SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
MANIFESTO GENERASI BERENCANA
MENUJU GENERASI SEHAT DAN ISLAMI.



               Dr Joko Murdiyanto SpAn
     Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah
 Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan
  masih tingginya tingkat kelahiran menyebabkan
  hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan
  masyarakat dan menjadi beban berat bagi
  pembangunan selanjutnya.

 Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan
  tingkat kelahiran mutlak perlu ditingkatkan

 Dengan demikian usaha yang dapat menaikkan tingkat
  kesehatan, pengetahuan dan sikap serta perilaku
  masyarakat untuk hidup sehat terus ditingkatkan.
MAKA PERLU DIRENCANAKAN




GENERASI BERENCANA
Angka usia menikah masyarakat kita sekarang
rata-rata 19 tahun,” ungkap Sugiri (Kepala BkkbN)
Generasi muda harus menjadi perhatian serius,
  sebab jumlahnya sangat besar. Bahkan, saat
  ini jumlah generasi muda diperkirakan sudah
    mencapai 27% atau 64 juta dari 230 juta
               jumlah penduduk.
Remaja dan mahasiswa hendaknya, harus dapat
  melihat serta merencanakan jauh ke depan,
  agar dapat mencapai kehidupan yang lebih
              baik dan sejahtera.
    Memantapkan peran GenRe (Generasi
                 Berencana)
APAKAH INI NAMANYA
GENERASI BERENCANA ?
APA UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN :
Pertama, kesiapan fisik/biologis. Berdasarkan penelitian,
     usia perkawinan ideal adalah usia 20 tahun dimana
   sistem reproduksi seseorang (terutama wanita) sudah
                          matang..
  Kedua, kesiapan rohani/psikis. Usia dibawah 20 tahun
    belum dapat dikatakan dewasa penuh, sehingga cara
     berpikir dan bertanggungjawab belum sepenuhnya
                       dewasa pula.
 Ketiga, kesiapan sosial/ekonomi. Mereka yang menikah
      pada usia muda (kurang dari 20 tahun) umumnya
     belum cukup bekal pendidikan, pengetahuan, dan
      ketrampilan yang menunjang untuk memperoleh
         penghasilan atau pekerjaan yang memadai.
Harapannya, para remaja, mampu menjadikan
    dirinya dan anak cucunya kelak sebagai
 manusia Indonesia yang berkualitas, tidak saja
 cerdas, sehat dan terampil, namun bertaqwa
    kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
  loyalitas, dedikasi, dan disiplin yang tinggi
          serta berbudi pekerti luhur.
Tantangan yang dihadapi pemuda dan remaja
        sebagai calon pemimpin 
   bukanlah persoalan ringan.
   Pemuda dan Remaja kerap dibayangi
             persoalan 
 pendidikan, kesehatan, perilaku
seksual , HIV/AIDS, pengangguran,
      kesehatan reproduksi,
    penyalahgunaan narkoba.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual
                Remaja
     •   Berlimpahya rangsangan seksual,
        kerenggangan hubungan keluarga,
   pergeseran nilai budaya, lemahnya iman dan
     keagamaan (Sarwono, 1987; Rihni, 1991)
• Biologis, kematangan seksual pada usia yang
            lebih muda (Colton, 1970)
  • Kurangnya pendidikan seks pada remaja
       sehingga buta terhadap masalah seks
                 (Sarwono, 1987)
 • Tersedianya alat-alat kontrasepsi (Colton,
                      1991)
Menurut Survey Majalah Femina di Jakarta
    dengan responden pelajar SLTP dan SLTA
         menunjukkan bahwa hanya:
 10% pelajar putra dan 20% pelajar putri yang
 mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
                dari orang tua.
        50% dari teman sebaya dan
          60% dari media massa.
Penelitian Dr. Alphinus Kambodji di Surabaya
      dengan responden 297 siswa SLTP
   menemukan bahwa sebenarnya remaja
Sangat membutuhkan informasi ini (57,32%
 putra dan 54,28% putri) dan membutuhkan
  seseorang untuk melampiaskan dorongan
     seks (12,1% putra dan 3,57% putri).
Tapi kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan
      informasi ini tidak didukung oleh cara
  bagaimana mereka harus bicara tentang seks
  dengan orang tua (91,71% putra dan 56,42%
      putri), akibatnya mereka mendapatkan
   informasi ini bukan dari orang tua (91,08%
                putra dan 65% putri).
  Mereka mengaku melihat film biru (43,94%
     putra dan 15% putri) dan pernah melihat
  kartu porno (26,75% putra dan 13,57% putri).
Berdasarkan hasil polling Jawa Pos
   terhadap 420 warga Surabaya yang
 berusia 12-27 menunjukkan bahwa 126
responden (30%) menilai film porno yang
  beredar biasa saja untuk ditonton dan
    294 menyatakan tidak baik karena
        merusak generasi muda.
Anehnya, dari yang menyatakan tidak
   baik ditonton, ada sekitar 7% ikut
            menikmatinya.
 Secara keseluruhan responden yang
    pernah menonton ada sebesar
                35,2%.
Yang menarik dari temuan ini adalah
  bahwa ada sekitar 23% dari responden
      wanita menyatakan film porno
        merupakan hal yang biasa.
 Frekuensinya 63,5% menonton 1-3 kali
 dalam sebulan terakhir, dan hanya 10,1%
   yang tidak menonton dalam sebulan
                terakhir.
Yang menonton lebih dari 6 kali sebanyak
     11,5% dan 4-6 kali sebesar 14,9%
Dari 1,1 juta orang Amerika yang hidup
    dengan HIV/AIDS, antara 40-60%
 adalah perokok – dua sampai tiga kali
     tingkat dari perokok di populasi
           umum (Jennine K Harris PhD)
Ia menyarankan para peneliti dan dokter dalam
    bidang penanggulangan HIV/AIDS untuk
    bekerja sama dengan para ahli di bidang
    penghentian merokok yang memahami
   bagaimana program yang berbasis populasi
                target bekerja
Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang
  menjadi ketagihan), rokok dalam Diagnosis
  and Statistical Manual of Mental Disorders
  (DSM IV) dikelompokkan menjadi nicotine
               related disorders.
Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai
               bentuk ketagihan.
   Proses farmakologis dan perilaku yang
   menentukan ketagihan tembakau sama
 dengan proses yang menimbulkan ketagihan
    pada obat seperti heroin, kokain dsb.
Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi
  dopamine otak dengan proses yang sama
          seperti obat-obat tersebut.
Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif,
nikotin lebih banyak menimbulkan ketagihan
 dibandingkan heroin, kokain, alkohol, kafein
                dan mariyuana.
   Flemming, Glynn, Ershler  merokok
  merupakan tingkatan awal untuk menjadi
            penyalahguna NAFZA.
APA YANG HARUS
  DILAKUKAN
 MAHASISWA ?
REVITALISASI
KEHIDUPAN
MAHASISWA
KETERAMPILAN UNTUK MERAIH
                SUKSES
                            BELAJAR BAGAIMANA BELAJAR, PEMETAAN
                            PIKIRAN, KEMAMPUAN MEMBACA, MEMACU
KETERAMPILAN                BELAJAR RANAH KOGNITIF
   BELAJAR
                                             KEMAMPUAN
                                             MEMECAHKAN MASALAH,
                                             MEMBUAT KEPUTUSAN
                  KETERAMPILAN
                     BERFIKIR

MANAJEMEN DIRI, VISI, KEMAMPUAN         KETERAMPILAN
BERADAPTASI, KOMUNIKASI,
MANAJEMEN KONFLIK,                          HIDUP
MANAJEMEN WAKTU
                                                          Syamsul Hadi, 2011
Kegiatan Kemahasiswaan
     dikelompokkan :
 Penalaran-Keilmuan
 Minat dan Bakat
 Kepedulian Sosial
 Kesejahteraan Mahasiswa
 Peningkatan Iman dan Taqwa


                               29
Pernyataan Imam Syafi’i
 rahimahullah, “Sesungguhnya kehidupan
pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu
dan takwa (memiliki ilmu dan bertaqwa),
karena apabila yang dua hal itu tidak ada,
tidak dianggap hadir (dalam kehidupan)”
Allah SWT pun sudah menjanjikan hal serupa melalui
    sabda Nabi-Nya; “Ada tujuh golongan yang bakal
dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari
 yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu:
  Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan
  ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang
        yang hatinya bergantung kepada masjid
(selalumelakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua
 orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya
berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang
   diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk
berzina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”,
      seseorang yang diberikan sedekah kemudian
  merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu
apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang
 yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian,
  lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR
                       Bukhari)
Sabda Rasulullah SAW berikut:
“Apabila Allah menginginkan kebaikan
    bagi seseorang maka dia diberi
   pendalaman dalam ilmu agama.
   Sesungguhnya memperoleh ilmu
  hanya dengan belajar.” (HR. Bukhari)
RENUNGAN AKHIR
Nasihat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW :
“Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya
  kematian pasti akan menjemputmu, Cintailah siapa
  saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau
  pasti akan berpisah dengannya, Beramalah semaumu
  sesungguhnya engkau akan menuai balasannya,
“Hai Muhammad! Kemuliaan seorang Mukmin terletak
  pada shalat malamnya, Kehormatannya adalah pada
  saat ia tak lagi bergantung pada manusia” (HR
  Thabrani).
TERIMA KASIH PERHATIANNYA
         NASHRUN MINALLAH
WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI
           WABBARAKATUH

Contenu connexe

Tendances (19)

Aku bukan anak kecil lagi
Aku bukan anak kecil lagiAku bukan anak kecil lagi
Aku bukan anak kecil lagi
 
Assgnmnt individu plg517
Assgnmnt individu plg517Assgnmnt individu plg517
Assgnmnt individu plg517
 
Jurnal inspirasi
Jurnal inspirasiJurnal inspirasi
Jurnal inspirasi
 
03. bab i
03. bab i03. bab i
03. bab i
 
PEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGAPEMBINAAN DALAM KELUARGA
PEMBINAAN DALAM KELUARGA
 
Remaja adalah aset sesebuah negara
Remaja adalah aset sesebuah negaraRemaja adalah aset sesebuah negara
Remaja adalah aset sesebuah negara
 
Laporan psikolog perkembangan
Laporan psikolog perkembanganLaporan psikolog perkembangan
Laporan psikolog perkembangan
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remaja
 
Ilmu jiwa agama
Ilmu jiwa agamaIlmu jiwa agama
Ilmu jiwa agama
 
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
124-Article Text-377-1-10-20200927.pdf
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKAN
 
ISU MORAL
ISU MORALISU MORAL
ISU MORAL
 
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa KeagamaanPengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan
 
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agamaHubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
 
3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia
 
Psikologi Agama
Psikologi Agama Psikologi Agama
Psikologi Agama
 
Keruntuhan akhlak
Keruntuhan akhlakKeruntuhan akhlak
Keruntuhan akhlak
 
Kertaskerjapencegahandadah 130817093716-phpapp02
Kertaskerjapencegahandadah 130817093716-phpapp02Kertaskerjapencegahandadah 130817093716-phpapp02
Kertaskerjapencegahandadah 130817093716-phpapp02
 
Kertas kerja pencegahan dadah
Kertas kerja pencegahan dadahKertas kerja pencegahan dadah
Kertas kerja pencegahan dadah
 

Similaire à Manifesto generasi berencana

presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanaswirawan
 
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdfRINIANDRIANI110
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Padjadjaran University
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangganur fara
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasFreddy Then
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Operator Warnet Vast Raha
 
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)hastutimarlina1
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxzainulandri1
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxAmsarAS
 

Similaire à Manifesto generasi berencana (20)

presentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencanapresentasi keluarga berencana
presentasi keluarga berencana
 
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
1._PROBLEMATIKA_DAN_SOLUSI__KESEHATAN[1].pdf
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
Aisy makalah
Aisy makalahAisy makalah
Aisy makalah
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangga
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Kespro
KesproKespro
Kespro
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebas
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
 
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja (Literatur Review)
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
 
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docxProposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
Proposal_PENYELUHAN_SEKS_DAN_NARKOBA.docx
 

Plus de swirawan

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010swirawan
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruswirawan
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiswirawan
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiswirawan
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010swirawan
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongresswirawan
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfswirawan
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010swirawan
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiswirawan
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanswirawan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsswirawan
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1swirawan
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorswirawan
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfswirawan
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1swirawan
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam swirawan
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launchingswirawan
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016swirawan
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdfswirawan
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elcswirawan
 

Plus de swirawan (20)

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaru
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdf
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasi
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbs
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdf
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launching
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdf
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elc
 

Manifesto generasi berencana

  • 1. MANIFESTO GENERASI BERENCANA MENUJU GENERASI SEHAT DAN ISLAMI. Dr Joko Murdiyanto SpAn Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah
  • 2.
  • 3.  Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran menyebabkan hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat dan menjadi beban berat bagi pembangunan selanjutnya.  Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran mutlak perlu ditingkatkan  Dengan demikian usaha yang dapat menaikkan tingkat kesehatan, pengetahuan dan sikap serta perilaku masyarakat untuk hidup sehat terus ditingkatkan.
  • 5. Angka usia menikah masyarakat kita sekarang rata-rata 19 tahun,” ungkap Sugiri (Kepala BkkbN) Generasi muda harus menjadi perhatian serius, sebab jumlahnya sangat besar. Bahkan, saat ini jumlah generasi muda diperkirakan sudah mencapai 27% atau 64 juta dari 230 juta jumlah penduduk.
  • 6. Remaja dan mahasiswa hendaknya, harus dapat melihat serta merencanakan jauh ke depan, agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Memantapkan peran GenRe (Generasi Berencana)
  • 8. APA UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN : Pertama, kesiapan fisik/biologis. Berdasarkan penelitian, usia perkawinan ideal adalah usia 20 tahun dimana sistem reproduksi seseorang (terutama wanita) sudah matang.. Kedua, kesiapan rohani/psikis. Usia dibawah 20 tahun belum dapat dikatakan dewasa penuh, sehingga cara berpikir dan bertanggungjawab belum sepenuhnya dewasa pula. Ketiga, kesiapan sosial/ekonomi. Mereka yang menikah pada usia muda (kurang dari 20 tahun) umumnya belum cukup bekal pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan yang menunjang untuk memperoleh penghasilan atau pekerjaan yang memadai.
  • 9. Harapannya, para remaja, mampu menjadikan dirinya dan anak cucunya kelak sebagai manusia Indonesia yang berkualitas, tidak saja cerdas, sehat dan terampil, namun bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki loyalitas, dedikasi, dan disiplin yang tinggi serta berbudi pekerti luhur.
  • 10. Tantangan yang dihadapi pemuda dan remaja sebagai calon pemimpin  bukanlah persoalan ringan. Pemuda dan Remaja kerap dibayangi persoalan  pendidikan, kesehatan, perilaku seksual , HIV/AIDS, pengangguran, kesehatan reproduksi, penyalahgunaan narkoba.
  • 11. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja • Berlimpahya rangsangan seksual, kerenggangan hubungan keluarga, pergeseran nilai budaya, lemahnya iman dan keagamaan (Sarwono, 1987; Rihni, 1991) • Biologis, kematangan seksual pada usia yang lebih muda (Colton, 1970) • Kurangnya pendidikan seks pada remaja sehingga buta terhadap masalah seks (Sarwono, 1987) • Tersedianya alat-alat kontrasepsi (Colton, 1991)
  • 12. Menurut Survey Majalah Femina di Jakarta dengan responden pelajar SLTP dan SLTA menunjukkan bahwa hanya:  10% pelajar putra dan 20% pelajar putri yang mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari orang tua.  50% dari teman sebaya dan  60% dari media massa.
  • 13. Penelitian Dr. Alphinus Kambodji di Surabaya dengan responden 297 siswa SLTP menemukan bahwa sebenarnya remaja Sangat membutuhkan informasi ini (57,32% putra dan 54,28% putri) dan membutuhkan seseorang untuk melampiaskan dorongan seks (12,1% putra dan 3,57% putri).
  • 14. Tapi kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan informasi ini tidak didukung oleh cara bagaimana mereka harus bicara tentang seks dengan orang tua (91,71% putra dan 56,42% putri), akibatnya mereka mendapatkan informasi ini bukan dari orang tua (91,08% putra dan 65% putri). Mereka mengaku melihat film biru (43,94% putra dan 15% putri) dan pernah melihat kartu porno (26,75% putra dan 13,57% putri).
  • 15. Berdasarkan hasil polling Jawa Pos terhadap 420 warga Surabaya yang berusia 12-27 menunjukkan bahwa 126 responden (30%) menilai film porno yang beredar biasa saja untuk ditonton dan 294 menyatakan tidak baik karena merusak generasi muda.
  • 16. Anehnya, dari yang menyatakan tidak baik ditonton, ada sekitar 7% ikut menikmatinya. Secara keseluruhan responden yang pernah menonton ada sebesar 35,2%.
  • 17. Yang menarik dari temuan ini adalah bahwa ada sekitar 23% dari responden wanita menyatakan film porno merupakan hal yang biasa. Frekuensinya 63,5% menonton 1-3 kali dalam sebulan terakhir, dan hanya 10,1% yang tidak menonton dalam sebulan terakhir. Yang menonton lebih dari 6 kali sebanyak 11,5% dan 4-6 kali sebesar 14,9%
  • 18.
  • 19.
  • 20. Dari 1,1 juta orang Amerika yang hidup dengan HIV/AIDS, antara 40-60% adalah perokok – dua sampai tiga kali tingkat dari perokok di populasi umum (Jennine K Harris PhD)
  • 21. Ia menyarankan para peneliti dan dokter dalam bidang penanggulangan HIV/AIDS untuk bekerja sama dengan para ahli di bidang penghentian merokok yang memahami bagaimana program yang berbasis populasi target bekerja
  • 22. Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan), rokok dalam Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi nicotine related disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat seperti heroin, kokain dsb.
  • 23. Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamine otak dengan proses yang sama seperti obat-obat tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih banyak menimbulkan ketagihan dibandingkan heroin, kokain, alkohol, kafein dan mariyuana. Flemming, Glynn, Ershler  merokok merupakan tingkatan awal untuk menjadi penyalahguna NAFZA.
  • 24.
  • 25.
  • 26. APA YANG HARUS DILAKUKAN MAHASISWA ?
  • 28. KETERAMPILAN UNTUK MERAIH SUKSES BELAJAR BAGAIMANA BELAJAR, PEMETAAN PIKIRAN, KEMAMPUAN MEMBACA, MEMACU KETERAMPILAN BELAJAR RANAH KOGNITIF BELAJAR KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH, MEMBUAT KEPUTUSAN KETERAMPILAN BERFIKIR MANAJEMEN DIRI, VISI, KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERADAPTASI, KOMUNIKASI, MANAJEMEN KONFLIK, HIDUP MANAJEMEN WAKTU Syamsul Hadi, 2011
  • 29. Kegiatan Kemahasiswaan dikelompokkan :  Penalaran-Keilmuan  Minat dan Bakat  Kepedulian Sosial  Kesejahteraan Mahasiswa  Peningkatan Iman dan Taqwa 29
  • 30. Pernyataan Imam Syafi’i rahimahullah, “Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertaqwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan)”
  • 31. Allah SWT pun sudah menjanjikan hal serupa melalui sabda Nabi-Nya; “Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalumelakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)
  • 32. Sabda Rasulullah SAW berikut: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR. Bukhari)
  • 33. RENUNGAN AKHIR Nasihat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW : “Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya kematian pasti akan menjemputmu, Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya, Beramalah semaumu sesungguhnya engkau akan menuai balasannya, “Hai Muhammad! Kemuliaan seorang Mukmin terletak pada shalat malamnya, Kehormatannya adalah pada saat ia tak lagi bergantung pada manusia” (HR Thabrani).
  • 34. TERIMA KASIH PERHATIANNYA NASHRUN MINALLAH WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABBARAKATUH