SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
PERNIKAHAN DINI
definisi ‘pernikahan dini’
sebagai sebuah pernikahan
yang dilakukan oleh mereka
yang berusia di bawah usia
yang dibolehkan untuk
menikah dalam Undang-
Undang Perkawinan nomor
1 tahun 1974, yaitu minimal
16 tahun untuk perempuan
dan 19 tahun untuk laki-laki.
(Pernikahan dini menurut
Negara),          Hal     ini
dimaksudkan agar kedua
belah pihak benar-benar siap
dan matang dari sisi
fisik, psikis dan mental.
• Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini
  mempunyai dampak negatif baik bagi ibu maupun
  anak      yang     dilahirkan.      Menurut     para
  sosiolog, ditinjau dari sisi sosial, pernikahan dini
  dapat mengurangi harmonisasi keluarga. Hal ini
  disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak
  darah muda dan cara pikir yang belum matang.
  Melihat pernikahan dini dari berbagai aspeknya
  memang mempunyai banyak dampak negatif. Oleh
  karenanya,      pemerintah      hanya      mentolerir
  pernikahan diatas umur 19 tahun untuk pria dan 16
  tahun untuk wanita.
Pernikahan Dini menurut Agama
              Islam
• Hukum Islam secara umum meliputi lima
  prinsip      yaitu    perlindungan      terhadap
  agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal.
• Ibnu Syubromah (ulama) menyatakan bahwa
  agama melarang pernikahan dini (pernikahan
  sebelum usia baligh).
• Menurutnya, fungsi dasar pernikahan adalah
  memenuhi         kebutuhan      biologis,    dan
  melanggengkan keturunan. Sementara dua hal
  ini tidak terdapat pada anak yang belum baligh.
Faktor yang menyebabkan
          terjadinya pernikahan dini
• Praktek pernikahan dini dipengaruhi oleh budaya
  lokal.
• Para orang tua ingin mempercepat perkawinan
  dengan berbagai alasan ekonomi, sosial anggapan
  tidak penting pendidikan bagi anak perempuan
  dan stigma negatif terhadap status perawan tua.
• Fenomena pernikahan diusia anak-anak menjadi
  kultur sebagian masyarakat Indonesia yang masih
  memposisikan anak perempuan sebagai warga
  kelas ke-2.
Dampak pernikahan dini (perkawinan di
               bawah umur)
• Baru saja kita mendengar berita diberbagai
  media tentang kyai kaya yang menikahi anak
  perempuan yang masih belia berumur 12
  tahun. Berita ini menarik perhatian khalayak
  karena merupakan peristiwa yang tidak lazim.
  Apapun alasannya, perkawinan tersebut dari
  tinjauan berbagai aspek sangat merugikan
  kepentingan anak dan sangat membahayakan
  kesehatan anak akibat dampak perkawinan dini
  atau perkawinan di bawah umur.
• Berbagai dampak pernikahan dini atau
  perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan
  sbb.:
• Dampak terhadap hukum :
• Adanya pelanggaran terhadap 3 Undang-
  undang di negara kita yaitu:
• 1. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
  Pasal 7 (1) Perkawinan hanya diizinkan jika
  pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan
  pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
• Pasal 6 (2) : Untuk melangsungkan perkawinan
  seorang yang belum mencapai umur 21 tahun
  harus mendapat izin kedua orang tua.
• 2. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
  Anak
  Pasal 26 (1) Orang tua berkewajiban dan
  bertanggung jawab untuk:
  a. mengasuh, memelihara, mendidik dan
  melindungi anak
  b. menumbuh kembangkan anak sesuai dengan
  kemampuan, bakat dan minatnya dan;
  c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia
  anak-anak.
• Amanat Undang-undang tersebut di atas bertujuan
  melindungi anak, agar anak tetap memperoleh haknya
  untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta
  terlindungi dari perbuatan kekerasan, eksploitasi dan
  diskriminasi.
• Dampak biologis
• Anak secara biologis alat-alat reproduksinya
  masih dalam proses menuju kematangan
  sehingga belum siap untuk melakukan hubungan
  seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai
  hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan
  justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas
  dan infeksi yang akan membahayakan organ
  reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak.
• pernikahan pada anak perempuan berusia
  9-12 tahun sangat tak lazim dan tidak pada
  tempatnya.
• Kematangan fisik seorang anak tidak sama
  dengan      kematangan       psikologisnya
  sehingga meskipun anak tersebut memiliki
  badan bongsor dan sudah menstruasi,
  secara mental ia belum siap untuk
  berhubungan suami istri.
• Dampak psikologis
• Secara psikis anak juga belum siap dan
  mengerti tentang hubungan seks, sehingga
  akan menimbulkan trauma psikis
  berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit
  disembuhkan. Anak akan murung dan
  menyesali hidupnya yang berakhir pada
  perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti
  atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan
  perkawinan akan menghilangkan hak anak
  untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9
  tahun), hak bermain dan menikmati waktu
  luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat
  dalam diri anak.
• Menurut psikolog ”sebenarnya banyak efek
  negatif dari pernikahan dini. Pada saat itu
  pengantinnya belum siap untuk menghadapi
  tanggungjawab yang harus diemban seperti
  orang dewasa. Padahal kalau menikah itu
  kedua belah pihak harus sudah cukup dewasa
  dan siap untuk menghadapi permasalahan-
  permasalan baik ekonami, pasangan, maupun
  anak. Sementara itu mereka yang menikah dini
  umumnya        belum      cukup     mampu
  menyelesaikan permasalan secara matang”.
• Kondisi kematangan psikologis ibu menjadi
 hal utama karena sangat berpengaruh
 terhadap pola asuh anak di kemudian hari. ”
 yang namanya mendidik anak itu perlu
 pendewasaan diri untuk dapat memahami
 anak.    Karena    kalau    masih     kenak-
 kanakan, maka mana bisa sang ibu
 mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan
 merasa terbebani karena satu sisi masih ingin
 menikmati masa muda dan di sisi lain dia
 harus mengurusi keluarganya”.
• Dampak sosial
• Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor
  sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang
  bias gender, yang menempatkan perempuan
  pada posisi yang rendah dan hanya dianggap
  pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini
  sangat bertentangan dengan ajaran agama
  apapun termasuk agama Islam yang sangat
  menghormati perempuan (Rahmatan lil
  Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan
  budaya patriarki yang bias gender yang akan
  melahirkan kekerasan terhadap perempuan.
Pernikahan dini pp

Contenu connexe

Tendances

Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaDinkes Kab Lebak
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaNirmala Fitri
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualbkupstegal
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Sun Siregar
 
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanRita Pranawati
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASFirdika Arini
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptMughnibagus
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakEliShofana
 

Tendances (20)

Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remaja
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksual
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011
 
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinan
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
 
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya pptKenakalan remaja dan permasalahannya ppt
Kenakalan remaja dan permasalahannya ppt
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 

Similaire à Pernikahan dini pp

fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).ppt
fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).pptfdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).ppt
fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).pptAhoyman
 
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remaja
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remajapelajaran tentang pernikahan dini bagi remaja
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remajaAhmadAdib34
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakNimahAzizah
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxAMIR235502
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanDissa MeLina
 
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfPencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfariecahyono2
 
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptxppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptxNoviaMelaDewi1
 
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdfpernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdfMuhammadRanim
 
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN DINI FIX.pptx
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN  DINI FIX.pptxPTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN  DINI FIX.pptx
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN DINI FIX.pptxFarizNabil1
 
PPT PERNIKAHAN DINI.pptx
PPT PERNIKAHAN DINI.pptxPPT PERNIKAHAN DINI.pptx
PPT PERNIKAHAN DINI.pptxbisnisrezaagus
 
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxPPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxRickiAmanda
 

Similaire à Pernikahan dini pp (20)

fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).ppt
fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).pptfdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).ppt
fdokumen.com_pernikahan-dini-5679212e85fbd (1).ppt
 
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remaja
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remajapelajaran tentang pernikahan dini bagi remaja
pelajaran tentang pernikahan dini bagi remaja
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptx
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukan
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfPencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
 
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptxppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
ppt Dampak pernikahan di usia muda.pptx
 
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdfpernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
pernikahandini-130429075135-phpapp02.pdf
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN DINI FIX.pptx
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN  DINI FIX.pptxPTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN  DINI FIX.pptx
PTT PERNIKAHAN PENCEGAHAN DINI FIX.pptx
 
ppt pernikahan dini dr wira.ppt
ppt pernikahan dini dr wira.pptppt pernikahan dini dr wira.ppt
ppt pernikahan dini dr wira.ppt
 
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptxPERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
PPT PERNIKAHAN DINI.pptx
PPT PERNIKAHAN DINI.pptxPPT PERNIKAHAN DINI.pptx
PPT PERNIKAHAN DINI.pptx
 
GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
 
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptxMATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
 
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptxPPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
PPT Pernikahan Dini dan Tekanan ekonomi.pptx
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 

Pernikahan dini pp

  • 2. definisi ‘pernikahan dini’ sebagai sebuah pernikahan yang dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah usia yang dibolehkan untuk menikah dalam Undang- Undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, yaitu minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki. (Pernikahan dini menurut Negara), Hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak benar-benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental.
  • 3. • Dari sudut pandang kedokteran, pernikahan dini mempunyai dampak negatif baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan. Menurut para sosiolog, ditinjau dari sisi sosial, pernikahan dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga. Hal ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan cara pikir yang belum matang. Melihat pernikahan dini dari berbagai aspeknya memang mempunyai banyak dampak negatif. Oleh karenanya, pemerintah hanya mentolerir pernikahan diatas umur 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita.
  • 4. Pernikahan Dini menurut Agama Islam • Hukum Islam secara umum meliputi lima prinsip yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. • Ibnu Syubromah (ulama) menyatakan bahwa agama melarang pernikahan dini (pernikahan sebelum usia baligh). • Menurutnya, fungsi dasar pernikahan adalah memenuhi kebutuhan biologis, dan melanggengkan keturunan. Sementara dua hal ini tidak terdapat pada anak yang belum baligh.
  • 5. Faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini • Praktek pernikahan dini dipengaruhi oleh budaya lokal. • Para orang tua ingin mempercepat perkawinan dengan berbagai alasan ekonomi, sosial anggapan tidak penting pendidikan bagi anak perempuan dan stigma negatif terhadap status perawan tua. • Fenomena pernikahan diusia anak-anak menjadi kultur sebagian masyarakat Indonesia yang masih memposisikan anak perempuan sebagai warga kelas ke-2.
  • 6. Dampak pernikahan dini (perkawinan di bawah umur) • Baru saja kita mendengar berita diberbagai media tentang kyai kaya yang menikahi anak perempuan yang masih belia berumur 12 tahun. Berita ini menarik perhatian khalayak karena merupakan peristiwa yang tidak lazim. Apapun alasannya, perkawinan tersebut dari tinjauan berbagai aspek sangat merugikan kepentingan anak dan sangat membahayakan kesehatan anak akibat dampak perkawinan dini atau perkawinan di bawah umur.
  • 7. • Berbagai dampak pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan sbb.: • Dampak terhadap hukum : • Adanya pelanggaran terhadap 3 Undang- undang di negara kita yaitu: • 1. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 (1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
  • 8. • Pasal 6 (2) : Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua. • 2. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 (1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: a. mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak b. menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya dan; c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
  • 9. • Amanat Undang-undang tersebut di atas bertujuan melindungi anak, agar anak tetap memperoleh haknya untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindungi dari perbuatan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. • Dampak biologis • Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak.
  • 10. • pernikahan pada anak perempuan berusia 9-12 tahun sangat tak lazim dan tidak pada tempatnya. • Kematangan fisik seorang anak tidak sama dengan kematangan psikologisnya sehingga meskipun anak tersebut memiliki badan bongsor dan sudah menstruasi, secara mental ia belum siap untuk berhubungan suami istri.
  • 11. • Dampak psikologis • Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat dalam diri anak.
  • 12. • Menurut psikolog ”sebenarnya banyak efek negatif dari pernikahan dini. Pada saat itu pengantinnya belum siap untuk menghadapi tanggungjawab yang harus diemban seperti orang dewasa. Padahal kalau menikah itu kedua belah pihak harus sudah cukup dewasa dan siap untuk menghadapi permasalahan- permasalan baik ekonami, pasangan, maupun anak. Sementara itu mereka yang menikah dini umumnya belum cukup mampu menyelesaikan permasalan secara matang”.
  • 13. • Kondisi kematangan psikologis ibu menjadi hal utama karena sangat berpengaruh terhadap pola asuh anak di kemudian hari. ” yang namanya mendidik anak itu perlu pendewasaan diri untuk dapat memahami anak. Karena kalau masih kenak- kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan merasa terbebani karena satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain dia harus mengurusi keluarganya”.
  • 14. • Dampak sosial • Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.