SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Kujaga gelas KRISTALku
(Pelecehan seksual/pemerkosaan).,

        Perkembangan fisik yang dialami anak-anak SMA khusus nya para cewek-cewek
shob, itu sudah mirip bahkan sebagian hampir menyamai dengan orang dewasa. Hal tersebut
akan menimbulkan rasa tertarik bagi orang yang melihatnya, baik kalangan remaja itu sendiri
maupun oleh orang dewasa yang ada di sekitaranya. Ketertarikan ini kadang menimbulkan
prilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, misalnya: memberikan nada-nada
siulan yang nakal, melontarkan guyonan yang berbau cabul, mencolek, membelai,
memegang, memeluk, mencium, atau prilaku lain yang berkonotasi seksual. Hal inilah yang
disebut dengan pelecehan seksual. Orang yang terlecehkan (objek sasaran) biasanya akan
merasankan malu, tersinggung, terhina, marah, harga diri hilang, dan lain-lain.

       Pelecehan ini terkadang menimbulkan peristiwa yang lebih jauh, yaitu perkosaan.
Perkosaan ini mengacu pada suatu peristiwa dimana adanya suatu pemaksaan untuk
melakukan hubungan seksual. Peristiwa itu biasanya dilakukan oleh seorang atau beberapa
orang pria terhadap seorang wanita. Hubungan ini sangat tidak dikehendaki oleh pihak wanita
yang menjadi korban. Peristiwa ini akan menimbulkan trauma fisik (luka pada vagina, mulut
rahim dan daerah prenium, karna adanya pemaksaan masuknya alat fital pria atu benda lain),
dan trauma fisikis yang berkepanjangan (setres, depresi, adanya keinginan (maaf) bunuh diri,
susah tidur, takut berhubungan badan dengan suami, selalu mimpi buruk, mengalami
ketakutan yang luat biasa, merasa kehilangan masa depan, merasa terhina, dll).

       Pada jaman seperti sekarang ini shob, sudah banyak kasus pemerkosaan yang disertai
dengan berbagai modus, hal tersebut mengharuskan shobat semua khususnya cewek-cewek
untuk selalu berhati-hati dan pandai menjaga diri. Dengan demikian, peristiwa
pelecehan/pemerkosaan ini bisa diminimalisir kejadiannya.

       Yang Perlu shobat semua pahami lebih adalah bahwasannya peristiwa pemerkosaan
itu banyak pemicunya. Sangat jarang terjadi, peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba. Beberapa
pemicu atau sebab terjadinya peristiwa itu terjadi adalah karena diantaranya:

1. Pihak korban: memakai pakaian yang merangsang (sebagian dada terbuka, you can see,
   bawah mini, bahan pakaian tembus pandang, memperlihatka lekuk tubuh dan lain-lain),
   suara yang mendayu-dayu, sehingga lawan bicara sangat tergoda, sikap korban yang
   menggoda (berjalan melenggak-lenggok, digoda malah memberi respon, terlalu mudah
   „akrab‟, dll)
2. Pihak pelaku: terangsang karna melihat film porno atau membaca buku porno, di bawah
   pengaruh miras/narkoba, ingin menyalurkan birahi dengan anak di bawah umur, dll.
3. Kesempatan: tempat sepi (rumah kosong, jalan sepi, jalan sendirian di malam hari, jalan
   pintas di tengah sawah/kebun kosong), saat pacaran (pacar memaksa berhubungan
   badan), wanita terlihat lemah, bingung, tidak percaya diri (antara majikan dan buruh,
   antara atasan dan bawahan, wanita tersesat dan tidak mengetahui daerah yang dituju),
   penerapan pergaulan bebas antara pria dan wanita.



                                                                                Halaman | 1
Nah, sekarang shobat semua sudah pada tahu dunk.., apa penyebab adanya kejadian
pemerkosan. Ada beberapa tips-tips atau cara menghindari pelecehan/pemerkosaan shob.
menurut Handayani (2005), ada 10 cara untuk menghindari hal itu terjadi yaitu:

1. Waspada lingkunagan. seorang wanita harus mengetahui dengan jelas medan atau daerah
   yang dituju, apabila hendak bepergian. Yang sebaik nya di ketahui adalah tempat-tempat
   penting, seperti kantor polisi, kantor pos, sualayan terdekat, pom bensin, telpon umum,
   dan lain-lain. hal ini untuk berjaga-jaga apabila wanita tersebut membutuhkan
   pertolongan segera. apabila belum mengetahui daerah tersebut, ada baiknya menayakan
   dulu tempat-tempat penting yang ada kepada orang yang lebih tahu. salah satu cara untuk
   meningkatkan kewaspadaan adalah jangan mudah akrab untuk di ajak berkenalan di
   tempat-tempat umum, dan jangan mudah menerima bantuan (menawarkan mengantar,
   meberi makanan atau minuman, dan lain-lain) dari orang yang belum dikenal.
2. Pilih tempat ramai. Jangan biasakan diri melintasi tempat yang sepi, misalnya jalan
   pintas di tengah sawah, di samping rumah kosong, gang sempit bertembok tinggi, dan
   lain-lain. hal ini akan membahayakan kalau ada orang yang akan berniat jahat untuk
   melakukan aksinya, korban akan kesulitan mencari bantuan. Walaupun harus memutar
   jalan sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak, namun akan lebih
   aman dan tidak berisiko. Jangan sekali-kali hanya akan menghemat tenaga dan biaya,
   lalu melintasi jalan pintas, kerugian yang dialami tidak sebanding dengan pengorbanan
   yang telah dilakukan.
3. Tarik perhatian. Apabila pelaku sudah beusaha melakukan aksinya, wanita sebagai
   korban harus cepat-cepat menarik perhatian sekelilingnya untuk mendapatkan batuan,
   misalnya dengan berteriak sekuat kuatnya “TOLONG.!”, “RAMPOK.!”, “COPET.!”,
   atau “KEBAKARAN.!” Berteriaklah terus sampai bantuan datang dan aksi pelaku gagal.
4. Lawan dengan fisik. Apabila pelaku sudah berhasil memegang tubuh korban, lawan
   sekuat tenaga dengan cara: tetap meronta,menendang, memukul, mencubit, menjambak,
   menggigit, dan lain-lain. korban harus mempertahankan diri dengan cara berguling
   kanan-kiri secara cepat dan terus menerus sehingga kehormatannya tetap terjaga. Yang
   tidak kalah pentingnya, selagi di daerah terbuka, merontalah sekuat tenaga sampai
   terlepas dari tangan pelaku. Hal ini harus dilakukan korban, karena apabila sampai
   pelaku berhasil menyeret di daerah tertutup, korban hanya mempunyai peluang yang
   sangat kecil untuk menyelamatkan diri.
5. Jaga jarak. Cara berguling kanan-kiri secara cepat merupakan upaya untuk menjaga jarak
   antara pelaku dengan korban. Daerah-daerah yang harus dijaga jangan sampai tersentuh
   adalah antara pinggang dan dada. Apabila daerah ini tersentuh, pelaku akan mudah
   menguasai korban.
6. Serang daerah lemah pelaku. Semua orang mempunyai daerah lemah untuk diserang,
   yaitu: mata atau kelopak mata, tenggorokan, ulu hati, rusuk, dan kemaluan. Usahakan
   korban bisa memukul daerah-daerah yang lemah ini sehingga pelaku terpecah
   konsentrasinya.
7. Gunakan kekuatan Fisikis. Korban berusaha melakukan tawar-menawar dengan pelaku.
   Pelaku juga manusia yang mempunyai akal dan hati. proses ini memakai nego yang
   berjenjang sifatnya, dari peringatan ringan, sampai peringatan yang sifatnya berat, misal

                                                                               Halaman | 2
dengan mengatakan “Kalau ibumu atau saudara perempuanmu diperkosa orang, kamu
    bagaimana.?” Kalau nego pertama gagal berikan alternatif lain, misalnya dengan
    mengatakan “Aku penderita AIDS, kamu ngak apa-apa.?” Atau “Oke, aku mau, asal
    kamu pakai kondom” Ingat, cara ini hanya salah satu cara mengulur waktu dan usaha
    untuk melepaskan diri. Apabila pelaku lengah (misalnya saat pelaku melepas baju atau
    celananya), secepatnya melarikan diri.
8. Lawan dan lawan. Berusahalah sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan
    kehormatan. Lawan dan terus lawan dengan benda-benda yang dibawa, misalnya peniti,
    pensil, ballpoin, penggaris, deodoran semprot, cutter, gunting, payung, dan lain-lain.
    setiap wanita memang perlu membawa alat-alat “sederhana” untuk menjaga diri.
    Sekarang ada doedoran semprot yang bentuknya sangat kecil, ini sangat efektif dibawa
    kemanapun dan dalam keadaan darurat bisa untuk menjaga diri, misalnya disemprotkan
    kearah mata pelaku, menyebabkan rasa pedih yang tak terhingga sehingga pelaku akan
    buyar konsentrasinya. Pihak korban dituntut untuk berfikir cepat dan kreatif untuk
    memberdayakan benda-benda yang dibawa dan siap untuk mengadakan perlawanan.
9. Pakai teori monyet. Dalam kondisi terdesak dan untuk mempertahan kan diri, monyet
    akan melemparkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya kearah pihak yang
    membahayakan dirinya. Prilaku ini bagus juga untuk ditiru dalam kondisi terdesak.
    Korban bisa melempari pelaku dengan benda-benda yang ada. Hal ini akan mencegah
    perhatian pelaku karna pelaku akan melindungi tubuhnya dari benda-benda tersebut.
10. Berusaha untuk tetap hidup. Bila korban telah berhati-hati dalam menjaga sikap dan
    perilaku, serta telah mengadakan perlawanan seoptimal mungkin, ternyata perkosaan
    tetap terjadi, bersabarlah. Mungkin hal ini merupakan cobaan dari Allah SWT. Biasanya
    korban akan mengalami setres, depresi, sampai mempunyai keinginan untuk (maaf)
    bunuh diri. Ingat Allah akan selalu menguji hamba-Nya dan ujian yang diberikan Allah
    melebihi kemampuan hamba yang diuji-Nya. Perkosaan memang merupakan sepenggal
    peristiwa yang mengakibatkan trauma fisik dan fisikis yang luar biasa, namun korban
    juga masih mempunyai harapan hidup yang panjang dan perlu untuk di perjuangkan.




                                                                             Halaman | 3

More Related Content

Similar to Ku jaga gelas kristal ku (tugas)

Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
24hourparenting
 
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
suwarnohaji
 

Similar to Ku jaga gelas kristal ku (tugas) (20)

Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
 
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
fdokumen.com_st-p-perundungan-kita-semua-ingin-lingkungan-kita-aman-nyaman-da...
 
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 kKelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
Kelas 9 1 materi penjasorkes p3 k
 
7. Bullying ONLINE.ppt
7. Bullying ONLINE.ppt7. Bullying ONLINE.ppt
7. Bullying ONLINE.ppt
 
BULLY
BULLY BULLY
BULLY
 
PERUNDUNGAN-BULLYNG.pptx
PERUNDUNGAN-BULLYNG.pptxPERUNDUNGAN-BULLYNG.pptx
PERUNDUNGAN-BULLYNG.pptx
 
2. BULLYING (FISIK, VERBAL, SOSIAL, CYBER, SEKSUAL).pptx
2. BULLYING (FISIK, VERBAL, SOSIAL, CYBER, SEKSUAL).pptx2. BULLYING (FISIK, VERBAL, SOSIAL, CYBER, SEKSUAL).pptx
2. BULLYING (FISIK, VERBAL, SOSIAL, CYBER, SEKSUAL).pptx
 
Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]Presentation hidup[1]
Presentation hidup[1]
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
 
Pb 1 perlakuan salah mar11
Pb 1  perlakuan salah mar11Pb 1  perlakuan salah mar11
Pb 1 perlakuan salah mar11
 
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptxTIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
 
pptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdfpptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdf
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
 
Awas, bullying di sekolah
Awas, bullying di sekolahAwas, bullying di sekolah
Awas, bullying di sekolah
 
Paedofil
PaedofilPaedofil
Paedofil
 
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAANTUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
 
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAANTUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
TUGAS MANUSIA DAN PENDERITAAN
 
26153 tugas ilmu budaya dasar
26153 tugas ilmu budaya dasar 26153 tugas ilmu budaya dasar
26153 tugas ilmu budaya dasar
 
buli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptxbuli pringsewu.pptx
buli pringsewu.pptx
 
Tugas PLKJ Power Point Keamanan dan Keselamatan Diri
Tugas PLKJ Power Point Keamanan dan Keselamatan DiriTugas PLKJ Power Point Keamanan dan Keselamatan Diri
Tugas PLKJ Power Point Keamanan dan Keselamatan Diri
 

Ku jaga gelas kristal ku (tugas)

  • 1. Kujaga gelas KRISTALku (Pelecehan seksual/pemerkosaan)., Perkembangan fisik yang dialami anak-anak SMA khusus nya para cewek-cewek shob, itu sudah mirip bahkan sebagian hampir menyamai dengan orang dewasa. Hal tersebut akan menimbulkan rasa tertarik bagi orang yang melihatnya, baik kalangan remaja itu sendiri maupun oleh orang dewasa yang ada di sekitaranya. Ketertarikan ini kadang menimbulkan prilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, misalnya: memberikan nada-nada siulan yang nakal, melontarkan guyonan yang berbau cabul, mencolek, membelai, memegang, memeluk, mencium, atau prilaku lain yang berkonotasi seksual. Hal inilah yang disebut dengan pelecehan seksual. Orang yang terlecehkan (objek sasaran) biasanya akan merasankan malu, tersinggung, terhina, marah, harga diri hilang, dan lain-lain. Pelecehan ini terkadang menimbulkan peristiwa yang lebih jauh, yaitu perkosaan. Perkosaan ini mengacu pada suatu peristiwa dimana adanya suatu pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual. Peristiwa itu biasanya dilakukan oleh seorang atau beberapa orang pria terhadap seorang wanita. Hubungan ini sangat tidak dikehendaki oleh pihak wanita yang menjadi korban. Peristiwa ini akan menimbulkan trauma fisik (luka pada vagina, mulut rahim dan daerah prenium, karna adanya pemaksaan masuknya alat fital pria atu benda lain), dan trauma fisikis yang berkepanjangan (setres, depresi, adanya keinginan (maaf) bunuh diri, susah tidur, takut berhubungan badan dengan suami, selalu mimpi buruk, mengalami ketakutan yang luat biasa, merasa kehilangan masa depan, merasa terhina, dll). Pada jaman seperti sekarang ini shob, sudah banyak kasus pemerkosaan yang disertai dengan berbagai modus, hal tersebut mengharuskan shobat semua khususnya cewek-cewek untuk selalu berhati-hati dan pandai menjaga diri. Dengan demikian, peristiwa pelecehan/pemerkosaan ini bisa diminimalisir kejadiannya. Yang Perlu shobat semua pahami lebih adalah bahwasannya peristiwa pemerkosaan itu banyak pemicunya. Sangat jarang terjadi, peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba. Beberapa pemicu atau sebab terjadinya peristiwa itu terjadi adalah karena diantaranya: 1. Pihak korban: memakai pakaian yang merangsang (sebagian dada terbuka, you can see, bawah mini, bahan pakaian tembus pandang, memperlihatka lekuk tubuh dan lain-lain), suara yang mendayu-dayu, sehingga lawan bicara sangat tergoda, sikap korban yang menggoda (berjalan melenggak-lenggok, digoda malah memberi respon, terlalu mudah „akrab‟, dll) 2. Pihak pelaku: terangsang karna melihat film porno atau membaca buku porno, di bawah pengaruh miras/narkoba, ingin menyalurkan birahi dengan anak di bawah umur, dll. 3. Kesempatan: tempat sepi (rumah kosong, jalan sepi, jalan sendirian di malam hari, jalan pintas di tengah sawah/kebun kosong), saat pacaran (pacar memaksa berhubungan badan), wanita terlihat lemah, bingung, tidak percaya diri (antara majikan dan buruh, antara atasan dan bawahan, wanita tersesat dan tidak mengetahui daerah yang dituju), penerapan pergaulan bebas antara pria dan wanita. Halaman | 1
  • 2. Nah, sekarang shobat semua sudah pada tahu dunk.., apa penyebab adanya kejadian pemerkosan. Ada beberapa tips-tips atau cara menghindari pelecehan/pemerkosaan shob. menurut Handayani (2005), ada 10 cara untuk menghindari hal itu terjadi yaitu: 1. Waspada lingkunagan. seorang wanita harus mengetahui dengan jelas medan atau daerah yang dituju, apabila hendak bepergian. Yang sebaik nya di ketahui adalah tempat-tempat penting, seperti kantor polisi, kantor pos, sualayan terdekat, pom bensin, telpon umum, dan lain-lain. hal ini untuk berjaga-jaga apabila wanita tersebut membutuhkan pertolongan segera. apabila belum mengetahui daerah tersebut, ada baiknya menayakan dulu tempat-tempat penting yang ada kepada orang yang lebih tahu. salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan adalah jangan mudah akrab untuk di ajak berkenalan di tempat-tempat umum, dan jangan mudah menerima bantuan (menawarkan mengantar, meberi makanan atau minuman, dan lain-lain) dari orang yang belum dikenal. 2. Pilih tempat ramai. Jangan biasakan diri melintasi tempat yang sepi, misalnya jalan pintas di tengah sawah, di samping rumah kosong, gang sempit bertembok tinggi, dan lain-lain. hal ini akan membahayakan kalau ada orang yang akan berniat jahat untuk melakukan aksinya, korban akan kesulitan mencari bantuan. Walaupun harus memutar jalan sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak, namun akan lebih aman dan tidak berisiko. Jangan sekali-kali hanya akan menghemat tenaga dan biaya, lalu melintasi jalan pintas, kerugian yang dialami tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah dilakukan. 3. Tarik perhatian. Apabila pelaku sudah beusaha melakukan aksinya, wanita sebagai korban harus cepat-cepat menarik perhatian sekelilingnya untuk mendapatkan batuan, misalnya dengan berteriak sekuat kuatnya “TOLONG.!”, “RAMPOK.!”, “COPET.!”, atau “KEBAKARAN.!” Berteriaklah terus sampai bantuan datang dan aksi pelaku gagal. 4. Lawan dengan fisik. Apabila pelaku sudah berhasil memegang tubuh korban, lawan sekuat tenaga dengan cara: tetap meronta,menendang, memukul, mencubit, menjambak, menggigit, dan lain-lain. korban harus mempertahankan diri dengan cara berguling kanan-kiri secara cepat dan terus menerus sehingga kehormatannya tetap terjaga. Yang tidak kalah pentingnya, selagi di daerah terbuka, merontalah sekuat tenaga sampai terlepas dari tangan pelaku. Hal ini harus dilakukan korban, karena apabila sampai pelaku berhasil menyeret di daerah tertutup, korban hanya mempunyai peluang yang sangat kecil untuk menyelamatkan diri. 5. Jaga jarak. Cara berguling kanan-kiri secara cepat merupakan upaya untuk menjaga jarak antara pelaku dengan korban. Daerah-daerah yang harus dijaga jangan sampai tersentuh adalah antara pinggang dan dada. Apabila daerah ini tersentuh, pelaku akan mudah menguasai korban. 6. Serang daerah lemah pelaku. Semua orang mempunyai daerah lemah untuk diserang, yaitu: mata atau kelopak mata, tenggorokan, ulu hati, rusuk, dan kemaluan. Usahakan korban bisa memukul daerah-daerah yang lemah ini sehingga pelaku terpecah konsentrasinya. 7. Gunakan kekuatan Fisikis. Korban berusaha melakukan tawar-menawar dengan pelaku. Pelaku juga manusia yang mempunyai akal dan hati. proses ini memakai nego yang berjenjang sifatnya, dari peringatan ringan, sampai peringatan yang sifatnya berat, misal Halaman | 2
  • 3. dengan mengatakan “Kalau ibumu atau saudara perempuanmu diperkosa orang, kamu bagaimana.?” Kalau nego pertama gagal berikan alternatif lain, misalnya dengan mengatakan “Aku penderita AIDS, kamu ngak apa-apa.?” Atau “Oke, aku mau, asal kamu pakai kondom” Ingat, cara ini hanya salah satu cara mengulur waktu dan usaha untuk melepaskan diri. Apabila pelaku lengah (misalnya saat pelaku melepas baju atau celananya), secepatnya melarikan diri. 8. Lawan dan lawan. Berusahalah sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan kehormatan. Lawan dan terus lawan dengan benda-benda yang dibawa, misalnya peniti, pensil, ballpoin, penggaris, deodoran semprot, cutter, gunting, payung, dan lain-lain. setiap wanita memang perlu membawa alat-alat “sederhana” untuk menjaga diri. Sekarang ada doedoran semprot yang bentuknya sangat kecil, ini sangat efektif dibawa kemanapun dan dalam keadaan darurat bisa untuk menjaga diri, misalnya disemprotkan kearah mata pelaku, menyebabkan rasa pedih yang tak terhingga sehingga pelaku akan buyar konsentrasinya. Pihak korban dituntut untuk berfikir cepat dan kreatif untuk memberdayakan benda-benda yang dibawa dan siap untuk mengadakan perlawanan. 9. Pakai teori monyet. Dalam kondisi terdesak dan untuk mempertahan kan diri, monyet akan melemparkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya kearah pihak yang membahayakan dirinya. Prilaku ini bagus juga untuk ditiru dalam kondisi terdesak. Korban bisa melempari pelaku dengan benda-benda yang ada. Hal ini akan mencegah perhatian pelaku karna pelaku akan melindungi tubuhnya dari benda-benda tersebut. 10. Berusaha untuk tetap hidup. Bila korban telah berhati-hati dalam menjaga sikap dan perilaku, serta telah mengadakan perlawanan seoptimal mungkin, ternyata perkosaan tetap terjadi, bersabarlah. Mungkin hal ini merupakan cobaan dari Allah SWT. Biasanya korban akan mengalami setres, depresi, sampai mempunyai keinginan untuk (maaf) bunuh diri. Ingat Allah akan selalu menguji hamba-Nya dan ujian yang diberikan Allah melebihi kemampuan hamba yang diuji-Nya. Perkosaan memang merupakan sepenggal peristiwa yang mengakibatkan trauma fisik dan fisikis yang luar biasa, namun korban juga masih mempunyai harapan hidup yang panjang dan perlu untuk di perjuangkan. Halaman | 3