SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
ADMINISTRASI KURIKULUM 
A. Pengertian 
Administrasi 
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan 
ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris, 
yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve 
atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. 
Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu administrasi dalam arti sempit dan 
administrasi dalam arti luas. 
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, 
surat-menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan 
ketatausahaan. Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan 
atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan 
di dalam mencapai suatu tujuan. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau 
proses yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk 
kerja sama di maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan. 
Kurikulum 
Menurut undang–undang no. 20 th.2003 tentang sistem pendidikan nasional, 
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan 
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan 
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 
Pengertian kurikulum dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Secara 
sempit kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti/diambil siswa 
untuk dapat menamatkan pendidikannya pada lembaga pendidikan tertentu. 
Sedangkam secara luas kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang 
diberikan sekolh kepada siswa selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan 
tertentu 
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang 
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta 
pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien 
demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 
Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah 
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada 
dasarnya pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah 
terletak pada Praktek Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada 
hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau 
lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.
B. Perencanaan dan pengembangan kurikulum 
Waterson dalam Sudjana (2000) menuliskan bahwa perencanaan pada 
hakekatnya adalah usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus yang dilakukan untuk 
memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif tindakan yang ada untuk 
mencapai tujuan tertentu. 
perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak 
tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan-tujuan 
tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan keefektifan dan 
kebermaknaan metode tersebut. Tanpa perencan-aan kurikulum, sistematika berbagai 
pengalam belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang 
diharapkan. 
Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan 
Nadional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut: 
a. Penyusunan,program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas: 
1) Landasan,program dan pengembangan kurikulum 
2) Garis-garis besar program pengajaran 
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum 
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum,seperti pedoman 
penyusuna kalender pendidikan,pembagian tugas guru,penyusunan jadwal 
pelajaran,penyusunan program pengajaran dan pedomana penyusunan 
persiapan pengajaran. 
Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip 
dalam pengembangan kurikulum, yaitu : 
1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara 
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). 
Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki 
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi 
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta 
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis). 
2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang 
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, 
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan 
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar 
bekang peserta didik. 
3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara 
vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang 
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam 
tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan 
jenis pekerjaan. 
4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat 
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, 
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum 
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun 
kuantitas. 
Perencanaan kurikulum ditingkat sekolah meliputi: 
1) Penyusunan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah dengan kegiatan sekolah dan 
kalender akademik yang telah disusun ditingkat daerah 
2) Membagi tugas mengajar guru dengan memperhatikan latar belkang keahlian dan 
pendidikan guru,wewenang guuru dalam mengajar,beban tugas guru,masa 
kerja,pengalaman dalam mengajar,dan sebagainya. 
C. Pelaksanaan kurikulum 
Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ungin dicapai sangat bergantung pada 
faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya, guru adalah orang yang 
bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang 
dalam suatu kurikulum resmi. Bahkan pandangan mutakhir menyatakan bahwa 
meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum 
tersebut pada akhirnya terletak di tangan pribadi guru. 
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum 
disekolah meliputi: 
a. Penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan 
Tujuannya yaitu: 
1) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam PBM 
2) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat 
dilakukan secara bertahap dan tepat. 
Selain itu juga berfungsi sebagai: 
1) Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu 
semester 
2) Bahan oleh Kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan 
pembinaan terhadap guru. 
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun program pengajaran 
semester yaitu: 
1) Mempelajari GBPP (Garis-garis besar program pengajaran) mapel yang 
dipelajari 
2) Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP 
menjadi beberapa satuan bahasan 
3) Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu 
semester 
4) Menghitung banyaknya minggu efektif selama satu semester dengan 
melihat kalender akademik
5) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan 
untuk setiap bahasan sesuai dengan hari efektif sekolah. 
6) Mengatur pelaksanaan PBM sesuai dengan banyaknya minggu efektif 
sekolah yang tersedia dikalender pendidikan. 
b. Penyusunan persiapan pengajaran (satuan pelajaran) 
Prosedur penyusunan satuan pelajaran adalah : 
1. Mengisi identitas mata pelajaran 
2. Menjabarkan tujuan pokok bahasan menjadi tujuan instruksional khusus 
yang lebih rinci 
3. Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan sesuai dengan tik 
4. Mengalokasikan waktu pengajaran 
5. Menetapkan langkah- langkah penyampaian secara lebih rinci 
c. Pelaksanaan proses belajar mengajar 
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru 
dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (dimyati 
dan mudjiono, 2006 : 3 ). Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu 
proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai 
tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam 
jangka satuan waktu tertentu pula ( hamalik, 2006 : 162 ). 
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas maka dapat 
disimpulkan bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara 
guru dan murid dimana akan dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar 
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu 
lokasi dan jangka waktu tertentu. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar 
Pelaksanaan proses belajar mengajar selayaknya berpegang pada apa yang 
tergantung dalam perencanaan pembelajaran. Selanjutnya diterbitkan oleh 
Depdiknas ( 2004 : 6 ) tentang factor-faktor yang mempengaruhi PBM 
tersebut antara lain : 
Factor guru, pada faktor ini yang perlu mendapat perhatian adalah 
keterampilan mengajar, metode yang tepat dalam mengelola tahapan 
pembelajaran. Didalam intraksi belajar mengajar guru harus memiliki 
keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan 
metode, mengunakan media dan mengalokasikan waktu yang untuk 
mengkomunikasikan tindakan mengajarnya demi tercapainya tujuan 
pembelajaran di sekolah.
Faktor siswa, siswa adalah subyek yang belajar atau yang disebut pembelajar. 
Pada faktor siswa yang harus diperhatikan adalah karakteristik umum maupun 
khusus, karateristik umum dari siswa adalah usia yang dikategorikan kedalam 
1) Usia anak-anak yaitu usia pra sekolah dasar ( 4- 11 tahun); 
2) Usia sekolah lanjutan pertama ( 12-14 tahun ) atau usia pubertas dari 
setiap siswa; 
3) Usia sekolah lanjutan atas ( 15-17 tahun ) atau usia mencari identitas 
diri. 
Adapun karakteristik siswa secara khusus dapat dilihat dapat dilihat dari 
berbagai sudut antara lain dari sudut lain, dari sudut gaya belajar yang 
mencakup belajar dengan mengunakan visual,, dengan cara mendengar 
(auditorial) dan dengan cara bergerak atau kinestetik ( Suprayekti, 2004 : 
11 ), 
Faktor kurikulum, kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa 
dalam mengkoordinasikan tujuan dan isi pelajaran. Pada faktor ini yang 
menjadi titik perhatian adalah bagai mana merealialisasikan komponen 
metode dengan evaluasi. 
Faktor lingkungan, lingkungan didalam intraksi belajar mengajar 
merupakan konteks terjadinya pengalaman belajar. 
d. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler 
Ada 3 macam kegiatan yang diadakan disekolah : 
1. Kegiatan Intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh 
sekolah yang sudah teratur, jelas. dan terjadwal dengan sistematik 
yang merupakan program utama dalam proses mendidik 
siswa.Contohnya: di tiap sekolah umum pasti ada kegiatan 
mendidik siswa dengan berbagai mata pelajaran seperti 
Matematika, PKN, Agama, dan lain sebagainya yang dilaksanakan 
misalkan pukul 07.00-13.00 dengan ada jeda waktu atau istirahat 2 
kali. 
2. Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan 
menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler biasanya 
dilaksanakan diluar jadwal intrakurikuler dengan maksud agar 
siswa lebih memahami dan memperdalam materi yang ada di 
intrakurikuler, biasanya kegiatan ini berupa penugasan atau 
pekerjaan rumah ataupun tindakan lainnya yang berhubungan 
dengan materi intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh siswa. 
Dalam melaksanakan kegiatan kokurikuler, adal hal-hal 
yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Dalam memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan 
sesuai dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang 
sedang diajarkan. 
b. Dalam memberikan tugas kokurikuler seorang guru hendaknya 
tahu mengenai tingkat kesulitannya bagi siswa sehingga tugas 
yang diberikan kepada siswa itu sesuai dengan kemampuannya 
dan tidak memberatkan baik pada fisiknya maupun psikisnya. 
c. Dalam penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil 
sesuai dengan hasil masing-masing kemampuan siswanya. 
d. Dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, hendaknya selain 
untuk memperdalam pengetahuan siswa, guru juga hendaknya 
dengan tugas kokurikuler ini bisa membantu dalam penentuan 
nilai raport. 
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan 
diluar jam pelajaran biasa (diluar intrakurikuler), dan kebanyakan 
materinya pun di luar materi intrakurikuler, yang berfungsi utamanya 
untuk menyalurkan/mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan 
minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar bersosilisasi, 
menambah keterampilan, mengisi waktu luang, dan lain sebagainya, 
bisa dilaksanakan di sekolah ataupun kadang-kadang bisa di luar 
sekolah. 
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini, ada hal-hal 
yang harus diperhatikan, supaya kegiatan ini berlangsung dengan baik, 
diantaranya: 
1. Dalam pelaksanaan kegiatannya, hendaknya bisa bermanfaat 
bagi siswa, baik buat masa kini maupun masa yang akan 
datang. 
2. Dalam pelaksanaan kegiatannya, hendaknya tidak membebani 
bagi siswa. 
3. Dalam jenis kegiatannya hendaknya bisa memanfaatkan 
lingkungan sekitar, alam, industri, dan dunia usaha. 
4. Dalam pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan yang 
utama, yakni kegiatan intrakurikuler, 
D. Evaluasi pelaksanaan kurikulum 
Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan 
kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan 
dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para 
pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan
menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model 
kurikulum yang digunakan. 
Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala 
sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu 
perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu 
pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. 
Evaluasi hasil belajar 
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna 
memberikan berbagi informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang 
proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil 
belajar adalah: 
1. Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujuan untuk 
memperbaiki cara belajar mengajar,serta menempatkan siswa pada situasi 
belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 
2. Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam 
belajar 
3. Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemebrian 
laporan kepada orang tua. 
Evaluasi program pengajaran 
Menurut Arikunto (1999: 290) "Evaluasi program adalah suatu rangkaian 
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat keberhasilan program". 
Ada beberapa pengertian tentang program itu sendiri, diantaranya program adalah 
rencana dan kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Jadi dengan demikian 
melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk 
mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan. 
Sebagimana yang dikemukakan oleh Ansyar (1989: 134) bahwa ".evaluasi 
mempunyai satu tujuan utama yatu untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu 
program" Guru adalah orang yang paling penting statusnya dalam kegiatan belajar 
mengajar, karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan 
mengemudikan kegiatan kelas. 
Untuk membuat proses belajar mengajar lebih efektif maka tugas guru adalah 
menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembelajara. Untuk menciptakan 
suasana kelas yang kondusif tersebut perlu dirancang program pengajaran. 
Berhasil tidaknya suatu program pengajaran, tentu tidak bisa diketahui begitu saja, 
tanpa adanya evaluasi program. 
Oleh karena itu evaluasi program perlu dilaksanakan oleh guru dalam rangka 
mengetahui seberapa jauh proram pengajaran telah berlangsung atau terlaksana, 
dan jika terlaksana seberapa baik pelaksanaan program tersebut. Pendek
kata,evaluasi program dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan 
dari program pengajaran. 
Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi diantaranya yaitu : 
a. Input 
Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, kurang 
pandai, dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat intelektual, 
emosional, social yang berbeda. Oleh karena itu dalam pembuatan program 
pengajaran hendaknya guru juga perlu memperhatikan aspek-aspek 
individu tersebut. Secara umum, hal-hal yang ada pada siswa berpengaruh 
terhadap keberhasilan belajar. 
b. Materi atau kurikulum 
Di Indonesia, kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut 
system sentralisasi. Meskipun penyusunan dan pengembangan kurikulum 
sekolah sudah dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak pihak, 
namun tidak mustahil bahwa di lapangan masih juga dijumpai kelemahan 
dan hambatan. 
Wilayah Indonesia yang sedemikian luas mengandung keragaman 
yang tidak sedikit. Itulah sebabnya guru perlu dibekali dengan kemampuan 
untuk melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materi 
kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi dari komponen kurikulum ini 
anatara lain, kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan materi yang 
terantum dalam GBPP, urutan penyajian materi, kesesuaian antara sumber 
yang disarankan dengan materi kurikulum dan sebagainya. 
c. Guru 
Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. 
Guru adalah orang yang diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana 
kelas yang kondusif untuk pembelajaran. Guru adalah manusia biasa yang 
mempunyai banyak keterbatasan. oleh karena itu untuk menutupi 
kelemahan guru perlu dilakukan pembinaan dan penataran dalmrangka 
melaksanakan pembelajaran 
d. Metode atau pendekatan dalam mengajar 
Berbeda dengan evaluasi terhadap kurikulum, evaluasi terhadap 
metode mengajar merupakan kegiatan guru untuk meninjau kembali 
tentang metode mengajar, pendekatan, atau strategi pembelajaran yang 
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kurikulum kepada 
siswa. Metode mengajar adalah cara-cara atau teknik yang digunakan 
dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran menunjuk kepada 
bagaimana guru mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan 
metoda, pemilihan pendekatan dan sebagainya. 
e. Sarana
Komponen lain yang perlu dievaluasi oleh guru dalam melaksanakan 
kegiatan belajar mengajar adalah sarana pendidikan, yanga meliputi alat 
pelajaran dan media pendidikan. Sebelum guru memulai kegiatan 
mengajar, bahkan sebelum atau sekurang-kurangnya pada waktu 
menyusun rencana mengajar, guru telah memilih alat yang kira-kira dapat 
membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang diajarkan. Selain 
guru, mungkin siswa juga dapat dijadikan titik tolak dalam menentukan 
apakah sarana yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar sudah 
tepat. Mungkin saja pada waktu menentukan alat pelajaran guru berpikir 
bahwa pilihannya sudah tepat. Tetapi ternyata di dalam praktek 
pelaksanaan pengajaran, alat tersebut ternyata kurang atau sama sekali 
tidak tepat. Proses pengajarannya tidak menjadi semakin lancar, tetapi 
mungkin bahkan kacau balau. Apabila guru menjumpai dalam mengajar 
atau ketidak berhasilan siswa dengan nilai rendah-rendah, ia dapat mecoba 
mengadakan evaluasi terhadap sarana yang digunakan. Sasaran evaluasi 
yang berkenaan antara lain kelengkapannya, ragam jenisnya, modelnya, 
kemudahannya untuk digunakan, mudah dan sukarnya diperoleh, 
kecocokan dengan materi yang diajarkan, jumlah persediaan dibandingkan 
dengan banyaknya siswa yang memerlukan. 
f. Lingkungan 
Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan 
bukan manusia. Yang dapat digolongkan sebagai lingkungan masukan 
lingkungan manusia bukan hanya bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, 
dan pegawai tata usaha di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau 
tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar siswa. 
Sedangkan yang dimaksudkan dengan lingkungan bukan manusia 
adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang secara langsung 
maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 
Yang termasuk kategori lingkungan bukan manusia misalnya suasana 
sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan sarana lain. Pengaruh 
lingkungan bukan manusia dapat positif maupun negative. Tatanan perabot 
kelas yang rapi dapat berpengaruh terhadap kesejukan suasana sehingga 
siswa dapat belajar dengan tenteram. 
Sebaliknya suasana yang gaduh di luar kelas dapat mengganggu 
konsentrasi siswa dan menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang 
diharapkan. 
E. Peran Guru dalam Administrasi pendidikan 
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di 
sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan 
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam 
lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, 
pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana 
dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan 
masyarakat. 
Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. 
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan 
yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua 
personel sekolah termasuk guru harus terlibat. 
Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa 
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan 
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari 
kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegiatan 
administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam 
administrasi sekolah. 
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan 
sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan. 
1. Administrasi kurikulum 
2. Administrasi Kesiswaan 
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang 
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan 
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai 
dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai 
dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang 
kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. 
Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah 
memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai 
dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan. 
a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu: 
1) Penerimaan siswa 
2) Pembinaan siswa 
3) Penamatan program siswa di sekolah 
b. Peranan guru dalam administrasi kesiswaan 
1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di 
antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai 
dengan pelaporan pelaksanaan tugas. 
2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi 
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, 
karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat 
kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya. 
3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas. 
4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi. 
5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik. 
Administrasi sarana dan prasarana 
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung 
yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang 
tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel 
sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut. 
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang 
berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua 
benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang 
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak 
langsung. 
Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan 
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan 
peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang 
telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi 
prasarana dan sarana pendidikan meliputi: 
a. Perencanaan kebutuhan 
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas 
pertimbangan bahwa: 
1. Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah. 
2. Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang 
rusak, dihapuskan atau hilang. 
3. Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan. 
b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan 
1) Pembelian
2) Buatan sendiri 
3) Penerimaan hibah atau bantuan 
4) Penyewaan 
5) Peminjaman 
6) Pendaurulangan 
c. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan 
d. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan. 
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, 
pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi milik sekolah 
e. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan 
f. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana meliputi: 
1) Perawatan 
2) Pencegahan kerusakan 
3) Penggantian ringan. 
g. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan 
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah 
dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak 
berfungsi lagi. 
Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai 
dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan 
prasarana dan sarana yang dimaksud. 
Administrasi personal 
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang 
berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan 
petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non 
edukatif (ketata uasahaan). 
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam 
kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK). 
Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu : 
a. Membuat buku induk pegawai 
b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, 
cuti dengan pegawai dan lain- lai
c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, 
maupun tata administrasi. 
d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan. 
e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai 
f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran 
g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat 
tugas, surat kuasa, dan lain- lain. 
Administrasi keuangan 
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, 
pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk 
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu 
tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat 
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 
Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas) 
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School 
Community Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha 
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang 
efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan 
masyarakat. 
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, 
Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu: 
1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas 
2) Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat 
3) Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya 
Administrasi layanan khusus 
Merupakan suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses 
belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para 
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.Macam 
macam layanan khusus yaitu: 
a. Pusat sumber belajar 
b. Kafetaria warung / kantin sekolah 
c. Unit kesehatan Sekolah.

Contenu connexe

Tendances

Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamPerbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamfatimatus sholichah
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptUkhty Nicken
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahfdik
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawufLia Lia
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanDyra Yunilaili
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
konsep dasar pengelolaan kelas
konsep dasar pengelolaan kelaskonsep dasar pengelolaan kelas
konsep dasar pengelolaan kelasNia Far
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalFirlita Nurul Kharisma
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
metafisika islam
metafisika islammetafisika islam
metafisika islamLela Warni
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptAisyah Turidho
 
Strategi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Strategi Gerakan Dakwah MuhammadiyahStrategi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Strategi Gerakan Dakwah MuhammadiyahMarlin Dwinastiti
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
 
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMembumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMuhammad Al Asrori
 

Tendances (20)

Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islamPerbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
Perbandingan konsep antar aliran aliran teologi islam
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
konsep dasar pengelolaan kelas
konsep dasar pengelolaan kelaskonsep dasar pengelolaan kelas
konsep dasar pengelolaan kelas
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
metafisika islam
metafisika islammetafisika islam
metafisika islam
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan ppt
 
Materi kuliah pai
Materi kuliah paiMateri kuliah pai
Materi kuliah pai
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
Strategi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Strategi Gerakan Dakwah MuhammadiyahStrategi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Strategi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazunMembumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
Membumikan tasamuh, tawassuth, dan tawazun
 

En vedette

Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanLaili Fitriana
 
Administrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumAdministrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumelok fakhitah
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt2012620165
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumranioktalia
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Designing Auto Generated Codes
Designing Auto Generated CodesDesigning Auto Generated Codes
Designing Auto Generated CodesHiroshi Kikuchi
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumujangjm
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniYaniUnyil
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2debora_elisabeth
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanImroati Ar
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikantaufiq fajar
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanZulfikar Ahsan
 
Peran dan Fungsi Media Pembelajaran
Peran dan Fungsi Media PembelajaranPeran dan Fungsi Media Pembelajaran
Peran dan Fungsi Media Pembelajaranlisadevolti
 
Media pembelajaran dengan microsoft power point
Media pembelajaran dengan microsoft power pointMedia pembelajaran dengan microsoft power point
Media pembelajaran dengan microsoft power pointMuhammad Nurmilal
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAnggraeni Novita Sari
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMara Sutan Siregar
 

En vedette (20)

Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
 
Administrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumAdministrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulum
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulum
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Designing Auto Generated Codes
Designing Auto Generated CodesDesigning Auto Generated Codes
Designing Auto Generated Codes
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
Adm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaanAdm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaan
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Ppt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islamiPpt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islami
 
Peran dan Fungsi Media Pembelajaran
Peran dan Fungsi Media PembelajaranPeran dan Fungsi Media Pembelajaran
Peran dan Fungsi Media Pembelajaran
 
Media pembelajaran dengan microsoft power point
Media pembelajaran dengan microsoft power pointMedia pembelajaran dengan microsoft power point
Media pembelajaran dengan microsoft power point
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
 

Similaire à KURKULUM_SEKOLAH

28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulumRuny Chaerunnyza
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarTuanMuhammadDanil1
 
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02GitaArya1
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumYudi Hamdani
 
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktspjuragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktspJuragan Juragan
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumRahmah Salsabila
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxMelisaWulandariPutri
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptx
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptxPERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptx
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptxkasfulanwarus
 

Similaire à KURKULUM_SEKOLAH (20)

Adm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guruAdm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guru
 
2
22
2
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktspjuragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
pb_i._hakikat_kurikulum.pptx
pb_i._hakikat_kurikulum.pptxpb_i._hakikat_kurikulum.pptx
pb_i._hakikat_kurikulum.pptx
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
 
Penyelenggaraan Pembelajaran
Penyelenggaraan PembelajaranPenyelenggaraan Pembelajaran
Penyelenggaraan Pembelajaran
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptx
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptxPERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptx
PERENCANAAN_PEMBELAJARAN.pptx
 

Dernier

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Dernier (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

KURKULUM_SEKOLAH

  • 1. ADMINISTRASI KURIKULUM A. Pengertian Administrasi Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan ketatausahaan. Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama di maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan. Kurikulum Menurut undang–undang no. 20 th.2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Secara sempit kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti/diambil siswa untuk dapat menamatkan pendidikannya pada lembaga pendidikan tertentu. Sedangkam secara luas kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolh kepada siswa selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.
  • 2. B. Perencanaan dan pengembangan kurikulum Waterson dalam Sudjana (2000) menuliskan bahwa perencanaan pada hakekatnya adalah usaha sadar, terorganisasi, dan terus menerus yang dilakukan untuk memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif tindakan yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan-tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Tanpa perencan-aan kurikulum, sistematika berbagai pengalam belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan. Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nadional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut: a. Penyusunan,program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas: 1) Landasan,program dan pengembangan kurikulum 2) Garis-garis besar program pengajaran 3) Pedoman pelaksanaan kurikulum b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum,seperti pedoman penyusuna kalender pendidikan,pembagian tugas guru,penyusunan jadwal pelajaran,penyusunan program pengajaran dan pedomana penyusunan persiapan pengajaran. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu : 1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis). 2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. 3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. 4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
  • 3. 5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Perencanaan kurikulum ditingkat sekolah meliputi: 1) Penyusunan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah dengan kegiatan sekolah dan kalender akademik yang telah disusun ditingkat daerah 2) Membagi tugas mengajar guru dengan memperhatikan latar belkang keahlian dan pendidikan guru,wewenang guuru dalam mengajar,beban tugas guru,masa kerja,pengalaman dalam mengajar,dan sebagainya. C. Pelaksanaan kurikulum Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ungin dicapai sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum resmi. Bahkan pandangan mutakhir menyatakan bahwa meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak di tangan pribadi guru. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum disekolah meliputi: a. Penyusunan program pengajaran semesteran/caturwulan Tujuannya yaitu: 1) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam PBM 2) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan secara bertahap dan tepat. Selain itu juga berfungsi sebagai: 1) Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu semester 2) Bahan oleh Kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan terhadap guru. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun program pengajaran semester yaitu: 1) Mempelajari GBPP (Garis-garis besar program pengajaran) mapel yang dipelajari 2) Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP menjadi beberapa satuan bahasan 3) Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selama satu semester 4) Menghitung banyaknya minggu efektif selama satu semester dengan melihat kalender akademik
  • 4. 5) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan untuk setiap bahasan sesuai dengan hari efektif sekolah. 6) Mengatur pelaksanaan PBM sesuai dengan banyaknya minggu efektif sekolah yang tersedia dikalender pendidikan. b. Penyusunan persiapan pengajaran (satuan pelajaran) Prosedur penyusunan satuan pelajaran adalah : 1. Mengisi identitas mata pelajaran 2. Menjabarkan tujuan pokok bahasan menjadi tujuan instruksional khusus yang lebih rinci 3. Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan sesuai dengan tik 4. Mengalokasikan waktu pengajaran 5. Menetapkan langkah- langkah penyampaian secara lebih rinci c. Pelaksanaan proses belajar mengajar Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (dimyati dan mudjiono, 2006 : 3 ). Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula ( hamalik, 2006 : 162 ). Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara guru dan murid dimana akan dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Pelaksanaan proses belajar mengajar selayaknya berpegang pada apa yang tergantung dalam perencanaan pembelajaran. Selanjutnya diterbitkan oleh Depdiknas ( 2004 : 6 ) tentang factor-faktor yang mempengaruhi PBM tersebut antara lain : Factor guru, pada faktor ini yang perlu mendapat perhatian adalah keterampilan mengajar, metode yang tepat dalam mengelola tahapan pembelajaran. Didalam intraksi belajar mengajar guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode, mengunakan media dan mengalokasikan waktu yang untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya demi tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.
  • 5. Faktor siswa, siswa adalah subyek yang belajar atau yang disebut pembelajar. Pada faktor siswa yang harus diperhatikan adalah karakteristik umum maupun khusus, karateristik umum dari siswa adalah usia yang dikategorikan kedalam 1) Usia anak-anak yaitu usia pra sekolah dasar ( 4- 11 tahun); 2) Usia sekolah lanjutan pertama ( 12-14 tahun ) atau usia pubertas dari setiap siswa; 3) Usia sekolah lanjutan atas ( 15-17 tahun ) atau usia mencari identitas diri. Adapun karakteristik siswa secara khusus dapat dilihat dapat dilihat dari berbagai sudut antara lain dari sudut lain, dari sudut gaya belajar yang mencakup belajar dengan mengunakan visual,, dengan cara mendengar (auditorial) dan dengan cara bergerak atau kinestetik ( Suprayekti, 2004 : 11 ), Faktor kurikulum, kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam mengkoordinasikan tujuan dan isi pelajaran. Pada faktor ini yang menjadi titik perhatian adalah bagai mana merealialisasikan komponen metode dengan evaluasi. Faktor lingkungan, lingkungan didalam intraksi belajar mengajar merupakan konteks terjadinya pengalaman belajar. d. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler Ada 3 macam kegiatan yang diadakan disekolah : 1. Kegiatan Intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang sudah teratur, jelas. dan terjadwal dengan sistematik yang merupakan program utama dalam proses mendidik siswa.Contohnya: di tiap sekolah umum pasti ada kegiatan mendidik siswa dengan berbagai mata pelajaran seperti Matematika, PKN, Agama, dan lain sebagainya yang dilaksanakan misalkan pukul 07.00-13.00 dengan ada jeda waktu atau istirahat 2 kali. 2. Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler biasanya dilaksanakan diluar jadwal intrakurikuler dengan maksud agar siswa lebih memahami dan memperdalam materi yang ada di intrakurikuler, biasanya kegiatan ini berupa penugasan atau pekerjaan rumah ataupun tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh siswa. Dalam melaksanakan kegiatan kokurikuler, adal hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
  • 6. a. Dalam memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan sesuai dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang sedang diajarkan. b. Dalam memberikan tugas kokurikuler seorang guru hendaknya tahu mengenai tingkat kesulitannya bagi siswa sehingga tugas yang diberikan kepada siswa itu sesuai dengan kemampuannya dan tidak memberatkan baik pada fisiknya maupun psikisnya. c. Dalam penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil sesuai dengan hasil masing-masing kemampuan siswanya. d. Dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, hendaknya selain untuk memperdalam pengetahuan siswa, guru juga hendaknya dengan tugas kokurikuler ini bisa membantu dalam penentuan nilai raport. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa (diluar intrakurikuler), dan kebanyakan materinya pun di luar materi intrakurikuler, yang berfungsi utamanya untuk menyalurkan/mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar bersosilisasi, menambah keterampilan, mengisi waktu luang, dan lain sebagainya, bisa dilaksanakan di sekolah ataupun kadang-kadang bisa di luar sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini, ada hal-hal yang harus diperhatikan, supaya kegiatan ini berlangsung dengan baik, diantaranya: 1. Dalam pelaksanaan kegiatannya, hendaknya bisa bermanfaat bagi siswa, baik buat masa kini maupun masa yang akan datang. 2. Dalam pelaksanaan kegiatannya, hendaknya tidak membebani bagi siswa. 3. Dalam jenis kegiatannya hendaknya bisa memanfaatkan lingkungan sekitar, alam, industri, dan dunia usaha. 4. Dalam pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan yang utama, yakni kegiatan intrakurikuler, D. Evaluasi pelaksanaan kurikulum Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan
  • 7. menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. Evaluasi hasil belajar Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memberikan berbagi informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah: 1. Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujuan untuk memperbaiki cara belajar mengajar,serta menempatkan siswa pada situasi belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 2. Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar 3. Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemebrian laporan kepada orang tua. Evaluasi program pengajaran Menurut Arikunto (1999: 290) "Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat keberhasilan program". Ada beberapa pengertian tentang program itu sendiri, diantaranya program adalah rencana dan kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Jadi dengan demikian melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan. Sebagimana yang dikemukakan oleh Ansyar (1989: 134) bahwa ".evaluasi mempunyai satu tujuan utama yatu untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program" Guru adalah orang yang paling penting statusnya dalam kegiatan belajar mengajar, karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan kegiatan kelas. Untuk membuat proses belajar mengajar lebih efektif maka tugas guru adalah menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembelajara. Untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif tersebut perlu dirancang program pengajaran. Berhasil tidaknya suatu program pengajaran, tentu tidak bisa diketahui begitu saja, tanpa adanya evaluasi program. Oleh karena itu evaluasi program perlu dilaksanakan oleh guru dalam rangka mengetahui seberapa jauh proram pengajaran telah berlangsung atau terlaksana, dan jika terlaksana seberapa baik pelaksanaan program tersebut. Pendek
  • 8. kata,evaluasi program dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari program pengajaran. Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi diantaranya yaitu : a. Input Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, kurang pandai, dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat intelektual, emosional, social yang berbeda. Oleh karena itu dalam pembuatan program pengajaran hendaknya guru juga perlu memperhatikan aspek-aspek individu tersebut. Secara umum, hal-hal yang ada pada siswa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. b. Materi atau kurikulum Di Indonesia, kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut system sentralisasi. Meskipun penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah sudah dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak pihak, namun tidak mustahil bahwa di lapangan masih juga dijumpai kelemahan dan hambatan. Wilayah Indonesia yang sedemikian luas mengandung keragaman yang tidak sedikit. Itulah sebabnya guru perlu dibekali dengan kemampuan untuk melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materi kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi dari komponen kurikulum ini anatara lain, kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan materi yang terantum dalam GBPP, urutan penyajian materi, kesesuaian antara sumber yang disarankan dengan materi kurikulum dan sebagainya. c. Guru Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru adalah orang yang diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembelajaran. Guru adalah manusia biasa yang mempunyai banyak keterbatasan. oleh karena itu untuk menutupi kelemahan guru perlu dilakukan pembinaan dan penataran dalmrangka melaksanakan pembelajaran d. Metode atau pendekatan dalam mengajar Berbeda dengan evaluasi terhadap kurikulum, evaluasi terhadap metode mengajar merupakan kegiatan guru untuk meninjau kembali tentang metode mengajar, pendekatan, atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kurikulum kepada siswa. Metode mengajar adalah cara-cara atau teknik yang digunakan dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran menunjuk kepada bagaimana guru mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan metoda, pemilihan pendekatan dan sebagainya. e. Sarana
  • 9. Komponen lain yang perlu dievaluasi oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah sarana pendidikan, yanga meliputi alat pelajaran dan media pendidikan. Sebelum guru memulai kegiatan mengajar, bahkan sebelum atau sekurang-kurangnya pada waktu menyusun rencana mengajar, guru telah memilih alat yang kira-kira dapat membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang diajarkan. Selain guru, mungkin siswa juga dapat dijadikan titik tolak dalam menentukan apakah sarana yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar sudah tepat. Mungkin saja pada waktu menentukan alat pelajaran guru berpikir bahwa pilihannya sudah tepat. Tetapi ternyata di dalam praktek pelaksanaan pengajaran, alat tersebut ternyata kurang atau sama sekali tidak tepat. Proses pengajarannya tidak menjadi semakin lancar, tetapi mungkin bahkan kacau balau. Apabila guru menjumpai dalam mengajar atau ketidak berhasilan siswa dengan nilai rendah-rendah, ia dapat mecoba mengadakan evaluasi terhadap sarana yang digunakan. Sasaran evaluasi yang berkenaan antara lain kelengkapannya, ragam jenisnya, modelnya, kemudahannya untuk digunakan, mudah dan sukarnya diperoleh, kecocokan dengan materi yang diajarkan, jumlah persediaan dibandingkan dengan banyaknya siswa yang memerlukan. f. Lingkungan Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan manusia. Yang dapat digolongkan sebagai lingkungan masukan lingkungan manusia bukan hanya bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan yang dimaksudkan dengan lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Yang termasuk kategori lingkungan bukan manusia misalnya suasana sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan sarana lain. Pengaruh lingkungan bukan manusia dapat positif maupun negative. Tatanan perabot kelas yang rapi dapat berpengaruh terhadap kesejukan suasana sehingga siswa dapat belajar dengan tenteram. Sebaliknya suasana yang gaduh di luar kelas dapat mengganggu konsentrasi siswa dan menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang diharapkan. E. Peran Guru dalam Administrasi pendidikan Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan
  • 10. kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat. Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa “Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegiatan administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah. Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan. 1. Administrasi kurikulum 2. Administrasi Kesiswaan Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan. a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu: 1) Penerimaan siswa 2) Pembinaan siswa 3) Penamatan program siswa di sekolah b. Peranan guru dalam administrasi kesiswaan 1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat
  • 11. melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. 2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya. 3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas. 4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi. 5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik. Administrasi sarana dan prasarana Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut. Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi: a. Perencanaan kebutuhan Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas pertimbangan bahwa: 1. Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah. 2. Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang rusak, dihapuskan atau hilang. 3. Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan. b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan 1) Pembelian
  • 12. 2) Buatan sendiri 3) Penerimaan hibah atau bantuan 4) Penyewaan 5) Peminjaman 6) Pendaurulangan c. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan d. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi milik sekolah e. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan f. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana meliputi: 1) Perawatan 2) Pencegahan kerusakan 3) Penggantian ringan. g. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak berfungsi lagi. Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud. Administrasi personal Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketata uasahaan). Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK). Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu : a. Membuat buku induk pegawai b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai dan lain- lai
  • 13. c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tata administrasi. d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan. e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain- lain. Administrasi keuangan Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas) Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat. Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu: 1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas 2) Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat 3) Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya Administrasi layanan khusus Merupakan suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.Macam macam layanan khusus yaitu: a. Pusat sumber belajar b. Kafetaria warung / kantin sekolah c. Unit kesehatan Sekolah.