Dokumen tersebut membahas tentang analisis dan strategi pemasaran komoditi akuakultur yang berkelanjutan menuju ASEAN Economic Community (AEC). Ringkasannya adalah (1) pemasaran hasil perikanan memegang peran penting baik domestik maupun internasional, (2) tantangan AEC adalah kebebasan arus barang dan modal serta persaingan yang lebih ketat, dan (3) diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk bersaing di kawasan AEC.
4. Manajemen dalam AGRIBISNIS
Tujuan setiap kegiatan bisnis adalah mencapai goal-nya secara efisien dan efektif
(berdaya guna dan berhasil guna)
The main goal of business is profit
Oleh karena itu, untuk mencapainya, perlu dilakukan secara SISTEMATIS dan
TERENCANA
Di sisi lain, manusia memiliki KETERBATASAN, shg perlu melibatkan ORANG LAIN untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bisnisnya. HAL INI sudah termasuk menggunakan
MANAJEMEN.
MANAJEMEN AGRIBISNIS adalah penerapan manajemen dalam bisnis yang berbasis
pertanian dalam arti luas (including perikanan, peternakan, ...)
OK, siapa saja yang hendak terjun dalam AGRIBISNIS perlu memahami MANAJEMEN, a.l:
1. definisi,
2. fungsi-fungsi manajemen,
3. tingkatan manajemen,
4. prinsip-prinsip manajemen, dan
5. bidang-bidang manajemen.
11. The next of Manajemen dalam AGRIBISNIS
Karakteristik agribisnis yang khas --- maka manajemen nya berbeda dengan
manajemen lainnya.
Hal-hal yang membedakan, a.l:
1. Keanekaragaman bisnis yang besar
2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis
3. Skala usahanya beragam pula
4. Persaingan yang ketat khususnya di agribisnis skala kecil, dimana banyak
penjual (produsen: petani, nelayan, pembudidaya skala kecil) namun sedikit
pembeli
5. The way of life nya tradisional daripada bisnis lainnya
6. Usaha agribisnis dan badan-badan usahanya cenderung dilakukan oleh
petani/nelayan/pembudidaya sendiri dan keluarganya
7. Produksi agribisnis bersifat musiman, tergantung lingkungan eksternal: alam
8. Dampak kebijakan/program pemerintah sangat mengena langsung pada sektor
agribisnis
12.
13. PENTINGNYA MANAJEMEN dan MANAJER
Suatu usaha/organisasi apapun selalu melibatkan orang, baik sedikit maupun
banyak, perlu kerjasama, shg butuh MANAJEMEN
Dalam kerjasama ini butuh orang yang memimpin --- yaitu disebut MANAGER
Faktor penyebab kegagalan bisnis yang UTAMA adalah manajemen yang TIDAK
efektif.
Berhasil tidaknya agribisnis tergantung efektif tidaknya pemanfaatan sumberdaya
organisasi oleh manajer.
Manajer = orang yang mampu dan ahli memimpin organisasinya untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, termasuk mengelola SDM
Keberhasilan manajer antara lain ditentukan oleh persiapan awal, pelaksanaan
dan pengawasan dalam pekerjaannya. INI sudah merupakan fungsi MANAJEMEN
yang harus dilakukan manajer bersama bawahannya.
Dalam implementasinya, fungsi2 manajemen tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
14. DEFINISI MANAJEMEN
Adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan
atas SUMBERDAYA, terutama SDM untuk mencapai
tujuan organisasinya.
Komponen dalam definisi MANAJEMEN:
1. Ada Tujuan yang akan dicapai
2. Tujuan itu dicapai melalui orang lain
3. Kegiatan orang lain itu perlu dibimbing, digerakkan,
dan diawasi
17. Management Functions
Planning is choosing the business model and
allocating resources and selecting goals
Organizing is creating task, culture and
reporting relationships to coordinate and motive
individuals to achieve the firm’s goals
Leading is creating a vision using power,
influence, and persuasion for individuals to follow
Controlling is evaluating the accomplishment of
the planned goals and adjusting as needed
20. Menjelaskan pentingnya menetapkan sasaran dan
merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen
efektif
Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan
sasaran – tujuan yang diharapkan (dan direncanakan)
untuk dicapai oleh sebuah bisnis. Penetapan sasaran
memiliki 4 tujuan spesifik: 1) Memberikan pedoman bagi
para manajer; 2) Membantu mengalokasikan sumber
daya; 3) membantu menentukan budaya perusahaan; dan
4) membantu manajer menilai kinerja.
21.
22.
23. PERENCANAAN
Kejadian2 y.a.d bersifat uncertainty terutama yang uncontrolable, shg perlu
diRENCANAKAN
Berisi apa-apa yang akan dilakukan
Sebagai pedoman kerja untuk mencapai tujuan
Menghindari rutinitas dan memperkecil kejadian yg tak terduga
MANFAAT PERENCANAAN:
1. Mengurangi uncertainty
2. Dapat fokus pada tujuan
3. Tindakannya terkoordinasi dg baik
4. Metode kerja bisa lebih efisien efektif
5. Pendelegasian pekerjaan lancar karena ada: KEBIJAKAN, PROSEDUR, JADWAL; shg
karyawan yg kurang cakap pun dapat melakukannya
6. PEDOMAN untuk PENGAWASAN, sbg ALAT pengukur hasil
24. Bentuk-bentuk PERENCANAAN:
1. Sasaran/tujuan; ini bentuk UTAMA dari perencanaan; misalnya akan
mengurangi kerusakan barang 5%/bulan; meningkatkan kekompakan
karyawan. DD semua aktifitas dapat terarah pada TUJUAN/sasaran yg
ditetapkan.
2. Strategi; yaitu bagaimana perusahaan akan menjalankan misinya. Strategi
ketepatan waktu juga penting, ketepatan alokasi dan penggunaaan
sumberdaya.
3. Kebijakan, sering disebut SOP (Standart Operational Prosedur)
4. Prosedur; merupakan serangkaian tindakan yg akan dijalankan utk
mempermudah pencapaian tujuan
5. Aturan; --sbg bagian prosedur dan lebih spesifik dan pasti
6. Program: kombinasi antara KEBIJAKAN, Prosedur, aturan, serta alokasi
tugas yg menimbulkan rangkaian tugas disertai budget / anggaran.
25. SYARAT PERENCANAAN dikatakan BAIK
harus mampu menjawab 5W 1H questions
1. Tindakan apa yg harus dilakukan (WHAT action in
necessary?)
2. MENGAPA hal tsbt dilakukan (WHY must it be done?)
3. Dimanakah dan kapan hal tsbt dilaksanakan (WHERE and
WHEN will it take place?)
4. Siapa yang akan melaksanakan (Who will do it?)
5. Bagaimana melaksanakannya (HOW will do it?)
29. LATAR BELAKANG
Pemasaran Hasil Perikanan sangat memegang peranan penting baik
domestik maupun internasional sebagai sumber protein hewani yang
bernilai gizi tinggi.
Pemasaran hasil perikanan juga dapat meningkatkan perolehan devisa
negara, PAD (Pendapatan Aseli Daerah), meningkatkan kesejahteraan
nelayan/petani ikan, dan lapangan kerja serta kesempatan berusaha.
30. TANTANGAN AEC (ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY)
ADA KEBEBASAN ARUS KELUAR MASUK
HARUS MAMPU BERSAING
PENINGKATAN JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN
TEKNOLOGI DAN INOVASI
INDUSTRIALISASI HARUS SIAP MENGHADAPAI AEC 2015?, MASALAHNYA DAYA SAING
PRODUK LOKAL MASIH LEMAH.
INVESTASI
31. Peluang pasar perikanan di Kalimantan Selatan
masih belum dimanfaatkan secara optimal,
sedangkan permintaan ikan terus meningkat,
seiring dengan meningkatnya pendapatan, jumlah
penduduk dan tingkat pendidikan masyarakat.
Contohnya, berbagai jenis ikan yang di produksi
belum terdistribusi merata di beberapa daerah.
Posisi marginal nelayan kita dalam rantai
pemasaran ketika membeli input produksi relatif
mahal, sebaliknya ketika menjual hasil tangkap
jauh lebih murah daripada harga pasar (di
konsumen akhir). Hal ini menyebabkan rendahnya
32. Contoh negara yang makmur karena
pemasaran perikanannya
1. Philipina; Jumlah pulau = 7200
Nilai ekspor rumput laut US$700 juta,
Indonesia US$45 juta, 60% row materials
rumput laut diimpor dari Indonesia
2. Norwegia; GNP/kapita = US$30.000/tahun
Kontribusi sektor perikanan thd.GDB 25%
Kontribusi sektor migas thd.GDB 40%
Ekspor ikan Salmon US$2 milyar/tahun
3. Thailand; panjang gartis pantai 2600 km
Luas tambak udang 80.000 ha
Produksi udang tahun 2000= 340.000 ton
vs Indonesia 80.000 ton
Nilai ekspor perikanan US$4.2 milyar vs
Indonesia US$1.76 milyar.
33. Syarat Perdagangan
Syarat perdagangan = Px/Pm x 100%
Dimana Px adalah indeks harga barang yg
diekspor, Pm yg diimpor suatu negara, dg thn
ttu.sbg bahan dasar perband.
Dimana Px = diberi angka100, Pm = 100
Dinegara A pd thn ttu indeks ekspornya 150 dn
impornya 200,maka (150/200).100 = 75.Berarti
tdk menguntungkan, jk lebih dari 100
menguntungkan, artinya barang ekspor bertambah
lebih cepat diband.impor.
34. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Substitusi Impor (SI) yaitu(memproduksi didlm negeri barang2 yg
diimpor)
Manfaatnya mengurangi ketergantungan impor, memperkuat sektor
industri,memperluas kesempatan kerja,menghemat devisa.
35. Keterbatasannya:
Menguntungkan perusahaan asing yg menanam modal
Pasar domestik cepat jenuh, krn Y rendah
Muncul gejala monopoli dan oligopoli
Ketergantungan tinggi thd impor bahan baku
Pemborosan devisa
36. Kebijakan Promosi Ekspor
(PE)(Export Promotion Policy)
4 Faktor Kebijakan PE mampu mendorong pertumb.ekonomi
1. Agroindustri yg berkembang (bahan baku pertanian/perikanan)
2. Skala ekonomi naik
3. Meningkatnya persaingan
4. Mengurangi devisa
37. Kebijakan PE,Masalahnya:
Cepat jenuhnya pasar internasional (jika barang
kebutuhan pokok)
Makin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara maju
1. Kebijakan proteksi berupa:
Tarif (Pajak untuk komoditi impor),diberlakukan
jika harga pasar internasional lebih rendah daripada
harga domestik,sehingga harga barang impor
menjadi lebih mahal,akibatnya daya saing harga
produsen lokal dapat naik.
MASALAHNYA JIKA AEC 2015, MAKA TIDAK ADA LAGI
TARIFF? LALU BAGAIMANA?
38. Tarif terdiri dari tarif nominal dan
Tarif efektif
Tarif nominal adalah tarif yg dihitung berdasarkan perbedaan harga domestik
dg harga internasional.Misalnya harga udang windu di domestik Rp 50 rb/kg,
di LN Rp 150 rb/kg, maka agar mampu bersaing dilakukan setiap 1 kg udang
dikenakan pajak Rp 100 rb. Berarti besarnya tingkat perlindungan tariff
adalah 200%
39. Cara Perhitungan Tarif nominal (TN)
TN = (Pd-Pw)/Pw x 100% dimana,
TN = Tarif nominal
Pd = harga domestik
Pw = Harga Internasional (dunia)
Pd = 60 jt per unit, Pw 30 juta per unit sehingga tarif nominal
TN = (60 jt-30 jt)/30 jt x 100% = 100%.
40. Berarti tarif merugikan konsumen domestik, sebab mereka
harus membeli produk dengan harga lebih mahal
Kebaikannya:
Keuntungan bagi produsen domestik
Keuntungan bagi tenaga kerja dan pemasok domestik
Keuntungan bagi pemerintah
Manfaat bagi pemerintah adalah pendapatan pajak sebesar jumlah impor
dikalikan pajak per unit impor.
41. Tarif Efektif (Effective Tariff)
Tarif nominal hanya memberikan informasi tentang perubahan harga barang
jadi. Padahal yg lebih penting adalah perubahan nilai tambah karena adanya
proteksi. Perubahan nilai tambah karena proteksi disebut tarif perlindungan
efektif (effective rate of protection).
42. Rumus tarif efektif (TPE)
TPE = (NTP – NT)/NT x 100%
NTP = nilai tambah dengan produksi
NT = Nilai tambah tanpa proteksi.
Tujuan TPE untuk meningkatkan nilai tambah faktor
produksi domestik. Misalnya untuk setiap unit udang
windu seharga Rp 50 rb/kg, kompunen impornya
adalah 80%, mk nilai tambah tanpa proteksi (NT)
10rb/kg.Seandainya pemerintah menetapkan tarif
udang hanya naik 20%, menjadi Rp 60 rb/kg, tetapi
kenaikan nilai tambah lebih dari 20%, nilai tambah
industri udang domestik adalah:
43. NTP = Harga udang setelah proteksi – nilai input
= 60 rb – 40 rb = 20 rb.
Dengan tarif nominal sebesar 20%, terjadi peningkatan nilai tambah
Delta NT = NTP - NT
= 20 rb – 10rb = 10 rb atau 100%.
TPE = NTP-NT/NT x 100%
= 20 rb -10 rb/10 rb x 100%
= 100%
44. Konsumsi Ikan
Konsumsi ikan Kalimantan Selatan mencapai 42,69
kg/kapita/tahun 2011 (hasil penelitian bahwa konsumsi ikan
masy. Pedesaan di HST < di perkotaan)
Jika kita bandingkan target konsumsi ikan DKP pusat dengan
DKP Prov. Sebagai berikut:
Target DKP pusat yang dicapai; Sumber protein ikan tahun
2000 sebesar 21.7 kg/kapita/tahun, tahun 2005 sebesar 30
kg/kapita/tahun, tahun 2011 = 32,24 kg/kap/tahun, 2012 =
33,89 kg/kap/tahun, 2022 = 50 kg/kap/thn.
Target DKP Prov. Sebesar 44,78 kg/kapita/tahun, tahun
2012, 2022= 60 kg/kap/thn.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi ikan di Kalimantan
Selatan melebihi target DKP pusat, sementara konsumsi
ikan nasional jauh lebih rendah.Berarti peluang pasar
perikanan di Kal-Sel sangat menjanjikan, baik lokal, antar
pulau dan ekspor.
45. Masalah domestik sistem pemasaran
hasil perikanan
1. Sifat perishable (mudah busuk)
2. Daerah tersebar/terpencar dan saling berjauhan
3. Dikumpulkan oleh pedagang pengumpul dan yang
dalam bentuk segar harus habis dalam sehari
4. Skala usaha kecil, jumlah nelayan/petani ikan banyak,
sedangkan pedagang pengumpul lebih sedikit
5. Di jual ditengah laut
6. Sarana dan prasarana kurang memadai
7. Akses pasar kurang, informasi pasar kurang
8. Terikat hutang/modal dengan bunga tinggi
9. Harga di eceran tinggi, di produsen rendah
10.Harga eceran ikan pada saat tidak musim tinggi,
namun harga di nelayan tidak terlalu tinggi, sedangkan
harga pada saat musim ikan di nelayan turun drastis
sedangkan harga di eceran tidak selalu demikian.
46. Berdasarkan Program dan Kegiatan
Pemasaran Versi DKP Prov.
Perlu pengembangan pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan
antara lain dengan cara:
Promosi
Sarana pemasaran yang memadai
(perlu pasar ikan tersendiri)
Pasar Ikan Hieginis (PIH)
Pengembangan forum bisnis usaha
PRODUKSI BERSIH/BLUE ECONOMY
47. Hasil Penelitian pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian Mahreda,E.S, 2002 dan
2007; terdapat share nelayan yang sangat rendah
pada penjualan ikan laut segar yang menunjukkan
pasar ikan masih belum efisien. Berbeda dengan ikan
air tawar yang mempunyai share yang tinggi.
Contoh ikan Laut, harga di nelayan Rp 17000, di
eceran Rp 35.000, maka share nelayan 17000/35.000
x 100% = 48,57%. Namun untuk ikan air tawar jika
harga di petani ikan Rp 15.000/kg, harga di eceran
18.000/kg, maka share (bagian harga) yang diterima
petani Rp15.000/18.000x100%= 83,33%.
48. Pasar Global dan Prospek PERIKANAN
1. Di ekspor ke hampir 90 negara di dunia (Mis: Jepang, US, Benua Asia,
Amerika, Australia), berupa produk unggulan yaitu: Udang,
Tuna/cakalang, dll.
2. PERNAH Di ekspor ke Jepang 50%, ke AS 17%, ke UE 13%, ke Asia 20%
dan ke negara ASEAN 10%.
3. Jepang memberlakukan tarif rendah.
49. Urutan negara terkaya dunia
1. Qatar Y/kapita/2010 = US$ 90.149 naik dari US$83.841 tahun 2009
2. Luxemburg = US$ 79.411
3. Norwegia = US$ 52.964
4. Singarpore = US$ 52.840
5. Brunei = US$48.714
Disebabkan karena lingkungan makro ekonomi stabil, pasar efisien, birokrasi dan
kelembagaan berkualitas, pemerintah efisien/tingkat korupsi rendah, tingkat
keamanan tinggi.
50. •SKEMA PROSES PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL TRADE PROCESS)
Pola 1 (Step 1)
1. indentor menyampaikan surat permintaan
harga ke importir
2. Importir mencari informasi tentang pensuplai di luar negeri
3. Importir mengirim surat penawaran barang
4. Pensuplai mengirimkan penawaran kepada importir dalam
valuta asing
5. Importir membuat kalkulasi harga impor dengan menambah
bea masuk dan komisi indent dan membuat penawaran harga
dalam rupiah untuk indentor.
51. Pola 2 (Step 2)
1. Indentor mendatangi kontrak jual beli indent
dengan importir
2. Importir menempatkan pesanan pada
pensuplai di LN atau tandatangan kontrak jual
beli impor dgn.pensuplai
3. Importir ajukan aplikasi pembukaan L/C pada
Bank Devisa yang menjadi langganannya
4. Bank Devisa melaks. Pembuatan L/C sesuai
dgn. Permintaan importir melalui Bank di
negara pensuplai
5. Bank yang menerima L/C ini disebut Advising
Bank terus ke supplier penerima.
52. POLA 3 (Step 3)
1. Pensuplai setelah menerima pesanan (order) dan L/C dari
importir segera menyiapkan barang untuk ekspor
2. Perusahaan pelayaran mengangkut barang untuk diserahkan ke
importir
3. Pensuplai menguangkan (negosiasi) shipping dokuments dengan
Bank negosiasi
4. Bank negosiasi meneruskan kepada issuing bank
5. Issuing Bank menerima pembayaran dari importir dan
menyerahkan dokumen ke importir
6. Importir menyelesaikan bea masuk
7. Agen pelayaran setelah menerima ongkos angkut dll.
Menyerahkan barang
8. Importir setelah menerima barang dari agen pelayaran
meneruskan barang ke indentor.
53. Peluang bisnis produk
unggulan ikan Patin di
Kalimantan Selatan sangat
menjanjikan tetapi perlu
efisiensi dengan
menerapkan nilai tambah
dan teknologi industri
54. Ikan patin sebagai unggulan budidaya
Permintaan ikan patin MASYARAKAT
KAL-SEL DAN INDONESIA meningkat
,hal ini karena ikan patin tergolong
menu favorit masyarakat Banjar DAN
HARGANYA YANG RELATIF LEBIH
RENDAH.
56. Jenis Masakan dari Ikan Patin
Patin panggang
Gulai patin
Patin bumbu rujak
Sup Patin
Empek-empek
Pais patin
Patin masak mangut
Patin Asam Manis
Patin Mayones,
Roles isi ikan patin dll
57. Jenis olahan dan industri
ikan patin yang dapat dilakukan
Kerupuk ikan patin
Bakso ikan patin
Nugget ikan patin
Pakasam ikan patin
Patin asap
Pillet patin
Abon ikan patin
Coklat rasa ikan patin
58. CONTOH, POTENSI WILAYAH BUDIDAYA IKAN
PATIN DI KAB.BANJAR
Memiliki 3 sungai utama, yaitu; S.Martapura,
S.Riam Kanan dan S.Riam Kiwa. Budidaya di
S.Martapura = 427.133 ha, S.Riam Kanan 161.132
ha, S. Riam Kiwa = 191.132 ha (semua
dimanfaatkan untuk budidaya keramba 2.525 unit,
waduk Riam Kanan seluas 9200 ha, waduk
Mandikapau 530 ha, potensi laut 15.000 ha,
panjang garis pantai 26 km, dan rawa kurang
lebih 145.000 ha. .
59. Contoh hasil pengolahan limbah ikan yang
mestinya dapat dilakukan
1. Tepung ikan (tulang, kepala, dan ekor)
2. Pupuk (sebagian limbah sisa tulang)
3. Minyak ikan (di Kal-sel) belum dimanfaatkan.
4. Hasil sampingan industri fillet (tulang, kepala, kulit, isi perut, ekor, sisik dan
limbah cair). padahal, kulit ikan dapat diekspor untuk diolah menjadi dompet dan
tas kulit, sedangkan isi perutnya dapat diekspor untuk diolah menjadi kollagen
untuk industri komestik. dll
60. Peran Pemerintah Daerah dalam blue
economy
1. Potensi dimanfaatkan optimal
2. Penciptaan lapangan kerja
3. Peningkatan teknologi industri perikanan
4. Peningkatan kemitraan yang efektif
5. Peningkatan riset dan inovasi
6. Peluang investasi
7. Maka terwujud peningkatan PAD
61. strategi
Supaya kegiatan usaha perikanan semakin efektif dan efisien, maka perlu
perhitungan dan teorinya juga.
Misalnya untuk menghasilkan dan menjual produk perikanan yang
menguntungkan bagi semua pihak, maka perlu diketahui berapa kebutuhan
atau permintaan masyarakat dan penawarannya.
62. Rumus peluang pasar
Jika diketahui permintaan pasar (marketing demand) melebihi penawarannya
(marketing supply), berarti ada peluang pasar atau pasar masih prospek untuk
dikembangkan.
Rumus: P = D – S, dimana
P = peluang pasar
D = Permintaan pasar
S = Penawaran pasar
63.
64. Potensi dan pemanfaatan
Untuk ikan patin potensinya besar
Pemanfaatannya kecil.
Contoh: potensi budidaya kolam 39.558,9 ha, dimanfaatkan 1,6%; demikian
juga potensi keramba 1 juta ha, dimanfaatkan 8,5%.
65. Kal-Sel
Contoh usaha budidaya ikan patin seorang pengusaha di Kal-Sel 125 ha dengan
hasil 4-5 ton.
Maka; perlu teknologi industri pengolahan skala menengah untuk mengolah
ikan, termasuk sarana pendukung berupa pabrik es untuk mengewetkan ikan.
Meningkatkan produksi
66. Apa saja potensi produksi pengolahannya dan
manfaatnya?
1. kepala/mata ikan mengandung polyscharida yang berfungsi mengontrol aliran
darah
2. Tulang, mengandung kalsium dan kolagen yang sangat bermanfaat dalam
membantu pertumbuhan tulang dan gigi
3. Minyak ikan, mengandung DHA (Docahexaenoic Acid), sangat penting untuk
pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata (dapat dibuat kapsul)
67. 4. Daging ikan; mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat
berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh manusia.
5. Kulit ikan mengandung vitamin A dan B2 yang sangat bermanfaat untuk
kesehataan mata dan kekebalan tubuh.
6. Perut ikan, lemak pada perut ikan mengandung omega 34 (EFA) yang
berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan
kolesterol.
69. Patin di Kal-Sel untuk industrialisasi?
1. Potensi tinggi (sentra produksi patin?)
2. Apa yang diperlukan?
3. Bagaimana peluang pasar domestik dan ekspor?
4. Bagaimana peran Pemda?
5. Hadirkan peran Pemda dalam Blue Economy
70. Trend pasar ikan
Pemerintah mencanangkan ikan produksi Indonesia 30% ekspor dan 70%
konsumsi domestik. Peningkatan yang diinginkan sekitar 365%.
Caranya, pemerintah menganggarkan penyediaan lemari pendingin dan alat
teknologi.
Siapkan ekspor ke pasar Eropa dan AS, target lain, memburu pasar Afrika dan
Timur Tengah.
71. Dukungan sarana dan prasarana
Pasar
Bank
Benih (BBI)
Pakan
Pabrik es
Listrik
Transportasi
Air bersih
telekomunikasi
72. Sekarang ini, berbagai ikan sudah merupakan komoditi andalan
dengan nilai ekonomi tinggi.
1.Udang windu (penaeus monodon)
2.Kepiting (skylla serrata)
3.Ikan patin (pangasius sp)
4.Ikan betutu (oxyekotris marmorata Blkr)
5.Ikan haruan
6.Ikan lele
7.Ikan betok
8.Ikan saluang
9.Ikan sepat
10.Benih ikan. dst
Jenis ikan tersebut banyak dibudidayakan sepanjang aliran
sungai, di tambak, dst dan mudah dilaksanakan secara teknis.
73. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, jala
apung, melalui sistem pen dan keramba.
a. Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan
melalui sistem monokultur atau polikultur
b. Pembesaran di jala apung, perlu diperhatikan lokasi
pemeliharaan, penggunaan jala apung, kondisi dan
kualitas perairan dan pembesaran.
c. Pada sistem pen, perlu diperhatikan pemilihan lokasi,
kualitas air, penebaran benih, pemberian pakan,
pengontrolan dan pemanenannya.
74. Gambaran peluang agribisnis
Luas perairan umum Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa,danau alam dan
buatan seluar 13 juta ha, merupakan potensi alam yang sangat baik bagi
pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Potensi pendukungnya adalah
modal pemerintah dan swasta, program penelitian, kemudahan perijinan baik
pemasaran dalam negeri maupun ekspor perikanan.
75. Peluang usaha sangat potensial dan menguntungkan.
Peluang penyerapan tenaga kerja dan tenaga penyuluh perikanan masih
sangat tinggi
Peluang wiraswasta di bidang budidaya ikan patin tinggi dan menjanjikan
Peluang meningkatkan PAD dan Devisa.
Berarti sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang
cerah
76. Ikan sebagai sumberdaya alam pulih (renewable resources),
Namun, SDI kita masih banyak yang dicuri pihak asing, hal tersebut disebabkan
karena kurangnya fasilitas pendukung baik alat tangkap dan armada kita sehingga
pengelolaan SDI kita tidak optimal.
Harapan pemerintah lebih baik beralih perhatian kepada wirausaha di sektor
perikanan untuk meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
78. Peluang Bisnis Ikan Patin
1. Mudah dikembangkan di daerahh Kal-Sel
(Kalsel ditetapkan menjadi kawasan minapolitan ikan patin denga n produksi 40-50 ton
ikan patin per hari)
2. Lebih mudah di proses
3. Harga relatif lebih murah dibanding jenis ikan
lainnya
79. Langkah mengurangi impor dan mendorong konsumsi
dalam negeri
(jika tanpa perdagangan bebas)
1. Melakukan pembatasan impor (menaikkan tarif
atau quota)
2. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing)
3. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi),
dpt.menyebabkan barang impor menjadi lebih
mahal, dan akan mengurangi impor,sebaliknya
barang ekspor menjadi lebih murah dipasaran
LN dan akan menambah ekspor
80. Langkah2 yg akan menambah ekspor
Memberikan insentif fiskal dan moneter utk menambah kegiatan produksi
barang ekspor
Mewujudkan kestabilan upah dan harga
Menurunkan nilai valuta. Hal ini bukan saja akan dapat mengurangi impor,
tetapi juga akan menambah ekspor.
81. Langkah2 Kebijakan mengurangi
pembelanjaan
Menaikkan pajak pendapatan.Pajak ini akan mengurangi pendapatan
disposible dan mengurangi konsumsi rumah tangga
Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang.Kebijakan moneter
dg menaikkan suku bunga yg mempengaruhi investasi.
Mengurangi pengeluaran pemerintah
82. Jika ada pasar bebas?
Maka, tangkap peluangnya
1. Investasi dan kerjasama
2. Mutu
3. Efisiensi harga dan teknologi
4. Unit-unit pengolahan
5. Meningkatkan produksi
6. Skill (SDM)
7. Nilai tambah
8. Dukungan pemerintah
83. PELUANG
1. NEGARA PENGEKSPOR PERIKANAN
2. PASAR POTENSIAL DUNIA
3. POTENSI LUAR BIASA
4. TERBUKANYA SEKTOR JASA
5. DAPAT BERDAYA SAING
84. TANTANGAN
1. KESAMAAN PRODUK DENGAN NEGARA LAIN/BERSAING
2. SDM/KUALITAS TENAGA KERJA
3. OPTIMALISASI
4. PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI
85. ANCAMAN
1. TINGGINYA TEKNOLOGI
2. MEMBANJIRNYA IMPOR
3. KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA RENDAH
4. KURANG SIAP DAN KURANG PERCAYA DIRI
5. LEMAHNYA DAYA SAING
86. No Daerah Pemasaran Serapan (ton) Keterangan
Martapura 4 – 5
Banjarbaru 3
Banjarmasin 5
Banua Anam 6
Bati-bati/Pelaihari 0,7
Batu licin 0,7
Kapuas 1 – 1,5
Palangka Raya 6
Sampit 2,5
Muara Tewe/Puruk Cahu 1
Balikpapan/Samarinda
Pangkalan Bun
Total
2,5
0,5
32
DATA PASAR TUJUAN PATIN KAB BANJAR
87. NO KABUPATEN KOTA HOTEL RESTORAN
Banjarmasin 87 120
Banjarbaru 22 6
Banjar 10 29
Barito Kuala 2 7
Tanah Laut 12 12
Tanah Bumbu 41 106
Kota Baru 11 17
Tapin 6 23
Hulu S Selatan 9 18
Hulu S Tengah 13 10
Hulu Sungai Utara 5 8
Balangan 3 9
Tabalong
Jumlah
18
239
78
443
Data Hotel dan Restoran di Kalsel (disprobupar
,2015)
88. ISSUE NASIONAL
Penghentian import fillet ikan patin berdampak positif, secara nyata
menumbuhkan industri fillet
Jumlah fillet patin yang masuk ke
indonesia sebanyak 200 ton – 1000 TON/
bulan.
(sumber : CCI 2011)
90. PERLUASAN PASAR
Inovasi sistem Pemasaran :
1.Menjual di pasar hygienis
2. Packaging yang menarik
3. Penyuluhan ikan tentang pemeliharaan ikan yang hygienis untuk dapat
meningkatkan citra ikan
4. Pemanfaatan teknologi informasi
91. 1.PERENCANAAN PEMASARAN YANG MATANG
Perlunya integrasi industri pengolahan
sehingga efisiensi produksi tercapai,
sehingga kita dapat bersaing harga
dengan daerah lain.
92. .2.TEKNOLOGI BUDIDAYA INTENSIF DAN
EFISIEN
diharapkan hasil riset dari peneliti/ perekayasa dari lembaga penelitian atau
balai dapat disosialisasikan dan diaplikasikan pada petani/pelaku usaha.
Misalnya:- pemeliharaan dengan padat tebar tinggi
- pemeliharaan dengan ramah lingkungan
93. 3.PENYEDIAAN INDUK YANG BERKUALITAS
Pemuliaan induk perlu dilakukan sehingga mendapatkan bibit yang berkualitas
untuk menunjang efisiensi produksi budidaya
94. 4.PENJAGAAN MUTU PRODUK MELALUI SANITASI DAN TATA LAKSANA BUDIDAYA
YANG BAIK
- -Meminimalisir penggunaan pakan
- alternatif yang tidak hygienis
- -penggantian antibiotik dengan produk
- herbal
95. PENINGKATAN SKALA PRODUKSI
-kendala para pembudidaya di modal usaha
solusi : perlu peningkatan program bantuan pemerintah seperti
PNPM mandiri, KUR, KKP-E ,PUMP-PB yang tepat sasaran.
96. BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY
BLUE ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE ECONOMY
97. STRATEGI PEMASARAN DALAM NEGERI
1.CREATING DOMESTIC DEMAND
2. PENGEMBANGAN KEMITRAAN
PASAR
3. PENGUATAN KAPASITAS
SUPPPLIER
98. LANGKAH dalam PROSES PERENCANAAN
1. Collecting data and information
2. Analisis situasi dan masalah yg terlibat
3. Forcasting terhadap perkembangan yg akan terjadi di masa y.a.d
4. Menetapkan tujuan dan hasil, sbg pedoman utk sasaran yg akan dicapat.
5. Mengembangkan berbagai alternatif sbg arah tindakandan memilih alternatif
yg paling sesuai
6. Mengevaluasi kemajuan dan mencocokan kembali pandangan seseorang
serentak dg berlangsungnya perencanaan
99. PENGORGANISASIAN
Meliputi langkah2 atau usaha sbb:
1. Menentukan struktur organisasi
2. Menentukan pekerjaan yg harus dilakukan
3. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan
4. Merumuskan garis kegiatan
5. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk
stafnya
100. 3 HUBUNGAN DASAR dalam HUBUNGAN
FORMAL
1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Pertanggungjawaban
101. PENGARAHAN
Merupakan gerak pelaksanaan dari fungsi 1 dan 2
Menciptakan kondisi yg menumbuhkan minat kerja, kekuatan bertindak,
pemikiran imajinatif dan kelompok kerja yg berkelanjutan. Ini bisa dicapai
melalui kepemimpinan yg baik. Ada 3 kepemimpinan yaitu otoriter,
kebebasan, dan demokratis.
Menciptakan hasrat untuk berhasil
Mengawasi pekerjaan agar betul2 dilaksanakan
102. PENGAWASAN
Dilakukan agar mudah melakukan perbaikan jika tjd penyimpangan,
memastikan apa yg terjadi dan mencari penyebabnya.
Mengukur: seberapa jauh hasil telah dicapai sesuai RENCANA.
Dapat menjamin apa yg dihasilkan sesuai harapan.
Ada hubungan erat antara pengawasan dan perencanaan.
Pengawasan meliputi kegiatan:
1. Menentukan STANDAR
2. MENGUKUR DAN MEMBANDINGKAN HASIL KERJA thdp STANDAR
3. MEMPERBAIKI PENYIMPANGAN, jika ada.
103. TINGKATAN MANAJEMEN
1. MANAJEMEN PUNCAK; peran: menyusun kebijakan strategis, bertanggung
jawab menyeluruh; bertanggungjawab langsung kpd komisaris; dikenal dg
istilah DIREKTUR atau CEO (Chief Exceutive Officer)
2. MANAJEMEN MENENGAH; mengarahkan manajer bawahan atau karyawan
operasional. Bertanggung jawab mengimlementasikan apa2 kebijakan nya
manajemen puncak.
3. MANEJEMEN LINI PERTAMA/BAWAHAN; bertanggungjawab atas pekerjaan
oarg lain/bawahannyamdan mengarahkannya.
104. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
1. PEMBAGIAN KERJA; masing2 SDM perusahaan hrs jelas apa yg harus dilakukan. Pembedaan
tugas membedakan jabatan seseorang, apakah pinpinan, staf atau karyawan.
2. KEKUASAAN/WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Wewenang = hak utk mengambil keputusan sehbungan dg tugas, T.J, atau pekerjaan yg
harus dilakukan. Sdgkn Tugas dan T.J. Adalah pekerjaan yg harus dilakukan.
3. DISIPLIN;
4. KESATUAN PERINTAH; misal: seorang pegawai menerima perintah HANYA dari seorang atasan
saja.
5. KESATUAN ARAH di masing2 bagian di perusahaan harus 1 visi misi, tdk boleh bertentangan.
6. Kepentingan individu dibawah kepentingan bersama.
7. Pembayaran upah yg adil
8. Pemusatan; ada wewenang yg terpusat di pimpinan ttt, sebagian lain didelegasikan.
9. Batas kekuasaan harus ada agar ada kejelasan batas2 wewenang msg2.
10. Tata tertib; harus ada ketertiban, a place for everything and everything in its place.
11. Keadilan
12. Stabilitas pegawai
13. Inisiatif
14. Jiwa Kesatuan
105. Menjabarkan empat kegiatan yang membentuk proses
manajemen
Jadi, Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber
daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi. Perencanaan
ialah menetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara
terbaik melakukannya. Proses menata sumber daya dan kegiatan
menjadi struktur yang koheren disebut pengorganisasian. Dalam
pengarahan, seorang manajer memandu dan memotivasi karyawan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan adalah proses
memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan
mencapai sasarannya
106. FUNGSI Manajemen
Planning-Perencanaan, penetapan tujuan, bertindak,
mengukur sumberdaya, menentukan hasil;
Organizing-Pengorganisasian, penghimpunan
sumberdaya, pembagian tugas,
pertanggungjawaban;
Leading-Pemimpinan, pengarahan dan penggerakan
(actuating);
Pengendalian, pengawasan, perbandingan hasil
dengan tujuan
107. Jika anda pegang uang 2-3 M untuk
diusahakan pada lahan basah
Sebutkan rencana anda sd hasil
akhir yang diharapkan.