4. DAFTAR ISI
Warisan Tak Ternilai 3 Corporate Banking 98
Penghargaan 4 Commercial Banking 106
Ikhtisar keuangan 6 Consumer Finance 110
Sambutan Komisaris Utama 8 Micro & Retail Banking 116
Dewan Komisaris 10 Treasury & Internatiional Banking 120
Sambutan Direktur Utama 16 Special Asset Management 124
Dewan Direksi 24 Produk & Jasa 128
Struktur Organisasi 32 Manajemen Risiko 132
Pembahasan Umum dan Analisis Manajemen 34 Compliance & Human Capital 138
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris 58 Technology & Operations 142
Laporan Komite Audit 61 Corporate Social Responsibilities 146
Laporan Komite Pemantau Risiko 63 Informasi Pemegang Saham 150
Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi 64 Manajemen 154
Laporan Komite Good Corporate Governance 65 Daftar Cabang Bank Mandiri 158
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 66 Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC 179
Anggota Komite Pihak Independen Non Komisaris Pernyataan Dewan Komisaris 186
dan Corporate Secretary 81 Pernyataan Direksi 187
Finance & Strategy 84 Laporan Keuangan Konsolidasian
Change Management Office 92 beserta Laporan Auditor Independen 188
2 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
5. WARISAN TAK TERNILAI
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal Sejak didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk
1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi dari Bank Industri Negara (BIN ), sebuah bank membentuk tim manajemen yang handal dan
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik misi untuk mendukung pengembangan sektor- prinsip good corporate governance, pengawasan
Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, dan kepatuhan yang sesuai standar internasional.
Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris
Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan yang terdiri dari orang-orang yang menonjol di
Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. komunitas keuangan yang ditunjuk oleh pemegang
membentuk riwayat perkembangan perbankan di Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk saham termasuk Menteri Negara BUMN. Tingkatan
Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih membantu pembangunan nasional melalui tertinggi dari manajemen eksekutif adalah Direksi,
dari 140 tahun yang lalu. pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang yang diketuai oleh Direktur Utama. Direksi kami
pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata. terdiri dari para bankir yang berasal dari legacy bank
Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dan juga para bankir profesional dari bank lain.
dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi Sebagai bagian dari penerapan GCG, Bank Mandiri
De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah membentuk Compliance Group, Internal Audit dan
Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Corporate Secretary, dan juga dari waktu ke waktu
Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Masing-masing dari empat bank bergabung diperiksa oleh Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa
Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum telah memainkan peranan yang penting dalam Keuangan (BPK), serta diaudit setiap tahunnya oleh
Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank pembangunan ekonomi. auditor independen. Komitmen kami terhadap GCG
tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara ini telah mendapat pengakuan berupa Corporate
digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan KONSOLIDASI DAN INTEGRASI Governance Award dari majalah AsiaMoney untuk
berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia kategori Best Overall for Corporate Governance in
Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri indonesia dan Best for Disclosure and Transparency.
Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. kemudian memulai proses konsolidasi. Diantaranya
kami menutup 194 kantor cabang yang overlap dan Dengan total aktiva yang saat ini telah tumbuh
Bank Dagang Negara merupakan salah satu mengurangi jumlah pegawai dari 26.000 menjadi mencapai lebih dari Rp300 triliun, atas kerja keras
bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk 17.620. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single 21 ribu lebih karyawan yang tersebar di 956 kantor
dengan nama Nederlandsch Indische Escompto brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. cabang dalam negeri dan 6 cabang luar negeri
Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun termasuk perwakilannya, Bank Mandiri telah
1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Salah satu pencapaian penting adalah penggantian bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik dan
Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada secara menyeluruh platform teknologi kami. Kami menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh
tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat di bidang investment banking, perbankan syariah
nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank legacy bank. Setelah investasi awal untuk konsolidasi serta bancassurance bagi nasabah perusahaan
Pemerintah yang membiayai sektor industri dan sistem yang berbeda tersebut, kami mulai swasta maupun milik Negara, komersial, usaha kecil
pertambangan. melaksanakan program penggantian platform yang dan mikro serta nasabah consumer. Tekad yang
berlangsung selama tiga tahun dengan investasi diwujudkan dalam kerja keras ini telah diakui melalui
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari USD 200 juta, di mana program pengganti tersebut pemberian peringkat pertama Banking Service
perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche difokuskan untuk kegiatan consumer banking. Pada Excellence Award 2007 dari majalah Infobank dan MRI.
Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun saat ini, infrastruktur teknologi informasi kami sudah
1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor mampu memfasilitasi straight through processing
perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, dan interface yang seragam untuk nasabah.
pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan
ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini Nasabah corporate kami merupakan penggerak
digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor
Bank Negara Indonesia Unit II . Pada tahun 1968, usaha, nasabah kami bergerak di bidang usaha yang
Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua sangat beragam khususnya makanan dan minuman,
unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia pertanian, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan
Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan prinsip
Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai ‘four eyes,’ dimana persetujuan kredit dipisahkan dari
kegiatan ekspor dan impor. kegiatan pemasaran dan business unit kami.
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 3
6. Penghargaan
Corporate Governance Award untuk kategori Best Overall for Corporate Governance in
Indonesia dan Best for Disclosure and Transparency
The Best Executive in Indonesia 2006.
Call Center Banking
Learning Center
Untuk Kategori Banking Services & Priority Banking untuk Bank Domestik
The Asian Banker Achievement Award 2006
Best Leader in Indonesia
Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2007 (peringkat satu) untuk kategori:
Banking Service Excellence Award 2007 ( peringkat 1)
The Best Call Center Indonesia 2007 untuk kategori :
The Best E-Corp Award 2007 untuk kategori :
Agen Penjual terbaik ORI selama 2007 oleh Dirjen Pengelolaan Hutang Departemen
Keuangan
The Best Cash Management in Indonesia
The Best Trade Finance Bank in Indonesia
Anugerah Business Review 2007 untuk kategori:
Annual Report Award (ARA) 2006 untuk kategori BUMN-keuangan listed
4 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
7. Penghargaan
Asia’s Best Companies Poll 2007 untuk kategori :
Consumer Banking Excellence Award untuk kategori :
kemapanan dan gengsi (Juara III)
Collecting Agent Telkom terbaik dengan kategori Excellent Innovation
The Best Contact Center of The Year untuk kategori di atas 100 seats
Investor Awards Tokoh Financial Indonesia 2007: Top National Banker 2007
( atas nama Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, penghargaan
diserahkan pada 18 Desemebr 2007, Pak Agus diwakilkan oleh Pak WAM)
Perusahaan dengan kategori “Sangat Terpercaya” dan Perusahaan dengan kategori “Terbaik”
untuk sektor keuangan
(hasil survei yang dilakukan oleh Majalah SWA The Best CEO
bekerjasama dengan Synovate dan Dunamis)
The Best CEO 2007 ( peringkat ke-2)
Perusahaan Idaman 2007 (peringkat ke-5)
Best Managed Company
Financial Insights Innovations Awards 2008 dalam ajang sebuah institusi riset independen
Special Citation for Payments Transformation
Kriya Pranala Mahakarya untuk Bank Umum dengan total aset di atas 100 Triliun kategori:
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 5
8. Ikhtisar Keuangan
2003 2004 2005 2006 2007 2007
Rp miliar Rp miliar Rp miliar Rp miliar Rp miliar USD juta
Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit Diaudit
LABA RUGI
Pendapatan Bunga Bersih 8.007 9.534 8.955 10.345 12.786 1.361
(1)
Pendapatan Selain Bunga 3.746 4.047 2.489 2.733 3.373 359
Pendapatan Operasional (2) 11.753 13.581 11.444 13.078 16.159 1.720
Beban Overhead (3) 3.915 5.391 6.267 6.269 7.491 798
Aktiva Produktif dan Komitmen & Kontinjensi 538 333 4.445 3.634 2.053 219
Laba (rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Dan Hak Minoritas 7.032 7.525 1.233 2.831 6.333 674
Laba (Rugi) Bersih 4.586 5.256 603 2.421 4.346 463
NERACA
Jumlah Aktiva 249.436 248.156 263.383 267.517 319.086 33.971
Aktiva Produktif (Bruto) 230.170 225.156 244.147 245.702 286.477 30.194
Aktiva Produktif (Neto) 218.807 214.214 229.059 229.004 271.227 28.659
Kredit yang diberikan 75.943 94.403 106.853 117.671 138.530 14.748
(4)
Penyisihan Penghapusan Kredit (9.100) (8.636) (11.824) (14.389) (13.042) (1.388)
Jumlah Dana Pihak Ketiga 178.811 175.838 206.289 205.708 247.355 26.334
Jumlah Kewajiban 229.037 223.218 240.168 241.176 289.842 30.857
Jumlah Ekuitas 20.395 24.935 23.215 26.341 29.244 3.113
RASIO-RASIO KEUANGAN
(5)
2,8% 3,1% 0,5% 1,1% 2,3%
(6)
23,6% 22,8% 2,5% 10,0% 15,8%
Marjin Pendapatan Bunga Bersih 3,4% 4,4% 4,1% 4,7% 5,2%
Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional 31,9% 30,3% 21,7% 20,9% 20,9%
Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional (7) 40,4% 45,2% 55,6% 48,9% 47,0%
Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva 1,6% 2,2% 2,4% 2,3% 2,4%
Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit
Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio ) (8) 19,4% 18,6% 18,0% 19,6% 17,3%
(8)
27,7% 25,3% 23,7% 25,3% 21,1%
6 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
9. Ikhtisar Keuangan
CATATAN:
(8) Perhitungan rasio kecukupan modal inti (Tier Ernst & Young Global, oleh sebab itu bukan
(1) Termasuk keuntungan (kerugian) dari
I Capital Ratio) dan rasio kecukupan modal merupakan penyajian yang lengkap.
kenaikan (penurunan) nilai dan penjualan
(CAR) berdasarkan angka bank saja.
surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah
(9) Ikhtisar keuangan tahun 2007, 2006, 2005, Untuk tujuan perbandingan, beberapa
(2) Pendapatan bunga bersih + Pendapatan
informasi keuangan untuk tahun 2006 telah
selain bunga
dihitung dari laporan keuangan konsolidasian direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
(3) Beban umum dan administrasi + Beban gaji &
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak-Anak informasi keuangan tahun 2007.
tunjangan pegawai
Perusahaan per tanggal dan untuk tahun
(4) Termasuk pendapatan yang ditangguhkan
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
atas kredit yang dibeli dari BPPN
2007, 31 Desember 2006, 31 Desember 2005,
(5) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dan
31 Desember 2004, periode delapan bulan
hak minoritas dibagi dengan rata-rata saldo
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
triwulanan jumlah aktiva pada tahun yang
2003 dan periode empat bulan yang berakhir
bersangkutan.
pada tanggal 30 April 2003 (setelah kuasi
(6) Laba bersih dibagi rata-rata saldo triwulanan
reorganisasi) yang telah diaudit oleh Kantor
jumlah ekuitas pada tahun yang bersangkutan
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko &
(7) Beban overhead dibagi Pendapatan
Sandjaja, anggota Ernst & Young Global (31
operasional tidak termasuk keuntungan dari
Desember 2007 dan 31 Desember 2006)
kenaikan nilai dan penjualan surat-surat
serta Prasetio, Sarwoko & Sandjaja, anggota
berharga dan Obligasi Pemerintah
JUMLAH PEGAWAI JUMLAH ATM - LINK
‘03 18.397 ‘03 4.716
‘04 19.693 ‘04 5.537
‘05 21.192 ‘05 6.025
‘06 21.062 ‘06 6.265
‘07 21.631 ‘07 7.051
= 1.000 pegawai = 1.000 link ATM
JUMLAH REKENING DANA PIHAK KETIGA PER 31 DESEMBER
‘03 6.947.384
‘04 5.521.037
‘05 5.425.825
‘06 6.067.727
‘07 7.608.434
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH ATM
‘03 2.022
‘04 2.470
‘05 2.560
‘06 2.800
‘07 3.186
= 500 ATM
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 7
10. Sambutan
Komisaris Utama
Edwin Gerungan - Komisaris Utama dan Komisaris Independen
8 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
11. Sambutan
Komisaris Utama
Kepada para Stakeholder, Pemegang Saham - Penguatan berbagai metode dan pendekatan tahun 2007 yang telah dinobatkan oleh Asia
serta Masyarakat Manajemen Risiko secara berkelanjutan Money sebagai ”Overall Best Managed Large
sehingga mampu membangun kesadaran Capitalization Company in Indonesia,” dan
Tahun 2007 akan tercatat sebagai milestone pengelolaan risiko yang lebih hati-hati. di tahun sebelumnya sebagai “The Best in
penting dalam perjalanan transformasi bagi Disclosure & Transparency” dan “The Best Corporate
Bank Mandiri. Di tahun tersebut seluruh jajaran Semua pencapaian tersebut tentunya menjadi Governance”
Manajemen dan karyawan Bank Mandiri telah komitmen bagi kami selaku Dewan Komisaris
berhasil membawa Bank Mandiri menapaki dan untuk terus mengarahkan agar Bank Mandiri Meskipun dalam 3 (tiga) tahun terakhir sudah
menyelesaikan fase Back on Track atau periode mampu menghasilkan shareholder value yang cukup banyak kemajuan yang berhasil dicapai
konsolidasi dengan baik. Keberhasilan tersebut maksimal dan berkelanjutan. Untuk itu maka oleh Bank Mandiri, namun di tahun-tahun
tidak saja terlihat dari kinerja keuangan yang fokus efektivitas penerapan GCG yang telah kami mendatang kami tetap harus waspada dan
meningkat signifikan, baik dari sisi pertumbuhan lakukan di tahun 2006 kami lanjutkan dengan konsisten. Peranan Dewan Komisaris terus
profitabilitas dimana laba berhasil meningkat penekanan pada upaya untuk memperluas ditingkatkan dengan memperkuat penekanan
80%, maupun dari perbaikan kualitas asset yang penyebaran implementasi GCG dalam berbagai pada aspek pengawasan kebijakan, strategi,
tercermin dari penurunan NPL Netto dari sebesar aspek pengambilan keputusan dan pengelolaan manajemen risiko serta memperkuat penerapan
5,9% menjadi 1,5%. Disamping itu, yang lebih organisasi di seluruh lini perusahaan. Target kami budaya berbasis kinerja. Memasuki tahun 2008
penting, pencapaian tersebut juga dilengkapi adalah menjadikan GCG sebagai bagian dari dengan perkembangan makro ekonomi yang
dengan penuntasan transformasi berbagai budaya dan kesadaran perusahaan yang melekat menghadapi beberapa ketidakpastian, tentunya
aspek fundamental yang tentunya akan sangat dalam keseharian organisasi tanpa harus melalui kemampuan untuk melihat kedepan yang
mempengaruhi kesinambungan Bank Mandiri mekanisme instruksi struktural lagi. Karena itu direfleksikan dengan formulasi arah dan strategi
dalam jangka panjang, yaitu : kami sambut baik implementasi budaya baru bisnis, akan menjadi titik krusial keberhasilan
yang berakar pada nilai-nilai Trust, Integrity, Bank Mandiri menghadapi tantangan turbulensi
- Pengembangan organisasi berbasis Strategic Professionalism, Customer Focus dan Excellence kondisi ekternal yang semakin sulit dikelola.
Business Unit (SBU) sehingga akuntabilitas dan 10 Perilaku Utama yang telah dilakukan sejak Menyadari hal tersebut maka pengawasan
setiap unit organisasi menjadi lebih jelas tahun 2005 dan terus diperkuat pelaksanaannya, yang semakin peka dan sikap hati-hati dalam
dan sekaligus menjadi faktor utama untuk karena hal tersebut dapat menjadi katalisator merespon setiap perkembangan, menjadi sangat
membangun budaya berbasis kinerja. penentu dalam penyebaran dan penerapan penting.
prinsip-prinsip GCG yang menyeluruh di seluruh
- Implementasi program internalisasi budaya organisasi. Dengan dukungan change agent yang Untuk itu Dewan Komisaris melanjutkan upaya
kerja yang baru (TIPCE) yang semakin telah mencapai menjadi 5.492 orang pada akhir untuk lebih memperkuat kualitas pengawasan
melekat dalam dimensi pemikiran, perkataan tahun 2007, kami akan terus mengupayakan agar melalui Komite Good Corporate Governance,
dan perbuatan seluruh insan Bank Mandiri konsistensi untuk memperkuat penerapan GCG Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, serta
yang sangat berpengaruh pada perbaikan melalui budaya kerja yang baru tersebut dapat Komite Remunerasi dan Nominasi yang
hubungan dengan seluruh stakeholder secara terjaga, khususnya untuk menghadapi tantangan lebih fokus dan intensif. Keberadaan komite
lebih profesional. di tahun-tahun mendatang. tersebut memberikan sarana bagi kami untuk
menjalankan fungsi pengawasan kebijakan dan
- Peningkatan tingkat kualitas layanan yang Komitmen kami untuk mengawal penerapan penatalaksanaan agar seluruh aspek pengelolaan
semakin baik sehingga mampu membangun GCG secara konsisten dan berkelanjutan telah Bank telah dijalankan sesuai peraturan yang
kepercayaan nasabah terhadap pelayanan dan membuka jalan bagi Bank Mandiri untuk berlaku dan manajemen telah merumuskan,
produk Bank Mandiri. mendapat pengakuan dari dalam dan luar mensosialisasikan dan melaksanakan standard
negeri. Dalam hal ini, IICG (Indonesian Institute operating procedure yang memadai untuk
- Pengembangan organisasi, sumber daya for Corporate Governance) telah memilih Bank memastikan Bank Mandiri secara keseluruhan
manusia dan infrastruktur bisnis di setiap Mandiri sebagai perusahaan yang “sangat telah menetapkan dan membangun prinsip-
Strategic Business Unit (SBU) yang terus terpercaya” dengan skor tertinggi dari seluruh prinsip Good Corporate Governance yang terbaik.
berjalan dengan baik tanpa terganggu peserta dan perusahaan publik dengan kategori
dengan fokus organisasi pada proses “terbaik” untuk sektor keuangan. Pengakuan Disamping itu kami juga melakukan review yang
konsolidasi dan perbaikan kualitas asset. ini melengkapi keberhasilan Bank Mandiri di komprehensif dan mendalam atas Kebijakan
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 9
12. Sambutan
Komisaris Utama
Operasional Bank Mandiri serta Kebijakan menyampaikan apresiasi kepada Direksi,
Pengelolaan Risiko Bank Mandiri yang menurut Manajemen dan seluruh karyawan atas pencapaian
kami akan menjadi platform terpenting bagi kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2007.
Bank Mandiri untuk dapat tumbuh secara sehat Kami harapkan semangat, dedikasi, dan kerjasama
dan berkelanjutan, khususnya memasuki periode tim yang sangat baik sepanjang tahun ini dapat
pertumbuhan di tahun 2008 sebagai tahun lebih ditingkatkan untuk mengatasi tantangan
pertama fase Outperform The Market, dimana yang lebih besar lagi pada tahun 2008 di tahun
pertumbuhan bisnis Bank Mandiri harus mampu pertama fase kedua transformasi untuk dapat
melebihi pertumbuhan pasar dan pesaing. outperform the market. Tentunya kami juga
berterimakasih kepada seluruh stakeholder
Pengawasan kami terhadap strategi Bank Mandiri dan nasabah Bank Mandiri atas dukungan dan
selalu diawali dengan penyusunan rencana kepercayaannya yang telah diberikan selama ini.
dan strategi bisnis yang memungkinkan proses Semoga dukungan tersebut dapat menjadikan
komunikasi yang lebih sehat dan produktif Bank Mandiri, sebagai yang Terdepan, Terpercaya
sehingga target-target yang ditetapkan dan Tumbuh Bersama Anda.
memberikan tantangan untuk berkembang bagi
organisasi namun tetap realistis dan mengambil
horizon waktu yang panjang (forward looking).
Rencana dan strategi bisnis tersebut juga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
harus dilengkapi dengan program dan jadwal
implementasi yang tertib serta didukung oleh
pengendalian efisiensi yang melekat dalam setiap
aktivitas program kerja sehingga bermuara pada
produktivitas yang tinggi dalam menghasilkan
shareholder value yang maksimal. Untuk itu,
maka Dewan Komisaris senantiasa berupaya
memastikan bahwa terdapat proses pengawasan Edwin Gerungan
dengan mekanisme check dan balance yang Komisaris Utama & Komisaris Independen
tepat dan sesuai. Selain mengawasi pencapaian
target-target yang telah ditetapkan, kami juga
berupaya untuk memastikan bahwa manajemen
telah memiliki pengelolaan risiko yang kuat serta
memiliki infrastruktur, proses dan sumber daya
yang memadai untuk dapat memacu organisasi
mencapai target-target ke depan yang cukup
menantang. Hanya dengan proses tersebut maka
dapat diyakini bahwa keseluruhan mata rantai
perencanaan, implementasi, pengendalian, feed
back dan pengukuran kinerja dilakukan seluruh
unit kerja secara disiplin untuk mencapai sasaran
strategis yang telah ditetapkan, baik untuk
perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif internal proses dan perspektif
pengembangan sumber daya manusia.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya
10 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
17. PRADJOTO YAP TJAY SOEN
Komisaris Independen Komisaris Independen
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Memperoleh gelar BSc Mechanical Engineering Beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen
Universitas Indonesia tahun 1981 dan berkarier di dari McGill University di Montreal, Kanada tahun Bank BNI tahun 2003 sampai dengan Mei 2005.
PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) selama 1976 dan memperoleh gelar MBA Finance, juga
dua belas tahun, kemudian melanjutkan pendidikan dari McGill University pada tahun 1980. Sejak Mei 2005 bergabung dengan Bank Mandiri
Master di Institute of Economic Research Universitas sebagai Komisaris Independen.
Kyoto Jepang tahun 1994. Memulai karier sebagai Loan & Foreign Exchange
Department Head di Citibank NA, Indonesia tahun Pada Maret 2008 beliau menyampaikan surat
Tahun 1994, bergabung dengan Kantor Konsultan 1981 setelah bergabung dengan Citibank sebagai pengunduran diri selaku Komisaris Independen
Hukum Pradjoto & Associates, hingga mencapai Executive Trainee tahun 1980. Tahun 1982, beliau Bank Mandiri sehubungan penunjukan beliau
posisi Senior Partner. Dari tahun 1999 sampai ditugaskan untuk membangun local joint venture, sebagai Direktur Bank BNI pada bulan Februari
dengan tahun 2001, menjadi tenaga pengajar Citicorp Leasing Indonesia, membawahkan bidang 2008.
pada Program Magister Manajemen Universitas Operations, Treasury and Financial Controls.
Atmajaya, Jogjakarta.
Kembali berkarier di Citibank Corporate Banking
Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi tahun 1985 untuk menyelesaikan non-performing
Hukum Nasional Republik Indonesia, dimana beliau loans dan membangun Transactional Product
menjadi Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan. Business Unit tahun 1986. Karier beliau di Citibank
Beliau juga adalah anggota Komisi Ombudsman mencapai puncak pada tahun 1988 sebagai Vice
Nasional dan Komite Ombudsman BPPN. President and Production Head in Operations,
membawahkan bidang loans & deposits, trade,
Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Tindak leasing operations, cash & tellers, transit clearing,
Pidana Korupsi (TGTPK), Ketua Ombudsman BPPN remittances and counter services.
dan anggota Oversight Committee BPPN.
Bergabung dengan Astra Group tahun 1989 dan
Pada tahun 2002, bergabung sebagai anggota ditunjuk sebagai Direktur PT Toyota Astra Motor
Himpunan Konsultan Pasar Modal dan terpilih
sebagai anggota Tim Panel IMF masalah Bantuan electronic data processing dan menjabat sebagai
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Executive Coordinator untuk Sumber Daya
Manusia. Tahun 1992, beliau menjadi Presiden
Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim Direktur PT Astra Sedaya Finance, dan tahun 1993
Independen Divestasi Bank Danamon dan Bank ditunjuk sebagai CEO untuk Auto 2000 Group
Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur sampai dengan tahun 1998.
Perbankan Indonesia (API).
Bergabung dengan Asia Food & Properties
Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga ahli (Singapore) sebagai Chief Operating Officer tahun
Kejaksaan Agung RI dan sekaligus anggota 1998 dan berkarier di Bank International Indonesia
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Pada sebagai Deputy President Director tahun 1999,
bulan Mei 2005 ditetapkan menjadi Komisaris membawahkan bidang Finance, Accounting &
Independen di Bank Mandiri. Pada tahun 2005 Investor Relations.
ditunjuk sebagai Penasehat Dewan Gubernur BI.
Di tahun 2002 beliau ditunjuk menjadi Presiden
Direktur PT Tuban Petrochemical Industries
dan pada tahun yang sama ditunjuk sebagai
Independent Commissioner PT Aneka Tambang.
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 15
18. Sambutan
Direktur Utama
Agus Martowardojo - Direktur Utama
16 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
19. Sambutan
Direktur Utama
Bank Mandiri berhasil melewati periode Back on Track dengan
pencapaian kinerja keuangan yang melampaui target yang
ditetapkan, dengan pertumbuhan bisnis yang cukup baik yang
membekali optimisme dalam menyambut tahun 2008
Pemegang saham yang terhormat, selama tahun 2007 cukup besar, namun kestabilan tercermin dalam rasio Net Interest Margin (NIM)
harga bahan pokok dapat dikendalikan dengan baik juga mengalami peningkatan hingga menjadi
Tahun 2007 telah menjadi bagian penting dalam sehingga inflasi di akhir tahun 2007 masih terkendali 5,7% di tahun 2007. Rasio kecukupan modal
proses transformasi Bank Mandiri, karena di di kisaran 6,59% dengan inflasi inti sebesar 6,29% (Capital Adequacy Ratio) perbankan nasional dalam
penghujung tahun tersebut Bank Mandiri memasuki beberapa tahun terakhir juga berada di kisaran 20%,
periode transisi, yaitu peralihan dari periode Hal yang paling menggembirakan adalah siklus jauh diatas ketentuan minimal yang ditetapkan
penuntasan fase konsolidasi menuju periode investasi yang menunjukkan akselerasi pada periode Bank Indonesia sebesar 8%, sehingga perbankan
kesiapan menyambut fase pertumbuhan. Dengan tersebut, dimana Pembentukan Modal Tetap nasional masih sangat leluasa untuk meningkatkan
rasa bangga kami sampaikan bahwa penuntasan penyaluran kredit.
fase konsolidasi tersebut berhasil kami raih melalui dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,4%.
pencapaian milestone keuangan yang melampaui Stabilitas makro ekonomi tersebut pada gilirannya Namun demikian, meskipun kondisi perekonomian
target sebagaimana ditetapkan di awal tahun mendorong penurunan tingkat suku bunga (SBI) dan perbankan nasional selama tahun 2007
2007. Penuntasan fase konsolidasi tersebut dapat secara bertahap yang kemudian berdampak positif telah menunjukkan perkembangan yang
diraih lebih awal 9 (sembilan) bulan dari target terhadap capital inflow, sebagaimana tercermin dari menggembirakan, namun memasuki tahun 2008
yang ditetapkan, yang kemudian secara resmi peningkatan cadangan devisa. Cadangan devisa kami harus menyikapinya dengan lebih cermat dan
ditandai dengan penegasan dari Bank Indonesia hati-hati. Hal ini sangat penting karena peningkatan
yang menyatakan bahwa Bank Mandiri tidak lagi sebesar 34%, yaitu dari USD 42,6 milyar pada harga minyak mentah dunia dan harga komoditas
dalam status sebagai “Bank Dalam Pengawasan akhir 2006 menjadi USD 56,9 milyar. Disamping itu di penghujung tahun 2007 memunculkan
Intensif”, seiring dengan keberhasilan penurunan kinerja ekspor juga turut memberikan andil dalam kekhawatiran akan dapat menimbulkan resesi
Non Performing Loan dibawah 5%. Sementara itu, memperkuat peningkatan cadangan tersebut. Pada global. Peningkatan harga minyak dan fluktuasinya
pertumbuhan bisnis Bank Mandiri yang cukup baik tahun 2007 nilai ekspor telah mencapai USD 117,9 memberikan pengaruh yang sangat vital pada
di tahun 2007 juga telah membekali optimisme miliar, atau naik 14% dibandingkan tahun 2006. hampir semua aktivitas ekonomi karena minyak bumi
kami untuk menyambut fase pertumbuhan merupakan salah satu energi utama dalam proses
yang lebih agresif di tahun 2008 ditengah Stabilitas kondisi ekonomi tersebut yang didukung produksi dan aktivitas ekonomi secara luas. Pada
turbulensi volatilitas ekonomi global yang semakin kecenderungan penurunan suku bunga telah gilirannya fluktuasi kenaikan harga minyak tersebut
menantang. memberikan ruang bagi perbankan nasional untuk akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
meningkatkan volume bisnisnya. Sepanjang tahun
STABILITAS KONDISI MAKRO EKONOMI DAN 2007, asset perbankan nasional mampu mencatat Prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi
PENINGKATAN KINERJA PERBANKAN NASIONAL pertumbuhan hingga mencapai 17,4% (Year on global tersebut, meskipun dapat diatasi dalam
Year jangka pendek, namun dalam jangka menengah
Percepatan perbaikan serta pertumbuhan di Bank dana tumbuh 17,7% (YoY) menjadi Rp 1.528,2 pasti akan berimbas pada ekonomi Indonesia.
Mandiri pada tahun 2007 tentunya tidak terlepas triliun, dan kredit tumbuh 26,4% (YoY) menjadi Di sisi lain, secara internal Indonesia juga masih
dari kondisi makro ekonomi dan Perbankan Nasional Rp 995,1 triliun. Sementara itu perkembangan harus menghadapi berbagai tantangan yang
Indonesia yang memperlihatkan stabilitas dan yang menggembirakan juga terjadi pada kualitas membutuhkan fokus penyelesaian, antar lain
perkembangan yang sangat positif. Pertumbuhan aktiva produktif, dimana kredit bermasalah (Non dengan masih tingginya angka pengangguran,
ekonomi selama tahun tersebut berhasil mencapai Performing Loan) perbankan nasional berhasil masih besarnya ketergantungan pada energi
6,3%, meningkat dibandingkan dengan tahun diturunkan menjadi 4,07% (netto) atau telah BBM, beban APBN atas subsidi dan pembayaran
sebelumnya yang sebesar 5,5%. Perbaikan indikator berada dibawah ketentuan maksimal rasio kredit bunga yang sangat besar, pola pertumbuhan
ekonomi juga terlihat dari kecenderungan bermasalah yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar sektoral yang masih menunjukkan kesenjangan
penurunan laju inflasi. Walaupun tekanan inflasi antara sektor barang (tradable) dan sektor jasa
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 17
20. Sambutan
Direktur Utama
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Secara umum, kinerja perekonomian Indonesia neraca pembayaran Indonesia. Surplus tersebut PERTUMBUHAN PDB
hingga akhir tahun 2007 semakin baik. Misalnya mencapai nilai US$39.590. Ekspor Indonesia pada
tingkat pertumbuhan 6,32%, yang merupakan tahun 2007 berhasil mengalami peningkatan 25% (%) 7
6,3
tingkat pertumbuhan tertinggi pasca krisis 1997. dan mampu mencapai US$113.993 juta. Ekspor
6 5,7
Kondisi ini dapat dikategorikan baik karena di sisi non-migas meningkat lebih besar, yaitu 27,9% 5,5
perekonomian eksternal, tahun 2007 dipengaruhi (mencapai nilai US$91.937 juta) dibandingkan
4,9 4,9
5
oleh (i) tingginya harga minyak mentah dunia, peningkatan ekspor migas Indonesia yang hanya
(ii) pengaruh krisis kredit perumahan kelas dua sebesar 14,2% (mencapai nilai US$22.045 juta).
4
atau subprime mortgage di Amerika Serikat
(AS), dan (iii) melemahnya ekonomi AS. Ketiga Sebagai akibat dari peningkatan kinerja 3
faktor ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi perdagangan internasional, dan sebagai akibat
dunia melambat pada paruh kedua 2007 dan 0
‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
mempengaruhi perekonomian Indonesia. di Indonesia, cadangan devisa terus meningkat.
Jika pada akhir tahun 2006 cadangan devisa masih
Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun bernilai US$42.586 juta maka pada akhir tahun PERTUMBUHAN EKSPOR
2007 yang mencapai level 6,32% ini telah sesuai 2007 angkanya telah mencapai US$56.920 juta.
(%) 25
dengan target pemerintah. Pada kuartal pertama Peningkatan sebesar 33% ini juga merupakan hal
pertumbuhan Indonesia telah mampu mencapai yang positif bagi ekonomi Indoneisia. 19,66
20
17,67
6,09%. Pertumbuhan ini terus meningkat hingga 17,24
mampu berada pada posisi 6,51% pada kuartal - Kondisi inflasi 15
13,09
ketiga tahun 2007. Keadaan ini didukung oleh Kondisi inflasi yang tetap terjaga sepanjang tahun
meningkatnya ekspor Indonesia. 2007. Jika pada tahun 2006 inflasi mencapai 10
angka 6.6% maka inflasi pada akhir 2007 adalah 6,82
Faktor yang penting dalam pertumbuhan 6.59%. Patut dicatat bahwa tingkat inflasi 6,59% 5
ekonomi Indonesia adalah: artinya berada dalam rentang target 6±1% yang
0
ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan
‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
- Pengeluaran konsumsi masyarakat bahwa gejolak harga minyak dan harga pangan
Pengeluaran konsumsi masyarakat yang tumbuh dunia masih belum memasuki perekonomian
FX RESERVES
5,04%, meningkat dibanding tahun 2006 yang Indonesia. Bukan hanya itu, inflasi juga terbantu
hanya sebesar 3,17%. Perbaikan konsumsi oleh stabilitas kurs. Jika rata-rata kurs pada tahun (USDmn) 60,000
56.920
masyarakat ini menunjukkan bahwa daya beli
masyarakat semakin menguat setelah mengalami 50,000
kejutan pasca kenaikan harga BBM pada akhir ini salah satunya diakibatkan adanya aliran dana 42.586
tahun 2005. masuk untuk melakukan investasi di Indonesia. 40,000
36.246 36.321
34.609
Rupiah sempat terapresiasi dari Rp9.400 per US$
- Pengeluaran investasi 30,000
pada Agustus 2007 menjadi Rp9.095 per US$ di
Pengeluaran investasi yang tumbuh 2,04%, jauh bulan Oktober 2007. Menguatnya nilai rupiah ini
20,000
lebih tinggi dari pertumbuhan investasi yang mampu meningkatkan devisa bagi Indonesia.
hanya 1,21% pada tahun 2006. Ini didukung Cadangan devisa Indonesia pada bulan Desember
0
oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang 2007 sebesar US$56.920 juta. Nilai ini meningkat ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
terus membaik dan juga turunnya suku bunga sebesar US$2.023 juta dari bulan sebelumnya.
Karena sepanjang tahun 2007 inflasi dan kurs
- Perdagangan internasional. masih cukup terkendali maka Bank Indonesia,
Neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2007 dalam kerangka inflation targeting framework, terus
mengalami surplus paling besar dalam sejarah menurunkan suku bunga dari 9.75% pada awal
18 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
21. Sambutan
Direktur Utama
tahun hingga mencapai 8% pada akhir tahun 2007. - Penurunan suku bunga. INFLASI
Seiring dengan turunnya BI Rate, suku bunga
Walaupun demikian patut diberi catatan simpanan dan kredit juga mengalami penurunan. (%) 25
bahwa tekanan inflasi pada akhir tahun 2007 suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman
20
dan memasuki tahun 2008 memang mulai ikut turun di akhir tahun 2007. Tingkat suku bunga 17,11
mengkhawatirkan. Kekhawatiran ini muncul deposito bank umum 1 bulan rata-rata tertimbang
15
karena adanya dua tekanan ganda yaitu: (weighted average) terlihat menurun hingga ke
tingkat 7,19% pada bulan Desember 2007 (dari
10
- Kenaikan harga minyak Harga minyak dunia yang 8.96% pada akhir 2006). Tingkat suku bunga 6,60
6,40 6,59
mencapai posisi US$114 per barrel (pertengahan kredit seperti: kredit modal kerja, kredit investasi 5,16
5
April 2008) menimbulkan tekanan yang besar dan kredit konsumsi juga mengalami penurunan
pada biaya produksi sektor riil, serta membebani masing-masing dari 15,07%, 15,10%, dan 17,58% 0
‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
anggaran pemerintah melalui subsidi yang pada bulan Desember 2006 menjadi 13,00%,
semakin membengkak. 13,01%, dan 16,13%. Penurunan suku bunga
ini disinyalir masih terus berlanjut pada tahun SBI 1 mo (PER 31 DESEMBER 2007)
Beban anggaran pada tahun 2007 masih cukup 2008. Dengan menurunnya suku bunga kredit,
(%) 15
diharapkan perbankan mampu menyalurkan dana
12,75
Rp61,95 trilyun. Anggaran 2007 memproyeksikan dengan tepat khususnya kepada sektor riil dan
12
subsidi BBM dan listrik sebesar Rp88,85 trilyun. usaha kecil. 9,75
9
8,31 8,00
- Ekspansi kredit. 7,43
menjadi sekitar Rp100 trilyun pada asumsi harga Kenaikan dalam agregat moneter juga diikuti 6
minyak $95 per barrel). kenaikan dalam penyaluran kredit. Didukung oleh
suku bunga yang menurun dan pertumbuhan 3
- Harga pangan dunia. Selain harga minyak, inflasi ekonomi cukup tinggi, pertumbuhan kredit naik
0
juga dipengaruhi kenaikan harga komoditi pangan hingga 26,4% pada tahun 2007 (dibandingkan
‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
yang dimulai sejak Juli 2007. Saat ini, Indonesia tahun sebelumnya yang hanya 14.1%). Nilai ini
makin bergantung pada bahan pangan impor diperkirakan akan meningkat sejalan dengan OUTSTANDING LOANS (BANK UMUM)
seiring terjadinya kelangkaan pasokan di dalam adanya rencana pemerintah untuk melakukan
995,11
negeri.Kenaikan harga tersebut merupakan pembangunan infrastruktur dalam program (Rp Triliun) 1.000
kenaikan struktural yang dipicu oleh kenaikan peningkatan pembangunan.
harga komoditi dunia dan ditambah dengan 800 787,14
689,67
situasi terpuruknya produksi bahan makanan Indikator perbankan lainnya pada tahun 2007 juga
600
nasional. Harga komoditi dunia yang meningkat relatif semakin baik. Hal tersebut dapat dilihat dari 553,55
437,94
memberikan konsekuensi kepada Indonesia untuk perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang
400
mengimpor komoditi dengan harga lebih tinggi. semakin tinggi. LDR pada bulan Desember 2007
mengalami peningkatan 7,7% dibandingkan bulan
200
Jika melihat kondisi moneter, jumlah uang M1, dan Desember 2006, yaitu mencapai nilai 66,3%. Di
M2 mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. sisi lain, Non Performing Loan (NPL) Gross posisi
0
‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07
Pada akhir tahun 2007, nilai M1 dan M2 masing- Desember 2007 juga membaik di posisi 4,07%
masing meningkat menjadi 27,6% dan 18,9% yang pada Desember 2006 berada pada level
(menjadi Rp460.842 triliun, Rp1643.203 triliun). 6,07%. Dana Pihak Ketiga (DPK) terus mengalami
peningkatan hingga mencapai Rp1.528,2 triliun pada
Selain peningkatan agregat moneter, penurunan bulan Desember 2007 yang pada Desember 2006
BI Rate juga mendapat respons baik dari sektor sebelumnya di posisi Rp1.298,8 triliun.
perbankan. Hal ini dapat dilihat dari dua aspek:
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 19
22. Sambutan
Direktur Utama
(non tradable) dimana pertumbuhan sektor barang utama yaitu Net NPL di bawah 5% dan perbaikan pelayanan yang konsisten dan disiplin dalam
(tradable) yang relatif banyak menyerap tenaga beberapa tahun terakhir memperlihatkan hasil
kerja dan mendorong peningkatan aktivitas tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik yang nyata, sehingga posisi ketiga di tahun 2005
perekonomian kalangan menengah ke bawah, justru kepada stakeholders, seluruh jajaran organisasi dan posisi kedua di tahun 2006 dapat diperbaiki
lebih rendah bila dibandingkan dengan sektor jasa Bank Mandiri telah memberikan upaya maksimal
dan berbagai tantangan struktural lainnya. sehingga target-target fase back on track dapat mengantarkan Bank Mandiri untuk menduduki
tercapai dengan baik, yang tercermin dari hal-hal peringkat pertama di tahun 2007.
Kondisi makroekonomi ini tentunya akan sangat sebagai berikut :
berpengaruh pada pengembangan sektor 2. Menurunkan Net NPL ratio hingga mencapai
perbankan nasional di tahun-tahun mendatang, 1. Mempertahankan Posisi Sebagai Market dibawah 2%.
khususnya dalam menjalankan fungsinya sebagai Leader Perbankan Nasional
lembaga intermediasi. Dalam hal ini perbankan Upaya berkesinambungan untuk mengelola
nasional dituntut untuk dapat lebih proaktif dan Seiring dengan proses konsolidasi internal yang penurunan Net NPL hingga menjadi dibawah
fleksibel dalam memanfaatkan setiap peluang dilakukan, pertumbuhan bisnis Bank Mandiri 5% merupakan inisiatif utama pada awal fase
pengembangan bisnis di sekor riil dan lebih sensitif juga mengalami akselerasi. Hal ini dapat dilihat konsolidasi yang terus kami lanjutkan agar
untuk memahami dan mengantisipasi secara dari pertumbuhan penghimpunan dana murah penyelesaian NPL Bank Mandiri dapat tuntas
dini berbagai dampak perkembangan indikator (produk giro dan tabungan) yang sangat pesat,
makro eknomi terhadap pengelolaan bisnis bank. yaitu sebesar Rp43,3 triliun atau mencapai posisi Bank Mandiri telah berhasil diturunkan hingga
Di sisi lain, perbankan nasional juga masih harus sebesar Rp152,3 triliun pada akhir tahun 2007. menjadi 4,7%, yang berarti 9 (sembilan) bulan
mencurahkan perhatiannya dalam menjalankan Secara total, penghimpunan dana pihak ketiga dari target awal yang ditetapkan. Selanjutnya,
proses konsolidasi dalam kerangka Arsitektur tumbuh sebesar Rp41,6 triliun, yaitu dari Rp205,7 sampai dengan akhir tahun 2007 rasio Net
Perbankan Nasional ditengah-tengah meningkatnya triliun menjadi Rp247,4 triliun. Disamping itu NPL juga kembali mengalami penurunan lebih
persaingan di sektor perbankan. total asset juga berhasil menembus angka
Rp300 triliun, atau tumbuh sebesar Rp51,6 NPL menjadi 7,2%, lebih baik dibanding target
Selain itu, krisis subprime mortgage yang terjadi triliun, yaitu dari Rp267,5 triliun menjadi Rp319,1. awal kami yaitu sebesar 5% untuk Net NPL dan
di Amerika Serikat, meskipun tidak berdampak Pertumbuhan asset tersebut didukung oleh 10% untuk Gross NPL. Perbaikan NPL tersebut
langsung pada perekonomian nasional, namun peningkatan kredit sebesar Rp20,8 triliun yaitu tentunya tidak terlepas dari keberhasilan untuk
perlu dicermati sebagai pelajaran dan peringatan dari Rp117,7 triliun menjadi Rp138,5 triliun. melakukan penagihan (collection) sebesar Rp1,29
bagi perbankan nasional untuk lebih berhati-hati Pencapaian pertumbuhan bisnis ini tentunya triliun dan perbaikan kolektibilitas (up-grade)
dalam mengelola risiko portfolio bisnis. Bagi Bank membuktikan bahwa posisi dan kapabilitas sebesar Rp2,57 triliun. Pencapaian ini belum
Mandiri, hal ini tentunya akan kami sikapi dengan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan dan termasuk hasil yang seharusnya dapat diperoleh
lebih waspada dan mawas diri melalui upaya lembaga transaksi perbankan semakin dipercaya dari implementasi Program Penyelesaian Kredit
untuk memperkuat dan menyempurnakan sistim dan diakui masyarakat secara luas. Dengan Macet (PPKM) yang masih menghadapi berbagai
manajemen risiko yang kami implementasikan, momentum pertumbuhan bisnis tersebut, kendala struktural akibat masih terdapatnya
khususnya yang terkait dengan loan portofolio Bank Mandiri mampu menghadapi persaingan multi-tafsir dari berbagai pihak, meskipun
guidelines serta analisa dan mitigasi risiko perbankan nasional yang semakin ketat dengan sebenarnya Pemerintah telah menerbitkan
yang memadai untuk mengantisipasi potensi hadirnya pemain-pemain asing yang agresif. PP No.33 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
peningkatan risiko pasar. Sampai dengan saat ini posisi Bank Mandiri Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2005 Tentang
sebagai pemimpin pangsa pasar perbankan
MENUNTASKAN FASE KONSOLIDASI nasional, baik dari sisi asset, penyaluran kredit
maupun penyaluran dana masih belum 3. Membukukan peningkatkan profitabilitas
Setelah mengalami permasalahan yang cukup tergoyahkan. Kepemimpinan Bank Mandiri hingga sebesar 80%
serius di tahun 2005 dan memulai fase konsolidasi sebagai market leader tersebut juga semakin
di tahun 2006, maka tahun 2007 menjadi periode lengkap dan sempurna dengan keberhasilan Pada akhir tahun 2007 Bank Mandiri berhasil
yang menentukan bagi kelanjutan transformasi Bank Bank Mandiri menempati posisi terbaik membukukan laba setelah pajak sebesar
Mandiri. Tahun tersebut telah ditargetkan menjadi pelayanan prima tahun 2007 sesuai hasil survey
tahun penuntasan fase konsolidasi atau fase back on Marketing Research Indonesia (MRI). Keberhasilan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
track melalui pencapaian target milestone keuangan ini membuktikan bahwa upaya peningkatan Peningkatan ini tidak terlepas dari keberhasilan
20 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
23. Sambutan
Direktur Utama
meningkatkan core business yang tercermin dari Untuk memperkuat keberadaan organisasi kerja perusahaan baru yaitu Trust, Integrity,
peningkatan pendapatan bunga bersih seiring dan pengembangan budaya berbasis Profesionalism, Customer Focus dan Excellence
dengan pertumbuhan pendapatan bunga kredit kinerja sebagai pijakan yang kokoh dalam (TIPCE). Nilai-nilai budaya tersebut selanjutnya
hingga 12% serta penurunan cost of fund dari pengembangan bisnis yang lebih agresif, maka
6,4% menjadi 4,6%. Hal tersebut pada akhirnya kami telah memfokuskan perhatian pada upaya bertindak seluruh insan Bank Mandiri dalam
mendorong peningkatan Net Interest Margin untuk memperkuat implementasi organisasi menjalankan tugas sehari-hari Pelaksanaan
dari 4,7% menjadi 5,2%. Di sisi lain penurunan berbasis Strategic Business Unit dengan budaya implementasi budaya kerja tersebut dilakukan
perusahaan yang lebih kuat dan SDM yang melalui berbagai sarana, diantaranya yang
hingga 50% juga turut memberi kontribusi yang handal paling penting adalah penetapan Change
Agent sebagai role-model yang saat ini
Implementasi organisasi berbasis SBU yang telah mencapai 5.492 orang Change Agent.
dimulai pada awal tahun 2007 tidak hanya Keberadaan Change Agent ini sangat vital dalam
mencakup perubahan struktural organisasi mengawal penerapan budaya perusahaan dalam
tercermin dari perbaikan Cost Efficiency Ratio. namun lebih jauh lagi diarahkan pada upaya keseharian operasional perusahaan di setiap
Sampai dengan akhir tahun 2007, Cost Efficiency struktural untuk mengubah “DNA” organisasi unit kerja, disamping sebagai mediator untuk
Ratio mengalami perbaikan dari sebesar 48,9% dalam rangka menciptakan organisasi yang menyampaikan dan menyadarkan perhatian
menjadi 47,0%, terutama karena keberhasilan lebih produktif dan fleksibel sekaligus memiliki seluruh jajaran organisasi atas program-program
meningkatkan pendapatan operasional hingga akuntabilitas yang lebih jelas dan tegas. Hal ini perbaikan budaya kerja yang telah dicanangkan
24,3%, jauh melebihi peningkatan biaya overhead akan memungkinan setiap Strategic Business Unit oleh Manajemen.
yang hanya sebesar`19,5%. Hal ini tentunya (SBU) lebih diberdayakan dalam menghadapi
Upaya untuk memperkuat implementasi Good
dicanangkan oleh Bank Mandiri dalam beberapa di setiap segmen. Seiring dengan hal tersebut Corporate Governance juga terus kami lanjutkan
tahun terakhir berhasil secara efektif untuk maka dilakukan penajaman Key Performance secara berkesinambungan dan konsisten sebagai
mengendalikan biaya dengan tetap mendorong Indicators (KPI), peningkatan intensitas bagian dari langkah strategis untuk membangun
peningkatan pertumbuhan pendapatan. Performance Review secara berkala, penyelarasan kekuatan penerapan prinsip-prinsip Good
sistem insentif yang lebih berorientasi pada Corporate Governance yang lebih melekat
LANDASAN YANG KOKOH UNTUK MEMBANGUN kinerja, serta memastikan penempatan dalam perilaku organisasi sehari-hari. Untuk
MOMENTUM PERTUMBUHAN orang pada tempat yang tepat, termasuk
pengembangan kompetensi pegawai melalui lanjut penyempurnaan atas berbagai aspek
Sebagai tahun penutup fase konsolidasi, tahun pelaksanaan training yang lebih terencana, pengelolaan perusahaan yang terkait dengan
2007 telah kami maknai dengan bekerja lebih keras fokus dan berkelanjutan agar dapat memenuhi prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
dan fokus agar dapat membangun pondasi yang Strategic (accountability), tanggung jawab (responsibility),
kokoh guna menyongsong fase kedua transformasi Business Unit (SBU). independensi (independency) dan kewajaran
Bank Mandiri, fase Outperform The Market. Kami (fairness) terus dilakukan secara konsisten
yakin hanya dengan pondasi yang kokoh maka fase Kami percaya bahwa implementasi dari sehingga peningkatan kualitas penerapan
Outperform The Market akan dapat menghasilkan organisasi berbasis Strategic Business Unit prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat
pertumbuhan bisnis yang lebih agresif dengan (SBU) merupakan bagian penting untuk mencapai sasaran yang lebih jelas dan terarah.
tetap menghasilkan keuntungkan (return) yang membangun budaya berbasis kinerja yang lebih
maksimal dan risiko yang terukur serta berdimensi solid sehingga menciptakan keunggulan dan Inisiatif tersebut ternyata mendapat respon
jangka panjang secara berkelanjutan (sustainable) kekuatan bersaing perusahaan secara permanen dan penilaian yang sangat baik dari berbagai
sehingga pada akhirnya dapat memberikan nilai dalam jangka panjang. Dengan Strategic Business lembaga pemeringkat GCG independen, baik
tambah yang melebihi ekspektasi stakeholder. Unit (SBU) organisasi menjadi lebih fleskibel dan dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya
Beberapa hal strategis yang telah kami persiapkan adaptif terhadap perkembangan dan perubahan adalah, terpilihnya Bank Mandiri menempati
untuk membangun pondasi bisnis yang kokoh lingkungan persaingan sehingga dapat Peringkat 1 Corporate Governance Perception
tersebut adalah : memberikan respon yang lebih cepat dan tepat. Index Tahun 2007 sebagai perusahaan publik
yang sangat dipercaya, berdasarkan survey
1. Memperkuat pengembangan organisasi dan Melengkapi pelaksanaan transformasi organisasi, yang dilaksanakan oleh Indonesian Institute for
budaya berbasis kinerja kami juga mengimplementasikan budaya Corporate Governance (IICG). Pencapaian prestasi
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 21
24. Sambutan
Direktur Utama
INISIATIF UNTUK OUTPERFORM THE MARKET
MEMBANGUN PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN NON-ORGANIC
CORPORATE COMMERCIAL TREASURY MICRO CONSUMER
& & FINANCE
INTERNATIONAL RETAIL
performance culture dengan menerapkan manajemen berdasarkan nilai, termasuk
mensupervisi alokasi kapital di seluruh business unit.
kembali resources untuk penghematan biaya-biaya.
Human Resources dan
membangun kapabilitasnya.
brand experience dan brand visibility
ini melengkapi pengakuan dunia internasional (dua) hal, yaitu kemampuan untuk memperkuat gas yang tumbuh 59% serta sektor pertanian,
terhadap penerapan Good Corporate Governance kapabilitas masing-masing Strategic Business perkebunan dan sarana pertanian yang tumbuh
Bank Mandiri, dimana sebelumnya Asia Money Unit dalam mengembangkan bisnisnya dan 45%. Pangsa pasar kredit segmen Corporate
Magazine telah menempatkan Bank Mandiri kemampuan untuk menjalin kolaborasi antar Bank Mandiri telah lebih dari 20% dan khusus
sebagai sebagai ”Overall Best Managed Large Strategic Business Unit untuk membentuk untuk kredit sektor perkebunan dan industri
Capitalization Company in Indonesia,” “The Best kekuatan aliansi strategis sehingga mampu turunannya bahkan telah mencapai 30%.
Disclosure & Transparency” dan “The Best Corporate mengoptimalkan seluruh peluang bisnis secara
Governance”. Rangkaian prestasi tersebut simultan dan menyediakan pelayanan yang Di segmen Commercial, kami melakukan
tentunya memiliki makna strategis tersendiri lebih komprehensif, lengkap dan tuntas. berbagai penyempurnaan infrastruktur,
karena berhasil diperoleh Bank Mandiri yang diantaranya Cash Management System (CMS)
pada tahun 2005 masih menghadapi persepsi Upaya memperkuat kapabilitas di masing-masing Enhacement, Customer Access untuk pelayanan
negatif karena dipandang sebagai organisasi Strategic Business Unit kami lakukan dengan fokus Trade Services serta perbaikan berkelanjutan
yang banyak mengalami permasalahan hukum pada pengelolaan target market, pengembangan untuk memangkas waktu proses perkreditan
dan aspek Good Corporate Governance. infrastruktur pelayanan, pengembangan produk dengan memperpendek Turn Arround Time
dan sumber daya manusia. (TAT) menuju 14 hari kerja serta pengembangan
2. Meningkatkan Company Value Proposition jaringan pelayanan Commercial Banking Center
Di segmen Corporate, kami fokus membiayai dan Commercial Floor. Dengan perluasan
Kami menyadari bahwa keberhasilan pemain-pemain terbaik pada sektor ekonomi jaringan distribusi tersebut portfolio kredit SBU
pertumbuhan bisnis Bank Mandiri di masa yang prospektif dan menarik, antara lain sektor Commercial meningkat hingga Rp7 triliun atau
mendatang akan sangat tergantung pada 2 pengangkutan, komunikasi, sektor listrik dan tumbuh sebesar 29%.
22 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
25. Sambutan
Direktur Utama
Di Treasury & International Banking, kami terus Ujung tombak program aliansi strategis berbagai aspek, diantaranya adalah pelaksanaan
melakukan berbagai program peningkatan adalah organisasi Client Service Team (CST) di negosiasi ulang atas kontrak-kontrak pengadaan
kapabilitas, termasuk diantaranya perekrutan SDM SBU Corporate Banking yang ditujukan untuk khususnya terkait dengan kebutuhan tekhnologi
terbaik untuk mengisi posisi-posisi kunci, diiringi mensinergikan keunggulan pengelolaan informasi dan telekomunikasi, sentralisasi
dengan inisiatif pengembangan produk dan bisnis di segmen Corporate dengan segmen- dan optimalisasi infrastruktur, otomasi dan
layanan pasar modal, peningkatan resiprositas segmen lainnya. Di tahun 2007, organisasi reengineering proses transaksi, penyempurnaan
bisnis dengan perbankan koresponden serta CST telah mampu menunjukan hasil yang e-auction dan berbagai inisiatif strategis lainnya.
peningkatan portfolio bisnis jaringan kantor luar sangat menggembirakan diantaranya adalah
negeri. Dengan inisiatif tersebut, SBU Treasury & peningkatan transaksi pembayaran gaji karyawan Ke depannya, pengembangan inisiatif-inisiatif
International mampu mencatat pertumbuhan dari nasabah perusahaan hingga 31,7%, kredit pengendalian biaya akan ditujukan agar lebih
consumer yang berasal dari aliansi strategis melekat (inherent) dalam aktivitas dan budaya
181% pada tahun 2007. mengalami peningkatan dari sebesar Rp319 organisasi sehingga inisiatif pengendalian biaya
miliar ditahun 2006 menjadi Rp611miliar atau menjadi program rutin yang berkesinambungan,
Di Micro & Retail Banking, penguatan budaya tumbuh 91,5%, serta pertumbuhan kredit bukan ad-hoc hanya untuk waktu-waktu
melayani dan menjual, terus kami lakukan seiring perkebunan Small & Micro dari hasil aliansi tertentu.
dengan upaya untuk meningkatkan infrastruktur dengan Corporate Banking yang mencapai
pembayaran, serta memperkokoh brand image 134,9%. 4. Membangun infrastruktur manajemen risiko
Bank Mandiri. Inisiatif tersebut telah menunjukkan dan tekhnologi informasi untuk mendukung
Selain itu, dengan posisi Bank Mandiri sebagai pertumbuhan bisnis
peningkatan tabungan dari sebesar Rp60,3 triliun perusahaan induk dari beberapa perusahaan
ditahun 2006 menjadi Rp85,4 triliun ditahun anak, kami juga telah melakukan aliansi Kami menyadari sepenuhnya bahwa untuk
2007 atau naik Rp25,1 triliun. Khusus untuk dengan perusahaan anak yang terkait dengan mengawal pertumbuhan bisnis yang agresif
pembiayaan sektor UMKM, sepanjang tahun 2007 bisnis inti Bank Mandiri melalui upaya berbagi namun tetap prudent, maka perangkat
kami telah membiayai lebih dari 100.000 nasabah pengalaman serta pengembangan bisnis manajemen risiko merupakan hal mutlak yang
UMKM dengan volume kredit yang mengalami melalui cross selling dan cross business. Hal ini harus terus disempurnakan seiring dengan
pertumbuhan hingga 70%. pada akhirnya mampu mendorong peningkatan kompleksitas bisnis yang terus meningkat.
Karena itu kami tidak pernah berhenti untuk
Di Consumer Finance, kami terus berupaya terlihat dari pertumbuhan pendapatan investasi terus menyempurnakan dan memperkuat
memperluas jaringan pelayanan dan operasional Bank Mandiri di perusahaan anak yang di tahun berbagai perangkat dan metodologi manajemen
untuk mendukung sistem keputusan on-line 2007 mencapai 47%. risiko di berbagai aspek pengelolaan
sehingga dapat mempercepat proses keputusan perusahaan. Ke depannya kami juga sedang
kredit perorangan. Dengan dukungan 3. Meningkatan pengelolaan efisiensi mengembangkan Enteprise Risk Managament
infrastruktur tersebut dan pemasaran berbagai operasional secara berkelanjutan (ERM), yaitu sistem manajemen risiko yang
produk unggulan, seperti KPR dan kredit pada komprehensif dan terintegrasi secara bank wide
karyawan instansi lain, pertumbuhan kredit Pertumbuhan bisnis tentunya tidak akan agar pengelolaan risiko dapat menjadi proses
perorangan Bank Mandiri selama tahun 2007 dapat memberikan nilai tambah yang yang ”embedded” dalam proses dan operasional
telah berhasil mencapai 30,96%. Produk kartu optimal manakala tidak diiringi dengan bisnis Bank sehari-hari.
kredit juga mengalami pertumbuhan yang sangat upaya pengendalian biaya yang terencana
pesat, dimana volume kreditnya meningkat dan terprogram dengan baik, terlebih lagi Era persaingan perbankan saat ini telah
hingga 39% dan fee-nya meningkat hingga 112%. menghadapi kebutuhan investasi dan memasuki momentum persaingan dalam aspek
pengeluaran operasional yang semakin modernisasi dan digitalisasi teknologi yang akan
Selain fokus pada upaya memperkuat kapabilitas meningkat, baik karena lonjakan volume sangat berdampak pada keunggulan kompetitif
dan penyempurnaan platform bisnis di masing- bisnis maupun karena kecenderungan laju kualitas pelayanan dan penyediaan produk
masing SBU, kami juga mengembangkan peningkatan harga-harga secara umum. suatu bank. Menyadari hal tersebut, maka kami
berbagai aliansi strategis antar unit kerja untuk telah memastikan bahwa infrastruktur teknologi
mensinergikan kekuatan di seluruh Strategic Menyadari hal tersebut maka Bank Mandiri informasi yang kami miliki dan kembangkan
Business Unit sehingga penetrasi bisnis seluruh selama tahun 2007 menjalankan berbagai benar-benar dapat mendukung pengembangan
segmen di pasar dapat lebih dalam dan luas. inisiatif strategis pengendalian biaya dalam bisnis di semua segmen. Kami akan memperkuat
Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007 23
26. Sambutan
Direktur Utama
perangkat teknologi informasi sebagai Supply kepercayaan kepada Manajemen dan seluruh
Chain Bank untuk nasabah wholesale dan pegawai Bank Mandiri dalam menjalankan proses
Transaction Bank untuk seluruh segmen dengan transformasi, menuntaskan fase Back on Track
biaya yang kompetitif di seluruh channel tanpa selama periode 2006-2007. Untuk itu kami ingin 1. Agus Martowardojo
Direktur Utama
mengabaikan aspek kenyamanan dan keamanan mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang
bertransaksi. tulus kepada seluruh stakeholder dan nasabah
2. Wayan Agus Mertayasa
yang telah setia bersama kami. Wujud apresiasi Wakil Direktur Utama
5. Meluncurkan branding baru sebagai tersebut kami canangkan dalam bentuk komitmen
visualisasi proses transformasi Manajemen dan seluruh karyawan Bank Mandiri 3. Omar S. Anwar
untuk menjadikan pelayanan Bank Mandiri menjadi Direktur Consumer Finance
Transformasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri yang terdepan, sehingga kepercayaan stakeholder
tidak saja difokuskan pada pengembangan terhadap Bank Mandiri dapat meningkat dan
4. Zulkifli Zaini
Direktur Commercial Banking
area bisnis, tetapi juga dilengkapi dengan memberi ruang tumbuh bagi nasabah. Kami yakin,
transformasi visualisasi branding dan citra hanya dengan menjadi Terdepan, Terpercaya dan
5. Sasmita
perusahaan. Pada tahun 2007, Bank Mandiri telah Tumbuh Bersama Nasabah, maka visi kami untuk Direktur Technology & Operations
meluncurkan tampilan logo dan tag line baru memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholder,
yang lebih menonjolkan identitas Bank Mandiri dapat tercapai. 6. Abdul Rachman
yang siap untuk menjadi regional player dengan Direktur Corporate Banking
standar operasi, standar layanan dan standar
tampilan berkualitas internasional. Peluncuran
7. Sentot A. Sentausa
Direktur Risk Management
branding baru ini menjadi sandaran bagi ”Brand PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Positioning” Bank Mandiri yang baru yang 8. Bambang Setiawan
menampilkan ”Brand Performance” yang modern, Direktur Compliance & Human Capital
berkelas, eye-catching serta selalu melekat
dalam ingatan. ”Brand Performance” ini menjadi 9. Riswinandi
rangkaian perwujudan dari transformasi budaya Direktur Special Asset Management
dan transformasi perilaku guna memberikan
10. Thomas Arifin
tampilan visual sebagai sebuah bank yang siap
Direktur Treasury & International Banking
untuk menjadi yang terdepan, terpercaya dan Agus Martowardjojo
memberikan ruang tumbuh bagi nasabah. Direktur Utama 11. Budi G. Sadikin
Peluncuran branding baru ini akan menjadi jiwa Direktur Micro & Retail Banking
dan semangat organisasi secara keseluruhan
untuk terus meningkatkan pelayanan dan 12. Pahala N. Mansury
kedekatan dengan nasabah sebagai bagian dari EVP Coordinator Finance & Strategy
proses transformasi Bank Mandiri.
13. Haryanto T. Budiman
EVP Coordinator Change Management Office
TERDEPAN, TERPERCAYA. TUMBUH BERSAMA
ANDA.
Proses pencapaian visi Bank Mandiri sebagai
Dominant Multispecialist Bank menuju Regional
Champion Bank telah berhasil menuntaskan fase
Back on Track di awal tahun 2007, sehingga di tahun
2008 Bank Mandiri telah memiliki pondasi yang kuat
dan siap untuk memasuki periode pertumbuhan
atau fase Outperform The Market. Kesiapan tersebut
tentunya tidak terlepas dari dukungan stakeholder
dan nasabah Bank Mandiri yang telah memberikan
24 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007
29. Direksi
AGUS MARTOWARDOJO WAYAN AGUS MERTAYASA
Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Universitas Brawijaya Malang tahun 1973. Beliau
Selain itu beliau menyelesaikan berbagai course di memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) sebagai
beberapa institusi. Analis Kredit, kemudian menjabat Kepala Bagian
Kredit di BBD Denpasar pada tahun 1980. Tahun
Beliau memulai karir perbankan sebagai International 1983 sampai tahun 1991, dipromosikan menduduki
Loan Officer di Bank of America. Pada tahun 1986 posisi jabatan Wakil Kepala Cabang dan Kepala
beliau kemudian bergabung dengan Bank Niaga dan Cabang di berbagai cabang Bank Bumi Daya.
terakhir menduduki posisi sebagai Vice President,
Corporate Banking Head, Corporate Banking Group. Pada tahun 1991, beliau dipromosikan menjadi
Pada tahun 1995, beliau kemudian diminta untuk General Manager Bank Bumi Daya Los Angeles
menjadi Direktur Utama PT Bank Bumiputera dan pada AS . Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong,
tahun 1998 ditugaskan sebagai Direktur Utama PT menjadi Chief Executive BBD International Finance
Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero). HongKong dan juga merangkap sebagai Chief
Representative BBD HongKong. Tahun 1993, kembali
Selama kurun waktu tahun 1999 sampai dengan ke Amerika Serikat dan menduduki posisi sebagai
2002, beliau bertugas sebagai Managing Director General Manager Bank Bumi Daya New York sampai
Bank Mandiri yang membawahkan berbagai bidang dengan tahun 1994.
termasuk Risk Management and Credit Restructuring,
Retail Banking dan Operations, dan terakhir memimpin Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999,
bidang Human Resources and Support Services. beliau ditugaskan menjadi Direktur di Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo), membawahkan
Pada bulan Oktober 2002, setelah menjabat sebagai bidang Treasury & International Banking, Financial
Penasehat untuk Ketua BPPN, beliau ditugaskan Accounting and Credit Restructuring.
menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. (merger
dari PT Bank Bali Tbk., PT Bank Universal Tbk., PT Bank Sejak tanggal 1 Juli 1999, beliau bertugas sebagai
Prima Ekspres, Bank Media, Bank Patriot). Executive Vice President membawahkan bidang
Risk Management sampai dengan bulan Juli 2001
Semenjak Mei 2005, beliau diminta untuk memimpin dan kemudian sejak Agustus 2007 menjadi Senior
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai direktur utama Executive Vice President Coordinator Human
sampai sekarang. Resources, Compliance and Corporate Secretary.
Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesi Tahun 2002, beliau diangkat menjadi Managing
termasuk sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia Director Human Resources, Compliance and
semenjak bulan Desember 2005 dan hingga saat ini Corporate Secretary dan pada bulan April 2003,
menjabat Ketua Umum HIMBARA sejak bulan Juni beliau ditugaskan menjadi Managing Director
2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan membawahkan bidang Risk Management.
Penasihat Perbanas sejak bulan Juni 2006. dan
sebelumnya adalah Ketua Perbanas periode 2003 Pada bulan Mei 2005, beliau dipromosikan menjadi
-2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Bankers Wakil Direktur Utama merangkap Chief Financial
Club Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2003. Officer Finance & Strategy dan masih menjabat
sebagai Wakil Direktur Utama sampai sekarang.
Pada tahun 2006, terpilih oleh Asiamoney sebagai Best
Indonesian Executive dan memperoleh Leadership
Achievement Award dari The Asian Banker. Pada tahun
2007 beliau memperoleh penghargaan sebagai Top
Banker 2007 dari Majalah Investor.
27 Laporan Tahunan PT Bank Mandiri Tbk. 2007