SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Kelompok 1 
 Agus Setiawan 
 Luthfi Irfan Abdul Aziz 
 Shalahuddin Al-ayyub 
Materi : Film 
Mapel : Bahasa Indonesia
Film 
• Pengertian Film 
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, 
secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber 
dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan 
lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas 
sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah 
Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + 
graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah 
melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan 
cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut 
dengan kamera.
• Struktur Film 
1. Shot 
Shot adalah hasil sebuah bidikan/rekaman secara visual dan audio 
yang dimulai dari kamera diaktifkan sampai dihentikan aktifitasnya. Berapa 
pun lamanya kamera dioperasikan jika tidak di interupsi maka hasil 
rekamannya adalah sebuah shot. Sekalipun kamera digerakkan untuk 
mengcover subjek dari angle yang berbeda namun tidak disertai dengan 
penghentian operasional maka itu berupa satu shot. 
Dalam kenyataannya, film memerlukan banyak shot. Berapa jumlah 
shot dalam film adalah relatif, yang terpenting dengan banyaknya shot maka 
akan bervariasi angle dan ukuran type of shot. Shot yang variatif akan 
memberi kemungkinan variasi penglihatan pada audience sehingga semakin 
banyak yang bisa dilihat dan diserap, disamping itu juga akan menyegarkan 
audience agar tidak jenuh. 
2. Scene 
Scene (adegan) adalah kejadian yang berlangsung di satu tempat 
dalam satu waktu. Scene bisa terdiri dari beberapa shot, namun bisa saja 
hanya satu shot berapa pun panjangnya shot itu. Skenario/screenplay/script 
telah mengelompokan scene sesuai dengan urutan kejadian/cerita, secara 
jelas dicantumkan scene melalui pergantian tempat dan waktu dari scene 
pertama hingga berikutnya.
3. Sequence 
Pada umumnya mengacu pada urutan dan pengelompokan scene, 
sebuah sequence terdiri atas beberapa scene yang mengelompokkan kejadian 
yang berurutan. Misalnya seorang pemeran berangkat menuju rumah, sampai 
pemeran tersebut berada dalam rumah. Jika 2 atau lebih scene tersebut 
berlangsung secara berurutan maka scene-scene tersebut dikelompokkan 
dalam sebuah sequence
• Macam-macam Film 
a) Film cerita 
Genre / jenis film ini ditandai oleh adanya cerita atau timeline yang 
jelas (timeline tidaklah harus urut). Genre ini dapat menceritakan kejadian-kejadian 
dimasa lalu sampai khayalan dimasa mendatang. Juga dapat pula 
menceritakan khayalan atau sesuatu yang tidak nyata (fiksi). 
Genre film cerita terbagi atas beberapa jenis lagi yaitu film drama, 
horor, sejarah, perang, fiksi-ilmiah, laga (action), musikal, dan koboi 
(Western). Kategori ini Penggolongan jenis film cerita ini tidaklah ketat, 
karena berbagai gaya dapat digabungkan: misalnya film komedi laga, drama-sejarah, 
dll. 
b) Film non-cerita 
Pada nulanya hanya ada dua jenis film noncerita, yakni film 
dokumenter dan film faktual. Film faktual umumnya hanya menampilkan 
fakta atau rekaman peristiwa, misalnya berita (newsreel) dan dokumentasi. 
Film dokumenter, selain mengandung fakta juga mengandung subyektivitas 
pembuatnya. Subyektivitas diartikan sebagai sikap atau opini terhadap 
peristiwa. Kekhasan film dokumenter adalah posisinya yang 
mengkombinasikan dua hal: sains dan seni. Dengan kata lain, film 
dokumenter adalah “fakta yang disusun secara artistik”, mengungkapkan 
berbagai kondisi dan masalah manusia. 
Selain jenis film berita, dokumentasi dan dokumenter, masih ada 
beberapa jenis film noncerita lain dengan kegunaan masing-masing, seperti 
film pariwisata, film iklan, dan film instruksional atau pendidikan
c) Film Animasi 
Film animasi adalah film yang memanfaatkan gambar (lukisan) 
maupun benda-benda mati lainnya (meja, kursi, boneka) yang bisa 
dihidupkan dengan teknik animasi. 
d) Film Eksperimental 
Film eksperimental adalah film yang dibuat dengan tanpa 
menggunakan kaidah-kaidah pembuatan film pada lazimnya. Tujuan 
pembuatan film eksperimental biasanya untuk mengadakan eksperimen dan 
mencari cara-cara pengungkapan baru melalui film.
Perbedan Film , Drama, Sinetron, Opera dan Operet 
Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang 
terlintas dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan 
ketegangan pada pendengar/penonton. 
Film adalah sekedar gambar yang bergerak, adapun pergerakannya 
disebut sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul hanya karena 
keterbatasan kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah 
pergantian gambar dalam seperseki 
an detik. 
Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti 
sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang 
dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses 
elektronik lalu di tayangan melalui stasiun televisi.Sinema elektronik atau lebih 
populer dalam akronim sinetron adalah istilah untuk serial drama sandiwara 
bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya 
bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik 
berkepanjangan
Opera sebuah drama yang mengatur musik; terdiri dari 
bernyanyi dengan iringan orkestra dan orkestra overture dan 
selingan . 
Operet adalah opera ringan (nyanyian dan dialog disuguhkan 
secara bergantian) dng unsur roman dan satir
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Continuity editing presentation
Continuity editing presentationContinuity editing presentation
Continuity editing presentation
shenipedro
 

What's hot (20)

Mengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera videoMengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera video
 
Continuity editing presentation
Continuity editing presentationContinuity editing presentation
Continuity editing presentation
 
Kurikulum dkv
Kurikulum dkvKurikulum dkv
Kurikulum dkv
 
Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi
 
Materi Teknik Editing video
Materi Teknik Editing videoMateri Teknik Editing video
Materi Teknik Editing video
 
Sergei eisenstien
Sergei eisenstienSergei eisenstien
Sergei eisenstien
 
Sinematografi
SinematografiSinematografi
Sinematografi
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2Format radio. pert. 2
Format radio. pert. 2
 
Media periklanan
Media periklananMedia periklanan
Media periklanan
 
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash animasi dasar
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash animasi dasarMembuat animasi 2 d dengan adobe flash animasi dasar
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash animasi dasar
 
Presentation post produksi
Presentation post produksiPresentation post produksi
Presentation post produksi
 
Produksi film
Produksi filmProduksi film
Produksi film
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
Desain grafis
Desain grafisDesain grafis
Desain grafis
 
Fotografi Dasar
Fotografi DasarFotografi Dasar
Fotografi Dasar
 
Kreativitas dalam iklan
Kreativitas dalam iklanKreativitas dalam iklan
Kreativitas dalam iklan
 
ITFT_Media_Censor board
ITFT_Media_Censor boardITFT_Media_Censor board
ITFT_Media_Censor board
 
Manajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaranManajemen produksi siaran
Manajemen produksi siaran
 
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera videoPengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
Pengolahan audio video prosedur pengoperasian kamera video
 

Viewers also liked (6)

Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
Membandingkan film dan drama (teks ulasan)Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
Membandingkan film dan drama (teks ulasan)
 
Serial Pheriferal Interface ( SPI)
Serial Pheriferal Interface ( SPI)Serial Pheriferal Interface ( SPI)
Serial Pheriferal Interface ( SPI)
 
Struktur teks ulasan film JOKOWI
Struktur  teks ulasan film JOKOWIStruktur  teks ulasan film JOKOWI
Struktur teks ulasan film JOKOWI
 
Sutradara
SutradaraSutradara
Sutradara
 
ULASAN FILM
ULASAN FILMULASAN FILM
ULASAN FILM
 
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/dramaStruktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
 

Similar to Pengertian Film dan penjelasannya

presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdfpresentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
ssuser27ae8b
 
Chapter 2 pengantar anikom
Chapter 2   pengantar anikomChapter 2   pengantar anikom
Chapter 2 pengantar anikom
Bamash Rahman
 

Similar to Pengertian Film dan penjelasannya (20)

presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdfpresentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
 
Komunikasi film 2016
Komunikasi film 2016Komunikasi film 2016
Komunikasi film 2016
 
2 SINEMATOGRAFI.docx
2 SINEMATOGRAFI.docx2 SINEMATOGRAFI.docx
2 SINEMATOGRAFI.docx
 
Chapter 2 pengantar anikom
Chapter 2   pengantar anikomChapter 2   pengantar anikom
Chapter 2 pengantar anikom
 
Mengapa manusia bercerita
Mengapa manusia berceritaMengapa manusia bercerita
Mengapa manusia bercerita
 
Pengantar Teori Film.pptx
Pengantar Teori Film.pptxPengantar Teori Film.pptx
Pengantar Teori Film.pptx
 
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaMateri Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
 
Hpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasiHpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasi
 
Istilah
IstilahIstilah
Istilah
 
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
 
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
Animasi 2D dan 3D KD : Memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2 dimensi (ve...
 
memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2D.docx
memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2D.docxmemahami prinsip dasar pembuatan animasi 2D.docx
memahami prinsip dasar pembuatan animasi 2D.docx
 
Presentation mm puppeteer.pptx
Presentation mm puppeteer.pptxPresentation mm puppeteer.pptx
Presentation mm puppeteer.pptx
 
1. mengidentifikasi teknik animasi
1. mengidentifikasi teknik animasi1. mengidentifikasi teknik animasi
1. mengidentifikasi teknik animasi
 
8.animasi
8.animasi8.animasi
8.animasi
 
Storyboard
StoryboardStoryboard
Storyboard
 
Animasi stop motion
Animasi stop motionAnimasi stop motion
Animasi stop motion
 
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman)    .pptxFilm (Broadcasting & Perfilman)    .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptx
 
Presentasi disc
Presentasi discPresentasi disc
Presentasi disc
 
Film dan hakikatnya Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Film dan hakikatnya  Ilmu Komunikasi Universitas SemarangFilm dan hakikatnya  Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Film dan hakikatnya Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
 

More from Agus Setiawan (7)

Ftp server
Ftp serverFtp server
Ftp server
 
Adab Menerima Tamu
Adab Menerima TamuAdab Menerima Tamu
Adab Menerima Tamu
 
Contoh Proposal usaha
Contoh Proposal usaha Contoh Proposal usaha
Contoh Proposal usaha
 
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan NirkabelMedia Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
 
Firewall , Network Address Translation (NAT) Proxy Server
Firewall , Network Address Translation (NAT) Proxy ServerFirewall , Network Address Translation (NAT) Proxy Server
Firewall , Network Address Translation (NAT) Proxy Server
 
VOIP ( Pengertian, cara kerja , diagram, dan Kelebihan Kekurangan)
VOIP ( Pengertian, cara kerja , diagram, dan Kelebihan Kekurangan)VOIP ( Pengertian, cara kerja , diagram, dan Kelebihan Kekurangan)
VOIP ( Pengertian, cara kerja , diagram, dan Kelebihan Kekurangan)
 
VOIP (SMK DAARUT TAUHIID BOARDING SCHOOL BANDUNG)
VOIP (SMK DAARUT TAUHIID BOARDING SCHOOL BANDUNG)VOIP (SMK DAARUT TAUHIID BOARDING SCHOOL BANDUNG)
VOIP (SMK DAARUT TAUHIID BOARDING SCHOOL BANDUNG)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Pengertian Film dan penjelasannya

  • 1. Kelompok 1  Agus Setiawan  Luthfi Irfan Abdul Aziz  Shalahuddin Al-ayyub Materi : Film Mapel : Bahasa Indonesia
  • 2. Film • Pengertian Film Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.
  • 3. • Struktur Film 1. Shot Shot adalah hasil sebuah bidikan/rekaman secara visual dan audio yang dimulai dari kamera diaktifkan sampai dihentikan aktifitasnya. Berapa pun lamanya kamera dioperasikan jika tidak di interupsi maka hasil rekamannya adalah sebuah shot. Sekalipun kamera digerakkan untuk mengcover subjek dari angle yang berbeda namun tidak disertai dengan penghentian operasional maka itu berupa satu shot. Dalam kenyataannya, film memerlukan banyak shot. Berapa jumlah shot dalam film adalah relatif, yang terpenting dengan banyaknya shot maka akan bervariasi angle dan ukuran type of shot. Shot yang variatif akan memberi kemungkinan variasi penglihatan pada audience sehingga semakin banyak yang bisa dilihat dan diserap, disamping itu juga akan menyegarkan audience agar tidak jenuh. 2. Scene Scene (adegan) adalah kejadian yang berlangsung di satu tempat dalam satu waktu. Scene bisa terdiri dari beberapa shot, namun bisa saja hanya satu shot berapa pun panjangnya shot itu. Skenario/screenplay/script telah mengelompokan scene sesuai dengan urutan kejadian/cerita, secara jelas dicantumkan scene melalui pergantian tempat dan waktu dari scene pertama hingga berikutnya.
  • 4. 3. Sequence Pada umumnya mengacu pada urutan dan pengelompokan scene, sebuah sequence terdiri atas beberapa scene yang mengelompokkan kejadian yang berurutan. Misalnya seorang pemeran berangkat menuju rumah, sampai pemeran tersebut berada dalam rumah. Jika 2 atau lebih scene tersebut berlangsung secara berurutan maka scene-scene tersebut dikelompokkan dalam sebuah sequence
  • 5. • Macam-macam Film a) Film cerita Genre / jenis film ini ditandai oleh adanya cerita atau timeline yang jelas (timeline tidaklah harus urut). Genre ini dapat menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu sampai khayalan dimasa mendatang. Juga dapat pula menceritakan khayalan atau sesuatu yang tidak nyata (fiksi). Genre film cerita terbagi atas beberapa jenis lagi yaitu film drama, horor, sejarah, perang, fiksi-ilmiah, laga (action), musikal, dan koboi (Western). Kategori ini Penggolongan jenis film cerita ini tidaklah ketat, karena berbagai gaya dapat digabungkan: misalnya film komedi laga, drama-sejarah, dll. b) Film non-cerita Pada nulanya hanya ada dua jenis film noncerita, yakni film dokumenter dan film faktual. Film faktual umumnya hanya menampilkan fakta atau rekaman peristiwa, misalnya berita (newsreel) dan dokumentasi. Film dokumenter, selain mengandung fakta juga mengandung subyektivitas pembuatnya. Subyektivitas diartikan sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa. Kekhasan film dokumenter adalah posisinya yang mengkombinasikan dua hal: sains dan seni. Dengan kata lain, film dokumenter adalah “fakta yang disusun secara artistik”, mengungkapkan berbagai kondisi dan masalah manusia. Selain jenis film berita, dokumentasi dan dokumenter, masih ada beberapa jenis film noncerita lain dengan kegunaan masing-masing, seperti film pariwisata, film iklan, dan film instruksional atau pendidikan
  • 6. c) Film Animasi Film animasi adalah film yang memanfaatkan gambar (lukisan) maupun benda-benda mati lainnya (meja, kursi, boneka) yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi. d) Film Eksperimental Film eksperimental adalah film yang dibuat dengan tanpa menggunakan kaidah-kaidah pembuatan film pada lazimnya. Tujuan pembuatan film eksperimental biasanya untuk mengadakan eksperimen dan mencari cara-cara pengungkapan baru melalui film.
  • 7. Perbedan Film , Drama, Sinetron, Opera dan Operet Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang terlintas dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. Film adalah sekedar gambar yang bergerak, adapun pergerakannya disebut sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul hanya karena keterbatasan kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah pergantian gambar dalam seperseki an detik. Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik lalu di tayangan melalui stasiun televisi.Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron adalah istilah untuk serial drama sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan
  • 8. Opera sebuah drama yang mengatur musik; terdiri dari bernyanyi dengan iringan orkestra dan orkestra overture dan selingan . Operet adalah opera ringan (nyanyian dan dialog disuguhkan secara bergantian) dng unsur roman dan satir