6. C. INOVASI Inovasi Teknologis Jasa (Services) Organisasional Barang (Goods) Proses Produk Sistem Pengertian “Teknokratik”
7. D. PERKEMBANGAN PERSPEKTIF TENTANG INOVASI Technology Push: Rangkaian “Sekuensial Linier” Dorongan Kemampuan 1960an – 1970an Riset Dasar Litbang Riset Terapan Manufaktur/Produksi Penjualan/Distribusi Demand Pull: Rangkaian “Sekuensial Linier” Tarikan Kebutuhan 1970an – 1980an “ Permintaan” Riset Terapan Riset Dasar Market Driven: Rangkaian Proses “Interaktif dan Iteratif” dan sebagai Proses Pembelajaran 1980an – . . . . Manufaktur/Produksi Litbang Penjualan/Distribusi
8. E. MODEL INOVASI CHAIN-LINK Riset – Penciptaan Pengetahuan (Knowledge Creation) Kebutuhan Pasar Analisis Persaingan Invent Pembuktian Konsep Prototyping Desain detail Uji produk Redesain Produksi Pasar Distribusi Dukungan klien Siklus Pengembangan Produk Proses Transfer (Beragam) Sumber : Diadopsi dari Kline dan Rosenberg (1986).
9. MODEL INOVASI Sains Dasar Pengembangan Teknologi Manufaktur Pemasaran Penjualan Technology Push Demand Pull Kebutuhan Konsumen Pengembangan Manufaktur Penjualan MODEL LINIER Gagasan Baru Pengembangan Gagasan Pengembangan Teknologi Baru Pembuatan Prototipe Manufaktur Pemasaran & Penjualan Pasar (Market Place) Kebutuhan Masyarakat dan Pasar Kemajuan Teknologi dan Produksi MODEL INTERAKTIF Sumber : Diadopsi dari Dodgson dan Bessant (1996). F. ILUSTRASI PERKEMBANGAN PERSPEKTIF: MODEL INTERAKTIF
20. F. SISTEM INOVASI (OECD) Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber : OECD (1999). Konteks Ekonomi Makro dan Regulasi Infrastruktur Komunikasi Pengelolaan dan Keuangan Korporasi Kondisi Pasar Produk dan Faktor KINERJA NEGARA Pertumbuhan, penciptaan kerja, daya saing Kapasitas Inovasi Nasional Sistem Inovasi Daerah Kondisi Klaster Industri Jaringan Inovasi Global Sistem Inovasi Nasional Kapabilitas & Jaringan Perusahaan Science system Lembaga Litbang lain Lembaga Pendukung Pengembangan, difusi & pemanfaatan pengetahuan
21.
22.
23.
24.
25.
26. L. SISTEM INOVASI: Model Skematik Triple Helix Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Etzkowitz dan Leydesdorff (2000). Pemerintah Industri Akademia Tri-literal network dan Organisasi Hybrid Hubungan/interaksi antar kelembagaan dalam “pusaran spiral” sebagai “proses transisi tanpa akhir dan dinamis”
27.
28.
29. O. SID: Suatu Perspektif Klaster Industri 1-A Klaster Industri 2-C Klaster Industri 3-B Klaster Industri 1-Z Klaster Industri: Klaster Industri 3 Klaster Industri 1 Sektor I Sektor II Sektor III Daerah C Daerah A SID SID Sistem Inovasi Nasional SID : Sistem Inovasi Daerah.
33. C. KERANGKA PEMETAAN INSTRUMEN KEBIJAKAN INOVASI Karakteristik Pengaruh/Dampak Tatanan Kelembagaan (Institutional Setting) Lingkup Tujuan Eksplisit Implisit Faktor Kontekstual Sisi Obyek/Aktor yang Dipengaruhi Sisi Penyediaan (Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side) Bidang Keterkaitan (Linkage Area) Spesifik Fungsional Harus semakin jelas exit policy -nya Dampak Fungsi dan Variabel Sistem Inovasi Fungsi, Aktivitas dan Aktor Sistem Inovasi Tujuan Kebijakan Isu Kebijakan Agenda Strategis
34.
35. E. ORGANISASI PENADBIRAN INOVASI (INNOVATION GOVERNANCE) Tingkat 1 Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi Tingkat 2 Koordinasi yang berpusat pada misi kementerian Tingkat 3 Koordinasi & pengembangan kebijakan yang lebih rinci Tingkat 4 Pelaku riset dan inovasi Pemerintah Dewan kebijakan Dewan Riset dan Akademi Badan Teknologi dan Inovasi Badan-badan Program Pendukung Produsen: Perusahaan, Pertanian, Rumah sakit, dsb. Perguruan Tinggi Lembaga Litbang Kontraktor Program Departemen/Kementerian Industri, dll. Departemen/Kementerian Riset dan Teknologi Departemen/Kementerian Sektoral lainnya
36.
37. G. ILUSTRASI KERAGAMAN PENADBIRAN KEBIJAKAN “VERTIKAL” DI BEBERAPA NEGARA Sumber : Arnold, et al. (2004, 2003). Desain kebijakan Desain program Manajemen program Administrasi program M = Kementerian yang bertanggung jawab atas kebijakan teknologi dan inovasi Stat e SEN- TER M Belanda Sektor Swasta M Inggris M Kanada M Semi-publik Denmark NRC M Norwegia TEKES M Finlandia Enterprise Ireland M Irlandia VINNOVA M Swedia
38. H. ILUSTRASI BATASAN ANTARA BADAN/ORGANISASI tidak ada badan terpisah tidak ada badan terpisah 7 Dewan Riset Inggris NUTEK/ALMI VINNOVA Swedish Research Council Swedia SENTER STW, SENTER NWO Belanda Innovation Norway RCN RCN Norwegia Enterprise Ireland IDA Ireland Enterprise Ireland 2 Dewan Riset Science Foundation Ireland Irlandia TEKES/Ministry of Industry TEKES Academy of Finland Finlandia Min Economic & Business Affairs MSTI (tidak ada badan terpisah) 6 Dewan Riset Danish Research Agency Denmark Industry Canada, pelaku setempat Canadian Foundation for Innovation 3 Dewan Riset Kanada Pengembangan Bisnis Litbang/Inovasi Riset Dasar/Terapan Negara
39. I. CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Industri Perguruan Tinggi Lembaga Nasional dan Lab. Nasional Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Amerika Serikat Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
40. J. CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Industri Max Planck Gesellschaft Mission oriented National Research Centres Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Perguruan Tinggi Fraun Hofer Gesellschaft Jerman Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
41. K. CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Industri Perguruan Tinggi Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Lembaga-lembaga Nasional (Tsukuba Science Park) Jepang Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
42. L. CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Joint Venture dan UKM Akademi Sains, Lembaga, dan Lab. Nasional, dan Perguruan Tinggi Industri Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Kementerian dan Lembaga-lembaga Provinsi BUMN dan BUMD China Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
43. M. CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Perusahaan-perusahaan Industri (UKM) Academic Sinica Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Perguruan Tinggi Industrial Technology Research Institute Seluruhnya Institute for Information Industry (III) Metal Industry Devpt. Centre (MIDC ) Bio-Technology Devpt. Centre (BDC) Science based Industrial Park (Host for Hi-Tech industries) Taiwan Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
44. N.CONTOH ILUSTRATIF: Peta Peran Lembaga dalam SIN Perusahaan-perusahaan Multinasional (MNCs) Perguruan Tinggi (NUS & NTV) Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Jawahar (2002). Lembaga Pengembangan Teknologi Nasional Science Parks Singapura Pemerintah Industri Fokus Riset Dasar Riset Terapan Pengembangan Produk & Proses Teknologi Industri Aktivitas Manufaktur Technical Services Pendanaan
45.
46. P. “STRUKTUR ORGANISASI” PENADBIRAN (GOVERNANCE) KEBIJAKAN DI DAERAH Kebijakan, Program, Kegiatan dan Organisasi serta Jaringan di Luar Daerah, Nasional & Internasional Keterangan: Instruksi, Sumber Daya Saran (Advis) / Pelaporan Hasil Koordinasi dan Integrasi Horisontal (Kerjasama) Instruksi, Sumber Daya, Saran/ Pelaporan, Hasil, Koordinasi dan Integrasi Horisontal & Vertikal (Kerjasama) Tingkat 4 Pelaku litbang/ inovasi Tingkat 1 Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi Tingkat 2 Koordinasi yang berpusat pada misi Perangkat Daerah (Badan/Dinas/ Kantor, dll.) Tingkat 3 Koordinasi Implementasi Gubernur/ Bupati/Walikota DPDS Kegiatan Kegiatan Kegiatan Produsen Perguruan Tinggi Lembaga Litbang/ UPTD, dll. Kontraktor Program Badan/Dinas/ Kantor Sektoral Badan/Dinas/ Kantor Lintas Sektor Organisasi Perangkat Daerah lainnya DPRD DRD Tim Ahli Tim/Gugus Tugas Asisten, Ka. Bappeda & Ka. Perangkat Daerah tertentu Konsumen Litbang Swasta/Non-pemerintah
56. C. ILUSTRASI PRAGMATISASI DARI RPJM 2004-2009 Bab-bab Lain Bab-bab Lain Bab 22 RPJM 2004 - 2009 Program Penelitian dan Pengembangan lmu Pengetahuan dan Teknologi Program Difusi dan P emanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Program Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 4 5 1 6 2 3 Kerangka Kebijakan Inovasi