SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
1
JUKNIS PENDIRIAN SATUAN PAUD
Drs. Sujud Marwoto
2
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 tahun
2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan implementasi
dari amanat dari ketentuan Pasal 182 ayat (11) dan Pasal 185 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Agar proses pemberian izin pendirian satuan PAUD dapat terlaksana dengan baik,
diperlukan petunjuk teknis yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah provinsi atau
kabupaten/kota, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan
unsur lain yang terkait dengan pemberian izin pendirian satuan PAUD.
Petunjuk teknis ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan pendirian
satuan PAUD bagi pemerintah kabupaten/kota, pemerinah desa, dan masyarakat.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan petunjuk teknis ini.
Jakarta, ......... 2014
Direktur Jenderal PAUDNI,
.................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program yang
bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak sejak lahir sampai
anak berusia 6 tahun, agar mereka kelak memiliki kesiapan memasuki jenjang
pendidikan dasar.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan kebijakan
pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu program
prioritas pembangunan pendidikan nasional.
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah adalah menerbitkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini, yang merupakan penjabaran atau pengaturan lebih
lanjut dari Pasal 28 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Pasal 182 ayat 11 dan pasal 185 ayat 2 Peraturan
Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk menata
kelembagaan PAUD di masyarakat dengan:
a) Menyederhanakan perizinan pendirian Satuan PAUD;
b) Memperluas partisipasi masyarakat sebagai pendiri satuan PAUD; dan
c) Memastikan layanan PAUD yang sesuai dengan standar.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaiman
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Repuplik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pendidikan (Lembar Negara
Repuplik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan lemaran Negara
Repuplik Indonesia Nomor 5410);
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 tahun 2013 tentang
Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang
Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014
tentang Kurikulum PAUD 2013.
C. TUJUAN
1. Acuan bagi pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
pemerintah desa, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam
pendirian satuan PAUD.
2. Meningkatkan mutu dan akuntabilitas pelayanan publik terkait prosedur
permohonan pendirian satuan Pendidikan Anak Usia Dini.
3. Menjamin mutu penyelenggaraan satuan Pendidikan Anak Usia Dini sesuai
dengan standar nasional pendidikan dan standar nasional PAUD.
5
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup petunjuk teknis pendirian satuan PAUD meliputi pengertian,
persyaratan pendirian satuan PAUD, pembinaan dan pengawasan, monitoring,
perubahan satuan PAUD.
E. PENGERTIAN
1. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
2. Pendirian satuan PAUD adalah proses atau cara mendirikan satuan PAUD
sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
3. Satuan PAUD adalah Taman Kanak-Kanak, Taman Kanak-Kanak Luar Biasa,
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis.
4. Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk
satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam)
tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) tahun.
5. Taman Kanak-Kanak Luar Biasa yang selanjutnya disingkat TKLB adalah
salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan khusus bagi anak berusia 4 (empat)
tahun sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6
(enam) tahun.
6. Kelompok Bermain yang selanjutnya disingkat KB adalah salahsatu bentuk
satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia 2 (dua) sampai dengan 6 (enam) tahun dengan
prioritas usia 3 (tiga) dan 4 (empat) tahun.
7. Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disingkat TPA adalahsalah satu
bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun
dengan prioritas sejak lahir dengan usia 4 (empat) tahun.
8. Satuan pendidikan anak usia dini Sejenis yang selanjutnya disebut SPS
adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan
6 (enam) tahun secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai layanan
kesehatan, gizi, keagamaan, dan atau kesejahteraan sosial.
9. Pendidik PAUD adalah guru, tutor, guru pendamping, tutor pendamping,
guru pendamping muda, tutor pendamping muda, dan/atau pengasuh pada
satuan PAUD yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses
pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan
pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan anak didik.
10. Tenaga kependidikan PAUD adalah pengawas/penilik, kepala/pengelola,
tenaga administrasi, petugas keamanan, dan/atau petugas kebersihan pada
satuan PAUD yang menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan
penyelenggaraan PAUD.
6
11. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Kabupaten/Kota
dalam wilayah kerja Kecamatan.
13. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan Kecamatan adalah lembaga
yang melaksanakan kebijakan Pemerintah kabupaten/kota dalam bidang
pendidikan dan merupakan perpanjangan tangan dinas pendidikan
kabupaten atau kota dalam mengimplementasikan peraturan dan kebijakan
dalam pendidikan di tingkat kecamatan.
14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.
15. Dinas adalah dinas atau suku dinas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
16. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah unsur
pembantu bupati/walikota yang ditunjuk dalam menyelenggarakan
perizinan di kabupaten/kota.
17. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yangmenyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang PAUD.
7
BAB II
PENDIRIAN SATUAN PAUD
Satuan PAUD dapat didirikan oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan
masyarakat. Masyarakat terdiri dari orang perseorangan, kelompok orang atau badan
hukum.
A. PEMERINTAH DESA ATAU MASYARAKAT
1. PENDIRIAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) / TAMAN KANAK-KANAK LUAR
BIASA (TKLB)
a. I Persyaratan Administatif yang meliputi:
1) Identitas pendiri:
a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan;
b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian
persekutuan perdata untuk kelompok orang;
c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba
berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis;
d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka
dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan
tim/panitia pembentukan/pendirian TK/TKLB; dan
e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka
dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak
mewakili yayasan/perkumpulan/badan hukum yang bersangkutan;
2) Surat keterangan domisili dari kepala desa atau lurah (contoh format
pada lampiran 1).
3) Susunan pengurus TK/TKLB dan rincian tugas (contoh format pada
lampiran 2).
b. Persyaratan teknis yang meliputi:
1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri (contoh
format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TK/TKLB yang
sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status sewa
atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun;
b) fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau
badan lain sejenis;
c) fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau
badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum;
Dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/
perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat keputusan
susunan kepengurusan cabang dari induk organisasi yang
bersangkutan.
8
d) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK/TKLB
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format pada
lampiran 4).
2) Dokumen Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB yang
ditandatangani oleh pendiri, yang memuat (contoh format pada lampiran
5):
a) visi dan misi;
b) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TK/TKLB;
c) sasaran usia peserta didik;
d) pendidik dan tenaga kependidikan;
e) sarana dan prasarana;
f) struktur organisasi;
g) pembiayaan;
h) pengelolaan;
i) peran serta masyarakat; dan
j) rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama 5 (lima)
tahun(contoh format pada lampiran 6).
3) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TK/TKLB meliputi
:
a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TK/TKLB yang
ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta
disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk (contoh format
pada lampiran 7);
b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau sertifikat
pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan tenaga
kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara pendiri
dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format pada
lampiran 8);
c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas
bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor (contoh
format pada lampiran 9);
(1) total luas lahan yang bisa dimanfaatkan (minimal) 300 m2.
(2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor).
d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan
Pendidikan TK/TKLB yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis
dan pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta
pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 10).
b. Tata Cara Pendirian
1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian TK/TKLB kepada
kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan
persyaratan pendirian. (contoh format pada lampiran 11)
Dalam hal permohonan izin pendirian TK/TKLB diajukan kepada
kepala SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala
9
dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan
pendirian TK/TKLB.
2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap
permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan
persyaratan pendirian TK/TKLB dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Data mengenai perimbangan antara jumlah TK/TKLB yang telah
ada dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia
sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut;
b) Data mengenai perkiraan jarak TK/TKLB yang akan didirikan di
antara TK/TKLB terdekat;
c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TK/TKLB
yang akan didirikan per usia anak yang dilayani; dan
d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh
pemprov/pemkab/pemkot.
4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau
rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian
TK/TKLB berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 13
dan 13.1).
5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian
TK/TKLB paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan
diterima kepala dinas (contoh format pada lampiran 14).
2. PENDIRIAN KELOMPOK BERMAIN (KB)
a. Persyaratan administrasi yang meliputi:
1) Identitas pendiri:
a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan;
b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian
persekutuan perdata untuk kelompok orang;
c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba
berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis;
d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka
dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan
tim/panitia pembentukan/pendirian KB;
e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka
dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak
mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan;
2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada
lampiran 1).
3) Susunan pengurus KB dan rincian tugas (contoh format pada lampiran
2)
10
b. Persyaratan teknis yang meliputi:
1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri
(contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah
dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan KB
yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan
status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun;
b) Dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan
fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis;
c) Dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan
fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum;
d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/
perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat
keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk
organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4);
dan
e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan KB
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format
pada lampiran 5).
2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan KB meliputi :
a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) KB yang
ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta
disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh
format pada lampiran 8);
b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan
tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara
pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format
pada lampiran 9);
c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas
bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor
(contoh format pada lampiran 10) :
(1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal 150 m2.
(2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor).
d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan
Pendidikan KB yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan
pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta
pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 11).
11
b. Tata Cara Pendirian
1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian KB kepada kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan
pendirian. (contoh format pada lampiran 12)
Dalam hal permohonan izin pendirian KB diajukan kepada kepala SKPD,
maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau
pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian KB
(contoh format pada lampiran 12.1).
2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap
permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan
persyaratan pendirian KB dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Data mengenai perimbangan antara jumlah KB yang telah ada
dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran
yang akan dilayani di wilayah tersebut;
b) Data mengenai perkiraan jarak KB yang akan didirikan di antara
KB terdekat;
c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan KB yang akan
didirikan per usia anak yang dilayani; dan
d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh
pemprov/pemkab/pemkot.
4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau
rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian KB
berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 13 dan 13.1).
5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian
KB paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima
kepala dinas (contoh format pada lampiran 14).
3. PENDIRIAN SATUAN PAUD SEJENIS (SPS)
a. Persyaratan Pendirian yang meliputi:
1) Identitas pendiri:
a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan;
b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian
persekutuan perdata untuk kelompok orang;
c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba
berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis;
d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka
dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan
tim/panitia pembentukan/pendirian SPS; dan
12
e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka
dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak
mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan;
2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada
lampiran 1).
3) Susunan pengurus SPS dan rincian tugas (contoh format pada lampiran
2).
b. Persyaratan teknis yang meliputi:
1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri
(contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah
dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan SPS
yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan
status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun;
b) dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan
fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan,
atau badan hukum lain sejenis yang bersifat nirlaba;
c) dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan
fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum;
d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/
perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat
keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk
organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4);
dan
e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan SPS
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format
pada lampiran 5).
2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan SPS meliputi :
a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SPS yang
ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta
disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh
format pada lampiran 8);
b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan
tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara
pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format
pada lampiran 11);
c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas
bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor
(contoh format pada lampiran 12):
(1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal150 m2.
13
(2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor).
d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan
Pendidikan SPS yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan
pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta
pertanggungjawaban(contoh format pada lampiran 13).
c. Tata Cara Pendirian
1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian SPS kepada kepala
dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan
pendirian. (contoh format pada lampiran 12)
Dalam hal permohonan izin pendirian SPS diajukan kepada kepala SKPD,
maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau
pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian SPS
(contoh format pada lampiran 12)
(contoh format pada lampiran 14).
2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap
permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan
persyaratan pendirian SPS dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Data mengenai perimbangan antara jumlah SPS yang telah ada
dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran
yang akan dilayani di wilayah tersebut;
b) Data mengenai perkiraan jarak SPS yang akan didirikan di antara
SPS terdekat;
c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan SPS yang akan
didirikan per usia anak yang dilayani; dan
d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh
pemprov/pemkab/pemkot (jika ada).
4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau
rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian SPS
berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 15).
5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian
SPS paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima
kepala dinas (contoh format pada lampiran 16).
4. TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA)
a. Persyaratan Pendirian yang meliputi:
1) Identitas pendiri:
a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan;
b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian
persekutuan perdata untuk kelompok orang;
14
c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba
berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis;
d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka
dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan
tim/panitia pembentukan/pendirian TPA; dan
e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka
dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak
mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan;
2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada
lampiran 1).
3) Susunan pengurus TPA dan rincian tugas (contoh format pada lampiran
2).
b. Persyaratan teknis yang meliputi:
1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri
(contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TPA yang
sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status
sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun;
b) fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau
badan lain sejenis;
c) fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau
badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum;
d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/
perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat
keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk
organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4); dan
e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TPA
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format
pada lampiran 5).
2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TPA meliputi :
a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TPA yang
ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta
disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh
format pada lampiran 8);
b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan
tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara
pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format
pada lampiran 11);
15
c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas
bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor
(contoh format pada lampiran 12) :
(1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal 150 m2.
(2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor).
d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan
Pendidikan TPA yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan
pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta
pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 13).
c. Tata Cara Pendirian
1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian TPA kepada kepala
dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan
pendirian.(contoh format pada lampiran 12)
Dalam hal permohonan izin pendirian TPA diajukan kepada kepala
SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau
pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian TPA
((contoh format pada lampiran 12.1).
2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap
permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan
persyaratan pendirian TPA dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Data mengenai perimbangan antara jumlah TPA yang telah ada
dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran
yang akan dilayani di wilayah tersebut;
b) Data mengenai perkiraan jarak TPA yang akan didirikan di antara
TPA terdekat;
c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TPA yang akan
didirikan per usia anak yang dilayani; dan
d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh
pemprov/pemkab/pemkot.
4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau
rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian TPA
berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 15).
5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian
TPA paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima
kepala dinas (contoh format pada lampiran 16).
B. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
1. Pendirian satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota
ditetapkan oleh bupati/walikota atas usul kepala dinas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
16
2. Persyaratan pendirian satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemerintah
kabupaten/kota mengikuti persyaratan teknis pendirian satuan PAUD yang
didirikan oleh pemerintah desa atau masyarakat diatas.
3. Persyaratan teknis pendirian satuan PAUD yang didirikan oleh pemerintah
kabupaten/kota harus memenuhi standar nasional pendidikan anak usia dini.
17
BAB III
PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SATUAN PAUD
A. PERUBAHAN SATUAN PAUD
1. Perubahan Nama
a. Persyaratan
Berita acara perubahan nama satuan PAUD dan keputusan perubahan
nama satuan PAUD oleh pengurus/pengelola satuan PAUD yang
diketahui/disetujui oleh pendiri.
b. Tata Cara
1) Pengurus/pengelola melaporkan kepada kepala dinas atau kepala
SKPD.
2) Kepala dinas atau kepala SKPD mencatat perubahan nama satuan
PAUD (sinkronisasi dengan pendataan satuan PAUD).
3) Kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan surat keterangan
perubahan nama satuan PAUD.
2. Perubahan Bentuk
Dalam juknis ini yang dimaksud dengan perubahan bentuk satuan PAUD adalah
bentuk lama satuan PAUD yang telah mendapat izin pendirian berkeinginan
untuk melakukan perubahan bentuk satuan PAUD.
a. Perubahan bentuk satuan PAUD terdiri atas:
1) Penggantian bentuk satuan PAUD lama dengan bentuk satuan PAUD
baru. Contoh dari semula menyelenggarakan satuan berbentuk
kelompok bermain menjadi bentuk satuan PAUD taman kanak-kanak
atau satuan PAUD lainnya.
2) Penambahan bentuk satuan PAUD lama dengan bentuk satuan PAUD
baru.
Contoh semula hanya menyelenggarakan satuan PAUD taman kanak-
kanak ditambah dengan satuan bentuk kelompok bermain atau satuan
PAUD lainnya.
Dalam hal penambahan satuan maka berlaku ketentuan perjenjangan
satuan berdasarkan kelompok usia anak.
Contoh semula menyelenggarakan satuan Kelompok Bermain bagi
anak usia 2 sampai dengan 6 tahun, ketika menambah satuan taman
kanak-kanak, maka Kelompok Bermain diprioritaskan untuk
memberikan satuan bagi anak usia 2 sampai 4 tahun.
18
b. Persyaratan perubahan bentuk
1) Penggantian satuan PAUD lama dengan satuan PAUD baru dengan
melampirkan persyaratan pendirian bentuk satuan PAUD baru.
2) Penambahan satuan PAUD lama dengan satuan PAUD baru dengan
melampirkan persyaratan pendirian bentuk satuan PAUD baru yang
dapat berbagi sumber daya (Pendidik, Tenaga Kependidikan dan
Sarana Prasarana).
c. Tata Cara Perubahan Bentuk
Pendiri satuan PAUD mengajukan izin kepada kepala dinas pendidikan atau
kepala SKPD kabupaten/kota dengan persyaratan dan tata cara pendirian
satuan PAUD baru.
3. Perubahan Pendiri Antar Masyarakat
Perubahan pendiri antar masyarakat adalah perubahan/penggantian pendiri
satuan PAUD antar orang perseorangan, kelompok orang dan/atau badan
hukum.
a. Persyaratan
1) Dokumen serah terima dari pendiri lama ke pendiri baru.
2) Kelengkapan persyaratan pendirian satuan PAUD.
b. Tata Cara
Pendiri baru atau yang diberi kuasa mengajukan izin kepada kepala dinas
atau kepala SKPD dengan melampirkan persyaratan pendirian satuan
PAUD sesuai tata cara pendirian satuan PAUD.
4. Perubahan status satuan PAUD
Perubahan status satuan PAUD yang semula didirikan oleh masyarakat atau
pemerintah desa menjadi satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah
kabupaten/kota atau sebaliknya.
a. Persyaratan
1) Dokumen serah terima satuan PAUD yang diselenggarakan oleh
masyarakat atau pemerintah desa kepada pemerintah kabupaten/kota.
2) Persyaratan pendirian satuan PAUD baru yang diselenggarakan oleh
pemerintah kabupaten/kota.
b. Tata Cara
Kepala Dinas mengajukan usulan perubahan status sesuai tata cara
pendirian satuan PAUD yang diselengarakan oleh pemerintah
kabupaten/kota.
19
5. Perubahan Lokasi
Perubahan lokasi adalah perpindahan lokasi satuan PAUD dari satu wilayah ke
wilayah lain.
a. Persyaratan
Surat Keterangan domisili satuan PAUD baru yang dikeluarkan oleh
pemerintah desa/kelurahan setempat.
b. Tata Cara
1) Pendiri satuan PAUD melaporkan kepada kepala dinas atau kepala
SKPD yang berwenang
2) Dalam hal perpindahan lokasi berada dalam satu wilayah
desa/kelurahan, maka kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan
surat keterangan pindah lokasi satuan PAUD.
3) Dalam hal perpindahan lokasi berada dalam satu wilayah
kabupaten/kota, maka kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan
surat keputusan pindah lokasi satuan PAUD.
4) Dalam hal perpindahan lokasi antar wilayah kabupaten/kota, maka
kepala dinas atau kepala SKPD yang berwenang mencabut izin
pendirian.
B. PENUTUPAN SATUAN PAUD
Penutupan satuan PAUD dilakukan apabila:
1. Satuan PAUD sudah tidak lagi menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Satuan PAUD tidak layak berdasarkan hasil evaluasi.
Penutupan satuan PAUD dilakukan oleh kepala dinas dengan mencabut izin
pendirian satuan PAUD. Dalam hal penutupan satuan PAUD oleh kepala
SKPD dilakukan berdasarkan rekomendasi kepala dinas pendidikan.
3. Penutupan satuan PAUD diikuti dengan:
a. Penyaluran/pemindahan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan kepada satuan PAUD lain yang sejenis;
b. Penyerahan sumberdaya milik negara dan dokumen lainnya kepada
kepala dinas pendidikan; dan
c. Penyerahan aset milik satuan PAUD yang didirikan oleh masyarakat
kepada satuan PAUD lainnya diatur berdasarkankesepakatan
pendiri/penyelenggara satuan PAUD.
20
BAB V
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. Pemantauan dan evaluasi terhadap satuan PAUD dilakukan secara berkala.
2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap sistem pendidikan yang
meliputi:
a. peserta didik;
b. kurikulum;
c. proses pembelajaran;
d. pendidik dan tenaga kependidikan;
e. sarana dan prasarana;
f. penilaian;
g. pengelolaan; dan
h. pembiayaan.
3. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mempergunakan instrumen yang
telah ditetapkan.
4. Biaya pemantauan dan evaluasi dialokasikan pada unit kerja di tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota.
B. PELAPORAN
Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat Pusat.
1. Tingkat kecamatan
Di tingkat kecamatan,dalam hal ini UPTD kecamatan melaporkan pendirian
dan perubahan satuan PAUD kepada kepala dinas kabupaten/kota.
2. Tingkat kabupaten/kota
Di tingkat kabupaten/kota, dalam hal ini bupati/walikota u.p. kepala dinas
kabupaten/kota melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan
PAUD kepada gubernur u.p kepala dinas provinsi.
3. Tingkat provinsi
Di tingkat provinsi, dalam hal ini gubernur u.p kepala dinas provinsi
melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD di
wilayahnya kepada Menteri u.p Direktur Jenderal.
4. Tingkat Nasional
Di tingkat Nasional, dalam hal ini Menteri u.p Direktur Jenderal
menggunakan laporan untuk penetapan kebijakan lebih lanjut.
Pelaporan penyelenggaraan PAUD dilakukan secara berkala oleh satuan PAUD
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota yang memuat paling sedikit data
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana
21
BAB VI
PENUTUP
Dengan adanya petunjuk teknis ini, diharapkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat
melakukan penataan perizinan pendirian satuan PAUD sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Kepala Dinas atau Kepala SKPD yang berwenang wajib menerbitkan izin pendirian
satuan PAUD paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang pendirian satuan PAUD.
Setiap satuan PAUD wajib menggunakan nomenklatur satuan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) dan mencantumkan satuan PAUD (TK/TKLB/KB/TPA/SPS) pada papan
nama lembaga maupun kop surat lembaga sesuai dengan izin yang diajukan (contoh
format pada lampiran 15).
Ditetapkan
Jakarta, ................... 2014
Direktur Jenderal PAUDNI,
...............................
Nip.

More Related Content

What's hot

Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxNurulyDybala1
 
Surat keterangan aktif belajar
Surat keterangan aktif belajarSurat keterangan aktif belajar
Surat keterangan aktif belajarSepul Deppest
 
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012Baron Jaya Santika
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUpramukaMAN1PEKANBARU
 
Proposal pembangunan lapangan
Proposal pembangunan lapanganProposal pembangunan lapangan
Proposal pembangunan lapanganAldon Samosir
 
Buku agenda surat keluar
Buku agenda surat keluarBuku agenda surat keluar
Buku agenda surat keluarMouwra Sartika
 
Surat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiSurat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiImran Iim
 
Notula rapat persiapan us
Notula rapat persiapan usNotula rapat persiapan us
Notula rapat persiapan usCitra Dewi
 
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdfNO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdfMarutdinSidabungke1
 
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...CIkumparan
 
Surat permohonan sponsor
Surat permohonan sponsorSurat permohonan sponsor
Surat permohonan sponsorTresna Raspati
 
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docx
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docxProgram Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docx
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docxvictoriaambarsari1
 
Format contoh surat dan mutasi 2015 copy
Format contoh surat dan mutasi 2015   copyFormat contoh surat dan mutasi 2015   copy
Format contoh surat dan mutasi 2015 copyandistar
 
Surat pengantar proposal
Surat pengantar proposalSurat pengantar proposal
Surat pengantar proposalAgus Fitriyanto
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanTjoetnyak Izzatie
 
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ke
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro keProposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ke
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ketotok aris
 
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Euis Julaeha
 

What's hot (20)

Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docx
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Surat keterangan aktif belajar
Surat keterangan aktif belajarSurat keterangan aktif belajar
Surat keterangan aktif belajar
 
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012
Profil Sekolah SDN RSBI Menteng 02 Jakarta Pusat 2011/2012
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
 
Proposal pembangunan lapangan
Proposal pembangunan lapanganProposal pembangunan lapangan
Proposal pembangunan lapangan
 
Contoh Sk kkg
Contoh Sk kkgContoh Sk kkg
Contoh Sk kkg
 
Buku agenda surat keluar
Buku agenda surat keluarBuku agenda surat keluar
Buku agenda surat keluar
 
Surat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiSurat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabi
 
Notula rapat persiapan us
Notula rapat persiapan usNotula rapat persiapan us
Notula rapat persiapan us
 
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdfNO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
NO. 6 LAPORAN PRESTASI SISWA.pdf
 
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...
Salinan Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Ke...
 
Surat permohonan sponsor
Surat permohonan sponsorSurat permohonan sponsor
Surat permohonan sponsor
 
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docx
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docxProgram Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docx
Program Kerja MPLS SDN TUNGGUR 2022-2023.docx
 
Format contoh surat dan mutasi 2015 copy
Format contoh surat dan mutasi 2015   copyFormat contoh surat dan mutasi 2015   copy
Format contoh surat dan mutasi 2015 copy
 
Surat pengantar proposal
Surat pengantar proposalSurat pengantar proposal
Surat pengantar proposal
 
Sk bsm
Sk bsmSk bsm
Sk bsm
 
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap YayasanContoh SK Guru Tetap Yayasan
Contoh SK Guru Tetap Yayasan
 
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ke
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro keProposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ke
Proposal kegiatan hut smp n 4 purwantoro ke
 
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
Surat pemberitahuan bimtek gpk penguasaan keterampilan 1
 

Viewers also liked

JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUifulmoch
 
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkWelly Indriany
 
Pedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paudPedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paudRobi Zaman
 
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorsel
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorselSk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorsel
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorselOperator Warnet Vast Raha
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDMohamad Dimas
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalArya Dinpanggah
 
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docxRaffi Tasriasta
 
Pengajuan ijin operasional sekolah secara
Pengajuan ijin operasional sekolah secaraPengajuan ijin operasional sekolah secara
Pengajuan ijin operasional sekolah secaraChealsea Thea
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01Nuphie Nuphie
 
Contoh Proposal tpa mendongeng
Contoh Proposal tpa mendongengContoh Proposal tpa mendongeng
Contoh Proposal tpa mendongengDonie Triyanto
 
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangLaporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangMahriyoto S Kom
 
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlaba
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlabaPsak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlaba
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlabaDonzi Antonio
 

Viewers also liked (20)

JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADU
 
Pengelolaan PAUD
Pengelolaan PAUDPengelolaan PAUD
Pengelolaan PAUD
 
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tkA01. juknis-penyelenggaraan-tk
A01. juknis-penyelenggaraan-tk
 
Pedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paudPedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paud
 
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorsel
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorselSk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorsel
Sk persetujuan izin operasional sekolah paud kab. muna kec. wakorsel
 
Buku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUDBuku Panduan Pendidik PAUD
Buku Panduan Pendidik PAUD
 
7 standar paud ok
7 standar paud ok7 standar paud ok
7 standar paud ok
 
Proposal tpa al amin
Proposal tpa al aminProposal tpa al amin
Proposal tpa al amin
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasional
 
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx
131833771 proposal-izin-operasonal-tpq-docx
 
Pengajuan ijin operasional sekolah secara
Pengajuan ijin operasional sekolah secaraPengajuan ijin operasional sekolah secara
Pengajuan ijin operasional sekolah secara
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Susunan proposl-pkpkm-13-fix
Susunan proposl-pkpkm-13-fixSusunan proposl-pkpkm-13-fix
Susunan proposl-pkpkm-13-fix
 
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01
Juknisgebyarpaudjateng2014 140130043145-phpapp01
 
Contoh Proposal tpa mendongeng
Contoh Proposal tpa mendongengContoh Proposal tpa mendongeng
Contoh Proposal tpa mendongeng
 
Juknis bos 2016
Juknis bos 2016Juknis bos 2016
Juknis bos 2016
 
Berita acara
Berita acaraBerita acara
Berita acara
 
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangLaporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
 
Yayasan
YayasanYayasan
Yayasan
 
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlaba
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlabaPsak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlaba
Psak 45 pelaporan keuangan organisasi nirlaba
 

Similar to Pendirian Satuan PAUD oleh Pemerintah Desa dan Masyarakat

Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf
Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdfPerbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf
Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf6436a
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016yugo soe
 
Buku juknis bosdikdas2016sddansmp
Buku juknis bosdikdas2016sddansmpBuku juknis bosdikdas2016sddansmp
Buku juknis bosdikdas2016sddansmpAndang Aveiro
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Najib Mabroeri
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Adit Ramadhan
 
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxIr. Soekarno
 
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...yoyonandesdi1
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)Amphie Yuurisman
 
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfPOS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfNehemiaTakaseda
 
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfPOS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfyulan30
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014pakgurusanto
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarYanti Sriyulianti
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Mahriyoto S Kom
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Guss No
 
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdf
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang  Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdfPermen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang  Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdf
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdfRusdiKapakke
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahRepublikaDigital
 

Similar to Pendirian Satuan PAUD oleh Pemerintah Desa dan Masyarakat (20)

5. pendidikan
5. pendidikan5. pendidikan
5. pendidikan
 
Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf
Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdfPerbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf
Perbup Nomor 728 Tahun 2012 ttg Pendirian dan Perubahan Satuan Pendidikan.pdf
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 
Juknis bos dikdas 2016
 Juknis bos dikdas 2016 Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 
Buku juknis bosdikdas2016sddansmp
Buku juknis bosdikdas2016sddansmpBuku juknis bosdikdas2016sddansmp
Buku juknis bosdikdas2016sddansmp
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 
POKOK.docx
POKOK.docxPOKOK.docx
POKOK.docx
 
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
 
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...
NOMOR 93-PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DAN UNIT ...
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)
 
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfPOS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
 
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdfPOS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
POS-AN-SALINAN-PERKA-NOMOR-015_H_KP_2023.pdf
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008
 
JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
 
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdf
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang  Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdfPermen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang  Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdf
Permen PPPA No. 08 Thn 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak-3.pdf
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
 

More from Sujud Marwoto

Analisis Jabatan Pengadministrasian Umum
Analisis Jabatan Pengadministrasian UmumAnalisis Jabatan Pengadministrasian Umum
Analisis Jabatan Pengadministrasian UmumSujud Marwoto
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaSujud Marwoto
 
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompeten
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompetenPresentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompeten
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompetenSujud Marwoto
 
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”Sujud Marwoto
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduSujud Marwoto
 
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUProposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUSujud Marwoto
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN Sujud Marwoto
 
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...Sujud Marwoto
 
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang Efektif
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang EfektifKALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang Efektif
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang EfektifSujud Marwoto
 
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAAN
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAANBUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAAN
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAANSujud Marwoto
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDSujud Marwoto
 
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASIAPRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASISujud Marwoto
 
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKALPENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKALSujud Marwoto
 
Standar kompetensi keaksaraan
Standar kompetensi keaksaraanStandar kompetensi keaksaraan
Standar kompetensi keaksaraanSujud Marwoto
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVSujud Marwoto
 

More from Sujud Marwoto (16)

Analisis Jabatan Pengadministrasian Umum
Analisis Jabatan Pengadministrasian UmumAnalisis Jabatan Pengadministrasian Umum
Analisis Jabatan Pengadministrasian Umum
 
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan PrasaranaAnalisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
Analisis Jabatan Pengadministrasian Sarana dan Prasarana
 
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompeten
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompetenPresentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompeten
Presentasi Evaluasi Diri Menjadi Kepala sekolah yang kompeten
 
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”
SKRIPSI “EVALUASI DIRI MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG KOMPETEN”
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
 
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUProposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
 
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA...
 
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang Efektif
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang EfektifKALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang Efektif
KALENDER KEAKSARAAN. Media Pembelajaran Untuk Tutor Yang Efektif
 
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAAN
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAANBUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAAN
BUKU SAKU PENDIDIKAN KEAKSARAAN
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUD
 
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASIAPRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI
 
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKALPENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
 
Standar kompetensi keaksaraan
Standar kompetensi keaksaraanStandar kompetensi keaksaraan
Standar kompetensi keaksaraan
 
Pengkajian program
Pengkajian programPengkajian program
Pengkajian program
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Pendirian Satuan PAUD oleh Pemerintah Desa dan Masyarakat

  • 1. 1 JUKNIS PENDIRIAN SATUAN PAUD Drs. Sujud Marwoto
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan implementasi dari amanat dari ketentuan Pasal 182 ayat (11) dan Pasal 185 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Agar proses pemberian izin pendirian satuan PAUD dapat terlaksana dengan baik, diperlukan petunjuk teknis yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan unsur lain yang terkait dengan pemberian izin pendirian satuan PAUD. Petunjuk teknis ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan pendirian satuan PAUD bagi pemerintah kabupaten/kota, pemerinah desa, dan masyarakat. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Jakarta, ......... 2014 Direktur Jenderal PAUDNI, .................................
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak sejak lahir sampai anak berusia 6 tahun, agar mereka kelak memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan kebijakan pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu program prioritas pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah adalah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, yang merupakan penjabaran atau pengaturan lebih lanjut dari Pasal 28 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 182 ayat 11 dan pasal 185 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk menata kelembagaan PAUD di masyarakat dengan: a) Menyederhanakan perizinan pendirian Satuan PAUD; b) Memperluas partisipasi masyarakat sebagai pendiri satuan PAUD; dan c) Memastikan layanan PAUD yang sesuai dengan standar. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Repuplik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pendidikan (Lembar Negara Repuplik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan lemaran Negara Repuplik Indonesia Nomor 5410);
  • 4. 4 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD 2013. C. TUJUAN 1. Acuan bagi pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pendirian satuan PAUD. 2. Meningkatkan mutu dan akuntabilitas pelayanan publik terkait prosedur permohonan pendirian satuan Pendidikan Anak Usia Dini. 3. Menjamin mutu penyelenggaraan satuan Pendidikan Anak Usia Dini sesuai dengan standar nasional pendidikan dan standar nasional PAUD.
  • 5. 5 D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup petunjuk teknis pendirian satuan PAUD meliputi pengertian, persyaratan pendirian satuan PAUD, pembinaan dan pengawasan, monitoring, perubahan satuan PAUD. E. PENGERTIAN 1. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 2. Pendirian satuan PAUD adalah proses atau cara mendirikan satuan PAUD sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan. 3. Satuan PAUD adalah Taman Kanak-Kanak, Taman Kanak-Kanak Luar Biasa, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis. 4. Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) tahun. 5. Taman Kanak-Kanak Luar Biasa yang selanjutnya disingkat TKLB adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan khusus bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) tahun. 6. Kelompok Bermain yang selanjutnya disingkat KB adalah salahsatu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 (dua) sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 3 (tiga) dan 4 (empat) tahun. 7. Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disingkat TPA adalahsalah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas sejak lahir dengan usia 4 (empat) tahun. 8. Satuan pendidikan anak usia dini Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai layanan kesehatan, gizi, keagamaan, dan atau kesejahteraan sosial. 9. Pendidik PAUD adalah guru, tutor, guru pendamping, tutor pendamping, guru pendamping muda, tutor pendamping muda, dan/atau pengasuh pada satuan PAUD yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan anak didik. 10. Tenaga kependidikan PAUD adalah pengawas/penilik, kepala/pengelola, tenaga administrasi, petugas keamanan, dan/atau petugas kebersihan pada satuan PAUD yang menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan penyelenggaraan PAUD.
  • 6. 6 11. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 13. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Pendidikan Kecamatan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah kabupaten/kota dalam bidang pendidikan dan merupakan perpanjangan tangan dinas pendidikan kabupaten atau kota dalam mengimplementasikan peraturan dan kebijakan dalam pendidikan di tingkat kecamatan. 14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. 15. Dinas adalah dinas atau suku dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. 16. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah unsur pembantu bupati/walikota yang ditunjuk dalam menyelenggarakan perizinan di kabupaten/kota. 17. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang PAUD.
  • 7. 7 BAB II PENDIRIAN SATUAN PAUD Satuan PAUD dapat didirikan oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa dan masyarakat. Masyarakat terdiri dari orang perseorangan, kelompok orang atau badan hukum. A. PEMERINTAH DESA ATAU MASYARAKAT 1. PENDIRIAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) / TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA (TKLB) a. I Persyaratan Administatif yang meliputi: 1) Identitas pendiri: a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan; b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk kelompok orang; c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis; d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan tim/panitia pembentukan/pendirian TK/TKLB; dan e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak mewakili yayasan/perkumpulan/badan hukum yang bersangkutan; 2) Surat keterangan domisili dari kepala desa atau lurah (contoh format pada lampiran 1). 3) Susunan pengurus TK/TKLB dan rincian tugas (contoh format pada lampiran 2). b. Persyaratan teknis yang meliputi: 1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri (contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TK/TKLB yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun; b) fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis; c) fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum; Dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/ perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat keputusan susunan kepengurusan cabang dari induk organisasi yang bersangkutan.
  • 8. 8 d) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK/TKLB paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format pada lampiran 4). 2) Dokumen Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB yang ditandatangani oleh pendiri, yang memuat (contoh format pada lampiran 5): a) visi dan misi; b) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TK/TKLB; c) sasaran usia peserta didik; d) pendidik dan tenaga kependidikan; e) sarana dan prasarana; f) struktur organisasi; g) pembiayaan; h) pengelolaan; i) peran serta masyarakat; dan j) rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama 5 (lima) tahun(contoh format pada lampiran 6). 3) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TK/TKLB meliputi : a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TK/TKLB yang ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk (contoh format pada lampiran 7); b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format pada lampiran 8); c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor (contoh format pada lampiran 9); (1) total luas lahan yang bisa dimanfaatkan (minimal) 300 m2. (2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor). d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan Pendidikan TK/TKLB yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 10). b. Tata Cara Pendirian 1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian TK/TKLB kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan pendirian. (contoh format pada lampiran 11) Dalam hal permohonan izin pendirian TK/TKLB diajukan kepada kepala SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala
  • 9. 9 dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian TK/TKLB. 2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan persyaratan pendirian TK/TKLB dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Data mengenai perimbangan antara jumlah TK/TKLB yang telah ada dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut; b) Data mengenai perkiraan jarak TK/TKLB yang akan didirikan di antara TK/TKLB terdekat; c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TK/TKLB yang akan didirikan per usia anak yang dilayani; dan d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemprov/pemkab/pemkot. 4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian TK/TKLB berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 13 dan 13.1). 5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian TK/TKLB paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima kepala dinas (contoh format pada lampiran 14). 2. PENDIRIAN KELOMPOK BERMAIN (KB) a. Persyaratan administrasi yang meliputi: 1) Identitas pendiri: a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan; b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk kelompok orang; c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis; d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan tim/panitia pembentukan/pendirian KB; e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan; 2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada lampiran 1). 3) Susunan pengurus KB dan rincian tugas (contoh format pada lampiran 2)
  • 10. 10 b. Persyaratan teknis yang meliputi: 1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri (contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan KB yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun; b) Dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis; c) Dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum; d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/ perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4); dan e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan KB paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format pada lampiran 5). 2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan KB meliputi : a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) KB yang ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh format pada lampiran 8); b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format pada lampiran 9); c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor (contoh format pada lampiran 10) : (1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal 150 m2. (2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor). d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan Pendidikan KB yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 11).
  • 11. 11 b. Tata Cara Pendirian 1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian KB kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan pendirian. (contoh format pada lampiran 12) Dalam hal permohonan izin pendirian KB diajukan kepada kepala SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian KB (contoh format pada lampiran 12.1). 2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan persyaratan pendirian KB dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Data mengenai perimbangan antara jumlah KB yang telah ada dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut; b) Data mengenai perkiraan jarak KB yang akan didirikan di antara KB terdekat; c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan KB yang akan didirikan per usia anak yang dilayani; dan d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemprov/pemkab/pemkot. 4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian KB berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 13 dan 13.1). 5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian KB paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima kepala dinas (contoh format pada lampiran 14). 3. PENDIRIAN SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) a. Persyaratan Pendirian yang meliputi: 1) Identitas pendiri: a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan; b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk kelompok orang; c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis; d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan tim/panitia pembentukan/pendirian SPS; dan
  • 12. 12 e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan; 2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada lampiran 1). 3) Susunan pengurus SPS dan rincian tugas (contoh format pada lampiran 2). b. Persyaratan teknis yang meliputi: 1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri (contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan SPS yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun; b) dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau badan hukum lain sejenis yang bersifat nirlaba; c) dalam hal pendiri adalah badan hukum harus melampirkan fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum; d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/ perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4); dan e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan SPS paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format pada lampiran 5). 2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan SPS meliputi : a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SPS yang ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh format pada lampiran 8); b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format pada lampiran 11); c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor (contoh format pada lampiran 12): (1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal150 m2.
  • 13. 13 (2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor). d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan Pendidikan SPS yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta pertanggungjawaban(contoh format pada lampiran 13). c. Tata Cara Pendirian 1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian SPS kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan pendirian. (contoh format pada lampiran 12) Dalam hal permohonan izin pendirian SPS diajukan kepada kepala SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian SPS (contoh format pada lampiran 12) (contoh format pada lampiran 14). 2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan persyaratan pendirian SPS dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Data mengenai perimbangan antara jumlah SPS yang telah ada dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut; b) Data mengenai perkiraan jarak SPS yang akan didirikan di antara SPS terdekat; c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan SPS yang akan didirikan per usia anak yang dilayani; dan d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemprov/pemkab/pemkot (jika ada). 4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian SPS berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 15). 5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian SPS paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima kepala dinas (contoh format pada lampiran 16). 4. TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) a. Persyaratan Pendirian yang meliputi: 1) Identitas pendiri: a) Kartu tanda penduduk untuk orang perseorangan; b) Kesepakatan kelompok orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata untuk kelompok orang;
  • 14. 14 c) Akte pendirian dan penetapan sebagai badan hukum bersifat nirlaba berbentuk yayasan, perkumpulan atau badan lain sejenis; d) Dalam hal permohonan diajukan oleh pemerintah desa, maka dilampirkan surat keputusan kepala desa tentang penugasan tim/panitia pembentukan/pendirian TPA; dan e) Dalam hal permohonan diajukan oleh kuasa hukum, maka dilampirkan surat kuasa bermaterai cukup dari orang yang berhak mewakili yayasan/perkumpulan/ badan hukum yang bersangkutan; 2) Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah (contoh format pada lampiran 1). 3) Susunan pengurus TPA dan rincian tugas (contoh format pada lampiran 2). b. Persyaratan teknis yang meliputi: 1) Hasil penilaian kelayakan dalam bentuk surat pernyataan pendiri (contoh format pada lampiran 3), dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a) fotokopi dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan TPA yang sah atas nama pendiri. Dalam hal tanah/bangunan dengan status sewa atau pinjam pakai, jangka waktunya minimal 5 tahun; b) fotokopi akta pendirian dan perubahan yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis; c) fotokopi surat penetapan badan hukum yayasan, perkumpulan, atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum; d) dalam hal pendiri adalah cabang dari induk yayasan/ perkumpulan/badan lain sejenis, harus melampirkan surat keputusan susunan kepengurusan satuan PAUD dari induk organisasi yang bersangkutan (contoh format pada lampiran 4); dan e) data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TPA paling sedikit untuk 1 (satu) tahun pembelajaran (contoh format pada lampiran 5). 2) Dokumen rencana pencapaian standar penyelenggaraan TPA meliputi : a) Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) TPA yang ditandatangani oleh pendiri dan kepala satuan/pendidik serta disahkan oleh kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk. (contoh format pada lampiran 8); b) Dokumen kualifikasi dan kompetensi berupa ijazah dan/atau sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD, bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang diikat dengan perjanjian kerja antara pendiri dengan pendidik dan tenaga kependidikan (contoh format pada lampiran 11);
  • 15. 15 c) Dokumen sarana dan prasarana yang mencakup luas lahan, luas bangunan dan sarana/fasilitas bermain indoor dan outdoor (contoh format pada lampiran 12) : (1) Total luas lahan yang bisa dimanfaatkan minimal 150 m2. (2) alat permainan edukatif (indoor dan outdoor). d) Dokumen pembiayaan/Rencana Anggaran Pendapatan Satuan Pendidikan TPA yang menjelaskan paling sedikit tentang jenis dan pemanfaatannya, sumber pembiayaan, dan pengawasan serta pertanggungjawaban (contoh format pada lampiran 13). c. Tata Cara Pendirian 1) Pendiri mengajukan permohonan izin pendirian TPA kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan persyaratan pendirian.(contoh format pada lampiran 12) Dalam hal permohonan izin pendirian TPA diajukan kepada kepala SKPD, maka pengajuan permohonan dimaksud melalui kepala dinas atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian TPA ((contoh format pada lampiran 12.1). 2) Kepala dinas dapat membentuk tim dalam penelaahan terhadap permohonan izin pendirian dimaksud berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3) Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk menelaah kelengkapan persyaratan pendirian TPA dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Data mengenai perimbangan antara jumlah TPA yang telah ada dengan yang akan didirikan dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut; b) Data mengenai perkiraan jarak TPA yang akan didirikan di antara TPA terdekat; c) Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan TPA yang akan didirikan per usia anak yang dilayani; dan d) Ketentuan penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemprov/pemkab/pemkot. 4) Kepala Dinas memberikan persetujuan atau penolakan atau rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian TPA berdasarkan hasil telaahan (contoh format pada lampiran 15). 5) Kepala Dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian TPA paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak permohonan diterima kepala dinas (contoh format pada lampiran 16). B. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 1. Pendirian satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota ditetapkan oleh bupati/walikota atas usul kepala dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 16. 16 2. Persyaratan pendirian satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota mengikuti persyaratan teknis pendirian satuan PAUD yang didirikan oleh pemerintah desa atau masyarakat diatas. 3. Persyaratan teknis pendirian satuan PAUD yang didirikan oleh pemerintah kabupaten/kota harus memenuhi standar nasional pendidikan anak usia dini.
  • 17. 17 BAB III PERUBAHAN DAN PENUTUPAN SATUAN PAUD A. PERUBAHAN SATUAN PAUD 1. Perubahan Nama a. Persyaratan Berita acara perubahan nama satuan PAUD dan keputusan perubahan nama satuan PAUD oleh pengurus/pengelola satuan PAUD yang diketahui/disetujui oleh pendiri. b. Tata Cara 1) Pengurus/pengelola melaporkan kepada kepala dinas atau kepala SKPD. 2) Kepala dinas atau kepala SKPD mencatat perubahan nama satuan PAUD (sinkronisasi dengan pendataan satuan PAUD). 3) Kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan surat keterangan perubahan nama satuan PAUD. 2. Perubahan Bentuk Dalam juknis ini yang dimaksud dengan perubahan bentuk satuan PAUD adalah bentuk lama satuan PAUD yang telah mendapat izin pendirian berkeinginan untuk melakukan perubahan bentuk satuan PAUD. a. Perubahan bentuk satuan PAUD terdiri atas: 1) Penggantian bentuk satuan PAUD lama dengan bentuk satuan PAUD baru. Contoh dari semula menyelenggarakan satuan berbentuk kelompok bermain menjadi bentuk satuan PAUD taman kanak-kanak atau satuan PAUD lainnya. 2) Penambahan bentuk satuan PAUD lama dengan bentuk satuan PAUD baru. Contoh semula hanya menyelenggarakan satuan PAUD taman kanak- kanak ditambah dengan satuan bentuk kelompok bermain atau satuan PAUD lainnya. Dalam hal penambahan satuan maka berlaku ketentuan perjenjangan satuan berdasarkan kelompok usia anak. Contoh semula menyelenggarakan satuan Kelompok Bermain bagi anak usia 2 sampai dengan 6 tahun, ketika menambah satuan taman kanak-kanak, maka Kelompok Bermain diprioritaskan untuk memberikan satuan bagi anak usia 2 sampai 4 tahun.
  • 18. 18 b. Persyaratan perubahan bentuk 1) Penggantian satuan PAUD lama dengan satuan PAUD baru dengan melampirkan persyaratan pendirian bentuk satuan PAUD baru. 2) Penambahan satuan PAUD lama dengan satuan PAUD baru dengan melampirkan persyaratan pendirian bentuk satuan PAUD baru yang dapat berbagi sumber daya (Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Sarana Prasarana). c. Tata Cara Perubahan Bentuk Pendiri satuan PAUD mengajukan izin kepada kepala dinas pendidikan atau kepala SKPD kabupaten/kota dengan persyaratan dan tata cara pendirian satuan PAUD baru. 3. Perubahan Pendiri Antar Masyarakat Perubahan pendiri antar masyarakat adalah perubahan/penggantian pendiri satuan PAUD antar orang perseorangan, kelompok orang dan/atau badan hukum. a. Persyaratan 1) Dokumen serah terima dari pendiri lama ke pendiri baru. 2) Kelengkapan persyaratan pendirian satuan PAUD. b. Tata Cara Pendiri baru atau yang diberi kuasa mengajukan izin kepada kepala dinas atau kepala SKPD dengan melampirkan persyaratan pendirian satuan PAUD sesuai tata cara pendirian satuan PAUD. 4. Perubahan status satuan PAUD Perubahan status satuan PAUD yang semula didirikan oleh masyarakat atau pemerintah desa menjadi satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota atau sebaliknya. a. Persyaratan 1) Dokumen serah terima satuan PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat atau pemerintah desa kepada pemerintah kabupaten/kota. 2) Persyaratan pendirian satuan PAUD baru yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota. b. Tata Cara Kepala Dinas mengajukan usulan perubahan status sesuai tata cara pendirian satuan PAUD yang diselengarakan oleh pemerintah kabupaten/kota.
  • 19. 19 5. Perubahan Lokasi Perubahan lokasi adalah perpindahan lokasi satuan PAUD dari satu wilayah ke wilayah lain. a. Persyaratan Surat Keterangan domisili satuan PAUD baru yang dikeluarkan oleh pemerintah desa/kelurahan setempat. b. Tata Cara 1) Pendiri satuan PAUD melaporkan kepada kepala dinas atau kepala SKPD yang berwenang 2) Dalam hal perpindahan lokasi berada dalam satu wilayah desa/kelurahan, maka kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan surat keterangan pindah lokasi satuan PAUD. 3) Dalam hal perpindahan lokasi berada dalam satu wilayah kabupaten/kota, maka kepala dinas atau kepala SKPD mengeluarkan surat keputusan pindah lokasi satuan PAUD. 4) Dalam hal perpindahan lokasi antar wilayah kabupaten/kota, maka kepala dinas atau kepala SKPD yang berwenang mencabut izin pendirian. B. PENUTUPAN SATUAN PAUD Penutupan satuan PAUD dilakukan apabila: 1. Satuan PAUD sudah tidak lagi menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Satuan PAUD tidak layak berdasarkan hasil evaluasi. Penutupan satuan PAUD dilakukan oleh kepala dinas dengan mencabut izin pendirian satuan PAUD. Dalam hal penutupan satuan PAUD oleh kepala SKPD dilakukan berdasarkan rekomendasi kepala dinas pendidikan. 3. Penutupan satuan PAUD diikuti dengan: a. Penyaluran/pemindahan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan kepada satuan PAUD lain yang sejenis; b. Penyerahan sumberdaya milik negara dan dokumen lainnya kepada kepala dinas pendidikan; dan c. Penyerahan aset milik satuan PAUD yang didirikan oleh masyarakat kepada satuan PAUD lainnya diatur berdasarkankesepakatan pendiri/penyelenggara satuan PAUD.
  • 20. 20 BAB V PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1. Pemantauan dan evaluasi terhadap satuan PAUD dilakukan secara berkala. 2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap sistem pendidikan yang meliputi: a. peserta didik; b. kurikulum; c. proses pembelajaran; d. pendidik dan tenaga kependidikan; e. sarana dan prasarana; f. penilaian; g. pengelolaan; dan h. pembiayaan. 3. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mempergunakan instrumen yang telah ditetapkan. 4. Biaya pemantauan dan evaluasi dialokasikan pada unit kerja di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. B. PELAPORAN Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat Pusat. 1. Tingkat kecamatan Di tingkat kecamatan,dalam hal ini UPTD kecamatan melaporkan pendirian dan perubahan satuan PAUD kepada kepala dinas kabupaten/kota. 2. Tingkat kabupaten/kota Di tingkat kabupaten/kota, dalam hal ini bupati/walikota u.p. kepala dinas kabupaten/kota melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD kepada gubernur u.p kepala dinas provinsi. 3. Tingkat provinsi Di tingkat provinsi, dalam hal ini gubernur u.p kepala dinas provinsi melaporkan pendirian, perubahan, dan penutupan satuan PAUD di wilayahnya kepada Menteri u.p Direktur Jenderal. 4. Tingkat Nasional Di tingkat Nasional, dalam hal ini Menteri u.p Direktur Jenderal menggunakan laporan untuk penetapan kebijakan lebih lanjut. Pelaporan penyelenggaraan PAUD dilakukan secara berkala oleh satuan PAUD kepada dinas pendidikan kabupaten/kota yang memuat paling sedikit data peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana
  • 21. 21 BAB VI PENUTUP Dengan adanya petunjuk teknis ini, diharapkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat melakukan penataan perizinan pendirian satuan PAUD sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kepala Dinas atau Kepala SKPD yang berwenang wajib menerbitkan izin pendirian satuan PAUD paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang pendirian satuan PAUD. Setiap satuan PAUD wajib menggunakan nomenklatur satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan mencantumkan satuan PAUD (TK/TKLB/KB/TPA/SPS) pada papan nama lembaga maupun kop surat lembaga sesuai dengan izin yang diajukan (contoh format pada lampiran 15). Ditetapkan Jakarta, ................... 2014 Direktur Jenderal PAUDNI, ............................... Nip.