SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Referensi:
[1] Hutchinson, R., Just, S. B. 1995. Programming Using the C Language. Mcgraw-Hill
    Computer Science Series.
[2] Kernighan, B.W., Ritchie, D.M. 1988. C Programming Language (2nd Edition). Prentice-
    Hall.
[3] Prinz, P., Kirch-Prinz, U. 2002. C Pocket Reference. O'Reilly Media, Inc.
[4] Simamora, S.N.M.P. 2001. Dasar Pemrograman dengan C++. Diktat Kuliah. ITHB.
    Bandung

Kunjungi Departemen Sistem Komputer, Fak. Teknik di:
www.ithb.ac.id


I.   Operasi Arithmatika

     Dalam Bahasa Pemrograman C, operator arithmatika yang dikenal adalah sbb:
     a) Tambah (‘+’)
        Contoh:
        #include<stdio.h>
        main()
        {
         printf("%i",5+5);
        return;
        }

        Contoh:
        #include<stdio.h>
        main()
        {
         float a;
         a=5+5;
         printf("%f",a);
        return;
        }

        Contoh:
        #include<stdio.h>
        main()
        {
         int a;
         printf("Masukkan nilai a: ");
         scanf("%i", &a);
         a=a+5;
         printf("%i",a);
        return;
        }

     b) Kurang (‘-’)
        #include<stdio.h>
        main()
        {
         printf("%i",15-5);
        return;
        }


                                                                                      1
Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    float x;
    x=25-5;
    printf("%f",x);
   return;
   }


c) Kali (‘x’)
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    printf("%i",25*5);
   return;
   }

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    float x;
    x=5*1.5;
    printf("%f",x);
   return;
   }


d) Bagi (‘÷’)
   Misalkan: 15÷3, dituliskan: 15/3
   Namun jika 15÷2, dituliskan: 15/2 namun hasilnya bukan 7.5 melainkan 7.
   Hal ini disebabkan, operator ’/’ memberi hasil bagi namun sisa bagi tidak disertakan.
   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    printf("%i",25/4);
   return;
   }

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    float a;
    a=25/5;
    printf("%f",a);
   return;
   }




                                                                                           2
Untuk menampilkan luaran berupa sisa bagi, digunakan sebuah operator modulus dimana
   dalam Bahasa Pemrograman C digunakan symbol ‘%’.

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    printf("%i",25%4);
   return;
   }

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int x;
    x=25%3;
    printf("%i",x);
   return;
   }

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int x;
    x=25%3;
    printf("%i",x);
   return;
   }


II. Operator Logika
   2.1 Operator: ‘==’
   Misalkan: dua variabel masing-masing, A dan B, jika masing-masing diberi nilai numerik
   yang sama maka kedua variabel bernilai sama; dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C
   adalah: ‘A==B’.

   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int A=3,B;
    printf("Masukkan variabel B: ");
    scanf("%i",&B);
    if(A==B) {
     printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A, yakni %i",B);
    } else {
        printf("Nilai yang anda masukkan berbeda dengan A. Anda
   memasukkan %i",B);
      }
   return;
   }



                                                                                       3
Contoh
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=4,B,C;
 printf("Masukkan variabel B: ");
 scanf("%i",&B);
 C=B+1;
 if(A==C) {
  printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A, yakni %i",A);
 } else {
     printf("Nilai yang anda masukkan berbeda dengan A. Anda
memasukkan %i",B);
   }
return;
}


2.2 Operator: ‘>=’

Contoh
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=4,B;
 printf("Masukkan variabel B: ");
 scanf("%i",&B);
 if(B>=A) {
  printf("Nilai yang anda masukkan lebih besar atau sama dengan A,
yakni %i",A);
 } else {
     printf("Nilai yang anda masukkan lebih kecil dari A. Anda
memasukkan %i",B);
   }
return;
}


2.3 Operator: ‘<=’

Contoh
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=4,B;
 printf("Masukkan variabel B: ");
 scanf("%i",&B);
 if(A<=B) {
  printf("Nilai yang anda masukkan besar atau sama dengan A, yakni
%i",A);
 } else {
     printf("Nilai yang anda masukkan lebih kecil dari A. Anda
memasukkan %i",B);
   }
return;
}



                                                                     4
2.4 Operator: ‘!=’

Contoh
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=4,B;
 printf("Masukkan variabel B: ");
 scanf("%i",&B);
 if(B!=A) {
  printf("Nilai yang anda masukkan tidak sama dengan A, yakni
%i",A);
 } else {
     printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A. Anda memasukkan
%i",B);
   }
return;
}


2.5 Operator Boolean

Operator Boolean yang dikenal dalam Bahasa Pemrograman C adalah:
a) AND
   Definisi:
   Luaran bernilai ‘1’ jika dan hanya jika dua masukan atau lebih semua bernilai ‘1’.
   Simbol dalam Bahasa Pemrograman C adalah: ‘&&’
   Misalkan: DEC(8) && DEC(7) = DEC(0)
   Dibuktikan dalam sintaks C sbb:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int A=8,B=7,C;
    C=A&B;
    printf("%i & %i = %i",A,B,C);
   return;
   }

b) OR
   Definisi:
   Luaran bernilai ‘1’ jika dan hanya jika salah satu masukan dari dua masukan atau lebih
   bernilai ‘1’.
   Simbol dalam Bahasa Pemrograman C adalah: ‘||’
   Misalkan: DEC(8) || DEC(7) = DEC(15)
   Dibuktikan dalam sintaks C sbb:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int A=8,B=7,C;
    C=A|B;
    printf("%i | %i = %i",A,B,C);
   return;
   }



                                                                                        5
2.6 Operator: ‘&&’ dan ‘||’
Misalkan:
A=2
B=3
Lalu dinyatakan statement berikut:
Z←A>=5||B==3&&A!=B;

maka, Z bernilai: 1.

Dituliskan dalam sintaks C sebagai berikut:
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=2,B=3,Z;
 Z=A>=5||B==3&&A!=B;
 printf("Hasil = %i",Z);
return;
}

Perhatikan bahwa operator ’&&’ lebih tinggi hirarkinya dibandingkan ’||’, sehingga prioritas
pengerjaan dikerjakan oleh operator dengan hirarki lebih tinggi.
Contoh:
Z=A>=5&&B==3||A==B;

maka, Z bernilai: 0.

Dituliskan dalam sintaks C sbb:
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=2,B=3,Z;
 Z=A>=5&&B==3||A==B;
 printf("Hasil = %i",Z);
return;
}

Contoh:
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=9,B=-3,Z;
 Z=A>=5&&B==3||A==B;
 printf("Hasil = %i",Z);
return;
}

Hasil Z=0.

Contoh
#include<stdio.h>
main()
{
 int A=9,B=-3,Z;


                                                                                          6
Z=A>=5||B==3&&A==B;
     printf("Hasil = %i",Z);
    return;
    }

    Nilai Z = 1.

    Hasilnya berbeda bila dituliskan berikut ini:
    #include<stdio.h>
    main()
    {
     int A=9,B=-3,Z;
     Z=(A>=5||B==3)&&A==B;
     printf("Hasil = %i",Z);
    return;
    }

    Nilai Z=0.

    Ini membuktikan proses prioritas seperti disebutkan dalam teori memang terbukti berdasar
    hasil pengujian tsb.



III. Larik (Array)

    Sebuah larik (array) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data dengan tipe dan jenis yang
    sama dan dikelompokkan dalam satu variabel dimana indeks pencacah dimulai dari 0.
    Misalkan
    A[5] = {1,2,3,4,5};
    Larik A memiliki panjang larik sebesar 5 dengan anggota (elemen anggota) sebagai berikut:
    A[0]=1;
    A[1]=2;
    A[2]=3;
    A[3]=4;
    A[4]=5;

    Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C sebagai berikut:
    #include<stdio.h>
    main()
    {
     int i,A[5]={1,2,3,4,5};
     for(i=0;i<5;i++) {
      printf("A[%i]=%i",i,A[i]);
      printf("n");
     }
    return;
    }

    Dalam Bahasa Pemrograman C, sebuah string tidak memiliki tipe data yang terdeklarasikan,
    sehingga jika suatu data ingin direpresentasikan dalam string maka tak lain merupakan
    sekumpulan karakter (tipe data char) yang dikelompokkan dalam array.




                                                                                             7
Untuk suatu kasus, dimana end-user diminta memasukkan input angka dengan panjang lima
digit, lalu ditampilkan secara terbalik.
Misalkan, dimasukkan: 53421, maka ditampilkan menjadi: 12435.
Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C sebagai berikut:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a[5];
 int i;
  for(i=0;i<5;++i) {
   printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]);
  }
  printf("Kode yang anda masukkan dibalikkan: ");
  for(i=4;i>=0;--i) printf("%d",a[i]);
return;
}

Bila tampilan yang diinginkan sesuai masukan dari end-user, adalah sebagai berikut:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a[5];
 int i;
  for(i=0;i<5;i++) {
   printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]);
  }
  printf("Kode yang anda masukkan adalah: ");
  for(i=0;i<5;i++) printf("%d",a[i]);
return;
}

Selanjutnya jika dilakukan pengecekan terhadap nilai masukan yang sebelumnya telah
dilakukan oleh end-user, dapat dituliskan sintaksnya sbb:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a[5],b[5];
 int i;
  for(i=0;i<5;i++) {
   printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]);
  }
  printf("Kode yang anda masukkan yaitu: ");
  for(i=0;i<5;i++) printf("%d",a[i]);
  printf("nCek input sebelumnyan");
  for(i=0;i<5;i++) {
   printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&b[i]);
  }
  for(i=0;i<5;i++) {
   if(a[i]==b[i]) {
    printf("nKode digit ke-%i yang anda masukkan benar.",i+1);
   } else {
    printf("nKode digit ke-%i yang anda masukkan salah.",i+1);
    }
  }
return;
}


                                                                                      8
MATRIKS

Matriks merupakan suatu larik berdimensi 2, yang tersusun dari baris dan kolom. Misalkan
             1 2
dituliskan A:     maka dapat dijelaskan bahwa matriks A terdiri dari elemen-elemen
              3 3
berikut:
a11 = 1 → Matriks A pada baris-1,kolom-1 adalah 1
a12 = 2 → Matriks A pada baris-1,kolom-2 adalah 2
a21 = 3 → Matriks A pada baris-2,kolom-1 adalah 3
a22 = 3 → Matriks A pada baris-2,kolom-2 adalah 3

Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sebagai berikut:
#include<stdio.h>
main()
{
 int i,j,A[2][2]=
 {
   {1,2},
   {3,3},
 };
printf("Matriks yang ditampilkan:n");
 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<2;j++) {
    printf("%i ",A[i][j]);
  }
    printf("n");
 }
return;
}

Misalkan matriks A dikalikan dengan 2, maka dihasilkan:
    2 4
A:      ; maka dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sbb:
   6 6
#include<stdio.h>
main()
{
 int i,j,A[2][2]=
 {
     {1,2},
     {3,3},
 };
printf("Matriks awal:n");
 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<2;j++) {
      printf("%i ",A[i][j]);
  }
      printf("n");
 }
printf("Matriks setelah dikali dengan 2:n");
 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<2;j++) {
      printf("%i ",A[i][j]*2);
  }



                                                                                      9
printf("n");
 }
return;
}

Kasus berikutnya, apabila diketahui:
   1 2
A:      
   3 3
     2
B:  
    1 
                             4
maka, jika C = A x B ; C=   ; hal ini dapat dikerjakan dengan Bahasa Pemrograman C
                          9 
menjadi sbb:

#include<stdio.h>
main()
{
 int i,j,k,A[2][2]=
 {
   {1,2},
   {3,3},
 },B[2][1]=
 {
   {2},
   {1},
 },C[2][1];

printf("Matriks A:n");
 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<2;j++) {
    printf("%i ",A[i][j]);
  }
    printf("n");
 }
printf("Matriks B:n");
 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<1;j++) {
    printf("%i ",B[i][j]);
  }
    printf("n");
 }

 for(i=0;i<2;i++) {
  for (j=0;j<1;j++) {
      C[i][j]=0;
   for (k=0;k<2;k++) {
    C[i][j]+=A[i][k]*B[k][j];
   }
  }
 }
printf("Matriks didapatkan setelah A dikali dengan B:n");
 for(i=0;i<2;i++){
   for(j=0;j<1;j++){
    printf("%i",C[i][j]);



                                                                                 10
}
 printf("n");
 }
return;
}

Untuk kasus berikutnya yaitu nilai elemen matriks beserta dimensinya didapatkan dari end-
user; misalkan A dengan dimensi 2x2 dengan elemen:
a11 = 1
a12 = 2
a21 = 3
a22 = 2
dan B dengan dimensi 2x1 dengan elemen:
b11 = 2
b21 = 1
                          4
maka jika A x B = C, C =  
                         8 
Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sbb:
#include <stdio.h>

main()
{
int a[10][10], b[10][10], c[10][10], i, j, k, r1, r2, c1, c2;

 printf("Masukan jumlah baris dan kolom untuk Matriks A (maks.10):
");
 scanf("%d %d", &r1, &c1);
 printf("Masukan jumlah baris dan kolom untuk Matriks B (maks.10):
");
 scanf("%d %d", &r2, &c2);

if (c1 != r2)
{
 printf("n Mohon maaf perkalian tidak dapat dilakukann");
} else {

printf("n Memasukkan elemen Matriks A: n");
for (i=0; i<r1; i++)
for (j=0; j<c1; j++)
scanf("%d", &a[i][j]);

printf("n Memasukkan elemen Matriks B: n");
for (i=0; i<r2; i++)
for (j=0; j<c2; j++)
scanf("%d", &b[i][j]);

printf("nMatriks A: n");
for (i=0; i<r1; i++)
{
for (j=0; j<c1; j++)
printf(" %d", a[i][j]);
printf("n");
}




                                                                                      11
printf("nMatriks B: n");
   for (i=0; i<r2; i++)
   {
   for (j=0; j<c2; j++)
   printf(" %d", b[i][j]);
   printf("n");
   }

   for (i=0;     i<r1; i++)
   for (j=0;     j<c2; j++)
   {
   c[i][j] =     0;
   for (k=0;     k<r2; k++)
   c[i][j] =     c[i][j] + a[i][k] * b[k][j];
   }

    printf("n n Matriks hasil perkalian A dan B: n");
     for (i=0; i<r1; i++)
     {
      for (j=0; j<c2; j++)
       printf("t %d", c[i][j]);
       printf("n");
     }
   }
   return;
   }




IV. Struktur dan Pohon Logika

   Struktur dan pohon logika berperan sebagai kontrol alir program untuk seleksi proses kepada
   blok program yang akan diproses.
   Misalkan:
   Jika isi A = 20, maka
    Eksekusi blok ini;
   Jika tidak, maka
    Eksekusi blok ini;


   4.1 Struktur logika: if......then.....else
   Contoh:
   #include<stdio.h>
   main()
   {
    int a=4;
    if(a<7) {
     printf("Isi a lebih kecil dari 7.");
    }
   return 0;
   }




                                                                                           12
4.2 Struktur logika: do......while
Contoh:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a=10;
 do {
  printf("Selamat Datang di Departemen Sistem Komputer!");
  a=a-3;
  printf("n");
 } while (a>3);
return 0;
}




4.3 Struktur logika: while
Contoh:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a=10;
  while (a>3) {
  printf("Selamat Datang di ITHB Bandung!");
  a=a-3;
  printf("n");
  }
return 0;
}


4.4 Struktur logika: for.....i
Contoh:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a,i;
 printf("Berapa kali ditampilkan?: ");
 scanf("%i",&a);
 for(i=0;i<a;i++) {
  printf("Ke-%i",i+1);
  printf(" Jauhkan Korupsi-Kolusi-Nepotis.n");
 }
return 0;
}




4.5 Struktur logika: switch
Contoh:
#include<stdio.h>
main()
{
 int a=3;
  switch (a) {


                                                             13
case 1:
   printf("Hari ini akan hujan");
   break;
  case 2:
   printf("Selamat Datang di Institut Teknologi Harapan Bangsa!");
   break;
  case 3:
   printf("Isi variabel a adalah 3.");
   break;
  case 4:
   printf("Dilarang nepotis.");
   break;
  case 5:
   printf("Isi variabel a adalah 5.");
   break;
  case 6:
   printf("Isi variabel a adalah 6.");
   break;
  case 7:
   printf("Hati-hati gunakan teknologi.");
   break;
default:
 printf(“Mohon maaf di luar pilihan yang disajikan.”);
break;
  }
return 0;
}




                                                                     14

More Related Content

What's hot (20)

Penggunaan if dan teknik dasar bagian 3
Penggunaan if dan teknik dasar bagian 3Penggunaan if dan teknik dasar bagian 3
Penggunaan if dan teknik dasar bagian 3
 
Algo
AlgoAlgo
Algo
 
Pertemuan 2 ~ Flowchart
Pertemuan 2 ~ FlowchartPertemuan 2 ~ Flowchart
Pertemuan 2 ~ Flowchart
 
modul algoritma Bab 5
modul algoritma Bab 5modul algoritma Bab 5
modul algoritma Bab 5
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Algoritma dan pengetahuan terkait (menghitung, konversi, dll)
Algoritma dan pengetahuan terkait (menghitung, konversi, dll) Algoritma dan pengetahuan terkait (menghitung, konversi, dll)
Algoritma dan pengetahuan terkait (menghitung, konversi, dll)
 
Pertemuan II Function
Pertemuan II FunctionPertemuan II Function
Pertemuan II Function
 
Function
FunctionFunction
Function
 
Function
FunctionFunction
Function
 
Soal latihan sap no 1
Soal latihan sap no 1Soal latihan sap no 1
Soal latihan sap no 1
 
Soal latihan sap no 1
Soal latihan sap no 1Soal latihan sap no 1
Soal latihan sap no 1
 
Soal latihan sap 1
Soal latihan sap 1Soal latihan sap 1
Soal latihan sap 1
 
Lapak biseksi
Lapak biseksiLapak biseksi
Lapak biseksi
 
Program akar
Program akarProgram akar
Program akar
 
Praktikum Pemrograman Komputer Acara 3
Praktikum Pemrograman Komputer Acara 3Praktikum Pemrograman Komputer Acara 3
Praktikum Pemrograman Komputer Acara 3
 
Pengenalan c++ bagian 2
Pengenalan c++ bagian 2Pengenalan c++ bagian 2
Pengenalan c++ bagian 2
 
Pertemuan 07 - Pemrograman C
Pertemuan 07 - Pemrograman CPertemuan 07 - Pemrograman C
Pertemuan 07 - Pemrograman C
 
Penggunaan loop sebagai kerangka dasar algoritma
Penggunaan loop sebagai kerangka dasar algoritma Penggunaan loop sebagai kerangka dasar algoritma
Penggunaan loop sebagai kerangka dasar algoritma
 
Kalkulator
KalkulatorKalkulator
Kalkulator
 
Tugas alogaritma
Tugas alogaritmaTugas alogaritma
Tugas alogaritma
 

Similar to Tutor C

Kumpulan Kode C & C++
Kumpulan Kode C & C++Kumpulan Kode C & C++
Kumpulan Kode C & C++Fajar Sany
 
Aray dan recrd
Aray dan recrdAray dan recrd
Aray dan recrd555560
 
Pertemuan 2 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 2 : Algoritma & PemrogramanPertemuan 2 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 2 : Algoritma & PemrogramanTri Retna
 
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan PemrogramanPertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan PemrogramanPrasetyo Adi
 
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1 Tipe Data
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1  Tipe DataLapopran praktikum struktur data pertemuan 1  Tipe Data
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1 Tipe DataAdy Achirul
 
Introduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingIntroduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingstaffpengajar
 
Bahan dpk-io-array-fungsi
Bahan dpk-io-array-fungsiBahan dpk-io-array-fungsi
Bahan dpk-io-array-fungsiJevri Ardiansah
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++farizky berian
 
Praktikum fix 2
Praktikum fix 2Praktikum fix 2
Praktikum fix 2inggar tri
 
4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsiRoziq Bahtiar
 
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTURPENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUREDIS BLOG
 

Similar to Tutor C (20)

about C Languages
about C Languagesabout C Languages
about C Languages
 
Modul c++
Modul c++Modul c++
Modul c++
 
Pt6 pt-loop komplek
Pt6 pt-loop komplekPt6 pt-loop komplek
Pt6 pt-loop komplek
 
Kumpulan Kode C & C++
Kumpulan Kode C & C++Kumpulan Kode C & C++
Kumpulan Kode C & C++
 
Aray dan recrd
Aray dan recrdAray dan recrd
Aray dan recrd
 
Pertemuan 2 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 2 : Algoritma & PemrogramanPertemuan 2 : Algoritma & Pemrograman
Pertemuan 2 : Algoritma & Pemrograman
 
Pengenalan c++ bagian 1
Pengenalan c++ bagian 1Pengenalan c++ bagian 1
Pengenalan c++ bagian 1
 
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan PemrogramanPertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
Pertemuan 6 Struktur Data, Algoritma dan Pemrograman
 
Tugas sp algo
Tugas sp algoTugas sp algo
Tugas sp algo
 
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1 Tipe Data
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1  Tipe DataLapopran praktikum struktur data pertemuan 1  Tipe Data
Lapopran praktikum struktur data pertemuan 1 Tipe Data
 
Introduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programmingIntroduction to-basic language-programming
Introduction to-basic language-programming
 
Dasar c
Dasar cDasar c
Dasar c
 
Bahan dpk-io-array-fungsi
Bahan dpk-io-array-fungsiBahan dpk-io-array-fungsi
Bahan dpk-io-array-fungsi
 
Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++Awal dasar belajar c++
Awal dasar belajar c++
 
Praktikum fix 2
Praktikum fix 2Praktikum fix 2
Praktikum fix 2
 
P1 2-tipe data
P1 2-tipe dataP1 2-tipe data
P1 2-tipe data
 
Pengenalan c++ bagian 3
Pengenalan c++ bagian 3Pengenalan c++ bagian 3
Pengenalan c++ bagian 3
 
4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi
 
Praktikum
PraktikumPraktikum
Praktikum
 
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTURPENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
PENGEMBANGAN PROGRAM TERSTRUKTUR
 

More from S N M P Simamora

Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementS N M P Simamora
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionS N M P Simamora
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1S N M P Simamora
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110S N M P Simamora
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonS N M P Simamora
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerS N M P Simamora
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerS N M P Simamora
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiS N M P Simamora
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaS N M P Simamora
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaS N M P Simamora
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksS N M P Simamora
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 

More from S N M P Simamora (20)

Power over-ethernet
Power over-ethernetPower over-ethernet
Power over-ethernet
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instruction
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma Symboolon
 
Algoritma Symboolon
Algoritma SymboolonAlgoritma Symboolon
Algoritma Symboolon
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
 
Wireless Sensor Network
Wireless Sensor NetworkWireless Sensor Network
Wireless Sensor Network
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem Komputer
 
ADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 PresentationADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 Presentation
 
Cloud Computing
Cloud ComputingCloud Computing
Cloud Computing
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan Logaritma
 
Formula Matematika
Formula MatematikaFormula Matematika
Formula Matematika
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan Matriks
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Tutor C

  • 1.
  • 2. Referensi: [1] Hutchinson, R., Just, S. B. 1995. Programming Using the C Language. Mcgraw-Hill Computer Science Series. [2] Kernighan, B.W., Ritchie, D.M. 1988. C Programming Language (2nd Edition). Prentice- Hall. [3] Prinz, P., Kirch-Prinz, U. 2002. C Pocket Reference. O'Reilly Media, Inc. [4] Simamora, S.N.M.P. 2001. Dasar Pemrograman dengan C++. Diktat Kuliah. ITHB. Bandung Kunjungi Departemen Sistem Komputer, Fak. Teknik di: www.ithb.ac.id I. Operasi Arithmatika Dalam Bahasa Pemrograman C, operator arithmatika yang dikenal adalah sbb: a) Tambah (‘+’) Contoh: #include<stdio.h> main() { printf("%i",5+5); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { float a; a=5+5; printf("%f",a); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { int a; printf("Masukkan nilai a: "); scanf("%i", &a); a=a+5; printf("%i",a); return; } b) Kurang (‘-’) #include<stdio.h> main() { printf("%i",15-5); return; } 1
  • 3. Contoh: #include<stdio.h> main() { float x; x=25-5; printf("%f",x); return; } c) Kali (‘x’) #include<stdio.h> main() { printf("%i",25*5); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { float x; x=5*1.5; printf("%f",x); return; } d) Bagi (‘÷’) Misalkan: 15÷3, dituliskan: 15/3 Namun jika 15÷2, dituliskan: 15/2 namun hasilnya bukan 7.5 melainkan 7. Hal ini disebabkan, operator ’/’ memberi hasil bagi namun sisa bagi tidak disertakan. Contoh: #include<stdio.h> main() { printf("%i",25/4); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { float a; a=25/5; printf("%f",a); return; } 2
  • 4. Untuk menampilkan luaran berupa sisa bagi, digunakan sebuah operator modulus dimana dalam Bahasa Pemrograman C digunakan symbol ‘%’. Contoh: #include<stdio.h> main() { printf("%i",25%4); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { int x; x=25%3; printf("%i",x); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { int x; x=25%3; printf("%i",x); return; } II. Operator Logika 2.1 Operator: ‘==’ Misalkan: dua variabel masing-masing, A dan B, jika masing-masing diberi nilai numerik yang sama maka kedua variabel bernilai sama; dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah: ‘A==B’. Contoh: #include<stdio.h> main() { int A=3,B; printf("Masukkan variabel B: "); scanf("%i",&B); if(A==B) { printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A, yakni %i",B); } else { printf("Nilai yang anda masukkan berbeda dengan A. Anda memasukkan %i",B); } return; } 3
  • 5. Contoh #include<stdio.h> main() { int A=4,B,C; printf("Masukkan variabel B: "); scanf("%i",&B); C=B+1; if(A==C) { printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A, yakni %i",A); } else { printf("Nilai yang anda masukkan berbeda dengan A. Anda memasukkan %i",B); } return; } 2.2 Operator: ‘>=’ Contoh #include<stdio.h> main() { int A=4,B; printf("Masukkan variabel B: "); scanf("%i",&B); if(B>=A) { printf("Nilai yang anda masukkan lebih besar atau sama dengan A, yakni %i",A); } else { printf("Nilai yang anda masukkan lebih kecil dari A. Anda memasukkan %i",B); } return; } 2.3 Operator: ‘<=’ Contoh #include<stdio.h> main() { int A=4,B; printf("Masukkan variabel B: "); scanf("%i",&B); if(A<=B) { printf("Nilai yang anda masukkan besar atau sama dengan A, yakni %i",A); } else { printf("Nilai yang anda masukkan lebih kecil dari A. Anda memasukkan %i",B); } return; } 4
  • 6. 2.4 Operator: ‘!=’ Contoh #include<stdio.h> main() { int A=4,B; printf("Masukkan variabel B: "); scanf("%i",&B); if(B!=A) { printf("Nilai yang anda masukkan tidak sama dengan A, yakni %i",A); } else { printf("Nilai yang anda masukkan sama dengan A. Anda memasukkan %i",B); } return; } 2.5 Operator Boolean Operator Boolean yang dikenal dalam Bahasa Pemrograman C adalah: a) AND Definisi: Luaran bernilai ‘1’ jika dan hanya jika dua masukan atau lebih semua bernilai ‘1’. Simbol dalam Bahasa Pemrograman C adalah: ‘&&’ Misalkan: DEC(8) && DEC(7) = DEC(0) Dibuktikan dalam sintaks C sbb: #include<stdio.h> main() { int A=8,B=7,C; C=A&B; printf("%i & %i = %i",A,B,C); return; } b) OR Definisi: Luaran bernilai ‘1’ jika dan hanya jika salah satu masukan dari dua masukan atau lebih bernilai ‘1’. Simbol dalam Bahasa Pemrograman C adalah: ‘||’ Misalkan: DEC(8) || DEC(7) = DEC(15) Dibuktikan dalam sintaks C sbb: #include<stdio.h> main() { int A=8,B=7,C; C=A|B; printf("%i | %i = %i",A,B,C); return; } 5
  • 7. 2.6 Operator: ‘&&’ dan ‘||’ Misalkan: A=2 B=3 Lalu dinyatakan statement berikut: Z←A>=5||B==3&&A!=B; maka, Z bernilai: 1. Dituliskan dalam sintaks C sebagai berikut: #include<stdio.h> main() { int A=2,B=3,Z; Z=A>=5||B==3&&A!=B; printf("Hasil = %i",Z); return; } Perhatikan bahwa operator ’&&’ lebih tinggi hirarkinya dibandingkan ’||’, sehingga prioritas pengerjaan dikerjakan oleh operator dengan hirarki lebih tinggi. Contoh: Z=A>=5&&B==3||A==B; maka, Z bernilai: 0. Dituliskan dalam sintaks C sbb: #include<stdio.h> main() { int A=2,B=3,Z; Z=A>=5&&B==3||A==B; printf("Hasil = %i",Z); return; } Contoh: #include<stdio.h> main() { int A=9,B=-3,Z; Z=A>=5&&B==3||A==B; printf("Hasil = %i",Z); return; } Hasil Z=0. Contoh #include<stdio.h> main() { int A=9,B=-3,Z; 6
  • 8. Z=A>=5||B==3&&A==B; printf("Hasil = %i",Z); return; } Nilai Z = 1. Hasilnya berbeda bila dituliskan berikut ini: #include<stdio.h> main() { int A=9,B=-3,Z; Z=(A>=5||B==3)&&A==B; printf("Hasil = %i",Z); return; } Nilai Z=0. Ini membuktikan proses prioritas seperti disebutkan dalam teori memang terbukti berdasar hasil pengujian tsb. III. Larik (Array) Sebuah larik (array) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data dengan tipe dan jenis yang sama dan dikelompokkan dalam satu variabel dimana indeks pencacah dimulai dari 0. Misalkan A[5] = {1,2,3,4,5}; Larik A memiliki panjang larik sebesar 5 dengan anggota (elemen anggota) sebagai berikut: A[0]=1; A[1]=2; A[2]=3; A[3]=4; A[4]=5; Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C sebagai berikut: #include<stdio.h> main() { int i,A[5]={1,2,3,4,5}; for(i=0;i<5;i++) { printf("A[%i]=%i",i,A[i]); printf("n"); } return; } Dalam Bahasa Pemrograman C, sebuah string tidak memiliki tipe data yang terdeklarasikan, sehingga jika suatu data ingin direpresentasikan dalam string maka tak lain merupakan sekumpulan karakter (tipe data char) yang dikelompokkan dalam array. 7
  • 9. Untuk suatu kasus, dimana end-user diminta memasukkan input angka dengan panjang lima digit, lalu ditampilkan secara terbalik. Misalkan, dimasukkan: 53421, maka ditampilkan menjadi: 12435. Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C sebagai berikut: #include<stdio.h> main() { int a[5]; int i; for(i=0;i<5;++i) { printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]); } printf("Kode yang anda masukkan dibalikkan: "); for(i=4;i>=0;--i) printf("%d",a[i]); return; } Bila tampilan yang diinginkan sesuai masukan dari end-user, adalah sebagai berikut: #include<stdio.h> main() { int a[5]; int i; for(i=0;i<5;i++) { printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]); } printf("Kode yang anda masukkan adalah: "); for(i=0;i<5;i++) printf("%d",a[i]); return; } Selanjutnya jika dilakukan pengecekan terhadap nilai masukan yang sebelumnya telah dilakukan oleh end-user, dapat dituliskan sintaksnya sbb: #include<stdio.h> main() { int a[5],b[5]; int i; for(i=0;i<5;i++) { printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&a[i]); } printf("Kode yang anda masukkan yaitu: "); for(i=0;i<5;i++) printf("%d",a[i]); printf("nCek input sebelumnyan"); for(i=0;i<5;i++) { printf("Input-%i: ",i+1); scanf("%d",&b[i]); } for(i=0;i<5;i++) { if(a[i]==b[i]) { printf("nKode digit ke-%i yang anda masukkan benar.",i+1); } else { printf("nKode digit ke-%i yang anda masukkan salah.",i+1); } } return; } 8
  • 10. MATRIKS Matriks merupakan suatu larik berdimensi 2, yang tersusun dari baris dan kolom. Misalkan 1 2 dituliskan A:   maka dapat dijelaskan bahwa matriks A terdiri dari elemen-elemen 3 3 berikut: a11 = 1 → Matriks A pada baris-1,kolom-1 adalah 1 a12 = 2 → Matriks A pada baris-1,kolom-2 adalah 2 a21 = 3 → Matriks A pada baris-2,kolom-1 adalah 3 a22 = 3 → Matriks A pada baris-2,kolom-2 adalah 3 Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sebagai berikut: #include<stdio.h> main() { int i,j,A[2][2]= { {1,2}, {3,3}, }; printf("Matriks yang ditampilkan:n"); for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<2;j++) { printf("%i ",A[i][j]); } printf("n"); } return; } Misalkan matriks A dikalikan dengan 2, maka dihasilkan:  2 4 A:   ; maka dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sbb: 6 6 #include<stdio.h> main() { int i,j,A[2][2]= { {1,2}, {3,3}, }; printf("Matriks awal:n"); for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<2;j++) { printf("%i ",A[i][j]); } printf("n"); } printf("Matriks setelah dikali dengan 2:n"); for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<2;j++) { printf("%i ",A[i][j]*2); } 9
  • 11. printf("n"); } return; } Kasus berikutnya, apabila diketahui: 1 2 A:   3 3  2 B:   1   4 maka, jika C = A x B ; C=   ; hal ini dapat dikerjakan dengan Bahasa Pemrograman C 9  menjadi sbb: #include<stdio.h> main() { int i,j,k,A[2][2]= { {1,2}, {3,3}, },B[2][1]= { {2}, {1}, },C[2][1]; printf("Matriks A:n"); for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<2;j++) { printf("%i ",A[i][j]); } printf("n"); } printf("Matriks B:n"); for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<1;j++) { printf("%i ",B[i][j]); } printf("n"); } for(i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<1;j++) { C[i][j]=0; for (k=0;k<2;k++) { C[i][j]+=A[i][k]*B[k][j]; } } } printf("Matriks didapatkan setelah A dikali dengan B:n"); for(i=0;i<2;i++){ for(j=0;j<1;j++){ printf("%i",C[i][j]); 10
  • 12. } printf("n"); } return; } Untuk kasus berikutnya yaitu nilai elemen matriks beserta dimensinya didapatkan dari end- user; misalkan A dengan dimensi 2x2 dengan elemen: a11 = 1 a12 = 2 a21 = 3 a22 = 2 dan B dengan dimensi 2x1 dengan elemen: b11 = 2 b21 = 1  4 maka jika A x B = C, C =   8  Dituliskan dalam Bahasa Pemrograman C adalah sbb: #include <stdio.h> main() { int a[10][10], b[10][10], c[10][10], i, j, k, r1, r2, c1, c2; printf("Masukan jumlah baris dan kolom untuk Matriks A (maks.10): "); scanf("%d %d", &r1, &c1); printf("Masukan jumlah baris dan kolom untuk Matriks B (maks.10): "); scanf("%d %d", &r2, &c2); if (c1 != r2) { printf("n Mohon maaf perkalian tidak dapat dilakukann"); } else { printf("n Memasukkan elemen Matriks A: n"); for (i=0; i<r1; i++) for (j=0; j<c1; j++) scanf("%d", &a[i][j]); printf("n Memasukkan elemen Matriks B: n"); for (i=0; i<r2; i++) for (j=0; j<c2; j++) scanf("%d", &b[i][j]); printf("nMatriks A: n"); for (i=0; i<r1; i++) { for (j=0; j<c1; j++) printf(" %d", a[i][j]); printf("n"); } 11
  • 13. printf("nMatriks B: n"); for (i=0; i<r2; i++) { for (j=0; j<c2; j++) printf(" %d", b[i][j]); printf("n"); } for (i=0; i<r1; i++) for (j=0; j<c2; j++) { c[i][j] = 0; for (k=0; k<r2; k++) c[i][j] = c[i][j] + a[i][k] * b[k][j]; } printf("n n Matriks hasil perkalian A dan B: n"); for (i=0; i<r1; i++) { for (j=0; j<c2; j++) printf("t %d", c[i][j]); printf("n"); } } return; } IV. Struktur dan Pohon Logika Struktur dan pohon logika berperan sebagai kontrol alir program untuk seleksi proses kepada blok program yang akan diproses. Misalkan: Jika isi A = 20, maka Eksekusi blok ini; Jika tidak, maka Eksekusi blok ini; 4.1 Struktur logika: if......then.....else Contoh: #include<stdio.h> main() { int a=4; if(a<7) { printf("Isi a lebih kecil dari 7."); } return 0; } 12
  • 14. 4.2 Struktur logika: do......while Contoh: #include<stdio.h> main() { int a=10; do { printf("Selamat Datang di Departemen Sistem Komputer!"); a=a-3; printf("n"); } while (a>3); return 0; } 4.3 Struktur logika: while Contoh: #include<stdio.h> main() { int a=10; while (a>3) { printf("Selamat Datang di ITHB Bandung!"); a=a-3; printf("n"); } return 0; } 4.4 Struktur logika: for.....i Contoh: #include<stdio.h> main() { int a,i; printf("Berapa kali ditampilkan?: "); scanf("%i",&a); for(i=0;i<a;i++) { printf("Ke-%i",i+1); printf(" Jauhkan Korupsi-Kolusi-Nepotis.n"); } return 0; } 4.5 Struktur logika: switch Contoh: #include<stdio.h> main() { int a=3; switch (a) { 13
  • 15. case 1: printf("Hari ini akan hujan"); break; case 2: printf("Selamat Datang di Institut Teknologi Harapan Bangsa!"); break; case 3: printf("Isi variabel a adalah 3."); break; case 4: printf("Dilarang nepotis."); break; case 5: printf("Isi variabel a adalah 5."); break; case 6: printf("Isi variabel a adalah 6."); break; case 7: printf("Hati-hati gunakan teknologi."); break; default: printf(“Mohon maaf di luar pilihan yang disajikan.”); break; } return 0; } 14