SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
RACIKAN
60 SemijurnalFarmasi&Kedokteran ETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014
S
indrom Asperger disebut juga sindrom profesor kecil, little
professor(s) syndrome, Asperger disorder, Asperger syn
drome, gangguan Asperger (GA). Disebut sindrom
profesor kecil karena anak dengan sindrom ini sering menun-
jukkankeunikanperilaku,caraberpikir,danberkomunikasi.Sindromini
dianggap varian autisme atau high-functioning autism (HFA).
Gangguan Asperger (GA) merupakan spektrum gangguan
perkembangan pervasif kompleks, ditandai perburukan menetap
fungsi sosialisasi/interaksi sosial, komunikasi, kognisi, sensasi,
disertai pola perilaku berulang serta minat terbatas.
Epidemiologi
GA sering terdiagnosis setelah anak berusia >3 tahun atau
usia sekolah. Prevalensi GA berkisar 3/1000 anak hingga 2,5/
10.000 anak, sampai 1/100.000 anak. Rasio anak lelaki:anak
perempuan = 4-9:1.Di Indonesia, belum ada data pasti.
Etiologi
Multifaktorial. GA memengaruhi sistem substansia alba
hemisferdekstra.AnakGAmemilikilebihsedikitsubstansiagrisea
di beberapa bagian otak, yaitu: nukleus kaudatus dan thalamus,
sedikit frontal-corpus-callosal-white-matter di hemisfer dekstra
dengan banyak substansia alba di lobus parietal. Ditemukan pula
gangguan hubungan antara amigdala dengan struktur otak lain.
Dibandingkan kontrol, anak GA memiliki volume substansia alba
lebihbesardisekitarlobusparietalinferiorhemisfersinistra,tetapi
kekurangansubstansialbaterutamadisisikanan.AnakGAmemiliki
sulkus terdalam di antara kontrol, yaitu di sulkus intraparietal kiri.
Genetik. Analisis struktural-fungsional gen di dua 17p
breakpoints t(13;17) dan t(17;19) mengungkap candidate se-
quences fenotip GA. Fenotip GA hasil dari efek posisional dari
breakpoints kromosom 17; berdasar karakterisasi molekuler dua
chromosome breakpoints, berhasil teridentifikasi daerah baru
yang rentan GA, yaitu: 17p13. Pola GA banyak dijumpai pada
beberapa anggota keluarga sekaligus. Problem di periode pre-
natal-neonatal, serta selama proses kelahirannya.
Potret Klinis
UmumnyaindividuGAberinteligensinormalhinggasuperior.
Merekamemilikiketerampilansertadapatberkontribusiintelektual
luar-biasa, terutama di bidang ilmu komputer, matematika, fisika,
musik, dan bidang-bidang tanpa interaksi sosial.
Dua Tahun Pertama
Mereka banyak menjerit, sulit merasa nyaman, terkadang
hiperaktif/apatis,tampaksakit/nyeri,danmemilikimasalahtidur.
Sindrom
Profesor Kecil
Dito Anurogo1.2
, Taruna Ikrar1,2,3
Gangguan Asperger di Masa Anak
Gejala GA tidak jelas sampai anak berusia 4 tahun/lebih. Di-
agnosis ditegakkan di usia sekolah. Mulanya ditandai
overaktivitas, kurang pengendalian impulse, kurang perhatian,
gangguan tidur berat. Saat usia 3-5 tahun, perlu perhatian khusus
di bidang bahasa, keseimbangan, inkoordinasi motorik; diagno-
sis dapat berubah DAMP. Saat usia 6-8 tahun, ada gangguan
interaksi sosial.
Permasalahan Perkembangan
Bahasa individu GA berkembang pesat. Mereka mampu
spontan berkomentar tentang apa yang dilihat/ didengarnya,
namun gagal berespon terhadap pertanyaan /pendekatan baik
dari orang terdekat mau pun orang asing. Banyak orangtua yakin,
anaknya dapat membaca dengan baik sebelum mulai berbicara.
Seringkali ada tatapan kosong saat orang lain mendekati, untuk
berkomunikasi. Beberapa anak GA sangat rajin, cerdas, punya
rasa ingin tahu yang tinggi, terutama tentang lingkungannya.
Ini terjadi dalam tiga tahun pertama.
Usia 3 – 5 Tahun
Satu dari tiga anak GA sedikit /bahkan tidak berbicara sama
sekali di usia 3 tahun.Anak lelaki GAmenunjukkan sedikit /tidak
ada ketertarikan dengan anak seusia. Ia dapat mengganggu anak
lain tanpa perasaan, mengambil barang, atau mendorong dengan
kasar. Anak laki-laki GA adalah pembaca yang baik-terampil,
namun kemampuan-keterampilan berbicara-berkomunikasi
spontannya terbatas.
Tahun-tahun Awal Sekolah
Mulai usia 6 tahun hingga usia pra-remaja akhir, gambaran
klinis mulai nyata. Gejala khas nyata di usia 8-10 tahun. GA
ditandai gejala egosentris nyata; ketidaksesuaian perilaku sosial-
emosional. Dalam berkomunikasi cenderung provokatif /terlalu
lugu. Terlalu jujur menjadi masalah, karena individu GA tak
memahami aturan sosial, tak dapat menilai situasi, tak menyadari
bahwa “setiap perkataan ada tempatnya tersendiri” dan “tidak
semua perlu dikatakan”.
Masalah komunikasi, kemampuan berbahasa dan
berbicara
InilahproblemintiGA.AnakusiasekolahdenganGAmemiliki
problem artikulasi; dapat dijumpai “nada kekanak-kanakan” saat
berbicara, meski pun isi bahasanya “sangat dewasa”. Umum
dijumpai hyperlexia, yaitu: kemampuan membacanya istimewa
seperti mesin, meski pemahamannya boleh jadi (atau tidak)
60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM60
RACIKAN
61SemijurnalFarmasi&KedokteranETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014
terganggu. Masalah pemahaman bahasa umum dijumpai bahkan
meski pun ia unggul dalam perbendaharaan kata. Anak-anak
dengan GA ahli dan menguasai kata-kata tunggal, namun tetap
memiliki kesulitan memahami bahasa secara in context. Mereka
bermasalah dengan bahasa metaforis, atau apa pun yang tidak
dijelaskansecaraeksplisitkepadamereka.Seringkalimerekasalah
memahami maksud orang lain.
Kesulitan pragmatis merupakan hal terpenting.Anak-anak GA
kesulitan merespon pertanyaan terbuka. Sebagian besar menyukai
pertanyaan-pertanyaanyanghanyamemilikisatujawaban“benar”.
Saat berlangsung tanya-jawab, mereka merasakannya seperti
gameyangberbahayaatauberisiko.Persoalannyabukanmemelajari
hal-hal baru, namun menemukan bahwa orang lain mengetahui
jawabanyangbenar.SehinggawajarbagiGAterusbertanyatentang
hal-hal yang terkadang mereka sudah tahu jawabannya.
Hal lainnya, GA merasa kesulitan menggunakan konteks so-
sial, sebagai dasar untuk memahami pesan saat orang berbicara
atau mengobrol. Mereka sulit mema-
hami bahwa intonasi dan tekanan kata
yang berbeda dapat mengubah arti
atau pesan yang ingin disampaikan
orang lain. Banyak pula GA berbicara
tidak jelas, seperti menggerutu atau
berkomat-kamit.Mayoritasjugamemi-
liki melodi kalimat datar dan suara
monoton.
Hal menarik lainnya, mereka tam-
pak benar-benar memahami apa yang
Anda katakan, hanya jika Anda ber-
bicara dengan irama sangat lambat.
Padahal, umumnya percakapan ber-
langsung cepat. Sehingga dalam
percakapan dengan lebih dari dua or-
ang, mereka sulit untuk berpartisipasi.
Banyak anak lelaki GA berbicara
dengan cara klasik /kuno, terlalu for-
mal, seolah mereka sedang membaca referensi tingkat tinggi.
Mereka merasa sulit memahami bahasa percakapan yang mereka
anggap tidak sesempurna bahasa tertulis.
Beberapa anak GA merasa terbantu, dengan mencatat apa
yang orang lain katakan sehingga mereka dapat menganalisis
kembali percakapan itu. Mereka sering mengingat banyak hal
yang telah mereka baca, meski sudah berlangsung beberapa
tahun yang lalu. Pada waktu yang sama, mereka sulit mengingat
kalimat dalam percakapan, meski baru berlangsung beberapa
menit yang lalu.
Problem Prosodi
Prosodi adalah melodi kalimat, salah satu komponen fung-
sional perilaku (ber)bicara. Gangguan prosodi GA dijumpai di
kriteria Gillberg. Ada keu-
nikan pitch, stress, rhythm,
prosodi/melodi bicara indi-
viduGA.Dijumpaigangguan
modulasi vokal. Bicaranya
monoton, datar, berpola te-
kanan tak biasa, pilihan kata sangat tepat namun cenderung
terlalu resmi dengan tekanan di hampir semua suku kata.
Prosodinya kurang /tidak fasih, terutama di frekuensi repetisi
kata, lebih sedikit jeda dibandingkan dengan pembicara seu-
sianya, serta ada distorsi/ pelafalan kata yang tak lazim. Nada
suaranya datar-monotonous. Volume sering terdengar sangat /
terlalu keras, terkadang dijumpai bunyi sengau/ bernada tinggi,
hal ini pertama kali diamati oleh Hans Asperger dan dikon-
firmasikan oleh berbagai riset-studi sesudahnya.
Individu GA sulit memahami variasi-perubahan nada suara,
penekanan, perhatian kata-kata tertentu saat mendengarkan or-
ang berbicara. Individu GA yang bermasalah dengan prosodi
(produksi /persepsi), perlu dibimbing untuk memahami pesan
(implisit, eksplisit). Bermain peran, mendengarkan rekaman au-
dio, dan drama dapat membantu menjelaskan pentingnya
penekanan (nada, kata, kalimat).
Problem Komunikasi
Ada problem komunikasi non-
verbal. Individu GA berwajah dingin
tanpa ekspresi, muka tanpa perasaan;
diistilahkan “poor-facial-mimicry”,
“poker-faces”, “dead-face”, “stone-
face”.
Anak-anak usia sekolah GA, sulit
menentukan jarak saat berkomunikasi.
Mereka bisa berada /berdiri terlalu de-
kat, sehingga orang lain merasa tidak
nyaman.Atau berdiri terlalu jauh, se-
hingga maksudnya sulit dipahami.
Saatberkomunikasi,individuGAlebih
suka memperhatikan mulut orang lain
daripada mata/ bahasa tubuh. Tatap-
an matanya terbuka lebar, kosong,
melamun, membingungkan, tegang,
atau membelalak. Ini biasa terjadi
sebelum remaja.
Individu GA memiliki bahasa tubuh janggal, canggung, kikuk
tanpa dibuat-buat. Mereka cenderung condong /bersandar ke
arah yang salah saat berkomunikasi. Mereka berada di belakang
orang yang berbicara, menatap jendela saat diskusi “memanas”,
atau berdiri dan meninggalkan forum.
Masa Remaja
Sulit mengenali, memahami, mendeteksi GA selama remaja.
RemajaGAingindiakuinormal.TidakjarangremajaGAbermasalah
di aktivitas kehidupan sehari-hari; kebersihan diri, berpakaian,
pekerjaan sekolah, makan, tidur. Depresi ringan-sedang, mudah
tersinggung adalah manifestasi krisis identitas. Penyalahgunaan
obat dan aktivitas antisosial, meski pun jarang, dapat terjadi.
Autistic disorder atau Autism Spectrum Disorders High Functioning Autism (HFA)
Alexithymia Sindrom non-verbal learning disabilities (NLD)
DAMP (deficits in attention, motor control and perception)
Diagnosis Banding
http://web.ceu.hu
60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM61
RACIKAN
62 SemijurnalFarmasi&Kedokteran ETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014
Masa Dewasa
Gangguan berkomunikasi; gangguan prosodi, berbicara
kurang responsif, memakai bahasa yang terlalu resmi – kaku -
ilmiah sehingga berkesan ingin /suka menonjolkan keilmuannya,
sulit menangkap makna, perilaku komunikasi non-verbal kurang;
gesture kurang luwes, dingin.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria Gillberg, Szatmari,
ICD-10, dan/atau DSM-IV.
Komorbiditas
Komorbiditas GA: depresi, cemas, bipolar, gangguan mood,
schizophrenia, dysthymia, usaha bunuh diri, halusinasi, mania,
gangguan psikotik tak spesifik, problem pemusatan perhatian,
gangguan tidur, gangguan kepribadian schizoid, gangguan obsesif
kompulsif (OCD), gangguan perkembangan lainnya (sindrom
Tourette, ADHD/attention-deficit hyperactivity disorder).
Penatalaksanaan
Strategi ABC (academics, behaviour, communication).
Pelatihan keterampilan sosial. Temukan dan kembangkan
potensi. Luangkan waktu untuk berinteraksi setiap hari. Dibina,
dididik, dengan cinta kasih. Berkomunikasi dengan bahasa
sederhana dan nada lambat. Bermain peran. Latihan visualisasi.
Detailkan tugas satu per satu. Medikamentosa: golongan
antipsikotik, SSRI, neuroleptik-atipikal, clonidine, naltrexone.
Konsultasi dengan: dokter umum/ keluarga, pediatrik, psikiater,
neurolog, dokter spesialis THT, audiologis, speech patholo-
gist, terapis fisik-okupasi. Diet rendah kolesterol, rendah LDL.
Terapi relaksasi; meditasi, yoga, kundalini, senam-olahraga
pernafasan,aikido,berdoa-berzikir,dsb. Dilakukanselama10-
20 menit, 2x sehari, pagi hari sebelum sarapan, sore hari sebelum
makanmalam.
Pencegahan
Screening (deteksi dini) dengan: Asperger Syndrome Diag-
nostic Scale, Childhood Asperger Syndrome Test, Gilliam
Asperger’s Disorder Scale, Krug Asperger’s Disorder Index,
atau Australian Scale forAsperger’s Syndrome. Pro-aktif mencari
informasi tentang sindrom Asperger.
Segera konsultasi ke dokter bila curiga anak menderita
sindrom Asperger. Mewaspadai berbagai mitos, asumsi,
anggapan menyesatkan yang berkembang di masyarakat,
tentang sindrom Asperger. Misalnya: mitos bahwa individu
Asperger tidak memiliki kemampuan, motivasi /keinginan untuk
menjalin “persahabatan sejati” dengan orang lain. Percayakan
penegakan diagnosis hanya kepada ahli (psikiater, pediatrik,
neurosaintis, dokter, psikolog klinis). Perlu sinergi-kolaborasi
multidisiplin-ilmu dan lintas sektoral untuk diseminasi-sosialisasi
GA, serta upaya komprehensif-holistik untuk preventif.
1 Brain Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University,
Indonesia
2 Neuroscience Department Surya University, Indonesia
3 School of Medicine, University of California, Irvine, USA
Referensi
1. Allman T. Asperger’s Syndrome. Gale, Cengage Learning 2009.
Farmington Hills MI.
2. American Psychiatric Association.1994. ISBN-13:978-
0890420256.
3. AnurogoD,etal.PosterPresentation.JakNews.1-2Feb2014.Jakarta.
4. Attwood T. Jessica Kingsley Publishers.London-Philadelphia.
2007.ISBN 978 1 84642 559 2.
5. Baron-Cohen, S. Oxford University Press. 2008. ISBN-13:978-
0198504900.
6. Baron-Cohen S, et.al. J Autism Dev Disord 2005;35(6):807-819.
7. Berney T. Advances in Psychiatric Treatment.2004;10:341-351.
8. Campbell JM. J Autism Dev Disord 2005;35:1.
9. Cederlund M, Gillberg C. Dev Med Child Neurol 2004;46:652–660.
10. Cutler A, et.al. Language and Speech 1997;40(2):141-201.
11. Dein K, Woodbury-Smith M. Advances in psychiatric treatment.
2010;16:37–43.
12. Dziobek I, et.al. Psych Res. 2007;149(1-3):321-4.
13. Fombonne E. J Autism Dev Disord 2003;33(4):365-382.
14. Gillberg C. Cambridge University Press. New York. 2002. ISBN-
13:978-0-511-13295-7.
15. Gillberg IC, Gillberg C. J Child Psychol Psychiatry 1989;30:631-638.
16. Kaland N. Research inAutism Spectrum Disorders 2011;5:984–989.
17. Kaland N, et.al. Research in Autism Spectrum Disorders
2011;5:1129–1137.
18. Khouzam HR, et.al. Comprehensive Psychiatry 2004;45(3):184-191.
19. Klin A, et.al. J Autism Dev Disord 2005;35(2):221–234.
20. Klin A, Volkmar FR, Sparrow SS (Ed.). The Guilford Press. New
York. 2000. ISBN 1-57230-534-7.
21. Korpilahti P, et.al. J Autism Dev Disord 2007;37(8):1539-1549.
22. Kujalaa T, et.al. Neuroscience Letters 2005;383(3):260–265.
23. Lindner JL, Rosén LA. J Autism Dev Disord 2006;36(6):769-777.
24. Mazzone L, et.al. Annals of General Psychiatry 2012;11:16.
25. McCann J, et.al. Int J Lang Comm Dis 2007;42(6):682-702.
26. Ryburn B, et.al. J Neuropsych 2009;3:107–123.
27. Shriberg LD, et.al. Journal of Speech, Language, and Hearing
Research 2001;44:1097-1115.
28. Stoddart KP, Burke L, King R. W.W. Norton & Co. New York. July
2012. ISBN 978-0-393-70550-8.
29. Szatmari P, Brenner R. Can J Psychiatry 1989;34:554-560.
30. Tentler D, et.al. Eur J Hum Gen 2002;11:189–195.
31. Toth K, King BH. Am J Psychiatry. 2008;165(8):958-63.
32. Wing L. Psychol Med 1981;11(1):115–129.
33. Wing L, Gould J. J Autism Dev Disord 1979;9:11-29.
34. World Health Organization. 1992. ISBN-13:978-9241544221.
Asperger Syndrome Diagnostic Scale Adult Asperger Assessment Gilliam Asperger Disorder Scale
Autism Spectrum Screening Questionnaire Autism Diagnostic Interview Kuesioner Nylander
Wisconsin Card Sorting Test (WCST-64) Kolesterol total dan LDL MRI, Positron emission tomography (PET), dan
audiografi (sesuai indikasi)
Pemeriksaan Penunjang
60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM62

More Related Content

Viewers also liked

Historia moderna
Historia modernaHistoria moderna
Historia modernashunichiw
 
Kam075000..c75.eng.2.0
Kam075000..c75.eng.2.0Kam075000..c75.eng.2.0
Kam075000..c75.eng.2.0emiliomerayo
 
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013CNV Vakcentrale
 
Evaluacion global (2)
Evaluacion global (2)Evaluacion global (2)
Evaluacion global (2)Yessi Yess
 
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013Juliane Soska
 
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)Sandro de Macedo
 

Viewers also liked (13)

Ok land rush email
Ok land rush emailOk land rush email
Ok land rush email
 
tax work shop
tax work shoptax work shop
tax work shop
 
Historia moderna
Historia modernaHistoria moderna
Historia moderna
 
Kam075000..c75.eng.2.0
Kam075000..c75.eng.2.0Kam075000..c75.eng.2.0
Kam075000..c75.eng.2.0
 
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013
Brief vakcentrales inzet Europese Raad 27 juni 2013
 
icwaimem
icwaimemicwaimem
icwaimem
 
El Universo y la Tierra
El Universo y la TierraEl Universo y la Tierra
El Universo y la Tierra
 
Evaluacion global (2)
Evaluacion global (2)Evaluacion global (2)
Evaluacion global (2)
 
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013
Portaria interministerial número 1369 de 08 de julho de 2013
 
2
22
2
 
La actri
La actriLa actri
La actri
 
Biz sredstva
Biz sredstvaBiz sredstva
Biz sredstva
 
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)
Um Estudo Sistematizado sobre a resolução das equações polinomiais. (SLIDES)
 

More from Taruna Ikrar

neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome Taruna Ikrar
 
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)Taruna Ikrar
 
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarObsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarTaruna Ikrar
 
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarIkon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarTaruna Ikrar
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Taruna Ikrar
 
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Taruna Ikrar
 
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Taruna Ikrar
 
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014Taruna Ikrar
 
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrarPabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrarTaruna Ikrar
 
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...Taruna Ikrar
 
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Taruna Ikrar
 
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito tarunaTaruna Ikrar
 
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Taruna Ikrar
 
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Taruna Ikrar
 
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...Taruna Ikrar
 
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiKebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiTaruna Ikrar
 

More from Taruna Ikrar (20)

neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome
 
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
 
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarObsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
 
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarIkon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
 
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
 
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
 
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
 
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrarPabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrar
 
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...
Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna i...
 
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
 
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
 
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
 
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
 
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...
Menguak misteri saraf penghambat (termuan dr ikrar bersama timnnya yang dipub...
 
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiKebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 

Recently uploaded (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 

(Syndrome professor kecil) 60 62 -- racikan sinrom prof kecil dito + taruna

  • 1. RACIKAN 60 SemijurnalFarmasi&Kedokteran ETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014 S indrom Asperger disebut juga sindrom profesor kecil, little professor(s) syndrome, Asperger disorder, Asperger syn drome, gangguan Asperger (GA). Disebut sindrom profesor kecil karena anak dengan sindrom ini sering menun- jukkankeunikanperilaku,caraberpikir,danberkomunikasi.Sindromini dianggap varian autisme atau high-functioning autism (HFA). Gangguan Asperger (GA) merupakan spektrum gangguan perkembangan pervasif kompleks, ditandai perburukan menetap fungsi sosialisasi/interaksi sosial, komunikasi, kognisi, sensasi, disertai pola perilaku berulang serta minat terbatas. Epidemiologi GA sering terdiagnosis setelah anak berusia >3 tahun atau usia sekolah. Prevalensi GA berkisar 3/1000 anak hingga 2,5/ 10.000 anak, sampai 1/100.000 anak. Rasio anak lelaki:anak perempuan = 4-9:1.Di Indonesia, belum ada data pasti. Etiologi Multifaktorial. GA memengaruhi sistem substansia alba hemisferdekstra.AnakGAmemilikilebihsedikitsubstansiagrisea di beberapa bagian otak, yaitu: nukleus kaudatus dan thalamus, sedikit frontal-corpus-callosal-white-matter di hemisfer dekstra dengan banyak substansia alba di lobus parietal. Ditemukan pula gangguan hubungan antara amigdala dengan struktur otak lain. Dibandingkan kontrol, anak GA memiliki volume substansia alba lebihbesardisekitarlobusparietalinferiorhemisfersinistra,tetapi kekurangansubstansialbaterutamadisisikanan.AnakGAmemiliki sulkus terdalam di antara kontrol, yaitu di sulkus intraparietal kiri. Genetik. Analisis struktural-fungsional gen di dua 17p breakpoints t(13;17) dan t(17;19) mengungkap candidate se- quences fenotip GA. Fenotip GA hasil dari efek posisional dari breakpoints kromosom 17; berdasar karakterisasi molekuler dua chromosome breakpoints, berhasil teridentifikasi daerah baru yang rentan GA, yaitu: 17p13. Pola GA banyak dijumpai pada beberapa anggota keluarga sekaligus. Problem di periode pre- natal-neonatal, serta selama proses kelahirannya. Potret Klinis UmumnyaindividuGAberinteligensinormalhinggasuperior. Merekamemilikiketerampilansertadapatberkontribusiintelektual luar-biasa, terutama di bidang ilmu komputer, matematika, fisika, musik, dan bidang-bidang tanpa interaksi sosial. Dua Tahun Pertama Mereka banyak menjerit, sulit merasa nyaman, terkadang hiperaktif/apatis,tampaksakit/nyeri,danmemilikimasalahtidur. Sindrom Profesor Kecil Dito Anurogo1.2 , Taruna Ikrar1,2,3 Gangguan Asperger di Masa Anak Gejala GA tidak jelas sampai anak berusia 4 tahun/lebih. Di- agnosis ditegakkan di usia sekolah. Mulanya ditandai overaktivitas, kurang pengendalian impulse, kurang perhatian, gangguan tidur berat. Saat usia 3-5 tahun, perlu perhatian khusus di bidang bahasa, keseimbangan, inkoordinasi motorik; diagno- sis dapat berubah DAMP. Saat usia 6-8 tahun, ada gangguan interaksi sosial. Permasalahan Perkembangan Bahasa individu GA berkembang pesat. Mereka mampu spontan berkomentar tentang apa yang dilihat/ didengarnya, namun gagal berespon terhadap pertanyaan /pendekatan baik dari orang terdekat mau pun orang asing. Banyak orangtua yakin, anaknya dapat membaca dengan baik sebelum mulai berbicara. Seringkali ada tatapan kosong saat orang lain mendekati, untuk berkomunikasi. Beberapa anak GA sangat rajin, cerdas, punya rasa ingin tahu yang tinggi, terutama tentang lingkungannya. Ini terjadi dalam tiga tahun pertama. Usia 3 – 5 Tahun Satu dari tiga anak GA sedikit /bahkan tidak berbicara sama sekali di usia 3 tahun.Anak lelaki GAmenunjukkan sedikit /tidak ada ketertarikan dengan anak seusia. Ia dapat mengganggu anak lain tanpa perasaan, mengambil barang, atau mendorong dengan kasar. Anak laki-laki GA adalah pembaca yang baik-terampil, namun kemampuan-keterampilan berbicara-berkomunikasi spontannya terbatas. Tahun-tahun Awal Sekolah Mulai usia 6 tahun hingga usia pra-remaja akhir, gambaran klinis mulai nyata. Gejala khas nyata di usia 8-10 tahun. GA ditandai gejala egosentris nyata; ketidaksesuaian perilaku sosial- emosional. Dalam berkomunikasi cenderung provokatif /terlalu lugu. Terlalu jujur menjadi masalah, karena individu GA tak memahami aturan sosial, tak dapat menilai situasi, tak menyadari bahwa “setiap perkataan ada tempatnya tersendiri” dan “tidak semua perlu dikatakan”. Masalah komunikasi, kemampuan berbahasa dan berbicara InilahproblemintiGA.AnakusiasekolahdenganGAmemiliki problem artikulasi; dapat dijumpai “nada kekanak-kanakan” saat berbicara, meski pun isi bahasanya “sangat dewasa”. Umum dijumpai hyperlexia, yaitu: kemampuan membacanya istimewa seperti mesin, meski pemahamannya boleh jadi (atau tidak) 60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM60
  • 2. RACIKAN 61SemijurnalFarmasi&KedokteranETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014 terganggu. Masalah pemahaman bahasa umum dijumpai bahkan meski pun ia unggul dalam perbendaharaan kata. Anak-anak dengan GA ahli dan menguasai kata-kata tunggal, namun tetap memiliki kesulitan memahami bahasa secara in context. Mereka bermasalah dengan bahasa metaforis, atau apa pun yang tidak dijelaskansecaraeksplisitkepadamereka.Seringkalimerekasalah memahami maksud orang lain. Kesulitan pragmatis merupakan hal terpenting.Anak-anak GA kesulitan merespon pertanyaan terbuka. Sebagian besar menyukai pertanyaan-pertanyaanyanghanyamemilikisatujawaban“benar”. Saat berlangsung tanya-jawab, mereka merasakannya seperti gameyangberbahayaatauberisiko.Persoalannyabukanmemelajari hal-hal baru, namun menemukan bahwa orang lain mengetahui jawabanyangbenar.SehinggawajarbagiGAterusbertanyatentang hal-hal yang terkadang mereka sudah tahu jawabannya. Hal lainnya, GA merasa kesulitan menggunakan konteks so- sial, sebagai dasar untuk memahami pesan saat orang berbicara atau mengobrol. Mereka sulit mema- hami bahwa intonasi dan tekanan kata yang berbeda dapat mengubah arti atau pesan yang ingin disampaikan orang lain. Banyak pula GA berbicara tidak jelas, seperti menggerutu atau berkomat-kamit.Mayoritasjugamemi- liki melodi kalimat datar dan suara monoton. Hal menarik lainnya, mereka tam- pak benar-benar memahami apa yang Anda katakan, hanya jika Anda ber- bicara dengan irama sangat lambat. Padahal, umumnya percakapan ber- langsung cepat. Sehingga dalam percakapan dengan lebih dari dua or- ang, mereka sulit untuk berpartisipasi. Banyak anak lelaki GA berbicara dengan cara klasik /kuno, terlalu for- mal, seolah mereka sedang membaca referensi tingkat tinggi. Mereka merasa sulit memahami bahasa percakapan yang mereka anggap tidak sesempurna bahasa tertulis. Beberapa anak GA merasa terbantu, dengan mencatat apa yang orang lain katakan sehingga mereka dapat menganalisis kembali percakapan itu. Mereka sering mengingat banyak hal yang telah mereka baca, meski sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Pada waktu yang sama, mereka sulit mengingat kalimat dalam percakapan, meski baru berlangsung beberapa menit yang lalu. Problem Prosodi Prosodi adalah melodi kalimat, salah satu komponen fung- sional perilaku (ber)bicara. Gangguan prosodi GA dijumpai di kriteria Gillberg. Ada keu- nikan pitch, stress, rhythm, prosodi/melodi bicara indi- viduGA.Dijumpaigangguan modulasi vokal. Bicaranya monoton, datar, berpola te- kanan tak biasa, pilihan kata sangat tepat namun cenderung terlalu resmi dengan tekanan di hampir semua suku kata. Prosodinya kurang /tidak fasih, terutama di frekuensi repetisi kata, lebih sedikit jeda dibandingkan dengan pembicara seu- sianya, serta ada distorsi/ pelafalan kata yang tak lazim. Nada suaranya datar-monotonous. Volume sering terdengar sangat / terlalu keras, terkadang dijumpai bunyi sengau/ bernada tinggi, hal ini pertama kali diamati oleh Hans Asperger dan dikon- firmasikan oleh berbagai riset-studi sesudahnya. Individu GA sulit memahami variasi-perubahan nada suara, penekanan, perhatian kata-kata tertentu saat mendengarkan or- ang berbicara. Individu GA yang bermasalah dengan prosodi (produksi /persepsi), perlu dibimbing untuk memahami pesan (implisit, eksplisit). Bermain peran, mendengarkan rekaman au- dio, dan drama dapat membantu menjelaskan pentingnya penekanan (nada, kata, kalimat). Problem Komunikasi Ada problem komunikasi non- verbal. Individu GA berwajah dingin tanpa ekspresi, muka tanpa perasaan; diistilahkan “poor-facial-mimicry”, “poker-faces”, “dead-face”, “stone- face”. Anak-anak usia sekolah GA, sulit menentukan jarak saat berkomunikasi. Mereka bisa berada /berdiri terlalu de- kat, sehingga orang lain merasa tidak nyaman.Atau berdiri terlalu jauh, se- hingga maksudnya sulit dipahami. Saatberkomunikasi,individuGAlebih suka memperhatikan mulut orang lain daripada mata/ bahasa tubuh. Tatap- an matanya terbuka lebar, kosong, melamun, membingungkan, tegang, atau membelalak. Ini biasa terjadi sebelum remaja. Individu GA memiliki bahasa tubuh janggal, canggung, kikuk tanpa dibuat-buat. Mereka cenderung condong /bersandar ke arah yang salah saat berkomunikasi. Mereka berada di belakang orang yang berbicara, menatap jendela saat diskusi “memanas”, atau berdiri dan meninggalkan forum. Masa Remaja Sulit mengenali, memahami, mendeteksi GA selama remaja. RemajaGAingindiakuinormal.TidakjarangremajaGAbermasalah di aktivitas kehidupan sehari-hari; kebersihan diri, berpakaian, pekerjaan sekolah, makan, tidur. Depresi ringan-sedang, mudah tersinggung adalah manifestasi krisis identitas. Penyalahgunaan obat dan aktivitas antisosial, meski pun jarang, dapat terjadi. Autistic disorder atau Autism Spectrum Disorders High Functioning Autism (HFA) Alexithymia Sindrom non-verbal learning disabilities (NLD) DAMP (deficits in attention, motor control and perception) Diagnosis Banding http://web.ceu.hu 60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM61
  • 3. RACIKAN 62 SemijurnalFarmasi&Kedokteran ETHICAL DIGEST NO. 121 Thn. XI Maret 2014 Masa Dewasa Gangguan berkomunikasi; gangguan prosodi, berbicara kurang responsif, memakai bahasa yang terlalu resmi – kaku - ilmiah sehingga berkesan ingin /suka menonjolkan keilmuannya, sulit menangkap makna, perilaku komunikasi non-verbal kurang; gesture kurang luwes, dingin. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria Gillberg, Szatmari, ICD-10, dan/atau DSM-IV. Komorbiditas Komorbiditas GA: depresi, cemas, bipolar, gangguan mood, schizophrenia, dysthymia, usaha bunuh diri, halusinasi, mania, gangguan psikotik tak spesifik, problem pemusatan perhatian, gangguan tidur, gangguan kepribadian schizoid, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan perkembangan lainnya (sindrom Tourette, ADHD/attention-deficit hyperactivity disorder). Penatalaksanaan Strategi ABC (academics, behaviour, communication). Pelatihan keterampilan sosial. Temukan dan kembangkan potensi. Luangkan waktu untuk berinteraksi setiap hari. Dibina, dididik, dengan cinta kasih. Berkomunikasi dengan bahasa sederhana dan nada lambat. Bermain peran. Latihan visualisasi. Detailkan tugas satu per satu. Medikamentosa: golongan antipsikotik, SSRI, neuroleptik-atipikal, clonidine, naltrexone. Konsultasi dengan: dokter umum/ keluarga, pediatrik, psikiater, neurolog, dokter spesialis THT, audiologis, speech patholo- gist, terapis fisik-okupasi. Diet rendah kolesterol, rendah LDL. Terapi relaksasi; meditasi, yoga, kundalini, senam-olahraga pernafasan,aikido,berdoa-berzikir,dsb. Dilakukanselama10- 20 menit, 2x sehari, pagi hari sebelum sarapan, sore hari sebelum makanmalam. Pencegahan Screening (deteksi dini) dengan: Asperger Syndrome Diag- nostic Scale, Childhood Asperger Syndrome Test, Gilliam Asperger’s Disorder Scale, Krug Asperger’s Disorder Index, atau Australian Scale forAsperger’s Syndrome. Pro-aktif mencari informasi tentang sindrom Asperger. Segera konsultasi ke dokter bila curiga anak menderita sindrom Asperger. Mewaspadai berbagai mitos, asumsi, anggapan menyesatkan yang berkembang di masyarakat, tentang sindrom Asperger. Misalnya: mitos bahwa individu Asperger tidak memiliki kemampuan, motivasi /keinginan untuk menjalin “persahabatan sejati” dengan orang lain. Percayakan penegakan diagnosis hanya kepada ahli (psikiater, pediatrik, neurosaintis, dokter, psikolog klinis). Perlu sinergi-kolaborasi multidisiplin-ilmu dan lintas sektoral untuk diseminasi-sosialisasi GA, serta upaya komprehensif-holistik untuk preventif. 1 Brain Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia 2 Neuroscience Department Surya University, Indonesia 3 School of Medicine, University of California, Irvine, USA Referensi 1. Allman T. Asperger’s Syndrome. Gale, Cengage Learning 2009. Farmington Hills MI. 2. American Psychiatric Association.1994. ISBN-13:978- 0890420256. 3. AnurogoD,etal.PosterPresentation.JakNews.1-2Feb2014.Jakarta. 4. Attwood T. Jessica Kingsley Publishers.London-Philadelphia. 2007.ISBN 978 1 84642 559 2. 5. Baron-Cohen, S. Oxford University Press. 2008. ISBN-13:978- 0198504900. 6. Baron-Cohen S, et.al. J Autism Dev Disord 2005;35(6):807-819. 7. Berney T. Advances in Psychiatric Treatment.2004;10:341-351. 8. Campbell JM. J Autism Dev Disord 2005;35:1. 9. Cederlund M, Gillberg C. Dev Med Child Neurol 2004;46:652–660. 10. Cutler A, et.al. Language and Speech 1997;40(2):141-201. 11. Dein K, Woodbury-Smith M. Advances in psychiatric treatment. 2010;16:37–43. 12. Dziobek I, et.al. Psych Res. 2007;149(1-3):321-4. 13. Fombonne E. J Autism Dev Disord 2003;33(4):365-382. 14. Gillberg C. Cambridge University Press. New York. 2002. ISBN- 13:978-0-511-13295-7. 15. Gillberg IC, Gillberg C. J Child Psychol Psychiatry 1989;30:631-638. 16. Kaland N. Research inAutism Spectrum Disorders 2011;5:984–989. 17. Kaland N, et.al. Research in Autism Spectrum Disorders 2011;5:1129–1137. 18. Khouzam HR, et.al. Comprehensive Psychiatry 2004;45(3):184-191. 19. Klin A, et.al. J Autism Dev Disord 2005;35(2):221–234. 20. Klin A, Volkmar FR, Sparrow SS (Ed.). The Guilford Press. New York. 2000. ISBN 1-57230-534-7. 21. Korpilahti P, et.al. J Autism Dev Disord 2007;37(8):1539-1549. 22. Kujalaa T, et.al. Neuroscience Letters 2005;383(3):260–265. 23. Lindner JL, Rosén LA. J Autism Dev Disord 2006;36(6):769-777. 24. Mazzone L, et.al. Annals of General Psychiatry 2012;11:16. 25. McCann J, et.al. Int J Lang Comm Dis 2007;42(6):682-702. 26. Ryburn B, et.al. J Neuropsych 2009;3:107–123. 27. Shriberg LD, et.al. Journal of Speech, Language, and Hearing Research 2001;44:1097-1115. 28. Stoddart KP, Burke L, King R. W.W. Norton & Co. New York. July 2012. ISBN 978-0-393-70550-8. 29. Szatmari P, Brenner R. Can J Psychiatry 1989;34:554-560. 30. Tentler D, et.al. Eur J Hum Gen 2002;11:189–195. 31. Toth K, King BH. Am J Psychiatry. 2008;165(8):958-63. 32. Wing L. Psychol Med 1981;11(1):115–129. 33. Wing L, Gould J. J Autism Dev Disord 1979;9:11-29. 34. World Health Organization. 1992. ISBN-13:978-9241544221. Asperger Syndrome Diagnostic Scale Adult Asperger Assessment Gilliam Asperger Disorder Scale Autism Spectrum Screening Questionnaire Autism Diagnostic Interview Kuesioner Nylander Wisconsin Card Sorting Test (WCST-64) Kolesterol total dan LDL MRI, Positron emission tomography (PET), dan audiografi (sesuai indikasi) Pemeriksaan Penunjang 60-62 -- Racikan Sinrom Prof Kecil Dito + Taruna.pmd 2/20/2014, 10:59 AM62