Laporan ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia melalui pendanaan dan insentif fiskal. Temuan penelitian menunjukkan penyebab turunnya prestasi olahraga dan belajar dari negara lain seperti Australia. Rekomendasi kebijakannya adalah meningkatkan pendanaan olahraga, memberikan insentif pajak untuk donor dan atlet, serta meningkatkan peran swasta.
1. Laporan Penelitian & Rekomendasi Kebijakan
Mendorong Prestasi Olah Raga Melalui
Kebijakan Pendanaan dan Fiskal
Jakarta, 1 Februari 2011
Paramadina Public Policy Institute
Jl. Gatot Subroto Kav.97, Jakarta 1290
http://policy.paramadina.ac.id
2. Daftar Isi
• Latar Belakang
• Pelaksanaan Penelitian
• Temuan Penelitian
• Rekomendasi Kebijakan
• Tantangan Kedepan
2
4. Latar Belakang
200
183 194
Emas
1 Trio Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan
180
Peringkat
Kusuma Wardhani sukses merebut medali perak di
Medali Emas
160 2
Olimpiade Seoul tahun 1988. Saat ini belum ada
Peringkat
140
120 3
100 92
102
92
88
atlet panahan yang berhasil menorehkan prestasi
85
80
62 64 62
77
72 4 serupa pada even olahraga yang sama.
55 56
60 50
44 43
40 5
20
0
77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 97 99 01 03 05 07 09
6
Sejak Timnas PSSI meraih medali emas Sea
Tahun Games tahun 1991 di Manila, hingga kini Timnas
PSSI tidak pernah lagi meraih prestasi serupa
1982 1986 1990 1994 1998 2002 2006
0
5
Sejak Lisa Rumbewas meraih medali emas
10 olimpiade tahun 2000 dan 2004, belum ada yang
15 mencatat prestasi serupa pada event olimpiade
20
25
Sejak tahun 2002, dunia Bulu Tangkis Indonesia Sejak krisis tahun 1997 banyak cabang-cabang
hingga kini belum bangkit dari keterpurukan. olahraga kehilangan pendanaan- Anton Sanjoyo
Tradisi juara dalam Bulu Tangkis kini telah hilang
4
5. Metodologi Penelitian
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
Pengembangan
Studi Pustaka/ Model
Fact Finding
Analisis Rumusan Kebijakan
Wawancara dan FGD Perbandingan
Beberapa Sistem
Minggu 1-2 Minggu 3-4 MInggu 5-6 Minggu 7-8
Metode Penggalian Data
Studi Literatur Wawancara mendalam FGD
5
7. Penyebab Turunnya Prestasi Olahraga
Wawancara lebih dari 40 narasumber mengindikasikan beberapa penyebab
turunnya prestasi olahraga.
1. Profesi Atlet Tidak Atraktif bagi Anak Bangsa
2. Pembinaan Olahraga Belum Terintegrasi dengan Sistem Pendidikan
3. Minimnya Dana Untuk Pembinaan Olahraga
4. Belum Optimalnya Keterlibatan Berbagai Pihak, terutama Pihak Swasta, dalam
Pembinaan Olahraga
5. Sarana dan Prasarana Olahraga yang Minim
6. Strategi, Peran dan Prioritas Pemerintah
7
7
8. Implikasi bagi Atlet
• Masa investasi yang panjang
14 tahun 14 tahun
Sumber dana: orang Tua, keluarga, beasiswa Sumber dana: klub, sponsor, hadiah, bonus
3 7 12 14 17 20 30 • Sumber dana dari keluarga atau
Tahap Kompetisi
Tahap charity
Dewasa
Nasional Internasional
Tahap Beasiswa
Latihan Terpadu • Tingginya tingkat kegagalan
Tahap Latihan dan
Kompetisi Junior
Pengembangan • Tidak ada insentif pada masa
Minat
Tahap
Pengenalan
produktif
• Tidak ada jaminan masa tua
• Sangat sulit kembali ke dunia
kerja atau usaha
8
9. Pola Pendanaan dari Swasta
Pengusaha
1. Keterlibatan dalam pembinaan karena
hobby
2. Dilakukan melalui yayasan dengan
dukungan dana dari perusahaan induk
3. Bukan merupakan bagian dari usaha
komersial pengusaha
4. Tidak menjadi agenda utama bisnis PEMBINAAN SPONSORSHIP
5. Tidak selalu diturunkan pada generasi
berikutnya • Charity • Profit
6. Semakin berkurang minat pengusaha • Prestasi • Crowd
yang terjun dalam pembinaan olahraga • Long-term • Short-term
7. Industri olahraga tidak atraktif
9
10. Model Ekonomi
Pembinaan
Prestasi
Pembelian Alat Industri Olahraga
Direct Impact
Employment Tax Merchandise Foods & Beverage
Industri Olahraga US
Crowd Gatherer Hospitality
USD 152 billion
Industri terbesar ke 11
Indirect Impact
10
Multiplier Multiplier Multiplier Multiplier Multiplier
11. Anggaran Negara Untuk Pembinaan
900 0.09%
Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga 810.9
800 Persentase thd APBN 0.08%
700 649.7 0.07%
600 571.9 0.06%
536.6
500 0.05%
400 0.04%
308
300 251.4 0.03%
200 0.02%
100 0.01%
0 0.00%
2005 2006 2007 2008 2009 2010
• Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
• Pengembangan dan Pelatihan Olahraga Australia Thailand Singapura Indonesia
• Pembangunan Fasilitas Olahraga
0,1 % 0,2 % 4,2 % 0,08%
• Pengembangan Olahraga Kompetitif
11
12. Belajar dari Australia
• Momentum pembaharuan olahraga
Australia didorong oleh hasil Oliampiade
Montreal tahun 1976.
• Saat itu, Australia jauh tertinggal dari
negara-negara lain. Dari 182 atlit yang
dikirim bertanding, tak satupun yang
memperoleh emas. Australia hanya
memperoleh 1 medali perak dan 4 medali
perunggu.
• Prestasi ini adalah titik terendah dalam
sejarah olahraga Australia yang selalu
berada pada 10 besar perolehan medali.
• Dalam olimpiade Montreal, Australia
Hasil Australia bahkan hanya memperoleh peringkat 32
Oliampiade Montreal dalam perolehan medali. Dalam masa
tahun 1976 gelap itu, Australia tidak pernah lagi
dalam 10 besar.
12
13. Peran AIS di Australia
• Jejak prestasi yang dibangun AIS
tidak hanya terlihat dari 142
medali olimpiade yang
dimenangkan atlet binaannya.
• AIS juga membangun masa
depan bagi para atlet melalui
program Athlete Career and
Education (ACE).
• Program ACE memastikan para
atlet memiliki keterampilan yang
dibutuhkan dalam masa karir
olahraga mereka berakhir.
• Para adviser di ACE akan
mengatur jadwal pelatihan dan
pertemuan dengan para ahli
public speaking, media
presentation, career planning dan
time management.
13
14. Kerangka Konseptual Kebijakan
Prestasi Nasional di
Kebanggaan, jati diri,
Prestasi Olahraga Berbagai Bidang
dan identitas bangsa,
Lainnya
Alokasi Dana Untuk
Minat Sektor Swasta Kualitas Olahraga
Olahraga
14
16. Kerangka Konseptual – Implikasi Kebijakan
Kebanggaan, jati diri,
Prestasi Olahraga Prestasi Nasional
dan identitas bangsa,
Alokasi Dana Untuk
Minat Sektor Swasta Kualitas Olahraga
Olahraga
X
16
17. Pokok-Pokok Usulan Kebijakan
14 tahun 14 tahun
Sumber dana: orang Tua, keluarga, beasiswa Sumber dana: klub, sponsor, hadiah, bonus
3 7 12 14 17 20 30
Tahap
Tahap Kompetisi Dewasa
Nasional Internasional
PEMBINAAN SPONSORSHIP
Tahap Beasiswa
Latihan Terpadu
Tahap Latihan dan • Charity • Profit
Kompetisi Junior • Prestasi • Crowd
Pengembangan • Long-term • Short-term
Minat
Tahap
Pengenalan
Insentif pada usia
produktif dan
prestasi
Jaminan di hari tua Insentif pajak Insentif pajak
untuk donasi untuk sponsorship
dalam pembinaan event-event
dan infrastruktur tertentu
17
18. Mencari Sumber Pendanaan
900 0.09%
800
Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga
Persentase thd APBN
810.9
0.08% 11 National Priorities Kabinet
700 649.7 0.07% Indonesia Bersatu – 2 2009-2014
600 571.9 0.06%
536.6
500 0.05%
400
308
0.04% • Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
300 251.4 0.03%
Pemerintahan
200 0.02%
100 0.01%
• Pendidikan
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
0.00%
• Kesehatan
• Pemberantasan Kemiskinan
Meningkatkan sumber dana dari alokasi APBN pemerintah • Ketahanan Pangan
bukan hal yang mudah. • Infrastruktur
Pertama, proses alokasi dana APBN tersebut harus • Iklim investasi dan perdagangan
mempertimbangkan prioritas masalah bangsa lainnya. • Energy
• Manajemen lingkungan dan Bencana
Kedua, proses tersebut harus melalui proses politik dan
Alam
administrasi yang panjang sesuai peraturan perundangan
yang berlaku. • Masyarakat Terpinggirkan, terluar, dan
pasca konflik
• Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
teknologi
18
19. Meningkatkan Peran Swasta dan Masyarakat
Swasta mempunyai potensi luarbiasa dalam turut
membangun prestasi olah raga nasional. Ada beberapa
faktor yang mendukung pernyataan tersebut
diantaranya:
• kemampuan pendanaan yang relative besar,
• kecintaan terhadap olahraga diberbagai kalangan,
• kemungkinan untuk menyatukan kepentingan
peningkatan prestasi olah raga dengan upaya
mengembangkan bisnis terutama tekait dengan
marketing, dan
• concern pihak swasta akan perlunya meningkatkan
kebanggaan berbangsa melalui prestasi oleh raga.
19
20. Perpajakan untuk Donasi
Negara Pajak Donasi Perturan yang
jelas, pengawasan, pemeriksaan, dan
2.5 kali pengurangan penghasilan
Singapura kena pajak untuk donasi yang
pelaporan secara transparan menjadi
disertifikasi IPC syarat mutlak penerapan double
Maksimal 10% dari total income
deductible.
Malaysia
dapat dikurangkan
Batasan perlakuan pajak untuk donasi
Thailand
Maksimal 2% dari net profit untuk olahraga yang diperlukan:
donasi olahraga yang disahkan
• Cabang dan Organisasi Olahraga yang
Filipina
Dapat dikurangkan untuk donasi Berhak
olahraga yang disahkan
• Batasan Jumlah Donasi
Dapat dikurangkan untuk donasi
Australia olahraga yang terdaftar dalam
DGR
Perbandingan Perpajakan utk Donasi
20
21. Tidak dikenakan PPh atau PPh Final
untuk Prize Money dan Bonus
Dasar Pertimbangan
Negara Perlakuan Pajak
1. Masa investasi yang panjang
Dimasukkan dalam 2. Tingkat keberhasilan yang tidak pasti
Singapura
perhitungan pajak
3. Terbatasnya pilihan profesi pasca
Tax Exempt - Prize monies yang masa prestasi
Malaysia diterima oleh olahragawan 4. Besarnya biaya masa pembinaan:
profesional
• Biaya pelatih
Thailand 5% untuk Prize • Sewa tempat latihan
• Pembelian alat-alat latihan
Filipina 0% untuk Prize
• Biaya nutrisi
Dimasukkan dalam
Australia • Transportasi dan akomodasi untuk
perhitungan pajak
mengikuti kompetisi
Indonesia Tidak ada perlakuan khusus
• Biaya medis bila cedera atau sakit
Perbandingan Perpajakan utk Olahragawan
21
22. Tantangan Kedepan
• Mengubah motivasi pemberian donasi dari “passion” menjadi
“encourage” bagi donatur
• Memperbesar minat donasi dan sponsorship pada cabang-cabang
olahraga yang tidak banyak “crowd” dengan fasilitas double deductible.
• Memberikan tax exempt bagi penghasilan atlet dari aktivitas keatletan
(prize money, gaji, bonus)
• Pembentukan institusi untuk memberi sertifikasi event dan cabang olah
raga yang layak mendapatkan fasilitas perpajakan tersebut.
• Dalam jangka panjang, perlu upaya pemerintah untuk memberi perlakuan
khusus pada impor alat-alat olahraga.
22