SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Dalam kegiatan perencanaan potret wilayah digunakan untuk mengetahui isu dan
masalah yang ada di wilayah yang akan direncanakan. Apabila sudah diketahui isu masalah
yang ada maka perencanaan akan lebih terarah sehingga tujuan perencanaan dapat dicapai.

2.1

Tata Guna Lahan

Tata guna lahan di Kecamatan
Pracimantoro sangat bervariatif, lahan
terbangun
yang
ada
yaitu
sebagai
pemukiman dan gedung yang digunakan
sebagai keperluan komersial kemudian lahan
non terbangun yang terdapat pada
Kecamatan Pracimantoro adalah sawah,
tegalan, kebun. Mayoritas lahan non
terbangun digunakan sebagai tegalan, hal ini
dipengaruhi
oleh
mata
pencaharian
masyarakatnya yang sebagian besar sebagai
petani. Sebagian besar tata guna lahan di
Kabupaten Wonogiri juga berupa tegalan
yang memiliki luas 64.309 Ha. Dearah

S um be r: Ba p p e d a 2 0 1 0

Peta Tata Guna Lahan

Gambar 2.1

Kecamatan Pracimantoro
Berdasarkan Gambar 2.2 dapat
diketahui bahwa kesesuaian lahan di
Kecamatan Pracimantoro dibagi menjadi 2,

tegalan di Kecamatan Pracimantoro memiliki
luas 10.155,56 Ha, sehingga luas tegalan
Kecamatan Pracimantoro 15,79% dari luas
keseluruhan tegalan di Kabupaten Wonogiri.
Tata guna lahan di Kecamatan Pracimantoro
mempengaruhi pendapatan daerah atau
PDRB yang memiliki kontribusi terbesar
berasal dari sektor pertanian. Komoditas
pertanian yang ada yakni padi sawah, padi
gogo, kacang tanah, kacang hijau, jagung,
ubi kayu dan kedelai. Komoditas pertanian
tersebut memberikan kontribusi sektor
ekonomi pertanian terhadap Kabupaten
Wonogiri sebesar 7,2%.

yaitu kawasan penyangga dan kawasan
budidaya.
Kecamatan
Pracimantoro
memiliki
keterbatasan
pembangunan
hal
ini
dipengaruhi
oleh
karakteristik
fisik
Kecamatan Pracimantoro sebesar 45 %
sebagai karst yang ditetapkan sebagai
kawasan konservasi.

Sum be r: Ba p p e d a 2 0 1 0

Gambar 2.2

Peta Kesesuaian Lahan
Kecamatan Pracimantoro

2.2

Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kecamatan Pracimantoro memiliki
komoditas pertanian yang cukup beragam,
misalnya saja padi sawah, padi gogo, kacang
tanah, kacang hijau, jagung, ubi kayu dan

7

Museum Karst,
Kecamatan Pracimantoro
Foto : Dokumentasi Kelompok 4B Studio Proses 2013

Gambar 2.3

kedelai. Komoditas pertanian tersebut
memberikan kontribusi sektor ekonomi
pertanian terhadap Kabupaten Wonogiri
sebesar 7,2%. Selain didistribusikan ke

6
dalam kecamatan, hasil pertanian juga
didistribusikan ke luar kecamatan bahkan
keluar Kabupaten Wonogiri. Seperti hasil
kacang tanah yang ada di jadikan sebagai
bahan baku utama produksi makanan ringan
oleh salah satu perusahaan besar yang ada
di Indonesia. Dari hasil pertanian tersebut
dianggap sudah memenuhi kebutuhan
masyarakat Kecamatan Pracimantoro, di
mana komoditas tersebut didistribusikan
melalui
pasar
yang
ada
di
desa
Pracimantoro. Hal tersebut dikarenakan hasil
pertaniannya terutama padi dan ubi kayu
juga sering mangalami surplus hasil panen
setiap tahunnya.
Selain
pertanian,
Kecamatan
Pracimantoro juga mempunyai potensi
sumber daya alam lain yang berupa batuan
kapur dan merupakan yang terbesar di
Kabupaten Wonogiri. Karena hal tersebut,
didirikanlah Museum Karst Dunia di
Kecamatan Pracimantoro oleh pemerintah
Kabupaten
Wonogiri,
selain
untuk
menunjukkan besarnya potensi alam karst
juga sebagai objek pariwisata konservasi. Di
Kecamatan Pracimantoro juga terdapat guagua karst seperti Gua Tembus, Gua Mrica,
Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, Gua
Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Gua-gua
tersebut berada di Desa Gebangharjo dan
juga dikembangkan sebagai objek wisata.
Berdasarkan Perda No. 9 Tahun
2011
RTRW
Kabupaten
Wonogiri,
Kecamatan
Pracimantoro
merupakan
kawasan cagar alam geologi. Hal itu
dikarenakan besarnya bentang sumber daya
alam batuan karst yang luas kawasannya
mencapai 45% dari luas wilayah Kecamatan
Pracimantoro. Selain Pracimantoro, kawasan

2.3

Sum be r: A lis is Ke lo m p o k 1 AStud io Pe re nc a na a n 2 0 1 3
na

Gambar 2.4

Peta Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Kecamatan Pracimantoro

yang
menjadi cagar alam geologi di Wonogiri
adalah Kecamatan Eromoko, Kecamatan
Giriwoyo, Kecamatan Paranggupito, dan
Kecamatan Giritontro. Di mana masingmasing kecamatan memiliki kondisi alam
geologi tersendiri. Berdasarkan peraturan
daerah yang telah ditetapkan tersebut, maka
di Kecamatan Pracimantoro tidak boleh
diadakan kegiatan pertambangan atas
sumber daya
yang
dimiliki.
Karena
karakteristik batuan karst yang terdapat pada
Kecamatan Pracimantoro mudah dilalui air
atau tergolong sulit untuk menyerap air yang
melaluinya, sehingga diperlukan sumur yang
tergolong dalam untuk memperoleh mata air.
Saat ini di Kecamatan Pracimantoro terdapat
penambangan batu kapur yang bahkan lebih
luas dari tambang batu kapur yang berada
pada Kabupaten Gunung Kidul. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya pencemaran air di
Kecamatan Pracimantoro, sehingga wilayah
tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan air
bersih.

Kependudukan

Kependudukan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perencanaan, karena
yang menjadi objek perencanaan adalah penduduk itu sendiri. Aspek kependudukan dapat
meghasilkan informasi seperti jumlah penduduk, jumlah migrasi, kepadatan penduduk, dan
sebagainya. Jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 adalah 1.174.259 jiwa
yang terbagi ke dalam 25 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Pracimantoro.
Pada tahun 2010 jumlah penduduk
Kecamatan Pracimantoro berjumlah 76.416
jiwa atau 6,5% dari total penduduk
Kabupaten
Wonogiri
yang
berjumlah
1.174.259 jiwa. Jumlah penduduk di
Kecamatan
Pracimantoro
merupakan
peringkat
kedua
setelah
Kecamatan
Wonogiri. Desa yang memiliki jumlah
penduduk di Kecamatan Pracimantoro
adalah Desa Pracimantoro, sedangkan Desa

dengan jumlah penduduk terendah adalah
Desa Petirsari.
Desa
Pracimantoro
memiliki
jumlah
penduduk tertinggi dibanding desa lain
karena merupakan ibukota kecamatan yang
juga berperan sebagai salah satu pusat
pelayanan untuk desa lain di kecamatan
tersebut.

8

Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Gambaran Kependudukan
Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro

Berdasarkan
piramida
penduduk di Kecamatan Pracimantoro tahun
2010, kecamatan tersebut tergolong ke
dalam
bentuk
kendi.
Hal
tersebut
menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia
produktif lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia muda atau tua.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka
ketergantungan di Kecamatan Pracimantoro
rendah.
Berdasarkan
kepadatan
penduduk
bruto, kecamatan yang memiliki kepadatan

9

Gambar 2.5

penduduk
paling tinggi di Kabupaten Wonogiri adalah
Kecamatan Jatrisono. Hal tersebut terjadi
karena di Kecamatan Jatisrono memiliki
jumlah penduduk yang banyak namun luas
wilayah yang kecil. Meskipun Kecamatan
Pracimantoro memiliki jumlah penduduk yang
banyak, namun kepadatan penduduk di
kecamatan tersebut tergolong rendah. Hal
tersebut
dikarenakan
Kecamatan
Pracimantoro
memiliki
wilayah
yang
tergolong luas.
Wilayah
yang
dapat
dibangun
di
Kecamatan Pracimantoro hanya 55 % karena 45 %
dari kecamatan tersebut merupakan pegunungan
karst sehingga tidak bisa dibangun. Kepadatan
penduduk di Kecamatan Pracimantoro paling tinggi
berada di Desa Pracimantoro. Hal tersebut terjadi
karena Desa Pracimantoro merupakan ibukota
Kecamatan Pracimantoro sehingga di desa
tersebut memiliki jumlah penduduk yang banyak
dan sebanding dengan luas wilayahnya.
Untuk hal migrasi, migrasi masuk tertinggi
di Kabupaten Wonogiri berada di Kecamatan
Wonogiri. Hal ini terjadi karena kecamatan tersebut
merupakan ibukota kabupaten, sehingga banyak
terdapat berbagai macam aktivitas sehingga Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013
menarik orang untuk datang ke kecamatan
Kepadatan Penduduk
tersebut. Sedangkan migrasi keluar paling banyak
Gambar 2.6 Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro
terdapat di Kecamatan Eromoko, hal tersebut
terjadi karena lapangan pekerjaan di kecamatan
tersebut kurang menjanjikan penghasilannya.
Untuk Kecamatan Pracimantoro, jumlah migrasi
keluar meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi
karena sebagian besar penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani, ketika menunggu
musim panen tiba mereka mencari pekerjaan di wilayah lain seperti DIY, Kota Wonogiri,
Jakarta, dll. Mereka pergi keluar daerah karena setelah menanam padi diperlukan waktu kurang
lebih 3 bulan untuk memanen hasil pertanian padi. Untuk itu penduduk di kecamatan tersebut
mencari pekerjaan sambilan di daerah lain.

Pada tahun 2008, angka migrasi masuk
Kecamatan Pracimantoro sangat tinggi. Hal
tersebut terjadi karena pada tahun 2008 baru
saja dibangun Museum Karst di Kecamatan
Pracimantoro dan terdapat pasar yang
tepatnya berada di Desa Pracimantoro.
Museum Karst yang menjadi objek wisata
baru, menjadi daya tarik baru pula bagi
penduduk dari luar wilayah Kecamatan

Pracimantoro, sehingga banyak dari mereka
yang melakukan migrasi ke Kecamatan
Pracimantoro. Selain itu, Pasar yang terdapat
di Kecamatan Pracimantoro tergolong cukup
besar dan banyak pedagang yang berjualan
di pasar tersebut, sehingga banyak
pendatang yang masuk ke Kecamatan
Pracimantoro.

Gambar 2.7
Migrasi Masuk dan Keluar
Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro

10
Migrasi tertinggi di Kabupaten
Wonogiri yaitu di Kecamatan
Wonogiri
Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

2.4

Perekonomian

Aspek perekonomian merupakan
salah satu tolak ukur untuk melihat tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Aspek
perekonomian dapat dilihat dari besarnya
PDRB tiap sektor di Kabupaten Wonogiri dan
kontribusi PDRB tiap sektor terhadap
kecamatan maupun Kabupaten Wonogiri.

11

Dari PDRB tersebut dapat diketahui sektor
apa saja yang menjadi sektor basis dan
sektor
non
basis
sehingga
bisa
dikembangkan untuk lebih meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Berikut ini adalah
diagram PDRB secara agregat dan PDRB
Kecamatan Pracimantoro per sektor :
TIDAK DI PRINT
HALAMAN 7 ADA DI WORD/PDF LAIN
jumlah PDRB dan jumlah kontribusi PDRB
Berdasarkan Gambar 2.8, dapat
yang cukup tinggi baik untuk Kecamatan
diketahui bahwa Kecamatan Pracimantoro
Pracimantoro sendiri maupun Kabupaten
memiliki PDRB sebesar 170.944,13 juta
Wonogiri. Di dalam mendistribusikan dan
rupiah.
Besarnya
PDRB
Kecamatan
mengembangkan sektor tersebut tentunya
Pracimantoro tersebut berada diurutan ketiga
juga berkaitan dengan faktor aksesibilitas.
setelah PDRB Kecamatan Wonogiri dan
Aksesibilitas tersebut dilihat dari kondisi jalan
PDRB Kecamatan Ngadirojo yang masingyang berada di Kecamatan Pracimantoro dan
masing berada di urutan pertama dan kedua.
jalan penguhubung atau JJLS yang melewati
Jika dilihat secara agregat, Kabupaten
Kecamatan Pracimantoro. Kondisi jalan
Wonogiri memiliki dua sektor basis yakni
tersebut saat ini tergolong cukup buruk karena
sektor pertanian sebesar 1.317.372,03 juta
banyak lubang dan apabila hujan terjadi
rupiah dan sektor perdagangan, hotel, dan
genangan. Hal ini tentunya membawa dampak
restoran sebesar 347.170,28 juta rupiah. Pada
negatif bagi mobilitas manusia, barang, dan
sektor pertanian, Kecamatan Pracimantoro
kendaraan khususnya dalam mendistribusikan
merupakan kecamatan di Kabupaten Wonogiri
hasil pertanian. Distribusi hasil pertanian
yang memiliki PDRB tertinggi yakni sebesar
tersebut menjadi terhambat dan berakibat
109.880,17 juta rupiah dengan kontribusi
pada menurunnya pendapatan masyarakat
PDRB juga yang tertinggi yakni sebesar
sehingga pola dan struktur pertumbuhan
61,60%. Kecamatan Puhpelem merupakan
ekonomi di Kecamatan Pracimantoro menjadi
kecamatan yang memiliki PDRB terendah
menurun atau maju tetapi tertekan. Tidak
yakni 34.084,16 juta rupiah. Pada sektor
hanya
masalah
aksesibilitas
yang
perdagangan, hotel, dan restoran, Kecamatan
mengganggu
pertumbuhan
ekonomi
Pracimantoro memiliki PDRB yang berada
Kecamatan Pracimantoro, tetapi juga masalah
diurutan kedua setelah PDRB Kecamatan
terbatasnya lahan untuk dikembangkan
Wonogiri yakni sebesar 24.450,63 juta rupiah
menjadi kawasan terbangun. Luas lahan
dengan kontribusi PDRB juga diurutan kedua
konservasi Kecamatan Pracimantoro sebesar
yakni sebesar 13,71%. Sedangkan PDRB
45% dari total luas lahan, mengakibatkan
Kecamatan Wonogiri sebesar 31.197,11 juta
perkembangan
aktivitas
masyarakat
rupiah dengan kontribusi PDRB yakni sebesar
khususnya
pengembangan
sektor
17,30%.
perdagangan, hotel, dan restoran terbatas.
Pada Kecamatan Pracimantoro, sektor
Apalagi
sumberdaya
manusia
yang
pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan
berkompeten di Kecamatan Pracimantoro
restoran juga merupakan sektor basis. Sektor
masih rendah, sehingga belum dapat
pertanian memiliki PDRB sebesar 109.880,17
mengoptimalkan
pemanfaatan
potensi
juta rupiah dan sektor perdagangan, hotel, dan
sumberdaya alam yang ada di Kecamatan
restoran memiliki PDRB sebesar 24.450,63
Pracimantoro.
juta rupiah. Kedua sektor tersebut memiliki
Pola dan struktur pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan
Pracimantoro dapat dilihat dari tipologi Klassen. Berdasarkan perhitungan tipologi Klassen,
Kabupaten Wonogiri terbagi atas empat golongan, yakni maju, berkembang pesat, menurun atau
maju tertekan, dan terbelakang. Kecamatan Tirtomoyo, Baturetno, Wonogiri, dan Jatisrono
memiliki pertumbuhan ekonomi yang maju. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi sektor-sektor
basis masing-masing kecamatan yang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Sedangkan
Kecamatan Pracimantoro memiliki pertumbuhan ekonomi yang tergolong menurun atau maju tapi
tertekan. Hal tersebut dikarenakan adanya masalah terkait aksesibilitas yang ada di Kecamatan
Pracimantoro.

13

Gambar 2.9
Peta Tipologi Klassen
Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro
Kecamatan Tirtomoyo, Baturetno,
W
onogiri, dan Jatisrono memiliki
pertumbuhan ekonomi yang maju.

Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

2.5

Hubungan Antar Desa/
Kelurahan di Kecamatan Pracimantoro

Perkembangan
Kecamatan
Pracimatoro tidak terlepas dari hubungan desa
- desa dengan pusat pelayanan yang ada
didalamnya. Desa Pracimantoro memiliki
kelengkapan fasilitas yang lebih lengkap dari
desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan
Pracimantoro, sehingga Desa Pracimantoro
menjadi salah satu pusat pelayanan bagi
Kecamatan Pracimantoro. Untuk kebutuhan
hidup tambahan, sebagian besar masyarakat
di desa-desa Kecamatan Pracimantoro
membeli kebutuhannya ke pasar kecamatan
yang ada di Desa Pracimantoro dikarenakan
ketersediaannya lebih lengkap.
Distribusi komoditas hasil pertanian
dari desa-desa sebagian besar di distribusikan
ke Pasar Pracimantoro. Akan tetapi kondisi
jalan yang rusak pada Desa Gambirmanis,
Desa Petirsari, dan Desa Wonodadi menuju
pusat
pelayanan
menjadikan
distribusi
pertanian terhambat dan hasil pertanian
sebagian dikonsumsi sendiri oleh penduduk di
desa tersebut. Selain hasil pertanian, terdapat
produksi gula merah di Desa Gudangharjo
yang di distribusikan ke Pasar Pracimantoro.
Kendala yang sama terjadi, kondisi jalan yang
rusak menghambat proses distribusi gula
merah tersebut.
Dengan kendala tersebut, maka dapat
mempengaruhi PDRB yang belum maksimal
dimana untuk sektor pertanian merupakan
sektor basis bagi Kecamatan Pracimantoro.

14
Terdapat pula pegunungan karst di
Kecamatan Pracimantoro yang dilindungi
sebagai kawasan konservasi. Kawasan
konservasi yang ada sekitar 45% dari luas
Kecamatan Pracimantoro, sehingga lahan
terbangun yang dapat dikelola terbatas.
Sedangkan dilihat dari posisinya, Kecamatan
Pracimantoro memiliki fungsi penghubung
antar dua provinsi (DIY dan Jawa Timur)
karena dilalui JJLS yang memicu peningkatan
aktivitas
yang
tidak
terkendali
dan
menyebabkan tingginya kebutuhan akan lahan
terbangun untuk aktivitas masyarakat. Hal ini
menjadi suatu permasalahan bagi Kecamatan
Pracimantoro, dimana dengan luas lahan
terbangun yang terbatas namun memiliki
tingkat kebutuhan luas lahan terbangun tinggi.
Terdapat pula kegiatan pertambangan karst
yang
merupakan
kawasan
konservasi,
memberikan dampak pada pencemaran air
bawah
tanah
karena
pada
lokasi
penambangan karst terdapat mata air yang
dapat dijadikan sebagai sumber air bersih dan
pengairan bagi masyarakat. Karena kondisi air
tanah yang telah tercemar itulah, warga
menjadi kesulitan dalam perolehan air bersih.
Peta Arus Barang
di Kecamatan Pracimantoro
Gambar 2.10

2.6

15

Kondisi Serta Hubungan Pusat

Kecamatan Pracimantoro merupakan
Permukiman
kecamatan terpadat kedua setelah Kecamatan
Wonogiri di Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut
menunjukkan
Kecamatan
Pracimantoro
memiliki peran yang penting di Kabupaten
Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013
Wonogiri karena banyak didatangi oleh
masyarakat, baik masyarakat yang berasal
dari Kabupaten Wonogiri ataupun masyarakat
yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta.
Selain itu, Kecamatan Pracimantoro memiliki
peran sebagai penghubung antar provinsi
(Jawa Tengah – D.I Y. – Jawa Timur) karena
dilalui oleh Jalan Jalur LIngkar Selatan.
Kecamatan Pracimantoro menjadi
daerah distribusi barang yang dihasilkan oleh
kecamatan sendiri ke daerah-daerah di
sekitarnya, seperti Kecamatan Gunungkidul,
Yogyakarta,
Kecamatan
Eromoko
dan
Kecamatan Pracimantoro, dimana barangbarang yang didistribusikan berupa hasil
pertanian dari Kecamatan Pracimantoro
ataupun barang-barang untuk memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
seperti
barang

kebutuhan rumah tangga. Hal ini menunjukkan
bahwa Kecamatan Pracimantoro memiliki
hubungan yang erat dengan wilayah
disekitarnya.
Apabila dilihat dari segi intrawilayah
Kecamatan Pracimantoro, setiap desa atau
kelurahan yang terdapat di Kecamatan
Pracimantoro memiliki hubungan yang erat
satu sama lainnya. Desa Pracimantoro yang
merupakan
salah
satuperkotaan
dari
Kecamatan Pracimantoro merupakan pusat
distribusi barang di Kecamatan Pracimantoro
dimana ia memiliki peran sebagai daerah
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Di Desa
Pracimantoro-lah terdapat pasar tempat warga
membeli keperluannya, namun sayangnya
pasar di Kecamatan ini didominasi oleh
pedagang yang berasal dari luar Kecamatan
Pracimantoro. Sedangkan desa/kelurahan
lainnya memiliki peran sebagai tempat
produksi ssperti produksi hasil pertanian,
ternak (Desa Petirsari), tempe benguk (Desa
Joho), Batako (Desa Gambirmanis) sangkar
burung dan anyaman bamboo.

Gambar 2.11
Gambaran Kondisi dan Hubungan
Pusat Permukiman
Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Berdasarkan
fungsi
dari
Desa
Pracimantoro sebagai pusat distribusi, Desa
Pracimantoro secara langsung memiliki peran
sebagai fungsi pelayanan, selain itu juga
berperan sebagi fungsi permukiman karena

2.7

juga terdapat warga yang bermukim di Desa
Pracimantoro. Sedangkan desa/kelurahan lain
berfungsi sebagai fungsi produksi dan fungsi
permukiman.

Karakteristik
Infrastruktur yang akan dibahas hanya ada dua yaitu jaringan jalan dan jaringan air bersih.
Infrastruktur

Kedua jaringan infrastruktur merupakan isu sentra di Kecamatan Pracimantoro. Jaringan jalan
berkaitan dengan akses yang rusak, sedangkan air bersih berkaitan dengan ketersediaannya yang
terbatas di Kecamatan Pracimantoro.

2.7.1

Jaringan Jalan

Secara garis besar, jaringan jalan
yang ada di Kabupaten Wonogiri memiliki
kondisi yang cukup baik terutama jalan arteri
dan kolektornya atau dapat dibilang jalan
negara dan provinsi. Jaringan jalan utama
yang ada di Kabupaten Wonogiri berfungsi
untuk mempermudah pergerakan barang
maupun orang yang ada di seluruh wilayah

Wonogiri. Selain jalan utama yang ada di
Kabupaten Wonogiri, terdapat juga Jalan Jalur
Lintas Selatan (JJLS) yang merupakan
penghubung antara Provinsi DIY dengan
Provinsi Jawa Timur yang melewati tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Pracimantoro,
Giriwoyo, dan Griritontro.

16
Sumber : BAPPEDA 2010

Gambar 2.12

17

Peta Jaringan Jalan
Kondisi tersebut memiliki kemiripan
Kabupaten W
onogiri dan Kecamatan Pracimantoro
yang ada di Kecamatan Pracimantoro.
Jaringan jalan di Kecamatan Pracimantoro
yang tergolong cukup baik ialah jalan
kabupaten/ kotamadya atau bisa disebut jalan
arteri dan kolektor. Jalan tersebut tergolong
baik karena sudah di aspal walaupun masih
berlubang. Meskipun demikian, pada jalan
arteri yang berupa Jalan Jalur Lintas Selatan
(JJLS) masih terdapat kerusakan yaitu di
bagian jalan yang menuju ke Jawa Timur.
Untuk keberadaan JJLS memiliki keuntungan
tersendiri bagi masyarakat Pracimantoro
karena penduduk yang dari atau ke Provinsi
DIY maupun dari atau ke Provinsi Jawa Timur
pasti akan transit di terminal yang terdapat di
Kecamatan Pracimantoro, baik hanya untuk
mampir pergantian bus ataupun hanya untuk

istirahat supir bus. Hal tersebut menyebabkan
pasar
yang
terdapat
di
Kecamatan
Pracimantoro semakin bertambah ramai oleh
pedagang, baik pedagang yang berasal dari
dalam ataupun luar Kecamatan Pracimantoro.
Di
jalan
utama/JJLS
tersebut
juga
menyebabkan munculnya tempat - tempat
makan dan agen travel di sepanjang jalan
utama tersebut. Oleh karena itu Kecamatan
Pracimantoro
ramai
dikunjungi
oleh
pendatang. Sedangkan untuk jalan lingkungan
yang memiliki kondisi rusak parah karena
rusak dan bisa bisa menimbulkan kecelakaan
terdapat di Desa Gambirmanis, Petirsari, dan
Wonodadi yang menyebabkan
sulitnya
pergerakan bagi orang maupun barang di
desa tersebut.

Foto : Jalan di Kecamatan Pracimantoro

2.7.2

Jaringan Air Bersih

Sumber air bersih yang ada di
Kabupaten
Wonogiri
sebagian
besar
bersumber dari PDAM, sumur, dan mata air.
Kualitas air bersihnya juga sebagian besar
sudah memiliki kondisi yang baik yaitu airnya
jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau.
Kondisi
air
yang
melimpah
tersebut
menyebabkan banyaknya pemanfaatan air
yang digunakan dalam pertanian. Sehingga
tidak heran bahwa sektor basis Kabupaten
Wonogiri merupakan pertanian. Keadaan
tersebut berbanding terbalik dengan daerah
yang berada di kawasan karst dimana pada
kawasan tersebut memiliki kondisi alam yang
kering dan tandus. Kecamatan Pracimantoro
yang merupakan salah satu kecamatan di
Wonogiri yang berada pada kawasan karst,
memiliki sumber air yang meliputi sumur,
tadah hujan, mata air, PDAM, dan membeli
tanki air. Mayoritas mayarakat di Kecamatan
Pracimantoro menggunakan air tadah hujan
dan PDAM sebagai sumber air bersih mereka.
Pada musim kemarau tiba, hampir di semua
desa di Kecamatan Pracimantoro mengalami
kekeringan. Sehingga untuk mengatasi
kurangnya ketersediaan air bersih, masyarakat

18
Gambar 2.13
Peta Persebaran Desa yang Mengalami Kekeringan
Kecamatan Pracimantoro

Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

2.8

Karakteristik Sarana

Sarana merupakan salah satu aspek
penunjang
dalam
aktivitas
penduduk.
Ketersediaan sarana mencerminkan lengkap
tidaknya aspek penunjang kegiatan penduduk
tersebut. Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari
25 Kecamatan memiliki persebaran sarana
yang beragam. Dapat dilihat pada Peta orde
Kota Kabupaten Wonogiri pada Gambar 2.14,
Kecamatan di Kabupaten Wonogiri dibedakan
menajdi 4 orde, dimana orde tertinggi dengan
ketersediaan saran terlengkap adalah orde 1
yang terdiri dari Kecamatan Wonogiri,
Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Jatisrono,
Kecamatan
Baturetno
dan
Kecamatan
Tirtomoyo. Sedangkan untuk Kecamatan
Pracimantoro masuk dalam orde 2.
Masuknya Kecamatan Pracimantoro
ke dalam orde 2, dikarenakan belum
lengkapnya ketersediaan sarana yang ada.
Dapat dilihat pada Peta Orde Kota Kecamatan
Pracimantoro bahwa yang menjadi orde 1
hanya Desa Pracimantoro saja. Hal ini
membuktikan bahwa dari seluruh desa yang

ada, hanya Desa Pracimantoro saja yang
memiliki sarana yang sudah terbilang lengkap.
Dapat dilihat dari sarana pendidikan, sarana
pendidikan terlengkap dari jenjang TK sampai
dengan SMA hanya terdapat di Desa
Pracimantoro, sedangkan desa/kelurahan
yang lain tidak ada yang memiliki sarana
pendidikan lengkap dari jenjang TK sampai
dengan SMA. Ada pula Desa yang hanya
memiliki saran pendidikan tingkat SD,
sehingga penduduk yang berusia TK, SMP
dan SMA harus pergi ke Desa Pracimantoro
terlebih dahulu untuk menuntut ilmu.
Apabila dilihat dari sarana kesehatan,
diketahui bahwa desa yang memiliki sarana
kesehatan yang terbilang memadai hanya di
Desa Pracimantoro dan Desa Suci. Hal ini
dikarenakan aksesbilitas di Desa Suci dan
Desa Pracimantoro ini terbilang sudah baik
dan memadai, sehingga pemerintah lebih
mengembangkan sarana kesehatan di 2 desa
tersebut.

19

Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Gambar 2.14
Peta Orde Kota Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro

Untuk sarana peribadatan seperti
masjid, banyak terdapat di Desa Gambirmanis
yaitu 14 buah. Banyaknya jumlah masjid
dikarenakan penduduk beragama islam paling
banyak terdapat di desa tersebut, yaitu 6078
orang. Selain itu, juga ada desa yang tidak
memiliki sarana peribadatan sama sekali, yaitu
Desa Glinggang dan Desa Wonodadi
dikarenakan aksesbilitas yang buruk dan
aktivitas penduduk yang tergolong rendah,

sehingga apabila penduduk di kedua desa
tersebut ingin beribadah bersama di suatu
masjid harus ke desa/kelurahan lain. Untuk
sarana perdagangan dan jasa, Desa dengan
jumlah sarana perdagangan berupa toko,
terbanyak terdapat di Desa Pracimantoro. Hal
tersebut dapat terjadi karena di Desa
Pracimantoro terdapat pasar serta terminal
yang menarik penduduk untuk melakukan
usaha disekitarnya.
2.9

Potensi, Isu dan Masalah

Wilayah Kecamatan Pracimantoro memiliki banyak potensi di bidang pertanian, sumber
daya alam, dan pariwisata. Pada bidang pertanian, Kecamatan Pracimantoro memiliki komoditas
pertanian berupa padi gogo, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu dan hasil pertanian lainnya.
Sedangkan pada potensi sumber daya alam, Kecamatan Pracimantoro memiliki kawasan karst
lebih dari 82,09 km2. Dengan dibangunnya Museum Karst di Desa Gerbangharjo, tempat ini sering
dijadikan tempat penelitian dan tempat wisata. Selain Museum Karst, masih banyak terdapat objek
wisata di Kecamatan Pracimantoro antara lain Goa Putri Kencono, Goa Sodong, Goa Song
Tembus, Goa Song Gilap, Goa Tingkir, Goa Seban, Sendang Beton, Telaga Kenanga, Telaga
Mudal dan Telaga Berhala. Potensi-potensi di bidang pertanian, sumber daya alam, dan
pariwisata tersebut akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian bagi Kecamatan
Pracimantoro itu sendiri dan Kabupaten Wonogiri. Selain potensi, terdapat pula isu dan masalah
utama yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro yaitu,

Sulit berkembangnya Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah
selatan dan perbatasan Wonogiri.
(Pohon Masalah dapat dilihat pada gambar 2.15). Masalah utama ini timbul karena didorong oleh
beberapa penyebab yaitu:

Leakage Tenaga Kerja
Kurangnya
Ketersediaan Air
Bersih
Potensi pariwisata yang
belum berkembang

Kontribusi PDR yang
B
belum maksimal
Terhambatnya mobilisasi
di Pracimantoro

21

1. Terjadinya Leakage tenaga Kerja
Seperti yang telah dibahas pada potret
wilayah Kecamatan Pracimantoro, diketahui
bahwa jumlah migrasi masuk ke Kecamatan
Pracimantoro cukup banyak. Besarnya angka
migrasi masuk yang dikarenakan pesatnya
perkembangan aktivitas perhubungan di

wilayah
Kecamatan
Pracimantoro
berhubungan dengan Kecamatan Praimantoro
yang berbatasan dengan Yogyakarta dan juga
dilalui oleh jalan jalur lingkar selatan.
Penduduk yang masuk lebih banyak
berdagang di pasar Pracimantoro. Dimana
penduduk asli di Kecamatan Pracimantoro

20
“kalah saing” sehingga wilayah Kecamatan
Pracimantoro menyediakan lapangan usaha
bagi penduduk pendatang bukan penduduk
lokal. Hal ini tentunya menjadi masalah karena
dalam upaya Kecamatan Pracimantoro
menjadi pusat pelayanan di wilayah selatan
dan perbatasan Wonogiri juga harus bisa
melayani wilayah Kecamatan Pracimantoro
sendiri baru wilayah sekitarnya.

2. Kurangnya ketersediaan air bersih
Sebagian besar desa di Kecamatan
Pracimantoro mempunyai jenis tanah miosen
batu gamping. Hal ini berdampak pada
sulitnya membuat sumur galian untuk
memasok air bersih sebagai kebutuhan seharihari, sehingga penduduk Pracimanoro sulit
mendapatkan air. Oleh karena itu, air bersih
dapat diperoleh dengan cara lain seperti
pengadaan PAMSIMAS. Namun pelayanan ini
belum mencakup seluruh wilayah sehingga
masih banyak beberapa daerah di Kecamatan
Pracimantoro yang mengalami kesulitan air
bersih dan bahkan kekeringan. Selain itu
karena adanya aktivitas penambangan yang
membuat aliran sungai bawah tanah tercemar
sehingga air yang terdapat di Kecamatan
Pracimantoro mengandung kapur. Masalah ini
akan
mempersulit
upaya
Kecamatan
Pracimantoro menjadi pusat pelayanan di
wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri juga
harus bisa melayani wilayah Kecamatan
Pracimantoro sendiri baru wilayah sekitarnya
(dalam hal pelayanan air bersih).

3. Potensi
pariwisata
yang
belum
berkembang
Potensi wisata yang dimiliki Kecamatan
Pracimantoro yang dipicu oleh kondisi
geografis yaitu lahan konservasi (berupa
Karst) seharusnya mampu meningkatkan

23

perekonomian bagi Kecamatan Pracimantoro
itu sendiri. Namum, pengelolaan pariwisata di
Kecamatan pracimantoro dianggap belum
maksimal, hal ini dapat terlihat dari masih
banyaknya objek wisata yang belum
dikembangkan secara optimal baik dari sarana
maupun prasarana. Selain itu, kurangnya
promosi dan keterbatasan akses transportasi
menyebabkan banyak masyarakat yang belum
mengetahui
keberadaan
objek-objek
pariwisata tersebut.
4. Kontribusi PDRB yang belum maksimal
Sektor ekonomi yang terdapat di
Kecamatan
Pracimantoro
yang
belum
maksimal karena beberapa kendala seperti
akses yang sulit dalam pendistribusian produk
pertanian,
kurang
optimalnya
kawasan
pariwisata yang seharusnya dapat memberi
kontribusi besar bagi perekonomian di
Kecamatan Pracimantoro.

5. Terhambatnya mobilisasi di Pracimantoro
Pesatnya
perkembangan
aktivitas
perhubungan
di
wilayah
Kecamatan
Pracimantoro
berhubungan
dengan
Kecamatan Praimantoro yang berbatasan
dengan Yogyakarta. Selain itu juga dilalui oleh
jalan jalur lingkar selatan. Keadaan ini memicu
peningkatan mobilitas yang tinggi sehingga
menyebabkan kerusakan jalan. Kondisi jalan
yang kurang baik dan kurangnya ketersediaan
angkutan berdampak pada terhambatnya
kemajuan warga, seperti terhambatnya warga
dalam menjual hasil pertanian dan kerajinan,
serta terhambatnya dalam menjangkau lokasi
pendidikan dan kesehatan. Hal ini tentunya
menjadi masalah karena dalam upaya
Kecamatan Pracimantoro menjadi pusat
pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan
Wonogiri diperlukan kelancaran mobilitas baik
barang maupun orang.

22
Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro yang tidak diimbangi dengan luas lahan yang
Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro yang tidak diimbangi dengan luas lahan yang
dapat dibangun mengakibatkan perkembangan Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan
dapat dibangun mengakibatkan perkembangan Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan
Wonogiri.
Wonogiri.
Dampak Luas

Terhambatnya Pembangunan

Meningkatnya
angka
penganguran

Berkurangnya
lapangan
pekerjaan
lokal

Dampak
Langsung

Masalah
Kunci/ Isu
Masalah
Utama

Kekeringan

Tidak
berkembangnya
pariwisata
Pracimantoro

Sulit
memperoleh
air bersih

Kurang
dikenalnya
pariwisata di
Pracimantoro

Kurang
optimalnya
pendapatan
daerah

Sulit berkembangnya Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan
Wonogiri.

Terjadinya
leakage
tenaga
kerja

Output

Kurangnya
ketersediaan air
bersih di Kecamatan
Pracimantoro

Tercemarnya air bawah
tanah karena
penambangan karst

Bentuk Pesatnya
Perkembangan
Aktivitas
Perhubungan di
Wilayah Kec.
Pracimantoro

Potensi wisata
belum
berkembang

Kontribusi
PDRB yang
belum
maksimal

Kawasan konservasi
memicu potensi
wisata
Terbatasnya lahan
terbangun karena
45% berupa lahan
konservasi

Pasar Pracimantoro
yang didominasi oleh
pedagang dari luar
wilayah

Tingginya kebutuhan
lahan terbangun
untuk aktivitas
masyarakat

Besarnya angka
migrasi masuk ke
Kecamatan
Pracimantoro

Input

Terhambatnya
mobilisasi di
Pracimantoro

Kerusakan
jalan
menghambat
distribusi hasil
pertanian
Tingginya mobilisasi
yang menyebabkan
kerusakan jalan

JJLS memicu
peningkatan aktivitas
tidak terkendali

Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro
Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013

Keterangan:
 Menyebabkan

Gambar 2.15 Pohon Masalah Kecamatan Pracimantoro Secara Agregat dan Intrawilayah

24

Contenu connexe

Tendances

Bab 3 bismillah (hal. 34) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 34) sudahBab 3 bismillah (hal. 34) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 34) sudahstudiopracimantoro
 
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudah
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudahBab 4 bismillah (hal. 46 76) sudah
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudahstudiopracimantoro
 
Profil Posyantek
Profil PosyantekProfil Posyantek
Profil Posyantekposyantek
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalopoSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalopoBagus ardian
 
Prioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program WilayahPrioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program Wilayahstudiopracimantoro
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pasuruan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PasuruanSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pasuruan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PasuruanBagus ardian
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSRahman Hilmy Nugroho
 
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfi
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfiPresentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfi
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfiInstansi
 
Sosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal astonSosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal astonHari Setiawan
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungBagus ardian
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota MakassarSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota MakassarBagus ardian
 
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarangbest practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota SemarangBagus ardian
 
Revisi RTRW Kabupaten Tangerang
Revisi RTRW Kabupaten TangerangRevisi RTRW Kabupaten Tangerang
Revisi RTRW Kabupaten TangerangHendra SAP
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneBagus ardian
 

Tendances (20)

Bab 3 bismillah (hal. 34) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 34) sudahBab 3 bismillah (hal. 34) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 34) sudah
 
Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)
 
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudah
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudahBab 4 bismillah (hal. 46 76) sudah
Bab 4 bismillah (hal. 46 76) sudah
 
Indikator Program Kota
Indikator Program KotaIndikator Program Kota
Indikator Program Kota
 
Indikator Program Wilayah
Indikator Program WilayahIndikator Program Wilayah
Indikator Program Wilayah
 
1.
1.1.
1.
 
Tabel SWOT
Tabel  SWOTTabel  SWOT
Tabel SWOT
 
Profil Posyantek
Profil PosyantekProfil Posyantek
Profil Posyantek
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalopoSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
 
Prioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program WilayahPrioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program Wilayah
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pasuruan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PasuruanSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pasuruan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pasuruan
 
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNSTugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
Tugas Perancangan Kota Alun-Alun Karanganyar - PWK UNS
 
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfi
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfiPresentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfi
Presentasi 2 kunci ppw semnas geografi ugm , pak lutfi
 
Sosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal astonSosialisasi amdal aston
Sosialisasi amdal aston
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar LampungSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bandar Lampung
 
Makro Spasial Wilayah
Makro Spasial WilayahMakro Spasial Wilayah
Makro Spasial Wilayah
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota MakassarSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Makassar
 
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarangbest practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
best practice NUSP-2 Kelurahan Kuningan Kota Semarang
 
Revisi RTRW Kabupaten Tangerang
Revisi RTRW Kabupaten TangerangRevisi RTRW Kabupaten Tangerang
Revisi RTRW Kabupaten Tangerang
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota BoneSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Bone
 

Similaire à Tata Guna Lahan Kecamatan Pracimantoro

Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriLatifah Tio
 
Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2RahmadPlanner
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaLatifah Tio
 
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...suningterusberkarya
 
Bab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakBab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakSopia Kartika
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Anindya Agustri
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...M Eka
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii Latifah Tio
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Latifah Tio
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltimwindalimbanadi
 

Similaire à Tata Guna Lahan Kecamatan Pracimantoro (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 
Bab iv (hal. 46 68)
Bab iv (hal. 46 68)Bab iv (hal. 46 68)
Bab iv (hal. 46 68)
 
Bab iv (hal. 46 68)
Bab iv (hal. 46 68)Bab iv (hal. 46 68)
Bab iv (hal. 46 68)
 
Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2Studio Proses Perencanaan Step 2
Studio Proses Perencanaan Step 2
 
Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
 
Bab iii (hal. 38 45)
Bab iii (hal. 38 45)Bab iii (hal. 38 45)
Bab iii (hal. 38 45)
 
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K...
 
Bab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakBab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujak
 
Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107Critical review anindya cahya 08211640000107
Critical review anindya cahya 08211640000107
 
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjoProposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)Bab iii (hal 34 36)
Bab iii (hal 34 36)
 
Bab III proptek edit
Bab III proptek editBab III proptek edit
Bab III proptek edit
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltim
 

Plus de studiopracimantoro

Plus de studiopracimantoro (15)

Prioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program WilayahPrioritas Indikasi Program Wilayah
Prioritas Indikasi Program Wilayah
 
Makro Spasial Kota
Makro Spasial KotaMakro Spasial Kota
Makro Spasial Kota
 
Prioritas Indikasi Program kota
Prioritas Indikasi Program kotaPrioritas Indikasi Program kota
Prioritas Indikasi Program kota
 
Bab 5 bismillah (hal. 95)
Bab 5 bismillah (hal. 95)Bab 5 bismillah (hal. 95)
Bab 5 bismillah (hal. 95)
 
Bab 5 bismillah (hal. 96)
Bab 5 bismillah (hal. 96)Bab 5 bismillah (hal. 96)
Bab 5 bismillah (hal. 96)
 
Bab 3 bismillah (hal 32) sudah
Bab 3 bismillah (hal 32) sudahBab 3 bismillah (hal 32) sudah
Bab 3 bismillah (hal 32) sudah
 
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudahBab 3 bismillah (hal. 35) sudah
Bab 3 bismillah (hal. 35) sudah
 
Kerangka pikir (revisi)
Kerangka pikir (revisi)Kerangka pikir (revisi)
Kerangka pikir (revisi)
 
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan WilayahPrioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
 
Indikasi Program Kota dan Wilayah
Indikasi Program Kota dan WilayahIndikasi Program Kota dan Wilayah
Indikasi Program Kota dan Wilayah
 
Logical Framework Wilayah
Logical Framework WilayahLogical Framework Wilayah
Logical Framework Wilayah
 
Logical Framework Kota
Logical Framework KotaLogical Framework Kota
Logical Framework Kota
 
Bab IV proptek
Bab IV proptekBab IV proptek
Bab IV proptek
 
Bab II (hal 12) proptek.doc
Bab II (hal 12) proptek.docBab II (hal 12) proptek.doc
Bab II (hal 12) proptek.doc
 
Bab I proptek
Bab I proptekBab I proptek
Bab I proptek
 

Dernier

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 

Dernier (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 

Tata Guna Lahan Kecamatan Pracimantoro

  • 1. Dalam kegiatan perencanaan potret wilayah digunakan untuk mengetahui isu dan masalah yang ada di wilayah yang akan direncanakan. Apabila sudah diketahui isu masalah yang ada maka perencanaan akan lebih terarah sehingga tujuan perencanaan dapat dicapai. 2.1 Tata Guna Lahan Tata guna lahan di Kecamatan Pracimantoro sangat bervariatif, lahan terbangun yang ada yaitu sebagai pemukiman dan gedung yang digunakan sebagai keperluan komersial kemudian lahan non terbangun yang terdapat pada Kecamatan Pracimantoro adalah sawah, tegalan, kebun. Mayoritas lahan non terbangun digunakan sebagai tegalan, hal ini dipengaruhi oleh mata pencaharian masyarakatnya yang sebagian besar sebagai petani. Sebagian besar tata guna lahan di Kabupaten Wonogiri juga berupa tegalan yang memiliki luas 64.309 Ha. Dearah S um be r: Ba p p e d a 2 0 1 0 Peta Tata Guna Lahan Gambar 2.1 Kecamatan Pracimantoro Berdasarkan Gambar 2.2 dapat diketahui bahwa kesesuaian lahan di Kecamatan Pracimantoro dibagi menjadi 2, tegalan di Kecamatan Pracimantoro memiliki luas 10.155,56 Ha, sehingga luas tegalan Kecamatan Pracimantoro 15,79% dari luas keseluruhan tegalan di Kabupaten Wonogiri. Tata guna lahan di Kecamatan Pracimantoro mempengaruhi pendapatan daerah atau PDRB yang memiliki kontribusi terbesar berasal dari sektor pertanian. Komoditas pertanian yang ada yakni padi sawah, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, jagung, ubi kayu dan kedelai. Komoditas pertanian tersebut memberikan kontribusi sektor ekonomi pertanian terhadap Kabupaten Wonogiri sebesar 7,2%. yaitu kawasan penyangga dan kawasan budidaya. Kecamatan Pracimantoro memiliki keterbatasan pembangunan hal ini dipengaruhi oleh karakteristik fisik Kecamatan Pracimantoro sebesar 45 % sebagai karst yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Sum be r: Ba p p e d a 2 0 1 0 Gambar 2.2 Peta Kesesuaian Lahan Kecamatan Pracimantoro 2.2 Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kecamatan Pracimantoro memiliki komoditas pertanian yang cukup beragam, misalnya saja padi sawah, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, jagung, ubi kayu dan 7 Museum Karst, Kecamatan Pracimantoro Foto : Dokumentasi Kelompok 4B Studio Proses 2013 Gambar 2.3 kedelai. Komoditas pertanian tersebut memberikan kontribusi sektor ekonomi pertanian terhadap Kabupaten Wonogiri sebesar 7,2%. Selain didistribusikan ke 6
  • 2. dalam kecamatan, hasil pertanian juga didistribusikan ke luar kecamatan bahkan keluar Kabupaten Wonogiri. Seperti hasil kacang tanah yang ada di jadikan sebagai bahan baku utama produksi makanan ringan oleh salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia. Dari hasil pertanian tersebut dianggap sudah memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Pracimantoro, di mana komoditas tersebut didistribusikan melalui pasar yang ada di desa Pracimantoro. Hal tersebut dikarenakan hasil pertaniannya terutama padi dan ubi kayu juga sering mangalami surplus hasil panen setiap tahunnya. Selain pertanian, Kecamatan Pracimantoro juga mempunyai potensi sumber daya alam lain yang berupa batuan kapur dan merupakan yang terbesar di Kabupaten Wonogiri. Karena hal tersebut, didirikanlah Museum Karst Dunia di Kecamatan Pracimantoro oleh pemerintah Kabupaten Wonogiri, selain untuk menunjukkan besarnya potensi alam karst juga sebagai objek pariwisata konservasi. Di Kecamatan Pracimantoro juga terdapat guagua karst seperti Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, Gua Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Gua-gua tersebut berada di Desa Gebangharjo dan juga dikembangkan sebagai objek wisata. Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2011 RTRW Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Pracimantoro merupakan kawasan cagar alam geologi. Hal itu dikarenakan besarnya bentang sumber daya alam batuan karst yang luas kawasannya mencapai 45% dari luas wilayah Kecamatan Pracimantoro. Selain Pracimantoro, kawasan 2.3 Sum be r: A lis is Ke lo m p o k 1 AStud io Pe re nc a na a n 2 0 1 3 na Gambar 2.4 Peta Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kecamatan Pracimantoro yang menjadi cagar alam geologi di Wonogiri adalah Kecamatan Eromoko, Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Paranggupito, dan Kecamatan Giritontro. Di mana masingmasing kecamatan memiliki kondisi alam geologi tersendiri. Berdasarkan peraturan daerah yang telah ditetapkan tersebut, maka di Kecamatan Pracimantoro tidak boleh diadakan kegiatan pertambangan atas sumber daya yang dimiliki. Karena karakteristik batuan karst yang terdapat pada Kecamatan Pracimantoro mudah dilalui air atau tergolong sulit untuk menyerap air yang melaluinya, sehingga diperlukan sumur yang tergolong dalam untuk memperoleh mata air. Saat ini di Kecamatan Pracimantoro terdapat penambangan batu kapur yang bahkan lebih luas dari tambang batu kapur yang berada pada Kabupaten Gunung Kidul. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran air di Kecamatan Pracimantoro, sehingga wilayah tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Kependudukan Kependudukan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perencanaan, karena yang menjadi objek perencanaan adalah penduduk itu sendiri. Aspek kependudukan dapat
  • 3. meghasilkan informasi seperti jumlah penduduk, jumlah migrasi, kepadatan penduduk, dan sebagainya. Jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2010 adalah 1.174.259 jiwa yang terbagi ke dalam 25 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Pracimantoro. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kecamatan Pracimantoro berjumlah 76.416 jiwa atau 6,5% dari total penduduk Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 1.174.259 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Pracimantoro merupakan peringkat kedua setelah Kecamatan Wonogiri. Desa yang memiliki jumlah penduduk di Kecamatan Pracimantoro adalah Desa Pracimantoro, sedangkan Desa dengan jumlah penduduk terendah adalah Desa Petirsari. Desa Pracimantoro memiliki jumlah penduduk tertinggi dibanding desa lain karena merupakan ibukota kecamatan yang juga berperan sebagai salah satu pusat pelayanan untuk desa lain di kecamatan tersebut. 8 Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Gambaran Kependudukan Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro Berdasarkan piramida penduduk di Kecamatan Pracimantoro tahun 2010, kecamatan tersebut tergolong ke dalam bentuk kendi. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia muda atau tua. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka ketergantungan di Kecamatan Pracimantoro rendah. Berdasarkan kepadatan penduduk bruto, kecamatan yang memiliki kepadatan 9 Gambar 2.5 penduduk paling tinggi di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan Jatrisono. Hal tersebut terjadi karena di Kecamatan Jatisrono memiliki jumlah penduduk yang banyak namun luas wilayah yang kecil. Meskipun Kecamatan Pracimantoro memiliki jumlah penduduk yang banyak, namun kepadatan penduduk di kecamatan tersebut tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan Kecamatan Pracimantoro memiliki wilayah yang tergolong luas.
  • 4. Wilayah yang dapat dibangun di Kecamatan Pracimantoro hanya 55 % karena 45 % dari kecamatan tersebut merupakan pegunungan karst sehingga tidak bisa dibangun. Kepadatan penduduk di Kecamatan Pracimantoro paling tinggi berada di Desa Pracimantoro. Hal tersebut terjadi karena Desa Pracimantoro merupakan ibukota Kecamatan Pracimantoro sehingga di desa tersebut memiliki jumlah penduduk yang banyak dan sebanding dengan luas wilayahnya. Untuk hal migrasi, migrasi masuk tertinggi di Kabupaten Wonogiri berada di Kecamatan Wonogiri. Hal ini terjadi karena kecamatan tersebut merupakan ibukota kabupaten, sehingga banyak terdapat berbagai macam aktivitas sehingga Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 menarik orang untuk datang ke kecamatan Kepadatan Penduduk tersebut. Sedangkan migrasi keluar paling banyak Gambar 2.6 Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro terdapat di Kecamatan Eromoko, hal tersebut terjadi karena lapangan pekerjaan di kecamatan tersebut kurang menjanjikan penghasilannya. Untuk Kecamatan Pracimantoro, jumlah migrasi keluar meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani, ketika menunggu musim panen tiba mereka mencari pekerjaan di wilayah lain seperti DIY, Kota Wonogiri, Jakarta, dll. Mereka pergi keluar daerah karena setelah menanam padi diperlukan waktu kurang lebih 3 bulan untuk memanen hasil pertanian padi. Untuk itu penduduk di kecamatan tersebut mencari pekerjaan sambilan di daerah lain. Pada tahun 2008, angka migrasi masuk Kecamatan Pracimantoro sangat tinggi. Hal tersebut terjadi karena pada tahun 2008 baru saja dibangun Museum Karst di Kecamatan Pracimantoro dan terdapat pasar yang tepatnya berada di Desa Pracimantoro. Museum Karst yang menjadi objek wisata baru, menjadi daya tarik baru pula bagi penduduk dari luar wilayah Kecamatan Pracimantoro, sehingga banyak dari mereka yang melakukan migrasi ke Kecamatan Pracimantoro. Selain itu, Pasar yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro tergolong cukup besar dan banyak pedagang yang berjualan di pasar tersebut, sehingga banyak pendatang yang masuk ke Kecamatan Pracimantoro. Gambar 2.7 Migrasi Masuk dan Keluar Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro 10
  • 5. Migrasi tertinggi di Kabupaten Wonogiri yaitu di Kecamatan Wonogiri Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 2.4 Perekonomian Aspek perekonomian merupakan salah satu tolak ukur untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat. Aspek perekonomian dapat dilihat dari besarnya PDRB tiap sektor di Kabupaten Wonogiri dan kontribusi PDRB tiap sektor terhadap kecamatan maupun Kabupaten Wonogiri. 11 Dari PDRB tersebut dapat diketahui sektor apa saja yang menjadi sektor basis dan sektor non basis sehingga bisa dikembangkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut ini adalah diagram PDRB secara agregat dan PDRB Kecamatan Pracimantoro per sektor :
  • 6. TIDAK DI PRINT HALAMAN 7 ADA DI WORD/PDF LAIN
  • 7. jumlah PDRB dan jumlah kontribusi PDRB Berdasarkan Gambar 2.8, dapat yang cukup tinggi baik untuk Kecamatan diketahui bahwa Kecamatan Pracimantoro Pracimantoro sendiri maupun Kabupaten memiliki PDRB sebesar 170.944,13 juta Wonogiri. Di dalam mendistribusikan dan rupiah. Besarnya PDRB Kecamatan mengembangkan sektor tersebut tentunya Pracimantoro tersebut berada diurutan ketiga juga berkaitan dengan faktor aksesibilitas. setelah PDRB Kecamatan Wonogiri dan Aksesibilitas tersebut dilihat dari kondisi jalan PDRB Kecamatan Ngadirojo yang masingyang berada di Kecamatan Pracimantoro dan masing berada di urutan pertama dan kedua. jalan penguhubung atau JJLS yang melewati Jika dilihat secara agregat, Kabupaten Kecamatan Pracimantoro. Kondisi jalan Wonogiri memiliki dua sektor basis yakni tersebut saat ini tergolong cukup buruk karena sektor pertanian sebesar 1.317.372,03 juta banyak lubang dan apabila hujan terjadi rupiah dan sektor perdagangan, hotel, dan genangan. Hal ini tentunya membawa dampak restoran sebesar 347.170,28 juta rupiah. Pada negatif bagi mobilitas manusia, barang, dan sektor pertanian, Kecamatan Pracimantoro kendaraan khususnya dalam mendistribusikan merupakan kecamatan di Kabupaten Wonogiri hasil pertanian. Distribusi hasil pertanian yang memiliki PDRB tertinggi yakni sebesar tersebut menjadi terhambat dan berakibat 109.880,17 juta rupiah dengan kontribusi pada menurunnya pendapatan masyarakat PDRB juga yang tertinggi yakni sebesar sehingga pola dan struktur pertumbuhan 61,60%. Kecamatan Puhpelem merupakan ekonomi di Kecamatan Pracimantoro menjadi kecamatan yang memiliki PDRB terendah menurun atau maju tetapi tertekan. Tidak yakni 34.084,16 juta rupiah. Pada sektor hanya masalah aksesibilitas yang perdagangan, hotel, dan restoran, Kecamatan mengganggu pertumbuhan ekonomi Pracimantoro memiliki PDRB yang berada Kecamatan Pracimantoro, tetapi juga masalah diurutan kedua setelah PDRB Kecamatan terbatasnya lahan untuk dikembangkan Wonogiri yakni sebesar 24.450,63 juta rupiah menjadi kawasan terbangun. Luas lahan dengan kontribusi PDRB juga diurutan kedua konservasi Kecamatan Pracimantoro sebesar yakni sebesar 13,71%. Sedangkan PDRB 45% dari total luas lahan, mengakibatkan Kecamatan Wonogiri sebesar 31.197,11 juta perkembangan aktivitas masyarakat rupiah dengan kontribusi PDRB yakni sebesar khususnya pengembangan sektor 17,30%. perdagangan, hotel, dan restoran terbatas. Pada Kecamatan Pracimantoro, sektor Apalagi sumberdaya manusia yang pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan berkompeten di Kecamatan Pracimantoro restoran juga merupakan sektor basis. Sektor masih rendah, sehingga belum dapat pertanian memiliki PDRB sebesar 109.880,17 mengoptimalkan pemanfaatan potensi juta rupiah dan sektor perdagangan, hotel, dan sumberdaya alam yang ada di Kecamatan restoran memiliki PDRB sebesar 24.450,63 Pracimantoro. juta rupiah. Kedua sektor tersebut memiliki Pola dan struktur pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro dapat dilihat dari tipologi Klassen. Berdasarkan perhitungan tipologi Klassen, Kabupaten Wonogiri terbagi atas empat golongan, yakni maju, berkembang pesat, menurun atau maju tertekan, dan terbelakang. Kecamatan Tirtomoyo, Baturetno, Wonogiri, dan Jatisrono memiliki pertumbuhan ekonomi yang maju. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi sektor-sektor basis masing-masing kecamatan yang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Sedangkan Kecamatan Pracimantoro memiliki pertumbuhan ekonomi yang tergolong menurun atau maju tapi tertekan. Hal tersebut dikarenakan adanya masalah terkait aksesibilitas yang ada di Kecamatan Pracimantoro. 13 Gambar 2.9 Peta Tipologi Klassen Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro
  • 8. Kecamatan Tirtomoyo, Baturetno, W onogiri, dan Jatisrono memiliki pertumbuhan ekonomi yang maju. Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 2.5 Hubungan Antar Desa/ Kelurahan di Kecamatan Pracimantoro Perkembangan Kecamatan Pracimatoro tidak terlepas dari hubungan desa - desa dengan pusat pelayanan yang ada didalamnya. Desa Pracimantoro memiliki kelengkapan fasilitas yang lebih lengkap dari desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Pracimantoro, sehingga Desa Pracimantoro menjadi salah satu pusat pelayanan bagi Kecamatan Pracimantoro. Untuk kebutuhan hidup tambahan, sebagian besar masyarakat di desa-desa Kecamatan Pracimantoro membeli kebutuhannya ke pasar kecamatan yang ada di Desa Pracimantoro dikarenakan ketersediaannya lebih lengkap. Distribusi komoditas hasil pertanian dari desa-desa sebagian besar di distribusikan ke Pasar Pracimantoro. Akan tetapi kondisi jalan yang rusak pada Desa Gambirmanis, Desa Petirsari, dan Desa Wonodadi menuju pusat pelayanan menjadikan distribusi pertanian terhambat dan hasil pertanian sebagian dikonsumsi sendiri oleh penduduk di desa tersebut. Selain hasil pertanian, terdapat produksi gula merah di Desa Gudangharjo yang di distribusikan ke Pasar Pracimantoro. Kendala yang sama terjadi, kondisi jalan yang rusak menghambat proses distribusi gula merah tersebut. Dengan kendala tersebut, maka dapat mempengaruhi PDRB yang belum maksimal dimana untuk sektor pertanian merupakan sektor basis bagi Kecamatan Pracimantoro. 14
  • 9.
  • 10. Terdapat pula pegunungan karst di Kecamatan Pracimantoro yang dilindungi sebagai kawasan konservasi. Kawasan konservasi yang ada sekitar 45% dari luas Kecamatan Pracimantoro, sehingga lahan terbangun yang dapat dikelola terbatas. Sedangkan dilihat dari posisinya, Kecamatan Pracimantoro memiliki fungsi penghubung antar dua provinsi (DIY dan Jawa Timur) karena dilalui JJLS yang memicu peningkatan aktivitas yang tidak terkendali dan menyebabkan tingginya kebutuhan akan lahan terbangun untuk aktivitas masyarakat. Hal ini menjadi suatu permasalahan bagi Kecamatan Pracimantoro, dimana dengan luas lahan terbangun yang terbatas namun memiliki tingkat kebutuhan luas lahan terbangun tinggi. Terdapat pula kegiatan pertambangan karst yang merupakan kawasan konservasi, memberikan dampak pada pencemaran air bawah tanah karena pada lokasi penambangan karst terdapat mata air yang dapat dijadikan sebagai sumber air bersih dan pengairan bagi masyarakat. Karena kondisi air tanah yang telah tercemar itulah, warga menjadi kesulitan dalam perolehan air bersih. Peta Arus Barang di Kecamatan Pracimantoro Gambar 2.10 2.6 15 Kondisi Serta Hubungan Pusat Kecamatan Pracimantoro merupakan Permukiman kecamatan terpadat kedua setelah Kecamatan Wonogiri di Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut menunjukkan Kecamatan Pracimantoro memiliki peran yang penting di Kabupaten Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Wonogiri karena banyak didatangi oleh masyarakat, baik masyarakat yang berasal dari Kabupaten Wonogiri ataupun masyarakat yang berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta. Selain itu, Kecamatan Pracimantoro memiliki peran sebagai penghubung antar provinsi (Jawa Tengah – D.I Y. – Jawa Timur) karena dilalui oleh Jalan Jalur LIngkar Selatan. Kecamatan Pracimantoro menjadi daerah distribusi barang yang dihasilkan oleh kecamatan sendiri ke daerah-daerah di sekitarnya, seperti Kecamatan Gunungkidul, Yogyakarta, Kecamatan Eromoko dan Kecamatan Pracimantoro, dimana barangbarang yang didistribusikan berupa hasil pertanian dari Kecamatan Pracimantoro ataupun barang-barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti barang kebutuhan rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Pracimantoro memiliki hubungan yang erat dengan wilayah disekitarnya. Apabila dilihat dari segi intrawilayah Kecamatan Pracimantoro, setiap desa atau kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya. Desa Pracimantoro yang merupakan salah satuperkotaan dari Kecamatan Pracimantoro merupakan pusat distribusi barang di Kecamatan Pracimantoro dimana ia memiliki peran sebagai daerah pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Di Desa Pracimantoro-lah terdapat pasar tempat warga membeli keperluannya, namun sayangnya pasar di Kecamatan ini didominasi oleh pedagang yang berasal dari luar Kecamatan Pracimantoro. Sedangkan desa/kelurahan lainnya memiliki peran sebagai tempat produksi ssperti produksi hasil pertanian, ternak (Desa Petirsari), tempe benguk (Desa Joho), Batako (Desa Gambirmanis) sangkar burung dan anyaman bamboo. Gambar 2.11 Gambaran Kondisi dan Hubungan Pusat Permukiman
  • 11. Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Berdasarkan fungsi dari Desa Pracimantoro sebagai pusat distribusi, Desa Pracimantoro secara langsung memiliki peran sebagai fungsi pelayanan, selain itu juga berperan sebagi fungsi permukiman karena 2.7 juga terdapat warga yang bermukim di Desa Pracimantoro. Sedangkan desa/kelurahan lain berfungsi sebagai fungsi produksi dan fungsi permukiman. Karakteristik Infrastruktur yang akan dibahas hanya ada dua yaitu jaringan jalan dan jaringan air bersih. Infrastruktur Kedua jaringan infrastruktur merupakan isu sentra di Kecamatan Pracimantoro. Jaringan jalan berkaitan dengan akses yang rusak, sedangkan air bersih berkaitan dengan ketersediaannya yang terbatas di Kecamatan Pracimantoro. 2.7.1 Jaringan Jalan Secara garis besar, jaringan jalan yang ada di Kabupaten Wonogiri memiliki kondisi yang cukup baik terutama jalan arteri dan kolektornya atau dapat dibilang jalan negara dan provinsi. Jaringan jalan utama yang ada di Kabupaten Wonogiri berfungsi untuk mempermudah pergerakan barang maupun orang yang ada di seluruh wilayah Wonogiri. Selain jalan utama yang ada di Kabupaten Wonogiri, terdapat juga Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang merupakan penghubung antara Provinsi DIY dengan Provinsi Jawa Timur yang melewati tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pracimantoro, Giriwoyo, dan Griritontro. 16
  • 12. Sumber : BAPPEDA 2010 Gambar 2.12 17 Peta Jaringan Jalan Kondisi tersebut memiliki kemiripan Kabupaten W onogiri dan Kecamatan Pracimantoro yang ada di Kecamatan Pracimantoro. Jaringan jalan di Kecamatan Pracimantoro yang tergolong cukup baik ialah jalan kabupaten/ kotamadya atau bisa disebut jalan arteri dan kolektor. Jalan tersebut tergolong baik karena sudah di aspal walaupun masih berlubang. Meskipun demikian, pada jalan arteri yang berupa Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) masih terdapat kerusakan yaitu di bagian jalan yang menuju ke Jawa Timur. Untuk keberadaan JJLS memiliki keuntungan tersendiri bagi masyarakat Pracimantoro karena penduduk yang dari atau ke Provinsi DIY maupun dari atau ke Provinsi Jawa Timur pasti akan transit di terminal yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro, baik hanya untuk mampir pergantian bus ataupun hanya untuk istirahat supir bus. Hal tersebut menyebabkan pasar yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro semakin bertambah ramai oleh pedagang, baik pedagang yang berasal dari dalam ataupun luar Kecamatan Pracimantoro. Di jalan utama/JJLS tersebut juga menyebabkan munculnya tempat - tempat makan dan agen travel di sepanjang jalan utama tersebut. Oleh karena itu Kecamatan Pracimantoro ramai dikunjungi oleh pendatang. Sedangkan untuk jalan lingkungan yang memiliki kondisi rusak parah karena rusak dan bisa bisa menimbulkan kecelakaan terdapat di Desa Gambirmanis, Petirsari, dan Wonodadi yang menyebabkan sulitnya pergerakan bagi orang maupun barang di desa tersebut. Foto : Jalan di Kecamatan Pracimantoro 2.7.2 Jaringan Air Bersih Sumber air bersih yang ada di Kabupaten Wonogiri sebagian besar bersumber dari PDAM, sumur, dan mata air. Kualitas air bersihnya juga sebagian besar sudah memiliki kondisi yang baik yaitu airnya jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kondisi air yang melimpah tersebut menyebabkan banyaknya pemanfaatan air yang digunakan dalam pertanian. Sehingga tidak heran bahwa sektor basis Kabupaten Wonogiri merupakan pertanian. Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan daerah yang berada di kawasan karst dimana pada kawasan tersebut memiliki kondisi alam yang kering dan tandus. Kecamatan Pracimantoro yang merupakan salah satu kecamatan di Wonogiri yang berada pada kawasan karst, memiliki sumber air yang meliputi sumur, tadah hujan, mata air, PDAM, dan membeli tanki air. Mayoritas mayarakat di Kecamatan Pracimantoro menggunakan air tadah hujan dan PDAM sebagai sumber air bersih mereka. Pada musim kemarau tiba, hampir di semua desa di Kecamatan Pracimantoro mengalami kekeringan. Sehingga untuk mengatasi kurangnya ketersediaan air bersih, masyarakat 18
  • 13. Gambar 2.13 Peta Persebaran Desa yang Mengalami Kekeringan Kecamatan Pracimantoro Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 2.8 Karakteristik Sarana Sarana merupakan salah satu aspek penunjang dalam aktivitas penduduk. Ketersediaan sarana mencerminkan lengkap tidaknya aspek penunjang kegiatan penduduk tersebut. Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 25 Kecamatan memiliki persebaran sarana yang beragam. Dapat dilihat pada Peta orde Kota Kabupaten Wonogiri pada Gambar 2.14, Kecamatan di Kabupaten Wonogiri dibedakan menajdi 4 orde, dimana orde tertinggi dengan ketersediaan saran terlengkap adalah orde 1 yang terdiri dari Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Jatisrono, Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Tirtomoyo. Sedangkan untuk Kecamatan Pracimantoro masuk dalam orde 2. Masuknya Kecamatan Pracimantoro ke dalam orde 2, dikarenakan belum lengkapnya ketersediaan sarana yang ada. Dapat dilihat pada Peta Orde Kota Kecamatan Pracimantoro bahwa yang menjadi orde 1 hanya Desa Pracimantoro saja. Hal ini membuktikan bahwa dari seluruh desa yang ada, hanya Desa Pracimantoro saja yang memiliki sarana yang sudah terbilang lengkap. Dapat dilihat dari sarana pendidikan, sarana pendidikan terlengkap dari jenjang TK sampai dengan SMA hanya terdapat di Desa Pracimantoro, sedangkan desa/kelurahan yang lain tidak ada yang memiliki sarana pendidikan lengkap dari jenjang TK sampai dengan SMA. Ada pula Desa yang hanya memiliki saran pendidikan tingkat SD, sehingga penduduk yang berusia TK, SMP dan SMA harus pergi ke Desa Pracimantoro terlebih dahulu untuk menuntut ilmu. Apabila dilihat dari sarana kesehatan, diketahui bahwa desa yang memiliki sarana kesehatan yang terbilang memadai hanya di Desa Pracimantoro dan Desa Suci. Hal ini dikarenakan aksesbilitas di Desa Suci dan Desa Pracimantoro ini terbilang sudah baik dan memadai, sehingga pemerintah lebih mengembangkan sarana kesehatan di 2 desa tersebut. 19 Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Gambar 2.14 Peta Orde Kota Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Pracimantoro Untuk sarana peribadatan seperti masjid, banyak terdapat di Desa Gambirmanis yaitu 14 buah. Banyaknya jumlah masjid dikarenakan penduduk beragama islam paling banyak terdapat di desa tersebut, yaitu 6078 orang. Selain itu, juga ada desa yang tidak memiliki sarana peribadatan sama sekali, yaitu Desa Glinggang dan Desa Wonodadi dikarenakan aksesbilitas yang buruk dan aktivitas penduduk yang tergolong rendah, sehingga apabila penduduk di kedua desa tersebut ingin beribadah bersama di suatu masjid harus ke desa/kelurahan lain. Untuk sarana perdagangan dan jasa, Desa dengan jumlah sarana perdagangan berupa toko, terbanyak terdapat di Desa Pracimantoro. Hal tersebut dapat terjadi karena di Desa Pracimantoro terdapat pasar serta terminal yang menarik penduduk untuk melakukan usaha disekitarnya.
  • 14. 2.9 Potensi, Isu dan Masalah Wilayah Kecamatan Pracimantoro memiliki banyak potensi di bidang pertanian, sumber daya alam, dan pariwisata. Pada bidang pertanian, Kecamatan Pracimantoro memiliki komoditas pertanian berupa padi gogo, jagung, kacang tanah, kedelai, ubi kayu dan hasil pertanian lainnya. Sedangkan pada potensi sumber daya alam, Kecamatan Pracimantoro memiliki kawasan karst lebih dari 82,09 km2. Dengan dibangunnya Museum Karst di Desa Gerbangharjo, tempat ini sering dijadikan tempat penelitian dan tempat wisata. Selain Museum Karst, masih banyak terdapat objek wisata di Kecamatan Pracimantoro antara lain Goa Putri Kencono, Goa Sodong, Goa Song Tembus, Goa Song Gilap, Goa Tingkir, Goa Seban, Sendang Beton, Telaga Kenanga, Telaga Mudal dan Telaga Berhala. Potensi-potensi di bidang pertanian, sumber daya alam, dan pariwisata tersebut akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian bagi Kecamatan Pracimantoro itu sendiri dan Kabupaten Wonogiri. Selain potensi, terdapat pula isu dan masalah utama yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro yaitu, Sulit berkembangnya Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri. (Pohon Masalah dapat dilihat pada gambar 2.15). Masalah utama ini timbul karena didorong oleh beberapa penyebab yaitu: Leakage Tenaga Kerja Kurangnya Ketersediaan Air Bersih Potensi pariwisata yang belum berkembang Kontribusi PDR yang B belum maksimal Terhambatnya mobilisasi di Pracimantoro 21 1. Terjadinya Leakage tenaga Kerja Seperti yang telah dibahas pada potret wilayah Kecamatan Pracimantoro, diketahui bahwa jumlah migrasi masuk ke Kecamatan Pracimantoro cukup banyak. Besarnya angka migrasi masuk yang dikarenakan pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro berhubungan dengan Kecamatan Praimantoro yang berbatasan dengan Yogyakarta dan juga dilalui oleh jalan jalur lingkar selatan. Penduduk yang masuk lebih banyak berdagang di pasar Pracimantoro. Dimana penduduk asli di Kecamatan Pracimantoro 20
  • 15. “kalah saing” sehingga wilayah Kecamatan Pracimantoro menyediakan lapangan usaha bagi penduduk pendatang bukan penduduk lokal. Hal ini tentunya menjadi masalah karena dalam upaya Kecamatan Pracimantoro menjadi pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri juga harus bisa melayani wilayah Kecamatan Pracimantoro sendiri baru wilayah sekitarnya. 2. Kurangnya ketersediaan air bersih Sebagian besar desa di Kecamatan Pracimantoro mempunyai jenis tanah miosen batu gamping. Hal ini berdampak pada sulitnya membuat sumur galian untuk memasok air bersih sebagai kebutuhan seharihari, sehingga penduduk Pracimanoro sulit mendapatkan air. Oleh karena itu, air bersih dapat diperoleh dengan cara lain seperti pengadaan PAMSIMAS. Namun pelayanan ini belum mencakup seluruh wilayah sehingga masih banyak beberapa daerah di Kecamatan Pracimantoro yang mengalami kesulitan air bersih dan bahkan kekeringan. Selain itu karena adanya aktivitas penambangan yang membuat aliran sungai bawah tanah tercemar sehingga air yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro mengandung kapur. Masalah ini akan mempersulit upaya Kecamatan Pracimantoro menjadi pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri juga harus bisa melayani wilayah Kecamatan Pracimantoro sendiri baru wilayah sekitarnya (dalam hal pelayanan air bersih). 3. Potensi pariwisata yang belum berkembang Potensi wisata yang dimiliki Kecamatan Pracimantoro yang dipicu oleh kondisi geografis yaitu lahan konservasi (berupa Karst) seharusnya mampu meningkatkan 23 perekonomian bagi Kecamatan Pracimantoro itu sendiri. Namum, pengelolaan pariwisata di Kecamatan pracimantoro dianggap belum maksimal, hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya objek wisata yang belum dikembangkan secara optimal baik dari sarana maupun prasarana. Selain itu, kurangnya promosi dan keterbatasan akses transportasi menyebabkan banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan objek-objek pariwisata tersebut. 4. Kontribusi PDRB yang belum maksimal Sektor ekonomi yang terdapat di Kecamatan Pracimantoro yang belum maksimal karena beberapa kendala seperti akses yang sulit dalam pendistribusian produk pertanian, kurang optimalnya kawasan pariwisata yang seharusnya dapat memberi kontribusi besar bagi perekonomian di Kecamatan Pracimantoro. 5. Terhambatnya mobilisasi di Pracimantoro Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro berhubungan dengan Kecamatan Praimantoro yang berbatasan dengan Yogyakarta. Selain itu juga dilalui oleh jalan jalur lingkar selatan. Keadaan ini memicu peningkatan mobilitas yang tinggi sehingga menyebabkan kerusakan jalan. Kondisi jalan yang kurang baik dan kurangnya ketersediaan angkutan berdampak pada terhambatnya kemajuan warga, seperti terhambatnya warga dalam menjual hasil pertanian dan kerajinan, serta terhambatnya dalam menjangkau lokasi pendidikan dan kesehatan. Hal ini tentunya menjadi masalah karena dalam upaya Kecamatan Pracimantoro menjadi pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri diperlukan kelancaran mobilitas baik barang maupun orang. 22
  • 16. Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro yang tidak diimbangi dengan luas lahan yang Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro yang tidak diimbangi dengan luas lahan yang dapat dibangun mengakibatkan perkembangan Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan dapat dibangun mengakibatkan perkembangan Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri. Wonogiri. Dampak Luas Terhambatnya Pembangunan Meningkatnya angka penganguran Berkurangnya lapangan pekerjaan lokal Dampak Langsung Masalah Kunci/ Isu Masalah Utama Kekeringan Tidak berkembangnya pariwisata Pracimantoro Sulit memperoleh air bersih Kurang dikenalnya pariwisata di Pracimantoro Kurang optimalnya pendapatan daerah Sulit berkembangnya Kecamatan Pracimantoro sebagai pusat pelayanan di wilayah selatan dan perbatasan Wonogiri. Terjadinya leakage tenaga kerja Output Kurangnya ketersediaan air bersih di Kecamatan Pracimantoro Tercemarnya air bawah tanah karena penambangan karst Bentuk Pesatnya Perkembangan Aktivitas Perhubungan di Wilayah Kec. Pracimantoro Potensi wisata belum berkembang Kontribusi PDRB yang belum maksimal Kawasan konservasi memicu potensi wisata Terbatasnya lahan terbangun karena 45% berupa lahan konservasi Pasar Pracimantoro yang didominasi oleh pedagang dari luar wilayah Tingginya kebutuhan lahan terbangun untuk aktivitas masyarakat Besarnya angka migrasi masuk ke Kecamatan Pracimantoro Input Terhambatnya mobilisasi di Pracimantoro Kerusakan jalan menghambat distribusi hasil pertanian Tingginya mobilisasi yang menyebabkan kerusakan jalan JJLS memicu peningkatan aktivitas tidak terkendali Pesatnya perkembangan aktivitas perhubungan di wilayah Kecamatan Pracimantoro Sumber : Analisis Kelompok 1A Studio Perencanaan 2013 Keterangan:  Menyebabkan Gambar 2.15 Pohon Masalah Kecamatan Pracimantoro Secara Agregat dan Intrawilayah 24