SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar
                                       Menuju Olimpiade Sains Nasional
            (Pengalaman Membina Olimpiade Sains di SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta)


A. Seputar Olimpiade Sains Nasional
          Pada era globalisasi ini perkembangan tekonologi semakin pesat, mau tidak mau kita harus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia diberbagai bidang. Untuk meningkatkan sumber daya
manusia salah satunya adalah di bidang pendidikan. Dengan kata lain untuk mempersiapkan era
global kita harus memiliki pendidikan dengan mutu yang baik, sehingga bidang pendidikan ini harus
kita tingkatkan terus menerus mutunya.
          Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan dengan diadakanya OSN. Hal
ini dikatakan dalam buku panduan OSN 2009 bidang IPA oleh direktorat pendidikan TK dan SD
dalam petunjuk teknisnya yang mengatakan bahwa :
      “Secara umum Olimpiade Sains Nasional di tingkat SD/MI bertujuan untuk meningkatkan mutu
      pendidikan di SD/MI secara komprehensif melalui menumbuh kembangkan budaya belajar,
      kreativitas, dan motivasi meraih prestasi melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi
      nilai- nilai sportifitas”

        Dalam ajang OSN di tingkat nasional peserta mengikuti serangkaian kegiatan tes, baik teori
maupun eksperimen. Dalam mengikuti tes olimpiade ini kadang siswa medapatkan kesulitan dalam
mengerjakan soal seperti yang dikatakan Rajali Rasyid,                          (2006:1) dalam makalahnya, beliau
mengatakan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan soal olimpiade hal ini dikarenakan ada
kesenjangan antara pengalaman yang mereka miliki dengan tingkat kesulitan soal. Selain kesulitan di
atas waktu juga kadang menjadi kendala para peserta tes sebagai contoh dalam pelaksanan OSN 2006
di Jawa Tengah           dalam soal teori ada jumlah soal 63 peserta hanya di berikan kesempatan
mengerjakan soal dalam waktu 60 menit dengan berbagai jenis soal sehingga dari hal ini dibutuhkan
keahlian atau teknik untuk mengerjakan soal (harian kompas : 8 september 2006). Dari beberapa hal
di atas maka diperlukan upaya pembinaan sejak dini untuk mempersiapkan anak didik dalam
menghadapi ajang olimpiade baik itu dari sekolah maupun dari daerah.                         Sesuai dengan ungkapan
Rajali Rasyid (2006 :2) bahwa faktor kesiapan dan iklim kompetisi dalam ajang olimpiade dapat diatas
dengan penjaringan dan pembinaan sedini mungkin dan melakukan pembinaan baik itu pada siswa
maupun guru.
          Setelah mendapatkan pembinaan diharapkan mendapatkan prestasi di ajang OSN. Peserta
dalam OSN yang berprestasi akan mendapat medali yang terdiri dari tiga medali yaitu medali emas,
perak dan perunggu. Dengan penentuan pemenang dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa dengan
teknik penilaian yang telah ditetapkan dalam forum moderasi. Bagi peserta yang terbaik teori dan
ekperimen akan mendapatkan piala terbaik ekperimen dan terbaik teori.
          Selain mendapatkan medali dan penghargaan di atas, kadang di daerah-daerah tertentu
mendapatkan uang pembinaan baik itu di tingkat kabupaten, propinsi, nasional, maupun internasional.


Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                        1
Bahkan untuk daerah-daerah tertentu anak yang mendapatkan medali emas akan mendapatkan bonus-
bonus tambahan seperti, provinsi DIY juga memberikan penghargaan bagi pemenang di bidang lomba
apa pun dan disemua jenjang. Penghargaan ini langsung diberikan oleh gubernur di akhir tahun hal ini
dikatakan oleh M. Sudaryanta yang di kutip dari http://dikmenum.go.id. Ada juga yang memberikan
biasiswa karena pernah mendapatkan medali emas OSN seperti murid saya atas nama Alwi Herfian
Satriatama yang pernah mendapatkan biasiswa di sekolah Internasional di wilayah Semarang yang jika
diuangkan biasiswanya mencapai puluhan juta rupiah.
          Dengan anak didiknya mendapatkan prestasi seperti di atas tentunya akan membuat bangga
gurunya dan secara otomatis membawa nama harum sekolah, maka dari itu sekolah harus menyiapkan
benar-benar anak didiknya. Seperti yang pernah sekolah saya raih yaitu pernah mendapatkan medali
emas di ajang nasional dua kali yaitu tahun 2005 dan 2006 dan pernah juga mendapatkan terbaik
ekperimen dan terbaik teori atas nama Abdullah Syafiq Ediyanto dalam bidang IPA, bahkan sejak
tahun 2005 sampai sekarang hampir setiap tahun selalu mengikuti OSN . Untuk mengetahui prestasi-
prestasi sekolah saya yang sangat banyak dibidang olimpiade sains bisa berkunjung ke situs
http://sdmuhcc-yogya.sch.id di link prestasi sekolah.

                                                                                             Foto   1   :    Muhamad     Syafiq
                                                                                             Ediyanto. Peraih Medali Emas dan
                                                                                             terbaik eksperimen dan teori OSN
                                                                                             2005 dan Perunggu IMSO



                                                                                             Foto 2 :       Alwi Herfian Satria
                                                                                             Tama. Peraih Medali Emas OSN
                                                                                             2006 dan Perunggu IMSO dan

      1                                                                                      piala penghargaan dari propinsi
                                                                                   2
                                                                                             DIY

        Dari semua di atas maka akan timbul banyak pertanyaan misalnya
bagaimana peran pemerintah daerah dalam rangka membantu sekolah dalam pembinaan OSN di
daerahnya? Apa saja kesulitan di alami sekolah atau daerah dalam membina peserta menuju ajang
OSN? atau bagaimana pola pembinaan yang dapat kita lakukan agar siswa kita dapat meraih sukses di
OSN? Pertanyaan terkahir ini yang kita akan bahas, mengapa karena akan dapat menjadi salah satu
referensi atau wawasan bagi sekolah yang akan mengembangkan OSN di sekolahnya.
B. Pola Pembinaan Olimpiade Sains
        Dengan melihat gambaran seputar OSN di atas maka di sini akan dibahas mengenai pola
pembinaan OSN di sekolah, hal ini didasarkan atas pengalaman saya dalam pembinaan OSN bidang
IPA SD di sekolah, kumpulan informasi ketika saya mengikuti pelatihan atau seminar tentang
olimpiade dari pakar yang telah membina di tingkat nasional maupun internasional atau sharing
pendapat dari teman pembina dari daerah lain saat mendampingi anak mengikuti OSN.




Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                                 2
Dalam pola pembinaan olimpiade sains ini tentunya diperlukan manajemen khusus agar
mendapatkan hasil yang terbaik. Mengapa meanjemen, hal ini diungkap oleh Mulyasa, E (2006:20)
dalam buku manajemen berbasis sekolah, di sana diungkapkan bahwa dalam manajemen diperlukan
empat fungsi yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Diungkapkan pula bahwa
keempat fungsi itu harus berjalan kesenambungan.

        Pola pembinaan olimpiade sains disekolah saya juga bisa mengadopsi hal-hal di atas. Sehingga
pola pembinaan OSN disekolah antara lain adalah perencanaan pembinaan OSN di tingkat sekolah,
pelaksanaan pembinaan olimpiade sains, dan pengawasan serta evaluasi pembinaan OSN disekolah.

1. Perencanaan Pembinaan Olimpiade sains di Sekolah

                Tahap pertama yaitu tahap pembinaan yang meliputi, pembentukan tim pembina
      olimpiade dengan satu koordinator yang bisa diusahakan dari guru sekolah tersebut yang tentunya
      guru yang sudah mempunyai bekal pelatihan dalam membina olimpiade. Pelatihan pembianan
      olimpiade ini dapat diperoleh dari seminar-seminar dari pakarnya, sebagai contoh di sekolah saya
      sering diadakan seminar dalam Jaringan Sekolah Muhamadiyah (JSM) dengan mengundang
      pakarnya seperti Rajali Rasyid yang menjadi pelatih IMSO SD tingkat nasional atau mengikuti
      pelatihan dengan tim pembina dari UGM, dan Yohanes Surya Pembina olimpiade tingkat
      ienternasional.

                Persiapan sarana dan prasarana pembinaan seperti buku-buku                   penunjang dan buku
      standar olimpiade juga perlu, hal ini karena soal-soal olimpiade standarnya lebih tinggi dibanding
      dengan soal pelajaran di sekolah. Buku standar olimpiade ini bisa diperoleh dari peserta yang
      pernah mengikuti OSN tahun lalu, dari pembina OSN atau soal yang ada di pasaran. Buku
      dengan teks yang berbahasa inggris diperlukan juga, hal ini karena memang dalam OSN ada
      beberapa materi yang menggunakan bahasa inggris saat tes sebagai misalnya bisa di gunaak
      buku-buku terbitan singapura atau buku-buku bilingual SMP sekarang ini. Selain itu diperlukan
      buku-buku ensiklopedia dan buku-buku eksperimen karena di sana banyak materi yang tidak di
      dapatkan dari buku pelajaran biasa misalnya kamus visual, ensiklopedi sains yang banyak
      tersedia di pasaran.

                Media audio visual dan alat praktek yang mendukung pembinaan olimpiade juga perlu
      diusahakan hal ini dikarenakan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi abstrak atau
      mungkin materi yang kita tidak memiliki alat praktek. Hal ini dapat kita dapatkan dari dengan
      menggunakan CD pembelajaran atau sofware pendukung misalnya encarta premium atau encarta
      kids atau browsing internet.




Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                   3
3

            Foto 3 : sarana-sarana olimpiade sains (ensiklopedi sains, buku teks berbasa inggris dan CD
                                                            pembelajaran)



                Pembagian materi-materi yang akan disampaikan harus rencanakan hal ini sebagai arahan
      untuk membina dan membantu mengetahui materi-materi mana yang sering keluar di tes OSN
      dan berdasarkan kisi-kisi yang ada di buku panduan OSN. Pembagian materi disesuaikan dengan
      kemampuan pembina di sekolah. Sebagai contoh saya lebih menguasai fisika maka saya banyak
      mengajari materi fisika. Selain hal ini diperlukan juga jadwal pembinaan khusus diluar jam
      pelajaran sehingga membantu siswa untuk secara khusus mempelajari materi olimpiade tanpa
      mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar pada umumnya.

                Melakukan proses penyeleksian siswa yang dianggap memiliki kemampuan menurut saya
      merupakan hal yang sangat penting pada tahap ini. Berdasarkan pengalaman saya penyeleksian
      dapat dilakukan dengan cara memilih anak yang memiliki kemampuan dengan syarat-syarat
      seperti di bawah ini, walaupun hal ini tidak mutlak penentuanya, syarat itu antara lain :

      a) memiliki kemampuan IPA diatas rata-rata dan senang dengan pelajaran IPA

      b) memiliki kemampuan logika matematika dan daya nalar yang bagus

      c) memiliki ketekunan dan sifat kerja keras yang kuat

      d) memilki sifat keingintahuan yang tinggi dilihat dari kesenangan rajin membaca

      e)   memiliki sifat emosional dan spiritual yang baik.

                Peserta yang mengikuti seleksi olimpiade ini sebaiknya sejak mulai kelas IV yang terdiri
      dari beberapa murid, selanjutnya diadakan penjaringan dengan tes tertulis dan lesan serta dengan
      melihat kriteria sikap seperti di atas, selain itu juga bisa memilih dengan mengetahui nilai saat
      anak itu mengikuti lomba yang sejenis misalnya saya memilih Muhammad Syafiq Ediyanto
      karena memang pernah menjadi juara di tingkat propinsi pada lomba IPA pada waktu kelas IV
      awal.

                Dari semua itu yang tidak kalah penting adalah pendanaan untuk menuju OSN. Sehingga
     diperlukan anggaran secara khusus untuk lomba, misalnya anggaran pengadaan buku standar
     olimpiade, anggaran pembinaan untuk proses pembinaan, atau anggaran saat pendampingan

Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional            4
lomba yang membutuhkan biaya tidak sedikit misalnya biaya transportasi dan akomodasi lomba
     pendamping lomba. Ataupun bonus bagi peserta yang lolos OSN dan pembinaanya untuk
     menambah motivasi dalam pelaksanaan OSN.

2. Proses Pembinaan Olimpiade Sains
                Proses pembinaan OSN ini materinya meliputi pembinaan teori dan eksperimen yang
      pada awalnya dilakukan diluar pelajaran sekolah, sehingga tidak mengganggu proses kegiatan
      belajar mengajar. Materi pembinaan dimulai dengan materi kelas IV dan dilanjutkan dengan
      materi kelas V dan VI. Jadi pada waktu kelas IV akhir atau V awal siswa diharapkan sudah
      mampu mengausai materi SD secara tuntas. Setelah tuntas materi SD materi dikembangkan
      menuju materi-materi SMP yang esensial. Hal ini kami lakukan berdasarkan pengalaman saya
      ketika mengantarkan pembinaan olimpiade sains nasional jalur B di Jakarta yang saya melihat
      materinya memang sudah sampai tingkat SMP misalnya tentang biologi sudah mempelajari
      tentang osmosis.

                Setelah itu semua tuntas baru dikembangkan dengan materi standar olimpiade dengan
      mengerjakan soal-soal latihan dan pembahsanya, namun kadang dalam pelaksanaan dapat
      berjalan seiring antara materi SMP dengan variasi soal olimpiade. Materi pembinaan juga
      dikenalkan dengan pembinaan dengan soal-soal bahasa inggris dari buku singapura dan soal-soal
      eksperimen-eksperimen sederhana yang saya cari dari perpustakaan di Natsuko Sihoya dekat
      rumah saya selain dengan CD-CD pembelajaran di sekolah.




                                         4


                Foto : 4 Ekperimen sederhana dan pembinaan dengan menggunakan media komputer




                Bentuk pelaksaaan pembinaan biasanya diawal dalam bentuk klasikal dan di akhir dalam
      bentuk individual. Pembinaan klasikal dilakukan saat siswa masih dalam kelompok besar setelah
      itu dilakukan penjaringan ulang secara bertahap dengan tes soal-soal standar olimpiade dan
      selanjutnya dipilih siswa yang mengikuti lomba olimpiade sains. Pembinaan kalsikal dilakukan
      untuk menyiapakan anak pada berbagai event lomba sejenis misalnya olimpiade kwark, atau
      olimpiade sejenis. Pembinaan individual dilaksanakan menjelang lomba, hal ini digunakan
      untuk memberi pemantapan materi biasanya waktunya bersamaan dengan pembinaan yang
      dilakukan dengan propinsi atau sebelumnya. Pada saat peserta melakukan pembinaan di propinsi


Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional        5
biasanya anak sudah tidak mengikuti pelajaran yang lain dan terfokus pada materi OSN, walau
      dalam pelaksanaanya kadang anak diberi kesempatan                           masuk kelas untuk     menghindari
      kejenuhan.

                Selain Pembinaan teori dan eksperimen kami juga mengadakan pembinaan mental dan
      spiritual sesuai dengn tujuan olimpiade ini. Dalam pelaksanaanya tidak ada jadwal khusus namun
      terintegrasi waktu pembinaan melalui pendekatan personal misalnya :

      a) bercerita tentang seorang tokoh yang suskses dan cara menempuhnya.

      b) memberikan motivasi dengan hadiah atau penghargaan jika menjadi juara

      c) memberikan kesiapan mental ketika menang dan kalah saat lomba

      d) menyadarkan untuk beribadah dengan rajin atau                         misalnya mengingatkan untuk sholat
            tahajut, meminta pertolongan Allah dengan doa, dll

      e) mengajari adap sopan santun ketika lomba dan pembinaan olimpiade

      f)    menumbuhkan rasa percaya diri, kompetitif dan sikap sportif

                Untuk membantu pembinaan di sekolah kita juga meminta bantuan orang tua untuk
      melakukan pembinaan, semampu mereka misalnya ibunya Alwi Hervian ini adalah guru bahasa
      Inggris sehingga bisa membantu menterjemahkan soal bahasa inggris. Selain itu juga membantu
      penyediaan buku-buku seperti yang dilakukan Bapak Abdullah syafiq pada waktu itu ikut
      mencarikan buku-buku standar olimpiade. Dalam pelaksanaanya pembinaan oleh orang tua lebih
      banyak difokuskan pada pembinaan mental dan spiritual di rumah. Pembinaan dengan luar juga
      pernah kami lakukan, pada waktu pertama kali membina kita yaitu dengan dosen UGM fakultas
      MIPA beberapa pertemuan, namun karena di rasa membutuhkan biaya yang cukup maka pada
      tahun selanjutnya kita lakukan sendiri untuk penguatan pembinaan dari propinsi.

                Selain pembinaan di atas diperlukan juga pembinaan teknis perlombaan, pembinaan ini
      berisi pembinaan tentang bagaimana teknis penyelenggaraan OSN dari mulai penjaringan sampai
      ajang pelaksaan OSN, bagaimana bentuk soal tes atau materi tes, bagaimana trik dan tip cara-cara
      mengerjakan soal baik itu soal teori soal eksperimen sebagai misal ketika menjawab soal yang
      sulit dengan kata-kata bisa digunakan dalam bentuk bagan atau diagram ketika menemui soal
      yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, atau peraturan-aturan tentang kompetisi OSN yang lain.

3. Pengawasan dan Evaluasi Pembinaan Olimpiade Sains
                Pengawasan dan evaluasi dilakukan mulai dari perencanaan, proses                      pembinaan dan
      pelaksanaan OSN. Model pengawasan ini memang sifatnya tidak terjadwal, pengawasan



Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                       6
dilakukan dengan mengamati apa yang terjadi saat persiapan, proses pembinaan dan pelaksaan
      OSN misalnya bagaimana pola penyeleksian yang dilakukan atau melihat bagaimana proses anak
      peserta olimpiade dalam pembinaan yang ada di propinsi.

                  Dalam ajang OSN perlu juga pengawasan dalam bentuk pendampingan, Walaupun untuk
      SD pendampingan resmi sudah dilakukan oleh TIM pembina dari propinsi lebih baiknya dari
      sekolah ikut mendampingi peserta apabila perlu orang tua. Hal ini dilakukan dengan anggapan
      secara psikis dan emosional sangat membantu anak karena mereka masih anak-anak. Hal ini
      selalu kami lakukan walaupun dengan biaya yang cukup besar. Pendampingan siswa saat OSN
      selain untuk memberikan suport juga memberikan bantuan ketika anak mengalami gangguan baik
      itu fisik maupun mental. Seperti saat olimpiade 2005 dan 2006 murid saya yang mengikuti lomba
      sakit saat mau tes ke-2 kita bisa memberikan suport secara mental dengan memberi penenangan
      dan semangat lomba.

                  Pengawasan juga dilakukan oleh sekolah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah
      dengan koordinasi dengan koordinator pimbina OSN, sehingga ketika ada permasalahan dalam
      hal pembinaan sekolah dapat segera diatasi. Koordinasi ini penting seperti                         dikatakan oleh
      Mulyasa, E (2006:135) beliau mengungkapkan dengan koordinasi selaras antara guru dan kepala
      sekolah akan mewujdukan tujuan secara optimal.

                  Pengawasan dari orang tua di rumah dalam memantau belajar dan sikap juga membantu
      pembinaan lebih maksimal yang selanjutnya mengkomunikasikan dengan sekolah melalui tim
      pembina. Seperti yang sering kami lakukan walau hanya dengan komunikasi melalui sms namun
      itu sangat membantu kami sebagai tim pembina.

                                                                                  Foto 5 :   dukungan kepala sekolah dinas
                                                                                  pendidikan dan orang tua dan guru saat
                                                                                  audensi dengan Gubernur DIY



                                                                                 Foto 6: pendampingan guru di ajang OSN

              5                                             6


                   Setelah dilakukan pengawasan selanjutnya perlu evaluasi baik itu dilakukan oleh tim
        pembina maupun oleh sekolah. Misalnya ketika ada guru pembina kurang termotivasi dalam
        membina maka seorang kepala sekolah selalu memberikan semangat kepada guru-guru, seperti
        yang dilakukan oleh kepala sekolah saya Achmad Solikin, S.Ag yang tahun 2009 menyandang
        kepala sekolah yang berprestasi tingkat nasional, beliau sering memberikan motivasi kepada
        guru-gurunya, yang paling saya ingat motivasinya adalah “mengajar adalah salah satu bentuk



Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                                7
ibadah” dan potongan ayat Al-quran yang selalu beliau baca ketika rapat koordinasi setiap hari
        Jum’at yang kurang lebih artinya “banyaklah bersyukur karena dengan bersyukur akan
        ditambah nikmatnya”.

C. Penutup
          Pola pembinaan olimpiade sains di sekolah dasar menuju OSN di atas pada dasarnya adalah
  adanya persiapan yang memadai dan disusun dengan terencana sebelum pembinaan olimpiade,
  pelaksanaan pembinaan yang dilaksanakan dengan baik dan terkoordinasi dan perlunya adanya
  pengawasan dan evaluasi baik itu sejak dimulai pembinaan sampai ajang pembinaan OSN dari guru,
  sekolah atau komponen yang terkait. Dari gambaran di atas juga kita bahwa kesusksesan pembinaan
  olimpiade tersebut tidak hanya semata-mata karena pelaksanan pembinaan olimpiade tetapi banyak
  faktor dari sumber daya manusia baik itu anak atau pembina olimpiade, manajemen sekolah, serta
  dukungan moral dan sipitual dari seluruh komponen pendidikan misalnya dinas pendidikan, pemda
  daerah, dan lembaga lain yang berkompeten.
            Walau kondisi masing-masing sekolah dan wali murid tidak sama baik itu dilihat dari
  sumber daya manusia, manajemen sekolah atau kemampuan finansialnya, namun tidak ada salahnya
  apabila pola pembinaan di atas dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau model bagi sekolah lain
  yang akan mendakan pembinaan olimpiade di sekolah.
            Sebagi penutup tulisan ini akan saya beri gambaran anak dari keluarga biasa saja dapat
  menjadi yang terbaik dalam ajang OSN. Yang pertama adalah Mukhtar Amin yang meraih The Best
  Overall, The Best Theory ternyata bapaknya adalah seorang pekerja bengkel dan Sosok Azzis Adi
  Suyono (17) yang meraih penghargaan The Best Absolute karena mampu meraih dua gelar sekaligus,
  yakni The Best Theory dan The Best Experiment untuk mata pelajaran Fisika, ternyata harus
  mengayuh sepeda setiap hari untuk pergi ke sekolah. Tak hanya itu, sulung dari dua bersaudara yang
  tinggal di Desa Kutawaru, Cilacap Tengah itu harus menaiki perahu untuk bisa mencapai
  sekolahnya, sebab dia harus menyeberang sungai untuk mencapai sekolah. Azziz juga mendapatkan
  penghargaan Satyalencana Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diterimanya
  di Hotel Sahid Jakarta. Penghargaan Presiden itu terkait dengan prestasinya meraih medali emas
  dalam ajang Internasional Junior Science Olympiad pada Desember 2004 lalu di Jakarta
  (http://www.suaramerdeka.com). Begitu juga dengan Tri Ahmad Irvan peraih medali emas The Best
  Experiment tahun 2005 Ayahnya hanyalah seorang buruh tani yang tidak memiliki lahan sendiri.
  Hidupnya sangat bergantung pada orang-orang kaya pemilik lahan sawah untuk dia olah
  (http://www.suarakarya-online.com).
                                                        Daftar pustaka

     Depdiknas. 2008. Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI. Jakarta : Depdiknas

     Rajali Rasyis. 2006. Pembinaan Olimpiade sains Binaan IPA Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta :
         Tim Pembina IMSO (makalah)


Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional          8
Kompas. 2006. Harian Kompas Edisi : Jum’at 8 September 2006. Jakarta (Media Masa)

     Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosdhakarya

     Rinda. 2008.Workshop Pengembang Jaringan Kerja Pembinaan Olimpiade dan lomba-
         lombakeilmuan.http://dikmenum.go.id/berita/workshop_pengembangan_jaringan_kerja_pe
         mbinaan_olimpiade_dan_lomba_lomba_keilmuan (tanggal 9 Januari 2010)

      _________.2009. Prestasi SD Muhamadiyah Condongcatur Tingkaat Nasional dan
          Internasional . http://sdmuhcc-yogya.sch.id/index.php?pilih=hal&id=5 (tanggal 11 Januari
          2010)

      Widodo Prasetyo. 2006. Anak Pintar, Peraih Medali OSN dari Jateng Sederhana, Ulet,
      Lalu Jadi yang Terbaik. http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/10/nas05.htm l
      (8 Januari 2010)

      Pudyo Saptono, 2009. Anak Petani Gurem Rebut Emas Olimpiade Sains Nasional.
          http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=241138 (9 Januari 2010)




                                         Biodata Singkat Peserta Lomba

Nama                          : Slamet Widiantoro, S.Pd
Tempat /Tanggal lahir         : Sleman, 31 Juli 1977
Lulusan                      : Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Fisika tahun 2001.
Pekerjaan                     : Guru IPA dan TIK di SMP Negeri 1 Gabus Pati Jawa Tengah
NIP                           : 197707312009031004
Alamat sekolah               : Jl. Gabus Tlogoayu KM 1
Alamat kos                    : Jalan Gabus- Tambaromo Gabus Pati
Telepon                       : 085878345424
Alamat email                  : slamet.widiantoro95@yahoo.co.id
Alamat blog                   : http://www.guru-ipa-pati.blogspot.Com
                                           Pengalaman Mengajar (2001-2009)

1. Tentor di Lembaga Pendidikan Neutron Colege Yogyakarta
2.  Staf pengajar dan koordinator guru di Lembaga Pendidikan sempoa dan Mental aritmatika Kazoeru Smart
   tahun 2001
3. Staf Pengajar di SDIT jabal Nur Sleman Yogyakarta
4. Staf pengajar di SD Muhammadiyah Condongcatur sejak tahun 2003-2009
5. Tentor di SSC Intersolusi Yogyakarta tahun 2004-2009
6. Guru SMP Negeri 1 Gabus Pati sejak tahun 2009 sampai sekarang
                                                      Pengalaman Menulis


Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional           9
1. Membuat PTK tentang ”Model Pembelajaran Konstruktuvis pada pokok bahasan Listrik”
2. Membuat Modul Sempoa di SDIT Jabal Nur
3. Membuat diktat pembelajaran kelas 4, 5 di SD Muhammadiyah Condongcatur
4. Membuat cepen-cerpen yang dimuat di media masa antara lain 1). Bakti sosial Idul Qurban, 2) Aku Pingin
   sekolah Lagi, 3) Hari Pertama masuk Sekolah
5. Menulis artikel di kolom Pendapat guru di Kedaulatan Rakyat dan Republika, dan suara merdeka antara
   lain 1) Menuju 850 Point menuju sertifikasi guru, 2) Pendidikan berwawasan lingkungan Lingkungan Sejak
   Dini, 4) Psikologi anak menjelang UASBN
6. Membuat media media-media pembelajaran dengan “sains kreinoid” dengan media berbasis web pada
   pokok bahasan zat dan wujudnya

                                                      Piagam penghargaan

1. Juara 1 lomba karya tulis tingkat kabupaten Sleman
2. Guru teladan pembinaan olimpiade di SD dari PCM Depok
3. Nominasi lomba guru berprestasi dalam pembuatanbahan ajar mandiri tingkat jawa tengah di LPMP Jawa
   Tengah tahun 2009
4. Nominasi lomba guru berprestasi dalam pembuatanbahan ajar mandiri tingkat jawa tengah di LPMP Jawa
      Tengah tahun 2010
5.    Juara harapan lomba Nulis Artikel Ilmiah tingkat Nasional ISPI
6.    Juara II Menulis Soal UN tingkat propinsi DIY yang di adakan Dikdasmen Muhammadiyah DIY
7.    Juara 1 lomba CD Interaktif USD Jogjakarta tahun 2011


                                            Pengalaman di bidang olimpiade sains

1. Menjadi pemandu dan koordinator pembuatan soal olimpiade dalam seminar Jaringan Sekolah
   Muhammadiyah (JSM ) DIY – Jateng 2007) di SD Muh. Bodon
2. Menjadi Koordinator pembina olimpiade sains 2005-2006 di SD Muhammadiyah Condongcatur
3. Mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar- seminar pembinaan olimpiade sains oleh pakarnya
     a. Oleh Dr. Kartoyo dari UGM Pembina OSN propinsi DIY
     b. Oleh Rajali Rasyid pelatih IMSO Indonesia
     c. Yohanes Surya Pembimbing Olimpiade fisika Nasional internasional
4. Pembina dan pendamping Olimpiade kejuaran tingkat nasional olimpiade sains nasional (OSN) dan
   International Mathematics, and Science Olimpiad (IMSO) , Olimpiade jalur B, olimpiade Kwark tahun
   2005 – 2006 atas nama Syafiq Abdullah Ediyanto (Peraih medali emas OSN dan the best eksperiment dan
   teori dan tahun 2005 dan medali perunggu IMSO 2006 ) dan Alwy herfian Satria tama peraih (Peraih
   medali emas OSN dan tahun 2006, peraih medali emas olimpiade JSM dan medali perunggu IMSO 2007),
   Arli Azmi peraih medali emas dan the best teori dan the best eksperimen JSM, Ani Arli Navia (Duta OSN
   Kabupaten pati tingkat propinsi 2010), dll




Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional            10
Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional   11
Kepada Yth :




Judul : Pembinaan Olimpiade Sains di
          Sekolah




Penulis

Nama          : Slamet Widiantoro, S.Pd




Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional   12
http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/osn/217.html

http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/osn/216.html

http://www.republika.co.id/berita/66935/OSN_dari_Masa_ke_Masa

http://www.republika.co.id/berita/66631/Menjaring_Potensi_Lewat_OSN

http:// http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/10/nas05.htm

www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=5&id=501

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=241138

      http://www.republika.co.id/berita/66935/OSN_dari_Masa_ke_Masa

      http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id




              Abdur       Rahman Asari http://www.jurnalnet.com/"Ketika mereka berhadapan
      dengan soal-soal yang membutuhkan penalaran, maka                                anak-anak kemudian terlihat
      bingung karena sepertinya tidak terbiasa menguraikan,"
              Asa'ri juga menyoroti kelemahan dalam pembinaan peserta yang terlihat jelas
      masih terjadi kesenjangan, sebab ada sekolah yang secara serius memasukan mata
      pelajaran OSN sebagai ekstrakulikuler atau mata pelajaran tambahan tetapi ada juga
      yang hanya mengandalkan dari buku-buku teks pelajaran saja.
      http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id


              “Sebagian soal terasa sulit, dan akhirnya ada soal yang diisi asal-asalan,” kata
      Mualim                               sambil                              tersenyum                    malu.


Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional                     13
Mualim Al-Rasyid, siswa kelas VI SDN Gudang I Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang
      Provinsi Jawa Barat
      Meski mengaku kesulitan mengerjakan soal-soal tertulis atau pun praktek Ilmu
      Pengetahuan Alam (IPA) selama OSN, Mualim tidak mengatakan bahwa soal yang
      diberikan kepadanya asing.


      “Semua soal pernah saya ketahui, hanya saja ada beberapa rumus yang belum saya
      hafal,” keluhnya.




Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional   14

Contenu connexe

Plus de slametwdt

Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8slametwdt
 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011slametwdt
 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1slametwdt
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaslametwdt
 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahayaslametwdt
 
21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekananslametwdt
 
19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usahaslametwdt
 
20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhanaslametwdt
 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newtonslametwdt
 
17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya17 bab 15 gaya
17 bab 15 gayaslametwdt
 
Penyusunan ktsp
Penyusunan ktspPenyusunan ktsp
Penyusunan ktspslametwdt
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesslametwdt
 
Presentasi pengembangan silabus
Presentasi pengembangan silabusPresentasi pengembangan silabus
Presentasi pengembangan silabusslametwdt
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan dirislametwdt
 
Permen 22 tentang si
Permen 22 tentang siPermen 22 tentang si
Permen 22 tentang sislametwdt
 
Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]slametwdt
 
Model jigsaw
Model jigsawModel jigsaw
Model jigsawslametwdt
 

Plus de slametwdt (20)

Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8
 
Kkm gasal 8
Kkm gasal 8Kkm gasal 8
Kkm gasal 8
 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011
 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya
 
21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan
 
19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha
 
20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana
 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton
 
17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya
 
Penyusunan ktsp
Penyusunan ktspPenyusunan ktsp
Penyusunan ktsp
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
 
Presentasi pengembangan silabus
Presentasi pengembangan silabusPresentasi pengembangan silabus
Presentasi pengembangan silabus
 
Panduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diriPanduan model pengembangan diri
Panduan model pengembangan diri
 
Permen 22 tentang si
Permen 22 tentang siPermen 22 tentang si
Permen 22 tentang si
 
Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]Pengembangan silabus[1]
Pengembangan silabus[1]
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Model jigsaw
Model jigsawModel jigsaw
Model jigsaw
 

1. pola pembinaan olimpiade sains nasional buku

  • 1. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional (Pengalaman Membina Olimpiade Sains di SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta) A. Seputar Olimpiade Sains Nasional Pada era globalisasi ini perkembangan tekonologi semakin pesat, mau tidak mau kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia diberbagai bidang. Untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah di bidang pendidikan. Dengan kata lain untuk mempersiapkan era global kita harus memiliki pendidikan dengan mutu yang baik, sehingga bidang pendidikan ini harus kita tingkatkan terus menerus mutunya. Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan dengan diadakanya OSN. Hal ini dikatakan dalam buku panduan OSN 2009 bidang IPA oleh direktorat pendidikan TK dan SD dalam petunjuk teknisnya yang mengatakan bahwa : “Secara umum Olimpiade Sains Nasional di tingkat SD/MI bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD/MI secara komprehensif melalui menumbuh kembangkan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai- nilai sportifitas” Dalam ajang OSN di tingkat nasional peserta mengikuti serangkaian kegiatan tes, baik teori maupun eksperimen. Dalam mengikuti tes olimpiade ini kadang siswa medapatkan kesulitan dalam mengerjakan soal seperti yang dikatakan Rajali Rasyid, (2006:1) dalam makalahnya, beliau mengatakan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan soal olimpiade hal ini dikarenakan ada kesenjangan antara pengalaman yang mereka miliki dengan tingkat kesulitan soal. Selain kesulitan di atas waktu juga kadang menjadi kendala para peserta tes sebagai contoh dalam pelaksanan OSN 2006 di Jawa Tengah dalam soal teori ada jumlah soal 63 peserta hanya di berikan kesempatan mengerjakan soal dalam waktu 60 menit dengan berbagai jenis soal sehingga dari hal ini dibutuhkan keahlian atau teknik untuk mengerjakan soal (harian kompas : 8 september 2006). Dari beberapa hal di atas maka diperlukan upaya pembinaan sejak dini untuk mempersiapkan anak didik dalam menghadapi ajang olimpiade baik itu dari sekolah maupun dari daerah. Sesuai dengan ungkapan Rajali Rasyid (2006 :2) bahwa faktor kesiapan dan iklim kompetisi dalam ajang olimpiade dapat diatas dengan penjaringan dan pembinaan sedini mungkin dan melakukan pembinaan baik itu pada siswa maupun guru. Setelah mendapatkan pembinaan diharapkan mendapatkan prestasi di ajang OSN. Peserta dalam OSN yang berprestasi akan mendapat medali yang terdiri dari tiga medali yaitu medali emas, perak dan perunggu. Dengan penentuan pemenang dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa dengan teknik penilaian yang telah ditetapkan dalam forum moderasi. Bagi peserta yang terbaik teori dan ekperimen akan mendapatkan piala terbaik ekperimen dan terbaik teori. Selain mendapatkan medali dan penghargaan di atas, kadang di daerah-daerah tertentu mendapatkan uang pembinaan baik itu di tingkat kabupaten, propinsi, nasional, maupun internasional. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 1
  • 2. Bahkan untuk daerah-daerah tertentu anak yang mendapatkan medali emas akan mendapatkan bonus- bonus tambahan seperti, provinsi DIY juga memberikan penghargaan bagi pemenang di bidang lomba apa pun dan disemua jenjang. Penghargaan ini langsung diberikan oleh gubernur di akhir tahun hal ini dikatakan oleh M. Sudaryanta yang di kutip dari http://dikmenum.go.id. Ada juga yang memberikan biasiswa karena pernah mendapatkan medali emas OSN seperti murid saya atas nama Alwi Herfian Satriatama yang pernah mendapatkan biasiswa di sekolah Internasional di wilayah Semarang yang jika diuangkan biasiswanya mencapai puluhan juta rupiah. Dengan anak didiknya mendapatkan prestasi seperti di atas tentunya akan membuat bangga gurunya dan secara otomatis membawa nama harum sekolah, maka dari itu sekolah harus menyiapkan benar-benar anak didiknya. Seperti yang pernah sekolah saya raih yaitu pernah mendapatkan medali emas di ajang nasional dua kali yaitu tahun 2005 dan 2006 dan pernah juga mendapatkan terbaik ekperimen dan terbaik teori atas nama Abdullah Syafiq Ediyanto dalam bidang IPA, bahkan sejak tahun 2005 sampai sekarang hampir setiap tahun selalu mengikuti OSN . Untuk mengetahui prestasi- prestasi sekolah saya yang sangat banyak dibidang olimpiade sains bisa berkunjung ke situs http://sdmuhcc-yogya.sch.id di link prestasi sekolah. Foto 1 : Muhamad Syafiq Ediyanto. Peraih Medali Emas dan terbaik eksperimen dan teori OSN 2005 dan Perunggu IMSO Foto 2 : Alwi Herfian Satria Tama. Peraih Medali Emas OSN 2006 dan Perunggu IMSO dan 1 piala penghargaan dari propinsi 2 DIY Dari semua di atas maka akan timbul banyak pertanyaan misalnya bagaimana peran pemerintah daerah dalam rangka membantu sekolah dalam pembinaan OSN di daerahnya? Apa saja kesulitan di alami sekolah atau daerah dalam membina peserta menuju ajang OSN? atau bagaimana pola pembinaan yang dapat kita lakukan agar siswa kita dapat meraih sukses di OSN? Pertanyaan terkahir ini yang kita akan bahas, mengapa karena akan dapat menjadi salah satu referensi atau wawasan bagi sekolah yang akan mengembangkan OSN di sekolahnya. B. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Dengan melihat gambaran seputar OSN di atas maka di sini akan dibahas mengenai pola pembinaan OSN di sekolah, hal ini didasarkan atas pengalaman saya dalam pembinaan OSN bidang IPA SD di sekolah, kumpulan informasi ketika saya mengikuti pelatihan atau seminar tentang olimpiade dari pakar yang telah membina di tingkat nasional maupun internasional atau sharing pendapat dari teman pembina dari daerah lain saat mendampingi anak mengikuti OSN. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 2
  • 3. Dalam pola pembinaan olimpiade sains ini tentunya diperlukan manajemen khusus agar mendapatkan hasil yang terbaik. Mengapa meanjemen, hal ini diungkap oleh Mulyasa, E (2006:20) dalam buku manajemen berbasis sekolah, di sana diungkapkan bahwa dalam manajemen diperlukan empat fungsi yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Diungkapkan pula bahwa keempat fungsi itu harus berjalan kesenambungan. Pola pembinaan olimpiade sains disekolah saya juga bisa mengadopsi hal-hal di atas. Sehingga pola pembinaan OSN disekolah antara lain adalah perencanaan pembinaan OSN di tingkat sekolah, pelaksanaan pembinaan olimpiade sains, dan pengawasan serta evaluasi pembinaan OSN disekolah. 1. Perencanaan Pembinaan Olimpiade sains di Sekolah Tahap pertama yaitu tahap pembinaan yang meliputi, pembentukan tim pembina olimpiade dengan satu koordinator yang bisa diusahakan dari guru sekolah tersebut yang tentunya guru yang sudah mempunyai bekal pelatihan dalam membina olimpiade. Pelatihan pembianan olimpiade ini dapat diperoleh dari seminar-seminar dari pakarnya, sebagai contoh di sekolah saya sering diadakan seminar dalam Jaringan Sekolah Muhamadiyah (JSM) dengan mengundang pakarnya seperti Rajali Rasyid yang menjadi pelatih IMSO SD tingkat nasional atau mengikuti pelatihan dengan tim pembina dari UGM, dan Yohanes Surya Pembina olimpiade tingkat ienternasional. Persiapan sarana dan prasarana pembinaan seperti buku-buku penunjang dan buku standar olimpiade juga perlu, hal ini karena soal-soal olimpiade standarnya lebih tinggi dibanding dengan soal pelajaran di sekolah. Buku standar olimpiade ini bisa diperoleh dari peserta yang pernah mengikuti OSN tahun lalu, dari pembina OSN atau soal yang ada di pasaran. Buku dengan teks yang berbahasa inggris diperlukan juga, hal ini karena memang dalam OSN ada beberapa materi yang menggunakan bahasa inggris saat tes sebagai misalnya bisa di gunaak buku-buku terbitan singapura atau buku-buku bilingual SMP sekarang ini. Selain itu diperlukan buku-buku ensiklopedia dan buku-buku eksperimen karena di sana banyak materi yang tidak di dapatkan dari buku pelajaran biasa misalnya kamus visual, ensiklopedi sains yang banyak tersedia di pasaran. Media audio visual dan alat praktek yang mendukung pembinaan olimpiade juga perlu diusahakan hal ini dikarenakan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi abstrak atau mungkin materi yang kita tidak memiliki alat praktek. Hal ini dapat kita dapatkan dari dengan menggunakan CD pembelajaran atau sofware pendukung misalnya encarta premium atau encarta kids atau browsing internet. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 3
  • 4. 3 Foto 3 : sarana-sarana olimpiade sains (ensiklopedi sains, buku teks berbasa inggris dan CD pembelajaran) Pembagian materi-materi yang akan disampaikan harus rencanakan hal ini sebagai arahan untuk membina dan membantu mengetahui materi-materi mana yang sering keluar di tes OSN dan berdasarkan kisi-kisi yang ada di buku panduan OSN. Pembagian materi disesuaikan dengan kemampuan pembina di sekolah. Sebagai contoh saya lebih menguasai fisika maka saya banyak mengajari materi fisika. Selain hal ini diperlukan juga jadwal pembinaan khusus diluar jam pelajaran sehingga membantu siswa untuk secara khusus mempelajari materi olimpiade tanpa mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Melakukan proses penyeleksian siswa yang dianggap memiliki kemampuan menurut saya merupakan hal yang sangat penting pada tahap ini. Berdasarkan pengalaman saya penyeleksian dapat dilakukan dengan cara memilih anak yang memiliki kemampuan dengan syarat-syarat seperti di bawah ini, walaupun hal ini tidak mutlak penentuanya, syarat itu antara lain : a) memiliki kemampuan IPA diatas rata-rata dan senang dengan pelajaran IPA b) memiliki kemampuan logika matematika dan daya nalar yang bagus c) memiliki ketekunan dan sifat kerja keras yang kuat d) memilki sifat keingintahuan yang tinggi dilihat dari kesenangan rajin membaca e) memiliki sifat emosional dan spiritual yang baik. Peserta yang mengikuti seleksi olimpiade ini sebaiknya sejak mulai kelas IV yang terdiri dari beberapa murid, selanjutnya diadakan penjaringan dengan tes tertulis dan lesan serta dengan melihat kriteria sikap seperti di atas, selain itu juga bisa memilih dengan mengetahui nilai saat anak itu mengikuti lomba yang sejenis misalnya saya memilih Muhammad Syafiq Ediyanto karena memang pernah menjadi juara di tingkat propinsi pada lomba IPA pada waktu kelas IV awal. Dari semua itu yang tidak kalah penting adalah pendanaan untuk menuju OSN. Sehingga diperlukan anggaran secara khusus untuk lomba, misalnya anggaran pengadaan buku standar olimpiade, anggaran pembinaan untuk proses pembinaan, atau anggaran saat pendampingan Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 4
  • 5. lomba yang membutuhkan biaya tidak sedikit misalnya biaya transportasi dan akomodasi lomba pendamping lomba. Ataupun bonus bagi peserta yang lolos OSN dan pembinaanya untuk menambah motivasi dalam pelaksanaan OSN. 2. Proses Pembinaan Olimpiade Sains Proses pembinaan OSN ini materinya meliputi pembinaan teori dan eksperimen yang pada awalnya dilakukan diluar pelajaran sekolah, sehingga tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Materi pembinaan dimulai dengan materi kelas IV dan dilanjutkan dengan materi kelas V dan VI. Jadi pada waktu kelas IV akhir atau V awal siswa diharapkan sudah mampu mengausai materi SD secara tuntas. Setelah tuntas materi SD materi dikembangkan menuju materi-materi SMP yang esensial. Hal ini kami lakukan berdasarkan pengalaman saya ketika mengantarkan pembinaan olimpiade sains nasional jalur B di Jakarta yang saya melihat materinya memang sudah sampai tingkat SMP misalnya tentang biologi sudah mempelajari tentang osmosis. Setelah itu semua tuntas baru dikembangkan dengan materi standar olimpiade dengan mengerjakan soal-soal latihan dan pembahsanya, namun kadang dalam pelaksanaan dapat berjalan seiring antara materi SMP dengan variasi soal olimpiade. Materi pembinaan juga dikenalkan dengan pembinaan dengan soal-soal bahasa inggris dari buku singapura dan soal-soal eksperimen-eksperimen sederhana yang saya cari dari perpustakaan di Natsuko Sihoya dekat rumah saya selain dengan CD-CD pembelajaran di sekolah. 4 Foto : 4 Ekperimen sederhana dan pembinaan dengan menggunakan media komputer Bentuk pelaksaaan pembinaan biasanya diawal dalam bentuk klasikal dan di akhir dalam bentuk individual. Pembinaan klasikal dilakukan saat siswa masih dalam kelompok besar setelah itu dilakukan penjaringan ulang secara bertahap dengan tes soal-soal standar olimpiade dan selanjutnya dipilih siswa yang mengikuti lomba olimpiade sains. Pembinaan kalsikal dilakukan untuk menyiapakan anak pada berbagai event lomba sejenis misalnya olimpiade kwark, atau olimpiade sejenis. Pembinaan individual dilaksanakan menjelang lomba, hal ini digunakan untuk memberi pemantapan materi biasanya waktunya bersamaan dengan pembinaan yang dilakukan dengan propinsi atau sebelumnya. Pada saat peserta melakukan pembinaan di propinsi Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 5
  • 6. biasanya anak sudah tidak mengikuti pelajaran yang lain dan terfokus pada materi OSN, walau dalam pelaksanaanya kadang anak diberi kesempatan masuk kelas untuk menghindari kejenuhan. Selain Pembinaan teori dan eksperimen kami juga mengadakan pembinaan mental dan spiritual sesuai dengn tujuan olimpiade ini. Dalam pelaksanaanya tidak ada jadwal khusus namun terintegrasi waktu pembinaan melalui pendekatan personal misalnya : a) bercerita tentang seorang tokoh yang suskses dan cara menempuhnya. b) memberikan motivasi dengan hadiah atau penghargaan jika menjadi juara c) memberikan kesiapan mental ketika menang dan kalah saat lomba d) menyadarkan untuk beribadah dengan rajin atau misalnya mengingatkan untuk sholat tahajut, meminta pertolongan Allah dengan doa, dll e) mengajari adap sopan santun ketika lomba dan pembinaan olimpiade f) menumbuhkan rasa percaya diri, kompetitif dan sikap sportif Untuk membantu pembinaan di sekolah kita juga meminta bantuan orang tua untuk melakukan pembinaan, semampu mereka misalnya ibunya Alwi Hervian ini adalah guru bahasa Inggris sehingga bisa membantu menterjemahkan soal bahasa inggris. Selain itu juga membantu penyediaan buku-buku seperti yang dilakukan Bapak Abdullah syafiq pada waktu itu ikut mencarikan buku-buku standar olimpiade. Dalam pelaksanaanya pembinaan oleh orang tua lebih banyak difokuskan pada pembinaan mental dan spiritual di rumah. Pembinaan dengan luar juga pernah kami lakukan, pada waktu pertama kali membina kita yaitu dengan dosen UGM fakultas MIPA beberapa pertemuan, namun karena di rasa membutuhkan biaya yang cukup maka pada tahun selanjutnya kita lakukan sendiri untuk penguatan pembinaan dari propinsi. Selain pembinaan di atas diperlukan juga pembinaan teknis perlombaan, pembinaan ini berisi pembinaan tentang bagaimana teknis penyelenggaraan OSN dari mulai penjaringan sampai ajang pelaksaan OSN, bagaimana bentuk soal tes atau materi tes, bagaimana trik dan tip cara-cara mengerjakan soal baik itu soal teori soal eksperimen sebagai misal ketika menjawab soal yang sulit dengan kata-kata bisa digunakan dalam bentuk bagan atau diagram ketika menemui soal yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, atau peraturan-aturan tentang kompetisi OSN yang lain. 3. Pengawasan dan Evaluasi Pembinaan Olimpiade Sains Pengawasan dan evaluasi dilakukan mulai dari perencanaan, proses pembinaan dan pelaksanaan OSN. Model pengawasan ini memang sifatnya tidak terjadwal, pengawasan Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 6
  • 7. dilakukan dengan mengamati apa yang terjadi saat persiapan, proses pembinaan dan pelaksaan OSN misalnya bagaimana pola penyeleksian yang dilakukan atau melihat bagaimana proses anak peserta olimpiade dalam pembinaan yang ada di propinsi. Dalam ajang OSN perlu juga pengawasan dalam bentuk pendampingan, Walaupun untuk SD pendampingan resmi sudah dilakukan oleh TIM pembina dari propinsi lebih baiknya dari sekolah ikut mendampingi peserta apabila perlu orang tua. Hal ini dilakukan dengan anggapan secara psikis dan emosional sangat membantu anak karena mereka masih anak-anak. Hal ini selalu kami lakukan walaupun dengan biaya yang cukup besar. Pendampingan siswa saat OSN selain untuk memberikan suport juga memberikan bantuan ketika anak mengalami gangguan baik itu fisik maupun mental. Seperti saat olimpiade 2005 dan 2006 murid saya yang mengikuti lomba sakit saat mau tes ke-2 kita bisa memberikan suport secara mental dengan memberi penenangan dan semangat lomba. Pengawasan juga dilakukan oleh sekolah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dengan koordinasi dengan koordinator pimbina OSN, sehingga ketika ada permasalahan dalam hal pembinaan sekolah dapat segera diatasi. Koordinasi ini penting seperti dikatakan oleh Mulyasa, E (2006:135) beliau mengungkapkan dengan koordinasi selaras antara guru dan kepala sekolah akan mewujdukan tujuan secara optimal. Pengawasan dari orang tua di rumah dalam memantau belajar dan sikap juga membantu pembinaan lebih maksimal yang selanjutnya mengkomunikasikan dengan sekolah melalui tim pembina. Seperti yang sering kami lakukan walau hanya dengan komunikasi melalui sms namun itu sangat membantu kami sebagai tim pembina. Foto 5 : dukungan kepala sekolah dinas pendidikan dan orang tua dan guru saat audensi dengan Gubernur DIY Foto 6: pendampingan guru di ajang OSN 5 6 Setelah dilakukan pengawasan selanjutnya perlu evaluasi baik itu dilakukan oleh tim pembina maupun oleh sekolah. Misalnya ketika ada guru pembina kurang termotivasi dalam membina maka seorang kepala sekolah selalu memberikan semangat kepada guru-guru, seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah saya Achmad Solikin, S.Ag yang tahun 2009 menyandang kepala sekolah yang berprestasi tingkat nasional, beliau sering memberikan motivasi kepada guru-gurunya, yang paling saya ingat motivasinya adalah “mengajar adalah salah satu bentuk Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 7
  • 8. ibadah” dan potongan ayat Al-quran yang selalu beliau baca ketika rapat koordinasi setiap hari Jum’at yang kurang lebih artinya “banyaklah bersyukur karena dengan bersyukur akan ditambah nikmatnya”. C. Penutup Pola pembinaan olimpiade sains di sekolah dasar menuju OSN di atas pada dasarnya adalah adanya persiapan yang memadai dan disusun dengan terencana sebelum pembinaan olimpiade, pelaksanaan pembinaan yang dilaksanakan dengan baik dan terkoordinasi dan perlunya adanya pengawasan dan evaluasi baik itu sejak dimulai pembinaan sampai ajang pembinaan OSN dari guru, sekolah atau komponen yang terkait. Dari gambaran di atas juga kita bahwa kesusksesan pembinaan olimpiade tersebut tidak hanya semata-mata karena pelaksanan pembinaan olimpiade tetapi banyak faktor dari sumber daya manusia baik itu anak atau pembina olimpiade, manajemen sekolah, serta dukungan moral dan sipitual dari seluruh komponen pendidikan misalnya dinas pendidikan, pemda daerah, dan lembaga lain yang berkompeten. Walau kondisi masing-masing sekolah dan wali murid tidak sama baik itu dilihat dari sumber daya manusia, manajemen sekolah atau kemampuan finansialnya, namun tidak ada salahnya apabila pola pembinaan di atas dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau model bagi sekolah lain yang akan mendakan pembinaan olimpiade di sekolah. Sebagi penutup tulisan ini akan saya beri gambaran anak dari keluarga biasa saja dapat menjadi yang terbaik dalam ajang OSN. Yang pertama adalah Mukhtar Amin yang meraih The Best Overall, The Best Theory ternyata bapaknya adalah seorang pekerja bengkel dan Sosok Azzis Adi Suyono (17) yang meraih penghargaan The Best Absolute karena mampu meraih dua gelar sekaligus, yakni The Best Theory dan The Best Experiment untuk mata pelajaran Fisika, ternyata harus mengayuh sepeda setiap hari untuk pergi ke sekolah. Tak hanya itu, sulung dari dua bersaudara yang tinggal di Desa Kutawaru, Cilacap Tengah itu harus menaiki perahu untuk bisa mencapai sekolahnya, sebab dia harus menyeberang sungai untuk mencapai sekolah. Azziz juga mendapatkan penghargaan Satyalencana Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diterimanya di Hotel Sahid Jakarta. Penghargaan Presiden itu terkait dengan prestasinya meraih medali emas dalam ajang Internasional Junior Science Olympiad pada Desember 2004 lalu di Jakarta (http://www.suaramerdeka.com). Begitu juga dengan Tri Ahmad Irvan peraih medali emas The Best Experiment tahun 2005 Ayahnya hanyalah seorang buruh tani yang tidak memiliki lahan sendiri. Hidupnya sangat bergantung pada orang-orang kaya pemilik lahan sawah untuk dia olah (http://www.suarakarya-online.com). Daftar pustaka Depdiknas. 2008. Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI. Jakarta : Depdiknas Rajali Rasyis. 2006. Pembinaan Olimpiade sains Binaan IPA Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta : Tim Pembina IMSO (makalah) Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 8
  • 9. Kompas. 2006. Harian Kompas Edisi : Jum’at 8 September 2006. Jakarta (Media Masa) Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosdhakarya Rinda. 2008.Workshop Pengembang Jaringan Kerja Pembinaan Olimpiade dan lomba- lombakeilmuan.http://dikmenum.go.id/berita/workshop_pengembangan_jaringan_kerja_pe mbinaan_olimpiade_dan_lomba_lomba_keilmuan (tanggal 9 Januari 2010) _________.2009. Prestasi SD Muhamadiyah Condongcatur Tingkaat Nasional dan Internasional . http://sdmuhcc-yogya.sch.id/index.php?pilih=hal&id=5 (tanggal 11 Januari 2010) Widodo Prasetyo. 2006. Anak Pintar, Peraih Medali OSN dari Jateng Sederhana, Ulet, Lalu Jadi yang Terbaik. http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/10/nas05.htm l (8 Januari 2010) Pudyo Saptono, 2009. Anak Petani Gurem Rebut Emas Olimpiade Sains Nasional. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=241138 (9 Januari 2010) Biodata Singkat Peserta Lomba Nama : Slamet Widiantoro, S.Pd Tempat /Tanggal lahir : Sleman, 31 Juli 1977 Lulusan : Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Fisika tahun 2001. Pekerjaan : Guru IPA dan TIK di SMP Negeri 1 Gabus Pati Jawa Tengah NIP : 197707312009031004 Alamat sekolah : Jl. Gabus Tlogoayu KM 1 Alamat kos : Jalan Gabus- Tambaromo Gabus Pati Telepon : 085878345424 Alamat email : slamet.widiantoro95@yahoo.co.id Alamat blog : http://www.guru-ipa-pati.blogspot.Com Pengalaman Mengajar (2001-2009) 1. Tentor di Lembaga Pendidikan Neutron Colege Yogyakarta 2. Staf pengajar dan koordinator guru di Lembaga Pendidikan sempoa dan Mental aritmatika Kazoeru Smart tahun 2001 3. Staf Pengajar di SDIT jabal Nur Sleman Yogyakarta 4. Staf pengajar di SD Muhammadiyah Condongcatur sejak tahun 2003-2009 5. Tentor di SSC Intersolusi Yogyakarta tahun 2004-2009 6. Guru SMP Negeri 1 Gabus Pati sejak tahun 2009 sampai sekarang Pengalaman Menulis Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 9
  • 10. 1. Membuat PTK tentang ”Model Pembelajaran Konstruktuvis pada pokok bahasan Listrik” 2. Membuat Modul Sempoa di SDIT Jabal Nur 3. Membuat diktat pembelajaran kelas 4, 5 di SD Muhammadiyah Condongcatur 4. Membuat cepen-cerpen yang dimuat di media masa antara lain 1). Bakti sosial Idul Qurban, 2) Aku Pingin sekolah Lagi, 3) Hari Pertama masuk Sekolah 5. Menulis artikel di kolom Pendapat guru di Kedaulatan Rakyat dan Republika, dan suara merdeka antara lain 1) Menuju 850 Point menuju sertifikasi guru, 2) Pendidikan berwawasan lingkungan Lingkungan Sejak Dini, 4) Psikologi anak menjelang UASBN 6. Membuat media media-media pembelajaran dengan “sains kreinoid” dengan media berbasis web pada pokok bahasan zat dan wujudnya Piagam penghargaan 1. Juara 1 lomba karya tulis tingkat kabupaten Sleman 2. Guru teladan pembinaan olimpiade di SD dari PCM Depok 3. Nominasi lomba guru berprestasi dalam pembuatanbahan ajar mandiri tingkat jawa tengah di LPMP Jawa Tengah tahun 2009 4. Nominasi lomba guru berprestasi dalam pembuatanbahan ajar mandiri tingkat jawa tengah di LPMP Jawa Tengah tahun 2010 5. Juara harapan lomba Nulis Artikel Ilmiah tingkat Nasional ISPI 6. Juara II Menulis Soal UN tingkat propinsi DIY yang di adakan Dikdasmen Muhammadiyah DIY 7. Juara 1 lomba CD Interaktif USD Jogjakarta tahun 2011 Pengalaman di bidang olimpiade sains 1. Menjadi pemandu dan koordinator pembuatan soal olimpiade dalam seminar Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM ) DIY – Jateng 2007) di SD Muh. Bodon 2. Menjadi Koordinator pembina olimpiade sains 2005-2006 di SD Muhammadiyah Condongcatur 3. Mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar- seminar pembinaan olimpiade sains oleh pakarnya a. Oleh Dr. Kartoyo dari UGM Pembina OSN propinsi DIY b. Oleh Rajali Rasyid pelatih IMSO Indonesia c. Yohanes Surya Pembimbing Olimpiade fisika Nasional internasional 4. Pembina dan pendamping Olimpiade kejuaran tingkat nasional olimpiade sains nasional (OSN) dan International Mathematics, and Science Olimpiad (IMSO) , Olimpiade jalur B, olimpiade Kwark tahun 2005 – 2006 atas nama Syafiq Abdullah Ediyanto (Peraih medali emas OSN dan the best eksperiment dan teori dan tahun 2005 dan medali perunggu IMSO 2006 ) dan Alwy herfian Satria tama peraih (Peraih medali emas OSN dan tahun 2006, peraih medali emas olimpiade JSM dan medali perunggu IMSO 2007), Arli Azmi peraih medali emas dan the best teori dan the best eksperimen JSM, Ani Arli Navia (Duta OSN Kabupaten pati tingkat propinsi 2010), dll Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 10
  • 11. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 11
  • 12. Kepada Yth : Judul : Pembinaan Olimpiade Sains di Sekolah Penulis Nama : Slamet Widiantoro, S.Pd Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 12
  • 13. http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/osn/217.html http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/osn/216.html http://www.republika.co.id/berita/66935/OSN_dari_Masa_ke_Masa http://www.republika.co.id/berita/66631/Menjaring_Potensi_Lewat_OSN http:// http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/10/nas05.htm www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=5&id=501 http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=241138 http://www.republika.co.id/berita/66935/OSN_dari_Masa_ke_Masa http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id Abdur Rahman Asari http://www.jurnalnet.com/"Ketika mereka berhadapan dengan soal-soal yang membutuhkan penalaran, maka anak-anak kemudian terlihat bingung karena sepertinya tidak terbiasa menguraikan," Asa'ri juga menyoroti kelemahan dalam pembinaan peserta yang terlihat jelas masih terjadi kesenjangan, sebab ada sekolah yang secara serius memasukan mata pelajaran OSN sebagai ekstrakulikuler atau mata pelajaran tambahan tetapi ada juga yang hanya mengandalkan dari buku-buku teks pelajaran saja. http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id “Sebagian soal terasa sulit, dan akhirnya ada soal yang diisi asal-asalan,” kata Mualim sambil tersenyum malu. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 13
  • 14. Mualim Al-Rasyid, siswa kelas VI SDN Gudang I Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat Meski mengaku kesulitan mengerjakan soal-soal tertulis atau pun praktek Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selama OSN, Mualim tidak mengatakan bahwa soal yang diberikan kepadanya asing. “Semua soal pernah saya ketahui, hanya saja ada beberapa rumus yang belum saya hafal,” keluhnya. Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional 14