2. Membaca puisi merupakan kegiatan membaca
nyaring untuk kepentingan seni. Saat
membacakan puisi, pembaca dituntut
menyaringkan suaranya untuk membaca
untaian kata dari puisi. Selain itu juga harus
memperhatikan lafal, intonasi dan ekspresi.
Membaca puisi sebaiknya memahami isi puisi
dengan baik. Dengan memahami isi puisi kita
dapat mengetahui perasaan penyair atau
penulis.
3. Seorang pembaca puisi hendaknya memahami
hal-hal berikut :
Keutuhan makna puisi
Ketepatan irama
Kesesuaian lagu kalimat dengan makna dan nuansa
Kesesuaian ekspresi
Penjiwaan peran
Ketepatan dalam pelafalan
Pembawaan yang meyakinkan
4. Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak
dari cara membacanya. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam membaca indah puisi :
IRAMA
Irama yaitu tinggi rendahnya suara dalam membaca setiap baris dan
larik puisi.
VOLUME SUARA
Volume suara yaitu keras lembut dan kuat lemahnya suara ketika
membaca puisi,
MIMIK
Mimik atau Ekspresi wajah merupakan perubahan raut muka yang
terlihat ketika membacakan bagian-bagian puisi tersebut (Mimik ialah
gerak raut wajah )
KINESIK
Kinesik merupakan ekspresi tubuh berupa gerakan yang
mendukung isi puisi. Ekspresi tubuh dapat dilihat dari tangan
mengepal, dada membusung, dan sikap menantang ketika
membaca puisi.
5. Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika membaca puisi
adalah :
Memahami isi puisi dan membacakan sesuai tema puisi.
Melafalkan tiap kata dengan jelas.
Memberikan penekanan pada kata-kata tertentu (Intonasi)
Jika membawa naskah/teks puisi, pandangan mata jangan hanya
tertuju pada naskah.
Mengusahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat
pendengar.
Jangan terlihat gemetar dan gugup
Apabila diperlukan, menggunakan gaya tetapi tidak berlebihan
Tidak tergesa-gesa saat membaca
Membaca puisi dengan penuh perasaan.
Tidak monoton, maksudnya tidak membaca dengan volume suara
yang sama, tetapi menurun
penekanan/volume suara bervariasi