SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Cara menggunakan Multimeter

    1. Mengukur tegangan DC

Atur Selektor pada posisi DCV.

Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek
sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.

Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi
supaya multimeter tidak rusak.

Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah
pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.

Baca hasil ukur pada multimeter.

    2. Mengukur tegangan AC

Atur Selektor pada posisi ACV.

Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek
sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.

Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi
supaya multimeter tidak rusak.

Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe
multimeter boleh terbalik.

Baca hasil ukur pada multimeter.

    3. Mengukur kuat arus DC

Atur Selektor pada posisi DCA.
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar
100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.

Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika
melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa
dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.

Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena
mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya,
lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.

Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input
tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.

Baca hasil ukur pada multimeter.

    4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.

Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya
dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur

Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.

Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang
ditunjukkan oleh gelang warna resistor.

    5. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.

Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya
dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.

Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.

Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan
penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.

    6. Mengecek hubung-singkat / koneksi

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).

Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.

Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik
konektivitasnya.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus.

    7. Mengecek diode

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.

Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak
menunjuk berarti dioda rusak putus.

Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda
rusak bocor tembus katoda-anoda.

    8. Mengecek transistor NPN

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.

Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus B-C.

Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.

Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus B-E.

Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus C-E.

Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.

    9. Mengecek transistor PNP

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).

Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.

Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus B-C.

Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.

Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.

Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus B-E.

Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.

Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus C-E.

Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.

    10. Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)

Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.

Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-
1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.

Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke
posisi semula.

Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.

Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.

More Related Content

What's hot

Ukur Menggunakan Multimeter
Ukur Menggunakan MultimeterUkur Menggunakan Multimeter
Ukur Menggunakan Multimetertiah93
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
 
Modul cara menggunakan volt meter ac
Modul   cara menggunakan volt meter acModul   cara menggunakan volt meter ac
Modul cara menggunakan volt meter acArief Budianto R
 
Multimeter analog dan digital
Multimeter analog dan digitalMultimeter analog dan digital
Multimeter analog dan digitalFian DeBoris
 
Modul cara menggunakan ohm meter
Modul   cara menggunakan ohm meterModul   cara menggunakan ohm meter
Modul cara menggunakan ohm meterArief Budianto R
 
Modul cara menggunakan volt meter dc
Modul   cara menggunakan volt meter dcModul   cara menggunakan volt meter dc
Modul cara menggunakan volt meter dcArief Budianto R
 
Cara mengunakan analog avo meter
Cara mengunakan analog avo meterCara mengunakan analog avo meter
Cara mengunakan analog avo meterAbetu Bope
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikAde Imanudin
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
 
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIRAridsuria2002
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurRizki Annisa
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Uchiha Setya
 

What's hot (20)

Ukur Menggunakan Multimeter
Ukur Menggunakan MultimeterUkur Menggunakan Multimeter
Ukur Menggunakan Multimeter
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Modul cara menggunakan volt meter ac
Modul   cara menggunakan volt meter acModul   cara menggunakan volt meter ac
Modul cara menggunakan volt meter ac
 
Multimeter analog dan digital
Multimeter analog dan digitalMultimeter analog dan digital
Multimeter analog dan digital
 
Modul cara menggunakan ohm meter
Modul   cara menggunakan ohm meterModul   cara menggunakan ohm meter
Modul cara menggunakan ohm meter
 
8.1 multimeter
8.1 multimeter8.1 multimeter
8.1 multimeter
 
Modul cara menggunakan volt meter dc
Modul   cara menggunakan volt meter dcModul   cara menggunakan volt meter dc
Modul cara menggunakan volt meter dc
 
Cara mengunakan analog avo meter
Cara mengunakan analog avo meterCara mengunakan analog avo meter
Cara mengunakan analog avo meter
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrik
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter
 
06 pengujian
06 pengujian06 pengujian
06 pengujian
 

Viewers also liked

Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimetersakti
 
Analog multimeter and ohmmeter
Analog multimeter and ohmmeterAnalog multimeter and ohmmeter
Analog multimeter and ohmmeterRahul Ranjan
 
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara TepatTeknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepatbayu seto respati
 
Lp teori multimeter
Lp teori multimeterLp teori multimeter
Lp teori multimeterhairilfaiz86
 
Standart of operation procedure multimeter
Standart of operation procedure multimeterStandart of operation procedure multimeter
Standart of operation procedure multimeterEko Budianto
 
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DC
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DCMengapa Komputer Membutuhkan Arus DC
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DCUniversitas Tidar
 
Lp teori multimeter
Lp teori multimeterLp teori multimeter
Lp teori multimeterhairilfaiz86
 
Bengkel elektrik
Bengkel elektrikBengkel elektrik
Bengkel elektriksppj1415
 
Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Perbedaan Mikroprosesor dan MikrokontrolerPerbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Perbedaan Mikroprosesor dan MikrokontrolerAditya Purnama
 
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINAL
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINALFP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINAL
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINALSyahriha Ruslan
 
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGAN
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGANSAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGAN
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGANEdy Le Blanc
 
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)Osman Jailani
 
Teknik pemprograman pneumatik
Teknik pemprograman pneumatikTeknik pemprograman pneumatik
Teknik pemprograman pneumatikSusilo Monchozs
 
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012Syahriha Ruslan
 

Viewers also liked (20)

Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
I.s multimeter
I.s multimeterI.s multimeter
I.s multimeter
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
Analog multimeter and ohmmeter
Analog multimeter and ohmmeterAnalog multimeter and ohmmeter
Analog multimeter and ohmmeter
 
Reaksi fusi
Reaksi fusiReaksi fusi
Reaksi fusi
 
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara TepatTeknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
 
Lp teori multimeter
Lp teori multimeterLp teori multimeter
Lp teori multimeter
 
Hacking
HackingHacking
Hacking
 
Standart of operation procedure multimeter
Standart of operation procedure multimeterStandart of operation procedure multimeter
Standart of operation procedure multimeter
 
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DC
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DCMengapa Komputer Membutuhkan Arus DC
Mengapa Komputer Membutuhkan Arus DC
 
Lp teori multimeter
Lp teori multimeterLp teori multimeter
Lp teori multimeter
 
Bengkel elektrik
Bengkel elektrikBengkel elektrik
Bengkel elektrik
 
Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Perbedaan Mikroprosesor dan MikrokontrolerPerbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINAL
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINALFP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINAL
FP 303 COMPUTER NETWORK PAPER FINAL
 
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGAN
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGANSAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGAN
SAINS KEJURUTERAAN 4 KERTAS PENERANGAN
 
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)
Netwok cable(edisi bahasa kebangsan)
 
Teknik pemprograman pneumatik
Teknik pemprograman pneumatikTeknik pemprograman pneumatik
Teknik pemprograman pneumatik
 
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012
FP 303 COMPUTER NETWORK FINAL PAPER JUNE 2012
 
fungsi-komponen dalam litar
fungsi-komponen dalam litarfungsi-komponen dalam litar
fungsi-komponen dalam litar
 

Similar to CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER

Cara mengetahui komponen baik atau tidak
Cara mengetahui komponen baik atau tidakCara mengetahui komponen baik atau tidak
Cara mengetahui komponen baik atau tidakpahi123
 
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.pptAvo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.pptOchulReffayders
 
AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.pptAVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.pptnopa16
 
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.pptAVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.pptDinda464894
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeterEdi Sutanto
 
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboard
Bab 3   alat ukur listrik dan pengenalan projectboardBab 3   alat ukur listrik dan pengenalan projectboard
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboardIlham Wahyudin
 
Teknik trouble shooting komponen elektronika
Teknik trouble shooting komponen elektronikaTeknik trouble shooting komponen elektronika
Teknik trouble shooting komponen elektronikastephan EL'wiin Shaarawy
 
Mengukur kom elektronika rangkum
Mengukur kom elektronika rangkumMengukur kom elektronika rangkum
Mengukur kom elektronika rangkumBabay Munawar
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorCharis Muhammad
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxlukasnapitupulu
 
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganNanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganHendro Dwi Jatmoko
 

Similar to CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER (20)

Multi 2
Multi 2Multi 2
Multi 2
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
Cara mengetahui komponen baik atau tidak
Cara mengetahui komponen baik atau tidakCara mengetahui komponen baik atau tidak
Cara mengetahui komponen baik atau tidak
 
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.pptAvo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
Avo keterangan dan penggunaan pada u.ppt
 
AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.pptAVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER_PPT.ppt
 
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.pptAVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
AVOMETER AVOMETER AVOMETER AVOMETER_PPT.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Alat Ukur Elektronik
Alat Ukur ElektronikAlat Ukur Elektronik
Alat Ukur Elektronik
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboard
Bab 3   alat ukur listrik dan pengenalan projectboardBab 3   alat ukur listrik dan pengenalan projectboard
Bab 3 alat ukur listrik dan pengenalan projectboard
 
Teknik trouble shooting komponen elektronika
Teknik trouble shooting komponen elektronikaTeknik trouble shooting komponen elektronika
Teknik trouble shooting komponen elektronika
 
Mengukur kom elektronika rangkum
Mengukur kom elektronika rangkumMengukur kom elektronika rangkum
Mengukur kom elektronika rangkum
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Mengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronikaMengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronika
 
Soal mddl
Soal mddlSoal mddl
Soal mddl
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganNanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 

CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER

  • 1. Cara menggunakan Multimeter 1. Mengukur tegangan DC Atur Selektor pada posisi DCV. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik. Baca hasil ukur pada multimeter. 2. Mengukur tegangan AC Atur Selektor pada posisi ACV. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik. Baca hasil ukur pada multimeter. 3. Mengukur kuat arus DC Atur Selektor pada posisi DCA.
  • 2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya. Baca hasil ukur pada multimeter. 4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor. 5. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR) Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR. 6. Mengecek hubung-singkat / koneksi Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • 3. Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu). Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya. Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya. Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus. 7. Mengecek diode Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000). Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda. Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak putus. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus katoda-anoda. 8. Mengecek transistor NPN Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000). Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor . Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C. Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
  • 4. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E. Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E. Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan. 9. Mengecek transistor PNP Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000). Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E. Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E. Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan. 10. Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko) Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF- 1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
  • 5. Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko. Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula. Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor. Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.