Kurikulum memainkan peran sentral dalam proses pendidikan dengan mengarahkan segala aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Kurikulum terdiri atas empat komponen utama yaitu tujuan, isi atau bahan ajar, strategi pembelajaran, dan evaluasi.
1. KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGI
Kawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring
Banyuwangi
Telp.(0333)392216, Fax.0333 392216
Email: stib_banyuwangi@yamail.com
3. A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yg berarti jarak
tempuh lari, yakni jarak yg harus ditempuh dlm kegiatan berlari
mulai start hingga finish.
Kurikulum juga berasal dari kata curriculum yg berarti a running
course dan dalam bahasa Perancis dikenal dengan courier yang
berarti to run (berlari).
Pengertian-diartikan sbg serangkaian mapel yg harus ditempuh
utk mendapat ijazah.
Dalam bahasa Arab, istilah kurikulum diartikan dengan manhaj"
yakni jalan terang atau jalan terang yg dilalui oleh manusia pada
bidang kehidupannya.
Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang
dilalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta
nilai-nilai (Muhaimin, 2005)
4. - Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan
praktek pendidikan.
- Menurut pand lama secara terminologi, kurikulum diartikan sebagai
kumpulan dari mata pelajaran atau materi pelajaran yang harus disampai
kan guru atau dipelajari oleh siswa pandangan ini telah ada sejak zaman
Yunani Kuno, dan dalam lingkungan tertentu pandangan ini masih terpakai
sampai sekarang, sebagaimana pandangan Zais (1976:7), kurikulum “is a
rececourse of subject matters tobe mastered”
- Men orang tua/juga guru, kurikulum (sekitar mata pelajaran). Lebih khusus
kurikulum diartikan sebagai isi dari pelajaran.
5. Perubahan tekanan ini lebih jelas dikemukakan oleh Ronald C Doll
(1974: 22) :
"The commonly accepted definition of the curriculum has changed from content of
courses of study and list of subjects and courses to all the experiences which are
offered to learners under the auspices or direction of the school".
- Definisi Doll menunjukkan adanya perubahan tekanan dan isi kepada proses, tetapi
juga menunjukkan adanya perubahan lingkup dari konsep yg sempit kepada yg lebih
luas.
- Apa yang dimaksud dengan pengalaman siswa yang diarahkan atau menjadi tanggung
jawab sekolah mengandung makna yang cukup luas.
- Pengalaman tersebut dapat berlangsung di rumah, di sekolah/di masyarakat, bersama
atau tanpa guru berhubungan langsung dengan mata pelajaran ataupun tidak.
- Kedalaman definisi tersebut mencakup pula berbagai upaya guru dalam mendorong
terjadinya pengalaman, serta berbagai fasilitas yang mendukungnya.
6. Beberapa ahli - kurikulum sbg rencana pendidikan atau pembelajaran.
Mac Donald (1965) menganggap bahwa sistem persekolahan terbentuk atas
empat sub sistem yaitu mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum.
1) Mengajar (teaching) mrp kegiatan profesional yg dilakukan oleh guru.
2) Belajar (learning) merupakan kegiatan yang dilakukan siswa sebagai
respons terhadap kegiatan mengajar yang diberikan oleh guru.
3) Keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan berkenaan dengan
terjadinya interaksi belajar mengajar disebut pembelajaran (Instruction).
4) Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yg memberi pedoman
dalam proses kegiatan pembelajaran.
Beauchamp (1968) memandang bahwa kurikulum bukan hanya mrp rencana
tertulis bagi pengaj, tetapi juga sesuatu yg fungsional, yg beroperasi dlm kelas,
memberi pedoman diri mengatur lingk dan kegiatan yg terjadi di dlm kelas
7. Pengertian -diterapkan dalam bidang pendidikan yg diartikan
sebagai serangkaian mata pelajaran yang harus ditempuh untuk
mendapatkan ijazah.
Dalam bahasa Arab, istilah kurikulum diartikan dengan manhaj"
yakni jalan terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada
bidang kehidupannya.
Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalan terang yang
dilalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-
nilai (Muhaimin, 2005)
8. Menurut pandangan lama secara terminologi, kurikulum
diartikan sebagai kumpulan dari mata pelajaran atau materi
pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh
siswa pandangan ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno,
dan dalam lingkungan tertentu pandangan ini masih
terpakai sampai sekarang, sebagaimana pandangan
Zais (1976:7), kurikulum “is a rececourse of subject matters
tobe mastered”
Banyak orang tua bahkan juga guru, kalau ditanya tentang
kurikulum akan memberikan jawaban sekitar mata pelajaran,
Lebih khusus kurikulum diartikan sebagai isi dari pelajaran.
9. Perubahan tekanan ini lebih jelas dikemukakan oleh Ronald C Doll (1974: 22) :
"The commonly accepted definition of the curriculum has changed from
content of courses of study and list of subjects and courses to all the
experiences which are offered to learners under the auspices or direction of
the school".
Definisi dari Doll itu tidak hanya menunjukkan adanya perubahan tekanan dan
isi kepada proses, tetapi juga menunjukkan adanya perubahan lingkup dari
konsep yang sangat sempit kepada yang lebih luas.
Pengalaman siswa yang diarahkan atau menjadi tanggung jawab sekolah
mengandung makna yang cukup luas. Pengalaman tsb dapat berlangsung di
rumah, di sekolah ataupun di masyarakat, bersama/tanpa guru berhubungan
langsung dengan mata pelajaran ataupun tidak.
Kedalam definisi tsb mencakup pula berbagai upaya guru dalam mendorong
terjadinya pengalaman, serta berbagai fasilitas yang mendukungnya.
10. Beberapa ahli----kurikulum sebagai rencana pendidikan atau pembelajaran.
Mac Donald (1965) yang menganggap bahwa sistem persekolahan terbentuk
atas empat sub sistem yaitu mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum.
Mengajar (teaching) merupakan kegiatan profesional yang dilakukan oleh guru.
Belajar (learning) merupakan kegiatan yang dilakukan siswa sebagai respons
terhadap kegiatan mengajar yang diberikan oleh guru.
Keseluruhan pertautan kegiatan yg memungkinkan dan berkenaan dengan
terjadinya interaksi belajar mengajar disebut pembelajaran (Instruction).
Kurikulum (curriculum) mrp suatu rencana yang memberi pedoman dalam
proses kegiatan pembelajaran.
Beauchamp (1968) memandang bahwa kurikulum bukan hanya merupakan
rencana tertulis, tetapi juga sesuatu yang fungsional, yang beroperasi dalam
kelas, memberi pedoman diri mengatur lingkungan dan kegiatan yang terjadi di
dalam kelas.
11. Hilda Taba (1962) membedakan kurikulum dgn pembel pada keluasan cakupan.
Kurikulum berkaitan dgn cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas,
sedang yang lebih sempit menjadi tugas pembelajaran.
Contoh, dalam kurikulum, isi harus digambarkan secara rinci agar mudah
dipahami guru, tetapi cukup luas dan umum shgg memungkinkan mencakup
Semua bahan yang dapat dipilih oleh guru sesuai kebutuhan dan minat siswa.
Kurikulum memberikan pegangan bagi pelaksanaan pembelajaran di kelas,
tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab guru untuk menjabarkannya.
12. - Pengertian sempit kurikulum, lebih menekankan pada dokumen tertulis,
(bahkan hanya kumpulan isi pelajaran dalam arti sejumlah mapel yg
harus ditempuh untuk memperoleh ijazah), juga keseluruhan pelajaran
yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.
- Dalam pengertian yang lebih luas, adlh semua rancangan yg berfungsi
mengoptimalkan perkembangan peserta didik dan semua pengalaman
belajar yang diperoleh peserta didik berkat arahan dan bimbingan
- Pengembangan Kurikulum Pend Agama Islam dipertanggungjawabkan
oleh sekolah.
13. - Adapun menurut (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
- Dalam pengertian ini, kurikulum mengandung tiga hal pokok, yaitu
tujuan, isi dan bahan ajar serta cara pembelajaran, (berupa strategi
pembelajaran maupun evaluasinya).
- Komponen-komponen tersebut, pada hakekatnya adalah struktur program
sebagai program pendidikan yang meliputi sejumlah mapel, pengalaman
belajar atau kegiatan belajar, program belajar siswa dan hasil yang
diharapkan dari siswa.
14. - Kurikulum - program dapat dilihat -- lingkup yg luas & dari lingkup yg terbatas.
- Dalam lingkup luas, kurikulum adalah yang terdapat pada masing-masing
lembaga pendidikan sekolah, misalnya: kurikulum SD, kurikulum MI, Kurikulum
SMP, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah dsb. Kurikulum pada level sekolah
mencakup tujuan program pendidikan, isi, materi program, strategi pelaksanaan
program, sarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program dan evaluasi
program.
- Sedangkan dalam lingkup terbatas, kurikulum itu adalah yang berhubungan
dengan kurikulum bidang studi, atau mapel tertentu, misalnya: kurikulum
Pendidikan Agama, kurikulum IPA dsb.
- Kurikulum bidang studi atau mata pelajaran itu diwujudkan dalam bentuk standar
isi beserta perangkatnya. Kurikulum sbg program pendidikan yg paling sederhana
& terbatas adlh perencanaan pembelajaran (Instruction design)/ satuan pelajaran.
- Program ini pada hakekatnya adalah kurikulum untuk satu unit pengalaman
belajar siswa yang berlangsung dalam proses belajar mengajar.
15. B. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan
- Pendidikan --(interaksi pendidik dgn peserta didik - upaya membantu peserta
didik) ----tujuan-tujuan pendidikan.
- Interaksi antara pendidik dengan peserta didik ini mrp interaksi pendidikan,
- (berlangsung dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau masyarakat).
- Dalam lingk keluarga interaksi pendidikan terjadi antara Ortu sebagai pendidik
dan anak sebagai peserta didik, Interaksi ini berjalan tanpa direncanakan. Ortu
tidak mempunyai rancangan yg jelas dan terinci kemana, dengan cara apa, -
bgmn mendidiknya, dan apa isi pendidikannya).
- Dalam keluarga interaksi pendidikan dapat terjadi setiap saat, setiap kali Ortu
bertemu, bekerja sama atau bergaul dengan anaknya.
- Kesalahan-kesalahan dalam mendidik bisa terjadi. Ortu menjadi pendidik juga
tanpa dipersiapkan secara formal, menjadi pendidik karena status sbg ayah/Ibu,
- OKI pendidikan yg terjadi tidak memiliki kurikulum yg formal, tertulis, dsb.
16. Pendidikan di dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru pendidik di
sekolah telah disiapkan secara formal dlm lembaga guru.
Ia diangkat dan diberi kepercayaan untuk menjadi guru, bukan hanya sekedar
dgn SK pejabat melainkan juga dgn pengakuan dan penghargaan dari masy.
Dalam lingk sekolah telah ada kurikulum Formal, kurikulum tertulis.
Guru-guru mengajar dengan tujuan yg jelas, dengan bahan-bahan yang telah
disusun secara sistematis dan jelas pula.
Guru Interaksi dengan siswa dengan sadar dan terencana.
Didalam lingk masy terjadi berbagai bentuk interaksi (yg bersifat nonformal
misal dlm bentuk kursus-kursus s/d informal, ceramah-ceramah, pend di dalam
keluarga dsb), bervariasi dari yg memiliki latar belakang pendidikan khusus
guru, sampai dgn yg melaksanakan tugas sbg guru karena pengalaman,
Kurikulum bervariasi, dari yg memiliki kurikulum formal tertulis sampai dgn
"rencana pelajaran" yg hanya ada pada pikiran saja.
Karena variasi itulah, para ahli pend masy lebih senang menggunakan istilah
pend non formal dan Informal bagi interaksi pend yg berlangsung di masyarakat
17. - Pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu,
- Untuk menyampaikan bahan-bahan ajar tersebut
- diperlukan cara atau metode penyampaian tertentu pula.
- Ketiga hal yaitu
- tujuan, bahan ajar serta metode dan alat merupakan komponen -
komponen kurikulum
19. o Kurikulum memp kedudukan yg sangat sentral dlm keseluruhan proses pendidikan.
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan kepada tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan.
o Menurut Mauritz Johnson 1967, dlm Nana Saodih 1989 kurikulum mrp suatu rencana
pendidikan, memberikan pedoman dan petunjuk tentang jenis, lingkup dan isi serta
proses pendidikan.
RINGKASAN:
o Kurikulum adlh seperangkat rencana dan pengaturan serta cara yg digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan keg. belajar mengajar di sekolah, kurikulum mengandung
empat hal pokok, yaitu tujuan, isi atau bahan ajar, cara pembelajaran, baik yang berupa
strategi maupun sarana pembelajaran, serta evaluasinya.
o Kurkulum mempunyai kedudukan yg sangat sentral, dlm kedudukan proses pendidikan.
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan kepada tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan.