3. KearifanLokal
Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal dalam
bidang Pertanian
Pengertian pertanian
Faktor Pendorong
Pertanian
Jenis – jenis Pertanian
Bedasarkan
pengelolaannya
Bedasarkan Jenis
Tanamannya
Bedasarkan Lahannya
Contoh Kearifan Lokal
dalam bidang Pertanian
Pertanian Berkelanjutan
Pengertian Pertanian
Berkelanjutan
Manfaat Pertanian
Berkelanjutan
Indikator Pertanian
berkelanjutan
Tujuan Pertanian
Berkelanjutan
Pemanfaatan SDA dengan
Prinsip Ekofisiensi
4. • Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup
masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan
tempatnya hidup secara arif.
• Fungsi kearifan lokal :
a. Untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam
b. Mengembangkan kualitas masyarakat sebagai sumber daya
manusia
c. pengembangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan
5. a. Pengertian Pertanian
• Pertanian dalam arti luas adalah sema kegiatan yang
meliputi bercocok tanam, perikanan, peternakan dan
kehutanan. Indonesia termasuk negara agraris, artinya
sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian.
6. Adapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya:
1) Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah
yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang
gembur dan cukup tebal
2) Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya
menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian
3) Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari
pendapatan nasional
4) Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian
membutuhkan banyak tenaga kerja
7. 1. Berdasarkan pengelolaanya, pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Pertanian rakyat adalah pertanian yang diusahakan oleh rakyat.
Pertanian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik
konsumsi sendiri maupun konsumsi lokal. Ciri-ciri: modal kecil, lahan
sempit, dikelola sederhana, tenaga kerja sederhana, tenaga kerja
keluarga sendiri, peralatan sendiri.
• Pertanian besar adalah pertanian yang diusahakan oleh perusahaan,
baik swasta maupun BUMN. Pertanian ini bertujuan untuk keperluan
ekspor atau bahan baku industri. Ciri-ciri: modal usaha besar, lahan
luas, dikelola secara modern.
8. 2. Berdasarkan Jenis Tanamannya Pertanian
• Pertanian tanaman pangan adalah usaha pertanian yang berupa
bahan pangan. Tanaman pangan dibedakan menjadi tiga yaitu,
jenis padi-padian, jenis palawija (ketela pohon, ketela rambat,
umbi-umbian, kacang tanah dll) dan jenis holtikultura (buah dan
sayuran).
• Pertanian tanaman perkebunan adalah usaha pertanian yang
bertujuan memenuhi kebutuhan dan perdagangan besar.
Tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi tanaman
perkebunan musiman (tebu,tembakau,dll) dan tanaman
perkebunan tahunan (kopi,karet, coklat,dll)
9. 3. Berdasarkan lahannya pertanian dibedakan
menjadi empat, yaitu:
• Bersawah adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sawah
dengan jenis tanaman
• Berladang adalah usaha bercocok di lahan kering, pada saat musim
hujan dan dilakukan dengan cara berpindah-pindah
• Bertegal, adalah usaha bercocok tanam di lahan kering dengan
memanfaatkan air hujan. Hasilnya jagung, kacang, ketela dll
• Berkebun, adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sekitar
rumah (pekarangan)
10. a. Pranoto Mongso (Jawa)
• Pranoto mongso atau aturan waktu musim digunakan oleh para tani
pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan dipakai sebagai
patokan untuk mengolah pertanian. Berkaitan dengan kearifan tradisional
maka pranoto mongso ini memberikan arahan kepada petani untuk bercocok
tanam mengikuti tanda-tanda alam dalam mongso yang bersangkutan, tidak
memanfaatkan lahan seenaknya sendiri meskipun sarana prasarana
mendukung seperti misalnya air dan saluran irigasinya. Melalui perhitungan
pranoto mongso maka alam dapat menjaga keseimbangannya.
11. • Dengan adanya pemanasan global
sekarang ini yang juga
mempengaruhi pergeseran musim
hujan, tentunya akan mempengaruhi
masa-masa tanam petani. Namun
demikian pranoto mongso ini tetap
menjadi arahan petani dalam
mempersiapkan diri untuk mulai
bercocok tanam. Berkaitan dengan
tantangan maka pemanasan global
juga menjadi tantangan petani
dalam
• melaksanakan pranoto mongso
sebagai suatu kearifan lokal di Jawa
12. B. Nyabuk Gunung
• Nyabuk gunung merupakan cara
bercocok tanam dengan membuat
teras sawah yang dibentuk menurut
garis kontur. Cara ini banyak dilakukan
di lereng bukit sumbing dan sindoro.
• Cara ini merupakan suatu bentuk
konservasi lahan dalam bercocok
tanam karena menurut garis kontur. Hal
ini berbeda dengan yang banyak
dilakukan di Dieng yang bercocok
tanam dengan membuat teras yang
memotong kontur sehingga
mempermudah terjadinya longsor.
13. C. Tumpang sari
• Sistem ‘tumpangsari’ adalah praktek penanaman beragam biji-
bijian sebagai bagian dari peladangan berpindah yang banyak
meniru kompleksitas dan keragaman sistem vegetasi wilayah sub-
tropis dan tropis. Model pertanian ini dilakukan dengan cara
menanam beberapa jenis tanaman yang berbeda dalam suatu areal
atau petak tanah secara bersamaan.
• Pada awalnya, sistem pertanian ini dianggap ketinggalan zaman dan
tidak sesuai dengan ilmu pertanian modern karena tidak efisien
secara kuantitas dan kualitas hasil yang akan didapatkan.
14. • Akan tetapi terdapat tujuan yang baik dan penting adanya kearifan lokal ini,
yaitu untuk melindungi tanah dari sinar matahari langsung, mengurangi
pemanasan langsung pada permukaan tanah, menjaga permukaan tanah dari
proses erosi, penggunaan volume tanah secara efisien dan mengurangi
kerentananan tanah dari hama dan serangga perusak. Hal ini dapat terjadi
karena perbedaan kecepatan tumbuh beragam tanaman tersebut membuat
tanah menjadi permanen, di samping itu juga karena tanahnya selalu ditutupi
oleh tanaman tersebut secara terus menerus serta sistem akar tanaman
tersebut yang bervariasi
15. • Subak adalah organisasi masyarakat hukum adat yang bersifat sosial
religius dalam pengelolaan sumber daya air dan lahan pertanian.
• Subak merupakan satu kesatuan dari pemilik sawah dan penggarap sawah
yang menerima air irigasi dari satu sumber mata air. Setiap anggota subak
bekerja sama dalam mengelola air sehingga terjadi keadilan dalam
pendistribusian air.
• Pada saat air irigasi berkecukupan maka semua anggota subak
menikmatinya secara bersama-sama sedangkan pada saat air irigasi dalam
kondisi kurang maka semua anggota subak juga mendapatkan jatah air
yang sama pula. tidak hanya itu anggota subak juga berkewajiban untuk
menjaga lahan mereka agar tetap asri.
18. • Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah
pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak
terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan
dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya.
Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam
yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan. Salah satu
contoh dari kegiatan pertanian bekelanjutan adalah sistem tumpang
sari, rotasi tanaman dan diversivikasi tanaman.
19. - Meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan
pangan dalam negeri
- Menghasilkan pengan berkualitas yang minim bahan kimia
- Tidak merusak tanah pertanian
- Menopang kehidupan masyarakat pedesaan
- Tidak membahayakan kesehatan
- Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
20. Indikator yang digunakan dalam kegiatan pertanian
berkelanjutan :
- Budidaya tanaman secara alami
- Memelihara keanekaragaman genetic
- Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem
pertanian
- Menghasilkan produk yang bermutu dala jumlah yang
memadai
- Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam
jangka panjang
- Menghindari pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan
21. • Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak
pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat
ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang
berwawasan lingkungan.
• Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering
mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun
sumber daya manusianya.
22. SUMBER DAYA PERTANIAN
1. Pola tanam monokultur, keuntungannya :
- Memudahkan proses perawatan dan pemanenan sehingga dapat dilakukan
secara lebih cepat dan menekan biaya tenaga kerja
- Meningkatkan oertumbuhan tanaman dan hasil panen arena unsur hara dan
sinar matahari tercukupi
2. Pola tanam multikultur, keuntungannya :
- Mengurangi serangan hama
- Meningkatkan kesuburan tanah dengan menanamm kacang-kacangan
- Memutus siklus hidup hama atau penyakit
- Menghasilkan diversifikasi hasil panen
- Mengendalikan perkembangan hama dan penyakit tanaman