengan berbagai
ukuran, diantaranya berfusi dengan bagian tepi sisterna.
4. Aparatus golgi biasanya berasosiasi dengan RE kasar yang
terpisah oleh jarak yang sempit.
5. Sisi Aparatus golgi yang menghadap ke RE kasar disebut cis(daerah pembentukan
vesikel) dan sisi yang berlawanan dengan RE kasar disebut trans(daerah pemasakan
vesikel).
6. Terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
7. Setiap sel hewan memiliki 10 - 20 A. Golgi.
8. Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan Aparatus Golgi, pada tumbuhan biasanya disebut
diktiosom.
9. Aparatus Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia
yang bernama Camillo Golgi.
..B. Fungsi Aparatus Golgi Antara Lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi di sel-sel kelenjar. kantung kecil
tersebut berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. mereparasi membran plasma. membran sel yang rusak diperbaiki oleh vesikel-vesikel
dari A. Golgi yang dirangsang untuk melebur dengan membran plasma yang rusak.
3. Membentuk senyawa pengusun dinding sel tumbuhan. selulosa, pektin, hemiseulosa
diangkut oleh vesikel-vesikel pebenukan dinding sel tumbuhan
4. membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel
telur
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. membentuk lisosom

8. RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)
..A. Struktur Retikulum Endoplasma
1. RE ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik dengan jumlah yang berbeda-beda ditiap
organ
2. RE memiliki struktur menyerupai kantung berlapis-lapis membentuk labirin yang
dinamakan sisterna
3. Membran RE sifatnya kontinyu dan tidak terputus , serta tertutup yang membentuk lumen
yang memisahkan dengan sitoplasma.
4. Membran RE lebih tipis daripada membran sel karena adanya perbedaan komposisi
molekulnya.RE memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada lipidnya bila dibanding
dengan membran sel
5. RE dibagi menjadi 2 yaitu RE kasar dan RE halus.

struktur Retikulum endoplasma (sebelah kiri)
6. Retikulum Endoplasma Kasar
1. Disebut juga dengan RE granular karena pada permukaan membrannya ditempeli
ribosom
2. RE kasar merupakan tumpukan kantong-kantong pipih yang disebut sisterna
3. fungsi utama dari RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein dikarenakan RE
kasar ditempeli ribosom.
4. Selain itu RE kasar juga berfungsi untuk menampung hasil sintesis protein dan
menyalurkannya ke nukleus dan sitplasma.
5. RE kasar banyak dijumpai pada sel-sel pankreas
7. Retikulum Endoplasma Halus
1. Disebut juga dengan RE agranular karena pada permukaannya tidak ditempeli
ribosom
2. berbeda dengan RE kasar, RE halus merupakan anyaman saluran-saluran halus
dan tidak pernah dijumpai adanya ribosom
3. fungsi utama dari RE halus adalah beberapa proses metabolisme yaitu sintesis
lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, serta detoksifikasi obatobatan.
4. RE halus banyak dijumpai pada sel hepar, hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai
detoksifikasi senyawa-senyawa yang berbahaya.
5. Enzim yang berperan untuk detoksifikasi adalah sitokrom P450.
6. Senyawa-senyawa yang di detoksifikasi oleh RE halus akan menjadi senyawa
yang mudah larut dalam air sehingga mudah untuk dibuang.

http://www.elearning-bio.co.cc/materi/index.php?menu=badangolgi2

Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik
Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil mengidentifikasi
struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil pengamatannya, para ahli
menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau kandungan organel selnya.
Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana,. misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan
mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya
protista, fungi, tumbuhan, dan hewan.

1. Struktur Sel Prokariotik
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri
modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel
prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri
berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma,
ribosom dan materi inti (DNA dan RNA).
Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel
tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun atas
peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri
menjadi dua golongan , yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram
positif, hamper 90% komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada
bakteri gram negative berkisar antara 5 – 20%.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan pengangkutan
larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan fosforilasi oksidatil; pada bakteri
aerob berperan dalam pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa
yang berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput.
Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein. Membran sel
bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan mesosom. Pada beberapa
bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom
berfungsi sebagai kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis.
Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang tersusun atas
RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom prokariotik tersusun
atas sub unit kecil dan sub unit besar yang berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses
transaksi, kedua sub unit ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam sitoplasma juga
terdapat molekul protein dan enzim yang digunakan dalam setiap reaksi kimia di dalam
sitoplasma. Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam bentuk granulagranula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk suatu struktur yang dinamakan
nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara materi inti dengan sitoplasma tidak terdapat
pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA
dengan total panjang antara 0,25 mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 – 3000 protein.
2. Struktur Sel Eukariotik

gambar:struktur sel eukariotik.jpg

Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi seluler. Sel eukariotik
tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek
golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel
memiliki fungsi yang berbeda - beda.

Berikut ini akan diuraikan tentang struktur dan fungsi :

a. Membran Sel
Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya,
struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan
antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum
endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi
untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran
sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu
memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
4) Merespons terhadap sinyal dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral yang berfungsi
sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan sel.
5) Untuk interaksi interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein sebagai perantara sel
untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan lingkungan luarnya.
6) Tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral membran yang
berfungsi sebagai katalisator.
7) Untuk transduksi energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi untuk mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis.

Semua membran sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu lemak (lipid) dan protein yang
terikat secara non kovalen dan tersusun dalam suatu struktur yang menyerupai lembaran. Lembaran
tersebut tersusun atas dua lapisan lemak yang dinamakan lipid bilayer. sedangkan protein terletak di
antara lemak atau di permukaan lapisan lipid bilayer.
Perbandingan jumlah, antara lemak dan protein bervariasi, tergantung dari jenis membran sel, misalnya
membran retikulum endoplasma berbeda dengan membran Golgi, jenis organisme, misalnya membran
sel tumbuhan berbeda dengan membran sel hewan dan jenis sel, misalnya membran sel tulang berbeda
dengan sel hati. Karbohidrat terikat secara kovalen, baik dengan lemak maupun protein.

Karbohidrat yang terikat dengan lemak dinamakan glikolipid, sedangkan yang terikat
dengan protein dinamakan glikoprotein. Baik glikolipid maupun glikoprotein berfungsi sebagai
media interaksi dengan sel lainnya. sekitar 2 - 10 ppersen glikolrotein membangun membran
plasma, tergantung dari tipe sel dun spesies. Fungsi glikolipid masih belum banyak diketahui,
tetapi diduga berhubungan dengan tempat melekatnya beberapa mikroorganisme infektif.
Kolesterol pada membran plasma hanya dijumpai pada sel hewan dan sekitar 50% dari lemak
membran terdiri atas kolesterol. Fungsi kolesterol pada membrane berhubungan dengan rigiditas
atau kekakuan membran.
Protein yang menyusun membran plasma tersusun atas lebih dari 50 jenis protein
yang berbeda. |enis-jenis tersebut terletak dengan orientasi tertentu pada lipid bilayer.
Protein membran dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Protein integral

Protein ini menembus lipid bilayer sehingga memiliki dua permukaan, yaitu permukaan yang
mengarah ke lingkungan luar sel dan yang menghadap ke dalam sitoplasma
2) Protein perifer

Protein ini terdapat pada permukaan luar lipid bilayer atau pada permukaan dalam-lipid
bilayer. Ikatan antara protein perifer dengan lipid bilayer adalah non kovalen.
3) Protein yang terikat lipid membran

Protein ini terikat secara kovalen dengan lipid bilayer dan terletak pada permukaan luar dari
lipid bilayer.

b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma
mengandung gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk
metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang membungkus organel sel,
misalnya membran yang membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum
endoplasma, dan badan Golgi.
Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan sitosol. Volume sitosol lebih
kurang 50% dari volume sel. Di dalam sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk
reaksi kimia.

c. Mitokondria

http://www.modares.ac.ir/elearning/Dalimi/Proto/Lectures/week2/mitochondrion2.gif

Ukuran mitokondria bervariasi, tetapi rata-rata ukuran diameternya antara 0,2 - 0,7
mikrometer (pm) dan panjangnya antara 1 - 4 mikrometer.
Ukuran mitokondria ini hampir sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan salah satu
bukti evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang bersimbiosis dengan sel eukoriotik.
Bentuk mitokondria bervariasi, tergantung dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio,
bentuk mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain bentuknya seperti gelendong
dan ada juga yang berbentuk pipa. Karena ukurannya yang relatif besat mitokondria dapat
terlihat cukup jelas di bawah mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria tersebar secara
acak di dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian sel yang banyak memerlukan energi,
misalnya di sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar memmbran yang melakukan
endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi tergantung dari jenis sel, spesies
organisme, dan keadaan fisiologi sel. Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung
mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak aktif.
Mitokondria memiliki kelenturan yang tinggi sehingga bentuknya dapat berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Selain itu, mitokondria mampu bergerak atau berpindah dari satu tempat ke
tempat lain dalam sitoplasma.
Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau
membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran
dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi
berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu
kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer.
Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas
permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks
mitokondria merupakan bagian mitokondria yang
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa
protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria terdapat beberapa jenis protein yang
terlibat dalam proses pembentukan ATP. Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi
yang akan digunakan untuk metobolisme sel. Selain berfungsi menghasilkan energi dalam
bentuk ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan ion kalsium di dalam sel.
Ion-ion ini disimpan dalam suatu badan khusus yang dinamakan
granul. Mitokondria di dalam sel mampu menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat
bertambah sesuai dengan kebutuhan energi sel.

d. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan bentukan membran yang sangat berlipat-lipat
membatasi suatu ruangan yang disebut lumen (sisterna). Antara lumen RE dengan sitosol hanya
dipisahkan oleh selapis membran sehingga memudahkan terjadinya pertukaran zat antara lumen
RE dengan sitosol. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada permukaan luar
membran, RE dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic
Reticulumi /SER) dan Retikulum Endoplasma Kasar(Rough Endoplasmic Reticulum / RER).
Pada RER permukaan luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER
permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak dijumpai pada sel-sel
yang aktif mensekresikan protein misalnya sel – sel pancreas, kelenjar ludah, dan kelenjar
lainnya.
Protein yang dihasilkan dari RER antara lain adalah protein yang disekresikan keluar sel, protein
integral membran, protein-protein khusus di dalam organel, seperti protein di dalam Golgi, lisosom,
endosom, dan vakuola, makanan pada sel tumbuhan. SER banyak ditemukan pada otot rangka, tubulus
ginjal, dan kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon steroid.
gambar:Re hewan.jpg

SER mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
• Sintesis hormon steroid pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal.
• Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati.
• Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat di dalam sel-sel hati.
• Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati.
• Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada
rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot.

e. Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi.
Aparatus Golgi (AG) atau Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun
1898 di dalam sitoplasma sel saraf. AG dijumpai hampir pada semua sel tumbuhan dan sel hewan.

Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis
membian. Dengan menggunakan mikroskop elektron, tampak bahwa AG tersusun atas tiga bentukan
membran, yaitu:

1) kantung-kantung pipih yang disebut sisterna atau sakulus, kantung – kantung pipih tersebut
tersusun bertumpuk membentuk diktiosom,

2) vesikel-vesikel kecil berdiameter kurang lebih 50 mikrometer yang terletak pada sisi yang
berbatasan dengan RE, vesikel ini dinamakan vesikel tiansisi atau vesikel peralihan, fungsi
vesikel adalah membawa protein dan lipid dari RE ke AG dan dari sakulus satu ke sakulus
lainnya,
3) vesikel besar yang terletak pada sisi yang berhadapan dengan membrane plasma, vesikel ini
dinamakan vesikel sekretori,vesikel sekretori adalah membawa protein atau lipid yang telah
mengalami Pemrosesan di dalam lumen sakulus.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai
transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen AG,
antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil
transferase, kedua proses ini sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses
penambaKan gugus sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain
itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks
ekstra sel. Pada sel tumbuhan yang sedang membelah, AG berperanan dalam pembentukan
komponen dinding sel yang baru.
Molekul-molekul protein dan lipid yang telah mengalami modifikasi kimiawi di dalam
lumen AG akan di packing oleh membran Golgi dan ditransfer dalam bentuk vesikel. '
Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Golgi, antara lain:
1) protein membran inti, membran plasma dan protein membran organel
2) protein sekretori yang disimpan dalam bentuk vesikel
3) protein enzim yang disimpan dalam vesikel (lisosom)

f. Lisosom
Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh De Duve di dalam serpihan selsel hati. Organel ini berbentuk semacam kantung yang berisi enzim hidrolitik. Selama masih
terbungkus membran, enzim hidrolitik bersifat stabil. Terdapat lebih kurang 40 macam enzim
hidrolitik yang ditemukan di dalam lisosom. Enzim-enzim tersebut meliputi protease,nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase. Enzim – enzim tersebut hanya akan dapat
bekerja optimal pada pH sekitar 5.membran lisosom mengandung protein transfer untuk
membawa hasil pencernaan ke sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna oleh enzim yang
dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang tinggi pada membrannva.
Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan ukuran yang
bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam
lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum
berfusi (bergabung) dengan materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu:
(1) heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
( 3) badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh
lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke
dalam sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam
lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan
berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada
lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri.
Beberapa peran lisosom antara lain adalah:
1) perombakan organel sel yang telah tua
2) proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena
dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom
3) pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan
4) proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom mengandung
enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur.
Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu
menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya akan dikembalikan
menuju membran plasma melalui proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah
tua dinamakan autofagi.

g. Badan Mikro
1) Peroksisom

Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom
pertama kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam selsel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase.
Oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim
ini berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel
tersebut dinamakan peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan
siklus glioksilat sehingga dinamakan glioksisom.
Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel
bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat
membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan
ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi
substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang
tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
2) Glioksisom

Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter
glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro
yang ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom banyak ditemukan pada
biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi
dalam Proses perkecambahan.
Salah satu proses utama pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah
perubahan dari asam lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut
glukoneogenesis. Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah menjadi
oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang terbentuk akan diubah menjadi glukosa
melalui serangkaian reaksi enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom.

h.Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel,
baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma,
menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan
didalam stroma kloroplas.
Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini
akan berfusi jika proses trnaslasi berlangsung.Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S
(Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan
pada saat sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan sub unit
besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen penyusun besar ribosom terdiri
atas protein ribosom dan ARN ribosom (ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang
terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous).
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode
genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida
hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan
enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau
sebagai protein ribosom.

i. Sitoskeleton
Di dalam sitosol juga ditemukan adanya sitoskeleton yang tersusun atas mikrotubulus,
mikrofilamen dan filamen intermediat. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk sel dan
memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam sitoplasma. Mikrotubulus ada yang
Ietaknya terbenam di dalam sitosol, dinamakan mikrotubulus sitoplasmik
dan ada juga yang berfungsi sebagai penyusun organel , sepe'rti silia, flagela,
dan sentriol. Mikrofilamen merupakan protein konEaktil yang berfr-rngsi
untuk pergerakan di dalam sitoplasma, misalnya aliran sitoplasma cii clalanr
sel tumbuhan dan gerak amoeboid pada leukosit.

1. Mikrotubulus

Mikrotubulus tersusun atas molekul protein tubulin. Ada dua jenis protein tubulin penyusun
tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β. Setiap mikrotubulus tersusun atas 13 protofilamen yang
tersusun paralel mengelilingi suatu sumbu. Ada dua macam mikrotubulus di dalam sel yang
dibedakan atas stabilitasnya, yaitu mikrotubulus stabil dan mikrotubulus labil. Contoh mikrotulus
stabil adalah pembentuk silia dan flagela. Sedangkan mikrotubulus labil contohnva mikrotubulus
pembentuk gelendong pembelahan.
Mikrotubulus sitoplasmik didalam sel berfungsi sebagi keranga dalam yang menetukan
bentuk sel dan untuk transfer molekul di dalam sel. Mikrotubulus ini berbentuk serabut tunggal
dengan diameter lebih kurang 25 nanometer. Beberapa organel yang tersusun dari mikrotubulus
adalah sentriol, silia dan flagella.
2. Mikrofilamen

Mikrofilamen biasanya banyak terdistribusi dibawah permukaan membrane plasma. Panjang
mikrofilamen bervariasi, dengan diameter lebih kurang 7 µm. Mikrofilamen tersusun atas
protein, terutama aktin dan miosin. Hampir semua jenis sel hewan mengandung aktin. Aktin dan
miosin banyak ditemukan terutama pada sel otot, dengan komposisi miosin yang lebih sedikit
dibandingkan aktin. Kedua jenis protein ini berperan untuk pergerakan, misalnya aliran
sitoplasma pada sel tumbuhan (siklosis), dan gerak amoeboid pada Protozoa.

3. Filamen lntermediet

Filamen intermediet memiliki diameter antara 8-10 pm, berbentuk pembuluh, tersusun atas
4-5 protofilamen yang tersusun melingkar, bersifat liat, stabil, dan tersusun atas protein fibrosa.
Sebagaian besar filamen intermediet berfungsi untuk menyokong sel dan inti sel. Letak filamen
inibiasanya terpusat disekitar inti. Pada sel epitel, filamen intermediet membentuk anyaman yang
berfungsi untuk menahan tekanan dari luar. Contoh filamen entermediet antara lain adalah kertin,
vimentin, neurofilamen, lamina nuclear, dan keratin.

j. Inti Sel (Nucleus)
http://www.biokurs.de/skripten/bilder/NUKLEUS.jpg
gambar:NUKLEUS.jpg

Pada sel eukariotik, materi intinya telah diselubungi oleh suatu membran dan membentuk
struktur inti sel atau nukleus.
Bagian –bagian yang menyusun inti sel antara lain adalah membran inti, pori
membran,matriks inti sel (matriks), kromatin atau kromosom, dan anak inti (nukleolus).
Pada umumnya, inti sel berbentuk bulat, tetapi ada juga yang bentuknya seperti gelendong.
Sel eukariotik umumnya memiliki satu inti sel, tetapi ada juga beberapa jenis sel yang memiliki
inti lebih dari satu.
Berikut ini uraian tentang bagian-bagian penyusun inti sel.

1) Membran inti

Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran
dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran
ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER,
misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga
berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma
sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.

2) Pori Membran Inti

Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan
membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti
bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara
lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya
tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama
dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke
arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

3) Matriks Inti (nukleoplasma)

Komponen utama dari matriks inti adalah protein vang kebanyakan berupa enzim dan
sebagian adalah protein structural inti.
Matriks inti diduga ikut berperan dalam proses – proses pada materi inti, misalnya
transkripsi, replikasi DNA, dan proses –proses lainva di dalam inti.

4) Materi Genetik

Bagian utama dari sebuah inti sel adalah materi genetik. Semua aktivitas di dalam sel
dikendalikan oleh materi genetik. Pada waktu interfase, materi genetik dinamakan kromatin.
Benang benang kromatin ini akan mengalami pemampatan (kondensasi) pada saat sel akan
membelah. Kromatin yang mengalami kondensasi ini dinamakan kromosom. Hasil analisis kimia
menunjukkau, bahwa kromatin tersusun atas DNA, RNA, protein histon dan protein nonhiston.

5) Anak Inti (Nukleolus)

Nukleolus banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi,
misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak sebagai suatu struktur
yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan prekusor ribosom dan pembentukan sub
unit ribosom. Selain itu, struktur ini merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN
ribosom (ARN-r).
k. Sentriol
Sentriol merupakan organel sel berbentuk silindris dengan diameter lebih kurang 2 pm
(mikrometer) dan panjang lebih kurang 4 ptm. Di dalam setiap sel mengandun sepasang sentriol
yang letaknya saling tegak lurus dekat inti sel. sentriol berfungsi sebagai bahan pembentuk sillia
dan flagella , persis dengan sentriol. Jadi, selain sebagai komponen penyusun sentrosom, sentriol
berfungsi sebagai tubuh basalis.

i. Silia dan Flagela
Kedua organel ini berfungsi sebagai alat pergerakan sel yang letaknya berada pada
permukaan luar membran sel. Baik silia maupun flagella memiliki struktur yang sama, yaitu
memiliki sumbu yang dinamakan aksonem. Struktur aksonem sangat kompleks karetra tersusun
atas mikrotubulus dan protein. Jumlah silia pada umumnya banyak, sedangkan jumlah flagela
hanya satu atau dua. Silia berukuran lebih halus dan lebih pendek dari pada flagela. Berbeda
dengan sentriol, silia dan flagella dibungkus oleh membran. Membran silia dan flagela
merupakan perluasan dari membran sel.
Contoh sel-sel bersilia adalah lapisan epitel saluran telur (oviduct) pada wanita, epitel
saluran sperma (epididimis) pada lakilaki, pada organisme eukariotik uniseluler misalnya
Paramaecium caudatum. Sedangkan flagela dapat ditemukan pada spermatazoa dan beberapa
organisme eukariotik uni seluler misalnya Euglena viridis dan lain-lain.

Contenu connexe

Tendances

Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanTiaraMay01
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah mSMPN 4 Kerinci
 
Akar kontraktil
Akar kontraktilAkar kontraktil
Akar kontraktilJuli Ana
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbarualmansyahnis .
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...almansyahnis .
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATAnurahlina08
 

Tendances (20)

Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 
Akar kontraktil
Akar kontraktilAkar kontraktil
Akar kontraktil
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Kompleks golgi
Kompleks golgiKompleks golgi
Kompleks golgi
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 

En vedette

En vedette (8)

Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 
Mikroskop konfokal
Mikroskop konfokal   Mikroskop konfokal
Mikroskop konfokal
 
Ciri dan sifat mollusca
Ciri dan sifat molluscaCiri dan sifat mollusca
Ciri dan sifat mollusca
 
Transpor aktif
Transpor aktifTranspor aktif
Transpor aktif
 
Mikroskop fluorescence
Mikroskop fluorescence Mikroskop fluorescence
Mikroskop fluorescence
 
Sel
SelSel
Sel
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Makalah crustacea
Makalah crustaceaMakalah crustacea
Makalah crustacea
 

Similaire à Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA

Similaire à Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA (20)

Sel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotikSel eukariotik dan prokariotik
Sel eukariotik dan prokariotik
 
Laporan sel hewan
Laporan sel hewanLaporan sel hewan
Laporan sel hewan
 
Presentasi sel hewan
Presentasi sel hewanPresentasi sel hewan
Presentasi sel hewan
 
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
Makalah Biologi Sel: 2. Sel Hewan dan Tumbuhan | Kelas: 1H | Dosen: Yayuk Put...
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiology
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
 
Sel hewan
Sel hewanSel hewan
Sel hewan
 
Makgab skenario 1
Makgab skenario 1Makgab skenario 1
Makgab skenario 1
 
Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
Retikulum AKPER PEMKAB MUNA Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
 
Anita pny
Anita pnyAnita pny
Anita pny
 
Kelompok 3 (sel)
Kelompok 3 (sel)Kelompok 3 (sel)
Kelompok 3 (sel)
 
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
BIOLOGI SEL_KELOMPOK 1_KELAS 1J_TUGAS PPT_Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik....
 
SEL
SELSEL
SEL
 
SEL
SELSEL
SEL
 
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptxSISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAHLUK HIDUP.pptx
 
K 2 sd k - 4 organisasi sel - copy
K   2 sd k - 4 organisasi sel - copyK   2 sd k - 4 organisasi sel - copy
K 2 sd k - 4 organisasi sel - copy
 
4
44
4
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
Strukturdanorganelsel 140105135657-phpapp01
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. Struktur dan Fungsi Retikulum Endoplasma Share Retikulum endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membran yang terbentuk seperti jala. Retikulum sendiri berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), sehingga disebut sebagai retikulum endoplasma (RE). Membran Retikulum Endoplasma merupakan kelanjutan dari membran nukleus hingga ke membran plasma. Jadi, RE merupakan saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel. Perhatikan Gambar Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma sebagai berikut. Retikulum Endoplasma Kasar Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil sehingga disebut Retikulum Endoplasma kasar. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu dalam rongga RE. Retikulum Endoplasma Halus Retikulum Endoplasma halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus. Fungsi Retikulum Endoplasma
  • 2. Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. 1) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus). 2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar). 3) Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus). 4) Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati. http://deasfunky.blogspot.com/2010/10/struktur-dan-fungsi-retikulum.html Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi. Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori Fungsi Aparatus Golgi Selain itu, badan Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. 1) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun dinding sel tumbuhan). 2) Membentuk membran plasma. 3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak. 4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
  • 3. http://www.ardianrisqi.com/2010/08/struktur-dan-fungsi-badan-golgi.html 8. BADAN GOLGI(APARATUS GOLGI) ..A.Struktur Aparatus Golgi 1. Aparatus golgi terdiri dari setumpuk kantong pipih yang dikelilingi membran yang strukturnya sama dengan membran sel 2. Kantong-kantong pipih ini dinamakan sisterna. 3. Disekitar sisterna terdapat vesikel-vesikel dengan berbagai ukuran, diantaranya berfusi dengan bagian tepi sisterna. 4. Aparatus golgi biasanya berasosiasi dengan RE kasar yang terpisah oleh jarak yang sempit. 5. Sisi Aparatus golgi yang menghadap ke RE kasar disebut cis(daerah pembentukan vesikel) dan sisi yang berlawanan dengan RE kasar disebut trans(daerah pemasakan vesikel). 6. Terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. 7. Setiap sel hewan memiliki 10 - 20 A. Golgi. 8. Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan Aparatus Golgi, pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. 9. Aparatus Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. ..B. Fungsi Aparatus Golgi Antara Lain : 1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi di sel-sel kelenjar. kantung kecil tersebut berisi enzim dan bahan-bahan lain. 2. mereparasi membran plasma. membran sel yang rusak diperbaiki oleh vesikel-vesikel dari A. Golgi yang dirangsang untuk melebur dengan membran plasma yang rusak. 3. Membentuk senyawa pengusun dinding sel tumbuhan. selulosa, pektin, hemiseulosa diangkut oleh vesikel-vesikel pebenukan dinding sel tumbuhan 4. membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur 5. Tempat untuk memodifikasi protein 6. menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel 7. membentuk lisosom 8. RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) ..A. Struktur Retikulum Endoplasma
  • 4. 1. RE ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik dengan jumlah yang berbeda-beda ditiap organ 2. RE memiliki struktur menyerupai kantung berlapis-lapis membentuk labirin yang dinamakan sisterna 3. Membran RE sifatnya kontinyu dan tidak terputus , serta tertutup yang membentuk lumen yang memisahkan dengan sitoplasma. 4. Membran RE lebih tipis daripada membran sel karena adanya perbedaan komposisi molekulnya.RE memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada lipidnya bila dibanding dengan membran sel 5. RE dibagi menjadi 2 yaitu RE kasar dan RE halus. struktur Retikulum endoplasma (sebelah kiri) 6. Retikulum Endoplasma Kasar 1. Disebut juga dengan RE granular karena pada permukaan membrannya ditempeli ribosom 2. RE kasar merupakan tumpukan kantong-kantong pipih yang disebut sisterna 3. fungsi utama dari RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein dikarenakan RE kasar ditempeli ribosom. 4. Selain itu RE kasar juga berfungsi untuk menampung hasil sintesis protein dan menyalurkannya ke nukleus dan sitplasma. 5. RE kasar banyak dijumpai pada sel-sel pankreas 7. Retikulum Endoplasma Halus 1. Disebut juga dengan RE agranular karena pada permukaannya tidak ditempeli ribosom 2. berbeda dengan RE kasar, RE halus merupakan anyaman saluran-saluran halus dan tidak pernah dijumpai adanya ribosom 3. fungsi utama dari RE halus adalah beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, serta detoksifikasi obatobatan.
  • 5. 4. RE halus banyak dijumpai pada sel hepar, hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai detoksifikasi senyawa-senyawa yang berbahaya. 5. Enzim yang berperan untuk detoksifikasi adalah sitokrom P450. 6. Senyawa-senyawa yang di detoksifikasi oleh RE halus akan menjadi senyawa yang mudah larut dalam air sehingga mudah untuk dibuang. http://www.elearning-bio.co.cc/materi/index.php?menu=badangolgi2 Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil mengidentifikasi struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil pengamatannya, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau kandungan organel selnya. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana,. misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya protista, fungi, tumbuhan, dan hewan. 1. Struktur Sel Prokariotik Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper 90% komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negative berkisar antara 5 – 20%.
  • 6. Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput. Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein. Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis. Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang tersusun atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom prokariotik tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses transaksi, kedua sub unit ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam sitoplasma juga terdapat molekul protein dan enzim yang digunakan dalam setiap reaksi kimia di dalam sitoplasma. Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam bentuk granulagranula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk suatu struktur yang dinamakan nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara materi inti dengan sitoplasma tidak terdapat pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total panjang antara 0,25 mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 – 3000 protein.
  • 7. 2. Struktur Sel Eukariotik gambar:struktur sel eukariotik.jpg Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda. Berikut ini akan diuraikan tentang struktur dan fungsi : a. Membran Sel Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan
  • 8. antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu: 1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom. 2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel. 3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel. 4) Merespons terhadap sinyal dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral yang berfungsi sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan sel. 5) Untuk interaksi interseluler. Protein - protein membran sel dan glikoprotein sebagai perantara sel untuk berinteraksi dengan sel lain atau dengan lingkungan luarnya. 6) Tempat aktivitas biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral membran yang berfungsi sebagai katalisator. 7) Untuk transduksi energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis. Semua membran sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu lemak (lipid) dan protein yang
  • 9. terikat secara non kovalen dan tersusun dalam suatu struktur yang menyerupai lembaran. Lembaran tersebut tersusun atas dua lapisan lemak yang dinamakan lipid bilayer. sedangkan protein terletak di antara lemak atau di permukaan lapisan lipid bilayer. Perbandingan jumlah, antara lemak dan protein bervariasi, tergantung dari jenis membran sel, misalnya membran retikulum endoplasma berbeda dengan membran Golgi, jenis organisme, misalnya membran sel tumbuhan berbeda dengan membran sel hewan dan jenis sel, misalnya membran sel tulang berbeda dengan sel hati. Karbohidrat terikat secara kovalen, baik dengan lemak maupun protein. Karbohidrat yang terikat dengan lemak dinamakan glikolipid, sedangkan yang terikat dengan protein dinamakan glikoprotein. Baik glikolipid maupun glikoprotein berfungsi sebagai media interaksi dengan sel lainnya. sekitar 2 - 10 ppersen glikolrotein membangun membran plasma, tergantung dari tipe sel dun spesies. Fungsi glikolipid masih belum banyak diketahui, tetapi diduga berhubungan dengan tempat melekatnya beberapa mikroorganisme infektif. Kolesterol pada membran plasma hanya dijumpai pada sel hewan dan sekitar 50% dari lemak membran terdiri atas kolesterol. Fungsi kolesterol pada membrane berhubungan dengan rigiditas atau kekakuan membran. Protein yang menyusun membran plasma tersusun atas lebih dari 50 jenis protein yang berbeda. |enis-jenis tersebut terletak dengan orientasi tertentu pada lipid bilayer. Protein membran dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: 1) Protein integral Protein ini menembus lipid bilayer sehingga memiliki dua permukaan, yaitu permukaan yang mengarah ke lingkungan luar sel dan yang menghadap ke dalam sitoplasma 2) Protein perifer Protein ini terdapat pada permukaan luar lipid bilayer atau pada permukaan dalam-lipid bilayer. Ikatan antara protein perifer dengan lipid bilayer adalah non kovalen. 3) Protein yang terikat lipid membran Protein ini terikat secara kovalen dengan lipid bilayer dan terletak pada permukaan luar dari lipid bilayer. b. Sitoplasma Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma, dan badan Golgi.
  • 10. Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel. Di dalam sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi kimia. c. Mitokondria http://www.modares.ac.ir/elearning/Dalimi/Proto/Lectures/week2/mitochondrion2.gif Ukuran mitokondria bervariasi, tetapi rata-rata ukuran diameternya antara 0,2 - 0,7 mikrometer (pm) dan panjangnya antara 1 - 4 mikrometer. Ukuran mitokondria ini hampir sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan salah satu bukti evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang bersimbiosis dengan sel eukoriotik. Bentuk mitokondria bervariasi, tergantung dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio, bentuk mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain bentuknya seperti gelendong dan ada juga yang berbentuk pipa. Karena ukurannya yang relatif besat mitokondria dapat terlihat cukup jelas di bawah mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria tersebar secara acak di dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian sel yang banyak memerlukan energi, misalnya di sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar memmbran yang melakukan endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi tergantung dari jenis sel, spesies organisme, dan keadaan fisiologi sel. Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak aktif. Mitokondria memiliki kelenturan yang tinggi sehingga bentuknya dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Selain itu, mitokondria mampu bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sitoplasma. Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu
  • 11. kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul. Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria terdapat beberapa jenis protein yang terlibat dalam proses pembentukan ATP. Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi yang akan digunakan untuk metobolisme sel. Selain berfungsi menghasilkan energi dalam bentuk ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan ion kalsium di dalam sel. Ion-ion ini disimpan dalam suatu badan khusus yang dinamakan granul. Mitokondria di dalam sel mampu menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan energi sel. d. Retikulum Endoplasma Retikulum Endoplasma (RE) merupakan bentukan membran yang sangat berlipat-lipat membatasi suatu ruangan yang disebut lumen (sisterna). Antara lumen RE dengan sitosol hanya dipisahkan oleh selapis membran sehingga memudahkan terjadinya pertukaran zat antara lumen RE dengan sitosol. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada permukaan luar membran, RE dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulumi /SER) dan Retikulum Endoplasma Kasar(Rough Endoplasmic Reticulum / RER). Pada RER permukaan luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak dijumpai pada sel-sel yang aktif mensekresikan protein misalnya sel – sel pancreas, kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya. Protein yang dihasilkan dari RER antara lain adalah protein yang disekresikan keluar sel, protein integral membran, protein-protein khusus di dalam organel, seperti protein di dalam Golgi, lisosom, endosom, dan vakuola, makanan pada sel tumbuhan. SER banyak ditemukan pada otot rangka, tubulus ginjal, dan kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon steroid.
  • 12. gambar:Re hewan.jpg SER mempunyai beberapa fungsi, yaitu: • Sintesis hormon steroid pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal. • Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul penting di dalam sel hati. • Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat di dalam sel-sel hati. • Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang berisi glikogen pada sel-sel hati. • Tempat menyimpan ion-ion kalsium di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot. e. Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi.
  • 13. Aparatus Golgi (AG) atau Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun 1898 di dalam sitoplasma sel saraf. AG dijumpai hampir pada semua sel tumbuhan dan sel hewan. Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis membian. Dengan menggunakan mikroskop elektron, tampak bahwa AG tersusun atas tiga bentukan membran, yaitu: 1) kantung-kantung pipih yang disebut sisterna atau sakulus, kantung – kantung pipih tersebut tersusun bertumpuk membentuk diktiosom, 2) vesikel-vesikel kecil berdiameter kurang lebih 50 mikrometer yang terletak pada sisi yang berbatasan dengan RE, vesikel ini dinamakan vesikel tiansisi atau vesikel peralihan, fungsi vesikel adalah membawa protein dan lipid dari RE ke AG dan dari sakulus satu ke sakulus lainnya, 3) vesikel besar yang terletak pada sisi yang berhadapan dengan membrane plasma, vesikel ini dinamakan vesikel sekretori,vesikel sekretori adalah membawa protein atau lipid yang telah mengalami Pemrosesan di dalam lumen sakulus. Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen AG,
  • 14. antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks ekstra sel. Pada sel tumbuhan yang sedang membelah, AG berperanan dalam pembentukan komponen dinding sel yang baru. Molekul-molekul protein dan lipid yang telah mengalami modifikasi kimiawi di dalam lumen AG akan di packing oleh membran Golgi dan ditransfer dalam bentuk vesikel. ' Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Golgi, antara lain: 1) protein membran inti, membran plasma dan protein membran organel 2) protein sekretori yang disimpan dalam bentuk vesikel 3) protein enzim yang disimpan dalam vesikel (lisosom) f. Lisosom Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh De Duve di dalam serpihan selsel hati. Organel ini berbentuk semacam kantung yang berisi enzim hidrolitik. Selama masih terbungkus membran, enzim hidrolitik bersifat stabil. Terdapat lebih kurang 40 macam enzim hidrolitik yang ditemukan di dalam lisosom. Enzim-enzim tersebut meliputi protease,nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase. Enzim – enzim tersebut hanya akan dapat bekerja optimal pada pH sekitar 5.membran lisosom mengandung protein transfer untuk membawa hasil pencernaan ke sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna oleh enzim yang dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang tinggi pada membrannva. Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu: (1) heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom, (2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom, ( 3) badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri. Beberapa peran lisosom antara lain adalah: 1) perombakan organel sel yang telah tua 2) proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom
  • 15. 3) pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan 4) proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur. Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya akan dikembalikan menuju membran plasma melalui proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua dinamakan autofagi. g. Badan Mikro
  • 16. 1) Peroksisom Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom pertama kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di dalam selsel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim ini berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida(H2O2) , maka organel tersebut dinamakan peroksisom.Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus glioksilat sehingga dinamakan glioksisom. Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan. 2) Glioksisom Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro yang ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi dalam Proses perkecambahan. Salah satu proses utama pada biji yang sedang mengalami perkecambahan adalah perubahan dari asam lemak dalam glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut glukoneogenesis. Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah menjadi oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom. h.Ribosom Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan didalam stroma kloroplas. Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses trnaslasi berlangsung.Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan sub unit besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen penyusun besar ribosom terdiri atas protein ribosom dan ARN ribosom (ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang
  • 17. terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous). Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom. i. Sitoskeleton Di dalam sitosol juga ditemukan adanya sitoskeleton yang tersusun atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediat. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk sel dan memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam sitoplasma. Mikrotubulus ada yang Ietaknya terbenam di dalam sitosol, dinamakan mikrotubulus sitoplasmik dan ada juga yang berfungsi sebagai penyusun organel , sepe'rti silia, flagela, dan sentriol. Mikrofilamen merupakan protein konEaktil yang berfr-rngsi
  • 18. untuk pergerakan di dalam sitoplasma, misalnya aliran sitoplasma cii clalanr sel tumbuhan dan gerak amoeboid pada leukosit. 1. Mikrotubulus Mikrotubulus tersusun atas molekul protein tubulin. Ada dua jenis protein tubulin penyusun tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β. Setiap mikrotubulus tersusun atas 13 protofilamen yang tersusun paralel mengelilingi suatu sumbu. Ada dua macam mikrotubulus di dalam sel yang dibedakan atas stabilitasnya, yaitu mikrotubulus stabil dan mikrotubulus labil. Contoh mikrotulus stabil adalah pembentuk silia dan flagela. Sedangkan mikrotubulus labil contohnva mikrotubulus pembentuk gelendong pembelahan. Mikrotubulus sitoplasmik didalam sel berfungsi sebagi keranga dalam yang menetukan bentuk sel dan untuk transfer molekul di dalam sel. Mikrotubulus ini berbentuk serabut tunggal dengan diameter lebih kurang 25 nanometer. Beberapa organel yang tersusun dari mikrotubulus adalah sentriol, silia dan flagella. 2. Mikrofilamen Mikrofilamen biasanya banyak terdistribusi dibawah permukaan membrane plasma. Panjang mikrofilamen bervariasi, dengan diameter lebih kurang 7 µm. Mikrofilamen tersusun atas protein, terutama aktin dan miosin. Hampir semua jenis sel hewan mengandung aktin. Aktin dan miosin banyak ditemukan terutama pada sel otot, dengan komposisi miosin yang lebih sedikit dibandingkan aktin. Kedua jenis protein ini berperan untuk pergerakan, misalnya aliran sitoplasma pada sel tumbuhan (siklosis), dan gerak amoeboid pada Protozoa. 3. Filamen lntermediet Filamen intermediet memiliki diameter antara 8-10 pm, berbentuk pembuluh, tersusun atas 4-5 protofilamen yang tersusun melingkar, bersifat liat, stabil, dan tersusun atas protein fibrosa. Sebagaian besar filamen intermediet berfungsi untuk menyokong sel dan inti sel. Letak filamen inibiasanya terpusat disekitar inti. Pada sel epitel, filamen intermediet membentuk anyaman yang berfungsi untuk menahan tekanan dari luar. Contoh filamen entermediet antara lain adalah kertin, vimentin, neurofilamen, lamina nuclear, dan keratin. j. Inti Sel (Nucleus) http://www.biokurs.de/skripten/bilder/NUKLEUS.jpg
  • 19. gambar:NUKLEUS.jpg Pada sel eukariotik, materi intinya telah diselubungi oleh suatu membran dan membentuk struktur inti sel atau nukleus. Bagian –bagian yang menyusun inti sel antara lain adalah membran inti, pori membran,matriks inti sel (matriks), kromatin atau kromosom, dan anak inti (nukleolus). Pada umumnya, inti sel berbentuk bulat, tetapi ada juga yang bentuknya seperti gelendong. Sel eukariotik umumnya memiliki satu inti sel, tetapi ada juga beberapa jenis sel yang memiliki inti lebih dari satu. Berikut ini uraian tentang bagian-bagian penyusun inti sel. 1) Membran inti Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER,
  • 20. misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. 2) Pori Membran Inti Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug). 3) Matriks Inti (nukleoplasma) Komponen utama dari matriks inti adalah protein vang kebanyakan berupa enzim dan sebagian adalah protein structural inti. Matriks inti diduga ikut berperan dalam proses – proses pada materi inti, misalnya transkripsi, replikasi DNA, dan proses –proses lainva di dalam inti. 4) Materi Genetik Bagian utama dari sebuah inti sel adalah materi genetik. Semua aktivitas di dalam sel dikendalikan oleh materi genetik. Pada waktu interfase, materi genetik dinamakan kromatin. Benang benang kromatin ini akan mengalami pemampatan (kondensasi) pada saat sel akan membelah. Kromatin yang mengalami kondensasi ini dinamakan kromosom. Hasil analisis kimia menunjukkau, bahwa kromatin tersusun atas DNA, RNA, protein histon dan protein nonhiston. 5) Anak Inti (Nukleolus) Nukleolus banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi, misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, struktur ini merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN ribosom (ARN-r).
  • 21. k. Sentriol Sentriol merupakan organel sel berbentuk silindris dengan diameter lebih kurang 2 pm (mikrometer) dan panjang lebih kurang 4 ptm. Di dalam setiap sel mengandun sepasang sentriol yang letaknya saling tegak lurus dekat inti sel. sentriol berfungsi sebagai bahan pembentuk sillia dan flagella , persis dengan sentriol. Jadi, selain sebagai komponen penyusun sentrosom, sentriol berfungsi sebagai tubuh basalis. i. Silia dan Flagela Kedua organel ini berfungsi sebagai alat pergerakan sel yang letaknya berada pada permukaan luar membran sel. Baik silia maupun flagella memiliki struktur yang sama, yaitu memiliki sumbu yang dinamakan aksonem. Struktur aksonem sangat kompleks karetra tersusun atas mikrotubulus dan protein. Jumlah silia pada umumnya banyak, sedangkan jumlah flagela hanya satu atau dua. Silia berukuran lebih halus dan lebih pendek dari pada flagela. Berbeda dengan sentriol, silia dan flagella dibungkus oleh membran. Membran silia dan flagela merupakan perluasan dari membran sel. Contoh sel-sel bersilia adalah lapisan epitel saluran telur (oviduct) pada wanita, epitel saluran sperma (epididimis) pada lakilaki, pada organisme eukariotik uniseluler misalnya Paramaecium caudatum. Sedangkan flagela dapat ditemukan pada spermatazoa dan beberapa organisme eukariotik uni seluler misalnya Euglena viridis dan lain-lain.