2. Tarif
Tarif Tarif Regresif Tarif Degresif
Proposional Progresif
what she’s thinking? Let’s check
this out!
3.
4. Tarif Pajak Penghasilan
Tarif Pajak Badan Dalam Negeri
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan
Kena Pajak Wajib Pajak badan dalam negeri dan
Bentuk Usaha Tetap adalah sebagai berikut :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp. 50.000.000 10 %
Diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan 15 %
Rp. 100.000.000
Diatas Rp. 100.000.000 30 %
5. Tarif Pajak Penghasilan
Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan
Kena Pajak Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
adalah sebagai berikut :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp. 25.000.000 5%
Diatas Rp. 25.000.000 sampai dengan 10 %
Rp. 50.000.000
Diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan 15 %
Rp. 100.000.000
Diatas Rp. 100.000.000 sampai 25 %
dengan Rp. 200.000.000
Diatas Rp. 200.000.000 35 %
6. Utang Pajak
Dalam Arti Luas : segala sesuatu yang harus dilakukan oleh
yang berkewajiban sebagai konsekwensi perikatan, seperti
penyerahan barang, membuat lukisan, melakukan perbuatan
tertentu, membayar harga barang dan seterusnya.
Dalam Arti Sempit : perikatan sebagai akibat perjanjian
khusus yang disebut utang piutang, (bijzondere
overeenkomst, benoemde overeenkomst) yang mewajibkan
debitur untuk membayar (kembali) jumlah uang yang telah
dipinjamnya dari kreditur.
7. Sebab Timbulnya Hutang Pajak
Hutang pajak timbul disebabkan oleh beberapa
alasan/ajaran diantaranya adalah :
Ajaran Formil : Hutang Pajak timbul karena adanya
ketetapan pajak dari pemerintah, sehingga pajak terutang
pada saat diterbitkan nya surat ketetapan pajak.
Ajaran Materil : Hutang Pajak timbul karena undang –
undang dan karena ada sebab – sebabyang mengakibatkan
seseorang/pihak dikenakan pajak, yaitu dikarenakan
perbuatan, keadaan dan peristiwa yang dapat menimbulakan
utang pajak
8. Seiring dengan perubahan jaman, masalah
pajak pun terkadang masih menimbulkan
kekeliruan pada masyarakat seperti
contoh, utang pajak dan pajak terutang.
Sekilas kata – kata tsb sama tapi pada
nyatanya memiliki dasar atau makna yang
berbeda...
9. Perbedaan Utang Pajak dan Pajak
Terutang
Hutang Pajak Pajak Terhutang
Merupakan Pajak yang Merupakan Pajak yang
masih harus dibayar. harus dibayar
Perhitungan pajak Perhitungan pajak
dilakukan oleh dilakukan oleh wajib
pemerintah (fiskus) pajak
Sebagai dasar Bukan sebagai dasar
penagihan pajak penagihan pajak
Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan
tindakan penagihan tindakan penagihan
10. Utang pajak dan Penagihannya
Tindakan Penagihan Pajak dilakukan apabila utang pajak
sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran belum
dilunasi, akan dilakukan tindakan penagihan pajak sebagai
berikut:
a) Surat Teguran
b) Surat Paksa
c) Surat Sita
d) Lelang
11. Surat Teguran : Utang pajak yang tidak dilunasi setelah
lewat 7 (tujuh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran,
akan diterbitkan Surat Teguran.
Surat Paksa : Utang pajak setelah lewat 21 (dua puluh satu)
hari dari tanggal Surat Teguran tidak dilunasi
Penyitaan : Utang pajak dalam jangka waktu 2 x 24 jam
setelah Surat Paksa diberitahukan oleh Jurusita Pajak
tidak dilunasi, Jurusita Pajak dapat melakukan tindakan
penyitaan
Lelang : Dalam jangka waktu paling singkat 14 (empat
belas) hari setelah tindakan penyitaan, utang pajak
belum juga dilunasi akan dilanjutkan dengan pengumuman
lelang melalui media massa.
Utang Pajak
(Penagihan nya)
12. Dalam hal penagihan Wajib pajak/penanggung pajak memiliki hak
dan kewajiban, yaitu sebagai berikut :
Hak Wajib Pajak Kewajiban Wajib Pajak