SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 317
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATULATHFAL
Siti Muyasaroh
RA Nuruzh Zholam Gandusari Trenggalek
siti.muyasaroh@gmail.com
Abstract: Quality assurance is how to organize all the activities and
educational resources aimed at customer satisfaction in Raudhatul Athfal.
Everyone involved in the educational process of carrying out the task with
vigor and participate in the improvement of educational services so as to
provide educational services that meet or exceed customer expectations.
Implementation of quality assurance systems in RaudhatulAthfal run PDCA
system, which is oriented to meet the quality standards that have been defined
and are internal. Implementation PDCA will impact on the emergence of
Kaizen in the Raudhatul Athfal.
Keywords: Quality assurance, Raudhatul Athfal, Education
Pendahuluan
Mutu pendidikan memang persoalan sangat krusial. Semua bangsa
memandang penting hal ini. Sekolah-sekolah di Amerika Serikat misalnya
selalu menilai sebuah sekolah dengan menghitung berapa persen lulusan
sekolah tersebut diterima di perguruan tinggi favorit. Perguruan tinggi, lain
lagi. Mereka dinilai oleh masyarakat dengan menghitung berapa persen
lulusannya menduduki jabatan strategis di lembaga pemerintahan dan
perusahaan bergengsi.1
Menyadari betapa pentingnya pendidikan yang berkualitas disatu
sisi dan masih rendahnya kualitas pendidikan pada sisi yang lain, upaya
peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan baik oleh pemerintah,
pengelola sekolah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki
1
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter; Solusi yang Tepat untuk
Membangun Bangsa, (Bogor: Indonesia Heritage Foundation, 2004), hlm. 28.
318 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
perhatian terhadap pendidikan Islam, termasuk pesantren. Keberadaan
lembaga pendidikan Islam di tanah air sebagian besar mutunya belum
menggembirakan. Semangat umat untuk menyelenggarakan pendidikan
sebenarnva sangat tinggi yang ditandai dengan banyaknva jumlah lembaga
pendidikan Islam. Akan tetapi semangat yang tinggi tersebut seringkali
kurang disertai dengan sikap profesionalisme dalam penyelenggaraan
sehingga kesenjangan antara kuantitas dan kualitas masih saja terjadi.2
Problem lembaga pendidikan Islam pada umumnya, seperti dikatakan
Malik Fadjar meliputi seluruh sistem kependidikannya, terutama sistem
manajemen dan etos kerja, kualitas dan kuantitas guru, kurikulum, dan sarana
fisik dan fasilitasnya.3
Problem semacam itu, seperti yang dipaparkan Imam
Suprayogo, karena posisi pendidikan Islam berada dalam lingkaran setan,
sebuah problem yang bersifat causal relationship;4
dari problem dana yang
kurang memadai, fasilitas kurang, pendidikan apa adanya, kualitas rendah,
semangat mundur, inovasi rendah, dan peminat kurang, demikian seterusnya
berputar bagai lingkaran setan.
Adapun tujuan penjaminan mutu (Quality Assurance) adalah untuk
memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan,
yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan
visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.
Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui kegiatan penjaminan
mutu yang dijalankan secara internal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol
dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh BAN-PT atau
lembaga lain secara eksternal sehingga obyektivitas dapat diwujudkan.
Dengan demikian, obyektivitas penilaian terhadap peningkatan mutu
pendidikan tinggi secara berkelanjutan dapat diwujudkan.
2
Mujamil Qomar, Menggagas Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm 137.
3
Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1998), hlm. 41.
4
Imam Suprayogo, Pendidikan Berparadigma al-Qur’an, (Malang: UIN
Malang Press, 2008). hlm. 14.
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 319
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Jika perguruan tinggi saja mengadakan penjaminan mutu, maka
pondok pesantren tentunya lebih membutuhkan untuk melakukan penjaminan
mutu, dan tentunya di pondok pesantren hal tersebut sudah ada, karena
pondok pesantren merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang sudah
terpelihara eksistensinya dari masa ke masa. Di samping itu, penjaminan
mutu di sebuah pondok pesantren tersebut dibutuhkan sebagai dasar standar
pondok pesantren tersebut, di samping untuk memperoleh image masyarakat
sehingga mempunyai input yang cukup tinggi dan pondok pesantren tersebut
bisa eksis
Konsep Penjaminan Mutu
Mutu adalah konsep yang kompleks yang telah menjadi salah satu
daya tarik dalam semua teori manajemen. Lyod Dobbins dan Crawford
Mason telah mewawancarai banyak penulis mengenai mutu, dan mereka
menyimpulkan bahwa “Tidak ada 2 orang yang berbicara dengan kami
dapat menyetujui dengan tepat bagaimana mendefinisikan mutu”. Mereka
mengutip John Steward, seorang Konsultan di Mc. Kinsey “Tidak ada
sebuah definisi mengenai mutu…. Mutu adalah perasaan menghargai bahwa
sesuatu itu lebih baik daripada yang lain. Perasaan itu barulah sepanjang
waktu, dan berubah dari generasi ke generasi, serta bervariasi dengan aspek
aktifitas manusia.” 5
Goetsch dan David, sebagaimana dikutip Munro dan
Malcolm, mengibaratkan bahwa kualitas itu seperti halnya pornografi, yang
sulit didefinisikan, namun fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat
dan dirasakan dalam kehidupan nyata.6
Namun demikian, ada kriteria umum yang telah disepakati bahwa
sesuatu itu dikatakan bermutu, pasti ketika sesuatu itu bernilai baik
atau mengandung makna yang baik. Sebaliknya sesuatu itu dikatakan
5
JamesA. F. Stoner, R. Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert, Manajemen,
terj. Alexander Sindoro, (Jakarta: P. T. Bhuana Ilmu Populer, 1996), hlm. 210.
6
Lesley Munro dan Malcolm, Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu,
(Jakarta: PT Gramedia, 2002), hlm. 6. Lihat juga Mukhamad Ilyasin dan Nanik
Nurhayati, Manajemen Pendidikan Islam: Konstruksi Teoritis & Praktis, (Malang:
Aditya Media Publishing, 2012), hlm. 288.
320 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
tidak bermutu, bila sesuatu itu mempunyai nilai yang kurang baik, atau
mengandung makna yang kurang baik.
Dalam konteks pendidikan, apabila seseorang mengatakan sekolah
itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa lulusannya baik, gurunya baik,
gedungnya baik, dan sebagainya. Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau
tidak seseorang memberikan simbol-simbol dengan sebutan-sebutan tertentu,
misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan, sekolah percontohan dan lain
sebagainya.
Aan Komariyah menyatakan bahwa mutu merupakan suatu ukuran
penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang
(products) dan atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan
obyektif atas bobot dan atau kinerjanya7
. Menurut Crosby mutu adalah sesuai
yang disyaratkan atau distandarkan (quality is conformance to customer
requirement)8
, yaitu sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik
inputnya, prosesnya maupun outputnya.9
Mutu dalam konsep Deming adalah
kesesuaian dengan kebutuhan pasar.10
Sedangkan menurut Feigenbaum, mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dianggap bermutu
apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya pada konsumen, yaitu
sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.11
Menurut Peter Drucker, sebagaimana dikutip Salusu, mutu
dinyatakan sebagai produk atau servis, bukan seperti yang ditetapkan oleh
pemasok, melainkan seperti yang diinginkan oleh klien atau konsumen;
untuk produk dan servis yang diinginkannya itu, mereka mau dan rela
7
Ibid.
8
Philip B. Crosby, Quality is Free, (New York: New American Library,
1979), hlm. 58.
9
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya
Mutu, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm. 78.
10
Edward W. Deming, Out of Crisis, (Cambridge: Massachussets Institute
of Technologi, 1986), hlm. 176.
11
A.V. Fiegenbaum, Kendali Mutu Terpadu, jilid 1, terj. Hudaya Kandahjaya,
(Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 6-7. Lihat juga Abdul Hadis dan Nurhayati,
Manajemen Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 86.
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 321
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
membayarnya.12
Sagala menyatakan, bahwa mutu pendidikan adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh jasa pelayanan pendidikan secara internal, maupun
eksternal yang menunjukkan kemampuannya, memuaskan kebutuhan
yang diharapkan, atau yang tersirat mencakup input, proses, dan output
pendidikan.13
Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai
lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi
pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang
seiring dengan kemajuan zaman. Bertitik tolak pada kecenderungan ini,
penilaian masyarakat tentang mutu lulusan sekolahpun terus-menerus
berkembang. Karena itu sekolah harus terus-menerus meningkatkan mutu
lulusannya, dengan menyesuaikan perkembangan tuntutan masyarakat,
menuju pada mutu pendidikan yang dilandasi tolok ukur norma yang ideal.
Quality Assurance sering diartikan sebagai upaya menjamin mutu
atau memastikan mutu. Hal tersebut menunjuk pada kata Assurance yang
berasal dari kata to assure (= to convince, to make sure or certain, to ensure,
to secure) yang artinya meyakinkan orang, mengusahakan sebaik-bainya,
mengamankan atau menjaga.
Sedangkan secara terminologis, Wijono,14
mengutip beberapa definisi
dari beberapa tokoh seperti tersebut di bawah ini:
Heather Palmer dari Universitas Harvard mendefinisikan QAsebagai
“suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang ditemukan
dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti dengan
pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah
12
J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik: Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Non Profit, (Jakarta: Grasindo, 2000), hlm. 469. Lihat juga
Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori & Praktik,
(Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), hlm. 257.
13
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan:
Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi, dan Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam
Sistem Otonomi Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 170.
14
Djoko Wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol. 1, (Surabaya:
Airlangga University Press, 2000).
322 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
dicapai. QA adalah suatu kegiatan yang sistematik, suatu siklus kegiatan
yang menggunakan standar pengukuran”
Rueles dan Frenk dari Mexico, memberikan definisi QA, “suatu
proses sistematik untuk menutup gap antara kinerja yang ada dan outcome
yang diharapkan”
Lori Di Prete Brown, mengemukakan bahwa “Intinya, Quality
Assurance adalah suatu susunan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk
menyusun standar-standar dan untuk memonitor dan meningkatkan kinerja
sehingga pelayanan yang diselenggarakan sedapat mungkin adalah efektif
dan selamat”.
Definisi QA menurut ISO 8402 adalah “Semua kegiatan sistematik
dan direncanakan yang diperlukan untuk menyediakan kepercayaan yang
memadai sehingga produk dan pelayanannya memuaskan sesuai dengan
syarat-syarat mutu”
K. Ishikawa mengatakan, “QAdimaksudkan untuk menjamin mutu di
mana konsumen dapat membeli dan menggunakan dengan penuh kepercayaan
dan kepuasan serta masih dapat digunakan untuk jangka panjang”
Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten
dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang
berkepentingan memperoleh kepuasan.15
Muhaimin memberikan definisi Penjaminan Mutu sebagai berikut: a)
Penjaminan Mutu adalah keseluruhan aktifitas dalam berbagai bagian dari
sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan
selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakan/dijanjikan; b) Penjaminan
Mutu adalah memastikan bahwa semua karakteristik dan kinerja sesuai
dengan standar mutu/harapan/persyaratan melalui manual/dokumen/acuan
dan audit/penilaian.16
15
Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu…, hlm. 7-8
16
Muhaimin, Peningkatan Dan Pengembangan Lembaga Penjaminan Mutu
(LPM) di PTAIN, (Jakarta: UIN Malang, 2006). Lihat juga Muhaimin, Manajemen
Penjaminan Mutu di Universitas Islam Negeri Malang (Malang: tp., 2005), hlm. 11
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 323
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Dengan demikian, penjaminan mutu adalah proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan lembaga pendidikan pendidikan secara
konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan.
Dalam konteks sistem penjaminan mutu, kepuasan pelanggan adalah yang
utama. Jadi proses yang baik, output yang baik sampai pada pelayanan yang
baik, semuanya ditujukan kepada customer satisfaction.
Adapun tujuan penjaminan mutu (Quality Assurance) adalah untuk
memelihara dan meningkatkan mutu RaudhatulAthfal secara berkelanjutan,
yang dijalankan oleh suatu Raudhatul Athfal secara internal untuk
mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders
melalui penyelenggaraan pendidikan Islam di Raudhatul Athfal.17
Apabila
kebutuhan stakeholders dan pelanggan RaudhatulAthfal merasa terpuaskan
maka RaudhatulAthfal akan tetap eksis di tengah-tengah tantangan modern.
Pencapaian tujuan penjaminan mutu dalam konteks perguruan tinggi,
dilaksanakan melalui kegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secara
internal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol dan diaudit melalui kegiatan
akreditasi yang dijalankan oleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal,
sehingga obyektifitas dapat diwujudkan.
Sehingga beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
penerapan sistem penjaminan mutu adalah kesiapan akreditasi, akuntabilitas,
daya saing dan efisinesi. Sistem penjaminan mutu (Quality Assurance)
bukan menciptakan mutu, karena sebenarnya praktek yang dijalankan dalam
pendidikan selama ini sudah mengandung mutu. Penjaminan mutu bukan
pula suatu cara menentukan atau mencapai sasaran serta mengembangkan
prosedur yang dapat mencapai sasaran itu untuk selamanya.
Penjaminan mutu merupakan cara mengatur semua kegiatan dan
sumber daya pendidikan yang diarahkan pada kepuasan pelanggan. Semua
orang yang terlibat dalam proses pendidikan melaksanakan tugas dengan
penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan layanan pendidikan
17
Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan
Tinggi, (Jakarta: Dirjen Dikti Diknas, 2003), hlm. 8-9. Dalam hal ini penulis juga
mengadakan adopsi dan adaptasi teori QAdari perguruan tinggi ke pondok pesantren.
324 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai atau melebihi
harapan pelanggan.18
Langkah Penjaminan Mutu
Lori Di Prete Brown, sebagaimana dikutip Wijono, mengemukakan
sepuluh langkah proses penjaminan mutu (quality assurance). Kesepuluh
langkah tersebut dijelaskan secara rinci dibawah ini:19
Langkah I: merencanakan QA (planning for QA)
Langkah pertama menyiapkan organisasi yang bertanggung jawab
melaksanakan QA. Perencanaan dimulai dengan review prioritas mutu
pendidikan yang ingin dicapai. Penetapan prioritas ini dikarenakan hampir
tidak mungkin sebuah sekolah dapat mewujudkan mutu semua aspek secara
bersamaan. Jika perlu, kegiatan QAdiprioritaskan pada beberapa aspek yang
dianggap kritis.
Komponen-komponen lain dari perencanaan adalah menetapkan tim
yang bertanggung jawab merancang kegiatan-kegiatan QA. Hal ini berkaitan
dengan pembentukan paniti QA atau tim ad hoe yang bertanggung jawab
untuk memulai kegiatan QA. Apabila sekolah belum memiliki visi dan
misi yang jelas, atau apabila perencanaan keseluruhan dalam organisasi
sekolah lemah, tim atau panitia perlu melakukan perencanaan strategis yang
mendalam. Perencanaan strategis dimulai dengan mendefinisikan visi dan
misi organisasi. Langkah berikutnya adalah memperkirakan peluang dan
kendala lingkungan ekternal dan internal.
Dengan perencanaan strategis ini akan menghasilkan visi dan misi
yang jelas bagi organisasi sekolah, dan apa yang harus dikerjakan untuk
mencapai visi dan misi tersebut. Selanjutnya sesuai dengan lingkungannya,
organisasi dapat menetapkan prioritas QA dengan berpedoman pada visi
dan misi sekolah.
18
Marzuki Mahmud, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2012), hlm. 13
19
Wijono, Manajemen Mutu…, hlm. 16.
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 325
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Langkah 2: Menyusun standar-standar dan spesifikasi (setting
standards and specifications)
Agar pelayanan bermutu tinggi dan dapat diwujudkan secara konsisten,
organisasi harus menjabarkan tujuan program-program dan sasarannya
kedalam prosedur operasional. Dalam arti luas, sekolah harus menetapkan
standar yang berisi suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, serta
harus menetapkan administrasi atau prosedur operasional standar (standard
operating procedure) untuk mencapai standar yang dimaksud.
Langkah 3: Mengkomunikasikan pedoman-pedoman dan standar-
standar (communicate standards)
Setelah menetapkan standar mutu yang diharapkan, dan prosedur
standar operasinya, sekolah harus mengkomunikasikan hal tersebut kepada
wali murid dan stakeholder lain. Hal ini penting, agar merasa memahami,
yakin, dan mendukung proses pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan.
Langkah 4: monitoring mutu (quality monitoring)
Monitoring adalah pengumpulan dan review data untuk menilai apakah
standar mutu yang telah ditetapkantelah tercapai atau belum. Sebelum proses
monitoring dimulai, terlebih dulu sekolah harus menyusun indikator-indikator
pencapaian standar mutu. Indikator-indikator tersebut digunakan sebagai alat
pengukur dalam pengumpulan dan review data. Selain itu indikator tersebut
juga digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang terjadi
atau masalah yang akan terjadi. Dengan monitoring mutu, kepala sekolah
sebagai manajer dapat mengetahui apakah kegiatan dan layanan pendidikan
selama ini telah mengikuti standar prosedur operasional, dan memenuhi
standar mutu yang diharapkan.
Langkah 5: mengidentifikasi masalah dan menyeleksi peluang
untuk peningkatan mutu
Mutu bukanlah titik akhir sebuah proses, namun mutu merupakan
standar yang terus menerus berkembang. Oleh karena itu sekolah juga
perlu terus menerus meningkatkan standar mutunya. Upaya peningkatan
326 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
mutu, dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan mencari peluang untuk
meningkatkan mutu. Identifikasi masalah dan peluang dapat dilakukan
pimpinan sekolah dengan beberapa cara, diantaranya dengan observasi,
interview, review catatan wali kelas, dan brainstorming.
Langkah 6: menetapkan masalah-operasionalisasinya
Jika dalam monitoring ditemukan beberapa masalah, maka masalah
tersebut perlu diidentifikasi secara jelas. Hal itu bertujuan untuk menyatakan
secara jelas masalah yang dimaksudkan. Statemen masalah yang jelas
membantu untuk lebih memfokuskan upaya-upaya penyelesaian masalah
melalui langkah-langkah pasti. Sedangkan ketidakjelasan statemen masalah
dapat membawa kea rah konflik internal dan kehilangan focus serta motivasi.
Masalah seharusnya diuraikan dan dapat diukur agar mudah
menemukan pemecahnya. Untuk menguraikan masalah beberapa pertanyaan
4 W + 1 H dapat membantu, misalnya:
Apa masalahnya? (Masalah bukan penyebab atau solusi!)Apakah hal
tersebut tidak berfungsi seperti yang diinginkan?
Bagaimana mengetahui masalahnya? Informasi apa yang dapat
mendukung untuk mengkonfirmasi ekstensi dari masalah tersebut?
Apa akibat (efek) dari masalah tersebut terhadap mutu dan kepada
masyarakat yang dilayani?
Berapa lama terjadinya masalah tersebut? Bagaimana frekuensinya?
Bagaimana kita menemukan solusi dari masalah tersebut? Keadaan
seperti apa yang diinginkan? Data apa yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan ini?
Langkah 7: memilih tim: identifikasi siapa yang seharusnya bekerja
Setelah merumuskan statemen masalah dengan jelas, perlu
ditetapkan tim kecil untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Tim ini
akan menganalisis masalah, membuat rencana perbaikan, melaksanakan,
dan mengevaluasi usaha-usaha peningkatan. Tim juga akan menghitung
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 327
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
apa saja yang diperlukan (input sumber daya dan kegiatan-kegiatan) yang
bermanfaat dalam penyelesaian masalah. Proses penetapan tim dilakukan
dengan mengidentifikasi siapa saja yang terlibat, menyusun tim dan terakhir
menetapkan prosedur kerja tim.
Langkah 8: analisis masalah dan identifikasi penyebab masalah
Pada tahap ini tim atau individu yang telah ditetapkan menganalisis
dan mempelajari masalah untuk mengidentifikasi penyebabnya. Dengan
menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah, tim atau individu lebih
memahami masalah dengan jelas. Selain itu, proses analisis masalah akan
menghindarkan dari pengambilan kesimpulan yang terlalu cepat (jumping
conclusion). Analisis dan identifikasi masalah meliputi:
Statemen masalah dan klarifikasi masalah
Memahami proses sekitar permasalahan
Membuat hipotesa tentang penyebab masalah
Test hipotesa dan menetapkan penyebab utama
Langkah 9: membuat solusi-solusi dan kegiatan-kegiatan untuk
peningkatan mutu
Sasaran dari langkah ini adalah menetapkan suatu solusi yang dapat
memecahkan masalah. Solusi yang telah ditentukan terkadang gagal dan
tidak memecahkan masalah, karena tidak hati-hati dalam berpikir sebelum
melaksanakannya. Untuk menemukan solusi terbaik, perlu diperlihatkan
langkah-langkah sebagai berikut:
•	 Memilih dan mendesain semua solusi
•	 Daftar semua solusi potensial
•	 Seleksi kriteria untuk menentukan solusi terbaik
•	 Memilih solusi untuk menyelesaikan masalah/peningkatan mutu
•	 Ungkapan solusi secara praktis dan mudah dilaksanakan.
Langkah 10: melaksanakan dan mengevaluasi upaya peningkatan mutu
Solusi yang baik yang telah dipilih kadang tidak akan memecahkan
328 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
masalah, jika tidak direncanakan dengan baik, tidak cermat dalam
pelaksanaan, dan sembarangan dalam monitoringnya. Untuk itu sebelum
solusi dilaksanakan perlu direncanakan dengan baik. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan adalah siklus yang biasanya dikenal dengan PDCA
(Plan, Do, Check, Action). Langkah akhir ini terdiri dari empat kegiatan
utama:
•	 Merencanakan pelaksanaan solusi (Palan)
•	 Melaksanakan solusi (Do)
•	 Mengikuti pelaksanaan solusi dan hasilnya (Check)
•	 Membuat keputusan bilamana pelaksanaanya diperluas,
dimodifikasi atau memilih solusi lainnya untuk ditesst (Action)
Selanjutnya agar penjaminan mutu pendidikan dapat dilaksanakan,
maka beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: komitmen, perubahan
paradigma, sikap mental para pelaku proses pendidikan serta pengorganisasian
penjaminan mutu. Tanpa persyaratan tersebut, maka mustahil penjaminan
mutu akan mampu berjalan.
Penjaminan Mutu di Raudhatul Athfal
Raudhatul Athfal yang peka terhadap modernisasi pendidikan Islam
melakukan perubahan-perubahan untuk mempertahankan eksistensinya,
disamping juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Raudhatul Athfal yang demikian ini biasanya menggunakan manajemen
modern, seperti sistem penjaminan mutu di Raudhatul Athfal.
Sistem penjaminan mutu yang ada di RaudhatulAthfal biasanya berupa
sistem penjaminan mutu internal. Hal tersebut dikarenakan RaudhatulAthfal
tidak mau ada pihak luar yang ikut campur dalam menentukan kebijakan
di Raudhatul Athfal tersebut dan kalaupun ada yang ikut, biasanya sifatnya
hanya memberikan standar kelulusan saja. Penerapan sistem penjaminan
mutu internal di RaudhatulAthfal ini dimulai dengan penetapan standar mutu
yang harus dipenuhi di Raudhatul Athfal tersebut, mulai dari kompetensi
lulusan santri, standar ustadz, dan sebagainya. Misalnya lulusan Raudhatul
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 329
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Athfal harus mampu membaca dan menulis juga berhitung dan mengaji dan
sebagainya.
Kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah pemenuhan standar
mutu yang telah ditetapkan tersebut, sampai pada langkah-langkah
mempertahankan mutu dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Setiap
Raudhatul Athfal mempunyai ciri khas mutu sendiri-sendiri yang menjadi
ikon lulusan Raudhatul Athfal tersebut.
Solusi yang baik yang telah dipilih kadang tidak akan memecahkan
maslah, jika tidak direncanakan dengan baik, tidak cermat dalam
pelaksanaan, dan sembarangan dalam monitoringnya. Untuk itu sebelum
solusi dilaksanakan perlu direncanakan dengan baik. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan adalah siklus penjaminan mutu yang biasanya dikenal
dengan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Langkah akhir ini terdiri dari
empat kegiatan utama:
Merencanakan pelaksanaan solusi (Plan)
Melaksanakan solusi (Do)
Mengikuti pelaksanaan solusi dan hasilnya (Check)
Membuat keputusan bilamana pelaksanaanya diperluas, dimodifikasi
atau memilih solusi lainnya untuk ditesst (Action).20
Beberapa prinsip yang harus melandasi pola pikir dan pola tindak
semua pelaku manajemen kendali mutu berbasis PDCA adalah : a) Quality
first, bahwa semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan tinggi Islam
harus memprioritaskan mutu; b) Stakeholder- in, yaitu semua pikiran dan
tindakan pengelola pendidikan tinggi Islam harus ditujukan pada kepuasan
stake-holders; c) The next process is our stakeholders, bahwa setiap orang
yang melaksanakan tugas dalam proses pendidikan di Raudhatul Athfal,
harus menganggap orang lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya
sebagai stakeholder-nya yang harus dipuaskan; d) Speak with data, bahwa
Setiap orang pelaksana di Raudhatul Athfal harus melakukan tindakan dan
20
Jens J. Dahlgaard, Kai Kristensen and Gopal K. Kanji, Fundamentals
of Total Quality Management: Process analysis and Improvement, (London and
NewYork: Taylor and Francis Group, 2007).
330 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang telah diperolehnya
terlebih dahulu, bukan berdasarkan pengandaian atau rekayasa ;e) Upstream
management, yaitu semua pengambilan keputusan di dalam proses pendidikan
di Raudhatul Athfal dilakukan secara partisipatif, bukan otoritatif.
Di dalam tahap ‘check’pada manajemen kendali mutu berbasis PDCA,
terdapat titik-titik kendali mutu (quality check-points) dimana setiap orang
pelaksana Raudhatul Athfal harus mengaudit hasil pelaksanaan tugasnya
dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai contoh tindakan tes
formatif yang dilakukan pada akhir setiap pokok bahasan, merupakan titik
kendali mutu dalam proses pembelajaran, yang dilakukan untuk mengaudit
apakah standar mutu pembelajaran sebagaimana dirumuskan dalam bentuk
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah dapat dicapai.21
Apabila hasil audit ternyata positif dalam arti telah mencapai standar
(S dalam SDCA) mutu sebagai-mana dirumuskan dalam TIK, maka pada
proses perencanaan atau Plan (P dalam PDCA) berikutnya standar mutu
tersebut harus ditinggikan, sehingga akan terjadi kaizen mutu pendidikan di
Raudhatul Athfal.
Sedangkan apabila hasil evaluasi ternyata negatif dalam arti standar
mutu sebagaimana dirumuskan dalam TIK belum atau tidak tercapai, maka
harus segera dilakukan tindakan atau Action (A dalam PDCA) agar standar
mutu dapat dicapai.Sebagai contoh, apabila Tes Formatif ternyata menunjuk-
kan hasil di bawah TIK, maka dosen harus melakukan Action(A dalam
PDCA) yang dapat berupa pengulangan pembahasan pokok bahasan terkait
sampai TIK dapat dicapai.22
Oleh sebab itu, menetapkan titik-titik kendali
mutu (quality check-points) pada setiap satuan kegiatan dalam manajemen
kendali mutu berbasis PDCA, merupakan conditio sine qua non atau a must.
21
Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu ..., hlm. 14.
22
Ibid.
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 331
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Penutup
Dari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.	 Penjaminan mutu merupakan cara mengatur semua kegiatan
dan sumber daya pendidikan yang diarahkan pada kepuasan
pelanggan di Raudhatul Athfal. Semua orang yang terlibat dalam
proses pendidikan melaksanakan tugas dengan penuh semangat
dan berpartisipasi dalam perbaikan layanan pendidikan sehingga
dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai atau melebihi
harapan pelanggan.
2.	 Implementasi sistem penjaminan mutu di Raudhatul Athfal
dijalankan dengan sistem PDCA, yang berorientasi pada
pemenuhan standar mutu yang sudah ditetapkan dan bersifat
internal. Implementasi PDCA tersebut akan berdampak pada
munculnya Kaizen di Raudhatul Athfal tersebut.
332 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, Umiarso. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori
& Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Crosby, Philip B. 1979. Quality is Free. New York: New American Library.
Dahlgaard, Jens J. Kai Kristensen, Gopal K. Kanji. 2007 Fundamentals of
Total Quality Management: Process analysis and improvement. London
and NewYork: Taylor and Francis Group.
Deming, Edward W. 1986. Out of Crisis. Cambridge: Massachussets Institute
of Technologi.
Diknas. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan
Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti Diknas.
Fadjar, Malik. 1998. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Fiegenbaum, A.V. 1996 Kendali Mutu Terpadu, jilid 1, terj. Hudaya
Kandahjaya. Jakarta: Erlangga.
Hadis, Abdul, Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Ilyasin, Mukhamad, Nanik Nurhayati. 2012, Manajemen Pendidikan Islam:
Konstruksi Teoritis & Praktis. Malang: Aditya Media Publishing.
Mahmud, Marzuki. 2012. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter; Solusi yang Tepat untuk
Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.
Muhaimin. 2005. Manajemen Penjaminan Mutu di Universitas Islam Negeri
Malang. Malang: tp..
Muhaimin. 2006. Peningkatan Dan Pengembangan Lembaga Penjaminan
Mutu (LPM) di PTAIN. Jakarta: UIN Malang.
Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan
Budaya Mutu. Malang: UIN-Maliki Press.
Munro, Lesley, Malcolm. 2002. Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia.
Qomar, Mujamil. 2014. Menggagas Pendidikan Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan: Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi, dan
TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 333
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....
Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah.
Bandung: Alfabeta.
Salusu, J. 2000. Pengambilan Keputusan Strategik: Untuk Organisasi
Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: Grasindo.
Stoner, JamesA. F., R. Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert. 1996.
Manajemen, terj. Alexander Sindoro. Jakarta: P. T. Bhuana Ilmu
Populer.
Suprayogo, Imam. 2008. Pendidikan Berparadigma al-Qur’an.
Malang: UIN Malang Press.
Wijono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Vol.
1. Surabaya: Airlangga University Press.
334 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016
Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....

More Related Content

What's hot

Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainimahmudi moedy
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Muhamad Kurniawan
 
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamPeran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamMuhamad Fatih Rusydi
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajementJimmy Gaeck
 
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian Konselor
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian KonselorStudi deskriptif Kompetensi Kepribadian Konselor
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian KonselorPsikopedagogia uad
 
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamSupervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamJefril Rahmadoni
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorNur Arifaizal Basri
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam33335
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Psikopedagogia uad
 
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...Psikopedagogia uad
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islamraragiani
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSIWAN SUKMA NURICHT
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahAugust Ruris Narendra
 
Cth desertasi
Cth desertasiCth desertasi
Cth desertasiLea Dagol
 
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 

What's hot (18)

Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur ainiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-nur aini
 
Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)Tqm (manajemen mutu terpadu)
Tqm (manajemen mutu terpadu)
 
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamPeran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian Konselor
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian KonselorStudi deskriptif Kompetensi Kepribadian Konselor
Studi deskriptif Kompetensi Kepribadian Konselor
 
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamSupervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
 
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...
Hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi belajar dan perencanaan kari...
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 
Cth desertasi
Cth desertasiCth desertasi
Cth desertasi
 
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
 
Nota psv311
Nota psv311Nota psv311
Nota psv311
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 4
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 4Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 4
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 4
 
JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)
 

Similar to PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL

Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istuti
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istutiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istuti
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istutimahmudi moedy
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahmahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohrumaini
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianamahmudi moedy
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2hermansw
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misinimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misinimahmudi moedy
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Erisa Kurniati
 
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarResensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarAgus Mukhandar
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahmahmudi moedy
 
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN TINGGI
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE  MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN  TINGGI MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE  MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN  TINGGI
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN TINGGI An Nisbah
 
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohManajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohmahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahmahmudi moedy
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitamahmudi moedy
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015anida juita
 

Similar to PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL (20)

Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istuti
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istutiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istuti
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-istuti
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misiniManajemen pendidikan-islam  deden-makbuloh-misini
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-misini
 
Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan
Manajemen Mutu Pendidikan
 
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarResensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus Mukhandar
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-siti azkiyah
 
Pembiayaan dan Kualitas LPI
Pembiayaan dan Kualitas LPIPembiayaan dan Kualitas LPI
Pembiayaan dan Kualitas LPI
 
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN TINGGI
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE  MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN  TINGGI MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE  MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN  TINGGI
MEMAHAMI QUALITY ANSSURANCE MENJADIKAN BUDAYA MUTU PERGURUAN TINGGI
 
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohManajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
 
Rochmanu, e jrnal
Rochmanu, e  jrnalRochmanu, e  jrnal
Rochmanu, e jrnal
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Pendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abasPendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abas
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyahManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-tuti alwiyah
 
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 

More from Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam

PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VITa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKATa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 

More from Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam (20)

PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
 
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
 
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien RochmahPENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
 
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUFKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIHKONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
 
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
 
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAHPENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB Studi Kasus Di Fak. Tarbiyah Ju...
 

Recently uploaded

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL

  • 1. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 317 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATULATHFAL Siti Muyasaroh RA Nuruzh Zholam Gandusari Trenggalek siti.muyasaroh@gmail.com Abstract: Quality assurance is how to organize all the activities and educational resources aimed at customer satisfaction in Raudhatul Athfal. Everyone involved in the educational process of carrying out the task with vigor and participate in the improvement of educational services so as to provide educational services that meet or exceed customer expectations. Implementation of quality assurance systems in RaudhatulAthfal run PDCA system, which is oriented to meet the quality standards that have been defined and are internal. Implementation PDCA will impact on the emergence of Kaizen in the Raudhatul Athfal. Keywords: Quality assurance, Raudhatul Athfal, Education Pendahuluan Mutu pendidikan memang persoalan sangat krusial. Semua bangsa memandang penting hal ini. Sekolah-sekolah di Amerika Serikat misalnya selalu menilai sebuah sekolah dengan menghitung berapa persen lulusan sekolah tersebut diterima di perguruan tinggi favorit. Perguruan tinggi, lain lagi. Mereka dinilai oleh masyarakat dengan menghitung berapa persen lulusannya menduduki jabatan strategis di lembaga pemerintahan dan perusahaan bergengsi.1 Menyadari betapa pentingnya pendidikan yang berkualitas disatu sisi dan masih rendahnya kualitas pendidikan pada sisi yang lain, upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan baik oleh pemerintah, pengelola sekolah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki 1 Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter; Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa, (Bogor: Indonesia Heritage Foundation, 2004), hlm. 28.
  • 2. 318 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... perhatian terhadap pendidikan Islam, termasuk pesantren. Keberadaan lembaga pendidikan Islam di tanah air sebagian besar mutunya belum menggembirakan. Semangat umat untuk menyelenggarakan pendidikan sebenarnva sangat tinggi yang ditandai dengan banyaknva jumlah lembaga pendidikan Islam. Akan tetapi semangat yang tinggi tersebut seringkali kurang disertai dengan sikap profesionalisme dalam penyelenggaraan sehingga kesenjangan antara kuantitas dan kualitas masih saja terjadi.2 Problem lembaga pendidikan Islam pada umumnya, seperti dikatakan Malik Fadjar meliputi seluruh sistem kependidikannya, terutama sistem manajemen dan etos kerja, kualitas dan kuantitas guru, kurikulum, dan sarana fisik dan fasilitasnya.3 Problem semacam itu, seperti yang dipaparkan Imam Suprayogo, karena posisi pendidikan Islam berada dalam lingkaran setan, sebuah problem yang bersifat causal relationship;4 dari problem dana yang kurang memadai, fasilitas kurang, pendidikan apa adanya, kualitas rendah, semangat mundur, inovasi rendah, dan peminat kurang, demikian seterusnya berputar bagai lingkaran setan. Adapun tujuan penjaminan mutu (Quality Assurance) adalah untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secara internal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal sehingga obyektivitas dapat diwujudkan. Dengan demikian, obyektivitas penilaian terhadap peningkatan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan dapat diwujudkan. 2 Mujamil Qomar, Menggagas Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm 137. 3 Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 41. 4 Imam Suprayogo, Pendidikan Berparadigma al-Qur’an, (Malang: UIN Malang Press, 2008). hlm. 14.
  • 3. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 319 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Jika perguruan tinggi saja mengadakan penjaminan mutu, maka pondok pesantren tentunya lebih membutuhkan untuk melakukan penjaminan mutu, dan tentunya di pondok pesantren hal tersebut sudah ada, karena pondok pesantren merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang sudah terpelihara eksistensinya dari masa ke masa. Di samping itu, penjaminan mutu di sebuah pondok pesantren tersebut dibutuhkan sebagai dasar standar pondok pesantren tersebut, di samping untuk memperoleh image masyarakat sehingga mempunyai input yang cukup tinggi dan pondok pesantren tersebut bisa eksis Konsep Penjaminan Mutu Mutu adalah konsep yang kompleks yang telah menjadi salah satu daya tarik dalam semua teori manajemen. Lyod Dobbins dan Crawford Mason telah mewawancarai banyak penulis mengenai mutu, dan mereka menyimpulkan bahwa “Tidak ada 2 orang yang berbicara dengan kami dapat menyetujui dengan tepat bagaimana mendefinisikan mutu”. Mereka mengutip John Steward, seorang Konsultan di Mc. Kinsey “Tidak ada sebuah definisi mengenai mutu…. Mutu adalah perasaan menghargai bahwa sesuatu itu lebih baik daripada yang lain. Perasaan itu barulah sepanjang waktu, dan berubah dari generasi ke generasi, serta bervariasi dengan aspek aktifitas manusia.” 5 Goetsch dan David, sebagaimana dikutip Munro dan Malcolm, mengibaratkan bahwa kualitas itu seperti halnya pornografi, yang sulit didefinisikan, namun fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan nyata.6 Namun demikian, ada kriteria umum yang telah disepakati bahwa sesuatu itu dikatakan bermutu, pasti ketika sesuatu itu bernilai baik atau mengandung makna yang baik. Sebaliknya sesuatu itu dikatakan 5 JamesA. F. Stoner, R. Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert, Manajemen, terj. Alexander Sindoro, (Jakarta: P. T. Bhuana Ilmu Populer, 1996), hlm. 210. 6 Lesley Munro dan Malcolm, Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: PT Gramedia, 2002), hlm. 6. Lihat juga Mukhamad Ilyasin dan Nanik Nurhayati, Manajemen Pendidikan Islam: Konstruksi Teoritis & Praktis, (Malang: Aditya Media Publishing, 2012), hlm. 288.
  • 4. 320 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... tidak bermutu, bila sesuatu itu mempunyai nilai yang kurang baik, atau mengandung makna yang kurang baik. Dalam konteks pendidikan, apabila seseorang mengatakan sekolah itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa lulusannya baik, gurunya baik, gedungnya baik, dan sebagainya. Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau tidak seseorang memberikan simbol-simbol dengan sebutan-sebutan tertentu, misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan, sekolah percontohan dan lain sebagainya. Aan Komariyah menyatakan bahwa mutu merupakan suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang (products) dan atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan obyektif atas bobot dan atau kinerjanya7 . Menurut Crosby mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (quality is conformance to customer requirement)8 , yaitu sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya.9 Mutu dalam konsep Deming adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.10 Sedangkan menurut Feigenbaum, mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya pada konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.11 Menurut Peter Drucker, sebagaimana dikutip Salusu, mutu dinyatakan sebagai produk atau servis, bukan seperti yang ditetapkan oleh pemasok, melainkan seperti yang diinginkan oleh klien atau konsumen; untuk produk dan servis yang diinginkannya itu, mereka mau dan rela 7 Ibid. 8 Philip B. Crosby, Quality is Free, (New York: New American Library, 1979), hlm. 58. 9 Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm. 78. 10 Edward W. Deming, Out of Crisis, (Cambridge: Massachussets Institute of Technologi, 1986), hlm. 176. 11 A.V. Fiegenbaum, Kendali Mutu Terpadu, jilid 1, terj. Hudaya Kandahjaya, (Jakarta: Erlangga, 1996), hlm. 6-7. Lihat juga Abdul Hadis dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 86.
  • 5. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 321 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... membayarnya.12 Sagala menyatakan, bahwa mutu pendidikan adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan pendidikan secara internal, maupun eksternal yang menunjukkan kemampuannya, memuaskan kebutuhan yang diharapkan, atau yang tersirat mencakup input, proses, dan output pendidikan.13 Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Bertitik tolak pada kecenderungan ini, penilaian masyarakat tentang mutu lulusan sekolahpun terus-menerus berkembang. Karena itu sekolah harus terus-menerus meningkatkan mutu lulusannya, dengan menyesuaikan perkembangan tuntutan masyarakat, menuju pada mutu pendidikan yang dilandasi tolok ukur norma yang ideal. Quality Assurance sering diartikan sebagai upaya menjamin mutu atau memastikan mutu. Hal tersebut menunjuk pada kata Assurance yang berasal dari kata to assure (= to convince, to make sure or certain, to ensure, to secure) yang artinya meyakinkan orang, mengusahakan sebaik-bainya, mengamankan atau menjaga. Sedangkan secara terminologis, Wijono,14 mengutip beberapa definisi dari beberapa tokoh seperti tersebut di bawah ini: Heather Palmer dari Universitas Harvard mendefinisikan QAsebagai “suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah 12 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Strategik: Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit, (Jakarta: Grasindo, 2000), hlm. 469. Lihat juga Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori & Praktik, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), hlm. 257. 13 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan: Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi, dan Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 170. 14 Djoko Wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol. 1, (Surabaya: Airlangga University Press, 2000).
  • 6. 322 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... dicapai. QA adalah suatu kegiatan yang sistematik, suatu siklus kegiatan yang menggunakan standar pengukuran” Rueles dan Frenk dari Mexico, memberikan definisi QA, “suatu proses sistematik untuk menutup gap antara kinerja yang ada dan outcome yang diharapkan” Lori Di Prete Brown, mengemukakan bahwa “Intinya, Quality Assurance adalah suatu susunan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk menyusun standar-standar dan untuk memonitor dan meningkatkan kinerja sehingga pelayanan yang diselenggarakan sedapat mungkin adalah efektif dan selamat”. Definisi QA menurut ISO 8402 adalah “Semua kegiatan sistematik dan direncanakan yang diperlukan untuk menyediakan kepercayaan yang memadai sehingga produk dan pelayanannya memuaskan sesuai dengan syarat-syarat mutu” K. Ishikawa mengatakan, “QAdimaksudkan untuk menjamin mutu di mana konsumen dapat membeli dan menggunakan dengan penuh kepercayaan dan kepuasan serta masih dapat digunakan untuk jangka panjang” Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan.15 Muhaimin memberikan definisi Penjaminan Mutu sebagai berikut: a) Penjaminan Mutu adalah keseluruhan aktifitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakan/dijanjikan; b) Penjaminan Mutu adalah memastikan bahwa semua karakteristik dan kinerja sesuai dengan standar mutu/harapan/persyaratan melalui manual/dokumen/acuan dan audit/penilaian.16 15 Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu…, hlm. 7-8 16 Muhaimin, Peningkatan Dan Pengembangan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di PTAIN, (Jakarta: UIN Malang, 2006). Lihat juga Muhaimin, Manajemen Penjaminan Mutu di Universitas Islam Negeri Malang (Malang: tp., 2005), hlm. 11
  • 7. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 323 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Dengan demikian, penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan lembaga pendidikan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Dalam konteks sistem penjaminan mutu, kepuasan pelanggan adalah yang utama. Jadi proses yang baik, output yang baik sampai pada pelayanan yang baik, semuanya ditujukan kepada customer satisfaction. Adapun tujuan penjaminan mutu (Quality Assurance) adalah untuk memelihara dan meningkatkan mutu RaudhatulAthfal secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh suatu Raudhatul Athfal secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan pendidikan Islam di Raudhatul Athfal.17 Apabila kebutuhan stakeholders dan pelanggan RaudhatulAthfal merasa terpuaskan maka RaudhatulAthfal akan tetap eksis di tengah-tengah tantangan modern. Pencapaian tujuan penjaminan mutu dalam konteks perguruan tinggi, dilaksanakan melalui kegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secara internal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal, sehingga obyektifitas dapat diwujudkan. Sehingga beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan sistem penjaminan mutu adalah kesiapan akreditasi, akuntabilitas, daya saing dan efisinesi. Sistem penjaminan mutu (Quality Assurance) bukan menciptakan mutu, karena sebenarnya praktek yang dijalankan dalam pendidikan selama ini sudah mengandung mutu. Penjaminan mutu bukan pula suatu cara menentukan atau mencapai sasaran serta mengembangkan prosedur yang dapat mencapai sasaran itu untuk selamanya. Penjaminan mutu merupakan cara mengatur semua kegiatan dan sumber daya pendidikan yang diarahkan pada kepuasan pelanggan. Semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan layanan pendidikan 17 Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, (Jakarta: Dirjen Dikti Diknas, 2003), hlm. 8-9. Dalam hal ini penulis juga mengadakan adopsi dan adaptasi teori QAdari perguruan tinggi ke pondok pesantren.
  • 8. 324 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai atau melebihi harapan pelanggan.18 Langkah Penjaminan Mutu Lori Di Prete Brown, sebagaimana dikutip Wijono, mengemukakan sepuluh langkah proses penjaminan mutu (quality assurance). Kesepuluh langkah tersebut dijelaskan secara rinci dibawah ini:19 Langkah I: merencanakan QA (planning for QA) Langkah pertama menyiapkan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan QA. Perencanaan dimulai dengan review prioritas mutu pendidikan yang ingin dicapai. Penetapan prioritas ini dikarenakan hampir tidak mungkin sebuah sekolah dapat mewujudkan mutu semua aspek secara bersamaan. Jika perlu, kegiatan QAdiprioritaskan pada beberapa aspek yang dianggap kritis. Komponen-komponen lain dari perencanaan adalah menetapkan tim yang bertanggung jawab merancang kegiatan-kegiatan QA. Hal ini berkaitan dengan pembentukan paniti QA atau tim ad hoe yang bertanggung jawab untuk memulai kegiatan QA. Apabila sekolah belum memiliki visi dan misi yang jelas, atau apabila perencanaan keseluruhan dalam organisasi sekolah lemah, tim atau panitia perlu melakukan perencanaan strategis yang mendalam. Perencanaan strategis dimulai dengan mendefinisikan visi dan misi organisasi. Langkah berikutnya adalah memperkirakan peluang dan kendala lingkungan ekternal dan internal. Dengan perencanaan strategis ini akan menghasilkan visi dan misi yang jelas bagi organisasi sekolah, dan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai visi dan misi tersebut. Selanjutnya sesuai dengan lingkungannya, organisasi dapat menetapkan prioritas QA dengan berpedoman pada visi dan misi sekolah. 18 Marzuki Mahmud, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 13 19 Wijono, Manajemen Mutu…, hlm. 16.
  • 9. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 325 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Langkah 2: Menyusun standar-standar dan spesifikasi (setting standards and specifications) Agar pelayanan bermutu tinggi dan dapat diwujudkan secara konsisten, organisasi harus menjabarkan tujuan program-program dan sasarannya kedalam prosedur operasional. Dalam arti luas, sekolah harus menetapkan standar yang berisi suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, serta harus menetapkan administrasi atau prosedur operasional standar (standard operating procedure) untuk mencapai standar yang dimaksud. Langkah 3: Mengkomunikasikan pedoman-pedoman dan standar- standar (communicate standards) Setelah menetapkan standar mutu yang diharapkan, dan prosedur standar operasinya, sekolah harus mengkomunikasikan hal tersebut kepada wali murid dan stakeholder lain. Hal ini penting, agar merasa memahami, yakin, dan mendukung proses pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan. Langkah 4: monitoring mutu (quality monitoring) Monitoring adalah pengumpulan dan review data untuk menilai apakah standar mutu yang telah ditetapkantelah tercapai atau belum. Sebelum proses monitoring dimulai, terlebih dulu sekolah harus menyusun indikator-indikator pencapaian standar mutu. Indikator-indikator tersebut digunakan sebagai alat pengukur dalam pengumpulan dan review data. Selain itu indikator tersebut juga digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang terjadi atau masalah yang akan terjadi. Dengan monitoring mutu, kepala sekolah sebagai manajer dapat mengetahui apakah kegiatan dan layanan pendidikan selama ini telah mengikuti standar prosedur operasional, dan memenuhi standar mutu yang diharapkan. Langkah 5: mengidentifikasi masalah dan menyeleksi peluang untuk peningkatan mutu Mutu bukanlah titik akhir sebuah proses, namun mutu merupakan standar yang terus menerus berkembang. Oleh karena itu sekolah juga perlu terus menerus meningkatkan standar mutunya. Upaya peningkatan
  • 10. 326 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... mutu, dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan mencari peluang untuk meningkatkan mutu. Identifikasi masalah dan peluang dapat dilakukan pimpinan sekolah dengan beberapa cara, diantaranya dengan observasi, interview, review catatan wali kelas, dan brainstorming. Langkah 6: menetapkan masalah-operasionalisasinya Jika dalam monitoring ditemukan beberapa masalah, maka masalah tersebut perlu diidentifikasi secara jelas. Hal itu bertujuan untuk menyatakan secara jelas masalah yang dimaksudkan. Statemen masalah yang jelas membantu untuk lebih memfokuskan upaya-upaya penyelesaian masalah melalui langkah-langkah pasti. Sedangkan ketidakjelasan statemen masalah dapat membawa kea rah konflik internal dan kehilangan focus serta motivasi. Masalah seharusnya diuraikan dan dapat diukur agar mudah menemukan pemecahnya. Untuk menguraikan masalah beberapa pertanyaan 4 W + 1 H dapat membantu, misalnya: Apa masalahnya? (Masalah bukan penyebab atau solusi!)Apakah hal tersebut tidak berfungsi seperti yang diinginkan? Bagaimana mengetahui masalahnya? Informasi apa yang dapat mendukung untuk mengkonfirmasi ekstensi dari masalah tersebut? Apa akibat (efek) dari masalah tersebut terhadap mutu dan kepada masyarakat yang dilayani? Berapa lama terjadinya masalah tersebut? Bagaimana frekuensinya? Bagaimana kita menemukan solusi dari masalah tersebut? Keadaan seperti apa yang diinginkan? Data apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini? Langkah 7: memilih tim: identifikasi siapa yang seharusnya bekerja Setelah merumuskan statemen masalah dengan jelas, perlu ditetapkan tim kecil untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Tim ini akan menganalisis masalah, membuat rencana perbaikan, melaksanakan, dan mengevaluasi usaha-usaha peningkatan. Tim juga akan menghitung
  • 11. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 327 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... apa saja yang diperlukan (input sumber daya dan kegiatan-kegiatan) yang bermanfaat dalam penyelesaian masalah. Proses penetapan tim dilakukan dengan mengidentifikasi siapa saja yang terlibat, menyusun tim dan terakhir menetapkan prosedur kerja tim. Langkah 8: analisis masalah dan identifikasi penyebab masalah Pada tahap ini tim atau individu yang telah ditetapkan menganalisis dan mempelajari masalah untuk mengidentifikasi penyebabnya. Dengan menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah, tim atau individu lebih memahami masalah dengan jelas. Selain itu, proses analisis masalah akan menghindarkan dari pengambilan kesimpulan yang terlalu cepat (jumping conclusion). Analisis dan identifikasi masalah meliputi: Statemen masalah dan klarifikasi masalah Memahami proses sekitar permasalahan Membuat hipotesa tentang penyebab masalah Test hipotesa dan menetapkan penyebab utama Langkah 9: membuat solusi-solusi dan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan mutu Sasaran dari langkah ini adalah menetapkan suatu solusi yang dapat memecahkan masalah. Solusi yang telah ditentukan terkadang gagal dan tidak memecahkan masalah, karena tidak hati-hati dalam berpikir sebelum melaksanakannya. Untuk menemukan solusi terbaik, perlu diperlihatkan langkah-langkah sebagai berikut: • Memilih dan mendesain semua solusi • Daftar semua solusi potensial • Seleksi kriteria untuk menentukan solusi terbaik • Memilih solusi untuk menyelesaikan masalah/peningkatan mutu • Ungkapan solusi secara praktis dan mudah dilaksanakan. Langkah 10: melaksanakan dan mengevaluasi upaya peningkatan mutu Solusi yang baik yang telah dipilih kadang tidak akan memecahkan
  • 12. 328 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... masalah, jika tidak direncanakan dengan baik, tidak cermat dalam pelaksanaan, dan sembarangan dalam monitoringnya. Untuk itu sebelum solusi dilaksanakan perlu direncanakan dengan baik. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah siklus yang biasanya dikenal dengan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Langkah akhir ini terdiri dari empat kegiatan utama: • Merencanakan pelaksanaan solusi (Palan) • Melaksanakan solusi (Do) • Mengikuti pelaksanaan solusi dan hasilnya (Check) • Membuat keputusan bilamana pelaksanaanya diperluas, dimodifikasi atau memilih solusi lainnya untuk ditesst (Action) Selanjutnya agar penjaminan mutu pendidikan dapat dilaksanakan, maka beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: komitmen, perubahan paradigma, sikap mental para pelaku proses pendidikan serta pengorganisasian penjaminan mutu. Tanpa persyaratan tersebut, maka mustahil penjaminan mutu akan mampu berjalan. Penjaminan Mutu di Raudhatul Athfal Raudhatul Athfal yang peka terhadap modernisasi pendidikan Islam melakukan perubahan-perubahan untuk mempertahankan eksistensinya, disamping juga untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Raudhatul Athfal yang demikian ini biasanya menggunakan manajemen modern, seperti sistem penjaminan mutu di Raudhatul Athfal. Sistem penjaminan mutu yang ada di RaudhatulAthfal biasanya berupa sistem penjaminan mutu internal. Hal tersebut dikarenakan RaudhatulAthfal tidak mau ada pihak luar yang ikut campur dalam menentukan kebijakan di Raudhatul Athfal tersebut dan kalaupun ada yang ikut, biasanya sifatnya hanya memberikan standar kelulusan saja. Penerapan sistem penjaminan mutu internal di RaudhatulAthfal ini dimulai dengan penetapan standar mutu yang harus dipenuhi di Raudhatul Athfal tersebut, mulai dari kompetensi lulusan santri, standar ustadz, dan sebagainya. Misalnya lulusan Raudhatul
  • 13. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 329 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Athfal harus mampu membaca dan menulis juga berhitung dan mengaji dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah pemenuhan standar mutu yang telah ditetapkan tersebut, sampai pada langkah-langkah mempertahankan mutu dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Setiap Raudhatul Athfal mempunyai ciri khas mutu sendiri-sendiri yang menjadi ikon lulusan Raudhatul Athfal tersebut. Solusi yang baik yang telah dipilih kadang tidak akan memecahkan maslah, jika tidak direncanakan dengan baik, tidak cermat dalam pelaksanaan, dan sembarangan dalam monitoringnya. Untuk itu sebelum solusi dilaksanakan perlu direncanakan dengan baik. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah siklus penjaminan mutu yang biasanya dikenal dengan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Langkah akhir ini terdiri dari empat kegiatan utama: Merencanakan pelaksanaan solusi (Plan) Melaksanakan solusi (Do) Mengikuti pelaksanaan solusi dan hasilnya (Check) Membuat keputusan bilamana pelaksanaanya diperluas, dimodifikasi atau memilih solusi lainnya untuk ditesst (Action).20 Beberapa prinsip yang harus melandasi pola pikir dan pola tindak semua pelaku manajemen kendali mutu berbasis PDCA adalah : a) Quality first, bahwa semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan tinggi Islam harus memprioritaskan mutu; b) Stakeholder- in, yaitu semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan tinggi Islam harus ditujukan pada kepuasan stake-holders; c) The next process is our stakeholders, bahwa setiap orang yang melaksanakan tugas dalam proses pendidikan di Raudhatul Athfal, harus menganggap orang lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya sebagai stakeholder-nya yang harus dipuaskan; d) Speak with data, bahwa Setiap orang pelaksana di Raudhatul Athfal harus melakukan tindakan dan 20 Jens J. Dahlgaard, Kai Kristensen and Gopal K. Kanji, Fundamentals of Total Quality Management: Process analysis and Improvement, (London and NewYork: Taylor and Francis Group, 2007).
  • 14. 330 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang telah diperolehnya terlebih dahulu, bukan berdasarkan pengandaian atau rekayasa ;e) Upstream management, yaitu semua pengambilan keputusan di dalam proses pendidikan di Raudhatul Athfal dilakukan secara partisipatif, bukan otoritatif. Di dalam tahap ‘check’pada manajemen kendali mutu berbasis PDCA, terdapat titik-titik kendali mutu (quality check-points) dimana setiap orang pelaksana Raudhatul Athfal harus mengaudit hasil pelaksanaan tugasnya dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai contoh tindakan tes formatif yang dilakukan pada akhir setiap pokok bahasan, merupakan titik kendali mutu dalam proses pembelajaran, yang dilakukan untuk mengaudit apakah standar mutu pembelajaran sebagaimana dirumuskan dalam bentuk Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah dapat dicapai.21 Apabila hasil audit ternyata positif dalam arti telah mencapai standar (S dalam SDCA) mutu sebagai-mana dirumuskan dalam TIK, maka pada proses perencanaan atau Plan (P dalam PDCA) berikutnya standar mutu tersebut harus ditinggikan, sehingga akan terjadi kaizen mutu pendidikan di Raudhatul Athfal. Sedangkan apabila hasil evaluasi ternyata negatif dalam arti standar mutu sebagaimana dirumuskan dalam TIK belum atau tidak tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan atau Action (A dalam PDCA) agar standar mutu dapat dicapai.Sebagai contoh, apabila Tes Formatif ternyata menunjuk- kan hasil di bawah TIK, maka dosen harus melakukan Action(A dalam PDCA) yang dapat berupa pengulangan pembahasan pokok bahasan terkait sampai TIK dapat dicapai.22 Oleh sebab itu, menetapkan titik-titik kendali mutu (quality check-points) pada setiap satuan kegiatan dalam manajemen kendali mutu berbasis PDCA, merupakan conditio sine qua non atau a must. 21 Diknas, Pedoman Penjaminan Mutu ..., hlm. 14. 22 Ibid.
  • 15. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 331 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Penutup Dari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penjaminan mutu merupakan cara mengatur semua kegiatan dan sumber daya pendidikan yang diarahkan pada kepuasan pelanggan di Raudhatul Athfal. Semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan layanan pendidikan sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai atau melebihi harapan pelanggan. 2. Implementasi sistem penjaminan mutu di Raudhatul Athfal dijalankan dengan sistem PDCA, yang berorientasi pada pemenuhan standar mutu yang sudah ditetapkan dan bersifat internal. Implementasi PDCA tersebut akan berdampak pada munculnya Kaizen di Raudhatul Athfal tersebut.
  • 16. 332 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... DAFTAR PUSTAKA Baharuddin, Umiarso. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Islam: Antara Teori & Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Crosby, Philip B. 1979. Quality is Free. New York: New American Library. Dahlgaard, Jens J. Kai Kristensen, Gopal K. Kanji. 2007 Fundamentals of Total Quality Management: Process analysis and improvement. London and NewYork: Taylor and Francis Group. Deming, Edward W. 1986. Out of Crisis. Cambridge: Massachussets Institute of Technologi. Diknas. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti Diknas. Fadjar, Malik. 1998. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fiegenbaum, A.V. 1996 Kendali Mutu Terpadu, jilid 1, terj. Hudaya Kandahjaya. Jakarta: Erlangga. Hadis, Abdul, Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Ilyasin, Mukhamad, Nanik Nurhayati. 2012, Manajemen Pendidikan Islam: Konstruksi Teoritis & Praktis. Malang: Aditya Media Publishing. Mahmud, Marzuki. 2012. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter; Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation. Muhaimin. 2005. Manajemen Penjaminan Mutu di Universitas Islam Negeri Malang. Malang: tp.. Muhaimin. 2006. Peningkatan Dan Pengembangan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di PTAIN. Jakarta: UIN Malang. Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu. Malang: UIN-Maliki Press. Munro, Lesley, Malcolm. 2002. Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: PT Gramedia. Qomar, Mujamil. 2014. Menggagas Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan: Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi, dan
  • 17. TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 ж 333 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu.... Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah. Bandung: Alfabeta. Salusu, J. 2000. Pengambilan Keputusan Strategik: Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: Grasindo. Stoner, JamesA. F., R. Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert. 1996. Manajemen, terj. Alexander Sindoro. Jakarta: P. T. Bhuana Ilmu Populer. Suprayogo, Imam. 2008. Pendidikan Berparadigma al-Qur’an. Malang: UIN Malang Press. Wijono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Vol. 1. Surabaya: Airlangga University Press.
  • 18. 334 ж TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016 Siti Muyasaroh: Penjaminan Mutu....