DAFTAR PUSAKA
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior. Timothy A. Judge
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
2. THE MEANING OF GROUP
Suatu interaksi antara dua
orang karyawan atau
lebih dimana sikap dan
kinerja masing-masing
saling mempengaruhi
antara satu sama lain.
3. TYPES OF GROUP
• Ditentukan oleh struktur organisasi
• Kelompok ini terdiri dari para bawahan
yang melapor langsung pada manajer
tertentu
Command Group
• ditentukan secara organisasional
• mewakili orang- orang yang bekerja sama
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Akan tetapi, batasan dari kelompok tugas
ini tidak terbatas pada hierarki dari atasan
langsungmnya.
Task Group
1.FORMAL
GROUPS
Suatu
kelompok
yang
dibentuk oleh
sebuah
keputusan
manajerial
agar tujuan
organisasi
dapat
tercapai.
4. TYPES OF GROUP
• Orang-orang yang mungkin atau tidak
mungkin bergabung menjadi kelompok
perintah atau kelompok tugas biasa, dapat
menggabungkan diri untuk mencapai tujuan
tertentu yang memperhatikan kepentingan
diri masing kelompok
Interest Groups
• Kelompok-kelompok seringkali terbentuk
karena para anggota individunya memiliki
satu atau lebih karakteristik yang sama.
Friendship Groups
2. INFORMAL
GROUPS
interkasi
yang
disebabkan
oleh
kedekatan
pekerjaan
atau tugas.
6. 1. SATISFACTION OF NEEDS
•Individu yang berada didalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman
karena sendirian. Merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan
terhadap ancaman.
Security
•Bergabung kedalam kelompok yang dipandang penting, memberikan
pengakuan dan status bagi para anggotanya.
Status
•Kelompok dapat menyediakan perasaan bernilai pada diri seseorang
Esteem
•Kelompok dapat memenuhi kebutuhan sosial anggotanya.
Afiliasi
•Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada didalam kelompok yang
sulit jika sendirian
Power
•Untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan tugas lebih dari satu orang atau
lebih. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Achievement of Objectives
Keinginan
kuat untuk
memuaskan
suatu
kebutuhan
merujuk
kepada
dibentuknya
suatu
kelompok
A
L
A
S
A
N
B
E
R
G
A
B
U
N
G
7. 2. INTERAKSI INTERPERSONAL
•Dalam kinerja
karyawan,
melibatkan jarak fisik
antara karyawanProximity
•Ketertarikan individu
karena adanya
persamaan persepsi,
attitude, performa,
dan motivasi
Attraction
Interaksi
interpersonal
dapat
menyebabkan
terjadinya
pembentukan
kelmpok.
8. 3. GROUP GOALS
Ada saat-saat dibutuhkannya
lebih dari satu orang untuk
menyelesaikan suatu tugas
tertentu ada kebutuhan untuk
mengumpulkan banyak bakat,
pengetahuan, atau kekuasan
agar suatu pekerjaan dapat
diselesaikan. Dari contoh-
contoh tersebut, maka pihak
manajemen akan
mengandalkan penggunaan
kelompok formal.
9. 4. ECONOMICS
Pada beberapa kasus,
terbentuknya suatu grup
adalah disebabkan dari
kepercayaan seorang
individu bahwa dengan
membentuk kelompok,
pencapaian keuntungan
(ekonomi) dari pekerjaan
yang mereka organize
akan sangat baik.
11. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
KELOMPOK
Tahap terakhir
dalam
perkembanga
n kelompok
untuk
kelompok
sementara
didirikan
dengan
kesungguhan
dalam
penyelesaian
aktivitas
Adjourning
Stage
Tahap
keempat
dalam
perkembanga
n kelompok,
ketika
kelompok
sepenuhnya
telah
fungsional
Performing
Stage
Tahap ketiga
dalam
perkembanga
n kelompok,
didirikan
dengan
terbentuknya
kekohesifan
Norming
Stage
Tahap kedua
dalam
perkembanga
n kelompok
didirikan
dengan
adanya konflik
dalam
kelompok
Stroming
Stage
Tahap
pertama
dalam
perkembanga
n kelompok,
dicirikan
dengan
banyaknya
ketidakpastian
.
Forming Stage
14. 2. Status Hierarchy
Status adalah suatu
karakteristik yang
merupakan konsekuensi
dari adanya perbedaan
posisi antar anggota
kelompok.
15. 3. Roles
Orang punya beragam peran
Orang belajar peran dari
rangsangan di sekitar mereka yang
muncul dari teman, buku, film, dan
televisi
Orang punya kemampuan
berganti peran secara cepat
tatkala mereka mengenali suatu
situasi yang secara menuntut
perubahan peran
Orang kerap mengalami konflik
peran tatkala peran di satu situasi
bertabrakan dengan peran di
situasi lainnya.
Kelompok yang satu
memiliki kebutuhan akan
peran yang berbeda bagi
para anggotanya ketika
diperbandingkan
kelompok lain. Seseroang
akan mudah memahami
perilaku seseorang di
dalam suatu situasi khusus
jika orang tersebut
mengetahui peran seperti
apa yang orang tersebut
tengah mainkan.
18. 6. Cohesiveness
low high
low Kemungkinan
kinerja
berorientasi jauh
dari tujuan
organisasi
Potensi kinerja
memungkinan
berorientasi
kearah tujuan
organisasi
high Orientasi kinerja
jauh dari tujuan
organisasi
Kinerja
berorientasi
kepada tujuan
organisasi
Kohesivitas adalah
derajat dimana
anggota tertarik pada
anggota lainnya dan
termotivasi untuk tetap
bertahan di dalam
kelompok. Contohnya,
suatu kelompok
memiliki kohesivitas
tatkala para
anggotanya sering
meluangkan sejumlah
besar waktu luang,
baik dalam pekerjaan
maupun di luar
pekerjaan, secara
bersama.
Komitmen terhadap tujuan organisasi
DEGREE OF COHESIVENESS
Tingkat Kepaduan
TingkatNormaKinerja
19. DECISION MAKING OF GROUP
Suatu proses lebih pelik dari sekedar memilih di antara beberapa
kemungkinan.
20. TUGAS – TUGAS KELOMPOK
• Kelompok besar memfasilitasi penyatuan
informasi tentang tugas-tugas kelompok
• Kelompok lebih kecil itu lebih cocok untuk
mengkoordinasikan dan memfasilitasi
pelaksanaan tugas-tugas kompleks
• Tugas rutin standar mengurangi
kebutuhan persyaratan, sehingga proses
kelompok menjadi efektif agar kelompok
dapat bekerja dengan baik
Tasks of Group
TUGAS–TUGASKELOMPOKDALAM
PENGAMBILANKEPUTUSANKELOMPOK
21. KEKUATAN DAN KELEMAHAN
• Informasi lebih
lengkap
• Meningkatkan
keanekaragaman
pandangan
• Keputusan lebih
tepat
• Meningkatkan
penerimaan
terhadap keputusan
Strength
KEKUATANDANKELEMAHANDALAM
PENGAMBILANKEPUTUSANKELOMPO
• Lebih lambat
• Meningkatkan
tekanan untuk
menyesuaikan diri
• Dominasi oleh satu
atau beberapa
anggota
• Tanggung jawab
menjadi tidak pasti
Weaknesses
22. FENOMENA - FENOMENA
FENOMENAYANGTERJADIDALAM
PENGAMBILANKEPUTUSANKELOMPOK
• Fenomena dimana norma untuk konsensus
mengesampingkan penilaian realistis dari
alternatif tindakan
Groupthink
• Perubahan dalam risiko keputusan antara
keputusan kelompok dan anggota, dimana
anggota dalam kelompok akan membuat
konservasi kedepan atau risiko yang lebih
besar
Groupshift
23. TEKNIK-TEKNIK
TEKNIK-TEKNIKDALAMPENGAMBILAN
KEPUTUSANKELOMPOK
•Sebuah proses penggalian ide-ide atau gagasan yang secara
khusus mendorong semua alternatif apapun dari tiap anggota
kelompok dan sementara itu menahan kritikan atas alternatif-
alternatif tersebut.
Brainstorming
•Sebuah metode pengambilan keputusan kelompok, dimana para
anggotanya bertemu secara tatap muka untuk menyatukan
pemikiran mereka dengan cara sistematis, namun tetap
independen.
Nominal
•Pertemuan, dimana anggota-anggota saling berinteraksi dengan
menggunakan teknologi (komputer) yang memungkinkan adanya
pemberian pesan tanpa nama dan pemberian suara
Pertemuan Elektronik