2. Peran keluarga dan masyarakat sangat
penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan dan kualitas hidup
lansia, yaitu melalui perubahan perilaku
kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam
tatanan keluarga dan masyarakat, perbaikan
lingkungan (fisik, biologis, sosial-budaya,
ekonomi), membantu penyelenggaraan yankes
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif),
dan Ikut dalam proses kontrol dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan bagi lansia.
3. Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa
anaknya sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana
untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di
kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan
nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua
memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan,
pengakuan, dan arahan kepada anaknya.
Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk
membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri
sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan
sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian
menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak
yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang
wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang
tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa percaya
diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan
4. Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua
memiliki tugas dan peran baru seiring dengan
berubahnya kebutuhan anak pada masa ini.
Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah
perubahan secara fisik, kognitif, dan juga
sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari
ketergantungan pada keluarga dan mulai
fokus pada kehidupan sosial di luar rumah.
Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana
harus menyeimbangkan antara
mempertahankan ikatan dalam keluarga dan
meningkatkan otonomi anak seiring dengan
bertambahnya usia dan pendewasaan pada
5. TUGAS-TUGAS YANG DILAKUKAN
OLEH SEBUAH KELUARGA
Memenuhi kebutuhan esensial; sandang, pangan dan kesehatan.
Memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini
merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang
sehat dari seorang anak, terutama saat seorang anak berusia remaja.
Memberikan sutu landasan yang kokoh, ini berarti memberikan suasana
rumah dan kehidupan keluarga yang stabil.
Membimbing dan mengendalikan perilaku dengan nilai-nilai normatif.
Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan
untuk membantu seorang anak remaja agar dapat berprilaku matang
dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. Sebagian
besar keluarga telah memberikan pengalaman-pengalaman itu secara
alami.
6. Mengajarkan cara berkomunikasi, keluarga yang baik mengajarkan anak
agar mampu menuangkan pikiran ke dalam kata-kata dan memberi nama
pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan
berbicara tentang hal-hal yang terkadang sulit untuk dibicarakan seperti
ketakutan dan amarah.
Menjadi sahabat, sebuah keluarga selayaknya mengajak teman-teman
anaknya yang berusia remaja berkumpul bersama-sama mereka. Ini
dilakukan untuk mengetahui dengan siapa saja anaknya bergaul.
Berkomunikasi dengan guru di sekolahnya terutama wali kelas dan guru
pembimbingnya.Karena, seorang guru juga merupakan “orang tua” bagi
seorang anak yang wajib membimbing, mendidik nilai-nilai selain
memberikan pengajaran keilmuan.
Memberikan nilai-nilai keteladanan. Di tengah kepungan informasi yang
sedemikian masif saat ini, dimana kecenderungan untuk meninggalkan
nilai-nilai keluarga dan mengedepankan budaya pemberontakan yang
seolah menemukan pembenaran bagi remaja karena kenaifan dan gejolak
mudanya, maka keluarga hendaknya dapat memainkan peran sebagai
salah satu unit pranata social yang mampu menyiapkan seorang generasi
yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan bangsanya kelak.
7. Usia pra sekolah adalah masa dimana anak sangat memerlukan
perhatian dalam tahap perkembangan dan pertumbuhanya
karena,pada masa ini potensi anak dapat berkembang secara
maksimal apabila diperhatikan sejak dini. Peran keluarga sangat
dibutuhkan karena anak membutuhkan orang lain dalam setiap
proses tumbuh kembangnya. (Markham, 2019). Jika orangtua
kurang ikut terlibat langsung dengan kegiatan anak, atau adanya
pengaruh stimulasi lain yang besar dari selain orang tua, maka
dapat terjadi keterlambatan tumbuh kembang anak dan tanda
bahaya ) perkembangan anak tidak bisa dideteksi dini secara awal
(IDAI, 2013). Gangguan yang sering ditemukan pada anak
prasekolah adalah gangguan bicara dan bahasa, yaitu
keterlambatan dalam kemampuan berbahasa yang bersifat
sensitif, atau kerusakan pada sistem lainnya. Sindrom down yang
terjadi akibat adanya kromosom 21 yang berlebihan, dan adanya ,
yaitu kelainan gerakan dan postur yang tidak progresif. Hal
tersebut menjadi bagian dari masalah yang dapat berpengaruh
8. Selain itu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak adalah ekonomi dan
pendidikan keluarga, keluarga dengan berpenghasilan
rendah mungkin juga memiliki pengetahuan, waktu
atau kemampuan yang terbatas untuk melibatkan
anak-anak mereka dalam kegiatan bermain dan
berkomunikasi yang mendukung perkembangan awal
(Maureen M. Black, 2016). Keluarga khususnya orang
tua harus memperhatikan pola asuh yang akan
diterapkan karena sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Pola asuh yang baik dan benar akan
membantu proses tumbuh kembang anak, sehingga
akan berjalan dengan baik bagi dirinya dan
lingkungannya (Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak,
2015).
9. Sebagian keluarga menganggap bahwa tumbuh
kembang akan berjalan dengan sendirinya tanpa
stimulus dari lingkungan luar, padahal dukungan dari
keluarga sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh
kembang anak, karena keluarga merupakan
lingkungan terdekat anak sehingga mereka memiliki
peran yang sangat besar dalam menentukan
bagaimana masa depan anak selanjutnya (Yudha
Jatmika, 2018). Sesuai dengan penelitian ini,
Falhatunnisa menjelaskan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara keluarga dengan tumbuh
kembang anak. Keluarga memiliki kewajiban dalam
pemenuhan kebutuhan anak. Semakin sempurna
pemenuhan kebutuhan anak maka akan semakin baik
pula tingkat keberhasilan dalam pertumbuhan dan
10. Peran keluarga merupakan salah satu faktor penting
yang sangat menentukan tumbuh kembang anak,
maka dari itu pentingnya keluarga memperhatikan
tumbuh kembang pada anak terutama pada usia
prasekolah, karena pada masa ini adalah masa yang
sangat menentukan di masa selanjutnya. Pendidikan
keluarga juga bisa menjadi penyebab dalam penentu
tumbuh kembang anak, seperti kurangnya
pengetahuan dan info yang luas tentang bagaimana
menstimulus tumbuh kembang anak (Wardita et al.,
2021)
11. UPAYA MENGOPTIMALKAN TUMBUH
KEMBANG ANAK:
Imunisasi
Pemberian ASI
Makanan pelengkap selain ASI
Micronutrients
Kebersihan
Treated bednets
Asupan makanan dan minuman
Perawatan di rumah
Care-seeking
Adherence
Stimulation
Antenatal care
12. PERAN KELUARGA DALAM
PERKEMBANGAN REMAJA
Menerapkan nilai moral dan toleransi
Memberi teladan berkata jujur dalam perkataan dan perbuatan
Memberi teladan dan bimbingan untuk menjalankan perintah agama
sekaligus menjauhi larangan
Taat aturan dan tepat janji
Memberi dorongan untuk bersikap adil
Memberi bimbingan dalam bersikap sopan, saling menghormati dan
tidak kasar.
13. Membangun kepedulian antara keluarga
Memberi contoh cara berempati
Melatih emosional remaja
Mengajarkan cara memperlakukan orang lain sesuai kapasitasnya
Mengingatkan untuk selalu membantu orang lain
Mengenalkan apa saja akibat dari pergaulan bebas serta larangan
melakukan sek sebelum menikah
Mengajarkan pendidikan seks agar bisa bertanggung jawab terhadap
organ reproduksi
Memberi kepercayaan, tanggung jawab dan penjelasan tentang organ
reproduksi.
Melibatkan anak remaja dalam banyak aktivitas
Berkomunikasi dalam keluarga
Melatih agar bisa menghargai diri sendiri
Disiplin pada waktu
14. TAHAP DAN PERKEMBANGAN
KELUARGA
Anak:
1. persiapan menjadi orang tua
Membagi peran dan tanggung jawab
Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
Mempersiapkan biaya atau dana
Remaja:
Membantu anak untuk bersosialisasi
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
15. PERAN FORMAL KELUARGA
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang dapat
dijadikan sebagai gambaran manusia
Perilaku keluarga dapat menimbulkan mesalah
kesehatan, tetapi dapat pula menimbulkan masalah
kesehatan dan menjadi sumber daya pemecah masalsah
Keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk
mengmbangkan potensi tiap individu dalam keluarga
Keluarga merupakan pengambil keputusan dalam
keluarga.