SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
ALAT-ALAT UKUR
 3
 LISTRIK


Telah dipahami bahwa elektron yang bergerak akan menghasilkan medan magnet yang
tentu saja dapat ditarik atau ditolak oleh sumber magnetik lain. Keadaan inilah yang
digunakan sebagai dasar pembuatan motor listrik serta meter listrik sederhana untuk
mengukur arus dan tegangan. Konstruksi dasar meter listrik diperlihatkan pada gambar
3.1




                      Gambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik




       Meter dasar ini terdiri dari sebuah maget permanen berbentuk tapal kuda dengan
kutub-kutubnya berbentuk bulat. Sebuah kumparan dengan inti dari besi lunak
diletakkan sedemikian rupa di antara kedua kutub U dan S sehingga dapat berputar
dengan bebas. Sebuah jarum penunjuk dilekatkan pada kumparan dan akan bergerak
saat kumparan berputar.
       Arus listrik yang akan diukur dilewatkan ke kumparan sehingga kumparan
tersebut akan menghasilkan medan maget (elektro maget). Kutub-kutub elektro maget



                                                                 Alat-alat Ukur Listrik 21
akan berinteraksi dengan kutub maget permanen sehingga kumparan tersebut berputar
sesuai dengan besarnya arus yang melaluinya.


3.1 Penggunaan Meter Dasar
Pemakaian terpenting adalah sebagai alat ukur arus dan alat ukur tegangan. Pada
pemakaian sebagai ampere meter (ammeter), diupayakan semua arus pada suatu titik
cabang yang diukur dapat melalui ammeter. Tujuannya adalah pada titik cabang tersebut
seolah-olah terjadi hubung singkat, yaitu mempunyai resistansi rendah dan penurunan
tegangan yang rendah. Untuk pemakaian sebagai voltmeter (dipasang di antara dua
titik), diupayakan agar arus yang lewat ke meter (voltmeter) sekecil mungkin.
Tujuannya adalah agar di kedua titik sambungan seolah-olah merupakan rangkaian
terbuka, yaitu memiliki resistansi yang sangat besar atau dilewati arus yang sangat
kecil. Gambar 3.2 menunjukkan bagaimana kedua meter listrik tersebut dipasang pada
rangkaian. Suatu meter dasar biasanya memerlukan arus sebesar 1 mA (dan sekitar 0.1
V) untuk membuat difleksi skala penuh (full-scale deflection).




           Gambar 3.2 Pemasangan voltmeter dan ammeter pada rangkaian.




3.2 Meter Dasar sebagai Ampere Meter
Kita dapat membuat sebuah meter dengan penunjukan arus skala penuh (batas ukur)
lebih besar dibandingkan dengan kemampuan dasarnya (tetapi dengan kemampuan
penunjukan tegangan skala penuh yang sama), yaitu dengan memasang hambatan shunt
secara paratel dengan meter tersebut.




22 ELEKTRONIKA DASAR
Gambar 3.3 Penunjukkan skala penuh meter dasar : a) ampermeter dan b) voltmeter.


       Gambar 3.3(a) menmjukkan meter dengan penunjukkan skala penuh (batas
ukur) sebesar 1 mA akan diubah menjadi 1 A. Dengan menggunakan prinsip pembagi
arus didapat harga hambatan shunt sebesar:


                       Rm
              Rp =                                                                   (3.1)
                     (n − 1)

dimana n menunjukkan perbesaran batas ukur meter tersebut. Untuk kasus di atas, n
sebesar 1000 kali dan dengan demikian R p = 25 / 999 = 0,025
                                                                




       Sebuah multimeter biasanya mempunyai beberapa skala batas ukur dengan
menghubungkan dengan terminal yang bersesuaian. Dalam hal ini hambatan shunt
sudah terpasang di dalam rangkaian meter. Gambar 3.4 menunjukkan meter dengan
batas ukur 2 dan 10 A yang dibuat dengan menggunakan prinsip di atas.




          Gambar 3.4 Pemasangan shunt untuk mengubah batas ukur meter.




                                                                   Alat-alat Ukur Listrik 23
3.3 Meter Dasar sebagai Voltmeter
Kita dapat juga memperbesar batas ukur sebuah voltmeter sebesar n kali batas ukur
dasarnya (dengan arus skala penuh yang sama), yaitu dengan memasang suatu hambatan
luar secara seri. Untuk rangkaian pada gambar 3.3-b menunjukkan sebuah meter dasar
dengan batas ukur arus maksimum sebesar 1 mA akan digunakan untuk mengukur
tegangan sebesar 2 V. Total resistansi (resistor luar + resistor meter) adalah sebesar


               2 V/1 mA = 2000 Ω


dengan demikian hambatan luar yang harus dipasang sebesar


               RS = (2000 - 25) Ω = 1975 Ω


Pada voltmeter dengan beberapa batas ukur biasanya dilengkapi dengan saklar untuk
memilih resistor seri yang sesuai.




         Gambar 3.5 Pengaturan batas ukur meter dengan pemasangan resistor.




Contoh
Misalkan sebuah meter dasar 50µA memiliki hambatan sebesar 3000 Ω. Coba desain
sebuah multimeter yang dapat digunakan untuk pengukuran sampai pada batas ukur 100
µA, 1 mA, 1 V dan 10 V. Rangkaian yang sesuai diperlihatkan pada gambar 3.5.




24 ELEKTRONIKA DASAR
Jawab:


    Pada batas ukur 100A, arus sebesar 50 µA harus mengalir melewati meter dan
¡




    hambatan (R1 + R2 ) . Jadi (R1 + R2 ) = 3000 .       ¢




    Pada batas ukur 1 mA, arus sebesar 50 µA mengalir lewat (R2 + 3000                      ) dan
¡




                                                                                        ¢




    sisanya sebesar 950 µA melalui R1 . Jadi,


               950 R1 = 50(R2 + 3000 )
                            = 50 (3000 − R1 + 3000 )
               19 R1 = − R1 + 6000
                    R1 = 300      ¢




                    R2 = 2700         ¢




    Pada batas ukur 1 V, mengalir arus sebesar 100 µA melalui meter dan 50 µA
¡




    melalui (R1 + R2 ) . Pada meter terdapat tegangan sebesar


               50           × 3000        = 0,15 V
                    £   ¤




                                      ¢




dengan demikian tegangan pada R3 adalah sebesar 0,85V, atau


               R3 = 0,85 V/100 µA = 8500
                                                     ¥




Dengan cara yang sama diperoleh R3 = 9,85/100                        = 98,5 k
                                                                            ¥

                                                             ¦   ¤




                                                                                Alat-alat Ukur Listrik 25

More Related Content

What's hot

Elect principles 2 voltage divider
Elect principles 2   voltage dividerElect principles 2   voltage divider
Elect principles 2 voltage divider
sdacey
 
Electric circuits-chapter-2 Basic Laws
Electric circuits-chapter-2 Basic LawsElectric circuits-chapter-2 Basic Laws
Electric circuits-chapter-2 Basic Laws
rahman84
 
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierraPresentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
Rainier21
 
Design and Analysis of Active Bandpass Filter
Design and Analysis of Active Bandpass FilterDesign and Analysis of Active Bandpass Filter
Design and Analysis of Active Bandpass Filter
Kyla Marino
 

What's hot (20)

1879 6-pre-environnement-de-travail
1879 6-pre-environnement-de-travail1879 6-pre-environnement-de-travail
1879 6-pre-environnement-de-travail
 
Superposition theorem
Superposition theoremSuperposition theorem
Superposition theorem
 
Chute tension schneider
Chute tension schneiderChute tension schneider
Chute tension schneider
 
Capitulo 1 grandezas elétricas
Capitulo 1   grandezas elétricasCapitulo 1   grandezas elétricas
Capitulo 1 grandezas elétricas
 
Grounding in power system
Grounding in power systemGrounding in power system
Grounding in power system
 
Circuit theory thevenin theorem
Circuit theory thevenin theoremCircuit theory thevenin theorem
Circuit theory thevenin theorem
 
superposition theorem
superposition theoremsuperposition theorem
superposition theorem
 
Elect principles 2 voltage divider
Elect principles 2   voltage dividerElect principles 2   voltage divider
Elect principles 2 voltage divider
 
Eletricista 01
Eletricista 01Eletricista 01
Eletricista 01
 
Chapter 3 (2).ppt
Chapter 3 (2).pptChapter 3 (2).ppt
Chapter 3 (2).ppt
 
Electric circuits-chapter-2 Basic Laws
Electric circuits-chapter-2 Basic LawsElectric circuits-chapter-2 Basic Laws
Electric circuits-chapter-2 Basic Laws
 
Norton's theorem
Norton's theorem Norton's theorem
Norton's theorem
 
Multimetro
MultimetroMultimetro
Multimetro
 
3 sistema electrico de potencia en chile
3 sistema electrico de potencia en chile3 sistema electrico de potencia en chile
3 sistema electrico de potencia en chile
 
kvl kcl- nodal analysis
kvl  kcl- nodal analysiskvl  kcl- nodal analysis
kvl kcl- nodal analysis
 
IMPLIMENTATION OF RECIPROCITY THEOREM
IMPLIMENTATION OF RECIPROCITY THEOREMIMPLIMENTATION OF RECIPROCITY THEOREM
IMPLIMENTATION OF RECIPROCITY THEOREM
 
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierraPresentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
Presentacion. metodos de medicion de puesta a tierra
 
Ramirez rocha
Ramirez rochaRamirez rocha
Ramirez rocha
 
Design and Analysis of Active Bandpass Filter
Design and Analysis of Active Bandpass FilterDesign and Analysis of Active Bandpass Filter
Design and Analysis of Active Bandpass Filter
 
Kirchhoff’s laws
Kirchhoff’s lawsKirchhoff’s laws
Kirchhoff’s laws
 

Similar to Alat Ukur Listrik

Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
susilozamhari1
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
NealAjie1
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Nurul Hanifah
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Agus Subowo
 
Bab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrikBab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrik
Mustahal SSi
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
lilysar
 

Similar to Alat Ukur Listrik (20)

Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Bab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrikBab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrik
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrik
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
 
jembatan wheatstone
jembatan wheatstonejembatan wheatstone
jembatan wheatstone
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 

More from Syihab Ikbal

Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
Syihab Ikbal
 
Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
Syihab Ikbal
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
Syihab Ikbal
 
Bab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktorBab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktor
Syihab Ikbal
 
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACKapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Syihab Ikbal
 
Rangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus Searah
Syihab Ikbal
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
Syihab Ikbal
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
Syihab Ikbal
 
8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda
Syihab Ikbal
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
Syihab Ikbal
 
Pedoman praktikum fisika dasar
Pedoman   praktikum   fisika   dasarPedoman   praktikum   fisika   dasar
Pedoman praktikum fisika dasar
Syihab Ikbal
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik
Syihab Ikbal
 
4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen
Syihab Ikbal
 
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
Syihab Ikbal
 
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
Syihab Ikbal
 
2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik
Syihab Ikbal
 
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
Syihab Ikbal
 
Penuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uinPenuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uin
Syihab Ikbal
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
Syihab Ikbal
 

More from Syihab Ikbal (19)

Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
 
Tp zener follower 2
Tp zener follower 2Tp zener follower 2
Tp zener follower 2
 
Dioda Semikonduktor
Dioda SemikonduktorDioda Semikonduktor
Dioda Semikonduktor
 
Bab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktorBab 6-bahan-semikonduktor
Bab 6-bahan-semikonduktor
 
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain ACKapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
Kapasitor, Induktor, dan Rangkain AC
 
Rangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus SearahRangkaian Arus Searah
Rangkaian Arus Searah
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
 
8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda8. karakteristik dioda
8. karakteristik dioda
 
7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc7. rangkaian penapis rc
7. rangkaian penapis rc
 
Pedoman praktikum fisika dasar
Pedoman   praktikum   fisika   dasarPedoman   praktikum   fisika   dasar
Pedoman praktikum fisika dasar
 
6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik6. rangkaian arus bolak balik
6. rangkaian arus bolak balik
 
4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen4. rangkian ekivalen
4. rangkian ekivalen
 
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor5. pengisian dan pengosongan kapasitor
5. pengisian dan pengosongan kapasitor
 
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan3. kesalahan pada pengukuran tegangan
3. kesalahan pada pengukuran tegangan
 
2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik
 
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
1. pengenalan dan pengetesan komp. elka
 
Penuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uinPenuntun praktikum e lka 2 uin
Penuntun praktikum e lka 2 uin
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Alat Ukur Listrik

  • 1. ALAT-ALAT UKUR 3 LISTRIK Telah dipahami bahwa elektron yang bergerak akan menghasilkan medan magnet yang tentu saja dapat ditarik atau ditolak oleh sumber magnetik lain. Keadaan inilah yang digunakan sebagai dasar pembuatan motor listrik serta meter listrik sederhana untuk mengukur arus dan tegangan. Konstruksi dasar meter listrik diperlihatkan pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik Meter dasar ini terdiri dari sebuah maget permanen berbentuk tapal kuda dengan kutub-kutubnya berbentuk bulat. Sebuah kumparan dengan inti dari besi lunak diletakkan sedemikian rupa di antara kedua kutub U dan S sehingga dapat berputar dengan bebas. Sebuah jarum penunjuk dilekatkan pada kumparan dan akan bergerak saat kumparan berputar. Arus listrik yang akan diukur dilewatkan ke kumparan sehingga kumparan tersebut akan menghasilkan medan maget (elektro maget). Kutub-kutub elektro maget Alat-alat Ukur Listrik 21
  • 2. akan berinteraksi dengan kutub maget permanen sehingga kumparan tersebut berputar sesuai dengan besarnya arus yang melaluinya. 3.1 Penggunaan Meter Dasar Pemakaian terpenting adalah sebagai alat ukur arus dan alat ukur tegangan. Pada pemakaian sebagai ampere meter (ammeter), diupayakan semua arus pada suatu titik cabang yang diukur dapat melalui ammeter. Tujuannya adalah pada titik cabang tersebut seolah-olah terjadi hubung singkat, yaitu mempunyai resistansi rendah dan penurunan tegangan yang rendah. Untuk pemakaian sebagai voltmeter (dipasang di antara dua titik), diupayakan agar arus yang lewat ke meter (voltmeter) sekecil mungkin. Tujuannya adalah agar di kedua titik sambungan seolah-olah merupakan rangkaian terbuka, yaitu memiliki resistansi yang sangat besar atau dilewati arus yang sangat kecil. Gambar 3.2 menunjukkan bagaimana kedua meter listrik tersebut dipasang pada rangkaian. Suatu meter dasar biasanya memerlukan arus sebesar 1 mA (dan sekitar 0.1 V) untuk membuat difleksi skala penuh (full-scale deflection). Gambar 3.2 Pemasangan voltmeter dan ammeter pada rangkaian. 3.2 Meter Dasar sebagai Ampere Meter Kita dapat membuat sebuah meter dengan penunjukan arus skala penuh (batas ukur) lebih besar dibandingkan dengan kemampuan dasarnya (tetapi dengan kemampuan penunjukan tegangan skala penuh yang sama), yaitu dengan memasang hambatan shunt secara paratel dengan meter tersebut. 22 ELEKTRONIKA DASAR
  • 3. Gambar 3.3 Penunjukkan skala penuh meter dasar : a) ampermeter dan b) voltmeter. Gambar 3.3(a) menmjukkan meter dengan penunjukkan skala penuh (batas ukur) sebesar 1 mA akan diubah menjadi 1 A. Dengan menggunakan prinsip pembagi arus didapat harga hambatan shunt sebesar: Rm Rp = (3.1) (n − 1) dimana n menunjukkan perbesaran batas ukur meter tersebut. Untuk kasus di atas, n sebesar 1000 kali dan dengan demikian R p = 25 / 999 = 0,025     Sebuah multimeter biasanya mempunyai beberapa skala batas ukur dengan menghubungkan dengan terminal yang bersesuaian. Dalam hal ini hambatan shunt sudah terpasang di dalam rangkaian meter. Gambar 3.4 menunjukkan meter dengan batas ukur 2 dan 10 A yang dibuat dengan menggunakan prinsip di atas. Gambar 3.4 Pemasangan shunt untuk mengubah batas ukur meter. Alat-alat Ukur Listrik 23
  • 4. 3.3 Meter Dasar sebagai Voltmeter Kita dapat juga memperbesar batas ukur sebuah voltmeter sebesar n kali batas ukur dasarnya (dengan arus skala penuh yang sama), yaitu dengan memasang suatu hambatan luar secara seri. Untuk rangkaian pada gambar 3.3-b menunjukkan sebuah meter dasar dengan batas ukur arus maksimum sebesar 1 mA akan digunakan untuk mengukur tegangan sebesar 2 V. Total resistansi (resistor luar + resistor meter) adalah sebesar 2 V/1 mA = 2000 Ω dengan demikian hambatan luar yang harus dipasang sebesar RS = (2000 - 25) Ω = 1975 Ω Pada voltmeter dengan beberapa batas ukur biasanya dilengkapi dengan saklar untuk memilih resistor seri yang sesuai. Gambar 3.5 Pengaturan batas ukur meter dengan pemasangan resistor. Contoh Misalkan sebuah meter dasar 50µA memiliki hambatan sebesar 3000 Ω. Coba desain sebuah multimeter yang dapat digunakan untuk pengukuran sampai pada batas ukur 100 µA, 1 mA, 1 V dan 10 V. Rangkaian yang sesuai diperlihatkan pada gambar 3.5. 24 ELEKTRONIKA DASAR
  • 5. Jawab: Pada batas ukur 100A, arus sebesar 50 µA harus mengalir melewati meter dan ¡ hambatan (R1 + R2 ) . Jadi (R1 + R2 ) = 3000 . ¢ Pada batas ukur 1 mA, arus sebesar 50 µA mengalir lewat (R2 + 3000 ) dan ¡ ¢ sisanya sebesar 950 µA melalui R1 . Jadi, 950 R1 = 50(R2 + 3000 ) = 50 (3000 − R1 + 3000 ) 19 R1 = − R1 + 6000 R1 = 300 ¢ R2 = 2700 ¢ Pada batas ukur 1 V, mengalir arus sebesar 100 µA melalui meter dan 50 µA ¡ melalui (R1 + R2 ) . Pada meter terdapat tegangan sebesar 50 × 3000 = 0,15 V £ ¤ ¢ dengan demikian tegangan pada R3 adalah sebesar 0,85V, atau R3 = 0,85 V/100 µA = 8500 ¥ Dengan cara yang sama diperoleh R3 = 9,85/100 = 98,5 k ¥ ¦ ¤ Alat-alat Ukur Listrik 25