SlideShare a Scribd company logo
1 of 107
KONSEP MANAJEMEN
dalam AGRIBISNIS
PERIKANAN
Sambungan mata kuliah MSDLB PSDAL
Manajemen dalam AGRIBISNIS
 Tujuan setiap kegiatan bisnis adalah mencapai goal-nya secara efisien dan efektif
(berdaya guna dan berhasil guna)
 The main goal of business is profit
 Oleh karena itu, untuk mencapainya, perlu dilakukan secara SISTEMATIS dan
TERENCANA
 Di sisi lain, manusia memiliki KETERBATASAN, shg perlu melibatkan ORANG LAIN untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bisnisnya. HAL INI sudah termasuk menggunakan
MANAJEMEN.
 MANAJEMEN AGRIBISNIS adalah penerapan manajemen dalam bisnis yang berbasis
pertanian dalam arti luas (including perikanan, peternakan, ...)
 OK, siapa saja yang hendak terjun dalam AGRIBISNIS perlu memahami MANAJEMEN, a.l:
1. definisi,
2. fungsi-fungsi manajemen,
3. tingkatan manajemen,
4. prinsip-prinsip manajemen, dan
5. bidang-bidang manajemen.
1
2
3
4
 https://www.instagram.com/tv/CjrQS_2PXST/?igshid=OTU1ZGJlYWQ=
Hubungan antara Efektif, Efisien dan
Profitabilitas
The next of Manajemen dalam AGRIBISNIS
 Karakteristik agribisnis yang khas --- maka manajemen nya berbeda dengan
manajemen lainnya.
 Hal-hal yang membedakan, a.l:
1. Keanekaragaman bisnis yang besar
2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis
3. Skala usahanya beragam pula
4. Persaingan yang ketat khususnya di agribisnis skala kecil, dimana banyak
penjual (produsen: petani, nelayan, pembudidaya skala kecil) namun sedikit
pembeli
5. The way of life nya tradisional daripada bisnis lainnya
6. Usaha agribisnis dan badan-badan usahanya cenderung dilakukan oleh
petani/nelayan/pembudidaya sendiri dan keluarganya
7. Produksi agribisnis bersifat musiman, tergantung lingkungan eksternal: alam
8. Dampak kebijakan/program pemerintah sangat mengena langsung pada sektor
agribisnis
PENTINGNYA MANAJEMEN dan MANAJER
 Suatu usaha/organisasi apapun selalu melibatkan orang, baik sedikit maupun
banyak, perlu kerjasama, shg butuh MANAJEMEN
 Dalam kerjasama ini butuh orang yang memimpin --- yaitu disebut MANAGER
 Faktor penyebab kegagalan bisnis yang UTAMA adalah manajemen yang TIDAK
efektif.
 Berhasil tidaknya agribisnis tergantung efektif tidaknya pemanfaatan sumberdaya
organisasi oleh manajer.
 Manajer = orang yang mampu dan ahli memimpin organisasinya untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, termasuk mengelola SDM
 Keberhasilan manajer antara lain ditentukan oleh persiapan awal, pelaksanaan
dan pengawasan dalam pekerjaannya. INI sudah merupakan fungsi MANAJEMEN
yang harus dilakukan manajer bersama bawahannya.
 Dalam implementasinya, fungsi2 manajemen tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
DEFINISI MANAJEMEN
 Adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan
atas SUMBERDAYA, terutama SDM untuk mencapai
tujuan organisasinya.
 Komponen dalam definisi MANAJEMEN:
1. Ada Tujuan yang akan dicapai
2. Tujuan itu dicapai melalui orang lain
3. Kegiatan orang lain itu perlu dibimbing, digerakkan,
dan diawasi
Management
 A process of the skillful use of resources to accomplish a purpose or goal
What is management
Check/contro
l
Management Functions
Planning is choosing the business model and
allocating resources and selecting goals
Organizing is creating task, culture and
reporting relationships to coordinate and motive
individuals to achieve the firm’s goals
Leading is creating a vision using power,
influence, and persuasion for individuals to follow
Controlling is evaluating the accomplishment of
the planned goals and adjusting as needed
Fungsi-fungsi
Manajemen
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pergerakan
4. Pengawasan
Menjelaskan pentingnya menetapkan sasaran dan
merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen
efektif
Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan
sasaran – tujuan yang diharapkan (dan direncanakan)
untuk dicapai oleh sebuah bisnis. Penetapan sasaran
memiliki 4 tujuan spesifik: 1) Memberikan pedoman bagi
para manajer; 2) Membantu mengalokasikan sumber
daya; 3) membantu menentukan budaya perusahaan; dan
4) membantu manajer menilai kinerja.
PERENCANAAN
 Kejadian2 y.a.d bersifat uncertainty terutama yang uncontrolable, shg perlu
diRENCANAKAN
 Berisi apa-apa yang akan dilakukan
 Sebagai pedoman kerja untuk mencapai tujuan
 Menghindari rutinitas dan memperkecil kejadian yg tak terduga
MANFAAT PERENCANAAN:
1. Mengurangi uncertainty
2. Dapat fokus pada tujuan
3. Tindakannya terkoordinasi dg baik
4. Metode kerja bisa lebih efisien efektif
5. Pendelegasian pekerjaan lancar karena ada: KEBIJAKAN, PROSEDUR, JADWAL; shg
karyawan yg kurang cakap pun dapat melakukannya
6. PEDOMAN untuk PENGAWASAN, sbg ALAT pengukur hasil
Bentuk-bentuk PERENCANAAN:
1. Sasaran/tujuan; ini bentuk UTAMA dari perencanaan; misalnya akan
mengurangi kerusakan barang 5%/bulan; meningkatkan kekompakan
karyawan. DD semua aktifitas dapat terarah pada TUJUAN/sasaran yg
ditetapkan.
2. Strategi; yaitu bagaimana perusahaan akan menjalankan misinya. Strategi
ketepatan waktu juga penting, ketepatan alokasi dan penggunaaan
sumberdaya.
3. Kebijakan, sering disebut SOP (Standart Operational Prosedur)
4. Prosedur; merupakan serangkaian tindakan yg akan dijalankan utk
mempermudah pencapaian tujuan
5. Aturan; --sbg bagian prosedur dan lebih spesifik dan pasti
6. Program: kombinasi antara KEBIJAKAN, Prosedur, aturan, serta alokasi
tugas yg menimbulkan rangkaian tugas disertai budget / anggaran.
SYARAT PERENCANAAN dikatakan BAIK
harus mampu menjawab 5W 1H questions
1. Tindakan apa yg harus dilakukan (WHAT action in
necessary?)
2. MENGAPA hal tsbt dilakukan (WHY must it be done?)
3. Dimanakah dan kapan hal tsbt dilaksanakan (WHERE and
WHEN will it take place?)
4. Siapa yang akan melaksanakan (Who will do it?)
5. Bagaimana melaksanakannya (HOW will do it?)
SIFAT PERENCANAAN yg BAIK
1. Rasional
2. Fleksibel
3. Kontinu
“ANALISIS DAN STRATEGI
PEMASARAN KOMODITI
AQUAKULTUR YANG
BERKELANJUTAN MENUJU
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
“
LATAR BELAKANG
Pemasaran Hasil Perikanan sangat memegang peranan penting baik
domestik maupun internasional sebagai sumber protein hewani yang
bernilai gizi tinggi.
Pemasaran hasil perikanan juga dapat meningkatkan perolehan devisa
negara, PAD (Pendapatan Aseli Daerah), meningkatkan kesejahteraan
nelayan/petani ikan, dan lapangan kerja serta kesempatan berusaha.
TANTANGAN AEC (ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY)
 ADA KEBEBASAN ARUS KELUAR MASUK
 HARUS MAMPU BERSAING
 PENINGKATAN JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN
 TEKNOLOGI DAN INOVASI
 INDUSTRIALISASI HARUS SIAP MENGHADAPAI AEC 2015?, MASALAHNYA DAYA SAING
PRODUK LOKAL MASIH LEMAH.
 INVESTASI
 Peluang pasar perikanan di Kalimantan Selatan
masih belum dimanfaatkan secara optimal,
sedangkan permintaan ikan terus meningkat,
seiring dengan meningkatnya pendapatan, jumlah
penduduk dan tingkat pendidikan masyarakat.
Contohnya, berbagai jenis ikan yang di produksi
belum terdistribusi merata di beberapa daerah.
 Posisi marginal nelayan kita dalam rantai
pemasaran ketika membeli input produksi relatif
mahal, sebaliknya ketika menjual hasil tangkap
jauh lebih murah daripada harga pasar (di
konsumen akhir). Hal ini menyebabkan rendahnya
Contoh negara yang makmur karena
pemasaran perikanannya
1. Philipina; Jumlah pulau = 7200
Nilai ekspor rumput laut US$700 juta,
Indonesia US$45 juta, 60% row materials
rumput laut diimpor dari Indonesia
2. Norwegia; GNP/kapita = US$30.000/tahun
Kontribusi sektor perikanan thd.GDB 25%
Kontribusi sektor migas thd.GDB 40%
Ekspor ikan Salmon US$2 milyar/tahun
3. Thailand; panjang gartis pantai 2600 km
Luas tambak udang 80.000 ha
Produksi udang tahun 2000= 340.000 ton
vs Indonesia 80.000 ton
Nilai ekspor perikanan US$4.2 milyar vs
Indonesia US$1.76 milyar.
Syarat Perdagangan
 Syarat perdagangan = Px/Pm x 100%
 Dimana Px adalah indeks harga barang yg
diekspor, Pm yg diimpor suatu negara, dg thn
ttu.sbg bahan dasar perband.
 Dimana Px = diberi angka100, Pm = 100
 Dinegara A pd thn ttu indeks ekspornya 150 dn
impornya 200,maka (150/200).100 = 75.Berarti
tdk menguntungkan, jk lebih dari 100
menguntungkan, artinya barang ekspor bertambah
lebih cepat diband.impor.
Kebijakan Perdagangan Internasional
 Kebijakan Substitusi Impor (SI) yaitu(memproduksi didlm negeri barang2 yg
diimpor)
 Manfaatnya mengurangi ketergantungan impor, memperkuat sektor
industri,memperluas kesempatan kerja,menghemat devisa.
Keterbatasannya:
 Menguntungkan perusahaan asing yg menanam modal
 Pasar domestik cepat jenuh, krn Y rendah
 Muncul gejala monopoli dan oligopoli
 Ketergantungan tinggi thd impor bahan baku
 Pemborosan devisa
Kebijakan Promosi Ekspor
(PE)(Export Promotion Policy)
 4 Faktor Kebijakan PE mampu mendorong pertumb.ekonomi
1. Agroindustri yg berkembang (bahan baku pertanian/perikanan)
2. Skala ekonomi naik
3. Meningkatnya persaingan
4. Mengurangi devisa
Kebijakan PE,Masalahnya:
 Cepat jenuhnya pasar internasional (jika barang
kebutuhan pokok)
 Makin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara maju
1. Kebijakan proteksi berupa:
 Tarif (Pajak untuk komoditi impor),diberlakukan
jika harga pasar internasional lebih rendah daripada
harga domestik,sehingga harga barang impor
menjadi lebih mahal,akibatnya daya saing harga
produsen lokal dapat naik.
 MASALAHNYA JIKA AEC 2015, MAKA TIDAK ADA LAGI
TARIFF? LALU BAGAIMANA?
Tarif terdiri dari tarif nominal dan
Tarif efektif
 Tarif nominal adalah tarif yg dihitung berdasarkan perbedaan harga domestik
dg harga internasional.Misalnya harga udang windu di domestik Rp 50 rb/kg,
di LN Rp 150 rb/kg, maka agar mampu bersaing dilakukan setiap 1 kg udang
dikenakan pajak Rp 100 rb. Berarti besarnya tingkat perlindungan tariff
adalah 200%
Cara Perhitungan Tarif nominal (TN)
 TN = (Pd-Pw)/Pw x 100% dimana,
 TN = Tarif nominal
 Pd = harga domestik
 Pw = Harga Internasional (dunia)
 Pd = 60 jt per unit, Pw 30 juta per unit sehingga tarif nominal
 TN = (60 jt-30 jt)/30 jt x 100% = 100%.
Berarti tarif merugikan konsumen domestik, sebab mereka
harus membeli produk dengan harga lebih mahal
 Kebaikannya:
 Keuntungan bagi produsen domestik
 Keuntungan bagi tenaga kerja dan pemasok domestik
 Keuntungan bagi pemerintah
 Manfaat bagi pemerintah adalah pendapatan pajak sebesar jumlah impor
dikalikan pajak per unit impor.
Tarif Efektif (Effective Tariff)
 Tarif nominal hanya memberikan informasi tentang perubahan harga barang
jadi. Padahal yg lebih penting adalah perubahan nilai tambah karena adanya
proteksi. Perubahan nilai tambah karena proteksi disebut tarif perlindungan
efektif (effective rate of protection).
Rumus tarif efektif (TPE)
 TPE = (NTP – NT)/NT x 100%
 NTP = nilai tambah dengan produksi
 NT = Nilai tambah tanpa proteksi.
 Tujuan TPE untuk meningkatkan nilai tambah faktor
produksi domestik. Misalnya untuk setiap unit udang
windu seharga Rp 50 rb/kg, kompunen impornya
adalah 80%, mk nilai tambah tanpa proteksi (NT)
10rb/kg.Seandainya pemerintah menetapkan tarif
udang hanya naik 20%, menjadi Rp 60 rb/kg, tetapi
kenaikan nilai tambah lebih dari 20%, nilai tambah
industri udang domestik adalah:
NTP = Harga udang setelah proteksi – nilai input
= 60 rb – 40 rb = 20 rb.
 Dengan tarif nominal sebesar 20%, terjadi peningkatan nilai tambah
 Delta NT = NTP - NT
 = 20 rb – 10rb = 10 rb atau 100%.
 TPE = NTP-NT/NT x 100%
 = 20 rb -10 rb/10 rb x 100%
 = 100%
Konsumsi Ikan
 Konsumsi ikan Kalimantan Selatan mencapai 42,69
kg/kapita/tahun 2011 (hasil penelitian bahwa konsumsi ikan
masy. Pedesaan di HST < di perkotaan)
 Jika kita bandingkan target konsumsi ikan DKP pusat dengan
DKP Prov. Sebagai berikut:
 Target DKP pusat yang dicapai; Sumber protein ikan tahun
2000 sebesar 21.7 kg/kapita/tahun, tahun 2005 sebesar 30
kg/kapita/tahun, tahun 2011 = 32,24 kg/kap/tahun, 2012 =
33,89 kg/kap/tahun, 2022 = 50 kg/kap/thn.
 Target DKP Prov. Sebesar 44,78 kg/kapita/tahun, tahun
2012, 2022= 60 kg/kap/thn.
 Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi ikan di Kalimantan
Selatan melebihi target DKP pusat, sementara konsumsi
ikan nasional jauh lebih rendah.Berarti peluang pasar
perikanan di Kal-Sel sangat menjanjikan, baik lokal, antar
pulau dan ekspor.
Masalah domestik sistem pemasaran
hasil perikanan
1. Sifat perishable (mudah busuk)
2. Daerah tersebar/terpencar dan saling berjauhan
3. Dikumpulkan oleh pedagang pengumpul dan yang
dalam bentuk segar harus habis dalam sehari
4. Skala usaha kecil, jumlah nelayan/petani ikan banyak,
sedangkan pedagang pengumpul lebih sedikit
5. Di jual ditengah laut
6. Sarana dan prasarana kurang memadai
7. Akses pasar kurang, informasi pasar kurang
8. Terikat hutang/modal dengan bunga tinggi
9. Harga di eceran tinggi, di produsen rendah
10.Harga eceran ikan pada saat tidak musim tinggi,
namun harga di nelayan tidak terlalu tinggi, sedangkan
harga pada saat musim ikan di nelayan turun drastis
sedangkan harga di eceran tidak selalu demikian.
Berdasarkan Program dan Kegiatan
Pemasaran Versi DKP Prov.
Perlu pengembangan pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan
antara lain dengan cara:
Promosi
Sarana pemasaran yang memadai
(perlu pasar ikan tersendiri)
Pasar Ikan Hieginis (PIH)
Pengembangan forum bisnis usaha
PRODUKSI BERSIH/BLUE ECONOMY
Hasil Penelitian pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian Mahreda,E.S, 2002 dan
2007; terdapat share nelayan yang sangat rendah
pada penjualan ikan laut segar yang menunjukkan
pasar ikan masih belum efisien. Berbeda dengan ikan
air tawar yang mempunyai share yang tinggi.
 Contoh ikan Laut, harga di nelayan Rp 17000, di
eceran Rp 35.000, maka share nelayan 17000/35.000
x 100% = 48,57%. Namun untuk ikan air tawar jika
harga di petani ikan Rp 15.000/kg, harga di eceran
18.000/kg, maka share (bagian harga) yang diterima
petani Rp15.000/18.000x100%= 83,33%.
Pasar Global dan Prospek PERIKANAN
1. Di ekspor ke hampir 90 negara di dunia (Mis: Jepang, US, Benua Asia,
Amerika, Australia), berupa produk unggulan yaitu: Udang,
Tuna/cakalang, dll.
2. PERNAH Di ekspor ke Jepang 50%, ke AS 17%, ke UE 13%, ke Asia 20%
dan ke negara ASEAN 10%.
3. Jepang memberlakukan tarif rendah.
Urutan negara terkaya dunia
1. Qatar Y/kapita/2010 = US$ 90.149 naik dari US$83.841 tahun 2009
2. Luxemburg = US$ 79.411
3. Norwegia = US$ 52.964
4. Singarpore = US$ 52.840
5. Brunei = US$48.714
Disebabkan karena lingkungan makro ekonomi stabil, pasar efisien, birokrasi dan
kelembagaan berkualitas, pemerintah efisien/tingkat korupsi rendah, tingkat
keamanan tinggi.
•SKEMA PROSES PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(INTERNATIONAL TRADE PROCESS)
Pola 1 (Step 1)
1. indentor menyampaikan surat permintaan
harga ke importir
2. Importir mencari informasi tentang pensuplai di luar negeri
3. Importir mengirim surat penawaran barang
4. Pensuplai mengirimkan penawaran kepada importir dalam
valuta asing
5. Importir membuat kalkulasi harga impor dengan menambah
bea masuk dan komisi indent dan membuat penawaran harga
dalam rupiah untuk indentor.
Pola 2 (Step 2)
1. Indentor mendatangi kontrak jual beli indent
dengan importir
2. Importir menempatkan pesanan pada
pensuplai di LN atau tandatangan kontrak jual
beli impor dgn.pensuplai
3. Importir ajukan aplikasi pembukaan L/C pada
Bank Devisa yang menjadi langganannya
4. Bank Devisa melaks. Pembuatan L/C sesuai
dgn. Permintaan importir melalui Bank di
negara pensuplai
5. Bank yang menerima L/C ini disebut Advising
Bank terus ke supplier penerima.
POLA 3 (Step 3)
1. Pensuplai setelah menerima pesanan (order) dan L/C dari
importir segera menyiapkan barang untuk ekspor
2. Perusahaan pelayaran mengangkut barang untuk diserahkan ke
importir
3. Pensuplai menguangkan (negosiasi) shipping dokuments dengan
Bank negosiasi
4. Bank negosiasi meneruskan kepada issuing bank
5. Issuing Bank menerima pembayaran dari importir dan
menyerahkan dokumen ke importir
6. Importir menyelesaikan bea masuk
7. Agen pelayaran setelah menerima ongkos angkut dll.
Menyerahkan barang
8. Importir setelah menerima barang dari agen pelayaran
meneruskan barang ke indentor.
Peluang bisnis produk
unggulan ikan Patin di
Kalimantan Selatan sangat
menjanjikan tetapi perlu
efisiensi dengan
menerapkan nilai tambah
dan teknologi industri
Ikan patin sebagai unggulan budidaya
Permintaan ikan patin MASYARAKAT
KAL-SEL DAN INDONESIA meningkat
,hal ini karena ikan patin tergolong
menu favorit masyarakat Banjar DAN
HARGANYA YANG RELATIF LEBIH
RENDAH.
Jenis Ikan Patin
1. Patin Siam
2.Patin Jambal
Jenis Masakan dari Ikan Patin
Patin panggang
 Gulai patin
 Patin bumbu rujak
 Sup Patin
 Empek-empek
 Pais patin
 Patin masak mangut
 Patin Asam Manis
 Patin Mayones,
 Roles isi ikan patin dll
Jenis olahan dan industri
ikan patin yang dapat dilakukan
 Kerupuk ikan patin
 Bakso ikan patin
 Nugget ikan patin
 Pakasam ikan patin
 Patin asap
 Pillet patin
 Abon ikan patin
 Coklat rasa ikan patin
CONTOH, POTENSI WILAYAH BUDIDAYA IKAN
PATIN DI KAB.BANJAR
 Memiliki 3 sungai utama, yaitu; S.Martapura,
S.Riam Kanan dan S.Riam Kiwa. Budidaya di
S.Martapura = 427.133 ha, S.Riam Kanan 161.132
ha, S. Riam Kiwa = 191.132 ha (semua
dimanfaatkan untuk budidaya keramba 2.525 unit,
waduk Riam Kanan seluas 9200 ha, waduk
Mandikapau 530 ha, potensi laut 15.000 ha,
panjang garis pantai 26 km, dan rawa kurang
lebih 145.000 ha. .
Contoh hasil pengolahan limbah ikan yang
mestinya dapat dilakukan
1. Tepung ikan (tulang, kepala, dan ekor)
2. Pupuk (sebagian limbah sisa tulang)
3. Minyak ikan (di Kal-sel) belum dimanfaatkan.
4. Hasil sampingan industri fillet (tulang, kepala, kulit, isi perut, ekor, sisik dan
limbah cair). padahal, kulit ikan dapat diekspor untuk diolah menjadi dompet dan
tas kulit, sedangkan isi perutnya dapat diekspor untuk diolah menjadi kollagen
untuk industri komestik. dll
Peran Pemerintah Daerah dalam blue
economy
1. Potensi dimanfaatkan optimal
2. Penciptaan lapangan kerja
3. Peningkatan teknologi industri perikanan
4. Peningkatan kemitraan yang efektif
5. Peningkatan riset dan inovasi
6. Peluang investasi
7. Maka terwujud peningkatan PAD
strategi
 Supaya kegiatan usaha perikanan semakin efektif dan efisien, maka perlu
perhitungan dan teorinya juga.
 Misalnya untuk menghasilkan dan menjual produk perikanan yang
menguntungkan bagi semua pihak, maka perlu diketahui berapa kebutuhan
atau permintaan masyarakat dan penawarannya.
Rumus peluang pasar
 Jika diketahui permintaan pasar (marketing demand) melebihi penawarannya
(marketing supply), berarti ada peluang pasar atau pasar masih prospek untuk
dikembangkan.
 Rumus: P = D – S, dimana
 P = peluang pasar
 D = Permintaan pasar
 S = Penawaran pasar
Potensi dan pemanfaatan
 Untuk ikan patin potensinya besar
 Pemanfaatannya kecil.
 Contoh: potensi budidaya kolam 39.558,9 ha, dimanfaatkan 1,6%; demikian
juga potensi keramba 1 juta ha, dimanfaatkan 8,5%.
Kal-Sel
 Contoh usaha budidaya ikan patin seorang pengusaha di Kal-Sel 125 ha dengan
hasil 4-5 ton.
 Maka; perlu teknologi industri pengolahan skala menengah untuk mengolah
ikan, termasuk sarana pendukung berupa pabrik es untuk mengewetkan ikan.
 Meningkatkan produksi
Apa saja potensi produksi pengolahannya dan
manfaatnya?
1. kepala/mata ikan mengandung polyscharida yang berfungsi mengontrol aliran
darah
2. Tulang, mengandung kalsium dan kolagen yang sangat bermanfaat dalam
membantu pertumbuhan tulang dan gigi
3. Minyak ikan, mengandung DHA (Docahexaenoic Acid), sangat penting untuk
pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata (dapat dibuat kapsul)
4. Daging ikan; mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat
berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh manusia.
5. Kulit ikan mengandung vitamin A dan B2 yang sangat bermanfaat untuk
kesehataan mata dan kekebalan tubuh.
6. Perut ikan, lemak pada perut ikan mengandung omega 34 (EFA) yang
berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan
kolesterol.
Nugget ikan PATIN
Patin di Kal-Sel untuk industrialisasi?
1. Potensi tinggi (sentra produksi patin?)
2. Apa yang diperlukan?
3. Bagaimana peluang pasar domestik dan ekspor?
4. Bagaimana peran Pemda?
5. Hadirkan peran Pemda dalam Blue Economy
Trend pasar ikan
 Pemerintah mencanangkan ikan produksi Indonesia 30% ekspor dan 70%
konsumsi domestik. Peningkatan yang diinginkan sekitar 365%.
 Caranya, pemerintah menganggarkan penyediaan lemari pendingin dan alat
teknologi.
 Siapkan ekspor ke pasar Eropa dan AS, target lain, memburu pasar Afrika dan
Timur Tengah.
Dukungan sarana dan prasarana
 Pasar
 Bank
 Benih (BBI)
 Pakan
 Pabrik es
 Listrik
 Transportasi
 Air bersih
 telekomunikasi
Sekarang ini, berbagai ikan sudah merupakan komoditi andalan
dengan nilai ekonomi tinggi.
1.Udang windu (penaeus monodon)
2.Kepiting (skylla serrata)
3.Ikan patin (pangasius sp)
4.Ikan betutu (oxyekotris marmorata Blkr)
5.Ikan haruan
6.Ikan lele
7.Ikan betok
8.Ikan saluang
9.Ikan sepat
10.Benih ikan. dst
Jenis ikan tersebut banyak dibudidayakan sepanjang aliran
sungai, di tambak, dst dan mudah dilaksanakan secara teknis.
Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, jala
apung, melalui sistem pen dan keramba.
a. Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan
melalui sistem monokultur atau polikultur
b. Pembesaran di jala apung, perlu diperhatikan lokasi
pemeliharaan, penggunaan jala apung, kondisi dan
kualitas perairan dan pembesaran.
c. Pada sistem pen, perlu diperhatikan pemilihan lokasi,
kualitas air, penebaran benih, pemberian pakan,
pengontrolan dan pemanenannya.
Gambaran peluang agribisnis
Luas perairan umum Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa,danau alam dan
buatan seluar 13 juta ha, merupakan potensi alam yang sangat baik bagi
pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Potensi pendukungnya adalah
modal pemerintah dan swasta, program penelitian, kemudahan perijinan baik
pemasaran dalam negeri maupun ekspor perikanan.
 Peluang usaha sangat potensial dan menguntungkan.
 Peluang penyerapan tenaga kerja dan tenaga penyuluh perikanan masih
sangat tinggi
 Peluang wiraswasta di bidang budidaya ikan patin tinggi dan menjanjikan
 Peluang meningkatkan PAD dan Devisa.
 Berarti sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang
cerah
 Ikan sebagai sumberdaya alam pulih (renewable resources),
 Namun, SDI kita masih banyak yang dicuri pihak asing, hal tersebut disebabkan
karena kurangnya fasilitas pendukung baik alat tangkap dan armada kita sehingga
pengelolaan SDI kita tidak optimal.
 Harapan pemerintah lebih baik beralih perhatian kepada wirausaha di sektor
perikanan untuk meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
Krupuk kulit Patin
Peluang Bisnis Ikan Patin
1. Mudah dikembangkan di daerahh Kal-Sel
(Kalsel ditetapkan menjadi kawasan minapolitan ikan patin denga n produksi 40-50 ton
ikan patin per hari)
2. Lebih mudah di proses
3. Harga relatif lebih murah dibanding jenis ikan
lainnya
Langkah mengurangi impor dan mendorong konsumsi
dalam negeri
(jika tanpa perdagangan bebas)
1. Melakukan pembatasan impor (menaikkan tarif
atau quota)
2. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing)
3. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi),
dpt.menyebabkan barang impor menjadi lebih
mahal, dan akan mengurangi impor,sebaliknya
barang ekspor menjadi lebih murah dipasaran
LN dan akan menambah ekspor
Langkah2 yg akan menambah ekspor
 Memberikan insentif fiskal dan moneter utk menambah kegiatan produksi
barang ekspor
 Mewujudkan kestabilan upah dan harga
 Menurunkan nilai valuta. Hal ini bukan saja akan dapat mengurangi impor,
tetapi juga akan menambah ekspor.
Langkah2 Kebijakan mengurangi
pembelanjaan
 Menaikkan pajak pendapatan.Pajak ini akan mengurangi pendapatan
disposible dan mengurangi konsumsi rumah tangga
 Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang.Kebijakan moneter
dg menaikkan suku bunga yg mempengaruhi investasi.
 Mengurangi pengeluaran pemerintah
Jika ada pasar bebas?
Maka, tangkap peluangnya
1. Investasi dan kerjasama
2. Mutu
3. Efisiensi harga dan teknologi
4. Unit-unit pengolahan
5. Meningkatkan produksi
6. Skill (SDM)
7. Nilai tambah
8. Dukungan pemerintah
PELUANG
1. NEGARA PENGEKSPOR PERIKANAN
2. PASAR POTENSIAL DUNIA
3. POTENSI LUAR BIASA
4. TERBUKANYA SEKTOR JASA
5. DAPAT BERDAYA SAING
TANTANGAN
1. KESAMAAN PRODUK DENGAN NEGARA LAIN/BERSAING
2. SDM/KUALITAS TENAGA KERJA
3. OPTIMALISASI
4. PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI
ANCAMAN
1. TINGGINYA TEKNOLOGI
2. MEMBANJIRNYA IMPOR
3. KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA RENDAH
4. KURANG SIAP DAN KURANG PERCAYA DIRI
5. LEMAHNYA DAYA SAING
No Daerah Pemasaran Serapan (ton) Keterangan
Martapura 4 – 5
Banjarbaru 3
Banjarmasin 5
Banua Anam 6
Bati-bati/Pelaihari 0,7
Batu licin 0,7
Kapuas 1 – 1,5
Palangka Raya 6
Sampit 2,5
Muara Tewe/Puruk Cahu 1
Balikpapan/Samarinda
Pangkalan Bun
Total
2,5
0,5
32
DATA PASAR TUJUAN PATIN KAB BANJAR
NO KABUPATEN KOTA HOTEL RESTORAN
Banjarmasin 87 120
Banjarbaru 22 6
Banjar 10 29
Barito Kuala 2 7
Tanah Laut 12 12
Tanah Bumbu 41 106
Kota Baru 11 17
Tapin 6 23
Hulu S Selatan 9 18
Hulu S Tengah 13 10
Hulu Sungai Utara 5 8
Balangan 3 9
Tabalong
Jumlah
18
239
78
443
Data Hotel dan Restoran di Kalsel (disprobupar
,2015)
ISSUE NASIONAL
 Penghentian import fillet ikan patin berdampak positif, secara nyata
menumbuhkan industri fillet
Jumlah fillet patin yang masuk ke
indonesia sebanyak 200 ton – 1000 TON/
bulan.
(sumber : CCI 2011)
PERLUASAN PASAR
 DIVERSIFIKASI PRODUK
PERLUASAN PASAR
 Inovasi sistem Pemasaran :
1.Menjual di pasar hygienis
2. Packaging yang menarik
3. Penyuluhan ikan tentang pemeliharaan ikan yang hygienis untuk dapat
meningkatkan citra ikan
4. Pemanfaatan teknologi informasi
1.PERENCANAAN PEMASARAN YANG MATANG
Perlunya integrasi industri pengolahan
sehingga efisiensi produksi tercapai,
sehingga kita dapat bersaing harga
dengan daerah lain.
.2.TEKNOLOGI BUDIDAYA INTENSIF DAN
EFISIEN
diharapkan hasil riset dari peneliti/ perekayasa dari lembaga penelitian atau
balai dapat disosialisasikan dan diaplikasikan pada petani/pelaku usaha.
Misalnya:- pemeliharaan dengan padat tebar tinggi
- pemeliharaan dengan ramah lingkungan
3.PENYEDIAAN INDUK YANG BERKUALITAS
Pemuliaan induk perlu dilakukan sehingga mendapatkan bibit yang berkualitas
untuk menunjang efisiensi produksi budidaya
4.PENJAGAAN MUTU PRODUK MELALUI SANITASI DAN TATA LAKSANA BUDIDAYA
YANG BAIK
- -Meminimalisir penggunaan pakan
- alternatif yang tidak hygienis
- -penggantian antibiotik dengan produk
- herbal
PENINGKATAN SKALA PRODUKSI
-kendala para pembudidaya di modal usaha
solusi : perlu peningkatan program bantuan pemerintah seperti
PNPM mandiri, KUR, KKP-E ,PUMP-PB yang tepat sasaran.
BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY
BLUE ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE
ECONOMY
BLUE ECONOMY
STRATEGI PEMASARAN DALAM NEGERI
1.CREATING DOMESTIC DEMAND
2. PENGEMBANGAN KEMITRAAN
PASAR
3. PENGUATAN KAPASITAS
SUPPPLIER
LANGKAH dalam PROSES PERENCANAAN
1. Collecting data and information
2. Analisis situasi dan masalah yg terlibat
3. Forcasting terhadap perkembangan yg akan terjadi di masa y.a.d
4. Menetapkan tujuan dan hasil, sbg pedoman utk sasaran yg akan dicapat.
5. Mengembangkan berbagai alternatif sbg arah tindakandan memilih alternatif
yg paling sesuai
6. Mengevaluasi kemajuan dan mencocokan kembali pandangan seseorang
serentak dg berlangsungnya perencanaan
PENGORGANISASIAN
 Meliputi langkah2 atau usaha sbb:
1. Menentukan struktur organisasi
2. Menentukan pekerjaan yg harus dilakukan
3. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan
4. Merumuskan garis kegiatan
5. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk
stafnya
3 HUBUNGAN DASAR dalam HUBUNGAN
FORMAL
1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Pertanggungjawaban
PENGARAHAN
 Merupakan gerak pelaksanaan dari fungsi 1 dan 2
 Menciptakan kondisi yg menumbuhkan minat kerja, kekuatan bertindak,
pemikiran imajinatif dan kelompok kerja yg berkelanjutan. Ini bisa dicapai
melalui kepemimpinan yg baik. Ada 3 kepemimpinan yaitu otoriter,
kebebasan, dan demokratis.
 Menciptakan hasrat untuk berhasil
 Mengawasi pekerjaan agar betul2 dilaksanakan
PENGAWASAN
 Dilakukan agar mudah melakukan perbaikan jika tjd penyimpangan,
memastikan apa yg terjadi dan mencari penyebabnya.
 Mengukur: seberapa jauh hasil telah dicapai sesuai RENCANA.
 Dapat menjamin apa yg dihasilkan sesuai harapan.
 Ada hubungan erat antara pengawasan dan perencanaan.
 Pengawasan meliputi kegiatan:
1. Menentukan STANDAR
2. MENGUKUR DAN MEMBANDINGKAN HASIL KERJA thdp STANDAR
3. MEMPERBAIKI PENYIMPANGAN, jika ada.
TINGKATAN MANAJEMEN
1. MANAJEMEN PUNCAK; peran: menyusun kebijakan strategis, bertanggung
jawab menyeluruh; bertanggungjawab langsung kpd komisaris; dikenal dg
istilah DIREKTUR atau CEO (Chief Exceutive Officer)
2. MANAJEMEN MENENGAH; mengarahkan manajer bawahan atau karyawan
operasional. Bertanggung jawab mengimlementasikan apa2 kebijakan nya
manajemen puncak.
3. MANEJEMEN LINI PERTAMA/BAWAHAN; bertanggungjawab atas pekerjaan
oarg lain/bawahannyamdan mengarahkannya.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
1. PEMBAGIAN KERJA; masing2 SDM perusahaan hrs jelas apa yg harus dilakukan. Pembedaan
tugas membedakan jabatan seseorang, apakah pinpinan, staf atau karyawan.
2. KEKUASAAN/WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Wewenang = hak utk mengambil keputusan sehbungan dg tugas, T.J, atau pekerjaan yg
harus dilakukan. Sdgkn Tugas dan T.J. Adalah pekerjaan yg harus dilakukan.
3. DISIPLIN;
4. KESATUAN PERINTAH; misal: seorang pegawai menerima perintah HANYA dari seorang atasan
saja.
5. KESATUAN ARAH di masing2 bagian di perusahaan harus 1 visi misi, tdk boleh bertentangan.
6. Kepentingan individu dibawah kepentingan bersama.
7. Pembayaran upah yg adil
8. Pemusatan; ada wewenang yg terpusat di pimpinan ttt, sebagian lain didelegasikan.
9. Batas kekuasaan harus ada agar ada kejelasan batas2 wewenang msg2.
10. Tata tertib; harus ada ketertiban, a place for everything and everything in its place.
11. Keadilan
12. Stabilitas pegawai
13. Inisiatif
14. Jiwa Kesatuan
Menjabarkan empat kegiatan yang membentuk proses
manajemen
Jadi, Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber
daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi. Perencanaan
ialah menetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara
terbaik melakukannya. Proses menata sumber daya dan kegiatan
menjadi struktur yang koheren disebut pengorganisasian. Dalam
pengarahan, seorang manajer memandu dan memotivasi karyawan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan adalah proses
memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan
mencapai sasarannya
FUNGSI Manajemen
 Planning-Perencanaan, penetapan tujuan, bertindak,
mengukur sumberdaya, menentukan hasil;
 Organizing-Pengorganisasian, penghimpunan
sumberdaya, pembagian tugas,
pertanggungjawaban;
 Leading-Pemimpinan, pengarahan dan penggerakan
(actuating);
 Pengendalian, pengawasan, perbandingan hasil
dengan tujuan
Jika anda pegang uang 2-3 M untuk
diusahakan pada lahan basah
Sebutkan rencana anda sd hasil
akhir yang diharapkan.

More Related Content

Similar to Konsep-MANAJEMEN-dlm-AGRIBISNIS-Perikanan samb..pptx

filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 filosofi mutu kinerja dan arti mmt filosofi mutu kinerja dan arti mmt
filosofi mutu kinerja dan arti mmtEdwarn Abazel
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmtBeni Taryanate
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppstephaniejessey
 
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTEmilia Wati
 
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxPPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxAsrulMinanjar
 
Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriRhe Dwi Yuni
 
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Dian Anggita
 
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...Kanaidi ken
 
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptxSetyoNugroho74
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Deby Anggreani Br Sembiring
 
Overview Manajemen Operasional
Overview Manajemen OperasionalOverview Manajemen Operasional
Overview Manajemen OperasionalM Abdul Aziz
 
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpawTugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpawDian 'pawpaw' Manggiasih
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Kacung Abdullah
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansialpjj_kemenkes
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansialpjj_kemenkes
 
Program pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanProgram pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanpatuari
 

Similar to Konsep-MANAJEMEN-dlm-AGRIBISNIS-Perikanan samb..pptx (20)

filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 filosofi mutu kinerja dan arti mmt filosofi mutu kinerja dan arti mmt
filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
 
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
 
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxPPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
 
Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management Industri
 
PENGANTAR BISNIS
PENGANTAR BISNISPENGANTAR BISNIS
PENGANTAR BISNIS
 
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
 
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 Materi Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS ...
 
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Strategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen BisnisStrategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen Bisnis
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
 
Overview Manajemen Operasional
Overview Manajemen OperasionalOverview Manajemen Operasional
Overview Manajemen Operasional
 
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpawTugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw
Tugas praktikum (2) Dasar Manajemen - Gaya Kepemimpinan - @dianpawpaw
 
Manajemen tambang materi 2
Manajemen tambang materi 2Manajemen tambang materi 2
Manajemen tambang materi 2
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
 
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
 
Program pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanProgram pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaan
 

Konsep-MANAJEMEN-dlm-AGRIBISNIS-Perikanan samb..pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4. Manajemen dalam AGRIBISNIS  Tujuan setiap kegiatan bisnis adalah mencapai goal-nya secara efisien dan efektif (berdaya guna dan berhasil guna)  The main goal of business is profit  Oleh karena itu, untuk mencapainya, perlu dilakukan secara SISTEMATIS dan TERENCANA  Di sisi lain, manusia memiliki KETERBATASAN, shg perlu melibatkan ORANG LAIN untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bisnisnya. HAL INI sudah termasuk menggunakan MANAJEMEN.  MANAJEMEN AGRIBISNIS adalah penerapan manajemen dalam bisnis yang berbasis pertanian dalam arti luas (including perikanan, peternakan, ...)  OK, siapa saja yang hendak terjun dalam AGRIBISNIS perlu memahami MANAJEMEN, a.l: 1. definisi, 2. fungsi-fungsi manajemen, 3. tingkatan manajemen, 4. prinsip-prinsip manajemen, dan 5. bidang-bidang manajemen.
  • 6.
  • 8.
  • 9. Hubungan antara Efektif, Efisien dan Profitabilitas
  • 10.
  • 11. The next of Manajemen dalam AGRIBISNIS  Karakteristik agribisnis yang khas --- maka manajemen nya berbeda dengan manajemen lainnya.  Hal-hal yang membedakan, a.l: 1. Keanekaragaman bisnis yang besar 2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis 3. Skala usahanya beragam pula 4. Persaingan yang ketat khususnya di agribisnis skala kecil, dimana banyak penjual (produsen: petani, nelayan, pembudidaya skala kecil) namun sedikit pembeli 5. The way of life nya tradisional daripada bisnis lainnya 6. Usaha agribisnis dan badan-badan usahanya cenderung dilakukan oleh petani/nelayan/pembudidaya sendiri dan keluarganya 7. Produksi agribisnis bersifat musiman, tergantung lingkungan eksternal: alam 8. Dampak kebijakan/program pemerintah sangat mengena langsung pada sektor agribisnis
  • 12.
  • 13. PENTINGNYA MANAJEMEN dan MANAJER  Suatu usaha/organisasi apapun selalu melibatkan orang, baik sedikit maupun banyak, perlu kerjasama, shg butuh MANAJEMEN  Dalam kerjasama ini butuh orang yang memimpin --- yaitu disebut MANAGER  Faktor penyebab kegagalan bisnis yang UTAMA adalah manajemen yang TIDAK efektif.  Berhasil tidaknya agribisnis tergantung efektif tidaknya pemanfaatan sumberdaya organisasi oleh manajer.  Manajer = orang yang mampu dan ahli memimpin organisasinya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, termasuk mengelola SDM  Keberhasilan manajer antara lain ditentukan oleh persiapan awal, pelaksanaan dan pengawasan dalam pekerjaannya. INI sudah merupakan fungsi MANAJEMEN yang harus dilakukan manajer bersama bawahannya.  Dalam implementasinya, fungsi2 manajemen tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
  • 14. DEFINISI MANAJEMEN  Adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan atas SUMBERDAYA, terutama SDM untuk mencapai tujuan organisasinya.  Komponen dalam definisi MANAJEMEN: 1. Ada Tujuan yang akan dicapai 2. Tujuan itu dicapai melalui orang lain 3. Kegiatan orang lain itu perlu dibimbing, digerakkan, dan diawasi
  • 15. Management  A process of the skillful use of resources to accomplish a purpose or goal
  • 17. Management Functions Planning is choosing the business model and allocating resources and selecting goals Organizing is creating task, culture and reporting relationships to coordinate and motive individuals to achieve the firm’s goals Leading is creating a vision using power, influence, and persuasion for individuals to follow Controlling is evaluating the accomplishment of the planned goals and adjusting as needed
  • 18.
  • 20. Menjelaskan pentingnya menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen efektif Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran – tujuan yang diharapkan (dan direncanakan) untuk dicapai oleh sebuah bisnis. Penetapan sasaran memiliki 4 tujuan spesifik: 1) Memberikan pedoman bagi para manajer; 2) Membantu mengalokasikan sumber daya; 3) membantu menentukan budaya perusahaan; dan 4) membantu manajer menilai kinerja.
  • 21.
  • 22.
  • 23. PERENCANAAN  Kejadian2 y.a.d bersifat uncertainty terutama yang uncontrolable, shg perlu diRENCANAKAN  Berisi apa-apa yang akan dilakukan  Sebagai pedoman kerja untuk mencapai tujuan  Menghindari rutinitas dan memperkecil kejadian yg tak terduga MANFAAT PERENCANAAN: 1. Mengurangi uncertainty 2. Dapat fokus pada tujuan 3. Tindakannya terkoordinasi dg baik 4. Metode kerja bisa lebih efisien efektif 5. Pendelegasian pekerjaan lancar karena ada: KEBIJAKAN, PROSEDUR, JADWAL; shg karyawan yg kurang cakap pun dapat melakukannya 6. PEDOMAN untuk PENGAWASAN, sbg ALAT pengukur hasil
  • 24. Bentuk-bentuk PERENCANAAN: 1. Sasaran/tujuan; ini bentuk UTAMA dari perencanaan; misalnya akan mengurangi kerusakan barang 5%/bulan; meningkatkan kekompakan karyawan. DD semua aktifitas dapat terarah pada TUJUAN/sasaran yg ditetapkan. 2. Strategi; yaitu bagaimana perusahaan akan menjalankan misinya. Strategi ketepatan waktu juga penting, ketepatan alokasi dan penggunaaan sumberdaya. 3. Kebijakan, sering disebut SOP (Standart Operational Prosedur) 4. Prosedur; merupakan serangkaian tindakan yg akan dijalankan utk mempermudah pencapaian tujuan 5. Aturan; --sbg bagian prosedur dan lebih spesifik dan pasti 6. Program: kombinasi antara KEBIJAKAN, Prosedur, aturan, serta alokasi tugas yg menimbulkan rangkaian tugas disertai budget / anggaran.
  • 25. SYARAT PERENCANAAN dikatakan BAIK harus mampu menjawab 5W 1H questions 1. Tindakan apa yg harus dilakukan (WHAT action in necessary?) 2. MENGAPA hal tsbt dilakukan (WHY must it be done?) 3. Dimanakah dan kapan hal tsbt dilaksanakan (WHERE and WHEN will it take place?) 4. Siapa yang akan melaksanakan (Who will do it?) 5. Bagaimana melaksanakannya (HOW will do it?)
  • 26. SIFAT PERENCANAAN yg BAIK 1. Rasional 2. Fleksibel 3. Kontinu
  • 27.
  • 28. “ANALISIS DAN STRATEGI PEMASARAN KOMODITI AQUAKULTUR YANG BERKELANJUTAN MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY “
  • 29. LATAR BELAKANG Pemasaran Hasil Perikanan sangat memegang peranan penting baik domestik maupun internasional sebagai sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi. Pemasaran hasil perikanan juga dapat meningkatkan perolehan devisa negara, PAD (Pendapatan Aseli Daerah), meningkatkan kesejahteraan nelayan/petani ikan, dan lapangan kerja serta kesempatan berusaha.
  • 30. TANTANGAN AEC (ASEAN ECONOMIC COMMUNITY)  ADA KEBEBASAN ARUS KELUAR MASUK  HARUS MAMPU BERSAING  PENINGKATAN JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN  TEKNOLOGI DAN INOVASI  INDUSTRIALISASI HARUS SIAP MENGHADAPAI AEC 2015?, MASALAHNYA DAYA SAING PRODUK LOKAL MASIH LEMAH.  INVESTASI
  • 31.  Peluang pasar perikanan di Kalimantan Selatan masih belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan permintaan ikan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya pendapatan, jumlah penduduk dan tingkat pendidikan masyarakat. Contohnya, berbagai jenis ikan yang di produksi belum terdistribusi merata di beberapa daerah.  Posisi marginal nelayan kita dalam rantai pemasaran ketika membeli input produksi relatif mahal, sebaliknya ketika menjual hasil tangkap jauh lebih murah daripada harga pasar (di konsumen akhir). Hal ini menyebabkan rendahnya
  • 32. Contoh negara yang makmur karena pemasaran perikanannya 1. Philipina; Jumlah pulau = 7200 Nilai ekspor rumput laut US$700 juta, Indonesia US$45 juta, 60% row materials rumput laut diimpor dari Indonesia 2. Norwegia; GNP/kapita = US$30.000/tahun Kontribusi sektor perikanan thd.GDB 25% Kontribusi sektor migas thd.GDB 40% Ekspor ikan Salmon US$2 milyar/tahun 3. Thailand; panjang gartis pantai 2600 km Luas tambak udang 80.000 ha Produksi udang tahun 2000= 340.000 ton vs Indonesia 80.000 ton Nilai ekspor perikanan US$4.2 milyar vs Indonesia US$1.76 milyar.
  • 33. Syarat Perdagangan  Syarat perdagangan = Px/Pm x 100%  Dimana Px adalah indeks harga barang yg diekspor, Pm yg diimpor suatu negara, dg thn ttu.sbg bahan dasar perband.  Dimana Px = diberi angka100, Pm = 100  Dinegara A pd thn ttu indeks ekspornya 150 dn impornya 200,maka (150/200).100 = 75.Berarti tdk menguntungkan, jk lebih dari 100 menguntungkan, artinya barang ekspor bertambah lebih cepat diband.impor.
  • 34. Kebijakan Perdagangan Internasional  Kebijakan Substitusi Impor (SI) yaitu(memproduksi didlm negeri barang2 yg diimpor)  Manfaatnya mengurangi ketergantungan impor, memperkuat sektor industri,memperluas kesempatan kerja,menghemat devisa.
  • 35. Keterbatasannya:  Menguntungkan perusahaan asing yg menanam modal  Pasar domestik cepat jenuh, krn Y rendah  Muncul gejala monopoli dan oligopoli  Ketergantungan tinggi thd impor bahan baku  Pemborosan devisa
  • 36. Kebijakan Promosi Ekspor (PE)(Export Promotion Policy)  4 Faktor Kebijakan PE mampu mendorong pertumb.ekonomi 1. Agroindustri yg berkembang (bahan baku pertanian/perikanan) 2. Skala ekonomi naik 3. Meningkatnya persaingan 4. Mengurangi devisa
  • 37. Kebijakan PE,Masalahnya:  Cepat jenuhnya pasar internasional (jika barang kebutuhan pokok)  Makin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara maju 1. Kebijakan proteksi berupa:  Tarif (Pajak untuk komoditi impor),diberlakukan jika harga pasar internasional lebih rendah daripada harga domestik,sehingga harga barang impor menjadi lebih mahal,akibatnya daya saing harga produsen lokal dapat naik.  MASALAHNYA JIKA AEC 2015, MAKA TIDAK ADA LAGI TARIFF? LALU BAGAIMANA?
  • 38. Tarif terdiri dari tarif nominal dan Tarif efektif  Tarif nominal adalah tarif yg dihitung berdasarkan perbedaan harga domestik dg harga internasional.Misalnya harga udang windu di domestik Rp 50 rb/kg, di LN Rp 150 rb/kg, maka agar mampu bersaing dilakukan setiap 1 kg udang dikenakan pajak Rp 100 rb. Berarti besarnya tingkat perlindungan tariff adalah 200%
  • 39. Cara Perhitungan Tarif nominal (TN)  TN = (Pd-Pw)/Pw x 100% dimana,  TN = Tarif nominal  Pd = harga domestik  Pw = Harga Internasional (dunia)  Pd = 60 jt per unit, Pw 30 juta per unit sehingga tarif nominal  TN = (60 jt-30 jt)/30 jt x 100% = 100%.
  • 40. Berarti tarif merugikan konsumen domestik, sebab mereka harus membeli produk dengan harga lebih mahal  Kebaikannya:  Keuntungan bagi produsen domestik  Keuntungan bagi tenaga kerja dan pemasok domestik  Keuntungan bagi pemerintah  Manfaat bagi pemerintah adalah pendapatan pajak sebesar jumlah impor dikalikan pajak per unit impor.
  • 41. Tarif Efektif (Effective Tariff)  Tarif nominal hanya memberikan informasi tentang perubahan harga barang jadi. Padahal yg lebih penting adalah perubahan nilai tambah karena adanya proteksi. Perubahan nilai tambah karena proteksi disebut tarif perlindungan efektif (effective rate of protection).
  • 42. Rumus tarif efektif (TPE)  TPE = (NTP – NT)/NT x 100%  NTP = nilai tambah dengan produksi  NT = Nilai tambah tanpa proteksi.  Tujuan TPE untuk meningkatkan nilai tambah faktor produksi domestik. Misalnya untuk setiap unit udang windu seharga Rp 50 rb/kg, kompunen impornya adalah 80%, mk nilai tambah tanpa proteksi (NT) 10rb/kg.Seandainya pemerintah menetapkan tarif udang hanya naik 20%, menjadi Rp 60 rb/kg, tetapi kenaikan nilai tambah lebih dari 20%, nilai tambah industri udang domestik adalah:
  • 43. NTP = Harga udang setelah proteksi – nilai input = 60 rb – 40 rb = 20 rb.  Dengan tarif nominal sebesar 20%, terjadi peningkatan nilai tambah  Delta NT = NTP - NT  = 20 rb – 10rb = 10 rb atau 100%.  TPE = NTP-NT/NT x 100%  = 20 rb -10 rb/10 rb x 100%  = 100%
  • 44. Konsumsi Ikan  Konsumsi ikan Kalimantan Selatan mencapai 42,69 kg/kapita/tahun 2011 (hasil penelitian bahwa konsumsi ikan masy. Pedesaan di HST < di perkotaan)  Jika kita bandingkan target konsumsi ikan DKP pusat dengan DKP Prov. Sebagai berikut:  Target DKP pusat yang dicapai; Sumber protein ikan tahun 2000 sebesar 21.7 kg/kapita/tahun, tahun 2005 sebesar 30 kg/kapita/tahun, tahun 2011 = 32,24 kg/kap/tahun, 2012 = 33,89 kg/kap/tahun, 2022 = 50 kg/kap/thn.  Target DKP Prov. Sebesar 44,78 kg/kapita/tahun, tahun 2012, 2022= 60 kg/kap/thn.  Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi ikan di Kalimantan Selatan melebihi target DKP pusat, sementara konsumsi ikan nasional jauh lebih rendah.Berarti peluang pasar perikanan di Kal-Sel sangat menjanjikan, baik lokal, antar pulau dan ekspor.
  • 45. Masalah domestik sistem pemasaran hasil perikanan 1. Sifat perishable (mudah busuk) 2. Daerah tersebar/terpencar dan saling berjauhan 3. Dikumpulkan oleh pedagang pengumpul dan yang dalam bentuk segar harus habis dalam sehari 4. Skala usaha kecil, jumlah nelayan/petani ikan banyak, sedangkan pedagang pengumpul lebih sedikit 5. Di jual ditengah laut 6. Sarana dan prasarana kurang memadai 7. Akses pasar kurang, informasi pasar kurang 8. Terikat hutang/modal dengan bunga tinggi 9. Harga di eceran tinggi, di produsen rendah 10.Harga eceran ikan pada saat tidak musim tinggi, namun harga di nelayan tidak terlalu tinggi, sedangkan harga pada saat musim ikan di nelayan turun drastis sedangkan harga di eceran tidak selalu demikian.
  • 46. Berdasarkan Program dan Kegiatan Pemasaran Versi DKP Prov. Perlu pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan antara lain dengan cara: Promosi Sarana pemasaran yang memadai (perlu pasar ikan tersendiri) Pasar Ikan Hieginis (PIH) Pengembangan forum bisnis usaha PRODUKSI BERSIH/BLUE ECONOMY
  • 47. Hasil Penelitian pemasaran Berdasarkan hasil penelitian Mahreda,E.S, 2002 dan 2007; terdapat share nelayan yang sangat rendah pada penjualan ikan laut segar yang menunjukkan pasar ikan masih belum efisien. Berbeda dengan ikan air tawar yang mempunyai share yang tinggi.  Contoh ikan Laut, harga di nelayan Rp 17000, di eceran Rp 35.000, maka share nelayan 17000/35.000 x 100% = 48,57%. Namun untuk ikan air tawar jika harga di petani ikan Rp 15.000/kg, harga di eceran 18.000/kg, maka share (bagian harga) yang diterima petani Rp15.000/18.000x100%= 83,33%.
  • 48. Pasar Global dan Prospek PERIKANAN 1. Di ekspor ke hampir 90 negara di dunia (Mis: Jepang, US, Benua Asia, Amerika, Australia), berupa produk unggulan yaitu: Udang, Tuna/cakalang, dll. 2. PERNAH Di ekspor ke Jepang 50%, ke AS 17%, ke UE 13%, ke Asia 20% dan ke negara ASEAN 10%. 3. Jepang memberlakukan tarif rendah.
  • 49. Urutan negara terkaya dunia 1. Qatar Y/kapita/2010 = US$ 90.149 naik dari US$83.841 tahun 2009 2. Luxemburg = US$ 79.411 3. Norwegia = US$ 52.964 4. Singarpore = US$ 52.840 5. Brunei = US$48.714 Disebabkan karena lingkungan makro ekonomi stabil, pasar efisien, birokrasi dan kelembagaan berkualitas, pemerintah efisien/tingkat korupsi rendah, tingkat keamanan tinggi.
  • 50. •SKEMA PROSES PERDAGANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL TRADE PROCESS) Pola 1 (Step 1) 1. indentor menyampaikan surat permintaan harga ke importir 2. Importir mencari informasi tentang pensuplai di luar negeri 3. Importir mengirim surat penawaran barang 4. Pensuplai mengirimkan penawaran kepada importir dalam valuta asing 5. Importir membuat kalkulasi harga impor dengan menambah bea masuk dan komisi indent dan membuat penawaran harga dalam rupiah untuk indentor.
  • 51. Pola 2 (Step 2) 1. Indentor mendatangi kontrak jual beli indent dengan importir 2. Importir menempatkan pesanan pada pensuplai di LN atau tandatangan kontrak jual beli impor dgn.pensuplai 3. Importir ajukan aplikasi pembukaan L/C pada Bank Devisa yang menjadi langganannya 4. Bank Devisa melaks. Pembuatan L/C sesuai dgn. Permintaan importir melalui Bank di negara pensuplai 5. Bank yang menerima L/C ini disebut Advising Bank terus ke supplier penerima.
  • 52. POLA 3 (Step 3) 1. Pensuplai setelah menerima pesanan (order) dan L/C dari importir segera menyiapkan barang untuk ekspor 2. Perusahaan pelayaran mengangkut barang untuk diserahkan ke importir 3. Pensuplai menguangkan (negosiasi) shipping dokuments dengan Bank negosiasi 4. Bank negosiasi meneruskan kepada issuing bank 5. Issuing Bank menerima pembayaran dari importir dan menyerahkan dokumen ke importir 6. Importir menyelesaikan bea masuk 7. Agen pelayaran setelah menerima ongkos angkut dll. Menyerahkan barang 8. Importir setelah menerima barang dari agen pelayaran meneruskan barang ke indentor.
  • 53. Peluang bisnis produk unggulan ikan Patin di Kalimantan Selatan sangat menjanjikan tetapi perlu efisiensi dengan menerapkan nilai tambah dan teknologi industri
  • 54. Ikan patin sebagai unggulan budidaya Permintaan ikan patin MASYARAKAT KAL-SEL DAN INDONESIA meningkat ,hal ini karena ikan patin tergolong menu favorit masyarakat Banjar DAN HARGANYA YANG RELATIF LEBIH RENDAH.
  • 55. Jenis Ikan Patin 1. Patin Siam 2.Patin Jambal
  • 56. Jenis Masakan dari Ikan Patin Patin panggang  Gulai patin  Patin bumbu rujak  Sup Patin  Empek-empek  Pais patin  Patin masak mangut  Patin Asam Manis  Patin Mayones,  Roles isi ikan patin dll
  • 57. Jenis olahan dan industri ikan patin yang dapat dilakukan  Kerupuk ikan patin  Bakso ikan patin  Nugget ikan patin  Pakasam ikan patin  Patin asap  Pillet patin  Abon ikan patin  Coklat rasa ikan patin
  • 58. CONTOH, POTENSI WILAYAH BUDIDAYA IKAN PATIN DI KAB.BANJAR  Memiliki 3 sungai utama, yaitu; S.Martapura, S.Riam Kanan dan S.Riam Kiwa. Budidaya di S.Martapura = 427.133 ha, S.Riam Kanan 161.132 ha, S. Riam Kiwa = 191.132 ha (semua dimanfaatkan untuk budidaya keramba 2.525 unit, waduk Riam Kanan seluas 9200 ha, waduk Mandikapau 530 ha, potensi laut 15.000 ha, panjang garis pantai 26 km, dan rawa kurang lebih 145.000 ha. .
  • 59. Contoh hasil pengolahan limbah ikan yang mestinya dapat dilakukan 1. Tepung ikan (tulang, kepala, dan ekor) 2. Pupuk (sebagian limbah sisa tulang) 3. Minyak ikan (di Kal-sel) belum dimanfaatkan. 4. Hasil sampingan industri fillet (tulang, kepala, kulit, isi perut, ekor, sisik dan limbah cair). padahal, kulit ikan dapat diekspor untuk diolah menjadi dompet dan tas kulit, sedangkan isi perutnya dapat diekspor untuk diolah menjadi kollagen untuk industri komestik. dll
  • 60. Peran Pemerintah Daerah dalam blue economy 1. Potensi dimanfaatkan optimal 2. Penciptaan lapangan kerja 3. Peningkatan teknologi industri perikanan 4. Peningkatan kemitraan yang efektif 5. Peningkatan riset dan inovasi 6. Peluang investasi 7. Maka terwujud peningkatan PAD
  • 61. strategi  Supaya kegiatan usaha perikanan semakin efektif dan efisien, maka perlu perhitungan dan teorinya juga.  Misalnya untuk menghasilkan dan menjual produk perikanan yang menguntungkan bagi semua pihak, maka perlu diketahui berapa kebutuhan atau permintaan masyarakat dan penawarannya.
  • 62. Rumus peluang pasar  Jika diketahui permintaan pasar (marketing demand) melebihi penawarannya (marketing supply), berarti ada peluang pasar atau pasar masih prospek untuk dikembangkan.  Rumus: P = D – S, dimana  P = peluang pasar  D = Permintaan pasar  S = Penawaran pasar
  • 63.
  • 64. Potensi dan pemanfaatan  Untuk ikan patin potensinya besar  Pemanfaatannya kecil.  Contoh: potensi budidaya kolam 39.558,9 ha, dimanfaatkan 1,6%; demikian juga potensi keramba 1 juta ha, dimanfaatkan 8,5%.
  • 65. Kal-Sel  Contoh usaha budidaya ikan patin seorang pengusaha di Kal-Sel 125 ha dengan hasil 4-5 ton.  Maka; perlu teknologi industri pengolahan skala menengah untuk mengolah ikan, termasuk sarana pendukung berupa pabrik es untuk mengewetkan ikan.  Meningkatkan produksi
  • 66. Apa saja potensi produksi pengolahannya dan manfaatnya? 1. kepala/mata ikan mengandung polyscharida yang berfungsi mengontrol aliran darah 2. Tulang, mengandung kalsium dan kolagen yang sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan tulang dan gigi 3. Minyak ikan, mengandung DHA (Docahexaenoic Acid), sangat penting untuk pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata (dapat dibuat kapsul)
  • 67. 4. Daging ikan; mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh manusia. 5. Kulit ikan mengandung vitamin A dan B2 yang sangat bermanfaat untuk kesehataan mata dan kekebalan tubuh. 6. Perut ikan, lemak pada perut ikan mengandung omega 34 (EFA) yang berfungsi mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan kolesterol.
  • 69. Patin di Kal-Sel untuk industrialisasi? 1. Potensi tinggi (sentra produksi patin?) 2. Apa yang diperlukan? 3. Bagaimana peluang pasar domestik dan ekspor? 4. Bagaimana peran Pemda? 5. Hadirkan peran Pemda dalam Blue Economy
  • 70. Trend pasar ikan  Pemerintah mencanangkan ikan produksi Indonesia 30% ekspor dan 70% konsumsi domestik. Peningkatan yang diinginkan sekitar 365%.  Caranya, pemerintah menganggarkan penyediaan lemari pendingin dan alat teknologi.  Siapkan ekspor ke pasar Eropa dan AS, target lain, memburu pasar Afrika dan Timur Tengah.
  • 71. Dukungan sarana dan prasarana  Pasar  Bank  Benih (BBI)  Pakan  Pabrik es  Listrik  Transportasi  Air bersih  telekomunikasi
  • 72. Sekarang ini, berbagai ikan sudah merupakan komoditi andalan dengan nilai ekonomi tinggi. 1.Udang windu (penaeus monodon) 2.Kepiting (skylla serrata) 3.Ikan patin (pangasius sp) 4.Ikan betutu (oxyekotris marmorata Blkr) 5.Ikan haruan 6.Ikan lele 7.Ikan betok 8.Ikan saluang 9.Ikan sepat 10.Benih ikan. dst Jenis ikan tersebut banyak dibudidayakan sepanjang aliran sungai, di tambak, dst dan mudah dilaksanakan secara teknis.
  • 73. Pembesaran ikan patin dapat dilakukan di kolam, jala apung, melalui sistem pen dan keramba. a. Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur atau polikultur b. Pembesaran di jala apung, perlu diperhatikan lokasi pemeliharaan, penggunaan jala apung, kondisi dan kualitas perairan dan pembesaran. c. Pada sistem pen, perlu diperhatikan pemilihan lokasi, kualitas air, penebaran benih, pemberian pakan, pengontrolan dan pemanenannya.
  • 74. Gambaran peluang agribisnis Luas perairan umum Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa,danau alam dan buatan seluar 13 juta ha, merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Potensi pendukungnya adalah modal pemerintah dan swasta, program penelitian, kemudahan perijinan baik pemasaran dalam negeri maupun ekspor perikanan.
  • 75.  Peluang usaha sangat potensial dan menguntungkan.  Peluang penyerapan tenaga kerja dan tenaga penyuluh perikanan masih sangat tinggi  Peluang wiraswasta di bidang budidaya ikan patin tinggi dan menjanjikan  Peluang meningkatkan PAD dan Devisa.  Berarti sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah
  • 76.  Ikan sebagai sumberdaya alam pulih (renewable resources),  Namun, SDI kita masih banyak yang dicuri pihak asing, hal tersebut disebabkan karena kurangnya fasilitas pendukung baik alat tangkap dan armada kita sehingga pengelolaan SDI kita tidak optimal.  Harapan pemerintah lebih baik beralih perhatian kepada wirausaha di sektor perikanan untuk meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
  • 78. Peluang Bisnis Ikan Patin 1. Mudah dikembangkan di daerahh Kal-Sel (Kalsel ditetapkan menjadi kawasan minapolitan ikan patin denga n produksi 40-50 ton ikan patin per hari) 2. Lebih mudah di proses 3. Harga relatif lebih murah dibanding jenis ikan lainnya
  • 79. Langkah mengurangi impor dan mendorong konsumsi dalam negeri (jika tanpa perdagangan bebas) 1. Melakukan pembatasan impor (menaikkan tarif atau quota) 2. Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing) 3. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi), dpt.menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal, dan akan mengurangi impor,sebaliknya barang ekspor menjadi lebih murah dipasaran LN dan akan menambah ekspor
  • 80. Langkah2 yg akan menambah ekspor  Memberikan insentif fiskal dan moneter utk menambah kegiatan produksi barang ekspor  Mewujudkan kestabilan upah dan harga  Menurunkan nilai valuta. Hal ini bukan saja akan dapat mengurangi impor, tetapi juga akan menambah ekspor.
  • 81. Langkah2 Kebijakan mengurangi pembelanjaan  Menaikkan pajak pendapatan.Pajak ini akan mengurangi pendapatan disposible dan mengurangi konsumsi rumah tangga  Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang.Kebijakan moneter dg menaikkan suku bunga yg mempengaruhi investasi.  Mengurangi pengeluaran pemerintah
  • 82. Jika ada pasar bebas? Maka, tangkap peluangnya 1. Investasi dan kerjasama 2. Mutu 3. Efisiensi harga dan teknologi 4. Unit-unit pengolahan 5. Meningkatkan produksi 6. Skill (SDM) 7. Nilai tambah 8. Dukungan pemerintah
  • 83. PELUANG 1. NEGARA PENGEKSPOR PERIKANAN 2. PASAR POTENSIAL DUNIA 3. POTENSI LUAR BIASA 4. TERBUKANYA SEKTOR JASA 5. DAPAT BERDAYA SAING
  • 84. TANTANGAN 1. KESAMAAN PRODUK DENGAN NEGARA LAIN/BERSAING 2. SDM/KUALITAS TENAGA KERJA 3. OPTIMALISASI 4. PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI
  • 85. ANCAMAN 1. TINGGINYA TEKNOLOGI 2. MEMBANJIRNYA IMPOR 3. KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA RENDAH 4. KURANG SIAP DAN KURANG PERCAYA DIRI 5. LEMAHNYA DAYA SAING
  • 86. No Daerah Pemasaran Serapan (ton) Keterangan Martapura 4 – 5 Banjarbaru 3 Banjarmasin 5 Banua Anam 6 Bati-bati/Pelaihari 0,7 Batu licin 0,7 Kapuas 1 – 1,5 Palangka Raya 6 Sampit 2,5 Muara Tewe/Puruk Cahu 1 Balikpapan/Samarinda Pangkalan Bun Total 2,5 0,5 32 DATA PASAR TUJUAN PATIN KAB BANJAR
  • 87. NO KABUPATEN KOTA HOTEL RESTORAN Banjarmasin 87 120 Banjarbaru 22 6 Banjar 10 29 Barito Kuala 2 7 Tanah Laut 12 12 Tanah Bumbu 41 106 Kota Baru 11 17 Tapin 6 23 Hulu S Selatan 9 18 Hulu S Tengah 13 10 Hulu Sungai Utara 5 8 Balangan 3 9 Tabalong Jumlah 18 239 78 443 Data Hotel dan Restoran di Kalsel (disprobupar ,2015)
  • 88. ISSUE NASIONAL  Penghentian import fillet ikan patin berdampak positif, secara nyata menumbuhkan industri fillet Jumlah fillet patin yang masuk ke indonesia sebanyak 200 ton – 1000 TON/ bulan. (sumber : CCI 2011)
  • 90. PERLUASAN PASAR  Inovasi sistem Pemasaran : 1.Menjual di pasar hygienis 2. Packaging yang menarik 3. Penyuluhan ikan tentang pemeliharaan ikan yang hygienis untuk dapat meningkatkan citra ikan 4. Pemanfaatan teknologi informasi
  • 91. 1.PERENCANAAN PEMASARAN YANG MATANG Perlunya integrasi industri pengolahan sehingga efisiensi produksi tercapai, sehingga kita dapat bersaing harga dengan daerah lain.
  • 92. .2.TEKNOLOGI BUDIDAYA INTENSIF DAN EFISIEN diharapkan hasil riset dari peneliti/ perekayasa dari lembaga penelitian atau balai dapat disosialisasikan dan diaplikasikan pada petani/pelaku usaha. Misalnya:- pemeliharaan dengan padat tebar tinggi - pemeliharaan dengan ramah lingkungan
  • 93. 3.PENYEDIAAN INDUK YANG BERKUALITAS Pemuliaan induk perlu dilakukan sehingga mendapatkan bibit yang berkualitas untuk menunjang efisiensi produksi budidaya
  • 94. 4.PENJAGAAN MUTU PRODUK MELALUI SANITASI DAN TATA LAKSANA BUDIDAYA YANG BAIK - -Meminimalisir penggunaan pakan - alternatif yang tidak hygienis - -penggantian antibiotik dengan produk - herbal
  • 95. PENINGKATAN SKALA PRODUKSI -kendala para pembudidaya di modal usaha solusi : perlu peningkatan program bantuan pemerintah seperti PNPM mandiri, KUR, KKP-E ,PUMP-PB yang tepat sasaran.
  • 96. BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY BLUE ECONOMY
  • 97. STRATEGI PEMASARAN DALAM NEGERI 1.CREATING DOMESTIC DEMAND 2. PENGEMBANGAN KEMITRAAN PASAR 3. PENGUATAN KAPASITAS SUPPPLIER
  • 98. LANGKAH dalam PROSES PERENCANAAN 1. Collecting data and information 2. Analisis situasi dan masalah yg terlibat 3. Forcasting terhadap perkembangan yg akan terjadi di masa y.a.d 4. Menetapkan tujuan dan hasil, sbg pedoman utk sasaran yg akan dicapat. 5. Mengembangkan berbagai alternatif sbg arah tindakandan memilih alternatif yg paling sesuai 6. Mengevaluasi kemajuan dan mencocokan kembali pandangan seseorang serentak dg berlangsungnya perencanaan
  • 99. PENGORGANISASIAN  Meliputi langkah2 atau usaha sbb: 1. Menentukan struktur organisasi 2. Menentukan pekerjaan yg harus dilakukan 3. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan 4. Merumuskan garis kegiatan 5. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya
  • 100. 3 HUBUNGAN DASAR dalam HUBUNGAN FORMAL 1. Tanggung jawab 2. Wewenang 3. Pertanggungjawaban
  • 101. PENGARAHAN  Merupakan gerak pelaksanaan dari fungsi 1 dan 2  Menciptakan kondisi yg menumbuhkan minat kerja, kekuatan bertindak, pemikiran imajinatif dan kelompok kerja yg berkelanjutan. Ini bisa dicapai melalui kepemimpinan yg baik. Ada 3 kepemimpinan yaitu otoriter, kebebasan, dan demokratis.  Menciptakan hasrat untuk berhasil  Mengawasi pekerjaan agar betul2 dilaksanakan
  • 102. PENGAWASAN  Dilakukan agar mudah melakukan perbaikan jika tjd penyimpangan, memastikan apa yg terjadi dan mencari penyebabnya.  Mengukur: seberapa jauh hasil telah dicapai sesuai RENCANA.  Dapat menjamin apa yg dihasilkan sesuai harapan.  Ada hubungan erat antara pengawasan dan perencanaan.  Pengawasan meliputi kegiatan: 1. Menentukan STANDAR 2. MENGUKUR DAN MEMBANDINGKAN HASIL KERJA thdp STANDAR 3. MEMPERBAIKI PENYIMPANGAN, jika ada.
  • 103. TINGKATAN MANAJEMEN 1. MANAJEMEN PUNCAK; peran: menyusun kebijakan strategis, bertanggung jawab menyeluruh; bertanggungjawab langsung kpd komisaris; dikenal dg istilah DIREKTUR atau CEO (Chief Exceutive Officer) 2. MANAJEMEN MENENGAH; mengarahkan manajer bawahan atau karyawan operasional. Bertanggung jawab mengimlementasikan apa2 kebijakan nya manajemen puncak. 3. MANEJEMEN LINI PERTAMA/BAWAHAN; bertanggungjawab atas pekerjaan oarg lain/bawahannyamdan mengarahkannya.
  • 104. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN 1. PEMBAGIAN KERJA; masing2 SDM perusahaan hrs jelas apa yg harus dilakukan. Pembedaan tugas membedakan jabatan seseorang, apakah pinpinan, staf atau karyawan. 2. KEKUASAAN/WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Wewenang = hak utk mengambil keputusan sehbungan dg tugas, T.J, atau pekerjaan yg harus dilakukan. Sdgkn Tugas dan T.J. Adalah pekerjaan yg harus dilakukan. 3. DISIPLIN; 4. KESATUAN PERINTAH; misal: seorang pegawai menerima perintah HANYA dari seorang atasan saja. 5. KESATUAN ARAH di masing2 bagian di perusahaan harus 1 visi misi, tdk boleh bertentangan. 6. Kepentingan individu dibawah kepentingan bersama. 7. Pembayaran upah yg adil 8. Pemusatan; ada wewenang yg terpusat di pimpinan ttt, sebagian lain didelegasikan. 9. Batas kekuasaan harus ada agar ada kejelasan batas2 wewenang msg2. 10. Tata tertib; harus ada ketertiban, a place for everything and everything in its place. 11. Keadilan 12. Stabilitas pegawai 13. Inisiatif 14. Jiwa Kesatuan
  • 105. Menjabarkan empat kegiatan yang membentuk proses manajemen Jadi, Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi. Perencanaan ialah menetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara terbaik melakukannya. Proses menata sumber daya dan kegiatan menjadi struktur yang koheren disebut pengorganisasian. Dalam pengarahan, seorang manajer memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan adalah proses memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan mencapai sasarannya
  • 106. FUNGSI Manajemen  Planning-Perencanaan, penetapan tujuan, bertindak, mengukur sumberdaya, menentukan hasil;  Organizing-Pengorganisasian, penghimpunan sumberdaya, pembagian tugas, pertanggungjawaban;  Leading-Pemimpinan, pengarahan dan penggerakan (actuating);  Pengendalian, pengawasan, perbandingan hasil dengan tujuan
  • 107. Jika anda pegang uang 2-3 M untuk diusahakan pada lahan basah Sebutkan rencana anda sd hasil akhir yang diharapkan.